Solusi Pengayaan Matematika Edisi 14 April Pekan Ke-2, 2006 Nomor Soal:

dokumen-dokumen yang mirip
Solusi Pengayaan Matematika Edisi 3 Januari Pekan Ke-3, 2005 Nomor Soal: 21-30

BILANGAN CACAH. b. Langkah 1: Jumlahkan angka satuan (4 + 1 = 5). tulis 5. Langkah 2: Jumlahkan angka puluhan (3 + 5 = 8), tulis 8.

1.Tentukan solusi dari : Rubrik Penskoran :

matematika PEMINATAN Kelas X PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN K13 A. PERSAMAAN EKSPONEN BERBASIS KONSTANTA

Saat menemui penjumlahan langsung pikirkan hasilnya dengan cepat lalu lakukan penjumlahan untuk setiap jawaban yang diperoleh.

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

A. SISTEM DESIMAL DAN BINER

SD kelas 4 - MATEMATIKA PECAHAN (K13 REVISI 2016)UJI KOMPETENSI PECAHAN (K13 REVISI 2016)

pangkatnya dari bilangan 10 yang dipangkatkan ( 1

Pensil adalah sesuatu yang diukur panjangnya. Contoh : Panjang pensil 5 cm. 5 adalah nilai besaran panjang dari pensil

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2002 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2003

PEMBINAAN TAHAP I CALON SISWA INVITATIONAL WORLD YOUTH MATHEMATICS INTERCITY COMPETITION (IWYMIC) 2010 MODUL BILANGAN

Sistem Bilangan pada Bidang Ilmu Komputer (Lanjutan)

LEMBAR AKTIVITAS SISWA INDUKSI MATEMATIKA

KUMPULAN SOAL DAN PEMBAHASAN BILANGAN I SMP. Abdul Azis Abdillah. Januari 2017

Pembahasan Soal Final Kompetisi Matematika Pasiad ( KMP ) VIII Tahun 2012 Tingkat SMP

NOTASI ILMIAH DAN ANGKA PENTING

BILANGAN PECAHAN. A. Pengertian Bilangan Pecahan dan Pecahan Senilai Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

Perluasan permutasi dan kombinasi

1. Kompetisi ISPO diselenggarakan rutin setiap tahun sejak Maka pada 2006, adalah penyelenggaraan yang ke- A) 15 B) 16 C) 17 D) 13

Mengenal Bilangan Bulat

b) Tentukan nilai dari C. Tentukan nilai dari d. Tentukan nilai dari e. Tentukan nilai dari f. Tentukan nilai dari

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

matematika Wajib Kelas X PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. DEFINISI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

Topik: Tipe Bilangan dan Sistem Bilangan

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2003 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2004

Untuk soal (1) s/d (3) berhubungan dengan data berikut :

BILANGAN DAN KETERBAGIAN BILANGAN BULAT

SOLUSI. Solusi: Solusi: [E] Solusi: [C] Himpunan penyelesaiannya adalah 3. 1 Husein Tampomas, Solusi TO UN Matematika IPA-A Provinsi Jawa Barat, 2016

1. Variabel, Konstanta, dan Faktor Variabel Konstanta Faktor

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2009 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2010

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2007 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

Pembahasan OSN SMP Tingkat Nasional Tahun 2012 Bidang Matematika

matematika WAJIB Kelas X PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. PENDAHULUAN

SOAL MATEMATIKA IPA UJIAN NASIONAL TRIGONOMETRI

1. Sebuah bangun pejal terbuat dari dua kubus bersisi 1 dan 3 meter. Berapa luas bangun tersebut dalam m 2? A) 56 B) 58 C) 59 D) 60

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2006 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

SISTEM SANDI (KODE) Suatu rangkaian pengubah pesan bermakna (misal desimal) menjadi sandi tertentu (misal biner) disebut enkoder (penyandi).

2. Suku-suku sejenis Suku-suku sejenis adalah suku-suku yang mempunyai variabel dan bilangan pangkat dari variabel tersebut sama.

77 = (bilangan biner).

