APLIKASI MODEL SUKU BUNGA STOKASTIK BLACK-DERMAN-TOY DENGAN FORWARD INDUCTION DALAM PENGHITUNGAN ANUITAS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PEMBAHASAN. anuitas dengan suku bunga stokastik, dan penghitungan ukuran galat. A. Konsep Anuitas dengan Suku Bunga Sesaat

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan besarnya imbalan yang diperoleh pemilik modal, yang biasanya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bersyarat, momen bersyarat, distribusi binomial, martingale, tingkat bunga &

APLIKASI MODEL SUKU BUNGA STOKASTIK WAKTU DISKRIT BLACK-DERMAN-TOY DENGAN FORWARD-INDUCTION

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SUATU MODEL HARGA OBLIGASI. Lienda Noviyanti* *Staf pengajar jurusan Statistika FMIPA - Universitas Padjadjaran, Bandung.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

Bab I Pertemuan Minggu I. Bunga Majemuk, Nilai Sekarang, dan Anuitas

BAB II LANDASAN TEORI

Perhitungan Dana Pensiun menggunakan Bunga Model Cox Ingersoll Ross dan Vasicek

BAB II KAJIAN TEORI. dalam memahami materi yang ada dalam bab-bab selanjutnya. Teori-teori yang

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan.

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

MODUL 15 PENILAIAN OBLIGASI

PERHITUNGAN NILAI-NILAI AKTUARIA DENGAN ASUMSI TINGKAT SUKU BUNGA BERUBAH SECARA STOKASTIK

PENERAPAN HUKUM MORTALITA MAKEHAM DAN TINGKAT SUKU BUNGA STOKASTIK UNTUK PERHITUNGAN NILAI TUNAI MANFAAT

ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO

CADANGAN ASURANSI DWIGUNA LAST SURVIVOR DENGAN METODE PREMIUM SUFFICIENCY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL

BAB III PEMBAHASAN. A. Penentuan nilai suku bunga menggunakan metode Cox Ingersoll Ross

PENENTUAN TINGKAT PARTISIPASI PADA ASURANSI JIWA ENDOWMEN UNIT LINK DENGAN METODE POINT TO POINT

BAB II KAJIAN TEORI. hasil percobaan yang berbeda dan masing-masing mempunyai. itu menyusun kejadian, maka probabilitas kejadian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL

Manajemen Keuangan. Penilaian Saham dan Obligasi. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB III PENETAPAN HARGA PREMI PADA KONTRAK PARTISIPASI ASURANSI JIWA ENDOWMEN DENGAN OPSI SURRENDER

TIME VALUE of MONEY. Modul ini membahas tentang future value, present value. Konsep anuitas, dan implementasi nilai mata uang

MATERI 7. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO

ISSN: X 215 PREMI TUNGGAL ASURANSI JIWA EQUITY-LINKED : ANALISIS PENGARUH USIA TERTANGGUNG DAN WAKTU JATUH TEMPO. Yunita Wulan Sari, Gunardi

PERBANDINGAN ASURANSI DAN TABUNGAN PENDIDIKAN

PENGGUNAAN MODEL BLACK SCHOLES UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI JUAL TIPE EROPA

OVERVIEW 1/51. Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi.

BAB I PENDAHULUAN. uang di pasar finansial. Cerita sukses meraup uang di pasar finansial dan

PERBANDINGAN HASIL PERHITUNGAN PREMI ASURANSI JIWA ENDOWMENT SUKU BUNGA VASICEK DENGAN DAN TANPA SIMULASI MONTE CARLO

PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE

PREMI TUNGGAL BERSIH ASURANSI JIWA BERJANGKA DENGAN FAKTOR PENEBUSAN

KONSTRUKSI KURVA YIELD DENGAN METODE NELSON-SIEGEL (Studi Kasus Obligasi Pemerintah dengan Kode FR)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu formula dalam teori bunga telah diusulkan pada abad

OVERVIEW investasi obligasi. 1/51

EKONOMI TEKNIK Bentuk Nilai Modal - Nilai Sekarang dan yang akan datang SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN

PEMODELAN HARGA OBLIGASI DENGAN BUNGA BERFLUKTUASI MENGGUNAKAN MODEL VASICEK JANGKA PENDEK

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak adalah: menyediakan fungsi yang diperlukan. 3. Dokumen yang menyatakan operasi dan kegunaan program.

