BAB 3 ANALISA TERHADAP SISTEM YANG BERJALAN. dan jasa yang didirikan pada tahun 1970 dengan nama perdana PO. PO. Limas Express seperti sekarang ini.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

LAMPIRAN 1 PERTANYAAN WAWANCARA FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

LAMPIRAN WAWANCARA I

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Cara Perhitungan Aplikasi Porfolio Mc Farlan

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PT. UBS TOUR AND TRAVEL DI DENPASAR BALI

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

Judul Penelitian Ilmiah :

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN TUJUAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISA PERMASALAHAN

LAMPIRAN. L2. Kuesioner SWOT

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Direktur Utama/Owner PT. Rajasri Sejahtera : Bapak Titus Wahyudi

BAB III METODE PENELITIAN

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis SWOT, Perencanaan Pemasaran Strategis. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR.. i DAFTAR ISI.. iii DAFTAR TABEL.. v DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR LAMPIRAN.. x

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II HASIL SURVEY. seperti Stamping, Casting, Engine dan Assembly di area industri Sunter Jakarta.

STRATEGI PEMASARAN PAKET INBOUND TOUR: STUDI KASUS DI PT. LOTUS ASIA TOURS JIMBARAN BALI

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

Gambar 1.1 Penetrasi Internet di Indonesia

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah PT. Jaya Wahana Terpadu. yang berhubungan dengan perpajakan seperti konsultasi, identifikasi,

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN KERJA SAMA OPERASI (KSO) PADA PT NATA BERSAMA TOURS & TRAVEL

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

LAMPIRAN. Wawancara dengan Bapak Abdulkadir Albar (Managing Director) PT. Masindo. 1. Bagaimana sejarah PT. Masindo Buana Wisata?

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. dengan misi menyediakan software yang bermutu tapi terjangkau oleh

STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MAKANAN RINGAN PADA UD. HARUM SARI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Daftar pertanyaan mengenai lingkungan eksternal dan internal CV. Velbak Indah. Nara Sumber : Pemilik dan Manager CV. Velbak Indah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN, PERSEDIAAN DAN PEMBELIAN PADA PT. XYZ

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM :

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Riwayat Singkat PT.Datacomindo Mitrausaha

BAB I PENDAHULUAN. cemerlang yang dapat terus mengembangkan pariwisata, hal tersebut tidak

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. service serta penjualan accesories dan sparepart khususnya untuk kendaraan bermotor

BAB 1 PENDAHULUAN. dan meningkatnya harga produk di pasar yang menyebabkan turunnya. bertahan, perusahaan-perusahaan yang ada berusaha mempertahankan

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

Bab 3. Metode Perancangan

STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Nofianty ABSTRAK

1. Hasil wawancara dan kuisioner dengan pihak perusahaan. 1. Bergerak di bidang apakah perusahaan ini?

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

III. METODOLOGI KAJIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Taman Bacaan ZOE merupakan salah satu usaha persewaan buku yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

29 BAB 3 ANALISA TERHADAP SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PO. Limas Express adalah perusahaan yang bergerak di bidang angkutan dan jasa yang didirikan pada tahun 1970 dengan nama perdana PO. Suryakencana, dimana setelah berjalan selama 1 tahun berganti nama menjadi PO. Limas Express seperti sekarang ini. Perusahaan ini dirintis oleh seorang kelahiran Bogor bernama Haryadi Hardja dengan tanpa pengalaman dan tanpa latar belakang di bidang transportasi / angkutan dan jasa. Ia merintis usaha yang bagi dirinya merupakan hal yang baru dan sangat asing karena ia sendiri terlahir dari keluarga yang dilatarbelakangi bidang yang berbeda, yaitu rokok dan jamu. Berawal dari adanya satu buah truk tua yang bermerek Fiat yang kesehariannya digunakan untuk mengangkut biji biji cengkeh mulai dimanfaatkan dan dialihfungsikan untuk menjadi bis, namun hanya dengan rangka terbuat dari kayu dan fasilitas seadanya. Pada saat itu, khususnya di Bogor hanya terdapat tidak lebih dari lima perusahaan angkutan bis, maka kebutuhan akan sarana transportasi antar kota sangat tinggi dan peluang untuk terus tumbuh masih sangat besar. Karena itulah dari tahun ke tahun, perusahaan dapat terus menambah jumlah armadanya secara bertahap. Adanya jumlah armada yang terus bertambah ini mengakibatkan tidak tertampungnya lagi

