BAB 3 METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kasus, dimana metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, desain penelitian yang digunakan

VI. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Desain Penelitian. Metode yang Digunakan. Deskriptif. Asosiatif. Deskriptif. Asosiatif

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III. Metodologi penelitian

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang berjudul : Pengaruh Ekuitas Merek Dan Motivasi Pembelian Terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif, Penulis menjelaskan hal-hal

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

III. METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III LANDASAN TEORI. dirasakan dengan kinerja yang diharapkan. Kepuasan penumpang atau konsumen

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan sekunder bagi setiap orang dan tas merupakan kebutuhan

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan

BAB IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. sebagaimana adanya yang ditemui di lapangan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang keputusan pembelian konsumen di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka pemikiran dan tujuan penelitian di atas, maka

Transkripsi:

57 BAB 3 METODE PEELITIA 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (006, p11), Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Menurut Durianto, et all ( 004, p19) Cross Section adalah data yang dikumpulkan pada waktu (satu kurun waktu) dan tempat tertentu saja. Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian T-1 (Brand Awareness) T- (Brand Association) T-3 (Perceived Quality) T-4 (Brand Loyalty) T-5 (Keputusan Pembelian) T-6 (Pengaruh kesan kualitas dan loyalitas merek terhadap keputusan pembelian) (Sumber : Diolah Oleh Penulis) Jenis Penelitian Metode yang digunakan Unit Analisis Time Horizon Deskriptif Descriptive Survey Individu Cross Section Deskriptif Descriptive Survey Individu Cross Section Deskriptif Descriptive Survey Individu Cross Section Deskriptif Descriptive Survey Individu Cross Section Deskriptif Descriptive Survey Individu Cross Section Deskriptif Descriptive Survey Individu Cross Section

58 Keterangan : T-1 Untuk mengetahui tingkat Brand Awareness majalah CitaCinta di lingkungan mahasiswi jurusan Manajemen UBIUS T- Untuk Mengetahui Brand Association yang terbentuk pada mahasiswi jurusan Manajemen UBIUS untuk majalah CitaCinta T-3 Untuk Mengetahui Perceived Quality majalah CitaCinta dikalangan mahasiswi jurusan Manajemen UBIUS T-4 Untuk Mengetahui Brand Loyalty yang diberikan mahasiswi jurusan Manajemen UBIUS untuk majalah CitaCinta T-5 Untuk Mengetahui keputusan pembelian majalah CitaCinta bagi Mahasiswi Jurusan Manajemen UBIUS T-6 Untuk menganalisis pengaruh kesan kualitas dan loyalitas merek terhadap keputusan pembelian majalah CitaCinta bagi mahasiswi jurusan Manajemen UBIUS. 3. Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 006, p31). Skala pengukuran pada penelitian ini adalah skala Likert dan skala Guttman. Menurut Sugiyono (006, pp86-90) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian Fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Sedangkan Skala Guttman adalah skala pengukuran tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas yaitu ya-tidak, benar-salah, pernah-tidak pernah, positif-negatif dan lain-lain.

59 Tabel 3. Variabel Operasional Variabel Subvariabel Indikator Instrumen (T-1) (T-) (T-3) (T-4) (T-5) (T-6) 1. Kesadaran Merek (Brand awareness). Asosiasi Merek (Brand association) 3. Kesan Kualitas (Perceived quality) 4. Loyalitas Merek (Brand loyalty) 1. Pengenalan Kebutuhan Puncak pikiran Pengingatan kembali Pengenalan merek Tidak menyadari merek Majalah Wanita Cover yang menarik Informasi yang berkualitas Harga yang terjangkau Mudah didapat Anak perusahaan femina Slogan yang mudah diingat Kinerja Pelayanan Ketahanan Keandalan Karakteristik produk Kesesuaian dengan spesifik Hasil Switcher Habitual Buyer Satisfied Buyer Likes the Brand Comitted Buyer Pengenalan masalah Kebutuhan. Pencarian informasi Keluarga, teman, tetangga, dll Media cetak dan elektronik 3. Evaluasi produk Kualitas produk Harga 4. Keputusan pembelian Membeli Menunda Tidak membeli Merekomendasi Pengaruh elemen Variabel X1 ekuitas merek (kesan Variabel X kualitas dan loyalitas Variabel Y merek) terhadap keputusan pembelian Pengukuran Skala Pengukuran Pengukuran Kuesioner Guttman ominal Kuesioner Guttman ominal Kuesioner Likert Ordinal Kuesioner Likert Ordinal Kuesioner Likert Ordinal Kuesioner Likert Ordinal Kuesioner Likert Ordinal Kuesioner Likert Ordinal Kuesioner Likert Ordinal