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang

ESTIMASI KURVA YIELD OBLIGASI PEMERINTAH KODE FR (FIXED RATE) MENGGUNAKAN CUBIC B-SPLINE

Hikmah Agustin, S.P.,MM

NILAI SEKARANG DARI MANFAAT PENSIUN UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT DENGAN TINGKAT BUNGA RENDLEMAN BARTTER. Anggia Fitri 1, Hasriati 2 ABSTRACT

A. HUTANG OBLIGASI perjanjian obligasi Obligasi berjamin dan tanpa jaminan

MODEL BLACK-SCHOLES HARGA OPSI BELI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN

Perhitungan Iuran Normal Program Pensiun dengan Asumsi Suku Bunga Mengikuti Model Vasicek

CADANGAN ZILLMER BERDASARKAN DISTRIBUSI MAKEHAM DENGAN MENGGUNAKAN TINGKAT BUNGA MODEL RENDLEMAN-BARTTER. Rusti Nella Rinawati 1, Hasriati 2 ABSTRACT

MODUL KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI 2 TATAP MUKA 13 UTANG OBLIGASI DAN INVESTASI DALAM OBLIGASI

PENENTUAN BESARNYA ANUITAS HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN NILAI ASUMSI PADA DISTRIBUSI SISA USIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Fungsi Keberlangsungan Hidup (Survival Function) Misalkan adalah usia seseorang saat menutup polis asuransi, sehingga adalah

PREMI ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN MODEL TINGKAT BUNGA VASICEK

PREMI ASURANSI KESEHATAN DALAM STATUS HIDUP GABUNGAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Indonesia

Prosiding Matematika ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market)

METODE CONSTANT PERCENT OF SALARY DALAM MENENTUKAN BENEFIT DAN IURAN NORMAL PROGRAM PENSIUN NORMAL DAN DIPERCEPAT

OVERVIEW Strategi investasi obligasi merupakan strategi 1/31

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan di dunia, manusia selalu dihadapkan pada risiko yang setiap

C H A P T E R 14 LIABILITAS JANGKA PANJANG

CADANGAN ASURANSI PENDIDIKAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PARETO DENGAN TINGKAT BUNGA VASICEK. Reinhard Sianipar 1, Hasriati 2 ABSTRACT

PEMBENTUKAN KURVA IMBAL HASIL (YIELD)

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 1. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si.

PENGGUNAAN PARTIAL DURATION DALAM IMUNISASI PORTOFOLIO OBLIGASI KORPORASI

PREMI ASURANSI JIWA LAST SURVIVOR DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN ASUMSI CONSTANT FORCE

MATERI 7 PENILAIAN OBLIGASI. PROF. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.SI. PENGERTIAN OBLIGASI

PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN PERHITUNGAN PROSPEKTIF UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN

METODE PREMIUM SUFFICIENCY UNTUK CADANGAN ASURANSI JIWA BERJANGKA PADA STATUS HIDUP GABUNGAN

Judul : Perhitungan Premi Asuransi Jiwa Endowment Suku Bunga Vasicek dengan Simulasi Monte Carlo ABSTRAK

Materi 7 Penilaian Obligasi. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. PENGERTIAN OBLIGASI

PREMI ASURANSI JIWA GABUNGAN BERJANGKA DENGAN ASUMSI GOMPERTZ

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MATERI 8 PENILAIAN OBLIGASI. Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE.,M.Si.