30 tempat penyimpanan armada atau pool yang telah digunakan selama ini. Jumlah karyawan PO. Limas Express sekarang ini kurang lebih berjumlah sekitar 450 orang. Selain itu juga mengingat adanya Peraturan Daerah yang mengharuskan bagi semua Perusahaan Otobis untuk merelokasikan tempat penyimpanan armada angkutan, khususnya bis di luar daerah perkotaan, maka pool yang sebelumnya berlokasi di Jl. Siliwangi No. 29 berpindah ke Jl. Raya Wangun No. 288, di mana pada saat itu lokasi tersebut dirasakan cukup jauh dan tidak mudah dijangkau oleh penumpang perkotaan. Dan hingga saat ini lokasi yang beralamat tersebut di atas menjadi induk dari pool PO. Limas Express. PO. Limas Express mempunyai tiga pool yaitu : di Jl. Siliwangi No. 29, Jl. Raya Wangun No.288, dan Jl. Raya Wangun Atas N0. 499. Sekarang ini, PO. Limas Express memiliki kurang lebih 150 unit bis untuk armada pariwisata. 3.2 Visi Dan Misi Perusahaan Visi dari perusahaan ini adalah menjadi Perusahaan Otobis yang terbesar dan terbaik dengan menambah jumlah armada dan memperluas jaringan pemasaran. Misi dari perusahaan ini adalah meningkatkan mutu pelayanan pelanggan dengan menggunakan teknologi informasi yang memudahkan operasional perusahaan serta memperbaiki manajemen perusahaan, antara lain : sistem reservasi sewa, sistem perawatan berkala yang lebih efisien, pelatihan staf kantor, dan sistem pergudangan yang lebih terorganisir.

31 3.3 Struktur Organisasi Perusahaan Direksi Manajemen Pusat Bagian Keuangan Manajer Operasional Manajer Personalia Bagian Akuntansi Maintenance Pemesanan Pemasaran Kepala Driver Kasir Kepala Bengkel Bagian Gudang Staf Staf Staf Staf Staf Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan 3.3.1 Pembagian Tugas Dan Tanggung Jawab Adapun Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian didalam struktur organisasi adalah sebagai berikut : Direksi - Sebagai pemilik perusahaan sekaligus sebagai pemegang saham. - Memantau perkembangan kinerja perusahaan.

32 - Menentukan visi dan misi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. - Merumuskan dan menetapkan kebijakan umum perusahaan. - Bertanggung jawab terhadap aktivitas perusahaan secara umum. - Mengawasi dan memonitor kegiatan seluruh bagian secara berkala serta mengevaluasi hasil kerja yang dicapai dan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan. - Bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Management Pusat - Menentukan tahapan dan prosedur untuk mencapai kebijakan strategi perusahaan. Bagian Keuangan - Bertanggung jawab dalam membuat dan mengalokasikan anggaran untuk semua bagian. - Memonitor, mengontrol, dan bertanggung jawab atas keuangan perusahaan. - Menerima laporan keuangan perusahaan dari bagian akuntansi. Manajer Operasional - Melakukan pengawasan terhadap kegiatan operasional perusahaan sesuai dengan divisi. - Membawahi langsung bagian pemasaran, pemesanan, dan maintenance.

33 Manajer Personalia - Mengatur semua hal yang berkenaan dengan karyawan. Bagian Akuntansi - Menyusun laporan keuangan perusahaan. Maintenance - Bertanggung jawab terhadap kegiatan pemeliharaan kendaraan. - Pengadaan spare part. - Estimasi biaya dan waktu pekerjaan. - Final Inspection. - Memberikan perintah kerja kepada kepala bengkel. Pemesanan - Bertanggung jawab atas pemesanan yang dilakukan pelanggan. - Menyusun laporan pemesanan dan pembatalan pesanan bis. Pemasaran - Membuat kebijakan-kebijakan yang akan dilakukan dalam pemasaran untuk suatu periode waktu. - Membantu manajer operasional didalam merumuskan kebijakan dan strategi dibidang pemasaran. - Menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan. - Menjaga hubungan yang baik dengan rekanan atau perusahaan lain. Kepala Driver - Memberikan instruksi atau perintah kerja kepada staf driver.

