DINAMIKA PROSES TANGKI [DPT]

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DINAMIKA PROSES TANGKI [DPT]"

Transkripsi

1 MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA DINAMIKA PROSES TANGKI [DPT] Disusun oleh: Moch. Syahrir Isdiawan B. Raissa Alistia Dr. Tri Partono Adhi Dr. Winny Wulandari Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2013

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... ii DAFTAR TABEL... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II TUJUAN DAN SASARAN PERCOBAAN Tujuan Percobaan Sasaran Percobaan... 2 BAB III RANCANGAN PERCOBAAN Skema Alat Percobaan Alat dan Bahan... 3 BAB IV PROSEDUR KERJA Kalibrasi Luas Penampang Tangki Penentuan Laju Alir Input Penentuan Laju Alir Output serta Parameter Model Matematika (k dan n) Simulasi Gangguan... 6 LAMPIRAN... 8 A. TABEL DATA MENTAH... 8 B. PROSEDUR PERHITUNGAN DPT i

3 DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1. Rangkaian alat percobaan... 3 Gambar 4. 1 Diagram alir percobaan kalibrasi luas penampang tangki... 4 Gambar 4. 2 Diagram alir percobaan penentuan laju alir input... 5 Gambar 4. 3 Diagram alir percobaan penentuan laju alir output serta parameter model matematika k dan n... 6 Gambar 4. 4 Diagram alir percobaan simulasi gangguan... 7 Gambar B. 1. Hubungan antara Volume terhadap Tinggi Air Gambar B. 2. Hubungan antara Perubahan Volume terhadap Selang Waktu Gambar B. 3. Hubungan antara ln(-dh/dt) terhadap ln h DPT ii

4 DAFTAR TABEL Tabel B. 1. Data Pengamatan Hubungan Volume terhadap Tinggi Air Tabel B. 2. Hubungan antara Tinggi Air terhadap Waktu Tabel B. 3. Hasil Perhitungan Perubahan Volume Tabel B. 4. Hasil Perhitungan Laju ALir Tabel B. 5. Hubungan antara Ketinggian Air terhadap Waktu Tabel B. 6. Hasil Perhitungan Metode Linierisasi Tabel B. 7. Hasil Perhitungan k dan n Menggunakan Metode Linierisasi Tabel B. 8. Perhitungan Selisih h Hasil Integral dengan h Data Percobaan Tabel B. 9. Hasil Perhitungan k dan n dengan Menggunakan Metode Integrasi DPT iii

5 BAB I PENDAHULUAN Pabrik kimia merupakan susunan/rangkaian berbagai unit pengolahan yang terintegrasi satu sama lain secara sistematik dan rasional. Tujuan pengoperasian pabrik secara keseluruhan adalah mengubah (mengonversi) bahan baku menjadi produk yang lebih bernilai guna. Dalam pengoperasiannya, pabrik akan selalu mengalami gangguan (disturbance) dari lingkungan eksternal. Selama beroperasi, pabrik harus terus memepertimbangkan aspek keteknikan, keekonomisan, dan kondisi sosial agar tidak terlalu signifikan terpengaruh oleh perubahan-perubahan eksternal tersebut. Dinamika proses menunjukkan unjuk kerja proses yang profilnya selalu berubah terhadap waktu. Dinamika proses selalu terjadi selama sistem proses belum mencapai kondisi tunak. Keadaan tidak tunak terjadi karena adanya gangguan terhadap kondisi proses yang tunak. Agar proses selalu stabil, karakteristik dinamika sistem proses dan sistem pemroses harus diidentifikasi. Jika dinamika peralatan dan perlengkapan operasi sudah dipahami, akan mudah dilakukan pengendalian, pencegahan kerusakan, dan pemonitoran tempat terjadi kerusakan apabila unjuk kerja perlatan berkurang dan peralatan bekerja tidak sesuai dengan spesifikasi operasinya. Pembelajaran tentang dinamika proses penting untuk meramalkan kelakuan proses dalam suatu kondisi tertentu. Peramalan kelakuan proses perlu dilakukan untuk perancangan pengendalian proses yang bertujuan : - Menekan pengaruh gangguan. - Menjamin kestabilan proses. - Mengoptimalkan performa sistem proses. - Menjaga keamanan dan keselamatan kerja. - Memenuhi spesifikasi produk yang diinginkan. - Menjaga agar operasi tetap ekonomis. - Memenuhi persyaratan lingkungan. DPT 1

6 BAB II TUJUAN DAN SASARAN PERCOBAAN 2.1 Tujuan Percobaan Dengan melaksanakan praktikum ini, praktikan diharapkan dapat mempelajari dinamika (perilaku) proses tidak tunak (unsteady state) melalui sistem fisik sederhana. 2.2 Sasaran Percobaan Beberapa sasaran yang ingin dicapai dengan melaksanakan praktikum ini adalah: 1. Praktikan mampu mengenali dan mendefinisikan keadaan tunak dan tidak tunak untuk sistem-sistem fisik sederhana. 2. Praktikan mampu membangun model metematika untuk sistem-sistem fisik sederhana yang berada dalam keadaan tidak tunak. 3. Praktikan dapat menentukan parameter-parameter model matematika yang telah dibangun dari rangkaian data percobaan. DPT 2

7 BAB III RANCANGAN PERCOBAAN 3.1 Skema Alat Percobaan Rangkaian peralatan untuk percobaan dinamika proses pengosongan tangki dapat dilihat pada Gambar 3.1. Reservoir Q1 Reservoir Q2 (valve untuk gangguan) Tangki 1 k1, n1 Q3 Tangki 2 k2, n2 Q4 Bak penampungan air Gambar 3.1. Rangkaian alat percobaan 3.2 Alat dan Bahan Alat alat yang digunakan pada percobaan ini adalah: - Satu set peralatan percobaan dinamika proses pengosongan tangki - Stopwatch - Gelas kimia - Gelas ukur - Ember - Kain lap Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah: - Air DPT 3

8 BAB IV PROSEDUR KERJA 4.1 Kalibrasi Luas Penampang Tangki Tangki 1 mula mula dikosongkan, kemudian diisi dengan sejumlah air yang volumenya telah diketahui menggunakan gelas ukur. Tinggi permukaan air dalam tangki pada setiap volume air tertentu dicatat. Percobaan diulangi sebanyak minimal 6 kali. Setelah data data diperoleh, dibuat kurva antara volume air terhadap ketinggian air dalam tangki. Gradien kurva ini menyatakan luas penampang tangki. Prosedur ini kemudian dilakukan juga untuk tangki 2. Diagram alir percobaan kalibrasi luas penampang tangki dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4. 1 Diagram alir percobaan kalibrasi luas penampang tangki 4.2 Penentuan Laju Alir Input Untuk mengetahui laju alir input, mula mula tangki dikosongkan, valve output ditutup, dan valve input dibuka dengan bukaan tertentu. Kemudian dilakukan pencatatan waktu untuk setiap penambahan ketinggian air tertentu. Ketinggian air dalam tangki dikorelasikan dengan volume air dengan mengalikan ketinggian air dan luas penampang tangki. Kemudian dibuat kurva antara volume air terhadap waktu. Gradien kurva ini menyatakan laju alir volumetrik input. Prosedur kemudian dilakukan juga untuk beberapa DPT 4

