BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.
|
|
- Doddy Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Pengertian Perlakuan Akuntansi Perlakuan akuntansi adalah standar yang melandasi pencatatan suatu transaksi yang meliputi pengakuan, pengukuran atau penilaian dan penyajian informasi keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan. Standar akuntansi adalah pengumuman atau ketentuan resmi yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang, mengenai konsep standar, metode yang dinyatakan sebagai pedoman utama dalam praktik akuntansi perusahaan-perusahaan dalam lingkungan atau negara sepanjang ketentuan ini relevan dengan keadaan perusahaan atau unit usaha tertentu. Dalam Standar Akuntansi Keuangan diatur hal-hal pokok yang menjadi pedoman dalam perlakuan akuntansi, yaitu: 1) Pengakuan Merupakan proses pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi unsur serta kriteria pengakuan yang dilakukan dengan menyatakan pos tersebut baik dalam kata-kata maupun dalam jumlah uang dan mencantumkan ke dalam neraca maupun laba rugi (IAI, 2007:15 paragraf 82). 2) Pengukuran Merupakan proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan laba rugi. Proses ini menyangkut pemilihan dasar pengukuran tertentu (IAI, 2007:17 paragraf 99). 9
2 3) Penyajian Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan ekuitas, dan arus kas perusahaan dengan menerapkan PSAK secara benar disertai pengungkapan yang diharuskan PSAK dalam catatan atas laporan keuangan. Informasi lain tetap diungkapkan untuk menghasilkan penyajian yang wajar walaupun pengungkapan tersebut tidak diharuskan oleh PSAK (IAI, 2007:1.3 paragraf 10). Salah satu karakteristik standar akuntansi adalah bahwa standar tersebut tidak mengatur prosedur akuntansi tetapi lebih merupakan pedoman-pedoman umum yang lengkap tentang fungsi akuntansi sebagai alat untuk mengungkapkan informasi keuangan. Standar memberikan landasan untuk menentukan perlakuan akuntansi tertentu yang akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan Pengertian Kredit Pengertian kredit berasal dari bahasa latin yaitu credere yang berarti kepercayaan (to believe atau to trust). Bila dikaitkan dengan kegiatan usaha, kredit berarti suatu kegiatan yang memberi nilai ekonomi kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan kepercayaan pihak bank kepada debitur atau nasabah. Pengertian kredit menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan tujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi hutangnya setalah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. 10
3 2.1.3 Pendapatan Provisi dan Komisi Pendapatan provisi dan komisi merupakan salah satu unsur dari pendapatan operasional dari bank. Provisi kredit merupakan sumber pendapatan bank yang akan diterima dan diakui sebagai pendapatan saat kredit. Biasanya bank menyetujui provisi kredit langsung dibayarkan oleh nasabah yang bersangkutan. Sedangkan komisi merupakan beban yang diperhitungkan kepada nasabah bank yang mempergunakan jasa bank (Lapoliwa&Kuswandi, 2000:267). Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan/atau mempunyai jangka waktu tertentu ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus (straigh-line method) sesuai dengan jangka waktunya. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi ditangguhkan, diakui pada saat kredit dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi (Bank Indonesia, 2001) Pendapatan Bunga Pendapatan bunga yaitu pendapatan yang diterima bank dari kredit yang dikeluarkan dan merupakan pendapatan utama yang diukur langsung pada saat pencairan kredit dan untuk menentukan profitabilitas bank (IAI, 2007:31.6 paragraf 19). Bunga pinjaman adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank, sebagai contoh bunga kredit. Adapun komponen dalam menentukan bunga kredit adalah: 11
4 1) Total Biaya Dana (cost of fund) Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan maupun deposito. 2) Biaya Operasi Dalam melakukan setiap kegiatan bank membutuhkan berbagai sarana dan prasarana baik berupa manusia maupun alat. 3) Cadangan Resiko Kredit Macet Merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang akan diberikan, hal ini disebabkan setiap kredit yang diberikan pasti mengandung suatu resiko tidak dibayar. 4) Laba yang Diinginkan Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya (Kasmir, 2004:124) Penyisihan Kerugian Kredit Penyisihan kerugian kredit adalah penyisihan yang dibentuk, baik dalam rupiah maupun mata uang asing untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul sehubungan dengan penanaman dana ke dalam kredit (Bank Indonesia, 2001:III.8D.1) Perlakuan Akuntansi Kredit menurut PSAK No. 31 tentang Perbankan Dalam perbankan yang termasuk kelompok piutang adalah kredit yang diberikan yang kemudian akan menimbulkan pendapatan provisi dan komisi serta pendapatan bunga. Dalam PSAK No.31 perlakuan akuntansi untuk kredit, 12
5 pendapatan bunga, pendapatan provisi dan komisi, dan penyisihan kerugian kredit dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Kredit (1) Pengakuan Pengakuan kredit menurut PSAK No. 31 diakui pada saat pencairannya sebesar pokok kredit. Kredit diakui pada saat pencairannya sebesar pokok kredit. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama diakui sebesar pokok kredit yang merupakan porsi tagihan bank yang bersangkutan (IAI, 2007:31.4 paragraf 12). (2) Pengukuran Pengukuran kredit diukur sebesar pokok pinjaman yang diberikan. (3) Pengungkapan Jumlah kredit yang diberikan harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan harus dipertanggungjawabkan. 2) Pendapatan Bunga Pengakuan pendapatan bunga menurut PSAK No. 31 diakui secara accrual, kecuali pendapatan dari kredit dan aset produktif lain yang nonperforming dimana pencatatan bunga ke dalam rekening pendapatan dilakukan pada saat jatuh tempo. 13
