BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sosial kita selalu berkomunikasi dengan menggunakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, komunikasi adalah jalan yang efektif dan

BAB I PENDAHULUAN. Tindak tutur merupakan tind yang dilakukan oleh penutur terhadap

BAB I PENDAHULUAN. terbantu oleh situasi tutur. Searle (dalam Wijana dan Rohmadi, 2009: 20)

BAB I PENDAHULUAN. karena bahasa merupakan sistem suara, kata-kata serta pola yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan dari mitra tutur. Hal ini yang menjadikan bahasa amat berguna dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur di

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

TINDAK UJAR EKSPRESIF DALAM FILM FREEDOM WRITER KARYA ERIN GRUWELL SUATU KAJIAN PRAGMATIK JURNAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi mereka membentuk sebuah komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH. Suci Muliana Universitas Sebelas Maret (UNS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Bahasa merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. sikap terhadap apa yang dituturkannya. kegiatan di dalam masyarakat. Bahasa tidak hanya dipandang sebagai gejala

BAB I PENDAHULUAN. dalam bukunya Speech Act: An Essay in The Philosophy of Language dijelaskan

LOCUTIONARY AND ILLOCUTIONARY ACTS FOUND IN INFOMALANG TWITTER ACCOUNT THESIS

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi bahasa, baik dia bertindak sebagai. sebuah tuturan dengan maksud yang berbeda-beda pula.

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE ARTIKEL E-JOURNAL ELFI SURIANI NIM

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Menurut Chaer (2007) tuturan dapat diekspresikan melalui dua

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia kita selalu menggunakan bahasa untuk berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. misalnya di rumah, di jalan, di sekolah, maupundi tempat lainnya.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar

BAB I PENDAHULUAN. informasi tetapi juga untuk tindakan. Tindakan melalui tuturan ini disebut dengan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa disebut sebagai alat komunikasi terpenting manusia. yang harus ada dalam proses komunikasi, yaitu: (1) pihak yang

FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI EKSPRESIF PADA TUTURAN TOKOH DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini,

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan kita sehari-hari tidak pernah terlepas dari percakapan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu tuturan saat seseorang

BAB I PENDAHULUAN. semakin beragam dan kreatif. Keanekaragaman penggunaan bahasa di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

BAB I PENDAHULUAN. hasil perkembangan ilmu dan teknologi tersebut. Iklan terdiri dari dua

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

IMPLIKATUR, TEKNIK PENERJEMAHAN, DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Suatu Kajian Pragmatik Dalam Teks penerjemahan)

BAB II KAJIAN TEORI. keakuratan data. Teori-teori tersebut adalah teori pragmatik, aspek-aspek situasi

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi namun juga media untuk melakukan tindakan dan cerminan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai

ILLOCUTIONARY ACT FOUND IN JUST ALVIN TALK SHOW ON METRO TV CINTA UNTUK AINUN THESIS RISHA AMIRO NIM

BAB I PENDAHULUAN. Tuturan performative merupakan tuturan yang muncul pada saat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak bisa dipisahkan dari manusia karena bahasa merupakan alat

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A STUDY OF SPEECH ACTS PRODUCED BY THE MAIN CHARACTER IN DORAEMON COMIC THE 1 st VOLUME THESIS BY IIS MARDIANTI

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Objek dalam sebuah kalimat adalah tuturan. Suatu tuturan dapat dilihat

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Maftuchah Dwi Agustina ABSTRACT

tahun 1938 yang bernama Charles Morris. Ia membagi ilmu tentang tanda atau

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM ACARA TALKSHOW MATA NAJWA DI METRO TV ARTIKEL ILMIAH MEGA REVIA NPM

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pendapat Austin (1962) yang kemudian dikembangkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. disampaikan bisa melalui gestur, ekspresi, dan dialog. Setiap dialog yang

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Istilah dan teori tentang tindak tutur mula-mula diperkenalkan oleh J. L.

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY E JURNAL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pragmatik merupakan salah satu ilmu yang mempelajari bahasa

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN. Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS. Kata kunci: Tindak tutur, ilokusi, respons, kalimat, dan pembelajaran bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. lain, alat yang digunakan berkomunikasi tersebut adalah bahasa. Chaer

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan tindak tutur (speech act) dalam wacana pertuturan telah banyak

ANALISIS FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA DONGENG ANAK KARYA LIA HERLIANA

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia karena bahasa adalah milik

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

ILOKUSI DALAM WACANA KAOS OBLONG JOGER: SEBUAH ANALISIS PRAGMATIK. Agus Surya Adhitama Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Udayana

