BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi tidak dapat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi tidak dapat"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan mahluk sosial yang berkomunikasi antar sesamanya menggunakan bahasa baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi tidak dapat terjadi tanpa adanya struktur atau tata bahasa. Menurut Gerott dan Wignell (1995) dalam bukunya Making Sense of Functional Grammar terdapat tiga tata bahasa yang dipelajari dari dunia pendidikan barat abad ini, yaitu: Pertama, tata bahasa traditional (traditional grammar) yang bertujuan menggambarkan standarisasi grammar bahasa Inggris yang dibandingkan dengan Latin. Tata bahasa tradisional lebih fokus pada peraturan-peraturan dalam membuat kalimat yang benar. Kedua, tata bahasa formal (formal grammar) yang bertujuan menggambarkan strukturstruktur kalimat. Pertanyaan yang tepat yang dapat terjawab oleh Tata bahasa formal yaitu How is this sentence structured?. Selanjutnya yang ketiga adalah tata bahasa fungsional (Functional Grammar) yang berfungsi menggambarkan bahasa sebagai makna yang terfokus pda teks dan konteks. Tata bahasa fungsional diawali dengan pertanyaan How are the meanings of this text realized?. Tata bahasa fungsional pertama kali digagas oleh Halliday pada tahun 1985, analisis tata bahasa fungsional ini ada dalam bukunya yang berjudul An Introduction to Functional Grammar. Hal-hal mengenai perbedaan tata bahasa juga dijelaskan oleh Halliday (2004), namun Halliday hanya membagi perbedaan tata bahasa menjadi dua yaitu 1

2 2 tata bahasa atau tata bahasa formal dan tata bahasa fungsional. Systematic Functional Grammar adalah model tata bahasa yang memasukkan unsur fungsi (pemakaian) yang kontektual dalam suatu rangkaian sistem-sistem yang disambungkan dalam menghasilkan makna yang dengan kata lain, tata bahasa atau tata bahasa formal hanya tertarik dengan susunan atau proses penyusunan bentuk kata, frasa, atau klausa sedangkan, tata bahasa fungsional memusatkan perhatiannya pada bagaimana para pengguna bahasa memilih dan menggunakan bentuk atau susunan kata, frasa, atau klausa tertentu dalam menyampaikan makna yang mereka inginkan dalam menganalisis suatu teks, Fungsional grammar adalah tata bahasa yang diperkenalkan oleh Halliday yang melihat bahasa sebagai suatu sistem makna yaitu untuk mengatakan sesuatu saat seseorang menggunakan bahasa, bahasa mereka berfungsi sebagai ekpresi makna. Hal ini disampaikan Bloor dan Bloor (1997:1) yang mengatakan bahwa For Halliday, language is a system of meanings. That is to say that when people use language, their language acts are the expression of meaning. Halliday mengasumsikan bahwa tujuan paling mendasar dalam segala pertukaran adalah giving (and taking) atau demanding (and being given) a commodity seperti yang dikatakan nya di dalam bukunya yang berjudul An Introduction to Functional Grammar 3rd Edition (London: Arnold, 2004), pada halaman 107. Matthiessen dan Halliday menambahkan bahwa, Language has three different metafunction of meanings (Halliday and Matthiessen 2004), bahwa bahasa memiliki tiga metafungsi makna yang biasanya disebut dengan fungsi. Ketiga fungsi makna tersebut yaitu klausa sebagai bahasa, klausa sebagai perubahan dan klausa sebagai representasi. The clause as message relates to theme

3 3 and rheme while the two other functions; clause as exchange and clause as representation relate to mood and transitivity (Halliday and Matthiessen 2004). Berdasarkan klausa sebagai perubahan, semua klausa itu memiliki modus dan residu. Modus terbagi menjadi dua tipe, yaitu indicative dan imperative (Sujatna, 2013, pp.51-56, Gerot and Wignell, 1995, pp.38-41). Indicative sendiri dikategorikan kedalam declarative dan interrogative. Jenis-jenis modus itulah yang akan diterapkan untuk menunjukkan tipe modus yang ada pada Novel Sophie s World Karya Jostein Gardeer: Halliday (2004) mengatakan bahwa bagian terpenting yang harus dianalisis ialah klausa. Setiap kalimat yang berada pada novel Sophie s World memiliki klausa yang oleh penulis akan dijadikan sebagai analisis data. Penulisan skripsi ini dianalisis dengan menggunakan kajian tata bahasa fungsional grammar. 1.2 Identifikasi Masalah Sesuai dengan judul penelitian ini, yaitu Modus dan Residu pada Novel Sophie s World Karya Jostein Gaarder: Kajian Tata Bahasa Fungsional, maka data dalam penelitian ini dikaji dan dibatasi dari segi functional grammar. Penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Modus apakah yang muncul pada novel Sophie s World? 2. Unsur apa sajakah yang mengisi modus dan residu yang terdapat pada novel Sophie s World?