6 3) Pendapatan Provisi dan Komisi (1) Pengakuan Pendapatan provisi dan komisi diakui pada saat pinjaman diberikan yang ditangguhkan terlebih dahulu baru diamortisasi secara sistematis sesuai jangka waktu kreditnya. (2) Pengukuran/ Penilaian Pendapatan provisi dan komisi diukur atau dinilai sebesar jumlah pendapatan provisi dan komisi dibagi jangka waktu pemberian kredit. 4) Penyisihan Kerugian Kredit Penyisihan kerugian kredit dibentuk sebesar estimasi kerugian kredit yang tidak dapat ditagih sesuai dengan mata uang denominasi yang diberikan Penilaian Kesehatan Bank Kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Pengertian tentang kesehatan bank di atas merupakan suatu batasan yang sangat luas, karena kesehatan bank memang mencakup kesehatan suatu bank untuk melaksanakan seluruh kegiatan usaha perbankannya, yang meliputi: a) Kemampuan menghimpun dana dari masyarakat, dari lembaga lain, dan dari modal sendiri. b) Kemampuan mengelola dana c) Kemampuan untuk menyalurkan dana ke masyarakat 14
7 d) Kemampuan memenuhi kewajiban kepada masyarkat, karyawan, pemilik modal, dan pihak lain e) Pemenuhan peraturan perbankan yang berlaku (Budisantoso dan Triandaru, 2006:51) Penilaian tingkat kesehatan bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor CAMELS yang terdiri dari: a. Permodalan (capital) Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh utang-utangnya. Modal dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1) Modal Inti Modal inti terdiri dari modal disetor, modal sumbangan, cadangancadangan yang dibentuk dari laba setelah pajak dan laba yang diperoleh setelah diperhitungkan pajak. a) Modal disetor adalah modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya. b) Modal sumbangan adalah modal yang diperoleh kembali dari sumbangan saham, termasuk selisih antara nilai yang tercatat dengan harga jual apabila saham tersebut 15
8 c) Cadangan Umum merupakan cadangan yang dibentuk oleh penyisihan laba yang ditahan atau dari laba bersih setelah pajak, dan mendapat persetujuan dari rapat umum pemegang saham. d) Cadangan Tujuan merupakan bagian laba yang dikurangi pajak yang disisihkan untuk tujuan tertentu dan telah mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham. e) Laba Ditahan adalah saldo laba bersih setelah dikurangi pajak yang oleh rapat umum pemegang saham diputuskan untuk tidak dibagikan. f) Laba tahun lalu adalah laba tahun-tahun lalu setelah dikurangi pajak yang belum ditetapkan penggunaannya oleh rapat umum pemegang saham g) Laba tahun berjalan setelah dikurangi dengan taksiran utang pajak. Laba tahun berjalan ini hanya diperhitungkan sebagai modal inti sebesar 50%. 2) Modal Pelengkap Modal pelengkap terdiri dari cadangan-cadangan yang dibentuk tidak berasal dari laba, modal pinjaman serta subordinasi. Secara rinci modal pelengkap terdiri dari: a) Cadangan revaluasi aktiva tetap yaitu cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian kembali aktiva tetap yang telah mendapat persetujuan dari Direktorat Jendral Pajak. 16
9 b) Penyisihan penghapusan aktiva produktif yang dibentuk dengan cara membebani laba rugi tahun berjalan, dengan maksud untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari tidak diterimanya kembali sebagian atau seluruh aktiva produktifnya. c) Modal pinjaman yaitu utang yang didukung oleh instrumen atau warkat yang memiliki sifat-sifat seperti modal dan mempunyai ciriciri tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan, tidak dapat ditarik atau dilunasi atas inisiatif pemilik tanpa persetujuan BI, mempunyai kedudukan yang sama dengan modal dalam hal jumlah kerugian bank melebihi laba ditahan dan cadangan-cadangan yang termasuk modal inti, meskipun bank belum dilikuidasi, dan pembayaran bunga dapat ditangguhkan apabila bank dalam keadaan rugi atau labanya tidak mendukung untuk membayar bunga tersebut. d) Pinjaman subordinasi, yaitu pinjaman yang memenuhi syarat-syarat ada perjanjian tertulis, mendapat persetujuan Bank Indonesia dan tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan telah disetor penuh dengan minimal jangka waktu 5 tahun, pelunasan sebelum jatuh tempo harus mendapatkan persetujuan BI serta hak tagih berada pada urutan paling akhir dalam hal bank dilikuidasi. Penilaian terhadap faktor permodalan didasarkan pada rasio Modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Dalam menghitung ATMR, masing-masing pos aktiva diberi bobot risiko yang besarnya didasarkan pada kadar risiko yang terkandung pada aktiva 17
10 tersebut. Untuk memudahkan perhitungan, umumnya suatu bank menghitung ATMR dengan menggunakan suatu formulir yang disediakan oleh Bank Indonesia. Rumus rasio permodalan adalah sebagai berikut: Modal Bank CAR = X100% ATMR Sebagai tolak ukur dalam menentukan tingkat kesehatan permodalan, maka penilaian aspek permodalan dibagi menjadi 5 peringkat komponen sebagai berikut. Tabel 2.1 Peringkat Komponen Tingkat Kesehatan Aspek Permodalan Rasio Nilai Komponen 12% 1 9% < Rasio < 12% 2 8% Rasio 9% 3 6% < Rasio < 8% 4 6% 5 Sumber: Bank Indonesia, 2004 Predikat Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik b. Kualitas aset (asset quality) Aktiva Produktif adalah semua aktiva yang dimiliki dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai fungsinya. Dalam Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 Aktiva Produktif adalah penyediaan dana bank untuk memperoleh penghasilan dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan antar bank, tagihan akseptasi, tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reserve repurchase agreement), tagihan derivatif, penyertaan, transaksi rekening administratif serta bentuk penyediaan dana lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kualitas aktiva produktif dinilai 18