34 - Mengawasi dan melakukan absensi kepada staf driver. Kasir - Bertanggung jawab terhadap pembayaran oleh pelanggan. - Menyerahkan laporan ke bagian akuntansi. Kepala Bengkel - Melakukan pekerjaan sesuai dengan perintah kerja dari divisi maintenance. - Memberikan instruksi dan mendistribusikan pekerjaan kepada staf mekanik. - Mengawasi pekerjaan staf mekanik. Bagian Gudang - Menerima permintaan spare part dari divisi maintenance. - Menyiapkan spare part sesuai dengan permintaan dari divisi maintenance. - Mengatur keluar dan masuknya permintaan spare part. - Administrasi gudang spare part. 3.4 Critical Success Factor (CSF) Untuk menentukan CSF harus berkaitan dengan sasaran yang ingin dicapai PO. Limas Express dimana faktor-faktor penunjang keberhasilan itu antara lain :

35 Pelayanan Pelanggan dapat mendapatkan informasi mengenai produk perusahaan kapan saja dan tidak terbatas lokasi geografis. Transaksi tidak dibatasi oleh jam kerja atau pelayanan dari perusahaan. Penggunaan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Dengan menggunakan sistem informasi dan teknologi informasi, operasi perusahaan sangat terbantu untuk penyimpanan data dan pengelolaan data yang ada, dan sangat mendukung bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Pendapatan Perusahaan Dengan meningkatnya pendapatan perusahaan maka perusahaan dengan sendirinya akan lebih bebas untuk memperluas daya jangkau dan kemampuan internal perusahaan. Sumber Daya Manusia Proses pelatihan penggunaan sistem administrasi tidak memakan waktu yang lama dan meningkatkan kualitas staf-staf perusahaan. 3.5 Kondisi Perusahaan berdasarkan Analisis SWOT Analisis SWOT dapat digunakan sebagai alat pengambil keputusan. Berikut ini analisis SWOT pada PO. Limas Express : 1. Strength (kekuatan) Kemampuan melayani dengan armada dalam jumlah besar. Memiliki divisi maintainance sendiri, dimana Perusahaan Otobis lain tidak seluruhnya memiliki divisi ini.

36 Terdapat armada cadangan yang mendukung operasional armada lain. Pengalaman selama 30 tahun dalam menciptakan awak bis yang berpengalaman. 2. Weakness (kelemahan) Biaya perawatan armada yang terus meningkat. Kelengkapan fasilitas yang belum maksimal. Belum mengaplikasikan Teknologi Informasi dalam perusahaan yang dapat membantu keefektifitasan perusahaan tersebut. Usia armada yang terus menua. 3. Opportunities (peluang) Akses perjalanan yang semakin membaik, antara lain : jalan raya dan jalan tol yang tersedia memudahkan suatu perjalanan. Bertambahnya tempat tujuan wisata. Berubahnya gaya hidup masyarakat Indonesia, dimana menjadikan rekreasi/wisata itu menjadi suatu kebutuhan primer. 4. Threats (ancaman) Harga BBM yang terus meningkat. Tingginya biaya pajak kendaraan bermotor. Banyaknya perusahaan otobis lain yang menjadi pesaing. Kurs rupiah yang terus melemah terhadap mata uang asing. Kondisi Sospol dan Keamanan yang tidak stabil dan kondusif.

37 3.5.1 Matrik Faktor Strategi Internal Berikut ini adalah matrik faktor strategi internal dari P.O Limas Express: Faktor-faktor strategi internal Bobot Rating B * R Strength (kekuatan): 1. Kemampuan melayani dengan armada dalam jumlah besar. 2. Memiliki divisi maintainance sendiri, dimana Perusahaan Otobis lain tidak seluruhnya memiliki divisi ini. 0,10 0,08 4 3 0,40 0,24 3. Terdapat armada cadangan yang mendukung operasional armada lain. 4. Pengalaman selama 30 tahun dalam 0,08 3 0,24 menciptakan awak bis yang berpengalaman. 0,07 3 0,21 Weakness (kelemahan): 1. Biaya perawatan armada yang terus meningkat. 2. Kelengkapan fasilitas yang belum maksimal. 0,15 0,17 1 2 0,15 0,34 3. Belum mengaplikasikan Teknologi Informasi dalam perusahaan yang dapat membantu keefektifitasan perusahaan tersebut. 4. Usia armada yang terus menua. 0,20 0,15 2 2 0,40 0,30 Total 1,00 2,28 Tabel 3.1 IFAS