4 4 1.3 Batasan Masalah Data yang dibutuhkan untuk menganalisis mood dan residue di dalam kajian tata bahasa fungsional merupakan klausa. Penulis memilih novel Sophie s World karena terdapat banyak klausa yang penulis jadikan data. Penulis membatasi masalah yang diteliti sampai dengan unit The Natural Philosophers. Dimana dalam melakukan penelitian ini, penulis mengacu pada teori-teori yang relevan dengan analisa penulis. Untuk mengkajinya, penulis mengacu pada teori Halliday (2004), Bloor (1997), Gerot, Linda dan Wignell (1994) dan Sujatna (2012). 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dan manfaat penulisan adalah sebagai berikut: 1. Menjelaskan jenis modus yang muncul pada novel Sophie s World. 2. Menjelaskan unsur modus dan residu yang ada di dalam novel Sophie s World. 1.5 Metode Penelitian Tujuan utama dalam menggunakan penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan sifat situasi seperti yang ada pada saat penelitian dan untuk mengeksplorasi penyebab fenomena tertentu. Seperti yang dikatakan Travers bahwa The principal aims in employing descriptive research are to describe the nature of a situation as it exists at the time of the study and to explore the causes of particular phenomena. (Travers, 1978). Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara

5 5 fenomena yang satu dengan fenomena lainnya. Mengingat penelitian ini memaparkan klausa sebagai objek penelitiannya dengan menggunakan kajian tata bahasa fungsional sebagai sistem pemikirannya, maka penulis menggunakan metode deskriptif untuk mengolah data-data. Data-data tersebut merupakan kalimat yang mengandung klausa dalam novel Sophie s World. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini dimulai dengan Bab I yang membahas latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, objek dan metode penelitian, landasan teori dan sistematika penulisan. Pada Bab II penulis membahas mengenai kajian teori yang berisi tentang teori-teori yang akan digunakan dalam menganalisis data. Pada Bab III penulis menganalisis data-data yang diperoleh pada novel Sophie s World. Bab IV merupakan bab terakhir yang membahas kesimpulan dan saran.

BAB I PENDAHULUAN. yang dikembangkan oleh para ahli bahasa dunia, salah satunya adalah tata bahasa

BAB I PENDAHULUAN. yang dikembangkan oleh para ahli bahasa dunia, salah satunya adalah tata bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bahasa yang merupakan alat komunikasi utama di dunia tidak pernah berhenti hingga saat ini. Begitu pun yang terjadi di dalam bahasa Inggris. Sudah banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang utuh, dan tidak perlu mengacu kepada isi yang rasional maupun isi yang

BAB I PENDAHULUAN. yang utuh, dan tidak perlu mengacu kepada isi yang rasional maupun isi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam situasi lisan maupun tulisan, wacana mengacu kepada sebuah teks yang utuh, dan tidak perlu mengacu kepada isi yang rasional maupun isi yang logis. Wacana

Lebih terperinci

KONTRAK KULIAH. Introduction to Functional Grammar FBIB FAKULTAS BAHASA DAN ILMU BUDAYA UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG

KONTRAK KULIAH. Introduction to Functional Grammar FBIB FAKULTAS BAHASA DAN ILMU BUDAYA UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG KONTRAK KULIAH Introduction to Functional Grammar FBIB FAKULTAS BAHASA DAN ILMU BUDAYA UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG Drs. Liliek Soepriatmadji, M.Pd. Semester 6 / 2014 KONTRAK KULIAH Judul Mata Kuliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teks merupakan salah satu bentuk dari bahasa yang dituangkan satu media

BAB I PENDAHULUAN. Teks merupakan salah satu bentuk dari bahasa yang dituangkan satu media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teks merupakan salah satu bentuk dari bahasa yang dituangkan satu media (wadah) berbentuk tulisan (Halliday, 2014:3). Teks tersebut bagi para ahli bahasa memiliki banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nominal group merupakan salah satu jenis grup yang memiliki functional

BAB I PENDAHULUAN. Nominal group merupakan salah satu jenis grup yang memiliki functional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nominal group merupakan salah satu jenis grup yang memiliki functional components yang lebih luas secara struktur di antara grup lainnya, sebagaimana yang

Lebih terperinci

Linguistik Indonesia, Agustus 2011, Tahun ke-29, No. 2 Copyright 2011, Masyarakat Linguistik Indonesia, ISSN:

Linguistik Indonesia, Agustus 2011, Tahun ke-29, No. 2 Copyright 2011, Masyarakat Linguistik Indonesia, ISSN: Linguistik Indonesia, Agustus 2011, 201-205 Tahun ke-29, No. 2 Copyright 2011, Masyarakat Linguistik Indonesia, ISSN: 0215-4846 Resensi Buku Judul: Introducing Functional Grammar (Second Edition) Penulis:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dianggap penting untuk memberikan tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai,

BAB I PENDAHULUAN. dianggap penting untuk memberikan tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Repetisi adalah pengulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberikan tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai, misalnya I wake

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maka dari itu, diperlukan pengetahuan mengenai tata bahasa. Pengetahuan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Maka dari itu, diperlukan pengetahuan mengenai tata bahasa. Pengetahuan mengenai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang berperan penting bagi kehidupan manusia, karena bahasa merupakan suatu sistem yang dapat menghubungkan seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari semakin maju.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari semakin maju. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari seseorang kepada orang lain. Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wacana. Artinya, sebuah teks disebut wacana berkat adanya konteks.

