27/05/2013. Penyederhanaan Kerja PENYEDERHANAAN SISTEM KERJA (WORK SIMPLIFICATION) Tujuan penyederhanaan kerja :

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. Kata Pengantar dan Ucapan Terima Kasih Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Dalam Upaya Peningkatan Produktifitas ( Topik Study Kasus pada Perakitan Rangka Kursi Rotan )

III. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGUKURAN WAKTU TIDAK LANGSUNG DATA WAKTU GERAKAN

MODUL PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA


22/04/2013 ERGONOMI: DARI MIKRO KE MAKRO SEJARAH PERKEMBANGAN. Manusia PENGERTIAN ERGONOMI SECARA UMUM MICROERGONOMICS LATAR BELAKANG ERGONOMI MAKRO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGUKURAN WAKTU KERJA: METODE PENGUKURAN TIDAK LANGSUNG. Amalia, S.T., M.T.

Perancangan Sistem Kerja&Ergonomi

BAB 3 METODE PENELITIAN

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Method Time Measurement (MTM-1) Nurjannah

ANALISA USULAN PERBAIKAN GERAKAN OPERATOR PADA LINE INJECTION DI PT. XYZ MENGGUNAKAN METODE MTM-1 (Basic Methods Time Measurement)

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1. Pendahuluan

ERGONOMI & APK - I KULIAH 3: STUDI & EKONOMI GERAKAN

MODUL 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA (MICROMOTION STUDY)

Pengukuran Waktu kerja Metode (Methods Time Measurement)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

PENGANTAR ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA. Dosen Pengampu : Amalia, S.T., M.T.

PENGANTAR DAN KONSEP DASAR ER E G R O G N O O N M O I

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DEBRINA PUSPITA ANDRIANI, ST., M.ENG.

BAB III METODOLOGI.

Pengukuran Kerja Tidak Langsung (Predetermined Motion-Time System)

Ergonomics. Human. Machine. Work Environment

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Ergonomi dan K3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) FTP UB 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT)

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

PETA PETA KERJA. Nurjannah

ANALISIS DAN USULAN PERANCANGAN SISTEM KERJA DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI (Studi Kasus di Konveksi Pakaian XYZ ) Winda Halim 1*, Budiman 2

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Rancang Bangun Aplikasi Perhitungan Predetermined Time System (Waktu Standar Tidak Langsung) Dengan Metode Brainstorming

PERTEMUAN #13 UJI PETIK PEKERJAAN (WORK SAMPLING) TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

FM-UDINUS-PBM-08-04/R0

II.12 Methods Time Measurement (MTM-1)... II-18 II.13 Bagan Analisa... II-30 II.14 Pengukuran Antropometri... II-30 II.15 Perhitungan Persentil...

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL PERANCANGAN DAN PERBAIKAN METODE KERJA

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK

BAB II LANDASAN TEORI

DESAIN STASIUN KERJA

Analisis Perbaikan Sistem Kerja Untuk Peningkatan Kapasitas Produksi Dilihat dari Aspek Ergonomi (Studi Kasus di Perakitan Rangka Kursi Rotan)

PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI. ETIKA MUSLIMAH, ST, MT

COMPARISON ANALYSIS OF WORK ON LAND AND UNDER WATER WITH STOP TIME AND MTM-1 METHOD

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Nurjannah. Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA METODE DASAR PENGUKURAN WAKTU (METHOD TIME MEASUREMENT- 1)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA METODE DASAR PENGUKURAN WAKTU (METHOD TIME MEASUREMENT- 1)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

Apa itu MTM-2 dan MTM-3? MTM-2 dan MTM-3. Keuntungan pemakaian MTM-2 & MTM-3 dibandingkan MTM-1. Siapa yang layak menggunakan

Perbaikan Sistem Kerja Pada Industri Rumah Tangga Sepatu Di Cibaduyut Bandung Untuk Meminimasi Beban Kerja Mental

SEJARAH & PERKEMBANGAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Predetermined Motion Time System (PMTS)

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS ATRIBUT LAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN MODEL KANO UNTUK PENENTUAN SKALA PRIORITAS PERBAIKAN LAYANAN

sekarang maupun berat beban yang ada pada usulan dapat dikatakan diterima karena berada dibawah nilai berat beban maksimum yang diperbolehkan. c.

ASPEK PERANCANGAN BODI KENDARAAN (2)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN SISTEM KERJA PADA PROSES PENGERINGAN JAGUNG DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI (Studi kasus di PT. Surya Alam Rekananda, Bandar Lampung)

PERANCANGAN SISTEM KERJA #1 (TEMPAT KERJA) PERTEMUAN #5 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

Transkripsi:

