BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Pelatihan Sumber Daya Manusia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pelatihan dan Pengembangan SDM (Training) MSDM-TIP FTP UB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. setiap pegawai memiliki tingkat kemampuan yang berbeda beda dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pelatihan dan Pengembangan. Manajemen Sumber Daya Manusia

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia semakin besar. Organisasi tidak akan bisa dijalankan dengan baik jika

Praktek PPSDM. Pelatihan dan Pengembangan SDM. Oleh: Catur Widayati, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN S1

BAB II KAJIAN TEORITIS

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu organisasi.arti kinerja sebenarnya berasal dari kata-kata job performance

BAB II URAIAN TEORITIS. Radha (2003) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendidikan dan

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI. kualitas sumber daya manusianya melalui penyelenggaraan diklat secara terus

BAB II URAIAN TEORITIS. Pemiga Orba Yusra (2006) judul skripsi: Pengaruh Pelatihan Terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bekerja merasa kebutuhannya sudah terpenuhi,maka akan timbul kepuasan bekerja dalam diri

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB 2 URAIAN TEORITIS. terhadap Produktivitas Kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA. Sumberdaya manusia merupakan investasi yang. sangat penting dalam suatu organisasi.

METODE DAN JENIS PELATIHAN

PERANAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ERA GLOBALISASI

PEDOMAN PELAKSANAAN EVALUASI MANDIRI DAN REKAN (SELF EVALUATION, PEER REVIEW) MUTU KLINIS PUSKESMAS AJI KUNING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KEPALA MADRASAH DAN KINERJA GURU. madrasah. Kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. latihan termasuk dalam fungsi operasional dari. manajemen sumber daya manusia yaitu pengembangan. Hasibuan (2005:69)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh

Teknik Presentasi Informasi, meliputi ceramah/kuliah, konferensi/diskusi, media audiovisual, pembelajaran jarak jauh/kursus korespondensi, internet

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II PEMBAHASAN 2.1 ORIENTASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

BAB II KAJIAN TEORITIS. Kinerja adalah suatu konstruk multidimensional yang sangat kompleks, dengan banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adanya berbagai jenis kegiatan pembangunan di lingkungan. pengawasan yang tepat. Ini bertujuan untuk menjaga kemungkinan agar

BENTUK ORGANISASI USAHA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu :

Pelatihan dan Pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Profil Badan Kepegawaian dan Diklat Surabaya. pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab. Tugas pokok dan fungsi yang

BAB II LANDASAN TEORI

Pengembangan SDM Prinsip dan Proses Pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menunjang keakuratan data penelitian yang dilakukan peneliti dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI. definisi yang menjelaskan arti pengembangan : a. Pengembangan adalah proses pendidikan jangka panjang yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang masing-masing jabatan. Pekerjaan (job) terdiri dari sekelompok tugas yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebelumnya. Apabila secara formal dalam organisasi maka proses

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan SDM. Metode-Metode Pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pelatihan merupakan suatu proses pendidikan yang tujuannya untuk

KORELASI ANTARA KINERJA DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI TATA USAHA

LATAR BELAKANG Ketika karyawan baru dipekerjakan, mereka tidak mungkin mampu beradaptasi dgn pekerjaan secara sempurna meskipun mereka lolos seleksi y

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kinerja Karyawan Laundry. Prawirosentono (1999), performance adalah hasil kerja yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Kebersihan lingkungan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.2 Manajemen Sumberdaya Manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Galih Septian, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB II LANDASAN PUSTAKA. (performance). Menurut Sedarmayanti (2009 : 50), performance bisa

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia merupakan kunci utama dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kekuasaan dan pertalian merupakan tiga kebutuhan penting yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Tb. Sjafri Mangkuprawira (2003:135) dalam bukunya Manajemen Sumber

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang tersedia. Manajemen sumber daya manusia secara sederhana dapat diartikan. daya manusia secara optimal dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat

PELATIHAN KERJA LUTFI WIBAWA

TRAINING NEED ANALYSIS

II. LANDASAN TEORI. dan terorganisir sehingga karyawan operasional belajar pengetahuan teknik. pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan positif terhadap sasaransasaran