9 variasi bukaan valve. Diagram alir percobaan penentuan laju alir input dapat dilihat pada Gambar 4.2. Gambar 4. 2 Diagram alir percobaan penentuan laju alir input 4.3 Penentuan Laju Alir Output serta Parameter Model Matematika (k dan n) Tangki mula - mula diisi hingga penuh, kemudian valve output dibuka dengan bukaan tertentu dan dilakukan pencatatan waktu untuk setiap penurunan ketinggian air tertentu. Volume air dalam tangki dikorelasikan dengan ketinggian air di dalam tangki dengan mengalikan ketinggian air dan luas penampang tangki. Kemudian dibuat kurva antara volume air terhadap waktu. Gradien kurva ini menyatakan laju alir volumetrik output. Parameter k dan n diperoleh dari pengolahan data data hasil percobaan. Prosedur kemudian dilakukan juga untuk beberapa variasi bukaan valve. Prosedur ini dilakukan untuk tangki 1 dan 2. Diagram alir percobaan penentuan laju alir output serta parameter model matematika k dan n dapat dilihat pada Gambar 4.3. DPT 5

10 Gambar 4. 3 Diagram alir percobaan penentuan laju alir output serta parameter model matematika k dan n 4.4 Simulasi Gangguan Percobaan simulasi gangguan dilakukan pada tangki 1 karena percobaan ini harus dilakukan dengan salah satu laju alir dijaga konstan. Tangki 1 mula - mula dikosongkan dan semua valve ditutup. Kemudian valve input (Q1) dan valve output (Q3) dibuka secara bersamaan dengan bukaan tertentu. Ketinggian air setiap rentang waktu tertentu kemudian dicatat. Pencatatan dilakukan hingga kondisi tunak, yaitu saat ketinggian air dalam tangki tidak berubah lagi. Setelah mencapai keadaan tunak, kondisi ini diberi gangguan. Gangguan dapat berupa penambahan atau pengurangan bukaan valve input atau valve output, selain itu gangguan juga dapat berupa penambahan aliran input dengan membuka valve gangguan (Q2). Setelah diberi gangguan, dilakukan kembali pencatatan ketinggian air setiap rentang waktu tertentu dan pencatatan dihentikan pada saat sistem mencapai kondisi tunak. Diagram alir percobaan simulasi gangguan dapat dilihat pada Gambar 4.4. DPT 6

11 Gambar 4. 4 Diagram alir percobaan simulasi gangguan DPT 7

12 LAMPIRAN A. TABEL DATA MENTAH 1. Perhitungan Luas Penampang Tangki Tangki 1 Tangki 2 No Volume (ml) h (cm) No Volume (ml) h (cm) Perhitungan Laju Alir Input...% bukaan...% bukaan...% bukaan...% bukaan No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) DPT 8

13 Perhitungan Laju Alir Output 100% bukaan 75% bukaan 50% bukaan 25% bukaan No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) DPT 9

14 4. Perhitungan Parameter k dan n 100% bukaan 75% bukaan 50% bukaan 25% bukaan No h (cm) t (s) t (s) t (s) t (s) DPT 10

15 5. Simulasi Gangguan Sebelum diberi gangguan %bukaan input 1 = %bukaan input 2 = %bukaan output = No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) DPT 11

16 Setelah diberi gangguan %bukaan input 1 = %bukaan input 2 = %bukaan output = No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) DPT 12

17 B. PROSEDUR PERHITUNGAN 1. Perhitungan luas penampang tangki a. Perhitungan dari volume dan ketinggi air Misalkan data pengamatan yang telah didapat dari percobaan disajikan pada Tabel B.1. Tabel B. 1. Data Pengamatan Hubungan Volume terhadap Tinggi Air Tangki 1 No Volume (ml) h (cm) , , , , , , , ,2 Volume dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Dengan: V = volume air (ml) A = luas penampang tangki (cm 2 ) h = tinggi air dalam tangki (cm) Sehingga luas penampang tangki dapat diketahui dari gradien garis hubungan antara volume dan tinggi air. Pengaluran garis hubungan antara volume dan tinggi air dari Tabel 1 disajikan pada Gambar B.1. DPT 13

18 V (ml) y = 489,13x R² = 0, h (cm) Gambar B. 1. Hubungan antara Volume terhadap Tinggi Air Keterangan: grafik tersebut harus dilewatkan koordinat (0,0) Dari Gambar B.1, dapat diketahui bahwa luas penampang tangki sama dengan gradien yaitu 489,13 cm 2. b. Perhitungan dari keliling tangki Dari keliling tangki, dapat diketahui diameter dalam tangki dengan menggunakan rumus: Dengan: D = diameter dalam tangki (cm) K = keliling dalam tangki (cm) Luas penampang tangki dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Dengan: A = luas penampang tangki (cm 2 ) D = diameter dalam tangki (cm) 2. Perhitungan laju alir input dan output Misalkan data pengamatan yang telah didapat dari percobaan disajikan pada Tabel B.2. DPT 14

19 Tabel B. 2. Hubungan antara Tinggi Air terhadap Waktu 100% bukaan 75% bukaan 50% bukaan No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) 1 6 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,41 Perlu dihitung perubahan volume terlebih dahulu dengan menggunakan rumus: Dengan: V = perubahan volume (ml) A = luas penampangtangki (cm 2 ) h = perubahan ketinggian air (cm) Hasil perhitungan perubahan volume disajikan pada Tabel B.3. DPT 15

20 Tabel B. 3. Hasil Perhitungan Perubahan Volume 100% bukaan output 75% bukaan output 50% bukaan output No h (cm) t (s) V (cm3) No h (cm) t (s) V (cm3) No h (cm) t (s) V (cm3) 1 6 0,00 0, ,00 0, ,00 0, ,40 978, ,10 978, ,16 978, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,72 Perubahan volume juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Dengan: V = perubahan volume (ml) Q = laju alir (ml/s) t = selang waktu (s) Sehingga laju alir dapat diketahui dari gradien garis hubungan antara perubahan volume terhadap selang waktu. Pengaluran garis hubungan antara perubahan volume terhadap selang waktu disajikan pada Gambar B.2. DPT 16