BAB I PENDAHULUAN. wacana. Artinya, sebuah teks disebut wacana berkat adanya konteks. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teks merupakan hasil proses wacana. Didalam proses tersebut, terdapat nilainilai, ideologi, emosi, kepentingan-kepentingan, dan lain-lain. Dengan demikian memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sosial kita selalu berkomunikasi dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sosial kita selalu berkomunikasi dengan menggunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sosial kita selalu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa lisan maupun tulisan. Komunikasi melalui bahasa memungkinkan setiap orang untuk dapat menyesuaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Banyak sekali cara untuk berkomunikasi. Bentuk komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Banyak sekali cara untuk berkomunikasi. Bentuk komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sebuah alat komunikasi yang vital. Bahasa digunakan untuk menyampaikan informasi, mengajak, menciptakan dan memelihara suatu hubungan dengan orang

Lebih terperinci

Kata Kunci: Teks dan Konteks, Kajian Tradisi Lisan, Angkola

Kata Kunci: Teks dan Konteks, Kajian Tradisi Lisan, Angkola Forum Paedagogik Vol. 06, No.02 Juli 2014 1 TEKS DAN KONTEKS DALAM KAJIAN TRADISI LISAN ANGKOLA Erna Ikawati 1 ABSTRAK Language is unique related to text and context. Context represent text and inturn,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, penguasaan akan bahasa Inggris sangatlah penting. Sebagai bahasa internasional, bahasa Inggris mendominasi segala aspek kehidupan baik itu politik,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Tata bahasa fungsional atau yang lebih dikenal dengan functional grammar

BAB II KAJIAN TEORI. Tata bahasa fungsional atau yang lebih dikenal dengan functional grammar BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Tata Bahasa Fungsional Tata bahasa fungsional atau yang lebih dikenal dengan functional grammar adalah penggunaan bahasa yang menunjukkan ekspresi penutur atau penulis dalam penyampaian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian yang akan digunakan untuk menganalisis data-data dan sebagian besar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian yang akan digunakan untuk menganalisis data-data dan sebagian besar BAB II KAJIAN PUSTAKA Teori-teori yang dijelaskan pada bab ini memiliki keterkaitan dengan penelitian yang akan digunakan untuk menganalisis data-data dan sebagian besar merupakan teori dari Michael A.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalimat adalah gabungan dari beberapa kata yang dapat berdiri sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu maksud dari pembicara. Secara tertulis,

Lebih terperinci

ANALISIS TEMA PADA PANTUN MELAYU (Suatu Kajian Fungsional Linguistik) ABSTRAK. Kata Kunci : Pantun, Tema Tekstual, Topikal, dan Interpersonal

ANALISIS TEMA PADA PANTUN MELAYU (Suatu Kajian Fungsional Linguistik) ABSTRAK. Kata Kunci : Pantun, Tema Tekstual, Topikal, dan Interpersonal ANALISIS TEMA PADA PANTUN MELAYU (Suatu Kajian Fungsional Linguistik) Oleh: Desri Wiana Staf Pengajar Prog. Studi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Medan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik sistemik fungsional berperan penting memberikan kontribusi dalam fungsi kebahasaan yang mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis. Bahasa pada dasarnya adalah sistem

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Halliday (1985: xiii) berpendapat bahwa It is functional in three distinct

BAB II KAJIAN TEORI. Halliday (1985: xiii) berpendapat bahwa It is functional in three distinct BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Tata Bahasa Fungsional Halliday (1985: xiii) berpendapat bahwa It is functional in three distinct although closely related senses: in its interpretation (1) of texts, (2) of the

Lebih terperinci

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta KAJIAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN PELANGGARAN MAKSIM PADA SUBTITLE FILM THE QUEEN (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN PRAGMATIK) Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Tata bahasa fungsional atau yang biasa disebut Functional Grammar

BAB II KAJIAN TEORI. Tata bahasa fungsional atau yang biasa disebut Functional Grammar BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Tata Bahasa Fungsional Tata bahasa fungsional atau yang biasa disebut Functional Grammar merupakan salah satu teori linguistik modern yang pertama kali diperkenalkan oleh Michael

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain. Oleh karena itu komunikasi berperan penting dalam terciptanya kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. lain. Oleh karena itu komunikasi berperan penting dalam terciptanya kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya manusia merupakan mahluk sosial yang secara naluriah membutuhkan manusia lain dalam bergaul, mengekspresikan diri, mengungkapkan keinginan, menyatakan

Lebih terperinci

RELEVANSI LFS DALAM ANALISIS BAHASA

RELEVANSI LFS DALAM ANALISIS BAHASA RELEVANSI LFS DALAM ANALISIS BAHASA Rosmawaty Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Bahasa merupakan fenomena sosial yang terwujud dalam konteks sosial. Konteks sosial menentukan bahasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Mackey (1986:12) mengemukakan bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Mackey (1986:12) mengemukakan bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan elemen penting untuk menjadi alat komunikasi antar kelompok masyarakat yang telah disepakati menjadi sistem tanda bunyi sehingga memberikan suatu ciri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk dari bahasa tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis yaitu bahasa

BAB I PENDAHULUAN. bentuk dari bahasa tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis yaitu bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan suatu hal yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia dalam melakukan komunikasi untuk mendukung proses interaksi. Secara umum bentuk dari bahasa tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan sesamanya memerlukan sarana untuk menyampaikan kehendaknya. Salah satu sarana komunikasi

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN PEMULA

LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN PEMULA LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN PEMULA PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA SASTRA INGGRIS DALAM MENULIS TEKS RECOUNT MELALUI PROGRAM READING TO LEARN Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun Ketua/Anggota Tim: Setyo Prasiyanto