BAB I PENDAHULUAN. sebagai aset yang berharga. Tak jarang, perusahaan hanya mengganggap bahwa

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektivitas dan keberhasilan organisasi (Yulk, 2005: 4). Kepemimpinan didefinisikan

RPSEP-32 IMPLIKASI FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI DALAM PENINGKATAN PRESTASI KERJA STAF EDUKATIF PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH (PJJ)

BAB II BAHAN RUJUKAN. manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. ahli. Menurut Simamora (1997), manjemen sumber daya manusia adalah

Subsistem Manajemen Tenaga Kerja

Transkripsi:

9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelatihan Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia dalam hal ini karyawan merupakan sumber daya terpenting yang dimiliki oleh organisasi dan merupakan salah satu faktor produksi seperti halnya faktor produksi lainnya. Karyawan merupakan masukan ( input) yang diolah oleh perusahaan dan menghasilkan keluaran (output). Karyawan yang baru diterima oleh perusahaan yang belum mempunyai keterampilan dan keahlian kerja diberikan pelatihan kerja sehingga pegawai tersebut dapat menjadi pegawai yang terampil dan ahli dalam melaksanakan pekerjaannya. Namun, pelatihan kerja tidak hanya diberikan kepada karyawan baru saja, pelatihan kerja juga bermanfaat bagi pegawai yang telah lama bekerja di perusahaan dan seharusnya juga diberikan pelatihan kerja. Meskipun para karyawan lama telah memiliki pengalaman dari pekerjaan yang telah mereka lakukan namun karyawan tersebut masih memerlukan pelatihan untuk mengurangi atau menghilangkan kebiasaan kerja yang jelek atau untuk mempelajari keterampilan-keterampilan baru yang dapat meningkatkan kinerja karyawan tersebut. Menurut Rivai (2010:212) Pelatihan adalah proses secara sistematis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki oreintasi saat ini dan membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya. Menurut Fathoni (2006:97) yang dimaksud dengan pelatihan merupakan upaya untuk menstransfer keterampilan dan pengetahuan kepada para peserta pelatihan sedemikian rupa sehingga para peserta menerima dan melakukan pelatihan pada saat melaksanakan pekerjaa. Pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan haruslah spesifik dan latihan harus di arahkan pada perubahan perilaku yang telah diidentifikasikan. Pelatih juga harus mempelajari keterampilan atau teknik khusus yang dapat didemontrasikan dan diobservasi di tempat tugasnya. 9

10 Berdasarkan pengertian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa pelatihan adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan, membantu dan memperbaiki keterampilan dan pengetahuan karyawan. 2.2 Tujuan dan Manfaat Pelatihan Menurut Sedarmayanti (2010:164) pelatihan bertujuan mempersiapkan karyawan yang akan segera diberi tugas mengerjakan pekerjaan yang telah ada dalam lembaga (proses pendidikan jangka pendek). 2.2.1 Tujuan Pelatihan 1. Untuk meningkatkan keterampilan para karyawan sesuai dengan perubahan teknologi 2. Untuk meningkatkan produktivitas kerja organisasi 3. Untuk mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru agar menjadi kompeten 4. Untuk membantu masalah operasional 5. Memberi wawasan kepada para karyawan untuk lebih mengenal organisasinya, 6. Meningkatkan kemampuan peserta latihan mengerjakan tugasnya yang sekarang. 7. Kemampuan menumbuhkan sikap empati dan melihat sesuatu dari kacamata orang lain 8. Meningkatkan kemampuan meninterprestasikan data dan daya nalar para karyawan 9. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan para karyawan dalam menganalisis suatu permasalahan serta pengambilan keputusan.