11 atas dasar penggolongan kolektibilitasnya. Yang dimaksud dengan kolektibilitas adalah keadaan pembayaran pokok atau angsuran pokok dan bunga kredit oleh peminjam atau debitur serta tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang digunakan, ditanamkan dan ditempatkan. Kualitas penggunaan, penanaman dan penempatan dana yang produktif atau disebut aktiva produktif dinilai atas dasar penggolongan kolektibilitasnya, yaitu: 1. Aktiva Produktif dengan kolektibilitas lancar 2. Aktiva Produktif dengan kolektibilitas dalam perhatian khusus 3. Aktiva Produktif dengan kolektibilitas kurang lancar 4. Aktiva Produktif dengan kolektibilitas diragukan 5. Aktiva Produktif dengan kolektibilitas macet Penilaian KAP didasarkan pada 2 rasio, yaitu: a. Perbandingan aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif Aktiva Produktif yang Diklasifik asikan Rasio = X100% Aktiva Produktif Sebagai tolak ukur dalam menentukan tingkat kesehatan aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif, maka penilaiannya dibagi menjadi 5 peringkat komponen, yaitu: 19
12 Tabel 2.2 Peringkat Tingkat Komponen Kesehatan Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan Terhadap Aktiva Produktif Rasio Nilai Predikat Komponen 0,5 % 0,5% < Rasio 3% 3% - 6% 6% < Rasio 12% >12% Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Sumber: Bank Indonesia, 2004 b. Perbandingan penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) terhadap penyisihan aktiva produktif yang wajib dibentuk (PPAPWD) PPAP Rasio = X100% PPAPWD Tujuan dari penilaian komponen ini adalah untuk mengukur kecukupan PPAP yang telah dibentuk guna menutup kemungkinan kerugian yang ditimbulkan oleh aktiva produktif non lancar. Semakin kecil rasio ini mencerminkan rendahnya kemampuan bank dalam menutup kemungkinan kerugian yang ditimbulkan aktiva produktif non lancar. Sebagai tolak ukur dalam menentukan tingkat kesehatan penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif yang wajib dibentuk, maka penilaiannya dibagi menjadi 5 peringkat komponen sebagai berikut: 20
13 Tabel 2.3 Peringkat Komponen Tingkat Kesehatan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Terhadap Aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk Sumber: Bank Indonesia, 2004 c. Manajemen (management) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum menyatakan bahwa Penilaian peringkat manajemen meliputi penilaian kualitatif terhadap tiga komponen yaitu penerapan prinsip-prinsip manajemen umum (good corporate governance GCG) yang mencerminkan kualitas tata kelola organisasi Bank, kemampuan pengurus bank untuk mengidentifikasi, mengukur, memonitor dan mengendalikan risiko-risiko yang melekat pada seluruh aktivitas Bank, serta kepatuhan Bank terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Rasio >110% 105% < Rasio 110% 100% - 105% 70% < Rasio 100% <70% d. Rentabilitas (earnings) Tingkat keuntungan yang dicapai oleh sebuah bank dengan seluruh dana yang ada di Bank, disebut rentabilitas. Penilaian terhadap rentabilitas dapat dinilai dengan menggunakan 2 komponen yang terdiri dari: : a. Return On Assets (ROA) Nilai Komponen Laba sebelum pajak ROA = X 100% Rata - rata total Asset Predikat Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik 21
14 Tujuan penilaian komponen ini adalah untuk mengukur keberhasilan manajemen atas seluruh aktivitasnya dalam menghasilkan laba. Semakin kecil rasio ini mengindikasikan kurangnya kemampuan bank baik dalam mengelola struktur aktiva maupun meningkatkan pendapatan dan menekan biaya yang mempengaruhi modal bank. Sebagai tolak ukur dalam menentukan tingkat kesehatan ROA, maka penilaiannya dibagi menjadi 5 peringkat komponen sebagai berikut: Tabel 2.4 Peringkat Komponen Tingkat Kesehatan ROA Rasio > 1,5% 1,25% < Rasio 1,5% 0,5% - 1,25% 0,0% < Rasio 0,5% 0,0% Sumber: Bank Indonesia, 2004 Nilai Komponen Predikat Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik b. Rasio Beban operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Total beban operasional BOPO = X100% Total pendapatan operasional Tujuan dari penilaian komponen ini adalah untuk mengukur kemampuan pendapatan operasional dalam menutup biaya operasional. Rasio yang semakin meningkat mencerminkan kurangnya kemampuan bank dalam menekan biaya operasional dan meningkatkan pendapatan operasionalnya yang dapat menimbulkan kerugian karena bank kurang efisien dalam mengelola usahanya. Sebagai tolak ukur dalam menentukan tingkat kesehatan BOPO, maka penilaiannya dibagi menjadi 5 peringkat komponen sebagai berikut: 22
15 Tabel 2.5 Peringkat Komponen Tingkat Kesehatan BOPO Rasio Nilai Komponen 90% 1 90% < Rasio 94% 2 94% - 96% 3 96% < Rasio 100% 4 >100% 5 Sumber : Bank Indonesia, 2004 Predikat Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik e. Likuiditas (liquidity) Dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 Penilaian likuiditas mencerminkan tingkat kemampuan bank untuk mengelola tingkat likuiditas yang memadai guna memenuhi kewajibannya secara tepat waktu dan untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Disamping itu bank juga harus dapat menjamin bahwa kegiatan likuiditas dikelola secara efisien dalam arti bahwa bank dapat menekan biaya pengelolaan likuiditas yang tinggi serta setiap saat bank dapat melikuidasi asetnya secara cepat dengan kerugian yang minimal. Untuk menjamin likuiditas suatu bank, dapat dihitung dengan Loan to Deposit Ratio (LDR). Kredit LDR = X100% Dana Pihak Ketiga Sebagai tolak ukur dalam menentukan tingkat kesehatan likuiditas, maka penilaiannya dibagi menjadi 5 peringkat komponen sebagai berikut: 23