Lebih terperinci

KONSTRUKSI ATURAN PENGGABUNGAN DUA GRAF KALIMAT (The Construction of a Rule to Combine Two Sentence Graphs)

KONSTRUKSI ATURAN PENGGABUNGAN DUA GRAF KALIMAT (The Construction of a Rule to Combine Two Sentence Graphs) SNGKA, Majalah Ilmiah Bahasa dan Sastra Volume 11 Nomor 1 Edisi Juni 2014 (16 25) KONSTRUKSI ATURAN PENGGABUNGAN DUA GRAF KMAT (The Construction of a Rule to Combine Two Sentence Graphs) Ayu Amanah, Sri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang bagaimana penelitian ini dilakukan untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan dalam Bab 1. Dengan demikian, dalam Bab ini penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesalahan berbahasa ini tidak hanya terjadi pada orang-orang awam yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi tertentu, tetapi sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dalam kehidupan pasti tidak akan terlepas untuk melakukan komunikasi dengan individu lainnya. Dalam berkomunikasi diperlukan adanya sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mempelajari bahasa Inggris terutama yang berkenaan dengan makna yang terkandung dalam setiap unsur suatu bahasa, semantik merupakan ilmu yang menjadi pengukur

Lebih terperinci

16, Vol. 06 No. 1 Januari Juni 2015 Pada dasarnya, secara semantik, proses dalam klausa mencakup hal-hal berikut: proses itu sendiri; partisipan yang

16, Vol. 06 No. 1 Januari Juni 2015 Pada dasarnya, secara semantik, proses dalam klausa mencakup hal-hal berikut: proses itu sendiri; partisipan yang TRANSITIVITAS DALAM ANTOLOGI CERPEN KAKI YANG TERHORMAT KARYA GUS TF SAKAI Ogi Raditya Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui transitivitas dalam antologi cerpen Kaki yang Terhormat. Penelitian

Lebih terperinci

A. Danang Satria Nugraha : Struktur Tema-Rema dalam Teks Abstrak Berbahasa Indonesia

A. Danang Satria Nugraha : Struktur Tema-Rema dalam Teks Abstrak Berbahasa Indonesia STRUKTUR TEMA-REMA DALAM TEKS ABSTRAK BERBAHASA INDONESIA The Theme-Rheme Structure in the Abstract Written in Bahasa Indonesia A. Danang Satria Nugraha Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

MAKNA INTERPERSONAL TEKS OPINI KASUS BASUKI TJAHJA PURNAMA (AHOK) TERHADAP DUGAAN PENISTAAN AGAMA PADA HARIAN KOMPAS DAN REPUBLIKA TESIS

MAKNA INTERPERSONAL TEKS OPINI KASUS BASUKI TJAHJA PURNAMA (AHOK) TERHADAP DUGAAN PENISTAAN AGAMA PADA HARIAN KOMPAS DAN REPUBLIKA TESIS MAKNA INTERPERSONAL TEKS OPINI KASUS BASUKI TJAHJA PURNAMA (AHOK) TERHADAP DUGAAN PENISTAAN AGAMA PADA HARIAN KOMPAS DAN REPUBLIKA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lebih terperinci

TEKS KOTA SYURGA DI IRAN : SUATU KAJIAN LINGUISTIK SISTEMIK FUNGSIONAL

TEKS KOTA SYURGA DI IRAN : SUATU KAJIAN LINGUISTIK SISTEMIK FUNGSIONAL TEKS KOTA SYURGA DI IRAN : SUATU KAJIAN LINGUISTIK SISTEMIK FUNGSIONAL Bagiya PBSI, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo email: bagiya.purworejo@gmail.com Abstrak: Teks Kota Syurga di Iran ditinjau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. klausa bukanlah kalimat karena klausa harus tergabung dengan klausa lainnya

BAB I PENDAHULUAN. klausa bukanlah kalimat karena klausa harus tergabung dengan klausa lainnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Klausa merupakan satuan sintaksis yang memiliki ciri seperti kalimat, tapi klausa bukanlah kalimat karena klausa harus tergabung dengan klausa lainnya agar dapat membentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pergeseran makna pada BT, oleh sebab itu seorang penerjemah harus

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pergeseran makna pada BT, oleh sebab itu seorang penerjemah harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan adalah pengalihan makna dari bahasa sumber (BS) ke bahasa target (BT) dan makna BS harus dapat dipertahankan sehingga tidak terjadi pergeseran makna pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam Bab II ini penulis akan mendeskripsikan hal-hal yang menjadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam Bab II ini penulis akan mendeskripsikan hal-hal yang menjadi BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam Bab II ini penulis akan mendeskripsikan hal-hal yang menjadi dasar pemikiran dari penelitian, yang sebagian besar didasari oleh teori Halliday. Tata bahasa (grammar) menurut

Lebih terperinci

TEKS PELAJARAN SISWA SEKOLAH DASAR (SD) KELAS IV KURIKULUM 2013: KAJIAN BERDASARKAN LINGUISTIK FUNGSIONAL SISTEMIK

TEKS PELAJARAN SISWA SEKOLAH DASAR (SD) KELAS IV KURIKULUM 2013: KAJIAN BERDASARKAN LINGUISTIK FUNGSIONAL SISTEMIK TEKS PELAJARAN SISWA SEKOLAH DASAR (SD) KELAS IV KURIKULUM 2013: KAJIAN BERDASARKAN LINGUISTIK FUNGSIONAL SISTEMIK Sri Sugiarto 1 Programstudi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Samawa