Penyederhanaan Kerja PENYEDERHANAAN SISTEM KERJA (WORK SIMPLIFICATION) Winda Halim, ST., MT IE-402 Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi 2 Jurusan Teknik Industri Fakutas Teknik Universitas Kristen Maranatha Istilah Penyederhanaan Kerja atau Work Simplification pertama kali dicetuskan dan dikembangkan oleh Allan H. Mongensen. Tetapi perbaikan lebih lanjut yang berdasarkan prinsipprinsip studi gerakan (dari Frank B dan Lilian Gilberth) dikembangkan oleh Prof. Erwin H. Scehll dari Massachusetts Institute of Technologi (MIT), dimana maksud dan penggunaan Work Simplification diperluas dan diperdalam. Ia mendefinisikan Work Simplification sebagai : Suatu usaha pemakaian akal sehat untuk mencari metoda yang lebih baik dan lebih mudah untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Tujuan penyederhanaan kerja : untuk memilih suatu cara kerja terbaik antara lain meliputi : Mencari cara kerja yang : terbaik, lebih mudah, lebih cepat, efisien, efektif, dan menghindari pemborosan material, waktu, tenaga dll. Pemasaran Sosiologis Waktu Psikologis Tenaga Biaya Faktor-faktor Yang Harus Diperhatikan dalam Penyederhanaan Kerja : 1. Lingkungan kerja 2. Floor Area ( area fabrikasi ). 3. Tenaga kerja langsung. 4. Sistem Kerja Setempat. 5. Sistem kerja Keseluruhan. 6 Prinsip ergonomi ( Anthropometri Biomekanik & Faal ) 7. Produk yang dihasilkan. 8. Penciptaan alat bantu kerja Yang harus dianalisa dalam Penyederhanaan Sistem Kerja : 1. Metoda Kerja 2. Area kerja setempat 3. Gerakan kerja 4. Bahan 5. Alat dan/atau Mesin 6. Manusia 7. Lingkungan fisik 8. Hubungan antar bagian/stasiun kerja/ dept. 9. Material Handling 10.Area Kerja Keseluruhan 1

Obyek Rancangan Sistem Terintegrasi (Integrated System) REVIEW UAS Manusia (People) + Peralatan + Material + Informasi + Energi ERGONOMI Berasal dari bahasa Yunani (Greek) ERGON (Kerja) Dan NOMOS (Ilmu Pengetahuan/ Principle/ Laws). Di Amerika, lebih dikenal sebagai Human Factor Engineering atau Human Engineering PENGERTIAN METODE KERJA METODE KERJA = TATA KERJA ; cara pelaksanaan atau tugas seefisien mungkin. TATA CARA KERJA (Sutalaksana); suatu Ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancangan (desain) terbaik dari sistem kerja. SISTEM KERJA ; satu kesatuan yang terdiri dari berbagai komponen (unsur) yang salingberinteraksi dan saling bergantungan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Pengukuran waktu 1. Pengukuran waktu secara langsung Metoda pengukuran dimana pengamat mengamati secara langsung ditempat operator melakukan pekerjaannya Pengukuran dengan Jam Henti/Stopwatch Sampling Kerja 2. Pengukuran waktu secara tidak langsung Metoda pengukuran dimana pengamat tidak harus ada ditempat pekerjaan tersebut berlangsung. Data Waktu Baku Data Waktu Gerakan Perbandingan/Perbedaaan CARA JAM HENTI/STOPWATCH DENGAN WORK SAMPLING CARA STOPWATCH CARA WORK SAMPLING Untuk Job Rutin dan Monoton Untuk Job Bervariasi dan tidak rutin Umumnya mengamati 1 orang Mengamati beberapa orang Siklus Job PENDEK Siklus Job TIDAK JELAS Pengamatan KONTINU Pengamatan DISKRIT 2

Data Waktu Gerakan : Data Waktu Gerakan : Work Factor Maynard Operation Sequence Time (MOST) Motion Time Measurement (MTM) Basic Motion Time (BMT), dll WORK FACTOR - Berdasarkan anggota badan mana yang bergerak, faktor kerja yang berlaku dan variabel yang sesuai untuk penyelesaian gerakannya. - Tidak berhubungan dengan tujuan pergerakannya MTM - Melihat tujuan pergerakannya Notasi Umum Work Factor Notasi umum untuk setiap gerakan adalah : abc a = notasi untuk anggota badan yang bergerak b = jarak yang ditempuh ( satuan : inch ) 1 inch = 2,54 cm c = jumlah faktor kerja yang berpengaruh Contoh : Menjangkau benda di tengah meja sejauh 10 inch A10D = nilai tabel : 0,0061 menit Membawa benda seberat 5 lb sejauh 12 inch A12WD = nilai tabel : 0,0085 menit MTM-1 1 Reach R 2 Grasp G 3 Move M 4 Position P 5 Release Rl 6 Turn T 7 Crank C 8 Disengage D 9 Eye Action (EF/ET) 10 Apply Pressure AP 11 Body, Leg, & Foot Motion Melihat tujuan pergerakannya Methods-Time Measurement (Maynard, Stegemarten, and Schwab, 1948) Apa itu MTM-2 dan MTM-3? MTM-2 dan MTM-3 adalah metoda pengukuran waktu baku cara tak langsung melalui data waktu gerakan, yang dibuat berdasarkan metoda MTM-1. Tujuannya ialah untuk mempercepat dan mempermudah penentuan waktu baku dibandingkan denganmtm-1. Latar belakang : Kecenderungan gerakan yang dilakukan pada berbagai pekerjaan mempunyai urutan yang umum dan sama. ada beberapa jenis elemen gerakan dasar yang selalu dipakai pada kebanyakan jenis pekerjaan. PETA KERJA Suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas. Alat komunikasi fakta kegiatan kerja tersebut yang sistematik dan jelas pula Jenis Peta Kerja Setempat: Peta Pekerja Mesin Peta Tangan Kiri Tangan Kanan Jenis Peta Kerja Keseluruhan : 1. Peta Proses Operasi (Operation Process Chart) 2. Peta Aliran Proses (Flow Process Chart) 3. Diagram Alir Proses (Flow Diagram) 4. Peta Proses Kelompok Kerja ( Group Process Chart) 3