11 2.2.2 Manfaat Pelatihan Menurut Rivai (2009:217) manfaat pelatihan adalah : 1. Membantu karyawan dalam membuat keputusan dan pemecahan masalah yang lebih efektif 2. Melalui pelatihan dan pengembangan, variabel pengenalan, pencapaian prestasi, pertumbuhan, tanggung jawab dan kemajuan dapat diinternalisasi dan dilaksanakan 3. Membantu mendorong dan mencapai pengembangan diri dan rasa percaya diri 4. Membantu karyawan mengatasi stres, tekanan, frustasi dan konflik 5. Memberikan informasi tentang menigkatnya pengetahuan kepemimpinan, keterampilan komunikasi dan sikap 6. Meningkatkan kepuasan kerja dan pengakuan 7. Membantu karyawan mendekati tujuan pribadi sementara meningkatkan keterampilan interaksi 8. Membangun rasa pertumbuhan dalam pelatihan 9. Membantu pengembangan keterampilan mendengar, bicara dan menulis dengan latihan Manfaat untuk Perusahaan 1. Mengarahkan untuk meningkatkan profitabilitas atau sikap yang lebih positif terhadap orientasi profit 2. Memperbaiki pengetahuan kerja dan keahlian pada semua level perusahaan 3. Memperbaiki SDM 4. Membantu karyawan untuk mengetahui tujuan perusahaan 5. Mendukung otentisitas, keterbukaan dan kerpercayaan 6. Meningkatkan hubungan antara atasan dan bawahan 7. Membantu pengembangan perusahaan

12 8. Membantu Meningkatkan efisiensi, efektivitas, produktivitas dan kualitas 9. Membantu menangani konflik sehingga terhindar dari stress dan tekanan kerja Manfaat dalam hubungan SDM, intra dan antargrup dan pelaksanaan kebijakan 1. Meningkatkan komunikasi antargrup dan individual 2. Membantu dalam orientasi bagi karyawan baru dan karyawan transfer atau promosi 3. Memberikan informasi tentang kesamaan kesempatan dan aksi afirmatif 4. Memberikan informasi tentang hukum pemerintah dan kebijakan internasional 5. Meningkatkan interpersonal 6. Membuat kebijakan perusahaan, aturan dan regulasi 7. Meningkatkan kuliatas moral 8. Membangun kohesivitas dalam kelompok 9. Memberikan iklim yang baik untuk belajar, pertumbuhan dan koordinasi 10. Membuat perusahaan menjadi tempat yang lebih baik untuk bekerja dan hidup. 2.3 Metode Pelatihan Sumber Daya Manusia Menurut Rivai (2005:242) Metode pelatihan terdiri dari: 1. On the job Pelatihan dengan instruksi pekerjaan sebagai suatu metode pelatihan dengan cara pekerja atau calon pekerja ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang rill, di bawah bimbingan supervise dari pegawai yang telah berpengalaman atau seorang supervisor. 2. Magang Pembelajaran dari pekerja yang lebih berpengalaman dan dapat ditambah pada teknik off the job training. Banyak pekerja

13 keterampilan tangan, seperti tukang pipa dan kayu, dilatih melalui program magang resmi. 3. Ceramah kelas dan presentasi video Mengandalkan komunikasi dari pada memberi model 4. Pelatihan vestibule Wilayah atau vestibule terpisah dibuat dengan peralatan yang sama dengan yang digunakan dalam pekerjaan. Pelaksanaan metode ini biasanya dilakukan dalam waktu beberapa hari sampai beberapa bulan dengan pengawasan instruktur. 5. Permainan peran dan model perilaku Misalnya, pekerja pria dapat membayangkan peran supervisor wanita dan sebaliknya. Kemudian keudanya ditempatkan dalam situasi kerja tertentu dan diminta memberikan respon sebagaimana harapan mereka tehadap lainnya. 6. Case study Metode Pelatihan yang menggunakan deskripksi tertulis dari suatu permasalah rill yang dihadapi oleh perusahaan atau perusahaan lain. Manajemen diminta mempelajari kasus untuk mengidentifikasi, menganalisis masalah, mengajukan solusi, memilih solusi terbaik. 7. Simulasi Simulasi yang melibatkan simulator yang bersifat mekanik (mesin) yang mengandalkan aspek-aspek utama dalam suatu situasi kerja. 8. Manajemen games Menekankan pada pengembangan kemampuan problem-solving. Keuntungan dari simulasi. Timbulnya integrasi atas berbagai interasksi keputusan, kemampuan bereksperimen melalui keputusan yang diambil, umpan balik dari keputusan dan persyaratanpersyaratan bahwa keputusan dibuat dengan data0data yang tidak cukup. 9. Behavior modeling Proses yang bersifat psikologis mendasar di mana pola-pola baru dari suatu perilaku dapat diperoleh sedangkan pola-pola yang sudah ada dapat diubah. 10. Outdoor oriented programs Dilakukan di suatu wilayah terpencil dengan melakukan kombinasi antara kemampuan diluar kantor dengan kemampuan melakukann diruang kelas. 2.4 Pengertian Kinerja Menurut Mangkunegara (2009:9) Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