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 SISTIM INFORMASI STIMIK PRABUMULIH

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 SISTIM INFORMASI STIMIK PRABUMULIH Nomor Dokumen: Revisi ke : 00 Tanggal : Dibuat oleh : Direvisi oleh : Disetujui : Hepny Samosir, S.Pd., M.Pd. Tanda Tangan : Tanda Tangan: Tanda Tangan: RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Memahami Konsep Subjek dalam Klausa Deklaratif Bahasa Inggris dengan Menggunakan Pendekatan Fungsional

Memahami Konsep Subjek dalam Klausa Deklaratif Bahasa Inggris dengan Menggunakan Pendekatan Fungsional Memahami Konsep Subjek dalam Klausa Deklaratif Bahasa Inggris dengan Menggunakan Pendekatan Fungsional Puspita Sari Prodi Bahasa Inggris-Fakultas Bahasa Universitas Widyatama Bandung Email : puspita.sari@widyatama.ac.id

Lebih terperinci

INTERPERSONAL METADISCOURSE PADA TAGLINE IKLAN POSTER WORLD WILDLIFE FUND (WWF)

INTERPERSONAL METADISCOURSE PADA TAGLINE IKLAN POSTER WORLD WILDLIFE FUND (WWF) INTERPERSONAL METADISCOURSE PADA TAGLINE IKLAN POSTER WORLD WILDLIFE FUND (WWF) Bayu Permana Sukma Padjadjaran University, Bandung bayupermanasukma@rocketmail.com Abstract This article describes types

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR, LANDASAN TEORI, KAJIAN PUSTAKA, DAN KERANGKA PIKIR

BAB II KONSEP DASAR, LANDASAN TEORI, KAJIAN PUSTAKA, DAN KERANGKA PIKIR BAB II KONSEP DASAR, LANDASAN TEORI, KAJIAN PUSTAKA, DAN KERANGKA PIKIR Bab 1 sebelumnya telah dijelaskan latar belakang mengapa penelitian ini dilakukan, apa yang akan dibahas dan tujuan serta manfaat

Lebih terperinci

TRANSITIVITAS PADA SLOGAN IKLAN BERBAHASA INGGRIS : PENDEKATAN TATA BAHASA FUNGSIONAL (Transitivity in English Slogans: A Functional Grammar Analysis)

TRANSITIVITAS PADA SLOGAN IKLAN BERBAHASA INGGRIS : PENDEKATAN TATA BAHASA FUNGSIONAL (Transitivity in English Slogans: A Functional Grammar Analysis) SAWERIGADING Volume 19 No. 3, Desember 2013 Halaman 323 331 TRANSITIVITAS PADA SLOGAN IKLAN BERBAHASA INGGRIS : PENDEKATAN TATA BAHASA FUNGSIONAL (Transitivity in English Slogans: A Functional Grammar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dalam bidang linguistik berkaitan dengan bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa tulis memiliki hubungan dengan tataran gramatikal. Tataran gramatikal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memberikan pandangan bahwa bahasa mampu dianalisa dalam dalam bentuk yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memberikan pandangan bahwa bahasa mampu dianalisa dalam dalam bentuk yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Functional Grammar Functional grammar (tata bahasa fungsional) digagas oleh Halliday dengan memberikan pandangan bahwa bahasa mampu dianalisa dalam dalam bentuk yang tidak terbatas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahkluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahkluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahkluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan sesamanya memerlukan sarana untuk menyampaikan kehendaknya. Salah satu sarana komunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS CAMPUR KODE PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS DI BANJAR TESIS. Oleh : Budi Setyo Nugroho NIM

ANALISIS CAMPUR KODE PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS DI BANJAR TESIS. Oleh : Budi Setyo Nugroho NIM ANALISIS CAMPUR KODE PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS DI BANJAR TESIS Oleh : Budi Setyo Nugroho NIM 1420104002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM PASCA

Lebih terperinci

VILYA LAKSTIAN CATRA MULIA S

VILYA LAKSTIAN CATRA MULIA S HUBUNGAN SOSIAL, PANDANGAN, DAN PENGKARAKTERAN TOKOH DALAM BUKU CERITA ANAK KLASIK BERBAHASA INGGRIS CINDERELLA DENGAN SUDUT PANDANG LINGUISTIK SISTEMIK FUNGSIONAL TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

CONTRASTIVE ANALYSIS BETWEEN INDONESIAN AND ENGLISH REPORTED SPEECH THESIS BY AVIKA NIM

CONTRASTIVE ANALYSIS BETWEEN INDONESIAN AND ENGLISH REPORTED SPEECH THESIS BY AVIKA NIM CONTRASTIVE ANALYSIS BETWEEN INDONESIAN AND ENGLISH REPORTED SPEECH THESIS BY AVIKA NIM 105110100111049 STUDY PROGRAM OF ENGLISH DEPARTMENT OF LANGUAGES AND LITERATURES FACULTY OF CULTURAL STUDIES UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia sosial, manusia tidak lepas dari interaksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia sosial, manusia tidak lepas dari interaksi dengan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai manusia sosial, manusia tidak lepas dari interaksi dengan manusia lain. Interaksi tersebut dikemas dalam suatu wadah yang disebut komunikasi. Salah