38 Kesimpulan IFAS: Jumlah nilai bobot * rating Strength (kekuatan) = 0,40 + 0,24 + 0,24 + 0,21 = 1,09 Jumlah nilai bobot * rating Weakness (kelemahan) = 0,15 + 0,34 + 0,40 + 0,30 = 1,19 Strength (kekuatan) dikurangi Weakness (kelemahan) = -0,10 Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa Strength (kekuatan) memiliki nilai yang lebih kecil dari Weakness (kelemahan), jadi kekuatan Weakness (kelemahan) lebih dominan. 3.5.2 Matriks Faktor Strategi Eksternal Berikut ini adalah faktor strategi eksternal dari P.O Limas Express: Faktor-faktor strategi eksternal Bobot Rating B * R Opportunities (peluang) : 1. Akses perjalanan yang semakin membaik, antara lain : jalan raya dan jalan tol yang tersedia memudahkan suatu perjalanan. 2. Bertambahnya tempat tujuan wisata. 3. Berubahnya gaya hidup masyarakat 0,10 0,20 3 4 0,30 0,80 Indonesia, dimana menjadikan rekreasi/wisata itu menjadi suatu kebutuhan primer. 0,17 3 0,51 Threats (ancaman) : 1. Harga BBM yang terus meningkat. 0,12 2 0,24

39 2. Tingginya biaya pajak kendaraan bermotor. 3. Banyaknya perusahaan otobis lain yang menjadi pesaing. 4. Kurs rupiah yang terus melemah terhadap mata uang asing. 5. Kondisi Sospol dan Keamanan yang tidak stabil dan kondusif. 0,10 0,10 0,08 0,13 1 1 1 2 0,10 0,10 0,08 0,26 Total 1,00 2,39 Tabel 3.2 EFAS Kesimpulan EFAS: Jumlah nilai bobot * rating Opportunities (peluang) = 0,30 + 0,80 + 0,51 = 1,61 Jumlah nilai bobot * rating Threats (ancaman) = 0,24 + 0,10 + 0,10 + 0,08 + 0,26 = 0,78 Opportunities (peluang) dikurangi Threats (ancaman) = 1,61 0,78 = 0,83 Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa Opportunities (peluang) memiliki nilai yang lebih besar dari Threats (ancaman), jadi kekuatan Opportunities (peluang) lebih dominan. 3.5.3 Matrik SWOT Dari matrik IFAS dan EFAS dapat diketahui strategi mana yang harus diambil perusahaan berdasarkan analisis yang dilakukan. Dimana

40 pada matrik IFAS Weakness (kelemahan) harus dapat diantisipasi karena memiliki nilai yang lebih besar dari pada Strength (kekuatan), sedangkan pada matrik EFAS Opportunities (peluang) harus diperhatikan dan dimanfaatkan agar dapat tetap bertahan dalam persaingan. Berikut adalah penggambaran dari gabungan nilai matrik IFAS dan EFAS : WO posisi perusahaan (-0,10, 0,83) SO WT ST Gambar 3.6 Matrik Grand Strategy Berdasarkan hasil analisa SWOT, posisi perusahaan berada pada koordinat (-0,10,0,83) atau terletak pada kuadran WO. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan perlu mengantisipasi Weakness (kelemahan) dan memperhatikan setiap Opportunities (peluang) yang terbuka bagi perusahaan. IFAS Strength (kekuatan) 1. Kemampuan melayani dengan armada dalam jumlah besar. 2. Memiliki divisi Weakness (kelemahan) 1. Biaya perawatan armada yang terus meningkat. 2. Kelengkapan fasilitas yang

41 EFAS Opportunities (peluang) 1. Akses perjalanan yang semakin membaik, antara lain: jalan raya dan jalan tol yang tersedia memudahkan suatu perjalanan. 2. Bertambahnya tempat tujuan wisata. maintainance sendiri, dimana Perusahaan Otobis lain tidak seluruhnya memiliki divisi ini. 3. Terdapat armada cadangan yang mendukung operasional armada lain. 4. Pengalaman selama 30 tahun dalam menciptakan awak bis yang berpengalaman. Strategi SO 1. Menambah rute perjalanan. (S1,S4,O1,O2) 2. Meningkatkan promosi. (S1, O3) belum maksimal. 3. Belum mengaplikasikan Teknologi Informasi dalam perusahaan yang dapat membantu keefektifitasan perusahaan tersebut. 4. Usia armada yang terus menua. Strategi WO 1. Mengikuti perkembangan teknologi. (W3, O3) 2. Meningkatkan pelayanan. (W2, W3, O1)