21 25000, ,00 y = 256,96x R² = 0,9966 y = 245,01x R² = 0,9989 V (ml) 15000, ,00 y = 159,61x R² = 0, ,00 0,00 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 t (s) 100% bukaan 75% bukaan 50% bukaan Gambar B. 2. Hubungan antara Perubahan Volume terhadap Selang Waktu Dari Gambar B.2, laju alir tiap bukaan disajikan pada Tabel B.4. Tabel B. 4. Hasil Perhitungan Laju ALir Bukaan Laju Alir (ml/s) 100% 256,96 75% 245,01 50% 159,61 3. Perhitungan parameter k dan n Misalkan data pengamatan yang didapat dari percobaan disajikan pada Tabel B.5. Tabel B. 5. Hubungan antara Ketinggian Air terhadap Waktu h (cm) 100% bukaan 75% bukaan 50% bukaan 25% bukaan t (s) t (s) t (s) t (s) 54 0,00 0,00 0,00 0, ,82 3,97 4,78 13, ,90 7,00 9,11 26, ,33 10,45 14,01 38, ,34 13,50 18,42 52, ,43 17,27 23,34 65,72 DPT 17

22 h (cm) 100% bukaan 75% bukaan 50% bukaan 25% bukaan t (s) t (s) t (s) t (s) 42 18,91 20,62 28,03 78, ,26 24,37 33,13 93, ,60 27,99 38,34 107, ,03 31,55 43,50 120, ,47 35,22 48,49 136, ,01 55,65 75,86 216, ,78 59,82 81,70 235, ,11 63,97 87,90 253, ,36 68,55 94,14 270, ,58 72,99 100,04 289, ,98 78,14 106,45 309, ,45 82,97 113,18 330, ,98 88,08 120,22 352, ,49 93,59 127,62 377, ,60 99,11 135,42 403,52 a. Perhitungan dengan Metode Linierisasi Hubungan antara laju perubahan ketinggian air terhadap ketinggian air ditunjukkan dengan rumus: Dengan: h = ketinggian air (cm) t = waktu (s) k = parameter n = parameter Hubungan yang ditunjukkan rumus tersebut dapat dilinierkan menjadi: DPT 18

23 Dari hubungan linierisasi tersebut, pengaluran garis hubungan antara ln(-dh/dt) terhadap ln h menghasilkan gradien bernilai n dan titik potong yang dapat digunakan untuk menghitung nilai k. Hasil perhitungan dengan metode linierisasi disajikan pada Tabel B.6. h (cm) ln h Tabel B. 6. Hasil Perhitungan Metode Linierisasi 100% bukaan 75% bukaan 50% bukaan 25% bukaan t (s) ln(-dh/dt) t (s) ln(-dh/dt) t (s) ln(-dh/dt) t (s) ln(-dh/dt) 54 0,00 0,00 0,00 0, ,95 2,82-0,34 3,97-0,69 4,78-0,87 13,48-1, ,91 5,90-0,39 7,00-0,56 9,11-0,82 26,00-1, ,87 9,33-0,44 10,45-0,55 14,01-0,85 38,90-1, ,83 12,34-0,43 13,50-0,52 18,42-0,83 52,69-1, ,78 15,43-0,43 17,27-0,55 23,34-0,85 65,72-1, ,74 18,91-0,45 20,62-0,54 28,03-0,85 78,98-1, ,69 22,26-0,46 24,37-0,55 33,13-0,86 93,35-1, ,64 25,60-0,47 27,99-0,56 38,34-0,87 107,81-1, ,58 29,03-0,48 31,55-0,56 43,50-0,88 120,74-1, ,53 32,47-0,48 35,22-0,57 48,49-0,89 136,20-1, ,18 51,01-0,53 55,65-0,62 75,86-0,93 216,94-1, ,09 54,78-0,54 59,82-0,63 81,70-0,94 235,10-1, ,00 59,11-0,55 63,97-0,63 87,90-0,95 253,43-2, ,89 63,36-0,57 68,55-0,64 94,14-0,96 270,05-2, ,77 67,58-0,58 72,99-0,65 100,04-0,97 289,35-2, ,64 71,98-0,59 78,14-0,67 106,45-0,98 309,37-2, ,48 76,45-0,60 82,97-0,68 113,18-0,99 330,77-2, ,30 80,98-0,61 88,08-0,69 120,22-1,01 352,24-2,08 8 2,08 86,49-0,63 93,59-0,71 127,62-1,02 377,05-2,10 6 1,79 91,60-0,65 99,11-0,73 135,42-1,04 403,52-2,13 Dari Tabel B.6, pengaluran grafik hubungan antara ln (-dh/dt) terhadap ln h disajikan pada Gambar B.3. DPT 19

24 ln(-dh/dt) 0,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00-0,50 y = 0,1213x - 0,8979 R² = 0,9192 y = 0,0824x - 0,8779-1,00-1,50 R² = 0,7184 y = 0,1x - 1,2364 R² = 0,9625-2,00-2,50 y = 0,1272x - 2,3743 R² = 0,9769 ln h 100% bukaan 75% bukaan 50% bukaan 25% bukaan Gambar B. 3. Hubungan antara ln(-dh/dt) terhadap ln h Hasil perhitungan k dan n disajikan pada Tabel B.7. Tabel B. 7. Hasil Perhitungan k dan n Menggunakan Metode Linierisasi Persentase Bukaan Valve Output k n 100% 199,27 0,12 75% 203,28 0,08 50% 135,88 0,11 25% 43,04 0,14 b. Perhitungan dengan Metode Integrasi Dari rumus hubungan antara perubahan ketinggian terhadap ketinggi air, dapat dicari ketinggian air pada saat tertentu dengan cara integral. Dari rumus tersebut, k dan n ditebak sehingga selisih antara h hasil integral dan h data percobaan mempunyai selisih minimum. Metode integrasi ini menggunakan bantuan fitur Solver pada Microsoft Excel. DPT 20

