Pertemuan V : Perspektif Teoritis Regionalisme. Diplomasi HI di Kawasan Asia Pasifik Sylvia Octa Putri, S.IP

dokumen-dokumen yang mirip
PERSPEKTIF DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL REALISM DAN NEO REALISM

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

BAB V KESIMPULAN. Tulisan ini telah menunjukkan analisis terhadap alasan-alasan di balik peningkatan

Pada periode keempat ini Joint Parliamentary Commission berubah menjadi Mercosur Parliament yang secara resmi meminta delegasi dari tiap parlemen di n

Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL

MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI AKTOR HI. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

BAB I - PENDAHULUAN. 1 Perjanjian Westphalia pada tahun 1648 menciptakan konsep kedaulatan Westphalia

BAB I PENDAHULUAN. J. Suatma, Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi ASEAN Economic Community 2015, Jurnal STIE Semarang, vol.4 no.1, 2012.

REALISM. Theoretical Intrepretations of World Politics. By Dewi Triwahyuni

STUDI KAWASAN: TEORI DAN KONSEP DASAR DIPLOMASI

Bab III Teori Hubungan Internasional dan Sistem Modern

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat merupakan negara adikuasa yang memiliki pengaruh

BAB IV KESIMPULAN. Perkembangan pada konstalasi politik internasional pasca-perang Dingin

Sumber-sumber kemasyarakatan merupakan aspek dari non pemerintah dari suatu system politik yang mempengaruhi tingkah laku eksternal negaranya.

HUBUNGAN INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

BAB V. Kesimpulan. Identitas ini menentukan kepentingan dan dasar dari perilaku antar aktor. Aktor tidak

BAB I PENDAHULUAN. ini akan dibagi menjadi sembilan sub bab, yang meliputi sebagai berikut: Alasan

Politik Global dalam Teori dan Praktik

Realisme dan Neorealisme I. Summary

ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI. Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Efektivitas ASEAN Economic Community Terhadap Optimalisasi Kualitas Industri Kerajinan Keramik Dinoyo Malang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. geografis. Kecenderungan inilah yang sering dinamakan regionalisme.

Embrio Sosiologi Militer di Indonesia

IMPLEMENTASI REKOMENDASI FINANCIAL ACTION TASK FORCE (FATF) TERHADAP KEJAHATAN PENCUCIAN UANG DI INDONESIA

BAB V KESIMPULAN. Jepang merupakan salah satu negara maju dimana Official Development

Bidang: Politik Dalam Negeri dan Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena terkini menunjukkan bahwa bentuk kerjasama regional menjadi

Atika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan:

BAB I PENDAHULUAN. kemudian terbagi dalam beberapa divisi yang terpecah dan kemudian mendorong terbentuknya

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

UNIT EKSPLANASI SISTEM GLOBAL DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

MODUL IV PENGATURAN KEAMANAN REGIONAL

melakukan Revolusi Kuba dan berhasil menjatuhkan rezim diktator Fulgencio merubah orientasi Politik Luar Negeri Kuba lebih terfokus pada isu-isu high

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Cina merupakan sebuah negara yang memiliki tahapan perkembangan

ENVIRONMENT CHANGE, SECURITY & CONFLICT

PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

MATA KULIAH TEORI HUBUNGAN INTERNASIONAL

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

turut melekat bagi negara-negara di Eropa Timur. Uni Eropa, AS, dan NATO menanamkan pengaruhnya melalui ide-ide demokrasi yang terkait dengan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi ASEAN Community pada tahun 2015 dan kesepakatan WTO dalam General

S I L A B U S. Jurusan/Program Studi : Ilmu Administrasi Negara : Organisasi dan Administrasi Internasional Kode : SAN 224 SKS : Teori: 2 Praktek: -

DISUSUN OLEH : EKA PRASETYA ILMU POLITIK

PERANAN MORAL DALAM SISTEM POLITIK INTERNASIONAL YANG ANARKI

Movement mudah diterima oleh masyarakat global, sehingga setiap individu diajak untuk berpikir kembali tentang kemampuannya dalam mempengaruhi

Profil Lulusan, Capaian Belajar, dan Bahan Kajian

UNIT EKSPLANASI NEGARA BANGSA DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

sebagai mata uang bersama di antara negara anggota juga awalnya memberikan sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan pasca- perang dingin ini juga mempunyai implikasi strategis baik

untuk memastikan agar liberalisasi tetap menjamin kesejahteraan sektor swasta. Hasil dari interaksi tersebut adalah rekomendasi sektor swasta yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan zaman, isu-isu internasional mengalami perkembangan. Negara

BAB V KESIMPULAN. wilayah, tindakan atas hak dan kewajiban yang dilakukan di laut baik itu oleh

TINJAUAN UMUM ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL DOSEN : DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

perkembangan zaman, isu-isu internasional mengalami perkembangan. Selama politics yang berelasi dengan power seperti pertahanan dan keamanan, dan

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015 Unit : Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional

