MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PERENCANAAN KINERJA

MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur

BAB II PERENCANAAN KINERJA

2. Meningkatnya Hubungan Industrial yang Harmonis; 3. Menurunnya Persentase Penduduk Miskin.

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN

BAB. V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, PENDANAAN INDIKATIF. kependudukan diwujudkan melalui 6 (enam) program prioritas utama

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juni 2017 KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR

Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juli 2016 KEPALA DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN. pembangunannya adalah mereka kelompok masyarakat yang belum bekerja

INDIKATOR KINERJA UTAMA

URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS TENAGA KERJA DAN MOBILITAS PENDUDUK ACEH

Terwujudnya Masyarakat Tenaga Kerja Kabupaten Bandung yang Mandiri, Produktif, Profesional dan Berdaya Saing

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

KEPALA SUB BAGIAN UMUM, KEUANGAN, DAN ASET

DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN

BAB IV P E N U T U P

Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II PROGRAM KERJA. Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah

1.1. KONDISI KETENAGAKERJAAN, KETRANSMIGRASIAN DAN KEPENDUDUKAN DI JAWA TIMUR

MATRIKS RENSTRA DINSISNAKERTRANS KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PROFIL DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

Anggaran Setelah Perubahan. Jumlah. Modal

I. PROFIL DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2015

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Perluasan Lapangan Kerja

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Ketenagakerjaan. 4. Pembentukan kelembagaan SKPD bidang ketenagakerjaan di daerah.

K A T A P E N G A N T A R

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 4,595,130, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 56,014,733, BELANJA LANGSUNG 61,151,826,750.00

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. Laporan Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Kualitas dan Produktivitas

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS TENAGA KERJA

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

RINGKASAN RENCANA KERJA (RENJA) DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA TANGERANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI BUPATI MADIUN,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

LAMPIRAN XIV PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Januari 2010

PROGRAM/ KEGIATAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROV. NTB. Seleksi Daerah Calon Kompetitor Indonesia Skills competition.

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI KETENAGAKERJAAN, KETRANSMIGRASIAN DAN KEPENDUDUKAN DI JAWA TIMUR

TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KOTA SALATIGA TAHUN 2017

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

IKHTISAR EKSEKUTIF. Target Realisasi Kategori Penilaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) Indikator Kinerja. Persentase. pencari kerja

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

RINGKASAN RENCANA KERJA (RENJA) DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA TANGERANG TAHUN Pemerintah Kota Tangerang

GUBERNUR MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG

BAB 23 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 23 TAHUN

RENCANA KERJA TAHUN 2018 DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN MOJOKERTO

BAB II LAYANAN KETENAGAKERJAAN, KETRANSMIGRASIAN DAN KEPENDUDUKAN. Berdasarkan : (a) UUD RI 1945, (b) UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Ketenagakerjaan. ketenagakerjaan.

N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN

Tabel IV.B.12.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Ketenagakerjaan tahun 2010

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL WALIKOTA MADIUN,

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

provinsi. provinsi. 3. Penanggungjawab. penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang. provinsi. ketenagakerjaan skala

N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017

CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROV. NTB REVISI AWAL

BUPATI PENAJAM PASER UTARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROV. NTB REVISI AWAL

BERITA NEGARA. No.11, 2014 KEMENAKERTRANS. Data. Informasi. Ketenagakerjaan. Klasifikasi. Karakteristik. Perubahan.

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. Visi Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia adalah

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 25

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR

2. Pembinaan (pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi, dan pelaporan) penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan skala daerah.