I. PENDAHULUAN. lain, sehingga orang lain mengetahui informasi untuk memenuhi kebutuhan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pragmatik adalah salah satu cabang ilmu linguistik yang menganalisis tentang

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM FILM DI BAWAH LINDUNGAN KABAH

BAB 2 PRAGMATIK DAN PROGRAM TV BERSAMA ROSSY. Para pakar pragmatik mendefinisikan istilah ini secara berbeda-beda. Yule

ILLOCUTIONARY ACTS APPLIED IN ROBIN HOOD MOVIE THESIS BY FEBRI LAKSONO NIM

ANALISIS PRAGMATIK DALAM PENELITIAN PENGGUNAAN BAHASA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ILOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM TAYANGAN INDONESIA LAWAK KLUB

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

BAB II KAJIAN TEORI. berkaitan dan berkenaan dengan studi makna yang disampaikan oleh penutur atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pragmatik pertama kali diperkenalkan oleh seorang filsuf yang bernama

BAB I PENDAHULUAN. hubungan-hubungan antara bahasa dan konteksnya yang tergramatikalisasi atau

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Peristiwa Tutur Peristiwa tutur (speech event) adalah terjadinya atau berlangsungnya interaksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. arti. Dalam penggunaan bahasa, terdengar tuturan-tuturan yang diucapkan ketika

Jurnal Cakrawala ISSN , Volume 7, November 2013 TINDAK TUTUR PENERIMAAN DAN PENOLAKAN DALAM BAHASA INDONESIA

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM BAHASA IKLAN KAMPANYE CALON ANGGOTA LEGISLATIF TAHUN 2014 DI BOYOLALI

TINDAK TUTUR GURU BAHASA INDONESIA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SMK NEGERI SE-KABUPATEN

BAB I PENDAHULUAN. Istilah address term adalah sebuah kata atau frasa yang ditujukan penutur

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sosial kita selalu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa lisan maupun tulisan. Komunikasi melalui bahasa memungkinkan setiap orang untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Bahasa dan manusia merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, karena dengan bahasa kita dapat mengartikan maksud yang dituturkan oleh penutur kepada lawan tutur. Manusia adalah makhluk yang mempunyai kelebihan untuk dapat menuturkan apa yang kita inginkan dan apa yang kita rasakan, sehingga dalam lingkungannya mereka bisa berinteraksi lebih baik dari makhluk lainnya. Di lingkungan anak-anak mereka memiliki cara tersendiri untuk mengatakan apa yang mereka inginkan. Karena anak-anak memiliki imajinasi sendiri, untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan. Ketika kita menginginkan sesuatu, kita punya cara sendiri dengan bahasa dan kata-kata yang mereka miliki. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, masyarakat dan orang tua yang membimbing mereka. Buku-buku bacaan yang kita baca atau tontonan yang kita lihat atau dengar, juga dapat mempengaruhi cara kita bertutur dan menggunakan bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Pada buku cerita anak-anak, kalimat yang digunakan oleh seorang penulis adalah kalimat yang sederhana dengan kata-kata yang mudah dipahami. Ceritanya pun sederhana dan komunikatif serta mengandung nilai moral. 1

2 Walaupun kalimat-kalimat yang digunakan tersebut sederhana, kalimat-kalimat tersebut hendaknya dapat mengungkapkan gagasan secara tepat dan dapat pula dipahami oleh penutur, dalam hal ini anak-anak juga dapat memahami secara jelas. Gagasan-gagasan yang dimaksud tersebut dituangkan dalam bentuk tindak tuturr yang disampaikan oleh teori Searle dalam bukunya Speech Act: An Essay in the Philisophy of Language (1969:23-24) mengatakan pragmatisc basis at least three types of actions that can be realized by a speaker, which is locutionary act, illocutionary act and perlocutionary act. Secara pragmatis setidak-tidaknya ada tiga jenis tindakan yang dapat diwujudkan oleh seorang penutur, yakni tindak lokusi, tindak ilokusi dan tindak perlokusi. Selain John Searle, Austin (1975) juga menyatakan bahwa nations of perlocutionary acts, illocutionary acts, and perhaps to a lesser extent locutionary acts belong to the most ubiquitous term of art in pragmatics. Pengertian di atas mengungkapkan bahwa tindak perlokusi, tindak ilokusi dan pada tingkat lebih rendah tindak lokusi merupakan istilah yang digunakan di seni pragmatik. Selain berfungsi untuk menyampaikan dan menginformasikan sesuatu yang tersirat, tuturan juga dapat digunakan untuk melakukan sesuatu tersurat. Tindak tutur inilah yang dinamakan tindak tutur ilokusi. Menurut Austin...performing an act by uttering a sentence (dalam Grundy, 2000:51). Tindak lokusi merupakan inti dari tindak pertuturan itu sendiri, adalah menunjukan sebuah aksi dengan cara menuturkan sebuah kalimat. Kemudian Yule (1996:48) menyatakan illocutionary act is performed via the communicative force of an utterance. We might utter to make statement, an offer an explanation, of for some