DINAS PENDIDIKAN KOTA BOGOR KELOMPOK KERJA KEPALA SEKOLAH (SMA/MA SE KOTA BOGOR) TES UJI COBA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 LEMBAR SOAL

Langkah 2 : mengubah bilangan Biner menjadi Desimal

SOLUSI SOAL-SOAL LATIHAN NASKAH F

Teori Bilangan. Contoh soal : 1. Buktikan bahwa untuk setiap berlaku. Jawaban : a. Petama, kita uji untuk. Ruas kiri sama dengan.

BILANGAN. Bilangan Satu Bilangan Prima Bilangan Komposit. Bilangan Asli

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-27

abcde dengan a, c, e adalah bilangan genap dan b, d adalah bilangan ganjil? A B C D E. 3000

Atau, kita dapat menyusun semua bersebelahan agar menghemat tempat menjadi :

DEFINISI Kombinatorial adalah cabang matematika untuk menghitung jumlah penyusunan objek-objek tanpa harus mengenumerasi semua kemungkinan susunannya.

DEFINISI Kombinatorial adalah cabang matematika untuk menghitung jumlah penyusunan objek-objek tanpa harus mengenumerasi semua kemungkinan susunannya.

KOTA - PROVINSI - NASIONAL TAHUN 2017 MATA PELAJARAN: MATEMATIKA

SOAL PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPA 2015

SISTEM BILANGAN. Sistem bilangan,bilangan nyata dan khayal,hubungan perbandingan antar bilangan. Triwahyono SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 2

KOMBINATORIAL STRUKTUR DISKRIT K-1. Program Studi Teknik Komputer Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

ALJABAR. Buktikan bahwa ruas pertama dari persamaanm kuadrat

Pelatihan-osn.com Konsultan Olimpiade Sains Nasional contact person : ALJABAR

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT

Modul 05 Persamaan Linear dan Persamaan Linear Simultan

BAB III KOMBINATORIK

Pembahasan Olimpiade Matematika SMA Tingkat Kabupaten Tahun 2012

A. Jangkauan Terbesar

Pembahasan Olimpiade Matematika SMA Tingkat Kabupaten Tahun Oleh Tutur Widodo. (n 1)(n 3)(n 5)(n 2013) = n(n + 2)(n + 4)(n )

KONVERSI BILANGAN BINNER, OKTAL, DESIMAL & HEXADESIMAL

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI

SD kelas 4 - MATEMATIKA BAB 4. PECAHANLatihan Soal 4.2

LEMBAR KERJA SISWA. Semester Ganjil STANDAR ISI KTSP. Nama :... Kelas :... Sekolah :...

BAB ANGAN. Tujuan Pembelajaran. Pernahkan kamu bermain ular tangga? Ada angka 1, 2, 3 dan seterusnya. Termasuk bilangan apa angka di ular tangga?

BAB I DASAR KOMPUTER DIGITAL

HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKIP UTARA UNIT III BULAKSUMUR P.O.

APROKSIMASI. Purnami E. Soewardi. Direktorat Pembinaan Tendik Dikdasmen Ditjen GTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Prakata. iii. Penulis

DINAS PENDIDIKAN KOTA BOGOR KELOMPOK KERJA KEPALA SEKOLAH (SMA/MA SE KOTA BOGOR) TES UJI COBA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 LEMBAR SOAL

BAHAN AJAR MATEMATIKA WAJIB KELAS X MATERI POKOK: PERTIDAKSAMAAN RASIONAL DAN IRASIONAL

Jikax (2 x) = 57, maka jumlah semua bilangan bulat x yang memenuhi adalah A. -5 B. -1 C. 0 D. 1 E. 5

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT PROVINSI

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2014 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA Waktu : 210 Menit

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2006 TINGKAT PROVINSI

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-25

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

SMP kelas 9 - MATEMATIKA BAB 1. BILANGAN BERPANGKATLatihan Soal n+3. 2 n+4. 2 n+5. 2 n+6

SOAL-SOAL LATIHAN TURUNAN FUNGSI SPMB

SOAL OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT KABUPATEN 2012

Sistem Bilangan dan Pengkodean -2-

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

Contoh Masalah Matematika dan Solusinya dengan Menggunakan Strategi Penemuan Pola

BAB IV PERTIDAKSAMAAN. 1. Pertidaksamaan Kuadrat 2. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak

KOMBINATORIKA. Berapa banyak cara menyusun sebuah bilangan yang terdiri dari empat buah angka yang tidak mengandung angka yang berulang?