60 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah Jenis data kuantitatif. dengan sumber datanya adalah data primer. Menurut Durianto, et al (004, pp14-17) data primer dan data sekunder adalah sebagai berikut: Data Primer : data yang diperoleh dari sumber pertama, baik dari individu maupun perseorangan, seperti wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Data sekunder : metode penggunaan bahan dokumen, karena dalam hal ini peneliti tidak secara langsung melakukan penelitian sendiri tetapi meneliti memanfaatkan data atau dokumen yang dihasilkan oleh pihak lain. Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Tujuan Jenis Data Sumber data T1 Kuantitatif Primer T Kuantitatif Primer T3 Kuantitatif Primer T4 Kuantitatif Primer T5 Kuantitatif Primer T6 Kuantitatif Primer 3.4 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini memerlukan data dan berbagai informasi yang dapat diuji keabsahannya. Untuk itu dibutuhkan teknik pengumpulan data agar dapat membantu

61 pencapaian hasil penelitian yang baik. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Penelitian kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder atau bahan yang bersifat teoritis dan relevan, melalui : buku-buku, majalah, internet dan media lainnya.. Penelitian lapangan (Field Research) Penelitian lapangan yang bertujuan untuk memperoleh data secara langsung baik dari perusahaan maupun responden yang menjadi objek penelitian. Penelitian dilapangan dilakukan sebagai berikut: Wawancara Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data dimana pelaksanaanya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai, dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain (Umar, 005, p169). Pengumpulan data yang peneliti lakukan dengan mewawancarai pihak CitaCinta. Sifat wawancara yang dilakukan adalah wawancara tidak terstruktur dimana peneliti hanya menggunakan penggunaan pedoman berupa garis-garis pertanyaan yang akan ditanyakan.

6 Kuesioner Kuesioner adalah suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertayaan tersebut (Umar, 005, p167). Dalam penelitian ini penyebaran kuesioner dilakukan kepada para mahasiswi tahun masuk 000-006 jurusan Manajemen Universitas Bina usantara. 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah probability sampling. Menurut Sugiyono (006, p74) Probability sampling adalah teknik sampling (teknik pengambilan sampel) yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah mahasiswi aktif di Universitas Bina usantara, jurusan Manajemen tahun masuk 000-006. 3.6 Teknik Pengolahan Sampel Teknik pengolahan sampel pada penelitian ini menggunakan metode Proportionate stratified random sampling. Menurut Cooper (004, p36) Metode Proportionate stratified random sampling (sampel acak bertingkat) yaitu suatu proses dimana sampel dibatasi untuk memasukkan unsur-unsur dari setiap segmen. Secara umum, besarnya konsumen dari suatu merek produk jarang diketahui dengan pasti. Disamping itu produk dengan brand equity yang sudah dikenal umumnya memiliki populasi konsumen yang besar. Oleh karenanya, maka dalam penelitian ini digunakan sampel.