Penerapan Metode Projected Unit Credit dan Entry Age Normal pada Asuransi Dana Pensiun (Studi Kasus : PT. Inhutani I Cabang Kabupaten Berau)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

{ B t t 0, yang II LANDASAN TEORI = tn

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA

Premi Tahunan Asuransi Jiwa Berjangka Dengan Asumsi Seragam Untuk Status Gabungan

PERHITUNGAN BIAYA PENSIUN MENGGUNAKAN METODE ATTAINED AGE NORMAL PADA DANA PENSIUN

KONSTRUKSI KURVA YIELD OBLIGASI PEMERINTAH KODE FR (FIXED RATE) MENGGUNAKAN EXTENDED NELSON SIEGEL

PENERAPAN METODE COST PRORATE CONSTANT PERCENT DALAM PERHITUNGAN IURAN DANA PENSIUN DENGAN SUKU BUNGA STOKASTIK MODEL COX INGERSOLL ROSS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

PENILAIAN SURAT BERHARGA

BAB II LANDASAN TEORI

Seri Pendidikan Aktuaris Indonesia Donny C Lesmana

MATERI 1 PENGERTIAN INVESTASI. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang

CADANGAN PROSPEKTIF ASURANSI JIWA DWIGUNA DENGAN ASUMSI SERAGAM

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI JOINT LIFE

BAB I PENDAHULUAN. yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) yang akan menerima

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pertama adalah spesifikasi dari perangkat keras dan yang kedua adalan

MATERI 7. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO

Modul penilaian saham dan obligasi

NILAI WAKTU UANG. Ekonomi dan Bisnis. Modul ke: Fakultas. Program Studi Manajemen Keuangan

Transkripsi:

Aplikasi Model Suku... (Chandra Nugroho Erlangga) APLIKASI MODEL SUKU BUNGA STOKASTIK BLACK-DERMAN-TOY DENGAN FORWARD INDUCTION DALAM PENGHITUNGAN ANUITAS APPLICATION OF BLACK-DERMAN-TOY STOCHASTIC INTEREST RATE WITH FORWARD- INDUCTION IN ANNUITY VALUATION Oleh: Chandra Nugroho Erlangga Rosita Kusumawati 2 Program Studi Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY chandra.n.erlangga@gmail.com rosita.kusumawati@gmail.com 2 Abstrak Penghitungan nilai anuitas sering dilakukan dengan suku bunga konstan (deterministik), pada kenyataannya suku bunga berubah-ubah sesuai dengan waktu (stokastik). Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan model suku bunga stokastik dalam penghitungan anuitas. Model suku bunga stokastik yang digunakan adalah model Black-Derman-Toy yang diselesaikan dengan metode forward-induction untuk memodelkan kemungkinan-kemungkinan suku bunga sesaat. Data yang digunakan adalah data imbal hasil harian obligasi tanpa kupon United States Treasury Zero Coupon Yield Rate tahun 200. Suku bunga sesaat yang diperoleh digunakan untuk menghitung nilai sekarang dan nilai masa depan anuitas. Nilai sekarang dan nilai masa depan tersebut dibandingkan dengan nilai sekarang dan nilai masa depan yang dihitung menggunakan suku bunga aktual untuk tahun 200-204 dan menghasilkan nilai MAPE dan MSE sebesar,247% dan 0,004358 untuk nilai sekarang anuitas serta MAPE sebesar,3655% dan MSE sebesar 0,007974 untuk nilai masa depan anuitas. Kata kunci: Black-Derman-Toy, suku bunga stokastik, anuitas, forward-induction Abstract Annuity valuation often uses constant interest rate (deterministic) rather than time-dependent evolving interest rate (stochastic). The aim of this study is applying stochastic interest rate model into annuity valuation. Black- Derman-Toy model as the stochastic interest rate model is used and solved using forward-induction method to make model for short-rate possibilities up to fifth year from zero-coupon bond yield rate from different maturities. Used data was 200 United States Treasury Zero-Coupon Yield Rate. Obtained short rates were used to calculate present values and future values of annuity-immediate. Those present values and future values are then compared to present values and future values calculated using real interest rates for year 200-204 and results MAPE and MSE values of,247% and 0,004358 respectively for the present value and MAPE of,3655% and MSE of 0,007974 for future value. Keywords: Black-Derman-Toy, stochastic interest rate, annuity, forward-induction PENDAHULUAN Anuitas menurut Kellison (99) adalah suatu rangkaian pembayaran yang dilakukan pada interval waktu yang sama. Anuitas digunakan sebagai dasar penilaian berbagai instrumen keuangan. Contoh instrumen keuangan yang menggunakan anuitas sebagai dasar penilaiannya adalah: obligasi, kredit barang, peminjaman modal, asuransi, dana pensiun dan lain sebagainya. Variabel utama dalam penghitungan anuitas adalah tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga merupakan besar suku bunga bebas risiko yang diterbitkan oleh bank sentral. Biasanya suku bunga ini dapat dilihat dari suku bunga deposito satu tahun atau suku bunga yang digunakan untuk mendiskon harga obligasi tanpa kupon dengan waktu jatuh tempo satu tahun. Oleh karena itu tingkat suku bunga selalu berubah-