3 other communicative purpose. Tindak tutur ilokusi dilakukan melalui ungkapan suatu pernyataan berupa tuturan. Ungkapan tersebut dapat digunakan untuk membuat sebuah pernyataan, penawaran, kemudian dapat digunakan juga untuk tujuan komunikasi lainnya. Jadi penggunaan tindak ilokusi dapat dicapai oleh penuturnya pada saat berkomunikasi menuturkan sesuatu dan sekaligus tindakan sebagaimana tindakan terima kasih (thanking), mengucapkan selamat (congrulating), meminta maaf (pardoning), menyalahkan (blaming), berbelasungkawa (condoling), menyambut (welcome), dan lain-lain. Tindakan tersebutlah yanng dinamakan ilokusi ekspresif. Menurut Parera (2004:271)...expressions of a psychological state. Artinya tindak ilokusi ekspresif mengungkapkan atau mengutarakan sikap psikologis penutur terhadap keadaan yang tersirat dalam ilokusi. Yule (1996:53) juga menjelaskan bahwa they illocutionary for expressive express phsycological states and can be statement of pleasure, pain, likes, dislike, joy or sorrow. Maksudnya tindak tutur tersebut mencerminkan pernyataan-pernyataan psikologis dan dapat berupa pernyataan gembira, sulit, suka, benci, senang, atau sengsara. Salah satu fungsi yang terdapat pada ilokusi adalah bagaimana menggunakan bahasa untuk mengekspresikan diri yang dikenal dengan nama ilokusi ekspresif. Bahasa sebagai alat ekspresi diri adalah sarana untuk mengungkapkan atau perasaan agar kita bisa mengetahui perasaan atau memahami kehendak orang lain. Tujuannya antara lain seseorang ingin dipahami oleh orang lain, seseorang ingin mengungkapkan perasaannya terhadap orang lain, seseorang ingin mempengaruhi pandangan orang lain, dan lain sebagainya sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

4 Dalam kehidupan sehari-hari, biasanya seorang anak menggunakan bahasa untuk mengekspresikan keinginannya atau perasaannya kepada lawan tuturnya yang tetap, yaitu kepada ayah dan ibunya. Dalam perkembangannya, seorang anak tidak hanya menggunakan bahasa hanya untuk mengekspresikan kehendaknya, melainkan juga dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan lingkungan di sekitarnya. Setelah beranjak dari anak-anak menjadi dewasa, bahasa digunakan untuk mengekspresikan diri dan untuk berkomunikasi dalam kehidupan seharihari. Pada penggunaannya, bahasa digunakan sebagai alat untuk mengekspresikan diri. Penutur bahasa tidak perlu mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang menjadi pendengar, pembaca, atau lawan tuturnya. Penutur menggunakan bahasa hanya untuk kepentingannya pribadi. Selain itu, bahasa juga dapat berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi agar menarik perhatian orang lain terhadap lawan tutur dan keinginan penutur untuk membebaskan diri mengungkapkan perasaannya. Buku cerita anak Tales for Creative Children merupakan karya Watiek Ideo. Di dalam buku cerita tersebut terdapat banyak sekali tuturan-tuturan yang dilakukan oleh para tokoh yang diceritakan dalam buku cerita tersebut. Bahasanya pun dapat mudah dipahami secara cermat dan terdapat hal-hal menarik terutama pada bahasa yang dituangkan oleh penulis buku tersebut. Penulis akan mengambil buku cerita anak berbahasa Inggris dengan judul Tales for Creative Children karya Watiek Ideo yang memiliki beberapa tindak tutur ilokusi ekspresif yang bervariasi yang dapat di deskripsikan. Berdasarkan hal ini, penulis tertarik untuk menganalisis tindak tutur ekspresif dari buku cerita

