Analisis kadar protein

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1 Metode pengujian aktivitas protease (Walter 1984)

Lampiran 1. Bahan-bahan yang digunakan untuk pengujian aktivitas enzim (Grossowicz et al., 1950) (a). Reagen A 1. 0,2 M bufer Tris-HCl ph 6,0 12,1 gr

Lampiran 1 Prosedur uji aktivitas protease (Walter 1984, modifikasi)

ISOLASI DAN PENCIRIAN ENZIM PROTEASE KERATINOLITIK DARI USUS BIAWAK AIR ARINI MEGIANDARI

Lampiran 1 Data Rendemen Pelet Kapang Endofit Xylaria psidii KT30. Berat sampel (pelet) setelah sentrifugase: 0,223 gram

Lampiran 1 Rancangan penelitian

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat dan Bahan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Pertumbuhan dan Peremajaan Isolat Pengamatan Morfologi Isolat B. thuringiensis

Lampiran 1. Pembuatan Larutan Buffer untuk Dialisa Larutan buffer yang digunakan pada proses dialisa adalah larutan buffer Asetat 10 mm ph 5,4 dan

7. LAMPIRAN. Gambar 19. Kurva Standar Protein

1 ml enzim + 1 ml larutan pati 1% (dalam bufer) Diinkubasi (suhu optimum, 15 menit) + 2 ml DNS. Dididihkan 5 menit. Didinginkan 5 menit

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 Lateks alergen yang terdaftar dalam WHO-IUIS (International Union of Immunological Societies)

RPMI 1640 medium. Kanamisin 250 µg. Coomassie brilliant blue G-250

LAMPIRAN 1. Pembuatan Reagen Bradford dan Larutan Standar Protein

III. BAHAN DAN METODE

ANALISIS PROTEIN SPESIFIK TEMBAKAU SRINTHIL. Disusun oleh : Nama : Slamet Haryono NIM :

Lampiran 1 Lokasi pengambilan sampel tanah di Pulau Gili Meno, Lombok Utara

3. METODOLOGI 3.1 Pelaksanaan Penelitian 3.2 Bahan dan Alat Penelitian

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Bioindustri, Pusat

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

Lampiran A : Komposisi Media MS

Efisiensi isolat protein metode presipitasi dengan Aseton

III. METODOLOGI PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN. 3.1 Bahan Bahan penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

Bab IV Hasil dan Pembahasan

3. METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

3 Metode Penelitian Alat

Lampiran 1 Prosedur Rotofor

III. METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-April 2015 di Laboratorium

III. METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - April 2015 di Laboratorium

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian

Buah asam gelugur, rimpang lengkuas, dan kencur. Persiapan contoh. Serbuk contoh

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan September Januari 2016 di

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

Tabel 3. Hubungan antara berbagai tingkat kejenuhan ammonium sulfat (0-80%) dengan aktivitas spesifik enzim selulase. Aktivitas Unit (U/mL)

III. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari empat primer yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

Bab III Metodologi III.1 Bahan dan Peralatan III.1.1 Bahan Penelitian III.1.2 Bahan Kimia

Lampiran 1 Pembuatan Medium Kultur DMEM Lampiran 2 Pembuatan Larutan PBS Lampiran 3 Prosedur Pewarnaan HE

Bab III Metodologi Penelitian

Isolasi bakteri kitinolitik dari Sumber Air Panas. Penentuan Isolat Terpilih

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

Lampiran 1 Bagan alir penelitian

s - soluble fraction i - insoluble fraction p - post-ni 2+ column

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

MATERI DAN METODE. Materi

Bab III Metodologi Penelitian

III BAHAN DAN METODE

ANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih

BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

Lampiran 1 Analisis fitokimia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Optimasi pembuatan mikrokapsul alginat kosong sebagai uji

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian

4 Hasil dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi

Asam Asetat Glacial = 5,7 ml EDTA 0,5 M ph 8.0 = 10 ml Aquades ditambahkan hingga volume larutan 100 ml

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Biologi FPMIPA UPI dan protease Bacillus pumilus yang diperoleh

Lampiran 1 Prosedur pembuatan media dan reagen yang digunakan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Bagan Alir Penelitian ini secara umum dapat digambarkan pada skema berikut:

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari Oktober. penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia Universitas Lampung.

LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. Tabel 7. Data Pengamtan Hidrolisis, Fermentasi Dan Destilasi. No Perlakuan Pengamatan

4 Hasil dan Pembahasan

Metode Penelitian. III.2.1 Sampel

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei-November 2013 di Laboraturium

METODOLOGI PENELITIAN

4 Hasil dan Pembahasan

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Enzim α-amilase dari Bacillus Subtilis ITBCCB148 diperoleh dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Protein Tahap Oksidasi 1. Sampel ditimbang sebanyak 0.5 gram dan dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl. 2.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi

Transkripsi:

LAMPIRAN

Lampiran 1 Bagan alir penelitian Biawak air bagian duodenum, jejenum, ileum, kolon Cuci dengan akuades dan kerok lapisan atasnya (mukosa Ekstraksi enzim protease Analisis kadar protein Pencirian enzim SDS-PAGE Analisis aktivitas keratinase (in vitro)

Lampiran 2 Prosedur pembuatan pereaksi kimia Pereaksi untuk analisis aktivitas enzim dan kadar protein Kasein Hammarsten 2% b/v Sebanyak 1 g kasein ditimbang, lalu dilarutkan dalam 40 ml bufer fosfat 50 mm, ph 7,0 kekeruhan larutan dihilangkan dengan penambahan NaOH 1 M, lalu diatur hingga ph 7 dengan penambahan HCl 1 M dan ditera dengan akuades hingga volume total 50 ml. Tirosin 5 mm Sebanyak 0,0453 g tirosin dilarutkan dalam 40 ml akuades dan ditambahkan NaOH 1 M hingga larut, lalu dinetralkan hingga ph 7,0 dengan HCl 1 M. Selanjutnya, larutan ditera dengan akuades hingga volume 50 ml. TCA 0.1 M Larutan stok TCA 1 M dibuat dengan cara melarutkan 16,339 g TCA dalam 100 ml akuades, lalu diaduk dengan pengaduk magnetik hingga homogen. Larutan kerja TCA 0,1 M dibuat dengan cara mengencerkan 10 ml larutan TCA 1 M dengan akuades hingga volume 100 ml. Na 2 CO 3 0,4 M Sebanyak 4,2397 g Na 2 CO 3 dilarutkan dalam 100 ml akuades, lalu diaduk dengan pengaduk magnetik hingga homogen. Pereaksi Folin-Ciocalteau (1:2) Sebanyak 10 ml pereaksi Folin-Ciocalteau diencerkan dengan akuades hingga volume 30 ml. Pereaksi Bradford Stok larutan Bradford dibuat dengan cara melarutkan 0,1 g Coomassie Brilliant Blue G-250 dalam 50 ml etanol 95% v/v dan 100 ml asam fosfat 85% v/v, lalu ditera dengan akuades hingga volume 200 ml. Larutan kerja Bradford dibuat dengan cara mengencerkan 5 ml larutan stok Bradford dengan akuades hingga volume total 50 ml. Pereaksi untuk analisis SDS-PAGE dan zimografi Larutan A (40% (b/v) akrilamida; 2 % (b/v) bis-akrilamida) Sebanyak 4,38 ml akrilamida dan 2,40 bis-akrilamida untuk gel pemisah dan Sebanyak 0,48 ml akrilamida dan 0,26 ml bis-akrilamida untuk gel penahan. Larutan B (bufer gel pemisah, Tris-HCl 1,5 M ph 8,8) Sebanyak 3,75 ml larutan Tris-HCl ph 8,8 dan 0,15 ml larutan SDS 10% (b/v) untuk gel pemisah.

Larutan C (bufer gel penahan, Tris-HCl 1,5 M ph 6,8) Sebanyak 1,26 ml larutan Tris-HCl ph 6,8 dan 50 µl larutan SDS 10% (b/v) untuk gel penahan. Ammonium persulfat 10% (b/v) Sebanyak 0,1 g ammonium persulfat dilarutkan hingga homogen dengan 1 ml akuades. Bufer elektroforesis Sebanyak 1.803 g Tris, 8,648 g glisin, dan 0,6 g SDS dilarutkan dengan 600 ml akuades, lalu ditera hingga ph 8,3 dengan HCl 1 M. Bufer sampel 1. SDS-PAGE Sebanyak 0,3 ml Tris-HCl 1 M ph 6,8, 2,5 ml gliserol 50% (v/v), 1 ml SDS 10% (b/v), 0,25 ml 2-merkaptoetanol, 0,5 ml bromfenol biru 1% (b/v), dan 0,45 ml akuabides sampai volume total 5 ml. 2. Zimografi Sebanyak 0,5 g SDS, 1 ml gliserol 50% (v/v), 1 ml bromfenol biru 1% (b/v), 0,625 ml Tris-HCl 1 M ph 6,8, dan 2.,75 ml akuabides sampai volume total 5 ml. Larutan pewarna Sebanyak 0,5 g Coomassie Brilliant Blue R-250 dilarutkan dalam campuran 225 ml metanol, 50 ml asam asetat glasial, dan 225 ml akuades sampai volume total 500 ml. Larutan peluntur Komposisi larutan peluntur terdiri atas 50 ml metanol, 50 ml asam asetet glasial, dan 400 ml akuades sampai volume total 500 ml. Larutan berbagai bufer Larutan kerja bufer 50mM dibuat dengan cara mengencerkan 25 ml larutan stok bufer 0,2 M dengan akuades hingga volume total 100 ml.