25 Perhitungan selisih h hasil integral dengan h data percobaan disajikan pada Tabel B.8. Tabel B. 8. Perhitungan Selisih h Hasil Integral dengan h Data Percobaan 100% bukaan 75% bukaan 50% bukaan 25% bukaan k = 97,96 k = 96,43 k = 72,43 k = 18,50 h (cm) n = 0,3 n = 0,28 n = 0,27 n = 0,36 t (s) h integral h t (s) h integral h t (s) h integral h t (s) h integral h 54 0,00 54,00 0,00 0,00 54,00 0,00 0,00 54,00 0,00 0,00 54,00 0, ,82 52,16 0,16 3,97 51,64 0,36 4,78 51,93 0,07 13,48 51,89 0, ,90 50,17 0,17 7,00 49,86 0,14 9,11 50,07 0,07 26,00 49,96 0, ,33 47,98 0,02 10,45 47,85 0,15 14,01 47,99 0,01 38,90 48,00 0, ,34 46,08 0,08 13,50 46,10 0,10 18,42 46,14 0,14 52,69 45,93 0, ,43 44,16 0,16 17,27 43,96 0,04 23,34 44,10 0,10 65,72 44,01 0, ,91 42,03 0,03 20,62 42,08 0,08 28,03 42,17 0,17 78,98 42,08 0, ,26 40,00 0,00 24,37 40,00 0,00 33,13 40,11 0,11 93,35 40,03 0, ,60 38,01 0,01 27,99 38,02 0,02 38,34 38,03 0,03 107,81 38,00 0, ,03 36,00 0,00 31,55 36,11 0,11 43,50 36,00 0,00 120,74 36,22 0, ,47 34,01 0,01 35,22 34,16 0,16 48,49 34,07 0,07 136,20 34,13 0, ,01 23,92 0,08 55,65 23,90 0,10 75,86 24,00 0,00 216,94 23,96 0, ,78 22,00 0,00 59,82 21,94 0,06 81,70 21,98 0,02 235,10 21,86 0, ,11 19,86 0,14 63,97 20,03 0,03 87,90 19,89 0,11 253,43 19,80 0, ,36 17,82 0,18 68,55 17,98 0,02 94,14 17,85 0,15 270,05 18,01 0, ,58 15,86 0,14 72,99 16,06 0,06 100,04 15,97 0,03 289,35 16,00 0, ,98 13,90 0,10 78,14 13,90 0,10 106,45 13,99 0,01 309,37 14,00 0, ,45 11,98 0,02 82,97 11,96 0,04 113,18 12,00 0,00 330,77 11,98 0, ,98 10,13 0,13 88,08 10,00 0,00 120,22 10,01 0,01 352,24 10,06 0, ,49 8,00 0,00 93,59 8,00 0,00 127,62 8,02 0,02 377,05 8,00 0, ,60 6,17 0,17 99,11 6,13 0,13 135,42 6,06 0,06 403,52 6,00 0,00 jumlah = 1,60 jumlah = 1,69 jumlah = 1,18 jumlah = 1,16 Hasil perhitungan k dan n metode integrasi disajikan pada Tabel B.9. Tabel B. 9. Hasil Perhitungan k dan n dengan Menggunakan Metode Integrasi Bukaan Valve Output k n Σ h (cm) 100% 97,96 0,30 1,60 75% 96,43 0,28 1,69 50% 72,43 0,27 1,18 25% 18,50 0,36 1,16 DPT 21

26 Lembar Kendali Keselamatan Kerja Laboratorium Instruksional I Semester I-2013/2014 Nama Modul: Dinamika Proses Tangki Asisten Modul: Moch. Syahrir Isdiawan B. / Raissa Alistia / Dosen Pembimbing: Dr. Tri Parthono Adhi Dr. Winny Wulandari No Bahan Sifat Bahan Tindakan Penanggulangan 1 Air (H 2 O) Titik leleh 0 o C (1atm). Titik didih 100 o C (1 atm). Viskositas cp pada 26 o C. Pelarut yang baik. Tidak memerlukan penanggulangan secara khusus. Stabil terhadap reaksi. Konduktivitas termal 0.61 W/m.K (26 o C) Kecelakaan yang mungkin terjadi Hubungan arus pendek akibat listrik yang kontak dengan air Terjatuh dari tangga pada saat melakukan percobaan Terpeleset akibat genangan air yang diakibatkan oleh kebocoran dari sambungan selang. Perlengkapan keselamatan kerja Penanggulangan Usahakan untuk memutus hubungan arus listrik pada alat. Apabila hal ini tidak dapat dilakukan, hubungi pihak berwenang. Berikan pertolongan medis secukupnyaapabila terjadi luka atau memar Pastikan semua sambungan selang terpasang dengan baik dan benar, sehingga tidak ada air yang bocor dan menggenang. Bersihkan apabila terjadi genangan air Jaslab Google Rubber boat Prosedur Keselamatan Kerja Tahapan Percobaan Prosedur Keselamatan Kerja Pengecekan alat Pastikan semua sambungan selang terpasang dengan baik, terutama selang blowdown. Pastikan listrik pada pompa terhubung dengan baik dan benar. Percobaan Berhati-hati dalam menaiki tangga percobaan, usahakan agar alas kaki kering pada saat menaiki tangga percobaan. Pasca Percobaan Putus hubungan arus pada semua peralatan yang menggunakan sumber listrik. Asisten Modul, Menyetujui, Dosen Pembimbing, Moch. Syahrir I. B. Raissa Alistia Koordinator Laboratorium Instruksional Program Studi Teknik Kimia ITB, Dr. Tri Partono Adhi Dr. Winny Wulandari Dr. Ardiyan Harimawan DPT 22

27 DPT 23

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA (ALF)

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA (ALF) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA (ALF) Disusun oleh: Darren Kurnia Paul Victor Dr. Yogi Wibisono Budhi Dr. Irwan Noezar Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA (ALF) Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA (ALF) Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Kontributor: Dr. Yogi Wibisono

Lebih terperinci

RANGKAIAN POMPA (POM)

RANGKAIAN POMPA (POM) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA RANGKAIAN POMPA (POM) Disusun oleh: Listiani Artha Kevin Timothius C Dr. Tirto Prakoso Meiti Pratiwi, S.T, M.T. Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

DISTILASI SEDERHANA (DIS)

DISTILASI SEDERHANA (DIS) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA TILASI SEDERHANA () Disusun oleh: Fardhila Rochman Alexander Armyn Dr. Danu Ariono Dr. Dianika Lestari Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

PENUKAR PANAS GAS-GAS (HXG)

PENUKAR PANAS GAS-GAS (HXG) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA PENUKAR PANAS GAS-GAS (HXG) Disusun oleh: Ibrahim A Suryawijaya Corelya Erindah A Dr. Dendy Adityawarman Pri Januar Gusnawan, S.T., M.T. Dr. Ardiyan

Lebih terperinci

PENUKAR PANAS GAS-GAS (HXG)

PENUKAR PANAS GAS-GAS (HXG) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA PENUKAR PANAS GAS-GAS Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Kontributor: Dr. Dendy

Lebih terperinci

DINAMIKA PROSES PERAMBATAN PANAS [DPP]

DINAMIKA PROSES PERAMBATAN PANAS [DPP] MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA DINAMIKA PROSES PERAMBATAN PANAS [DPP] Koordinator LabTK Dr. Dianika Lestari / Dr. Pramujo Widiatmoko PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

RANGKAIAN POMPA (POM)

RANGKAIAN POMPA (POM) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA RANGKAIAN POMPA Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Kontributor: Dr. Tirto Prakoso,

Lebih terperinci

KINETIKA STERILISASI (STR)

KINETIKA STERILISASI (STR) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA KINETIKA STERILISASI (STR) Disusun oleh: Kevin Yonathan Prof. Dr. Tjandra Setiadi Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA IV DINAMIKA PROSES PADA SISTEM PENGOSONGAN TANGKI. Disusun Oleh : Zeffa Aprilasani NIM :