5 anak tersebut dalam sebuah penelitian yang berjudul Tindak Tutur Ilokusi Ekspresif pada buku cerita anak Tales for Creative Children karya Watiek Ideo (Kajian Pragmatis). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan paparan pada latar belakang, penulis merumuskan identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Apakah fungsi tindak tutur ilokusi ekspresif yang terdapat pada buku cerita anak Tales for Creative Children? 2. Verba apa yang digunakan pada ilokusi ekspresif dalam buku cerita anak Tales for Creative Children? 1.3 Batasan Masalah Merujuk kepada judul penelitian, yaitu Tindak Tutur Ilokusi Ekspresif pada buku cerita anak Tales for Creative Children karya Watiek Ideo (Kajian Pragmatis) dan untuk tidak meluasnya pembahasan, penulis membatasi permasalahan hanya pada Tindak Tutur Ilokusi Ekspresif saja. Topik penelitian dikaji dan dianalisis berdasarkan teori John Searle pada buku Speech Act: An Essay in the Philosophy of Language dan Austin (1975) How to do things with words dalam bidang kajian pragmatis sebagai teori utama dan teori-teori lain yang relevan antara lain teori Grundy (2000:51), Thomas (1995:49), Parera (2004:271), dan lain lain.

6 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. mendeskripsikan fungsi tindak tutur ilokusi ekspresif yang terdapat pada buku cerita anak Tales for Creative Children. 2. mendeskripsikan verba apa yang digunakan pada ilokusi ekspresif dalam buku cerita anak Tales for Creative Children. 1.5 Objek dan Metode Penelitian Objek penelitian, pada skripsi ini adalah tuturan atau ujaran berupa tindak tutur ilokusi ekspresif. Data diambil dari buku cerita anak berbahasa Inggris Tales for Creative Children karya Watiek Ideo. Berdasarkan bahasa kalimat yang digunakan sebagai tindak tutur. Buku cerita anak tersebut diambil sebagai sumber data karena buku cerita tersebut mengandung tindak tutur ilokusi ekspresif, tuturan-tuturan tersebut tidak semuanya digunakan sebagai data melainkan hanya yang relevan dengan topik penelitian penulis. Dalam pengumpulan data, penulis mengambil beberapa tindak tutur berupa tuturan-tuturan yang dituturkan oleh para tokoh dalam buku cerita Tales for Creative Children karya Watiek Ideo. Adapun metode yang digunakan adalah metode kualitatif berdasarkan teori Bryman (2004:542) an approach to documents that emphasizes the role of the investigator in the construction of the meaning of and in texts. There is an emphasis on allowing categories to emerge out of data and on recognizing the significance for understanding the meaning of the context in which an item being analyzed (and the categories derived from it) appeared. Sebuah pendekatan untuk data yang menekankan peran peneliti dalam

7 pembuatan makna dan naskah. Ada pun penekanan memungkinkan kategori muncul dari data dan mengenali pentingnya untuk memahami makna dari konteks di mana data yang dianalisis tersebut muncul. Pendekatan berkaitan dengan data yang tidak berupa angka tetapi berupa kualitas bentuk-bentuk variabel yang berwujud tuturan sehingga data yang dihasilkan berupa kata-kata tertulis atau lisan tentang sifat-sifat individu, keadaan, gejala, dari kelompok tertentu yang diamati. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena data penelitian berupa bentuk-bentuk verbal bahasa yaitu berupa tuturan yang dilakukan oleh para tokoh yang terdapat dalam buku cerita Tales for Creative Children karya Watiek Ideo. Selain pendekatan kualitatif penulis juga menggunakan pendekatan deskriptif pada penelitian ini. Menurut Linda Gerot dan Peter Wignell (1995) descriptive is to describe a particular person, place, or thing. Pendekatan ini menggambarkan terutama orang, tempat, atau hal. Pada penelitian ini, penulis berupaya mengungkapkan sesuatu secara apa adanya yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan pada fakta yang ada atau fenomena yang secara empiris hidup pada penuturnya, sehingga yang dihasilkan berupa bahasa yang biasa dilakukan sifatnya. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah paparan tindak tutur ilokusi ekspresif yang dilakukan oleh para tokoh dalam buku cerita anak Tales for Creative Children karya Watiek Ideo.

8 1.6 Sistematika Penulisan Adapun langkah-langkah penelitian adalah sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan Dalam bab ini, penulis menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, objek dan metode penelitian, serta sistematika penulisan skripsi ini. BAB II : Kajian Pustaka Bab ini menguraikan teori-teori mengenai pragmatik, tindak tutur dalam tindak lokusi (locutionary act), tindak ilokusi (illocutionary act), tindak perlokusi (perlocutionary act), tindak tutur ilokusi, tindak tutur ilokusi ekspresif, verba dalam ilokusi ekspresif. BAB III : Analisis Data Dalam bab ini, penulis menjelaskan, mendeskripsikan, menganalisis data-data yang diperoleh terutama yang berkaitan dengan tindak tutur ilokusi ekspresif. BAB IV : Simpulan dan Saran Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis bab III dan berisi saran yang diharapkan dapat bermanfaat.