42 3. Berubahny gaya hidup masyarakat Indonesia, dimana menjadikan rekreasi/wisata itu menjadi suatu kebutuhan primer. Threats (ancaman) 1. Harga BBM yang terus meningkat. 2. Tingginya biaya pajak kendaraan bermotor. 3. Banyaknya perusahaan otobis lain yang menjadi pesaing. 4. Kurs rupiah yang terus melemah terhadap mata uang asing. 3. Penawaran paket perjalanan (tour). (S1, S4, O2) Strategi ST 1. Mengadakan system baru pada perusahaan. (S4, T3, T4) 2. Penerapan harga yang bersaing. (S4, T3) 3. Membangun pool cabang baru di daerah lain agar lebih menjangkau konsumen. (S4) 3. Meningkatkan kualitas kinerja perusahaan. (W2, O3) Strategi WT 1. Kredit jangka panjang untuk biaya operasional perusahaan. (W1, W4, T4) 2. Bekerja sama dengan pemasok perlengkapan. (W1, W4, T4) 3. Regenerasi kendaraan yang sudah terlalu tua. (W1, W4, T1, T3)

43 5. Kondisi Sospol dan Keamanan yang tidak stabil dan kondusif. Tabel 3.3 Matrik SWOT 3.6 Prosedur Sistem Berjalan Pemesanan selama ini masih dilakukan dengan cara manual, dengan prosedur sebagai berikut : Pelanggan datang atau telepon ke kantor Limas. Pelanggan dilayani oleh Staf Pemesanan untuk melakukan pemesanan sesuai dengan keinginannya. Pelanggan menyerahkan data diri kepada Staf Pemesanan. Staf Pemesanan mengecek data Pelanggan apakah sudah terdaftar sebelumnya atau belum. Staf Pemesanan memasukkan data pemesanan Pelanggan ke Formulir Pemesanan. Pelanggan menerima bon pemesanan dari Staf Pemesanan. Pelanggan menuju Kasir untuk melakukan pembayaran dengan menyerahkan bon pemesanan. Kasir menerima pembayaran dari Pelanggan sesuai dengan bon pemesanan tersebut.

44 Pelanggan menerima bukti pembayaran dari Kasir. 3.6.1 Use Case Diagram 3.6.1.1 Use Case Pemesanan Bis Pariwisata Sistem Pemesanan Bis Pariwisata melakukan_ pemesanan Pelanggan mengisi_formulir_ pemesanan Bagian Pemesanan melakukan_ pembayaran Kasir Gambar 3.2. Use Case Pemesanan Bis Pariwisata Keterangan : Melakukan Pemesanan Tabel 3.4. Keterangan Use Case Melakukan Pemesanan

45 Actor Deskripsi PreCondition Normal Flow Alternate Flow PostCondition Pelanggan Bagian Pemesanan Pelanggan datang ke Bagian Pemesanan untuk melakukan pemesanan. Pelanggan ingin melakukan pemesanan. 1. Pelanggan datang langsung ke kantor Limas Express. 2. Pelanggan menuju ke Bagian Pemesanan. 3. Pelanggan diberitahu informasi tentang tarif bis, jenis bis yang tersedia beserta dengan fasilitasnya. 1. Pelanggan menelepon kantor Limas Express. 2. Pelanggan menanyakan jenis bis yang tersedia, fasilitas dan tarif yang dikenakan. 3. Pelanggan membuat janji untuk datang ke kantor Limas. Pelanggan telah melakukan pemesanan. Mengisi Formulir Pemesanan Tabel 3.5. Keterangan Use Case Mengisi Formulir Pemesanan Actor Deskripsi PreCondition Normal Flow Alternate Flow Bagian Pemesanan - Pelanggan Bagian Pemesanan mengisi formulir pemesanan. Pelanggan memberikan data diri kepada bagian pemesanan. 1. Bagian Pemesanan mengecek apakah pelanggan tersebut sudah pernah memesan atau belum. 2. Bagian Pemesanan memasukkan data pelanggan ke formulir pemesanan. 1. Pelanggan sudah pernah melakukan pemesanan sebelumnya.