63 Untuk Menentukan ukuran sampel dari suatu populasi, ada bermacam-macam. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran menurut pendapat Slovin. Seperti yang dijelaskan berikut ini : (Umar, 005, p146) n n 1 e 1589 n 11589(0,05) n 1589 4,975 n 319,557 30 Dimana : n E = ukuran sampel = ukuran populasi = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 5% Pemakaian rumus diatas mempuyai asumsi bahwa populasi berdistribusi normal. Dan diketahui jumlah sampel yang akan diteliti sebesar 30 sampel. Berikut ini tabel sampel Proportionate stratified random sampling.

64 Tabel 3.4 Tabel sampel berdasarkan Proportionate stratified random sampling Tahun Masuk Anggota Sampel orang 000 4 0,80 1 001 33 6,65 7 00 8 16,5 16 003 17 43,70 44 004 365 73,50 73 005 433 87,0 87 006 455 91,63 9 TOTAL 1589 30 30 (Sumber : diolah oleh peneliti tahun 007) Contoh Pengolahan sampel berdasarkan Proportionate stratified random sampling : 455 Tahun 006 = x30 91, 63 1589 3.7 Metode Analisis Tabel 3.5 Metode Analisis Tujuan Penelitian T-1 Brand Awareness T- Brand Association T-3 Perceived Quality T-4 Brand Loyalty T-5 Keputusan Pembelian T-6 Pengaruh kesan kualitas dan loyalitas merek terhadap keputusan pembeliaan Metode Deskritive Survey Deskritive Survey Deskritive Survey Deskritive Survey Deskritive Survey Deskritive Survey Metode Analisis Alat Analisis Statistik deskriptif (perhitungan presentase) Statistik deskriptif dan Uji Cochran Diagram kartesius (perhitungan ratarata (mean) dan skala likert)) Statistik Deskriptif (perhitungan ratarata(mean) standar deviasi) Statistik deskriptif Regresi Berganda

65 3.7.1 Uji Validitas Suatu intrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Uji validitas ini akan diterapkan dalam menghitung kevaliditasan kuesiner. Menurut Cooper (006, p160) Validitas adalah sejauh mana perbedaan yang didapatkan melalui alat pengukur mencerminkan perbedaan yang sesungguhnya di antara responden yang diteliti. Menurut Umar (005, pp180-190) Untuk menguji tingkat validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan validitas konstruk (Construct validity). Validitas konstruk adalah kerangka dari suatu konsep berdasarkan pendapat dari para ahli. Dengan menggunakan teknik analisis korelasi product moment pearson untuk menghitung korelasi masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan rumus sebagai berikut : r n XY XY n X X ny Y Dimana: X = Skor pernyataan no.1 Y = Skor total Pada pengolahan data ini jumlah responden untuk uji coba adalah 30 responden. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurve normal. Untuk menguji apakah data valid atau tidak adalah dengan melihat jika korelasi antar variabel lebih besar dari nilai kritis 5% maka data tersebut dapat dikatakan valid, demikian juga sebaliknya bila nilai korelasi antar variabel lebih kecil dari nilai kritis 5% (r tabel) maka data tersebut tidak valid.

66 3.7. Reliabilitas Menurut Durianto, et al (004, p73) Uji Reliabilitas adalah instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh informasi yang diinginkan dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data serta mampu mengungkap informasi yang sebenarnya di lapangan. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliable). Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrument pengukuran yang baik. Kadang-kadang realibilitas juga sebagai kepercayaan, keterandalan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya. amun, ide pokok dalam konsep realiabilitas adalah sejauh mana skor hasil pengukuran terbebas dari kekeliruan pengukuran (measurement error). Tinggi rendahnya realibilitas, secara empiris, ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien realibilitas. Walaupun secara teoritis, besarnya koefisien realibilitas berkisar antara 0,00-1,00 akan tetapi pada kenyataanya koefisien realibilitas sebesar 1,00 tidak pernah dicapai dalam pengukuran, karena manusia sebagai subjek pengukuran psikologis, merupakan sumber kekeliruan yang potensial. Disamping itu walaupun koefisien korelasi dapat bertanda positif (+) atau negatif (-), akan tetapi dalam hal realibilitas, koefisien realibilitas yang besarnya kurang dari nol (0,00) tidak ada artinya karena interpretasi realibilitas selalu mengacu kepada koefisien realibilitas yang positif. Pengujian Realibitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan secara internal dengan menggunakan metode alpha yang dapat digunakan untuk butir pertanyaan ganjil atau genap (Riduwan, 004, p15). Rumus yang digunakan dalam koefisien alpha adalah sebagai berikut :