14 Menurut Sedarmayanti (2010:259) mengatakan arti kata perfoemance merupakan kata benda (noun) di mana salah satu arti adalah thing done (suatu hasil yang telah dikerjakan). Kinerja terjemahan dari performance berarti: 1. Perbuatan, pelasanaan pekerjaan, prestasi kerja, pelaksanaan pekerjaan yang berdaya guna. 2. Pencapaian/prestasi seseorang berkenaan dengan tugas yang diberikan kepadanya 3. Hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditujukan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan) 4. Hasil kerja yang dapat dicapai oeleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-msing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi besangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. 2.5 Aspek-Aspek Standar Pekerjaan dan Kinerja Menurut Malayu (2002:69) mengemukakan bahwa aspek-aspek yang dinilai kinerja mencakup sebagai berikut: 1. Kesetiaan 2. Hasil kerja 3. Kejujuran 4. Disiplinan 5. Kreativitas 6. Kerja sama 7. Kepemimpinan 8. Kepribadian 9. Prakarsa 10. Kecakapan 11. Tanggung Jawab Menurut Sastrohardiwiryo (2005:235), aspek -aspek yang dinilai dalam proses penilaian kinerja adalah sebagai berikut: a. Kesetiaan Kesetiaan yang dimaksud adalah tekad dan kesanggupan menaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

15 b. Prestasi Kerja Prestasi kerja adalah kinerja yang dicapai oleh seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. c. Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang tenaga kerja dalam menyelenggarakan tugas dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu serta berani memikul resiko atas keputusan yang telah diambilya atau tindakan yang dilakukannya. d. Ketaatan Ketaatan adalah kesanggupan seorang tenaga kerja untuk menaati segala ketetapan, peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku serta kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang telah ditetapkan perusahaan maupun pemerintah, baik secara tertulis maupun tidak tertulis. e. Kejujuran Kejujuran adalah ketulusan hati seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan serta kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang telah diberikan kepadanya. f. Kerja Sama Kerja sama adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan.

16 g. Prakarsa Prakarsa adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk mengambil keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan sesuatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dan bimbingan dari manajemen lininya. h. Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seorang tenaga kerja untuk meyakinkan orang lain (tenaga kerja lain) sehingga dapat dikerahkan secara maksimum untuk melaksanakan tugas pokok. Adapun aspek standar pekerjaan terdiri dari aspek kuantitatif dan aspek kualitatif. Aspek kuantitatif meliputi: 1. Proses kerja dan kondisi pekerjaan 2. Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan 3. Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan dan 4. Jumlah dan Jenis pemberian pelayanan dalam bekerja Sedangkan Aspek kualitatif meliputi: 1. Ketetapan kerja dan kualitas pekerjaan 2. Tingkat kemampuan dalam bekerja 3. Kemampuan menganalisis data/informasi, kemampuan/kegagalan menggunakan mesin/peralatan 4. Kemampuan mengevaluasi (keluhan/keberatan konsumen) 2.6 Indikator Kinerja Karyawan Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam indikator, yaitu (Robbin, 2006:260):

17 1. Kualitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasillkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan. 2. Kuantitas. Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti unit, jumlah siklas aktivitas yang diselesaikan 3. Ketepatan waktu. Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakn, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. 4. Efektivitas. Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya. 5. Kemandirian. Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan fungsi kerjanya komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.