46 PostCondition 2. Bagian Pemesanan tinggal meng-update data pelanggan yang sudah ada ke formulir pemesanan. Formulir pemesanan yang telah terisi disimpan ke dalam database. Melakukan Pembayaran Tabel 3.6. Keterangan Use Case Melakukan Pembayaran Actor Deskripsi PreCondition Normal Flow Alternate Flow PostCondition Pelanggan Kasir Pelanggan melakukan pembayaran ke bagian Kasir. Pelanggan menerima bon pemesanan untuk dibayar. 1. Pelanggan langsung menuju ke Kasir untuk melakukan pembayaran secara tunai. 2. Kasir menerima pembayaran sesuai dengan formulir pemesanan Pelanggan. Pelanggan melakukan pembayaran dengan kartu kredit. Pelanggan menerima bukti pembayaran

47 3.6.1.2 Use Case Pemasaran dan Promosi Sistem Pemasaran dan Promosi Manajemen Pusat membuat membuat_strategi strategi promosi Bagian Pemasaran Pelanggan Gambar 3.3. Use Case Pemasaran dan Promosi Keterangan : Membuat Strategi Tabel 3.7. Keterangan Use Case Membuat Strategi Actor Deskripsi PreCondition Normal Flow Manajemen Pusat Bagian Pemasaran Manajemen Pusat bekerja sama dengan Bagian Pemasaran menyusun strategi untuk memperluas pangsa pasar perusahaan. Manajemen Pusat menganalisa kinerja perusahaan yang sudah berjalan sekarang ini. 1. Manajemen Pusat menyusun berbagai perencanaan strategi promosi untuk memasarkan jasa bis pariwisata yang ada. 2. Manajemen Pusat meminta persetujuan Direksi

48 Alternate Flow PostCondition mengenai strategi promosi yang sudah ditetapkan. 1. Manajemen Pusat menyuruh Bagian Pemasaran untuk melakukan pemasaran dengan memperluas jaringan kerja sama dengan kantor-kantor, seperti perusahaan travel yang ada. 2. Bagian Pemasaran membuat brosur untuk disebarkan kepada Pelanggan. Manajemen Pusat mendapatkan laporan tentang pemasaran yang dilakukan oleh Bagian Pemasaran. Promosi Tabel 3.8. Keterangan Use Case Promosi Actor Deskripsi PreCondition Normal Flow Alternate Flow PostCondition Bagian Pemasaran Pelanggan Bagian Pemasaran melakukan promosi ke pelanggan-pelanggan. Melaksanakan strategi pemasaran yang telah ditentukan. Bagian Pemasaran menyebarkan brosur ke pelanggan di tempat-tempat yang strategis. Pelanggan dapat menanyakan langsung promosi apa yang sedang ada pada perusahaan tersebut, tanpa melihat brosur. Pelanggan mendapatkan informasi mengenai tarif bis, jenis bis yang tersedia beserta fasilitasnya.

49 3.6.2 Activity Diagram 3.6.2.1 Activity Diagram Pemesanan Pelanggan Staff Pemesanan Kasir melakukan_ pemesanan mengecek data_pelanggan memberikan_data_diri belum_ada Sudah_ada membuat_formulir_pemesan an_rangkap_3 Formulir_ pemesanan menerima_formulir_ pemesanan_1 Fp: Formulir_Pemesanan melakukan_pemba yaran menerima_bukti _pembayaran menerima_pemba yaran_sesuai_for mulir_pemesanan bukti_ bayar B:bukti_bayar Gambar 3.4 Activity Diagram Pemesanan

50 3.6.2.2 Activity Diagram Pemasaran dan Promosi Per Manajemen Pusat Bagian Pemasaran Pelanggan membuat_strategi _promosi menjalankan_strategi _promosi membuat_brosur Brosur Br : Brosur mendapatkan_infor masi Gambar 3.5 Activity Diagram Pemasaran dan Promosi

51 3.7 Analisis Kuisioner Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Survey dilakukan dengan menitipkan 70 kuisioner di staf pemesanan dan dari kuisioner tersebut didapat data yang valid dari 50 responden. Yang diisi oleh para pemakai jasa bis pariwisata PO. Limas Express. Berikut adalah pertanyaan yang kami ajukan pada kusioner : 1. Dari mana anda mengetahui PO. Limas Express? Jawaban Frekuensi Persentase a. Pernah memakai bis Limas 28 56% b. Dekat dengan lokasi pool bis 12 24% c. Info dari orang 9 18% d. Media cetak dan elektronik 1 2% e. Lainnya 0 0% G Tabel 3.9. Kuisioner 1 r a f Pernah memakai bis Limas Dekat dengan lokasi pool bis Info dari Orang Media cetak dan elektronik Lainnya i Grafik 3.1. Kuisioner 1 Pertanyaan pertama adalah Dari mana anda mengetahui PO. Limas Express? Dari hasil yang kami peroleh 28 orang menjawab karena mereka pernah memakai bis Limas, 12 orang menjawab karena dekat dengan lokasi pool