67 R11 Si 1 1 St k k Dimana : r11 Σsi St k : ilai Realibilitas : Jumlah varians skor tiap-tiap item : Varians Total : Jumlah item Langkah-langkah mencari nilai realibiltas dengan metode alpha sebagai berikut : Langkah 1 : Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus : Si Xi Xi Dimana : Si : Varians skor tiap-tiap item ΣXiá : Jumlah kuadrat item Xi (Σxi)á : Jumlah item Xi dikuadratkan : Jumlah responden Langkah : Kemudian menjumlahkan varians semua item dengan rumus : Si S1 S S3.... Sn Dimana: Σsi S1,S,S3,n : Jumlah varians semua item : Varians item ke 1,,3...n Langkah 3 : Menghitung varians total dengan rumus : St Xi Xi

68 Dimana : St ΣXiá (Σxi)á : Varians total : Jumlah kuadrat X total : Jumlah X total dikuadratkan : Jumlah responden Langkah 4 : Lalu masukan ke dalam rumus Alpha ilai realibiltas yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai alpha cronbach 0,6. Jika r11 < 0,6 (alpha cronbach) dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan tidak reliabel. Sebaliknya jika r11 > 0,6 (alpha cronbach) dapat dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan reliabel (Rangkuti, 004, p77). 3.7.3 Analisis Deskriptif Sugiyono (006, p14) menyatakan bahwa Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis untuk Brand Awareness dilakukan dengan cara mentabulasikan data yang diperoleh kemudian dilakukan perhitungan presentase, untuk perceived quality dilakukan dengan perhitungan rata-rata (mean) dan standar deviasi, untuk brand loyalty dilakukan dengan perhitungan analisis loyalitas, untuk keputusan pembelian dilakukan dengan statistik deskriptif serta pengaruh kesan kualitas dan loyalitas merek terhadap keputusan pembelian dilakukan perhitungan regeresi berganda. Selanjutnya, dari data yang diperoleh, dicari nilai rata-ratanya dengan standard deviasinya untuk mengetahui ukuran pemusatan dan keragaman tanggapan responden. rumus yang digunakan (Sugiarto, et al, 004, pp 43-44):

69 Rata-rata (x) = ΣXi.fi n Standar deviasi (S) = f. x f f 1. x f Sumber : Sugiarto, et al, (004, p 43) Keterangan : xi = nilai pengukuran ke- i fi = frekuensi kelas ke- i n = banyaknya pengamatan Hasil dari nilai rata-rata dan standart deviasi tersebut kemudian dipetakan ke rentang skala yang mempertimbangkan informasi internal berikut : Internal = ilai tertinggi ilai terendah = 5-1 = 0,8 Banyaknya kelas 5 Setelah besarnya internal diketahui, kemudian dibuat rentang skala sehingga dapat diketahui dimana letak rata-rata penilaian responden terhadap setiap unsur diferensiasinya dan sejauh mana variasinya. Rentang skala tersebut adalah: 1,00 1,80 = sangat jelek (SJ) 1,80,80 = jelek (J),60 3,40 = cukup (C) 3,40 4,0 = baik (B) 4,0 5,00 = Sangat Baik (Sb)