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA IV DINAMIKA PROSES PADA SISTEM PENGOSONGAN TANGKI. Disusun Oleh : Zeffa Aprilasani NIM : LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA IV DINAMIKA PROSES PADA SISTEM PENGOSONGAN TANGKI Disusun Oleh : Zeffa Aprilasani NIM : 2008430039 Fakultas Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Jakarta 2011 PENGOSONGAN

Lebih terperinci

DINAMIKA PROSES PERAMBATAN PANAS [DPP]

DINAMIKA PROSES PERAMBATAN PANAS [DPP] MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA DINAMIKA PROSES PERAMBATAN PANAS [DPP] Disusun oleh: Dhyna Analyes Trirahayu Dr. Yogi Wibisono Budhi Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

Lampiran A : Perangkat Percobaan Kontaktor Gas Cair

Lampiran A : Perangkat Percobaan Kontaktor Gas Cair Lampiran A : Perangkat Percobaan Kontaktor Gas Cair A.1 Deskripsi Perangkat Percobaan Perangkat percobaan Kontaktor Gas Cair ini diarahkan untuk pelaksanaan percobaaan yang melibatkan kontak udara-air

Lebih terperinci

PEMISAHAN DENGAN MEMBRAN (MEM)

PEMISAHAN DENGAN MEMBRAN (MEM) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA PEMISAHAN DENGAN MEMBRAN (MEM) Disusun oleh: Felix Christopher Dr. I Gede Wenten Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

SIFAT FISIK CAMPURAN MULTIKOMPONEN (MUL)

SIFAT FISIK CAMPURAN MULTIKOMPONEN (MUL) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA SIFAT FISIK CAMPURAN MULTIKOMPONEN (MUL) Disusun oleh: Farhan Hilmyawan Yustiarza Dr. Sanggono Adisasmito Pri Januar Gusnawan, ST., MT. Dr. Ardiyan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. Sebelum melakukan pengujian pada sistem Bottle Filler secara keseluruhan, dilakukan beberapa tahapan antara lain :

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. Sebelum melakukan pengujian pada sistem Bottle Filler secara keseluruhan, dilakukan beberapa tahapan antara lain : BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisis pada alat Bottle Filter yang berbasis mikrokontroler. Tujuan dari pengujian adalah untuk mengetahui apakah alat yang

Lebih terperinci

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor. 7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap

Lebih terperinci

PENGERINGAN BAHAN PANGAN (KER)

PENGERINGAN BAHAN PANGAN (KER) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA PENGERINGAN BAHAN PANGAN (KER) Disusun oleh: Siti Nuraisyah Suwanda Dr. Dianika Lestari Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA BATERAI (BAT) Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA BATERAI (BAT) Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA BATERAI Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Kontributor: Dr. Isdiriayani Nurdin,

Lebih terperinci

DISTILASI BERTAHAP BATCH (DBB)

DISTILASI BERTAHAP BATCH (DBB) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA DISTILASI BERTAHAP BATCH (DBB) Disusun oleh: Dinna Rizqi Awalia Dr. Danu Ariono Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ALAT DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI ALAT DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III DESKRIPSI ALAT DAN PROSEDUR PENELITIAN 3.1 RANCANGAN ALAT UJI Pada penelitian ini peralatan yang dipergunakan untuk melakukan pengujian adalah terlihat pada gambar berikut ini: Gambar 3.1 Set up

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA BATERAI (BAT)

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA BATERAI (BAT) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA BATERAI (BAT) Disusun oleh: Jeffrey Pradipta Wijana Robby Sukma Dharmawan Dr. Isdiriayani Nurdin Hary Devianto, Ph.D Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT PENGUJIAN Desain yang digunakan pada penelitian ini berupa alat sederhana. Alat yang di desain untuk mensirkulasikan fluida dari tanki penampungan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Januari hingga November 2011, yang bertempat di Laboratorium Sumber Daya Air, Departemen Teknik Sipil dan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA PENUKAR ION (PIN) Disusun oleh: Erfika Maria Edelia Dr. C.B. Rasrendra Dr.

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA PENUKAR ION (PIN) Disusun oleh: Erfika Maria Edelia Dr. C.B. Rasrendra Dr. MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA PENUKAR ION (PIN) Disusun oleh: Erfika Maria Edelia Dr CB Rasrendra Dr Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT

Lebih terperinci

PENERAAN ALAT UKUR LAJU ALIR FLUIDA

PENERAAN ALAT UKUR LAJU ALIR FLUIDA PENERAAN ALAT UKUR LAJU ALIR FLUIDA I. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percobaan ini adalah membuat kurva baku hubungan antara tinggi pelampung dalam rotameter cairan dengan laju alir air dan kurva baku hubungan

Lebih terperinci

TANGKI BERPENGADUK (TGK)

TANGKI BERPENGADUK (TGK) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA TANGKI BERPENGADUK (TGK) Koordinator LabTK Dr. Dianika Lestari / Dr. Pramujo Widiatmoko PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Dalam pengujian ini bahan yang digunakan adalah air. Air dialirkan sling pump melalui selang plastik ukuran 3/4 menuju bak penampung dengan variasi jumlah

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA Untuk mendapatkan koefisien gesek dari saluran pipa berpenampang persegi, nilai penurunan tekanan (pressure loss), kekasaran pipa dan beberapa variabel

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA REFRIGERASI (REF) Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA REFRIGERASI (REF) Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA REFRIGERASI Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Kontributor: Ir. Johnner Sitompul,

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian pirolisis dilakukan pada bulan Juli 2017. 3.1.2 Tempat Penelitian Pengujian pirolisis, viskositas, densitas,

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA FLUIDISASI [FLU]

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA FLUIDISASI [FLU] MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA FLUIDISASI [FLU] Disusun oleh: Henny Susanty Dr. Antonius Indarto Dr. Mubiar Purwasasmita Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Instalasi Pengujian Pengujian dengan memanfaatkan penurunan temperatur sisa gas buang pada knalpot di motor bakar dengan pendinginan luar menggunakan beberapa alat dan

Lebih terperinci

KOROSI ELEKTROKIMIAWI (KOR)

KOROSI ELEKTROKIMIAWI (KOR) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA OSI ELEKTROKIMIAWI () Disusun oleh: Robby Sukma Dharmawan Jeffrey Pradipta W Dr. Isdiriayani Nurdin Dr. Hary Devianto Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM

Lebih terperinci

TEKNIK FERMENTASI (FER)

TEKNIK FERMENTASI (FER) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA TEKNIK FERMENTASI (FER) Disusun oleh: Jasmiandy Dr. M. T. A. P. Kresnowati Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

KINETIKA REAKSI FASA CAIR (KIN)

