MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA SIFAT FISIK CAMPURAN MULTIKOMPONEN (MUL) Disusun oleh: Farhan Hilmyawan Yustiarza Dr. Sanggono Adisasmito Pri Januar Gusnawan, ST., MT. Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2014
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I PENDAHULUAN... 3 BAB II TUJUAN DAN SASARAN PERCOBAAN... 4 Tujuan... 4 Sasaran... 4 BAB III RANCANGAN PERCOBAAN PERCOBAAN... 5 Alat dan Bahan... 5 BAB IV PROSEDUR KERJA... 6 LAMPIRAN A. TABEL DATA MENTAH... 8 LAMPIRAN B. PROSEDUR PERHITUNGAN... 9 LAMPIRAN C. DATA SPESIFIKASI DAN LITERATUR... 10 MUL 2
BAB I PENDAHULUAN Proses yang terjadi di industri kimia, perminyakan, dan farmasi umumnya melibatkan fluida multikomponen (campuran gas atau larutan). Fluida multikomponen terbentuk oleh perubahan fasa dan reaksi kimia larutan akibat proses pencampuran dan pemisahan. Campuran fluida multikomponen dapat disebut ideal jika fugasitas komponen i pada kondisi murni (f i ) sama dengan fugasitas komponen i pada kondisi tercampur ( dengan komponen lain. Untuk campuran multikomponen fasa cair, larutan dapat disebut ideal jika pada tekanan dan temperatur tertentu volum komponen i pada kondisi murni (V i ) sama dengan volum komponen i pada kondisi tercampur ( dengan komponen lain. Berdasarkan sifat tersebut, dapat dinyatakan suatu larutan bersifat ideal apabila volum campuran merupakan fungsi linear dari volum cairan komposisi penyusunnya Hal tersebut menjadi korelasi yang mendasari sifat fisik seperti, densitas, viskositas, dan titik didih dari suatu campuran multikomponen ideal. Berbeda dengan campuran ideal, campuran multikomponen non-ideal tidak memenuhi ketiga persamaan diatas sehingga perlu dilakukan koreksi dalam penentuan sifat fisiknya. Perbedaan ini disebabkan oleh adanya interaksi antarkomponen yang terkandung dalam campuran. Pada percobaan yang akan dilakukan pada Laboratorium Operasional Teknik Kimia ini, sifat fisik campuran multikomponen fasa cair berupa densitas, viskositas, dan titik didih akan diteliti. Dari sifat fisik ini dapat diketahui keidealan dari larutan atau campuran multikomponen fasa cair tersebut. MUL 3
BAB II TUJUAN DAN SASARAN PERCOBAAN Tujuan Praktikum ini dilakukan untuk memahami karakteristik sifat fisik campuran multikomponen fasa cair Sasaran Praktikan dapat menentukan densitas sampel campuran multikomponen Praktikan dapat menentukan viskositas sampel campuran multikomponen Praktikan dapat menentukan titik didih sampel campuran multikomponen Praktikan dapat memahami hubungan densitas, viskositas, dan titik didih campuran multikomponen terhadap konsentrasi komponen penyusunnya Praktikan dapat memahami keidealan campuran multikomponen fasa cair MUL 4
BAB III RANCANGAN PERCOBAAN PERCOBAAN Alat dan Bahan Alat Piknometer Viskometer Pipet Tetes Labu Distilasi Heating Mantle Cooling Bath Botol tempat sampel Botol Semprot Termometer Gelas Kimia Timbangan Stopwatch Labu Takar Bahan Zat A Zat B Zat C Air Pencuci Aqua DM MUL 5