Mengenal Bilangan Bulat

Pelabelan matriks menggunakan huruf kapital. kolom ke-n. kolom ke-3

Pembahasan OSN Tingkat Provinsi Tahun 2012 Jenjang SMP Bidang Matematika

Relasi Rekursi. Matematika Informatika 4. Onggo

D) 1 A) 3 C) 5 B) 4 D) 6

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB 1. PENDAHULUAN KALKULUS

Transkripsi:

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 4 April Pekan Ke-, 006 Nomor Soal: 3-40 3. Manakah yang paling besar di antara bilangan-bilangan 0 9 b, 5 c, 0 d 5, dan 0 e 4 3? A. e B. d C. c D. b E. a Solusi: [E] 5 a 5 0 9 9 b 5 5 c 0 0 4 40 d 5 5 5 0 40 5 45 9 3 39 3 39 3 8 5 a 5, e 4 3 Jadi, bilangan yang terbesar adalah a. 3. Berapa angka satuan dari 3 804? A. B. 3 C. 6 D. 7 E. 9 Solusi: [A] 3 = 3, 3 = 9, 3 3 = 7, 3 4 = 8, 3 5 = 43, Demikian angka satuan terulang setiap pangkat 4. Selanjutnya, 00 = 4 50, maka kita memperoleh 3 804 = (3 4 ) 006 = () 006 =, dengan menunjukkan bilangan tanpa angka satuan. Jadi, angka satuan dari 3 804 adalah. 33. Letakkan masing-masing bilangan,, 5, 7, dan 8 ke dalam kotak-kotak berikut ini sedemikian sehingga hasilkalinya adalah terbesar. Jumlah kedua bilangan tersebut adalah. A. 93 B. 896 C. 833 D. 608 E. 599 Solusi: [C] Diberikan dua bilangan c dan xy. Angka terkecil harus c. Dua angka terbesar harus a dan x. Angka terbesar ke tiga harus b atau y dan dalam kasus ini bilangan terbesarnya adalah b. Agar hasil kalinya terbesar maka bilangan-bilangan itu adalah 8 75. Jadi, 8 75 = 833. Husein Tampomas, Pengayaan Matematika, 006

34. Digit yang ke-333 setelah desimal dari bilangan disimal adalah... 3 A. 9 B. 7 C. 6 D. 3 E. 0,07693076... 3 3 terulang dengan periode 6. Sehingga 333 = 6 885 3, angka ke- 333 dari bilangan desimal sama dengan angka pertama, yaitu 3. 3 35. Jika a, b, c, d, dan e mewakili angka-angka dari perkalian berikut ini, hitunglah a b c d e A. 38 B. 3 C. 4 D. a b d c e E. 0 0 3 7 6 Faktor dari 03 adalah 7 dan 76 adalah 37. Bilangan 3- angka harus dikalikan dengan 7 itu membagi kedua bilangan 03. Kemungkinannya adalah 7 atau 7 = 54. Tetapi 03 : 7 = 6 lebih dari 9, sehingga bilangan tiga angka harus 54 dan bilangan dua angka adalah 38. Sehingga, a, b 5, c 4, d 3, dan e 8. Jadi, nilai a b c d e 5 4 3 8. 36. Bilangan dua angka yang nilainya 3,75 dari jumlah angka-angkanya. Jika 36 ditambahkan ke bilangan itu, maka hasilnya adalah suatu bilangan dengan angka yang sama tapi urutan terbalik. Tentukan jumlah angka-angka bilangan tersebut. A. 0 B. 9 C. 8 D. 7 E. 6 Solusi: [C] Misalnya angka puluhan bilangan X adalah t dan angka satuannya u, sehingga 3 0t u ( t u) 4 40t 4u 3t 3u 7t 9u 0 Husein Tampomas, Pengayaan Matematika, 006 9 6 5