70 Dalam melihat sejauh mana peran unsur-unsur differensiasi terhadap konsumen, maka dilakukan analisis kuantitatif yang akan menunjukkan tingkat kesesuaian antara skor yang diperoleh dari seluruh aspek differensiasi : SJ J C B SB 1.00 1.80.60 3.40 4.0 5.00 3.7.4 Test Chochran Uji Chochran digunakan pada data dengan skala pengukuran nominal atau untuk informasi dalam bentuk terpisah dua (dikotomi), misalnya informasi ya atau tidak. Penggunaan uji ini adalah untuk mengetahui keberadaan hubungan antara beberapa variabel (Durianto, et al, 004, p84). Hipotesis Pengujian : Ho : Kemungkinan jawaban ya adalah sama untuk semua variabel (asosiasi) Ha : Kemungkinan jawaban ya adalah berbeda untuk semua variabel (asosiasi) Langkah-langkah a. Hitung statistik Q dengan rumus : Q C C 1 Cj C 1 C Ri Keterangan C Cj Ri = Banyaknya variabel (asosiasi) = Jumlah kolom jawaban ya = Jumlah baris jawaban ya = Total besar

71 b. Tolak Ho bila Q > Xá (α,v) V=C-1 Terapan uji Cochran untuk mengetahui signifikasi setiap asosiasi yang ada dalam suatu merek dimulai dengan pengujian semua asosiasi. Atas dasar hasil analisis dilakukan perbandingan antara nilai Q dengan Xátabel(α,v). Jika diperoleh nilai Q < Xátabel(α,v), maka Ho diterima yang berarti semua asosiasi yang diuji saling berhubungan membentuk brand image dari suatu merek. Jika diperoleh Q > Xátabel(α,v), dapat disimpulkan belum cukup bukti untuk menerima Ho. Dengan demikian tidak semua asosiasi adalah sama dan pengujian dilanjutkan ke tahap dua untuk mengetahui asosiasi mana yang tidak sama dan dapat dikeluarkan dari asosiasi-asosiasi penyusun brand image suatu merek. 3.7.5 Diagram Kartesius Diagram Kartesius merupakan suatu bangunan yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik (X,Y), dimana X merupakan rata-rata hitung dari rata-rata skor tingkat pelaksanaan atau kepuasan konsumen seluruh faktor atau indikator dan Y adalah rata-rata hitung dari rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Rumus selanjutnya (Supranto, 001, P4) adalah : = = X = i = Xi X = i = Xi k k Dimana K= banyaknya faktor atau indikator yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen dapat dianalisis dari dua dimensi, yaitu dari

7 harapan atas sesuatu dan kenyataan-kenyataan yang diterima konsumen. Data hasil kuesioner diplot nilainya pada diagram kartesius. Bila berada dikuadran A, B, C atau D, maka komponen yang ditanyakan akan memiliki arti masing-masing, seperti dipaparkan berikut ini : Y Prioritas utama Pertahankan prestasi (Attribute to improve) A (Attribute to Maintain) B y Kepentingan Prioritas rendah Berlebihan (Low priority) C (Superflu) D x Kinerja X Gambar 3.1 Diagram kartesius Sumber: Supranto (001,p4) Keterangan : 1. Kuadran A Menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan pelanggan, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun manajemen belum melaksanakannya sesuai keinginan pelanggan. Sehingga mengecewakan atau tidak puas.

73. Kuadran B Menunjukan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan perusahaan, untuk itu wajib dipertahankannya. Dianggap sangat penting dan sangat memuaskan. 3. Kuadran C Menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi pelanggan, pelaksanaannya oleh perusahaan biasa-biasa saja. Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan. 4. Kuadran D Menunjukan faktor yang mempengaruhi pelanggan kurang penting, akan tetapi pelaksanaannya berlebihan. Dianggap kurang penting tapi memuaskan. 3.7.6 Skala Likert Skala likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan baik-tidak baik. Maka untuk menjawab perumusan masalah mengenai sejauh mana pengaruh kesan kualitas majalah CitaCinta, maka digunakan 5 tingkat (likert) yang terdiri dari sangat setuju, setuju, biasa saja, setuju dan tidak setuju. (Supranto, 001, p40). Kelima penilaian tersebut diberikan bobot sebagai berikut: a. Jawaban Sangat Setuju diberi bobot 5 b. Jawaban Setuju diberi bobot 4 c. Jawaban Biasa Saja diberi bobot 3 d. Jawaban Tidak Setuju diberi bobot e. Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi bobot 1