Lebih terperinci

EXPLOITATION IN CONJUNCTION AND RELATIONSHIP INTERCLAUSE AS IDEASIONAL MEANING OF IMPLEMENTATION IN BOOK I KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (KUHPer)

EXPLOITATION IN CONJUNCTION AND RELATIONSHIP INTERCLAUSE AS IDEASIONAL MEANING OF IMPLEMENTATION IN BOOK I KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (KUHPer) EXPLOITATION IN CONJUNCTION AND RELATIONSHIP INTERCLAUSE AS IDEASIONAL MEANING OF IMPLEMENTATION IN BOOK I KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (KUHPer) Sutji Muljani 1 ; Sumarlam 2 ; Dwi Purnanto 3 ; D.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Inggris di Sekolah Dasar termasuk ke dalam muatan lokal sebagaimana tercantum di dalam kurikulum KTSP 2006. Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam menggunakan bahasa saat berkomunikasi baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Di dalam berbahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa yaitu mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu aspek keterampilan berbahasa yang harus

Lebih terperinci

LINGUISTIK FUNGSIONAL : DIMENSI DALAM BAHASA

LINGUISTIK FUNGSIONAL : DIMENSI DALAM BAHASA LINGUISTIK FUNGSIONAL : DIMENSI DALAM BAHASA Bahagia Saragih Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRACT This article deals with the explanation about a small part of the study of Systemic

Lebih terperinci

Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kemampuan Berbicara Siswa Sekolah Dasar (Usia 7 9) Berbasiskan pada Teori tentang Theme dan Rheme

Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kemampuan Berbicara Siswa Sekolah Dasar (Usia 7 9) Berbasiskan pada Teori tentang Theme dan Rheme Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kemampuan Berbicara Siswa Sekolah Dasar (Usia 7 9) Berbasiskan pada Teori tentang Theme dan Rheme Juliansyah, S.Pd, M.Pd, Dra. Kurnia Idawati, M.Si,Sari

Lebih terperinci

BAB II. Beberapa tulisan yang menyangkut analisis teks banyak dibuat, yakni

BAB II. Beberapa tulisan yang menyangkut analisis teks banyak dibuat, yakni 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI, DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Analisis teks memiliki cukup banyak pengikut dalam dunia linguistik. Beberapa tulisan yang menyangkut analisis teks

Lebih terperinci

MODEL PENULISAN LATAR BELAKANG MASALAH (SKRIPSI SARJANA TERAPAN) BERBASIS GENRE

MODEL PENULISAN LATAR BELAKANG MASALAH (SKRIPSI SARJANA TERAPAN) BERBASIS GENRE MODEL PENULISAN LATAR BELAKANG MASALAH (SKRIPSI SARJANA TERAPAN) BERBASIS GENRE Nur Hasyim, Ade Sukma Mulya hajinurhasim@gmail.com Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta Indonesia Abstrak Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara verbal. Tentunya ilmu bahasa atau sering disebut linguistik memiliki cabangcabang ilmu bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat pemakai bahasa membutuhkan satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan bahasa di dalam masyarakat untuk wujud pemakaian bahasa berupa kata, frase, klausa, dan kalimat. Oleh sebab itu, perkembangan bahasa terjadi pada tataran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bukan suatu khayalan yang tidak tampak (Language may be form and not

BAB I PENDAHULUAN. dan bukan suatu khayalan yang tidak tampak (Language may be form and not 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa secara umum adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi dengan suatu kelompok atau masyarakat dan harus dipahami oleh pemakainya.

Lebih terperinci

Bahasa, Fungsi Bahasa, dan Konteks Sosial

Bahasa, Fungsi Bahasa, dan Konteks Sosial Modul 1 Bahasa, Fungsi Bahasa, dan Konteks Sosial Dr. Tri Wiratno, M.A. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D. S PENDAHULUAN ebagai alat komunikasi, bahasa digunakan di dalam masyarakat. Penutur suatu bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial manusia. Tidak ada manusia tanpa bahasa dan tidak ada bahasa tanpa manusia. Dua hal yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini menggambarkan bagaimana penelitian ini dilakukan berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini menggambarkan bagaimana penelitian ini dilakukan berdasarkan BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menggambarkan bagaimana penelitian ini dilakukan berdasarkan elemen-elemen metode penelitian dengan pendekatan analisis wacana kritis. Elemen-elemen tersebut meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa bahasa merupakan bagian dari kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi bagi kehidupan manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya. Bahasa juga menjadi alat komunikasi yang efektif untuk menyampaikan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN. Belajar. Mahasiswa dapat memahami dan menggunakan forms of participles dalam tuturan dan tulisan dengan benar.