KINETIKA REAKSI FASA CAIR (KIN) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA KINETIKA REAKSI FASA CAIR (KIN) Disusun oleh: Hilman Prasetya Edi Muhammad Afif Naufal Dr. Subagjo Dr. I.G.B.N. Makertihartha Dr. Ardiyan Harimawan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA FILTRASI (FIL)

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA FILTRASI (FIL) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA FILTRASI (FIL) Disusun oleh: Joseph Bimandita Sunjoto Dr. Irwan Noezar Dr. Dendy Adityawarman Dr. Adriyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN UAP CAIR (KUC)

KESETIMBANGAN UAP CAIR (KUC) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA KESETIMBANGAN UAP CAIR (KUC) Disusun oleh: Gisela Swastika Mirna Jatiningrum Dr. Antonius Indarto Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengeringan tetap dapat dilakukan menggunakan udara panas dari radiator. Pada

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengeringan tetap dapat dilakukan menggunakan udara panas dari radiator. Pada III. METODOLOGI PENELITIAN Alat pengering ini menggunakan sistem hibrida yang mempunyai dua sumber panas yaitu kolektor surya dan radiator. Saat cuaca cerah pengeringan menggunakan sumber panas dari kolektor

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI SISTEM KENDALI INSTRUMENTASI INDUSTRI

MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI SISTEM KENDALI INSTRUMENTASI INDUSTRI MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI SISTEM KENDALI INSTRUMENTASI INDUSTRI A. Tujuan Praktikum 1. Memahami penggunaan NI MyRIO sebagai unit input dan output 2. Menggunakan NI MyRIO sebagai pengatur ketinggian

Lebih terperinci

KONVERSI ENZIMATIK (ENZ)

KONVERSI ENZIMATIK (ENZ) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA KONVERSI ENZIMATIK (ENZ) Disusunoleh: Arti Murnandari Dr. Retno Gumilang Dewi Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN MODUL 1.01 ABSORPSI Oleh : Fatah Sulaiman, ST., MT. LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN 2008 2 Modul 1.01 ABSORPSI I. Tujuan Praktikum

Lebih terperinci

KAJIAN HIDRODINAMIKA DAN TRANSFER MASSA PROSES ABSORBSI PADA VALVE TRAY DENGAN MENINJAU PENGARUH VISKOSITAS CAIRAN

KAJIAN HIDRODINAMIKA DAN TRANSFER MASSA PROSES ABSORBSI PADA VALVE TRAY DENGAN MENINJAU PENGARUH VISKOSITAS CAIRAN KAJIAN HIDRODINAMIKA DAN TRANSFER MASSA PROSES ABSORBSI PADA VALVE TRAY DENGAN MENINJAU PENGARUH VISKOSITAS CAIRAN Disusun Oleh : Evi Fitriyah Khanifah Ayu Savitri Wulansari 2311 106 009 2311 106 020 Prof.Dr.Ir

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mulai. Studi pustaka. Desain pengujian street inlet. Survey alat street inlet

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mulai. Studi pustaka. Desain pengujian street inlet. Survey alat street inlet BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut: mulai Rumusan masalah Studi pustaka Desain pengujian street inlet Survey alat

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN UAP CAIR (KUC)

KESETIMBANGAN UAP CAIR (KUC) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA KESETIMBANGAN UAP CAIR Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Kontributor: Dr. Antonius

Lebih terperinci

Kuliah Awal Semester Lab Instruksional Teknik Kimia Pengolahan Data & Penulisan Laporan. Koordinator: Dr. Ardiyan Harimawan

Kuliah Awal Semester Lab Instruksional Teknik Kimia Pengolahan Data & Penulisan Laporan. Koordinator: Dr. Ardiyan Harimawan Kuliah Awal Semester Lab Instruksional Teknik Kimia Pengolahan Data & Penulisan Laporan Koordinator: Dr. Ardiyan Harimawan Laporan Lab Instruksional Laporan Singkat: H+1 (Modul 2 hari) atau H+2 (Modul

Lebih terperinci

Kuliah Pendahuluan Lab Instruksional Teknik Kimia Tinjauan Umum & Tata Tertib. Koordinator: Dr. Ardiyan Harimawan

Kuliah Pendahuluan Lab Instruksional Teknik Kimia Tinjauan Umum & Tata Tertib. Koordinator: Dr. Ardiyan Harimawan 1 Kuliah Pendahuluan Lab Instruksional Teknik Kimia Tinjauan Umum & Tata Tertib Koordinator: Dr. Ardiyan Harimawan Kedudukan dalam Kurikulum Laboratorium Instruksional kelanjutan dari percobaan dasar:

Lebih terperinci

Koordinator:Dr. Ardiyan Harimawan

Koordinator:Dr. Ardiyan Harimawan Kuliah Awal Semester Lab Instruksional Teknik Kimia Keselamatan Kerja, Kesehatan & Perlindungan Lingkungan (K3L) Lab Koordinator:Dr. Ardiyan Harimawan Sadari! Area Labtek X (termasuk Lab Pilot & Bengkel2

Lebih terperinci

DEAMINASI TEMPE (TMP)

DEAMINASI TEMPE (TMP) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA DEAMINASI TEMPE (TMP) Disusun oleh: Hertiara Ratu Anindya Dr. Ukan Sukandar Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

KOROSI ELEKTROKIMIAWI (KOR)

KOROSI ELEKTROKIMIAWI (KOR) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA KOROSI ELEKTROKIMIAWI Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Kontributor: Dr. Isdiriayani

Lebih terperinci

TEKNIK POLIMERISASI (POL)

TEKNIK POLIMERISASI (POL) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA TEKNIK POLIMERISASI (POL) Disusun oleh: Hilman Prasetya Edi Dr. IGBN Makertihartha Dr. Melia Laniwati Gunawan Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

LABORATORIUM PERLAKUAN MEKANIK

LABORATORIUM PERLAKUAN MEKANIK LABORATORIUM PERLAKUAN MEKANIK SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013 / 2014 MODUL PEMBIMBING : Plate and Frame Filter Press : Iwan Ridwan, ST, MT Tanggal Praktikum : 10 Juni 2014 Tanggal Pengumupulan : 21 Juni

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lingkungan Masjid Al-Wasi i Universitas Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lingkungan Masjid Al-Wasi i Universitas Lampung III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di lingkungan Masjid Al-Wasi i Universitas Lampung pada bulan Juli - September 2011. 3.2 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang

Lebih terperinci

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015 LABORATORIUM TEKNIK KIMIA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015 MODUL : Aliran Fluida PEMBIMBING : Emmanuella MW,Ir.,MT Praktikum : 8 Maret 2017 Penyerahan : 15 Maret 2017 (Laporan) Oleh : Kelompok : 3 Nama