2 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi... Tahun..ke.. 20... ubah dan perubahannya dipengaruhi oleh banyak faktor. Pergerakan tingkat suku bunga sangat cepat sehingga pelaporannya dilakukan setiap hari. Meskipun tingkat suku bunga berubahubah setiap saat, anuitas dengan model suku bunga tetap (deterministik) masih banyak dipakai dalam praktik sehari-hari karena penghitungannya yang mudah. Hal ini tentu memuat risiko karena perubahan tingkat suku bunga pasti terjadi. Oleh karena itu perlu dikembangkan suatu metode penghitungan anuitas menggunakan tingkat suku bunga yang berubah-ubah (stokastik). Perubahan tingkat suku bunga dapat dimodelkan menjadi suatu model yang dinamakan model suku bunga stokastik. Hingga tahun 990- an telah banyak diperkenalkan model suku bunga stokastik baik dengan pendekatan waktu kontinu maupun waktu diskrit. Salah satu model suku bunga stokastik yang terkenal adalah model Black- Derman-Toy (BDT) yang disusun oleh Black dkk pada tahun 990. Model BDT adalah model suku bunga stokastik waktu diskrit yang memodelkan suku bunga yang hanya berlaku selama jangka pendek, atau disebut suku bunga sesaat (Black dkk, 990). Suku bunga sesaat tersebut tersusun dalam pohon binomial yang dapat menggambarkan berbagai kemungkinan naik dan turun tingkat suku bunga, yang disebut sebagai pohon suku bunga sesaat. Untuk menghitung suku bunga sesaat, model BDT memanfaatkan tingkat imbal hasil obligasi tanpa kupon dari berbagai waktu jatuh tempo. Haerini (203) memanfaatkan model BDT yang dipecahkan menggunakan persamaan diferensial stokastik untuk menghitung harga obligasi callable. Qoyyimi (2008) dalam tesisnya berhasil menerapkan model BDT ke dalam penghitungan premi asuransi berjangka dan asuransi dwiguna. Qoyyimi menggunakan suatu teknik bernama forward-induction yang diperkenalkan Panjer dkk (998) untuk memecahkan model BDT. Teknik ini tidak memerlukan pengetahuan mengenai persamaan diferensial dan menggunakan harga obligasi pada beberapa titik waktu untuk menerka tingkat suku bunga sesaat. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas penerapan model BDT dengan forward-induction ke dalam penghitungan anuitas. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan meliputi beberapa tahap di antaranya: pengumpulan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data imbal hasil obligasi tanpa kupon United States Treasury Zero Coupon Yield Rate tahun 200 sebagai data utama untuk membangun model BDT, yang diperoleh melalui www.quandl.com. Selain itu, data lain yang digunakan adalah data tingkat suku bunga Amerika Serikat tahun 200 hingga 204 yang diperoleh dari data.worldbank.com seperti tercantum pada Tabel di bawah ini. Tabel. Tingkat Suku Bunga AS per tahun 200-204 200 20 202 203 204 2.00%.6%.43%.73%.77%