16 Tabel 2.6 Peringkat Komponen Tingkat Kesehatan LDR Rasio Nilai Komponen Predikat 50% < Rasio 75% 75% < Rasio 85% 85% < Rasio 100% 100% <Rasio 120% > 120% Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Sumber: Bank Indonesia, 2004 f. Sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk) Dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 Penilaian sensitivitas terhadap risiko pasar dalam penilaian tingkat kesehatan Bank merupakan penilaian terhadap kemampuan modal Bank untuk mengcover akibat yang ditimbulkan oleh perubahan risiko pasar dan kecukupan manajemen risiko pasar dalam berbagai skenario. Risiko pasar yang dinilai meliputi risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Selain itu dalam penilaian faktor ini dinilai juga kecukupan penerapan manajemen risiko pasar. 2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian mengenai perlakuan akuntansi piutang pernah dilakukan sebelumnya oleh Diani (2004) meneliti tentang perlakuan akuntansi pendapatan provisi dan komisi serta pengaruhnya terhadap laporan keuangan pada PT. BPR Cahaya Artha Bali Mengwi.. Objek dari penelitiannya adalah perlakuan akuntansi pendapatan provisi dan komisi serta pengaruhnya terhadap laporan keuangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Adapun hasil dari penelitiannya adalah perlakuan akuntansi pendapatan provisi dan komisi yang diterapkan oleh PT. BPR Cahaya Artha Bali Mengwi belum sesuai dengan PSAK No. 31 karena pendapatan provisi dan 24
17 komisi diakui secara langsung sehingga ada beberapa jumlah pendapatan yang seharusnya diakui pada periode akan datang diakui pada periode sekarang.. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama mengangkat masalah tentang perlakuan akuntansi yang dibandingkan dengan PSAK dan sama-sama menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah menambahkan variabel kesehatan bank, lokasi penelitian dan periode akuntansi yang diteliti, penelitian ini dilakukan di PT. Bank Pembangunan Daerah Bali sedangkan penelitian sebelumnya dilakukan di PT. BPR Cahaya Artha Bali Mengwi. Pratiwi (2006) meneliti tentang perlakuan akuntansi kredit dan pengaruhya terhadap laporan keuangan pada PT. Bank Sri Partha.. Objek dari penelitiannya adalah perlakuan akuntansi kredit dan pengaruhnya terhadap laporan keuangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif deskriptif komparatif dan kuantitatif. Adapaun hasil dari penelitiannya adalah perlakuan akuntansi kredit yang diterapkan oleh PT. Bank Sri Partha dalam pengakuan dan pengukuran kredit serta pendapatan bunga sudah sesuai dengan PSAK No. 31. Namun pengakuan pendapatan provisi dan komisi yang diterapkan PT. Bank Sri Partha tidak sesuai dengan PSAK dimana pendapatan provisi dan komisi diakui secara langsung dalam periode berjalan sehingga berpengaruh terhadap laporan keuangan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama mengangkat masalah tentang perlakuan akuntansi yang dibandingkan dengan PSAK dan sama-sama menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya 25
18 adalah menambahkan variabel kesehatan bank, lokasi penelitian dan periode akuntansi yang diteliti, penelitian ini dilakukan di PT. Bank Pembangunan Daerah Bali sedangkan penelitian sebelumnya dilakukan di PT. Bank Sri Partha. Eka (2008) meneliti tentang Evaluasi Tingkat Kesehatan PT. Bank Perkreditan Rakyat Bali Artha Anugrah Kuta yang mengambil periode lima tahun dari tahun Objek dari penelitiannya adalah tingkat kesehatan BPR Bali Artha Anugrah yang berkaitan dengan permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas dan likuiditas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PT. Bank Perkreditan Rakyat Bali Artha Anugrah Kuta mendapat predikat sehat. Nilai CAR yang diperoleh untuk tahun mendapat predikat sehat. Nilai rasio aktiva produktif yang diperoleh tahun tergolong sehat, kemudian nilai penyisihan penghapusan aktiva produktif selama tahu mendapat predikat tidak sehat namun tahun 2007 mendapat predikat sehat. Komponen manajemen tahun mendapat predikat sehat. Nilai untuk rasio rentabilitas yang diperoleh PT. Bank Perkreditan Rakyat Bali Artha Anugrah Kuta tahun mendapat predikat sehat. Untuk nilai rasio likuiditas tahun mendapat predikat sehat. Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada alat analisis yang digunakan yaitu menggunakan alat analisis CAMEL. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah menambahkan variabel perlakuan akuntansi kredit, periode dan lokasi penelitian. Penelitian sebelumnya menggunakan periode waktu 5 tahun sedangkan penelitian ini menggunakan periode waktu 1 tahun. Penelitian sebelumnya dilakukan di PT. 26
19 Bank Perkreditan Rakyat Bali Artha Anugrah Kuta sedangkan penelitian ini dilakukan di PT. Bank Pembangunan Daerah Bali. 27
BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN
BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Kajian Teori 1. Definisi Bank Kata bank berasal dari bahasa latin yaitu Banca yang berarti meja, meja yang dimaksud adalah meja yang biasa digunakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004, tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan dan dipublikasikan. Data sekunder yaitu laporan keuangan publikasi