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2017 DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BANDUNG. 31 kecamatan Penyusunan database tenaga kerja daerah

Transkripsi:

MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN 20 - VISI : Terwujudnya tenaga kerja yang berdaya saing dan harmonis, masyarakat transmigrasi yang mandiri, dan administrasi kependudukan yang profesional. MISI : 1. Membina dan mengembangkan keterampilan/kompetensi dan produktivitas tenaga kerja untuk meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja. 2. Meningkatkan pelayanan penempatan tenaga kerja untuk mengisi peluang kerja di dalam dan luar negeri, serta memperluas kesempatan kerja melalui pemberdayaan potensi daerah untuk meningkatkan kemandirian kerja. Meningkatkan pengawasan, perlindungan ketenagakerjaan dan pembinaan hubungan industrial untuk mewujudkan iklim ketenagakerjaan yang kondusif. 4. Memfasilitasi perpindahan dan penempatan transmigrasi, serta mewujudkan masyarakat transmigrasi yang mandiri. 5. Memfasilitasi hak-hak dasar kependudukan melalui penyelenggaraan administrasi kependudukan yang profesional. TUJUAN : 1. Mewujudkan tenaga kerja yang terampil/kompeten dan produktif untuk mengisi kesempatan kerja di dalam dan luar negeri. 2. Mewujudkan penempatan tenaga kerja di dalam dan luar negeri, serta pengembangan kesempatan kerja melalui usaha mandiri. 4. Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dan kondusif, serta pengawasan norma ketenagakerjaan, K3 dan peningkatan perlindungan hak-hak dasar pekerja/buruh. Mewujudkan transmigran yang mandiri dan berkualitas di pemukiman transmigrasi yang layak huni, layak usaha, layak berkembang dan layak lingkungan. 5. Mewujudkan tertib administrasi kependudukan dan perlindungan terhadap hak-hak penduduk terkait kepemilikan dokumen kependudukan. TUGAS : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang tenaga kerja, transmigrasi dan kependudukan. FUNGSI : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang tenaga kerja, transmigrasi dan kependudukan. 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang tenaga kerja, transmigrasi dan kependudukan. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya. 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur. Matrik Renstra Disnakertransduk Prov. Jatim 20-1

Misi 1 Tujuan 1 : Membina dan mengembangkan keterampilan/kompetensi dan produktivitas tenaga kerja untuk meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja. : Mewujudkan tenaga kerja yang terampil/kompeten dan produktif untuk mengisi kesempatan kerja di dalam dan luar negeri. Indikator Kinerja Tujuan : % lulusan pelatihan yang memiliki keterampilan/kompetensi. 97,00 TARGET TAHUNAN STRATEGI PENCAPAIAN SUMBER URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PERHITUNGAN 20 2015 2016 2017 2018 KEBIJAKAN/STRATEGI PROGRAM/KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 KETENAGAKERJAAN 1 Meningkatnya 1. % lulusan pelatihan yang lulusan pelatihan yang lulus 81,20 83,00 85,00 88,00 91,00 94,00 97,00 KEBIJAKAN : keterampilan/ memiliki keterampilan/ sertifikasi kompetensi x 100 kompetensi tenaga kerja kompetensi lulusan pelatihan yang mengikuti dan produktivitas kerja. sertifikasi kompetensi Sertifikat kompetensi yang dikeluarkan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) atau BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Peningkatan keterampilan, kompetensi dan kualitas produktivitas tenaga kerja untuk mencetak tenaga kerja dan wirausaha baru yang berdaya saing. 2. STRATEGI : 1. Penguatan daya saing 2. % peningkatan tenaga kerja penduduk usia kerja melalui yang dimagangkerjakan : penguatan UPT Pelatihan - % peningkatan tenaga calon tenaga kerja yang 1,50 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 Kerja sebagai lembaga kerja magang dalam dimagangkerjakan di dalam negeri strategis untuk membekali 4. negeri. tahun ini - tahun sebelumnya x 100 kompetensi dan calon tenaga kerja yang membangun keunggulan dimagangkerjakan di dalam negeri tahun sebelumnya kompetisi. produktivitas. 2. Menggerakkan dan 5. melakukan pendampingan - % tenaga kerja magang calon tenaga kerja yang lulus tes 17,22 18,00 20,00 22,00 24,00 26,00 28,00 alumni UPT Pelatihan Kerja ke luar negeri. dan dimagangkankerjakan ke luar melalui peran UPT 6. negeri x 100 calon tenaga kerja yang mengikuti tes magang kerja ke luar negeri 7. jejaring kemitraan dengan baku industri hasil tembakau. % pertumbuhan produktivitas tenaga kerja setelah 26,83 30,00 33,00 36,00 39,00 42,00 45,00 dunia usaha. 8. produktivitas tenaga kerja bimbingan konsultasi - produktivitas yang diberi bimbingan tenaga kerja sebelum bimbingan 4. Membangun jaring konsultasi produktivitas. konsultasi x 100 pengaman TPT melalui produktivitas tenaga kerja Program Pelatihan Alih sebelum bimbingan konsultasi Kerja (PAKER) atau alih permodalan dan sarana produksi. profesi bagi pekerja ter-phk 9. Produktivitas tenaga kerja = agar tidak menambah angka omzet penjualan penganggur. 10 tenaga kerja Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja (UPT PPTK). Mengintensifkan fungsi Kios 3in1 dan meningkatkan Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja. 1. rangka revitalisasi lembaga pelatihan dan penyelenggaraan pelatihan berbasis masyarakat. rangka penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi. Pendidikan kemasyarakat produktif dalam rangka revitalisasi dan pengembangan kelembagaan produktivitas. rangka penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan dan pembinaan Penguatan sarana dan prasarana kelembagaan pelatihan bagi tenaga kerja industri hasil tembakau. Pengembangan standar kompetensi kerja dan pemberdayaan SDM kepelatihan dan instruktur. Pembinaan kemampuan dan keterampilan kerja masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau dan/atau daerah penghasil bahan Penguatan ekonomi masyarakat di lingkungan IHT dalam rangka pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, dilaksanakan a.l. melalui bantuan Pengembangan kelembagaan pelatihan dan produktivitas tenaga kerja. Pengembangan sistem sertifikasi kompetensi tenaga kerja dan pemagangan. Latpro, 16 UPT Pelatihan Kerja, UPT PPTK. Matrik Renstra Disnakertransduk Prov. Jatim 20-2