Lebih terperinci

BAB II PERANCANGAN PRODUK

BAB II PERANCANGAN PRODUK BAB II PERANCANGAN PRODUK Untuk memenuhi kualitas produk sesuai target pada perancangan ini, maka mekanisme pembuatan Asetanilida dirancang berdasarkan variabel utama yaitu : spesifikasi produk, spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA 50 BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA Pengukuran dan analisa dilakukan untuk mengetahui apakah rancangan rangkaian yang telah dibuat bekerja sesuai dengan landasan teori yang ada dan sesuai dengan tujuan pembuatan

Lebih terperinci

MODUL 2 ANALISIS KESELAMATAN PLTN

MODUL 2 ANALISIS KESELAMATAN PLTN MODUL 2 ANALISIS KESELAMATAN PLTN Muhammad Ilham, Annisa Khair, Mohamad Yusup, Praba Fitra Perdana, Nata Adriya, Rizki Budiman 121178, 12115, 121177, 121118, 12116, 12114 Program Studi Fisika, Institut

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA Untuk mendapatkan koefisien gesek pada saluran pipa berpenampang persegi, nilai penurunan tekanan (pressure loss), kekasaran pipa dan beberapa variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada Bab berikut ini akan dijabarkan mengenai latar belakang, permasalahan, pendekatan masalah yang diambil, tujuan dan manfaat yang akan dicapai,beserta sistematika laporan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah dari penelitian, perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan,

Lebih terperinci

DINAMIKA PROSES PENGUKURAN TEMPERATUR (Siti Diyar Kholisoh)

DINAMIKA PROSES PENGUKURAN TEMPERATUR (Siti Diyar Kholisoh) DINAMIKA PROSES PENGUKURAN TEMPERATUR (Siti Diyar Kholisoh) ABSTRACT Process dynamics is variation of process performance along time after any disturbances are given into the process. Temperature measurement

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA LABORATORIUM TEKNIK SUMBERDAYA ALAM dan LINGKUNGAN JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 MATERI I KALIBRASI SEKAT UKUR

Lebih terperinci

Gambar 3-15 Selang output Gambar 3-16 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk Gambar 3-17 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk

Gambar 3-15 Selang output Gambar 3-16 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk Gambar 3-17 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Dosen Penguji... iii Halaman Persembahan... iv Halaman Motto... v Kata Pengantar... vi Abstrak... ix Abstract...

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I PEMERIKSAAN KESALAHAN-KESALAHAN. Oleh : Nama : I Gede Dika Virga Saputra NIM : Kelompok : IV.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I PEMERIKSAAN KESALAHAN-KESALAHAN. Oleh : Nama : I Gede Dika Virga Saputra NIM : Kelompok : IV. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I PEMERIKSAAN KESALAHAN-KESALAHAN Oleh : Nama : I Gede Dika Virga Saputra NIM : 1108105034 Kelompok : IV.B JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan 3.1.1 Instalasi Alat Uji Alat uji head statis pompa terdiri 1 buah pompa, tangki bertekanan, katup katup beserta alat ukur seperti skema pada gambar 3.1 : Gambar

Lebih terperinci

Perancangan dan Pembuatan Simulasi Fire Integrated System untuk kebakaran minyak (Kelas B) berbasis Mikrokontroller

Perancangan dan Pembuatan Simulasi Fire Integrated System untuk kebakaran minyak (Kelas B) berbasis Mikrokontroller Perancangan dan Pembuatan Simulasi Fire Integrated System untuk kebakaran minyak (Kelas B) berbasis Mikrokontroller Mahendra Duta Apriono K3-VIII A 6506 040 010 BAB I Latar Belakang Hasil Kuesioner dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Gambar 3.1 Titik Lokasi Pengukuran (Sumber: Google Earth) Daerah penelitian terletak di Desa Kayu Ambon, Lembang tepatnya di jalan Pangragajian

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGUJIAN

BAB III SISTEM PENGUJIAN BAB III SISTEM PENGUJIAN 3.1 KONDISI BATAS (BOUNDARY CONDITION) Sebelum memulai penelitian, terlebih dahulu ditentukan kondisi batas yang akan digunakan. Diasumsikan kondisi smoke yang mengalir pada gradien

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar global dewasa ini tanpa disadari telah membuat kompetisi di dalam dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar global dewasa ini tanpa disadari telah membuat kompetisi di dalam dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar global dewasa ini tanpa disadari telah membuat kompetisi di dalam dunia perindustrian menjadi hal yang lebih penting. Pasar yang dulunya pada masa Perang

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Mesin pemanen udang dan ikan memang telah ada dibuat dengan tujuan untuk meninggkatkan efisiensi dan efektivitas pemanenan namun masih memiliki kendala, yaitu tingkat kecacatan

Lebih terperinci

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian Langkah-langkah penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut: Mulai

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian Langkah-langkah penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut: Mulai BAB IV METODELOGI PENELITIAN A. Tahapan Penelitian Langkah-langkah penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut: Mulai Rumusan masalah Studi pustaka Desain pengujian street inlet Survey

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian serta di dalam rumah tanaman yang berada di laboratorium Lapangan Leuwikopo,

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian Langkah-langkah penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut: Mulai

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian Langkah-langkah penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut: Mulai BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tahapan Penelitian Langkah-langkah penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut: Mulai Rumusan masalah Studi pustaka Desain pengujian street inlet Survey

Lebih terperinci

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC Afriadi Rahman #1, Agus Indra G, ST, M.Sc, #2, Dr. Rusminto Tjatur W, ST, #3, Legowo S, S.ST, M.Sc #4 # Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Monitoring Dengan Metode SPC (Statistical Process Control) Secara On-Line Pada Plant Bioreaktor Anaerob Kontinyu

Rancang Bangun Sistem Monitoring Dengan Metode SPC (Statistical Process Control) Secara On-Line Pada Plant Bioreaktor Anaerob Kontinyu Rancang Bangun Sistem Monitoring Dengan Metode SPC (Statistical Process Control) Secara On-Line Pada Plant Bioreaktor Anaerob Kontinyu Oleh: ARIYANTO NRP. 2406 100 090 Dosen Pembimbing: Katherin Indriawati

Lebih terperinci

Proses Pengosongan Mixer Batch Larutan Cat Densitas 1,66; Viskositas 110 Cp; Volume Liter Ke Hopper Pengalengan Selama 20 Menit

Proses Pengosongan Mixer Batch Larutan Cat Densitas 1,66; Viskositas 110 Cp; Volume Liter Ke Hopper Pengalengan Selama 20 Menit TUGAS UNIT OPERASI II : MEKANIKA FLUIDA Proses Pengosongan Mixer Batch Larutan Cat Densitas 1,66; Viskositas 110 Cp; Volume 20000 Liter Ke Hopper Pengalengan Selama 20 Menit Disusun oleh : Kelompok 7 Abrar