SATUAN ACARA PENGAJARAN. Belajar. Mahasiswa dapat memahami dan menggunakan forms of participles dalam tuturan dan tulisan dengan benar. MATA KULIAH : STRUCTURE 4 SATUAN ACARA PENGAJARAN DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah ini berisi materi review of structure 1, 2, 3, serta language and meaning, linguistic forms and syntactic functions, syntactic

Lebih terperinci

DESKRIPSI LEARNING OUTCOME MATA KULIAH BAHASA INGGRIS TPB 108 PROGRAM MATA KULIAH DASAR UMUM ( MKDU ) INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

DESKRIPSI LEARNING OUTCOME MATA KULIAH BAHASA INGGRIS TPB 108 PROGRAM MATA KULIAH DASAR UMUM ( MKDU ) INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 DESKRIPSI LEARNING OUTCOME MATA KULIAH BAHASA INGGRIS TPB 108 PROGRAM MATA KULIAH DASAR UMUM ( MKDU ) INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 PERTEMUAN I OVERVIEW Sub bahasan mata kuliah ini mengingatkan mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kurikulum dalam pendidikan di Indonesia terus berkembang dari waktu ke waktu. Tentunya perkembangan ini terjadi untuk terus meningkatkan mutu pendidikan, bahkan perbaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan cara utama dalam menjalin hubungan antarmanusia.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan cara utama dalam menjalin hubungan antarmanusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan cara utama dalam menjalin hubungan antarmanusia. Komunikasi terjadi melalui proses pertukaran dan penyampaian informasi, ide, dan pesan antarindividu

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEPADATAN LEKSIKAL TULISAN ILMIAH MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS UDINUS MELALUI PENGAJARAN NOMINALISASI*) ABSTRAK

PENINGKATAN KEPADATAN LEKSIKAL TULISAN ILMIAH MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS UDINUS MELALUI PENGAJARAN NOMINALISASI*) ABSTRAK PENINGKATAN KEPADATAN LEKSIKAL TULISAN ILMIAH MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS UDINUS MELALUI PENGAJARAN NOMINALISASI*) Oleh: Sunardi (Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Dian Nuswantoro) ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkomunikasi merupakan suatu kegiatan yang mempergunakan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran ilmu bahasa atau linguistik. Cakupan linguistik itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran ilmu bahasa atau linguistik. Cakupan linguistik itu sendiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengetahuan mengenai tata bahasa atau struktur bahasa sangat penting dalam pembelajaran ilmu bahasa atau linguistik. Cakupan linguistik itu sendiri dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. diuraikan, diperlukan sejumlah teori yang menjadi kerangka landasan di dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. diuraikan, diperlukan sejumlah teori yang menjadi kerangka landasan di dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam membahas masalah yang diuraikan, diperlukan sejumlah teori yang menjadi kerangka landasan di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia untuk menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan sesamanya. Dengan bahasa,

Lebih terperinci

Pengajaran Berbasis Text. Nury Supriyanti, M.A S3 IPB PPs Universitas negeri Yogyakarta.

Pengajaran Berbasis Text. Nury Supriyanti, M.A S3 IPB PPs Universitas negeri Yogyakarta. Pengajaran Berbasis Text Nury Supriyanti, M.A S3 IPB PPs Universitas negeri Yogyakarta. supriyanti_nury@uny.ac.id Mengapa kita perlu belajar pengajaran berbasis teks Merespon makna yang terdapat dalam

Lebih terperinci

ANALISIS FUNGSI TEKSTUAL DALAM SURAT KABAR HARIAN HALUAN. Rusdi Noor Rosa FBSS Universitas Negeri Padang. Abstract

ANALISIS FUNGSI TEKSTUAL DALAM SURAT KABAR HARIAN HALUAN. Rusdi Noor Rosa FBSS Universitas Negeri Padang. Abstract ANALISIS FUNGSI TEKSTUAL DALAM SURAT KABAR HARIAN HALUAN Rusdi Noor Rosa FBSS Universitas Negeri Padang Abstract This study is aimed at applying Haliday s theory of textual function in writing editorials

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara masalah wacana, peneliti menjadi tertarik untuk melakukan penelitian yang bertemakan analisis wacana. Menurut Deese dalam Sumarlam (2003: 6) mengatakan

Lebih terperinci

KEARIFAN BAHASA DALAM TETRALOGI LASKAR PELANGI: SEBUAH PENDEKATAN FUNGSIONAL SISTEMIK. Abstrak

KEARIFAN BAHASA DALAM TETRALOGI LASKAR PELANGI: SEBUAH PENDEKATAN FUNGSIONAL SISTEMIK. Abstrak KEARIFAN BAHASA DALAM TETRALOGI LASKAR PELANGI: SEBUAH PENDEKATAN FUNGSIONAL SISTEMIK Susanto Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Islam Sumatera Utara, Medan Email: susantonanda@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi, dan interaksi di kelas, merupakan alat penting yang

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi, dan interaksi di kelas, merupakan alat penting yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan media penyalur pesan informasi ilmu pengetahuan, sarana komunikasi, dan interaksi di kelas, merupakan alat penting yang senantiasa harus diperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik melalui lisan maupun tulisan. Salah satu bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris. Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis proses yang terkait dengan partisipan dan sirkumstan, dan peran partisipan, yang direalisasikan ke dalam realita pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. jenis proses yang terkait dengan partisipan dan sirkumstan, dan peran partisipan, yang direalisasikan ke dalam realita pengalaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transitivitas adalah sistem yang menguraikan pengalaman sebagai jenis proses yang terkait dengan partisipan dan sirkumstan, (Halliday,1985:101). Transitivitas berhubungan

Lebih terperinci

Konstruksi Makna Eksperiensial dalam Partisipasi Lisan Siswa Sekolah Dasar dalam Kelas Tematik. Siti Wachidah Universitas Negeri Jakarta.