Misi 2 : Meningkatkan pelayanan penempatan tenaga kerja untuk mengisi peluang kerja di dalam dan luar negeri, serta memperluas kesempatan kerja melalui pemberdayaan potensi daerah untuk meningkatkan kemandirian kerja. Tujuan 2 : Mewujudkan penempatan tenaga kerja di dalam dan luar negeri, serta pengembangan kesempatan kerja melalui usaha mandiri. Indikator Kinerja Tujuan : - % pencari kerja yang ditempatkan melalui AKL (Antar Kerja Lokal), AKAD (Antar Kerja Antar Daerah), dan AKAN (Antar Kerja Antar Negara). - Rasio penyerapan tenaga kerja dari binaan di sektor informal. 72,00 1 : 8 URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PERHITUNGAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 KETENAGAKERJAAN 4. Rasio penyerapan tenaga Tenaga kerja yang mendapat pembinaan di 1 : 3 1 : 3 1 : 4 1 : 5 1 : 6 1 : 7 1 : 8 kerja dari binaan di sektor sektor informal dibandingkan dengan jumlah informal. tenaga kerja baru yang diserap Setelah dilakukan pembinaan, dari 1 orang peserta binaan usaha di sektor informal dapat menyerap tenaga kerja baru sebanyak. orang TARGET TAHUNAN STRATEGI PENCAPAIAN SUMBER 20 2015 2016 2017 2018 KEBIJAKAN/STRATEGI PROGRAM/KEGIATAN 1 Meningkatnya penempatan tenaga 1. % pencari kerja yang ditempatkan. pencari kerja yang ditempatkan pencari kerja yang terdaftar x 100 58,41 60,00 62,00 65,00 67,50 70,00 72,00 KEBIJAKAN : 1. Penempatan tenaga kerja Program perluasan dan penempatan kerja. kerja dan perluasan pada pekerjaan yang layak kesempatan kerja di di sektor formal dan sektor informal. perlindungan tenaga kerja 1. Fasilitasi dan pembinaan penempatan 2. % peningkatan jejaring perusahaan anggota aktif PLKT 75,00 80,00 82,00 84,00 86,00 88,00 90,00 baik di dalam negeri tenaga kerja luar negeri. informasi lowongan kerja yang menginformasikan lowongan maupun di luar negeri. 2. Fasilitasi dan pembinaan penempatan melalui perusahaan anggota kerja x 100 2. Pengembangan dan tenaga kerja dalam negeri. aktif PLKT (Pusat Layanan perusahaan anggota PLKT perluasan penciptaan Fasilitasi kegiatan pendukung pasar kerja Karir Terpadu). kesempatan kerja di sektor melalui penguatan kelembagaan, informal yang produktif dan peningkatan kualitas informasi pasar kerja PLKT = Pusat Layanan Karir Terpadu remuneratif. dan penyelenggaraan bursa kerja di dalam dan luar negeri. STRATEGI : 4. Penguatan kapasitas SDM antar kerja untuk % Tenaga Kerja Indonesia TKI yang ditempatkan pada 35,49 36,00 38,00 41,00 44,00 47,00 50,00 1. Optimalisasi penempatan mengoptimalkan pendayagunaan dan (TKI) yang ditempatkan jabatan formal x 100 tenaga kerja di sektor formal penempatan tenaga kerja di dalam dan luar pada jabatan formal. TKI yang ditempatkan melalui Antar Kerja Lokal negeri. (AKL), Antar Kerja Antar 5. Daerah (AKAD), dan Antar rangka revitalisasi dan pengembangan Kerja Antar Negara (AKAN). kelembagaan, perlindungan dan penempatan tenaga kerja ke luar negeri. 2. Pengembangan jejaring informasi pasar kerja untuk mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja di pasar kerja. Pembudayaan usaha mandiri, pembinaan padat karya produktif dan pengenalan teknologi tepat guna (TTG) untuk mengoptimalkan perluasan kesempatan kerja di sektor informal. 6. rangka penyelenggaraan pelatihan bagi tenaga kerja Indonesia. 7. Perluasan kesempatan kerja. Penempatan TK, UPT P3TKI Matrik Renstra Disnakertransduk Prov. Jatim 20-3