Lebih terperinci

VIII Sistem Kendali Proses 7.1

VIII Sistem Kendali Proses 7.1 VIII Sistem Kendali Proses 7.1 Pengantar ke Proses 1. Tentang apakah pengendalian proses itu? - Mengenai mengoperasikan sebuah proses sedemikian rupa hingga karakteristik proses yang penting dapat dijaga

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang

Lebih terperinci

SIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA

SIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011 SIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLIN FILM EVAPORATOR DENAN ADANYA ALIRAN UDARA Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

Tinjauan Umum & Tata Tertib

Tinjauan Umum & Tata Tertib 1 Kuliah Pendahuluan Lab Instruksional Teknik Kimia Tinjauan Umum & Tata Tertib Program Studi Teknik Kimia FTI ITB - 2016 Kedudukan dalam Kurikulum TK ITB Laboratorium Instruksional: 1. Kelanjutan dari

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN, PEMBUATAN, DAN PENGUJIAN

BAB IV PERANCANGAN, PEMBUATAN, DAN PENGUJIAN BAB IV PERANCANGAN, PEMBUATAN, DAN PENGUJIAN 4.1 Perancangan Model Alat Pemurnian Biogas Dengan Geram Besi Berdasarkan rancangan awal penggunaan bahan geram besi sebagai alat pemurnian biogas terhadap

Lebih terperinci

Gambar 4.21 Grafik nomor pengujian vs volume penguapan prototipe alternatif rancangan 1

Gambar 4.21 Grafik nomor pengujian vs volume penguapan prototipe alternatif rancangan 1 efisiensi sistem menurun seiring dengan kenaikan debit penguapan. Maka, dari grafik tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem akan bekerja lebih baik pada debit operasi yang rendah. Gambar 4.20 Grafik

Lebih terperinci

PEMBUATAN PRODUK (PRD)

PEMBUATAN PRODUK (PRD) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA PEMBUATAN PRODUK (PRD) Disusun oleh: Rosa Citra Aprilia Dr. IDG Arsa Putrawan Ir. G. Handi Argasetya, MT. Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 17 BAB IV METODE PENELITIAN A. Studi Literatur Penelitian ini mengambil sumber dari jurnal jurnal dan segala referensi yang mendukung guna kebutuhan penelitian. Sumber yang diambil adalah sumber yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hardware Sistem Kendali Pada ISD Pada penelitian ini dibuat sistem pengendalian berbasis PC seperti skema yang terdapat pada Gambar 7 di atas. Pada sistem pengendalian ini

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK PANGAN

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK PANGAN MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM KINETIKA ESTERIFIKASI (KIS) Disusun oleh: Dr. Megawati Zunita, S.Si., M.Si. Joanna Nadia, S.T., M.Sc. PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2018

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN Pelaksanaan penelitian Pengeringan Bahan Pangan dilakukan berdasarkan metodologi, pelaksanaan percobaan, metode interpretasi data, dan jadwal pelaksanaan penelitian berikut.

Lebih terperinci

BAB III DINAMIKA PROSES

BAB III DINAMIKA PROSES BAB III DINAMIKA PROSES Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah membaca bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami Dinamika Proses dalam Sistem Kendali. Tujuan Pembelajaran Khusus: Setelah mengikuti kuiah ini

Lebih terperinci

Sistem Irigasi Sederhana Menggunakan Sensor Kelembaban untuk Otomatisasi dan Optimalisasi Pengairan Lahan

Sistem Irigasi Sederhana Menggunakan Sensor Kelembaban untuk Otomatisasi dan Optimalisasi Pengairan Lahan Sistem Irigasi Sederhana Menggunakan Sensor Kelembaban untuk Otomatisasi dan Optimalisasi Pengairan Lahan Dinda Thalia Andariesta1,a), Muhammad Fadhlika1,b), Abdul Rajak2,c), Nina Siti Aminah1,d), dan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi

BAB II DASAR TEORI. kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Proporsional Integral Derivative (PID) Didalam suatu sistem kontrol kita mengenal adanya beberapa macam aksi kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pengendalian Secara umum sistem pengendalian adalah susunan komponen-komponen fisik yang dirakit sedemikian rupa sehingga mampu mengatur sistemnya sendiri atau sistem

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Termal Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Riau (Juni Oktober 2016). 3.2 Jenis

Lebih terperinci

SEMINAR TENOSIM 00 Yogyakarta, 8 Desember 00 Perancangan onfigurasi Pengendalian Proses pada Sistem Non Interacting Tank dengan Analisis uantitatif Relative Gain Array Yulius Deddy Hermawan, Yogi Suksmono,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Studi Literature Penelitian ini mengambil sumber dari jurnal jurnal yang mendukung untuk kebutuhan penelitian. Jurnal yang diambil berkaitan dengan pengaruh adanya gerusan lokal

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

BAB III RANCANGAN PENELITIAN BAB III RANCANGAN PENELITIAN 3.1. Metodologi Hasil yang diharapkan dari sistem yang dibentuk adalah kondisi optimal untuk dapat menghasilkan fluks air yang tinggi, kualitas garam super-saturated sebagai

Lebih terperinci

LABORATORIUM SATUAN OPERASI

LABORATORIUM SATUAN OPERASI LABORATORIUM SATUAN OPERASI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013-2014 MODUL : Pompa Sentrifugal PEMBIMBING : Ir. Unung Leoanggraini, MT Praktikum : 10 Maret 2014 Penyerahan : 17 Maret 2014 (Laporan) Oleh :

Lebih terperinci

Uji tracking setpoint

Uji tracking setpoint Validasi model Uji tracking setpoint Pengujian dilakukan dengan BOD konstan, yaitu 2200 mg/l. Untuk mencapai keadaan steady, sistem membutuhan waktu sekitar 30 jam. Sedangkan grafik kedua yang merupakan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KAPASITOR M. Raynaldo Sandita Powa ( )

KARAKTERISTIK KAPASITOR M. Raynaldo Sandita Powa ( ) KARAKTERISTIK KAPASITOR M. Raynaldo Sandita Powa (20020047) Program Pendidikan Fisika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya, Tangerang 204. Pendahuluan Pada percobaan kali ini, akan dilakukan

Lebih terperinci

Wusana Agung Wibowo. Prof. Dr. Herri Susanto

Wusana Agung Wibowo. Prof. Dr. Herri Susanto Wusana Agung Wibowo Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof. Dr. Herri Susanto Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung, 20 Oktober 2009 Gasifikasi biomassa Permasalahan Kondensasi tar Kelarutan sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Fenomena Dasar Mesin (FDM) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 3.2.Alat penelitian

Lebih terperinci

Bab III Metodologi Penelitian. III.1 Umum

Bab III Metodologi Penelitian. III.1 Umum Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum Seluruh penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Air Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung dari Bulan Februari hingga

Lebih terperinci