BAB IV PROSEDUR KERJA A. Kalibrasi Piknometer 1. Sebelum digunakan, cuci piknometer menggunakan aseton lalu keringkan. 2. Piknometer yang telah dicuci tidak boleh disentuh oleh tangan! 3. Timbang piknometer pada keadaan kosong, catat nilai ini. 4. Tuangkan aqua demineralisasi ke dalam piknometer 5. Timbang piknometer yang telah terisi dengan aqua dm dengan timbangan, catat nilai ini 6. Hitung volum piknometer dengan bantuan densitas H 2 O pada temperatur ruang B. Kalibrasi Viskometer 1. Sebelum digunakan cuci bagian dalam viskometer dengan aqua DM 2. Tuangkan aqua dm dari bagian viskometer dengan lubang lebih besar hingga bagian cembung dari viskometer 3. Sedot aqua dm menggunakan filler hingga diatas batas atas pada viscometer Lepaskan filler dan catat waktu turunnya aqua dm dari batas atas ke batas bawah C. Pembuatan Campuran Multikomponen 1. Ambil suatu zat menggunakan pipet ukur sesuai spesifikasi 2. Campurkan dua atau lebih zat di dalam labu takar 3. Kocok perlahan labu takar tersebut D. Penentuan Densitas Cairan 1. Sebelum digunakan, cuci piknometer menggunakan aseton lalu keringkan. 2. Piknometer yang telah dicuci tidak boleh disentuh oleh tangan! 3. Timbang piknometer pada keadaan kosong, catat nilai ini 4. Tuangkan cairan yang akan dianalisa ke dalam piknometer hingga penuh 5. Timbang piknometer yang telah terisi dengan timbangan, catat nilai ini E. Penentuan Viskositas Cairan 1. Sebelum digunakan cuci bagian dalam viskometer dengan cairan yang akan diukur viskositasnya 2. Tuangkan cairan yg dianalisa dari bagian viskometer dengan lubang lebih besar hingga bagian cembung dari viskometer 3. Sedot cairan tersebut menggunakan filler hingga diatas batas atas pada viscometer 4. Lepaskan filler dan catat waktu turunnya cairan tersebut dari batas atas ke batas bawah MUL 6
F. Penentuan Titik Didih Cairan 1. Rangkai peralatan distilasi dan atur posisi heating mantle pada statif sehingga labu distilasi terhubung dengan cooling bath 2. Isi labu distilasi dengan bahan yang akan didistilasi 3. Hubungkan kabel listrik heating mantle ke sumber listrik dengan volt sesuai 4. Atur skala pemanas (kira-kira setengah dari skala maksimum), jangan diset hingga skala maksimum! 5. Catat temperatur saat terdapat tetesan pertama jatuh ke tempat penampungan distilat 6. Setelah peralatan selesai digunakan, atur skala pemanas ke posisi off. 7. Cabut kabel listrik heating mantle dari sumber listrik MUL 7
LAMPIRAN A. TABEL DATA MENTAH 1. Penentuan Densitas Sampel Campuran I Campuran II Campuran III Komposisi Run I Run II Run I Run II Run I Run II 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 2. Penentuan Viskositas Sampel t sampel A (s) t sampel B (s) t sampel C (s) Komposisi Run I Run II Run I Run II Run I Run II 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 3. Penentuan Titik Didih Td sampel A ( C) Td sampel B ( C) Komposisi I II I II 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 MUL 8
densitas Viskositas Tekanan Laboratorium Instruksional Teknik Kimia LAMPIRAN B. PROSEDUR PERHITUNGAN Perhitungan yang digunakan dalam praktikum ini diantaranya adalah, 1. Perhitungan penentuan viskositas sampel 2. Perhitungan penentuan densitas sampel 3. Perhitungan penentuan titik didih sampel 4. Perhitungan berbagai sifat fisik (viskositas, densitas, dan titik didih) campuran multikomponen dan hubungannya dengan perubahan komposisi 5. Perhitungan konversi titik didih menjadi tekanan dengan persamaan Antoine 6. Pembuatan kurva densitas, viskositas, dan tekanan (hasil konversi dari titik didih) terhadap komposisi campuran multikomponen x x x MUL 9
LAMPIRAN C. DATA SPESIFIKASI DAN LITERATUR Literatur yang relevan untuk modul ini adalah 1. Tabel densitas air untuk beberapa temperature tertentu 2. Tabel viskositas air untuk beberapa temperature tertentu MUL 10