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/18/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/18/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan Bank Perkreditan Rakyat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada tiga penelitian sebelumnya yang sangat bermanfaat bagi penulis sebagai bahan acuan, yaitu dilakukan oleh : 1. Riski Yudi Prasetyo 2012 Penelitian yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perekonomian suatu negara. Perbankan mempunyai kegiatan yang. mempertemukan pihak yang membutuhkan dana (borrower) dan pihak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bank 2.1.1. Pengertian Bank Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Perbankan mempunyai kegiatan yang mempertemukan pihak yang
Lebih terperinciPT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002
PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 62.396 50.624 2 3 4 5 6 7 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 999.551 989.589 b. Sertifikat Bank Indonesia - 354.232
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersama-sama guna mengetahui hubungan diantara pos-pos tertentu baik dalam
18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Analisis Rasio Keuangan Bank Analisis rasio keuangan merupakan analisis dengan jalan membandingkan satu pos dengan pos laporan keuangan lainnya baik
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tinjauan Umum Tentang Bank 2.1.1.1 Pengertian Bank Bank didefinisikan oleh Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak
BAB II LANDASAN TEORI A. Bank 1. Pengertian Bank Perbankan adalah sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Pemikiran 2.1.1 Landasan Teori 2.1.1.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2012), bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan
Lebih terperinciCAKUPAN DATA. AKSES DATA Data Antar Bank Aktiva dapat di akses dalam website BI :
1 Nama Data : Antar Bank Aktiva BPR Semua jenis simpanan/tagihan BPR Pelapor dalam rupiah kepada bank lain di Indonesia. Simpanan/tagihan kepada bank lain di Indonesia dengan jenis giro, tabungan, deposito
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank 1. Pengertian Bank Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Landasan teori sangat mutlak diperlukan dalam sebuah penelitian karena di dalam kerangka teori penelitian akan mempunyai dasar yang jelas untuk menganalisa
Lebih terperinciKONSOLIDASI POS-POS. Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 AKTIVA 41,215 28,657
NERACA POS-POS KONSOLIDASI Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 1. AKTIVA Kas 41,215 28,657 2. Penempatan pada Bank Indonesia 850,832 615,818 a. Giro Bank Indonesia 732,894 554,179 b. Sertifikat Bank Indonesia
Lebih terperinciPENILAIAN KEBERHASILAN BANK DENGAN PERHITUNGAN MATEMATIS
KOMPUTER LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN PENILAIAN KEBERHASILAN BANK DENGAN PERHITUNGAN MATEMATIS Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN 08 & 09 EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor yang diharapkan berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembangunan regional atau nasional. Peran
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pengertian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitianyang dilakukan oleh Lutfiatun Nukhus pada tahun 2010, Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian Terdahulu yang menjadi rujukan dalam penulisan penelitianyang dilakukan oleh Lutfiatun Nukhus pada tahun 2010, Penelitian yangberjudul Pengaruh
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Peran Bank Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan
KATA PENGANTAR Buku Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang sebelumnya diterbitkan dengan nama buku Data Perbankan Indonesia (DPI), merupakan media publikasi yang menyajikan data mengenai perbankan Indonesia.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Bank 1. Pengertian Bank Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan perekonomian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan sasaran pembangunan ekonomi, dimana perbankan diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di Indonesia. Hal tersebut menandakan
Lebih terperinciANALISIS KESEHATAN LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) STUDI KASUS PADA LPD DESA ADAT KEDONGANAN KUTA BADUNG TAHUN
ANALISIS KESEHATAN LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) STUDI KASUS PADA LPD DESA ADAT KEDONGANAN KUTA BADUNG TAHUN 2013 2015 I Made Bagiada, S.E., M.Si., Ak., CA 197512312005011003 Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Institusi Perbankan Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan, pengertian bank diatur dalam Pasal 1 ayat 2. Bank adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan dampak bagi perekonomian di indonesia terutama pada struktur perbankan. Hal ini menyebabkan krisis
Lebih terperinciNERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)
NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 KONSOLIDASI NO. POS-POS 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 (Tidak Diaudit) (Tidak Audit) (Tidak Diaudit)
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Capital Adequacy Ratio (CAR) Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, April 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan
KATA PENGANTAR Buku Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang sebelumnya diterbitkan dengan nama buku Data Perbankan Indonesia (DPI), merupakan media publikasi yang menyajikan data mengenai perbankan Indonesia.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Bank