Lampiran 3 Pembuatan kurva standar Bradford. Absorbansi [BSA] (mg/ml) 0,10 0,064 0,20 0,070 0,30 0,074 0,40 0,079 0,50 0,080 0,60 0,082 0,70 0,087 0,80 0,089 0,90 0,090 1,00 0,092 Sampel Absorbansi kadar protein duodenum 0,115 1,6956 jejenum 0,108 1,4615 ileum 0,106 1,3946 kolon 0,081 0,5585 Absorbansi 0,100 0,090 0,080 0,070 0,060 0,050 0,040 0,030 0,020 0,010 y = 0,0299x + 0,0643 R 2 = 0,9614 0,000 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 [BSA]mg/ml

Lampiran 4 Penentuan absorbansi enzim maksimum protease dari bagian usus biawak air Suhu 45 C (menit) A Blanko A Standar A Sampel Duodenum Jejenum Ileum Kolon 5 2,115 2,354 2,783 2,642 2,609 2,616 10 2,291 2,312 2,414 2,396 2,385 2,380 15 2,398 2,429 2,602 2,613 2,481 2,480 20 2,014 2,149 2,512 2,404 2,428 2,413 Suhu 55 C (menit) A Blanko A Standar A Sampel Duodenum Jejenum Ileum Kolon 5 2,129 2,299 2,745 2,685 2,684 2,645 10 2,186 2,287 2,548 2,546 2,484 2,479 15 2,150 2,226 2,506 2,497 2,363 2,361 20 2,265 2,468 2,528 2,277 2,596 2,436 Suhu 65 C (menit) A Blanko A Standar A Sampel Duodenum Jejenum Ileum Kolon 5 2,118 2,273 2,396 2,332 2,316 2,255 10 2,259 2,326 2,516 2,519 2,559 2,545 15 2,286 2,318 2,345 2,318 2,346 2,359 20 2,167 2,338 2,372 2,329 2,325 2,324

Lampiran 5 Penentuan aktivitas maksimum enzim spesifik dari bagian usus biawak air Suhu 45 (menit) Aktivitas enzim (U/ml) Aktivitas enzim Spesifik (U/mg) Duodenum Jejenum Ileum Kolon Duodenum Jejenum Ileum Kolon 5 3,3540 2,6460 2,4803 2,5155 1,9780 1,8104 1,7785 4,5038 10 3,5143 3,0000 2,6857 2,5428 2,0725 2,0526 1,9257 4,5527 15 2,6322 2,7742 1,0710 1,0581 1,5523 1,8981 0,7679 1,8944 20 1,1066 0,8666 0,9200 0,8867 0,6526 0,5929 0,6597 1,5875 Suhu 55 (menit) Aktivitas enzim (U/ml) Aktivitas enzim Spesifik (U/mg) Duodenum Jejenum Ileum Kolon Duodenum Jejenum Ileum Kolon 5 4,3482 3,9247 3,9176 3,0353 2,5643 2,6853 2,8091 5,4345 10 2,1505 2,1386 1,7703 1,7406 1,2682 1,4633 1,2693 3,1164 15 1,8737 1,8263 1,1215 1,1105 1,1050 1,2496 0,8041 1,9883 20 0,3887 0,0177 0,4892 0,2527 0,2292 0,0121 0,3507 0,4525 suhu 65 (menit) Aktivitas enzim (U/ml) Aktivitas enzim Spesifik (U/mg) Duodenum Jejenum Ileum Kolon Duodenum Jejenum Ileum Kolon 5 2,1523 1,6567 1,5330 1,0606 1,2693 1,1335 1,0992 1,8990 10 2,3015 2,3284 2,6865 2,5612 1,3573 1,5931 1,9263 4,5856 15 0,7375 0,4000 0,7500 0,9125 0,4349 0,2737 0,5378 1,6338 20 0,3596 0,2842 0,2772 0,2754 0,2121 0,1945 0,1988 0,4932