KURVA BELAJAR Proses pembelajaran dan proses adaptasi selalu terjadi pada manusia bila menghadapi sesuatu hal yang baru, terutama dalam sebuah pekerjaan. BARCHART Merupakan alat komunikasi yang sistematis dan jelas yang berisikan informasi-informasi tentang hubungan antar St Kerja pada suatu sistem kerja yang terisi secara lengkap 7 TOOLS CHECK SHEET : tabel pencatat data HISTOGRAM : gambar penyajian data DIAGRAM PARETO : prioritas masalah DIAGRAM SEBAB AKIBAT: brain storming STRATIFIKASI : rancangan pemilahan data SCATTER DIAGRAM : pembuktian penyebab PETA KENDALI : penelusuran sifat penyimpangan masalah 5 S Seiri = Organization = Pemilihan Seiton = Neatness = Penataan Seiso = Cleaning = Pembersihan Seiketsu = Standardization = Pengendalian Shitsuke = Discipline = Pembiasaan ANTROPOMETRI Menurut Sritomo (1989), salah satu bidang keilmuan ergonomis adalah Antropometri istilah Anthropometri yang berasal dari Anthro yang berarti manusia dan Metron yang berarti ukuran. Secara definitif anthropometri dinyatakan sebagai suatu studi yang menyangkut pengukuran dimensi tubuh manusia dan aplikasi rancangan yang menyangkut geometri fisik, massa, dan kekuatan tubuh. Sedangkan pengertian anthropometri menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (1991), adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik tubuh manusia berupa ukuran, bentuk, dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. What is Fatigue? A state of physical or mental weariness that results in reduced alertness The result of a lack of adequate sleep A sleep debt that accumulates until paid off with adequate sleep LINGKUNGAN FISIK TEMPAT KERJA BAGI MANUSIA DIPENGARUHI ANTARA LAIN OLEH : 1. Cahaya 2. Kebisingan 3. Getaran Mekanis 4. Temperatur 5. Kelembaban 6. Sirkulasi Udara 7. Warna 8. Bau Bauan 4

Sejarah Perkembangan Ergonomi: Dari Mikro ke Makro Menurut Hendrick (1986) dijelaskan bahwa perkembangan ilmu ergonomi dapat dibagi menjadi tiga tahap generasi yang berbeda, yaitu: 1. Generasi I Sistem Manusia dan Mesin 2. Generasi II HSIT HCI ( Human Cumputer Interaction ) 3. generasi III Yang menjadi fokus dari Generasi I dan II Ergonomi mikro. Yang menjadi fokus dari generasi III Ergonomi makro. HSI technology has at least five clearly identifiable sub-parts* : Human Machine Human Environment Human Software Human Job Interface Technology Human Organization Hardware Ergonomic Environmental Ergonomic Cognitive Ergonomic Work Design Ergonomic Macro Ergonomic * HFES Directory and Yearbook: Strategic Plan Ergonomi Makro Istilah ini pertama kali dikenalkan oleh H.W.Hendrick pada tahun 1984 Latar belakangnya : Karena perubahan teknologi yang sangat pesat yang melebihi kecepatan organisasi dalam mengantisipasinya. Karena adanya kegagalan beberapa proses transfer teknologi pada negara berkembang akibat tidak ditinjaunya unsur makro ergonomi. RSK adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan manusia. Hal ini diselesaikan lewat pengetahuan, dan pengalaman praktis yang diterapkan untuk mendesain objek atau proses yang berguna (http://i id.wikipedia.org/wiki) Rekayasa dilakukan untuk sistem (Alat, Bahan, Lingkungan, Metode, Manusia) SMED Internal Vs. External Setup SETUP = Suatu aktivitas yang dilakukan sebelum melaksanakan pekerjaan, yang bertujuan untuk mempersiapkan bahan dan/atau alat/mesin. Terbagi menjadi : External Setup: Setup yang dapat dilakukan walaupun mesin sedang beroperasi Internal Setup: Setup yang dapat dilakukan saat mesin dalam keadaan mati Kaizen Secara harafiah : Kai = merubah Zen = lebih baik. Merupakan istilah dalam bahasa Jepang yang bermakna "perbaikan berkesinambungan". =Continuous Improvement. Secara sederhana pengertian Kaizen adalah usaha perbaikan berkelanjutan untuk menjadi lebih baik dari kondisi sekarang 5