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bank 2.1.1 Pengertian Bank Bank dalam usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan dengan fungsi penghimpunan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan
KATA PENGANTAR Buku Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang sebelumnya diterbitkan dengan nama buku Data Perbankan Indonesia (DPI), merupakan media publikasi yang menyajikan data mengenai perbankan Indonesia.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Profitabilitas merupakan kemampuan bank untuk mendapatkan revenue atau
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Profitabilitas Profitabilitas merupakan kemampuan bank untuk mendapatkan revenue atau profit pada jangka waktu tertentu dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara negara di Eropa, Amerika dan Jepang mendengar kata bank sudah tidak asing lagi. Bank sudah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini menggunakan dua peneliti terdahulu sebagai rujukan. Rujukan yang pertama menggunakan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini Pudji
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan kinerja perekonomian Indonesia menurun. Pengelolaan perekonomian dan sektor usaha yang
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI LAUT SEJAHTERA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGAL SARI KOTA TEGAL
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI LAUT SEJAHTERA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGAL SARI KOTA TEGAL Suci Wulandari, Sunandar, Hetika DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK. Muniya Alteza
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK Muniya Alteza Laporan Keuangan Bank Tujuan pembuatan laporan keuangan bank: 1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva da jenis aktiva yang dimiliki
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bank Menurut Undang-undang Pokok Perbankan Nomor 14 tahun 1967, bank didefinisikan sebagai Lembaga Keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dinda Yani Kusuma (2011)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tinjauan dari dua penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai referensi atau rujukan dalam penelitian, yaitu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang menjadi pendukung dalam melakukan penelitian ulang terhadap kinerja keuangan bank dengan menggunakan metode RGEC diantaranya
Lebih terperinciANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Ilwin Husain 1, Zulkifli Bokiu 2, Mahdalena 3 Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo
Lebih terperinciHal 9-2. C tive by Ticha. Hal 9-4. C tive by Ticha
PENDAHULUAN Bab 9 PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS) Penilaian tingkat kesehatan bank secara kuantitatif dilakukan terhadap 6 faktor, yaitu 1. CAPITAL ( Permodalan ), 2. ASSET QUALITY ( Kualitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Rasio Kecukupan Modal atau CAR (Capital Adequacy Ratio) 1. Pengertian CAR (Capital Adequacy Ratio) CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Bank. a. Pengertian Bank
14 BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bank a. Pengertian Bank Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dana mengeluarkannya kepada masyarakat dalam bentuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data
Lebih terperinciBAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS)
BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS) A. Capital (Permodalan) Penilaian pertama adalah aspek permodalan, dimana aspek ini menilai permodalan ang dimiliki bank yang didasarkan pada: 1. Kewajiban
Lebih terperinciAnalisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.
Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk. Dian Risnawati 20208369 Pembimbing : 1. Hary W. Achmad Romadhon, Dr. 2. Caecilia Widi Pratiwi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian saat ini adalah sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel 2.1 sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Persamaan dan perbedaan antara kedua penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel 2.1 sebagai berikut
Lebih terperinciAkuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G
Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G Materi: 2 1 2 3 Klasifikasi Modal Bank Rasio Kecukupan
Lebih terperinciNERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah)
NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN KONSOLIDASI NO. POSPOS Per 30 Sept 2007 Per 30 Sept 2006 Per 30 Sept 2007 Per 30 Sept 2006 (Tidak Diaudit) (Tidak Audit) (Tidak Diaudit)
Lebih terperinciPERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS
PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS Dessy Ratna Sari email: DesZ_CenX93@yahoo.com Program Studi Akuntansi STIE
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Capital (Modal) permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). Sehingga dengan rumus yang ada maka CAR (Capital
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/22/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/22/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka menciptakan
Lebih terperinciLAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR BEPEDE KUTAI SEJAHTERA Tanggal : 30 Juni 2017
LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Juni 2017 Posisi Juni 2016 Aset Kas 594,933 1,464,727 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 1,559,663 1,471,254 Penempatan
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS MUNGNIYATI STIE TRISAKTI mungniyati@stietrisakti.ac.id PENDAHULUAN K esehatan merupakan aspek yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan.