Matrik Renstra Disnakertransduk Prov. Jatim 20-4 4. Pemberdayaan tenaga kerja pendamping dan penggerak masyarakat untuk menggerakkan ekonomi produktif masyarakat di sektor informal.

Misi 3 : Meningkatkan pengawasan, perlindungan ketenagakerjaan dan pembinaan hubungan industrial untuk mewujudkan iklim ketenagakerjaan yang kondusif. Tujuan 3 : Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dan kondusif, serta pengawasan norma ketenagakerjaan, K3 dan peningkatan perlindungan hak-hak dasar pekerja/buruh. Indikator Kinerja Tujuan : % penurunan kasus perselisihan hubungan industrial (yang masuk ke pengadilan hubungan industrial) 25,00 TARGET TAHUNAN STRATEGI PENCAPAIAN URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PERHITUNGAN 20 2015 2016 2017 2018 KEBIJAKAN/STRATEGI PROGRAM/KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 KETENAGAKERJAAN SUMBER 1 Meningkatnya kondisi 1. % kasus perselisihan kasus perselisihan hub. Industrial 39,60 42,00 46,00 50,00 53,00 55,00 57,00 KEBIJAKAN : hubungan industrial yang hubungan industrial yang yang diselesaikan melalui Perjanjian Pengelolaan iklim kerja yang kondusif dan diselesaikan melalui Bersama (anjuran) x 100 kondusif melalui hubungan kesejahteraan pekerja. Perjanjian Bersama. kasus yang ada industrial yang dinamis, dialogis dan harmonis. 2. % upah minimum terhadap rata-rata Upah Minimum 104,57 105,00 106,00 107,00 108,00 109,00 110,00 STRATEGI : kebutuhan hidup layak Kab./Kota (UMK) x 100 1. (KHL). rata-rata Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Meningkatkan suasana ketenagakerjaan yang kondusif melalui pembinaan hubungan industrial, peran pengawas ketenagakerjaan, dan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Program pengembangan hubungan industrial & syarat kerja. 1. Pembinaan syarat kerja dan kesejahteraan pekerja. 2. Fasilitasi pencegahan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial. Peningkatan fungsi kelembagaan ketenagakerjaan. 4. Penguatan kapasitas SDM hubungan industrial untuk mendorong terwujudnya iklim hubungan industrial yang kondusif. Hub. Industrial & Syarat Kerja 2. Melaksanakan komunikasi intensif dengan seluruh stakeholder, terutama Asosiasi Pengusaha dan Serikat Pekerja/Buruh (SP/SB). Matrik Renstra Disnakertransduk Prov. Jatim 20-5