52 bis, 9 orang menjawab mendapat info dari orang lain, 1 orang menjawab mengetahui dari media cetak atau media elektronik. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mengetahui PO. Limas Express karena mereka pernah memakai jasa bis Limas. 2. Menurut anda, apakah ada perusahaan jasa bis pariwisata lain yang lebih baik dari PO. Limas Express? Jawaban Frekuensi Persentase a. Tidak ada, menurut saya semua bis 15 30% pariwisata sama saja b. Ada, bis pariwisata lain memiliki fasilitas lebih lengkap. c. Ada, bis pariwisata lain mengenakan tarif yang lebih murah d. Ada, bis pariwisata lain memiliki driver yang lebih handal dan berpengalaman Tabel 3.10. Kuisioner 2 23 46% 10 20% 2 4% Semua bis pariwisata sama saja Adanya bis pariwisata lain yang fasilitasnya lebih lengkap Adanya bis pariwisata lain dengan tarif lebih murah Adanya bis pariwisata lain dengan driver yang lebih handal dan berpengalaman Grafik 3.2. Kuisioner 2 Pertanyaan kedua adalah Menurut anda, apakah ada perusahaan jasa bis pariwisata lain yang lebih baik dari PO. Limas Express?

53 Kami menerima hasil dari responden sebanyak 15 orang menjawab tidak ada karena menurut mereka semua bis pariwisata sama saja, 23 orang menjawab adanya bis pariwisata lain dengan fasilitas yang lebih lengkap, 10 orang menjawab adanya bis pariwisata lain dengan tarif yang lebih murah, dan 2 orang menjawab adanya bis pariwisata lain yang memiliki driver yang lebih handal dan berpengalaman. Kami menyimpulkan fasilitas yang disediakan adalah faktor yang sangat menarik bagi pelanggan. 3. Menurut anda sebagai pelanggan, apakah anda puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh PO. Limas Express? Jawaban Frekuensi Persentase a. Memuaskan 29 58% b. Kurang Memuaskan 21 42% Tabel 3.11. Kuisioner 3 G r Memuaskan Kurang Memuaskan a Grafik 3.3. Kuisioner 3 Pertanyaan ketiga adalah Menurut anda sebagai pelanggan, apakah anda puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh PO. Limas Express?

54 Dari hasil yang kami peroleh 29 orang menjawab memuaskan, 21 orang menjawab kurang memuaskan. Dapat disimpulkan bahwa responden puas dengan pelayanan PO. Limas Express. 4. Bagaimana cara anda melakukan pemesanan bis pada PO. Limas Express selama ini? Jawaban Frekuensi Persentase a. Datang langsung ke kantor 27 54% b. Melalui telepon 23 46% Tabel 3.12. Kuisioner 4 Datang langsung ke kantor Melalui telepon Grafik 3.4. Kuisioner 4 Pertanyaan keempat adalah Bagaimana cara anda melakukan pemesanan bis pada PO. Limas Express selama ini? Disini sebanyak 27 responden menjawab melakukan pemesanan dengan datang lansung ke kantor, dan 23 orang menjawab melakukan pemesanan melalui telepon. 5. Apakah kualitas pelayanan PO. Limas Express dalam hal pemesanan bis perlu ditingkatkan?

55 Jawaban Frekuensi Persentase a. Perlu ditingkatkan 33 64% b. Tidak perlu adanya perubahan 17 34% Tabel 3.13. Kuisioner 5 Perlu ditingkatkan Tidak perlu adanya perubahan Grafik 3.5. Kuisioner 5 Pertanyaan kelima Bagaimana kualitas pelayanan pihak PO. Limas Express dalam hal pemesanan perlu ditingkatkan? Dan hasilnya mengatakan bahwa sebagian besar pelanggan mengatakan kualitas pelayanan pemesanan bis perlu ditingkatkan. 6. Menurut anda, perlukah diadakan fasilitas pemesanan online (melalui internet)? Jawaban Frekuensi Persentase a. Perlu 32 64% b. Tidak perlu 18 36% Tabel 3.14. Kuisioner 6

56 Perlu Tidak perlu Grafik 3.6. Kuisioner 6 Pertanyaan keenam adalah Menurut anda, perlukah diadakan fasilitas pemesanan online (melalui internet)? Sebagian besar responden merasa perlu bagi pihak PO. Limas Express untuk membuat fasilitas pemesanan secara online untuk memudahkan pelanggan. 7. Apakah anda sering menggunakan Internet? Jawaban Frekuensi Persentase a. Setiap hari 16 32% b. Tidak setiap hari 23 46% c. Tidak pernah 11 22% G Tabel 3.15. Kuisioner 7 r a Setiap Hari Tiak Setiap Hari Tidak Pernah f Grafik 3.7. Kuisioner 7 Pertanyaan ketujuh adalah Apakah anda sering menggunakan Internet?