Lebih terperinciLaporan Keuangan Triwulanan 30 September 2009
Laporan Keuangan Triwulanan 30 September 2009 Bangkok Bank Public Company Limited Jakarta Branch NERACA BANGKOK BANK PCL Per 30 September 2009 dan 2008 (dlm.jutaan rupiah) No. POS - POS 30 September 2009
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan
BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data-data keuangan yang dibutuhkan. Data-data keuangan tersebut dapat diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan di Indonesia telah mengalami pasang dan surut. Kestabilan lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini tidak hanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam menganalisis laporan keuangan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai
Lebih terperinciPERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM. PT BANK BALI Tbk ( Induk Perusahaan ) Per 31 Maret 2002 dan 2001.
A. MODAL INTI PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM I. KOMPONEN MODAL 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal ( Disclosed Reserves ) a. Agio Saham b. Disagio ( -/- ) c. Modal Sumbangan d.
Lebih terperinciLaporan Keuangan Publikasi Triwulanan Neraca STANDARD CHARTERED BANK WISMA STANDARD CHARTERED,.JL.SUDIRMAN KAV 33 A, Telp.
Neraca (Dalam Jutaan Rupiah) Bank Konsolidasi 03-2006 03-2005 03-2006 03-2005 AKTIVA Kas 39,883 33,731 Penempatan pada Bank Indonesia 1,213,314 1,541,286 a. Giro Bank Indonesia 833,099 543,590 b. Sertifikat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Teoritis Pengertian Bank Menurut Kasmir, secara sederhana bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
Lebih terperinciPT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 31 DESEMBER 2003 & 2002
PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 31 DESEMBER 2003 & 2002 NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 78.536 88.602 2 3 4 5 6 7 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 1.145.346 1.029.529 b. Sertifikat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Riestyana Indri Hapsari (2012) Pengaruh LDR, IPR, NPL, APYD, IRR, BOPO, FBIR,NIM, PR, dan FACR
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penilitian pertama yang dijadikan rujukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Riestyana Indri Hapsari (2012) dengan topik mengenai Pengaruh LDR, IPR,
Lebih terperinciLAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR BEPEDE KUTAI SEJAHTERA Tanggal : 31 Maret 2017
LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Maret 2017 Posisi Maret 2016 Aset Kas 1,252,890 1,236,762 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 1,425,536 1,463,767
Lebih terperinciPosisi Desember Pos-Pos
Periode: Desember- Laporan Neraca No 1 Kas 259,933 259,933 2 Kas dalam Valuta Asing 3 Surat Berharga 4 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 64,484 64,484 5 Penempatan pada Bank Lain 929,544 929,544 6 Penyisihan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BPR BKK KARANGMALANG CABANG KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BPR BKK KARANGMALANG CABANG KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program
Lebih terperinciN E R A C A Per 30 September 2009 Dan 2008 (Dalam Jutaan Rupiah) Pos - Pos
N E R A C A A K T I V A 1. K a s 22,951 21,458 2. Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 117,863 165,135 b. Sertifikat Bank Indonesia 154,903 89,736 c. Lainnya - - 3. Giro pada bank lain
Lebih terperinciRMK AKUNTANSI PERBANKAN DAN LPD AKUNTANSI MODAL BANK
RMK AKUNTANSI PERBANKAN DAN LPD AKUNTANSI MODAL BANK OLEH: KELOMPOK 3 JOVI ARYADI JOENED 1006305138 I GUSTI NGURAH PUTRA HANGGA PRAWIRA 1106305119 I GUSTI NGURAH ARI SAMITHA 1106305160 I GUSTI NGURAH AGUNG
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK Laporan Keuangan Bank Tujuan pembuatan laporan keuangan bank: 1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva da jenis aktiva yang dimiliki 2. Memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi dimensi membawa dampak kehancuran usaha perbankan di Indonesia. Hal ini meninggalkan kredit
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT
LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT -1- DAFTAR ISI BAB I : PENJELASAN UMUM 2 BAB II : PEDOMAN
Lebih terperinciNo.8/26/DPbS Jakarta, 14 November 2006 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA
No.8/26/DPbS Jakarta, 14 November 2006 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Kewajiban Penyediaan Modal Minimum bagi Bank Perkreditan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini berupa analisis deskriptif, yaitu dengan mengamati aspek-aspek tertentu dari laporan keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 66 /POJK.03/2016 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM DAN PEMENUHAN MODAL INTI MINIMUM BANK PEMBIAYAAN RAKYAT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian.