Teknik Analisis Data Langkah-langkah yang ditempuh untuk membangun suku bunga sesaat model Black- Derman-Toy dengan metode forward-induction untuk t tahun adalah sebagai berikut:. Data tingkat imbal hasil harian obligasi tanpa kupon untuk waktu jatuh tempo sampai t tahun dicari reratanya untuk tiap waktu jatuh tempo sebagai tingkat imbal hasil tahunan (y(0,0, t)). Kemudian dicari volatilitas imbal hasil (σ y (t)), yaitu simpangan baku dari logaritma natural seluruh imbal hasil harian di tiap waktu jatuh tempo. 2. Terlebih dahulu diasumsikan bahwa peluang naik dan turun suku bunga sesaat mengikuti ukuran martingale, dan peluang naik dinotasikan q(t, l) = 0,5. Rerata tingkat imbal hasil dan volatilitas imbal hasil digunakan untuk membangun model BDT dalam 3 langkah yang dirangkum sebagai teknik forward-induction dengan mencari r(t, l), yaitu kemungkinan ke-l dari suku bunga sesaat yang berlaku di antara waktu ke-t dan waktu ke-t +, untuk t = 0,,2,3,4, dan l = 0,... t. Pertama, menetapkan y(0,0,) sebagai r(0,0) kemudian mencari harapan harga obligasi yang disebut harga Arrow-Debreu menggunakan rumus berikut:, i = j 2[ + r(m, j)] A(m, i, m, j) =, i = j 2[ + r(m, j )] { 0, untuk yang lain dan () Aplikasi Model Suku... (Chandra Nugroho Erlangga) 3 A(n, i, m, j) 2( + r(m, j)), j = 0 A(n, i, m, j) A(n, i, m, j ) A(n, i, m +, j) = +, j =, 2,, m 2( + r(m, j)) 2( + r(m, j )) A(n, i, m, j ) { 2( + r(m, j )), j = m + (2) untuk A(0,0,,0) dan A(0,0,,). Kedua, memecahkan sistem persamaan berikut r(,) = e 2σ y (2) r(,0) (3) 2 ( + y(0,0,2) ) = A(0,0,,0) + r(,0) + A(0,0,,) + r(,) (4) untuk mendapatkan r(,0) dan r(,) kemudian mencari nilai A(0,0, t, j) untuk j = 0,,2,, t dan dan nilai A(, i, t, j) untuk i = 0, dan j = 0,,2, t dengan () dan (2). Ketiga, memecahkan sistem persamaan t+ ( + y(0,0, t + ) ) A(0,0, t, j) = (σ(t)) j r(t, 0) t j=0 t 2 t 2 A(,, t, j) A(,0, t, j) ( + r(t, 0)(σ(t)) j ) = ( j= + r(t, 0)(σ(t)) j ) j=0 ( ) (5) e 2σ y (t+) (6) untuk r(t, 0) dan σ(t). Kemudian untuk r(t, ), r(t, 2) hingga r(t, l) dapat dicari dengan persamaan berikut r(t, l) = σ(t)r(t, l ) (7) Selanjutnya dicari harga A(n, i, m, j) yang bersesuaian menggunakan () dan (2). Setelah pohon suku bunga sesaat terbentuk, akan diperoleh 2 t lintasan suku bunga sesaat. Suku bunga sesaat yang diperoleh di langkah 2 kemudian digunakan untuk mencari nilai sekarang dan nilai masa depan anuitas akhir dengan suku bunga stokastik yang dirumuskan demikian a n n j = ( + r(i)) j=0 i=0 (8)