Misi 3 : Meningkatkan pengawasan, perlindungan ketenagakerjaan dan pembinaan hubungan industrial untuk mewujudkan iklim ketenagakerjaan yang kondusif. Tujuan 3 : Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dan kondusif, serta pengawasan norma ketenagakerjaan, K3 dan peningkatan perlindungan hak-hak dasar pekerja/buruh. Indikator Kinerja Tujuan : % penurunan kasus ketenagakerjaan. 15,00 TARGET TAHUNAN STRATEGI PENCAPAIAN URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PERHITUNGAN 20 2015 2016 2017 2018 KEBIJAKAN/STRATEGI PROGRAM/KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 KETENAGAKERJAAN 1 Meningkatnya 1. % pelanggaran hukum di kasus norma ketenagakerjaan 75,00 80,00 83,00 86,00 89,00 92,00 95,00 KEBIJAKAN : yang ditangani x 100 pengaduan yang masuk pengawasan ketenagakerjaan, K3 serta perlindungan pekerja/buruh. bidang norma ketenagakerjaan yang ditangani. Peningkatan intensitas dan kualitas pengawasan ketenagakerjaan, keselamatan dan kesehatan kerja, serta penegakan hukum norma ketenagakerjaan. 1. Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum norma 2. % penurunan kasus Selisih kasus kecelakaan kerja 9,75 10,00 11,00 12,00 13,00,00 15,00 ketenagakerjaan. kecelakaan kerja. tahun ini - tahun sebelumnya x 100 2. Pembinaan dan penerapan keselamatan kasus kecelakaan kerja tahun STRATEGI : dan kesehatan kerja di tempat kerja. sebelumnya Meningkatkan suasana ketenagakerjaan yang kondusif melalui pembinaan hubungan industrial, peran pengawas ketenagakerjaan, dan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Program pengawasan ketenagakerjaan dan perlindungan tenaga kerja. 4. 5. 6. 7. 8. Penguatan kapasitas kelembagaan dan SDM pengawasan ketenagakerjaan. Fasilitasi penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk anak dan perlindungan terhadap pekerja perempuan. rangka penyelenggaraan pelatihan di bidang hiperkes dan keselamatan kerja. Pengkondisian lingkungan kerja yang aman, nyaman dan selamat, serta tenaga kerja yang sehat dan produktif. Penerapan manajemen limbah industri hasil tembakau yang mengacu kepada analisis dampak lingkungan (AMDAL). rangka revitalisasi dan pengembangan kelembagaan di bidang hiperkes dan keselamatan kerja. SUMBER Pengawasan KK, UPT K3 Matrik Renstra Disnakertransduk Prov. Jatim 20-6