Konstruksi Makna Eksperiensial dalam Partisipasi Lisan Siswa Sekolah Dasar dalam Kelas Tematik. Siti Wachidah Universitas Negeri Jakarta. Konstruksi Makna Eksperiensial dalam Partisipasi Lisan Siswa Sekolah Dasar dalam Kelas Tematik Siti Wachidah Universitas Negeri Jakarta Abstract Penelitian analisis wacana dengan pendekatan fungsional

Lebih terperinci

SPEECH FUNCTIONS IN MALE AND FEMALE LANGUAGE IN COSMETIC ADVERTISEMENT A THESIS JOHAN CHRISTIAN TOBING REG. NO

SPEECH FUNCTIONS IN MALE AND FEMALE LANGUAGE IN COSMETIC ADVERTISEMENT A THESIS JOHAN CHRISTIAN TOBING REG. NO SPEECH FUNCTIONS IN MALE AND FEMALE LANGUAGE IN COSMETIC ADVERTISEMENT A THESIS BY JOHAN CHRISTIAN TOBING REG. NO. 080705020 DEPARTMENT OF ENGLISH FACULTY OF CULTURAL STUDIES UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMAN (RPP) Nama Dosen : Dra. Dewi Nurnani Fakultas : Seni Pertunjukan NIP : 196610021995122001 Program Studi : Seni Pedalangan Mata Kuliah/ Blok Mata Kuliah : Bahasa Inggris/Teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya. Nordquist (2014) mengatakan bahwa Dialogue is a verbal exchange

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya. Nordquist (2014) mengatakan bahwa Dialogue is a verbal exchange BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Percakapan merupakan bentuk interaksi manusia dengan makhluk sesamanya. Nordquist (2014) mengatakan bahwa Dialogue is a verbal exchange between two or more

Lebih terperinci

SKRIPSI. IDEATIONAL MEANING ANALYSIS OF BARACK OBAMA AND MITT ROMNEY DEBATE IN TOWN DEBATE AT HOFSTA UNIVERSITY ON OCTOBER 16 th, 2012

SKRIPSI. IDEATIONAL MEANING ANALYSIS OF BARACK OBAMA AND MITT ROMNEY DEBATE IN TOWN DEBATE AT HOFSTA UNIVERSITY ON OCTOBER 16 th, 2012 SKRIPSI IDEATIONAL MEANING ANALYSIS OF BARACK OBAMA AND MITT ROMNEY DEBATE IN TOWN DEBATE AT HOFSTA UNIVERSITY ON OCTOBER 16 th, 2012 By: AULIA ZAHIROH 2009-32-247 DEPARTMENT OF ENGLISH EDUCATION FACULTY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antara manusia satu sama lain. Bahasa tersebut dapat diungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antara manusia satu sama lain. Bahasa tersebut dapat diungkapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan hal yang sangat penting dan memliki peran besar dalam kehidupan sosial manusia karena bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara manusia satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat yang

Lebih terperinci

Alternatif Pembelajaran. Mengamati 1. Menanggapi gambar 2. Menonton video tentang. 3. Membaca daftar ekspresi kebahasaan.

Alternatif Pembelajaran. Mengamati 1. Menanggapi gambar 2. Menonton video tentang. 3. Membaca daftar ekspresi kebahasaan. Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Aspek Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Menganalisis struktur teks, dan unsur kebahasaan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan cerminan, ide, gagasan, sikap, nilai dan ideologi penggunanya. Bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia. Bahasa berperan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang daripada sebuah kalimat yang saling berhubungan satu sama lain. Selain

BAB I PENDAHULUAN. panjang daripada sebuah kalimat yang saling berhubungan satu sama lain. Selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah teks terdiri dari unit-unit bahasa. Unit-unit bahasa tersebut merupakan unit gramatikal seperti klausa atau kalimat. Teks terkadang digambarkan sebagai sejenis

Lebih terperinci

Suherni Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 7 Mataram

Suherni Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 7 Mataram e-issn: 2442-7667 p-issn: 1412-6087 Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Teks Recount Bahasa Inggris Menggunakan Three Phases Techniques pada Kelas VIII.1 (Bilingual) SMP Negeri 7 Mataram Suherni Guru

Lebih terperinci

ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS VERBA SEE DAN HEAR DALAM NOVEL EXCLUSIVE DAN THE RAINMAKER KARYA SANDRA BROWN DAN JOHN GRISHAM

ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS VERBA SEE DAN HEAR DALAM NOVEL EXCLUSIVE DAN THE RAINMAKER KARYA SANDRA BROWN DAN JOHN GRISHAM ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS VERBA SEE DAN HEAR DALAM NOVEL EXCLUSIVE DAN THE RAINMAKER KARYA SANDRA BROWN DAN JOHN GRISHAM S K R I P S I diajukan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk tulisan yang lebih bebas. Penerjemah harus berhadapan dan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk tulisan yang lebih bebas. Penerjemah harus berhadapan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teks terjemahan diciptakan dalam bingkai kondisi yang berlainan dengan bentuk-bentuk tulisan yang lebih bebas. Penerjemah harus berhadapan dan mengatasi sejumlah masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ungkapan manusia yang dilafalkan dengan kata-kata dalam. dan tujuan dari sebuah ujaran termasuk juga teks.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ungkapan manusia yang dilafalkan dengan kata-kata dalam. dan tujuan dari sebuah ujaran termasuk juga teks. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia telah dikodratkan oleh penciptanya untuk hidup berkomunikasi, salah satu bentuk komunikasi adalah dengan bahasa. Bahasa merupakan ungkapan manusia yang

Lebih terperinci