3t u 0. () 0t u 36 0u t 9t 9u 36 t u 4 u t 4. () Dari persamaan () dan () kita memperoleh: 3t ( t 4) 0 3t t 4 0 t 4 t t u t 4 4 6 Karena bilangan itu adalah 6, maka jumlah angka-angkanya = 6 = 8. 37. Angka-angka 0,,,, 9 mewakili huruf-huruf pada penjumlahan berikut ini. Angka yang mewakili huruf T adalah. A. 0 B. C. 5 D. 6 E. 8 Solusi: [E] Perhatikan penjumlahan berikut ini. 38. Jika,, dan adalah bilangan dua digit yang memenuhi persamaan 6 5 30, maka banyak angka a adalah. A. 0 B. 9 C. 8 D. 7 E. 6 Solusi: [B] 6 5 30 6 5 6 5 9 7 8 6 8 5 0 8 5 0 3 4 8 6 0 a b 0c a. () 9a b 0c 0 b c 0c a. () a 0b 9c Dari () dan () kita memperoleh: F O R T Y T E N T E N S I X T Y 3 Husein Tampomas, Pengayaan Matematika, 006

0 a b 0b c 0 a 9b c. (3) 0a 9b c 9a b 0c 9a b 0(0a 9b) 9a b 00a 90b 9a 9b a b a b a 0b 9c a 0a 9c Sehingga, a b c, dengan a,,3,...,9. Jadi, banyak angka a adalah 9. 39. Jika 34369 dan 353 masing-masing dibagi dengan suatu bilangan 3-angka, sisanya adalah suatu bilangan yang sama. Sisa pembagiannya adalah. A. 88 B. 64 C. 9 D. 97 E. 87 Misalnya bilangan itu memiliki angka ratusan, puluhan, dan satuan berturutturut adalah x, y, dan z, sehingga 34369 b c z z b 34369 c(... () 353 b a z z b 353 a(... () Dari persamaan () dan () kita memperoleh: 34369 c( 353 a( ( c a)( 856 ( c a)( 49 Berarti c a 4 dan z 9. z 9 34369 34369 88 z 9 Jadi, untuk bilangan 343769, dengan pembagi = 9, hasil bagi 88, dan sisa pembagiannya = 97. 353 353 97 z 9 64 z 9 9 untuk bilangan 353, pembagi = 9, hasil bagi = 64, dan sisa pembagiannya = 97. 97 9 4 Husein Tampomas, Pengayaan Matematika, 006

40. Banyak semua pasangan bilangan bulat (a,b,c) dengan a b c sedemikian sehingga c pembagi dari a b c adalah... A. B. C. 3 D. 4 E. 5 Solusi: [B] a b c Misalnya d. c a b c a b c, b dan c 3, sehingga d 3 d = atau d =. 6 3 5 6 Di samping itu, jika a 3 (sehingga b 4 dan c 5 ), maka kita memperoleh 0 5 5 3 4 59 d. 3 4 5 0 5 60 60 a = atau a =. Ada empat kasus untuk persamaan: cd a b c Kasus Ke-: Untuk a = dan d =, maka b c tidak memiliki solusi. Kasus Ke-: Untuk a = dan d =, maka: b c b c b c ( b )( c ) 5 b dan c 5, maka b 3 dan c 7. Kasus Ke-3: Untuk a = dan d =, maka: b c b c 3b 3c ( b 3)( c 3) b 3 dan c, maka b 4 dan c 3. Kasus Ke-4: Untuk a = dan d =, maka: 4 b c b c 3 3b 3c, hal ini tidak mungkin karena ruas kiri dapat dibagi 3 dan ruas kanan tidak. Ada dua solusi: a =, b = 3, c = 7 dan a =, b = 4, c = 4. Sehingga semua pasangan bilangan bulat (a,b,c) adalah (,3,7) dan (,4,4). Jadi, semua pasangan bilangan bulat (a,b,c) ada. 5 Husein Tampomas, Pengayaan Matematika, 006