Misi 4 : Memfasilitasi perpindahan dan penempatan transmigrasi, serta mewujudkan masyarakat transmigrasi yang mandiri. Tujuan 4 : Mewujudkan transmigran yang mandiri dan berkualitas di pemukiman transmigrasi yang layak huni, layak usaha, layak berkembang dan layak lingkungan. Indikator Kinerja Tujuan : % transmigran yang berhasil meningkatkan taraf ekonomi dan sosialnya (Kepala Keluarga). 70,00 TARGET TAHUNAN STRATEGI PENCAPAIAN URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PERHITUNGAN 20 2015 2016 2017 2018 KEBIJAKAN/STRATEGI PROGRAM/KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 KETRANSMIGRASIAN 1 Meningkatnya 1. % penempatan transmigran transmigran yang telah dilatih 60,00 62,00 64,00 66,00 68,00 70,00 72,00 KEBIJAKAN : penempatan transmigran yang telah mendapat yang ditempatkan x 100 yang berkualitas dan pelatihan (Kepala Keluarga). transmigran yang ditempatkan kemandirian transmigran. 2. % transmigran yang berhasil transmigran yang berhasil 58,82 60,00 62,00 64,00 66,00 68,00 70,00 meningkatkan taraf ekonomi meningkatkan taraf ekonomi dan berkualitas. dan sosialnya (Kepala sosialnya x 100 4. Keluarga). transmigran yang ditempatkan pada lokasi tersebut Kriteria keberhasilan transmigran : - Pendapatan meningkat. - Kondisi tempat tinggal bertambah baik. Pembinaan dan penempatan transmigran untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia dan memberikan peluang usaha di kawasan transmigrasi dalam rangka mewujudkan masyarakat transmigrasi yang mandiri dan 1. 2. STRATEGI : Meningkatkan koordinasi lintas 5. Provinsi dan Kemnakertrans untuk menambah kuota calon transmigran yang jumlah peminatnya cukup tinggi. Program Ketransmigrasian. Fasilitasi perpindahan dan penempatan penduduk ke luar Jawa. Optimalisasi penempatan calon transmigran. rangka revitalisasi lembaga pelatihan. rangka penyelenggaraan pelatihan bagi penduduk potensial. Pembinaan kemampuan dan keterampilan kerja masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau dan/atau daerah penghasil bahan baku industri hasil tembakau. SUMBER Mobilitas Penduduk, UPT Latduk Matrik Renstra Disnakertransduk Prov. Jatim 20-7

Misi 5 : Memfasilitasi hak-hak dasar kependudukan melalui penyelenggaraan administrasi kependudukan yang profesional. Tujuan 5 : Mewujudkan tertib administrasi kependudukan dan perlindungan terhadap hak-hak penduduk terkait kepemilikan dokumen kependudukan. Indikator Kinerja Tujuan : % data penduduk yang akurat 100,00 TARGET TAHUNAN STRATEGI PENCAPAIAN URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PERHITUNGAN 20 2015 2016 2017 2018 KEBIJAKAN/STRATEGI PROGRAM/KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 KEPENDUDUKAN SUMBER 1 Meningkatnya akurasi % data penduduk yang akurat. penduduk Jatim yang masuk 92,28 98,48 98,79 99,09 99,39 99,70 100,00 KEBIJAKAN : data penduduk. dalam database kependudukan x 100 penduduk Jatim hasil registrasi Kab./Kota yang belum dibersihkan - Data yang masuk ke dalam database adalah data yg sudah dibersihkan dan masuk di data center (Kemdagri). - Data yang belum dibersihkan adalah data penduduk yg memiliki dokumen ganda, meninggal belum dilaporkan, lahir belum dicatatkan, dan pindah tidak melapor. Fasilitasi dan pembinaan administrasi kependudukan untuk memenuhi dan melindungi hak-hak penduduk terkait kepemilikan dokumen kependudukan. STRATEGI : Memperkuat jaringan data kependudukan. Program penataan administrasi kependudukan. 1. Penataan administrasi sistem Nomor Induk Kependudukan (NIK). 2. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). Koordinasi pelaksanaan kebijakan pencatatan sipil dan administrasi kependudukan. Kependudukan, UPT Latduk Matrik Renstra Disnakertransduk Prov. Jatim 20-8