4 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi... Tahun..ke.. 20... s n n n = + ( + r(i)) j= i= (9) kemudian menghitung nilai sekarang dan nilai masa depan anuitas dari data tingkat suku bunga aktual menggunakan (8) dan (9). Kedua nilai anuitas dari masing-masing suku bunga dibandingkan dengan mencari selisihnya dan dihitung nilai MAPE dan MSE (Hanke & Wichern, 2005) untuk tahun ke-5 atau t = 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data tingkat imbal hasil harian obligasi tanpa kupon United States Treasury Zero Coupon Yield Rate tahun 200 diolah dengan cara menghitung rerata dan volatilitas imbal hasil harian di waktu jatuh tempo -5 tahun yang tercantum dalam Tabel 2. Tabel 2. Rerata dan Volatilitas Imbal Hasil t 2 3 4 5 y(0,0, t) 0.356% 0.688%.09%.550%.974% σ y (t) 20,02% 36,25% 33,96% 29,53% 25,65% Pohon suku bunga sesaat model BDT yang berhasil dibangun dengan data tingkat imbal hasil harian obligasi tanpa kupon United States Treasury Zero Coupon Yield Rate tahun 200 untuk waktu jatuh tempo -5 tahun: Tabel 3. Pohon Suku Bunga Sesaat I l t = 0 t = t = 2 t = 3 t = 4 0 0.36% 0.77%.29% 2.05% 2.80%.59% 2.56% 3.36% 3.99% 2 5.07% 5.50% 5.69% 3 9.03% 8.0% 4.55% naik dan turun. Dapat dilihat pada r(0,) yang seharusnya r(0,) < r(0,0), tetapi malah memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan r(0,0). Hal ini kemudian diatasi dengan meniru pembangunan model BDT oleh Gaillardetz (2008) yaitu menggunakan satu rerata tingkat imbal hasil tahunan dan satu volatilitas imbal hasil. Rerata tingkat imbal hasil yang dipilih adalah rerata dari y(0,0, t) untuk t =,2,3,4,5 sebesar,3562% dan volatilitas imbal hasil yang dipilih adalah rerata dari σ y (t) untuk t =,2,3,4,5 sebesar 29,088%. Pohon suku bunga sesaat yang baru kemudian dibentuk menggunakan satu rerata tingkat imbal hasil dan satu volatilitas imbal hasil, hasilnya sebagai berikut: Tabel 4. Pohon suku bunga sesaat II l t = 0 t = t = 2 t = 3 t = 4 0.4% 0.85% 0.66% 0.52% 0.4%.52%.20% 0.97% 0.80% 2 2.7%.80%.56% 3 3.36% 3.03% 4 5.88% Pohon suku bunga sesaat di atas memenuhi kriteria pohon suku bunga sesaat model BDT yang baik. Adapun nilai sekarang yang diperoleh menggunakan 6 lintasan suku bunga sesaat pada Tabel 5 adalah sebagai berikut: Pohon suku bunga sesaat yang dihasilkan ternyata tidak memenuhi kriteria yang dikemukakan Qoyyimi (2008) dan Black (990), yaitu setiap suku bunga sesaat harus memiliki kemungkinan