Lampiran 6 Contoh perhitungan aktivitas enzim (U/ml) dan aktivitas spesifik (U/mg). Perhitungan aktivitas enzim (U/ml) Asampel Ablanko Aktivitas protease (U/ml) = Χ As tan dar Ablanko faktorpengenceran waktuinkubasi Contoh perhitungan pada suhu 45 C selama 5 menit sampel duodenum 2,783 2,115 6 Aktivitas keratinase (U/ml) = Χ 2,351 2,115 5 =3,3540 U/ml Perhitungan kadar protein (mg/ml) Persamaan dari kurva standar: y = 0,0299x + 0,0643 x = [BSA] mg/ml Y = Absorbansi Contoh perhitungan pada sampel duodenum dengan nilai absorbansi 0,115 y = 0,0299x + 0,0643 0,115 = 0,0299x + 0,0643 x = 1,6356 mg/ml [protein] (mg/ml) = 1,6356 mg/ml Perhitungan aktivitas spesifik enzim (U/mg) aktivitasenzim( U / mg) Aktivitas Enzim spesifik (U/mg) = [Protein]( mg / ml) Contoh perhitungan pada suhu 45 C selama 5 menit sampel duodenum 3, 3540 Aktivitas Enzim Spesifik (U/mg) = 1, 6356 =1,9779 U/mg

Lampiran 7 Data Pengaruha Suhu, ph dan ion logam pada aktivitas enzim maksimum dari ekstrak kasar enzim protease lapisan atas (mukosa) usus biawak air (Varanus salvator). Pengaruh suhu Suhu Blanko ( C) Standar Sampel Aktivitas enzim (U/ml) Duodenum Jejenum Ileum Colon Duodenum Jejenum Ileum Colon 45 2,115 2,354 2,783 2,642 2,609 2,616 3,354 2,6460 2,4803 2,5154 55 2,129 2,299 2,745 2,685 2,684 2,645 4,3482 3,9247 3,9176 3,0353 65 2,118 2,273 2,396 2,332 2,316 2,255 2,1523 1,6568 1,5329 3,0353 Pengaruh ph Blanko ph Standar Sampel Aktivitas enzim (U/ml) Duodenum Jejenum Ileum Colon Duodenum Jejenum Ileum Colon 3 1,340 1,980 1,696 1,689 1,652 1,695 0,668 0,654 0,585 0,666 4 1,307 1,932 1,705 1,759 1,715 1,727 0,764 0,868 0,783 0,806 5 1,275 1,981 1,767 1,836 1,765 1,770 0,836 0,954 0,833 0,841 6 1,283 1,941 1,818 1,871 1,803 1,838 0,976 1,072 0,948 1,012 7 1,301 1,979 1,873 1,893 1,823 1,879 1,012 1,048 0,924 1,023 8 1,362 1,982 1,892 1,918 1,846 1,883 1,026 1,076 0,937 1,008 9 1,217 2,116 2,056 2,002 1,982 1,998 1,120 1,048 1,021 1,042 10 1,328 1,984 1,883 1,813 1,844 1,724 1,015 0,887 0,944 0,724 11 1,285 1,935 1,716 1,780 1,831 1,542 0,796 0,914 1,008 0,474 12 1,266 1,996 1,708 1,750 1,699 1,529 0,727 0,796 0,712 0,432 Pengaruh ion logam ion Blanko Standar Sampel Aktivitas enzim (U/ml) Duedenum Jejenum Ileum Colon Duedenum Jejenum Ileum Colon NaCl 0,095 0,313 0,164 0,134 0,153 0,132 0,0317 0,0179 0,0266 0,0170 Cacl2 0,064 0,239 0,068 0,066 0,073 0,069 0,0023 0,0011 0,0051 0,0029 MgCl2 0,097 0,325 0,101 0,102 0,098 0,104 0,0018 0,0022 0,0004 0,0031 KCl 0,071 0,321 0,148 0,141 0,132 0,112 0,0308 0,0280 0,0244 0,0164 Kontrol 0,114 0,531 0,256 0,235 0,243 0,202 0,0341 0,0290 0,0309 0,0211

Lampiran 8 Pembuatan kurva standar SDS-PAGE. Standar Sampel BM (KDa) Log BM Rf (cm) Rf (Cm) Log BM BM 203 2,3075 0,0794 0,1666 1,8231 66,54 118 2,0719 0,1508 0,2381 1,7605 57,61 86 1,9345 0,2143 0,3190 1,6897 48,94 51,6 1,7126 0,3809 0,3238 1,6855 48,47 34,1 1,5327 0,5714 0,4603 1,5659 36,80 29 1,4624 0,6984 0,6666 1,3853 24,28 19,2 1,2833 0,9127 0,9841 1,1073 12,80 2,5 2 Log BM 1,5 1 0,5 y = -1,142x + 2,2486 R 2 = 0,9404 0 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 Rf (cm)