57 16 responden menjawab setiap hari, 23 responden menjawab tidak setiap hari, 11 orang menjawab tidak pernah. Dapat ditarik kesimpulan responden yang menjawab pernah atau suka menggunakan Internet lebih banyak dari yang tidak. 8. Apakah anda mengalami kesulitan untuk menggunakan internet? Jawaban Frekuensi Persentase a. Tidak sulit, mengerti tentang 33 66% akses internet b. Sulit, tidak mengerti sama sekali tentang akses internet. 17 34% Tabel 3.16. Kuisioner 8 Tidak sulit Sulit Grafik 3.8. Kuisioner 8 Pertanyaan kedelapan adalah Apakah anda mengalami kesulitan untuk menggunakan internet? 33 responden menjawab tidak sulit, karena memiliki pengetahuan yang cukup untuk menggunakan internet. Sedangkan 17 orang menjawab sulit karena tidak mengerti sama sekali mengenai internet.

58 3.8 Permasalahan yang dihadapi Adapun permasalahan yang dihadapi oleh pihak PO. Limas Express adalah sebagai berikut : 1. Penyimpanan dokumen sekarang ini masih dilakukan secara manual, yang dirasa kurang efektif bagi perusahaan. Selama ini penyimpanan dokumen, khususnya bagian pemesanan hanya berupa berkas-berkas formulir pemesanan dimana risiko kehilangan data sangat besar. 2. Keterbatasan media untuk melakukan pemesanan bis pariwisata pada PO. Limas Express. Saat ini pemesanan hanya dapat dilakukan dengan datang langsung ke kantor dan via telepon, belum dapat melakukan pemesanan secara online. 3. Pelanggan mengalami keterbatasan dalam memperoleh informasi mengenai tarif serta jenis bis yang tersedia. Selama ini jika ingin mengetahui informasi mengenai bis baik tarif maupun fasilitasnya, pelanggan harus datang langsung atau menelepon kantor Limas. 3.9 Usulan Pemecahan Masalah Dari pengamatan terhadap masalah yang dihadapi, penulis mengusulkan beberapa cara untuk mengatasi masalah yang ada, yaitu : 1. Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal. Pemanfaatan teknologi informasi yang optimal memudahkan pihak administrasi, khususnya bagian pemesanan dalam memasukkan dan mencari

59 data pelanggan yang sudah pernah melakukan transaksi ke perusahaan tersebut dalam database pelanggan. 2. Menyediakan alternatif media pemesanan bis pariwisata secara online. Pemesanan online ini dimaksudkan untuk memudahkan pelanggan yang memiliki keterbatasan waktu serta pelanggan yang secara rutin melakukan pemesanan bis agar dapat melakukan pemesanan secara lebih efektif dan efisien. 3. Penyediaan informasi mengenai bis melalui internet. Membuat beberapa fitur untuk mengatasi keterbatasan pelanggan dalam mencari informasi mengenai bis yang tersedia, yaitu : a. Adanya informasi mengenai jenis-jenis bis yang tersedia beserta fasilitasnya. b. Adanya fitur tarif untuk setiap bis yang tersedia. c. Adanya fitur lokasi dari perusahaan tersebut berada, beserta dengan ruterute yang ditawarkan oleh perusahaan. 3.10 Identifikasi Kebutuhan Pengguna Aplikasi Bagian Pemesanan : Meng-update status pemesanan. Menanggapi message. Bagian Pemasaran : Menampilkan informasi yang berkenaan dengan promosi. Meng-update News.

60 Admin : Mengupdate data perusahaan. Mengupdate database. Melakukan pemeliharaan terhadap aplikasi sistem. Member : Melihat fitur-fitur dalam website. Melakukan pemesanan bis secara online. Mengirim pertanyaan melalui fitur message. Melakukan pembatalan terhadap pemesanan.