Tabel 5. Nilai Anuitas Stokastik tahun 204 Lintasan t(0,0,0,0,0) t(0,0,0,0,) t(0,0,0,,) t(0,0,0,,2) t(0,0,,,) t(0,0,,,2) t(0,0,,2,2) t(0,0,,2,3) t(0,,,,) t(0,,,,2) t(0,,,2,2) t(0,,,2,3) t(0,,2,2,2) t(0,,2,2,3) t(0,,2,3,3) t(0,,2,3,4) Nilai Sekarang 4.8772 4.87340 4.86483 4.84744 4.84949 4.8424 4.82679 4.8343 4.82395 4.8692 4.8039 4.7882 4.7744 4.7627 4.73350 4.70935 Nilai Masa Depan 5.054 5.06980 5.08346 5.0326 5.09442 5.25 5.5083 5.2088 5.034 5.3208 5.5786 5.280 5.7809 5.23853 5.28754 5.4064 Nilai sekarang anuitas untuk suku bunga aktual pada tabel, setelah dihitung dengan persamaan (8), menghasilkan nilai sebesar 4.76694. Kemudian dicari MAPE dan MSE menggunakan selisih dari nilai sekarang pada tabel 5 dan nilai sekarang untuk suku bunga aktual. Diperoleh nilai MAPE sebesar,247% dan MSE sebesar 0,004358. Kemudian dihitung nilai masa depan anuitas untuk suku bunga aktual menggunakan persamaan (9), dan diperoleh nilai sebesar 5.4384. MAPE dan MSE dihitung dengan selisih dari nilai masa depan pada tabel 5 dan nilai masa depan anuitas untuk suku bunga aktual. Hasilnya adalah MAPE sebesar,3655% dan MSE sebesar 0,007974. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penerapan model BDT dalam penghitungan anuitas adalah dihasilkannya suatu model prediksi yang menghasilkan berbagai lintasan suku bunga sesaat yang mungkin terjadi di Aplikasi Model Suku... (Chandra Nugroho Erlangga) 5 masa depan. Suku bunga sesaat kemudian digunakan untuk menghitung nilai masa depan dan nilai sekarang anuitas untuk dibandingkan dengan nilai masa depan dan nilai sekarang anuitas menggunakan suku bunga aktual. Hasil perbandingan ini diwakili oleh MAPE dan MSE sebesar,247% dan 0,004358 untuk nilai sekarang anuitas serta MAPE sebesar,3655% dan MSE sebesar 0,007974 untuk nilai masa depan anuitas. Saran Saran yang dapat penulis berikan kepada pembaca yang akan melanjutkan penelitian ini adalah menggunakan model suku bunga stokastik lain dalam membangun kemungkinan tingkat suku bunga. Selain itu dapat juga digunakan model BDT dengan teknik persamaan diferensial, atau memilih suatu jenis anuitas yang lebih spesifik. DAFTAR PUSTAKA Black, Fischer, Derman, Emanuel & Toy, William. (990). A One-Factor Model of Interest Rates and Its Application to Treasury Bond Options. Financial Analysts Journal, 46 (), 33-39. Gaillardetz, Patrice. (2008). Valuation of Life Insurance Products Under Stochastic Interest Rates. Insurance: Mathematics and Economics, 42, 22-226. Helida Haerini. (203). Penentuan Harga Obligasi Callable dengan Suku Bunga Black Derman Toy Menggunakan Pohon Binomial. Skripsi, tidak dipublikasikan. Universitas Gadjah Mada. Hanke, John E. & Wichern, Dean. W. (2005). Business Forecasting. New Jersey: Prentice Hall. Kellison, Stephen G. (99). The Theory of Interest. Taipei: McGraw-Hill Book Co. Panjer, Harry H.. (998). Financial Economics with Application to Investment, Insurance and Pensions. Schaumburg: The Actuarial Foundation. Danang Teguh Qoyyimi. (2008). Valuasi Produk Asuransi Jiwa dengan Suku Bunga

6 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi... Tahun..ke.. 20... Stokastik. Tesis, tidak dipublikasikan. Universitas Gadjah Mada. Quandl. (205). US Treasury Zero Coupon Yield Curve. Diakses tanggal 27 Maret 206 dari https://www.quandl.com/data/fed/sve NY-US-Treasury-Zero-Coupon-Yield- Curve. Ross, Sheldon M. (997). A First Course in Probability. New Jersey: Prentice Hall. World Bank. (205). Real Interest Rate Data. Diakses tanggal 28 Juni 206 dari http://data.worldbank.org/indicator/fr.i NR.RINR.