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode Penelitian Metode merupakan suatu cara yang dapat digunakan peneliti dan dapat dilaksanakan dengan cara terencana, sistematis dan dapat mencapai tujuann.menurut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang menjadi rujukan pada penelitian ini ada 3 (tiga) rujukan yaitu penelitian dari Maria Kristina Isabella R. Da Gama (2009), Novita
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskriptif penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran masingmasing
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Penelitian Deskriptif Analisis deskriptif penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran masingmasing variabel yang diteliti. Hal ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Return on Assets (ROA) Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui Return on Assets (ROA). Return on Assets (ROA) digunakan
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE 2013-2015 Nama : Yacob Berkat NPM : 27212774 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Latar Belakang
Lebih terperinciPENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN 2008-2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciPosisi Desember Pos-Pos
Periode: Desember- Laporan Neraca No 1 Kas 298,362 298,362 2 Kas dalam Valuta Asing 3 Surat Berharga 4 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 80,126 80,126 5 Penempatan pada Bank Lain 932,642 932,642 6 Penyisihan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Bank 2.1.1 Pengertian Bank Para ahli dalam bidang perbankan memberikan definisi mengenai bank yang berbeda-beda, tetapi mempunyai tujuan yang sama. Menurut
Lebih terperinciANALISIS KINERJA BANK
ANALISIS LAPORAN KEU. PERBANKAN KARTIKA SARI. UniversitasGunadarma. ANALISIS KINERJA BANK TUJUAN MATERI : 1. Menjelaskan pengertian analisis rasio likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas. 2. Menyebutkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, penelitian terdahulu yang menjadi rujukan penulis yaitu penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya yang mempunyai manfaat yang sangat besar bagi penulis khususnya sebagai acuan dalam penulisan penelitian
Lebih terperinciNERACA KONSOLIDASI Tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 ( Dalam jutaan rupiah )
No. AKTIVA POS - POS NERACA KONSOLIDASI Tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 ( Dalam jutaan rupiah ) BANK BII KONSOLIDASI 30-Jun-02 30-Jun-01 30-Jun-02 30-Jun-01 1. Kas 481.501 552.300 481.538 552.376 2. Penempatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel merupakan atribut yang memiliki variasi antara satu objek dengan objek lain. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
Lebih terperinciBAB II TEORI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK. bank, maupun OJK selaku pemilik otoritas dalam mengawasi bank. 1
BAB II TEORI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK A. Tingkat Kesehatan Bank Kesehatan merupakan hal penting dalam setiap kehidupan. Hal ini pun juga berlaku bagi lembaga keuangan. Kesehatan suatu lembaga keuangan
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT. BPR NARPADA NUSA TAHUN 2016
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT. BPR NARPADA NUSA TAHUN 2016 ABSTRAK I NYOMAN KARYAWAN Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Mataram. e-mail : karyawan i nyoman@ yahoo.co.id
Lebih terperinci2015, No.73 2 e. bahwa sehubungan dengan huruf a sampai dengan huruf d diatas diperlukan penyesuaian terhadap ketentuan tentang Kewajiban Penyediaan M
No.73, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Modal Minimum. Modal Inti Minimum. Bank. Perkreditan Rakyat. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5686) PERATURAN
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF : : :
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 (a). Ringkasan Eksekutif - Rencana dan Langkah-Langkah Strategis (b). Ringkasan Eksekutif - Indikator Keuangan BPR dengan modal inti
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Sofan Hariati (2012) Peneliti membahas mengenai Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank-Bank Umum Yang Go Public. Masalah yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ringkasan dari suatu proses pencatatan, dari transaksi-transaksi yang terjadi
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan Menurut Baridwan (2002: 17), laporan keuangan didefinisikan sebagai ringkasan dari suatu proses pencatatan, dari
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Nilai CAR BRI periode
LAMPIRAN 61 62 Lampiran 1. Perhitungan Nilai CAR BRI periode 2006-2011 NO Deskripsi 2006 2007 2008 2009 2010 2011 I Komponen Modal A. Modal Inti 13,104,120 15,448,235 17,795,610 21,137,919 27,673,231 38,214,079
Lebih terperinciNERACA KONSOLIDASI. Tanggal 30 September 2002 dan ( Dalam jutaan rupiah )
No. AKTIVA POS - POS NERACA KONSOLIDASI Tanggal 30 September 2002 dan 2001 ( Dalam jutaan rupiah ) BANK BII 30-Sep-02 30-Sep-01 30-Sep-02 30-Sep-01 KONSOLIDASI 1. Kas 492.740 496.965 492.784 497.022 2.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Definisi operasional dalam acuan penelitian ini adalah :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Definisi operasional dalam acuan penelitian ini adalah : 1. Tingkat Kesehatan Bank Kesehatan bank adalah dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciDAFTAR ISI. I. DAFTAR ISI i. II. PENJELASAN ii. III. DAFTAR SINGKATAN iv. IV. DAFTAR ISTILAH v. V. DAFTAR RASIO vi. VI.
DAFTAR ISI I. DAFTAR ISI i II. PENJELASAN ii III. DAFTAR SINGKATAN iv IV. DAFTAR ISTILAH v V. DAFTAR RASIO vi VI. DAFTAR TABEL viii VII. KONDISI UMUM 1 VIII. DATA 5 i PENJELASAN 1. Data yang digunakan
Lebih terperinci