74 Berdasarkan hasil penilaian tingkat kepentingan dan hasil penilaian kinerja akan dihasilkan suatu perhitungan mengenai tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat kinerja. Menurut Supranto (001, p41) Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan ratarata nilai kinerja (performance) dengan kepentingan (importance). Tingkat kesesuaian inilah yang akan menentukan urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Dalam penilaian ini terdapat buah variabel yang diwakilkan oleh huruf X dan Y, dimana : X merupakan tingkat kinerja perusahaan yang dapat memberikan kepuasan pelanggan. Sedangkan Y merupakan tingkat kepentingan pelanggan. Adapun rumus yang digunakan adalah: (Supranto, 001, p41) Tki = Xi x100% Yi Dimana: Tki : Tingkat kesesuaian konsumen Xi : Rata-rata atau mean nilai kinerja (performance) perusahaan Yi : Rata-rata atau mean nilai kepentingan (importance) pelanggan Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat pelaksanaan atau kepuasan, sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh skor tingkat kepentingan. Dalam penyederhanaan rumus, maka untuk setiap faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dengan: Xi X n Xi Y n

75 Dimana : X = Skor rata-rat tingkat pelaksanaan Y = Skor rata-rata tingkat kepentingan n = Jumlah responden 3.7.7 Analisis Brand Loyalty F1 F Analisis Switcher : X100% F F1 F Analisis Habitual Buyer : X100% F F1 F Analisis Satiesfied Buyer : X100% F F1 F Analisis Liking the Brand : X100% F F1 F Analisis Commited Buyer : X100% F Keterangan : F1 F Σ F : menjawab a dari pertanyaan kuesioner pada brand loyalty : Menjawab b dari pertanyaan kuesioner pada brand loyalty : Total Responden

76 3.7.8 Metode Regresi Berganda Regresi merupakan metode statistik yang digunakan untuk menganalisi hubungan antara satu variabel tak bebas (dependent variable) yang dipengaruhi variabel bebas dengan beberapa variabel bebas (independent variable) yang tidak dipengaruhi variabelvariabel lainnya ( Sugiyono, 006, p03). Menurut Supranto (001, p49) analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara beberapa variabel independen yang dapat mempengaruhi variabel dependen. Dimana di dalam persamaan regresi berganda diperlihatkan dengan persamaan : Y = a + b1x1 + bx. Dalam hal ini akan diuraikan pengaruh elemenelemen ekuitas merek yang terdiri dari ; kesan kualitas X 1 dan loyalitas merek X terhadap keputusan pembelian majalah CitaCinta Y. Dimana : Y a b X 1 X = Keputusan pembelian = Konstanta = Koefisien regresi = Kesan kualitas = Loyalitas merek 3.8 Rancangan Uji Hipotesis Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh elemen-elemen ekuitas merek terhadap pengambilan keputusan pembelian majalah CitaCinta dan untuk mengetahui elemen mana yang paling mempengaruhi keputusan pembelian majalah CitaCinta bagi mahasiswi jurusan manajemen Universitas Bina usantara.

77 Hal ini digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan Significancy : Jika significancy > 0,05, maka H0 diterima Jika significancy < 0,05, maka H0 ditolak 3.9 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Dalam penelitian ini langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan mengumpulkan data-data dari mahasiswi jurusan Manajemen Universitas Bina usantara. Kemudian data-data tersebut di analisis untuk menjawab masing masing dari tujuan penelitian ini, yakni dari identifikasi masalahnya.