ASEAN DALAM PERSPEKTIF REZIM INTERNASIONAL. negara karena negara hidup dalam sistem internasional yang juga dihuni oleh negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan berapapun bantuan yang diberikan kepada negara-negara berkembang, pasti habis

Internalisasi ASEAN dalam Upaya Penguatan Integrasi Kawasan Abstrak

MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI KERJASAMA INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Sistem Sosial

BAB V KESIMPULAN. baru dengan adanya terobosan Kebijakan Pembangunan Pangkalan Militer

BAB I PENDAHULUAN. peran vital dalam membangun intergrasi kawasan. Dilihat dari bentuk dan

DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

akibatnya fenomena seperti ini menjadi hal yang berdampak sistemik. Tawuran pelajar yang

TEORI TEORI HUBUNGAN INTERNASIONAL DRS ASEP SETIAWAN MA PROGRAM ILMU POLITIK FISIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Memahami Politik Luar Negeri Indonesia Era Susilo Bambang Yudhoyono secara Komprehensif: Resensi Buku

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka

BAB I PENDAHULUAN. McNally and Company, Chicago, 1967

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri

BAB I PENDAHULUAN. konteks hubungan internasional guna mengatasi berbagai masalah dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. peran penting dalam perkembangan dan kemakmuran Amerika Serikat. 1 Amerika

variable yang nyata di dalam tubuh SAARC. India sebagai pivotal power di kawasan memang sudah melakukan beberapa upaya untuk mendukung integrasi

ANALISIS KEPENTINGAN INDONESIA BERGABUNG DALAM APEC Analysis of Indonesian interest joint in APEC. Restilia Polii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGANTAR KAJIAN STRATEGIS

BAB I. Pendahuluan. perekonomian suatu bangsa. Indonesia sebagai negara berkembang memandang

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN

SOSIALISASI GLOBAL CODE OF PRACTICE ON THE INTERNATIONAL RECRUITMENT OF HEALTH PERSONNEL

RUANG LINGKUP KAJIAN EKONOMI POLITIK

RESUME SKRIPSI. Dalam pergaulan internasional setiap negara tidak. bisa melepaskan diri dari hubungan atau kerjasama antar

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh dengan melakukan kerjasama dengan negara-negara lain, walaupun. akan sangat menarik dijalankan (Ulfah, 2013: 2).

BAB 1 PENDAHULUAN. bebasnya telah menjadi dasar munculnya konsep good governance. Relasi

MEDIA ECONOMICS Media massa adalah institusi ekonomi yang berkaitan dengan produksi dan penyebab isi media yang ditargetkan pada khalayak atau konsume

BAB I PENDAHULUAN. II, di era 1950-an ialah Perdana Menteri Yoshida Shigeru. Ia dikenal karena

BAB I PENDAHULUAN. Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) telah. awal lagi dalam menerapkan IFRS yaitu dari tahun 2002.

Transkripsi:

Pertemuan V : Perspektif Teoritis Regionalisme Diplomasi HI di Kawasan Asia Pasifik Sylvia Octa Putri, S.IP

Mengapa teori menjadi penting? Teori adalah pernyataan yang dibuat untuk menjawab pertanyaan mengapa, dimana, teori berupaya memberi makna pada fenomena yang terjadi (Mas oed 1990 :186) Level of analysis,dalam memetakan subjek dan objek analisis dalam peringkat analisis. Indikator yang dilihat dalam setiap tingkat analisis adalah : 1. Pada tingkat sistem akan menganlisis karakteristik struktural, hubungan power, pola-pola ekonomi dan norma prilaku dalam sistem it 2. Tingkat negara/organisasional akam menganilisis tipe pemerintahan, situasi, kebijakan, budaya dan politik serta aktor yang membuat kebijakan 3. Tingkat individu akan melihat manusia sebagai a species, perilakunya dalam berorganisasi dan karakter kepemimpinannya (John T Rourke, International Politics On The World Stage;2005) g;

Teori-teori yang Menjelaskan Bagaimana Tumbuh dan Berkembangnya Regionalisme Teori Sistemik Neorealisme Interdependensi Struktural dan Gl b li i Realisme dan Interdependensi Neofungsionalisme Neo-Liberal Institusionalisme Teori Tingkat Domestik Regionalisme dan State Coherence Tipe Rezim dan D k i i Teori Konvergensi Globalisasi Konstruktivisme Demokratisasi Teori Sub- Ordinat Nuraeni, Dkk, Regionalisme dalam Studi Hubungan Internasional, p.68, 2010)

Teori Sistemik Bersifat Out Side-in Pentingnya peran struktur politik dan ekonomi yang lebih luas terhadap suatu kawasan dan pengaruh berbagai tekanan dari luar terhadap kawasan. Dalam pandangan kaum neo-realis yang menekankan k SI yang anarki serta persaingan power secara politis dan ekonomis dan teori interdependensi dan globalisasi yang menakankan perubahan ciri dalam SI dan pengaruh perubahan secara ekonomi dan teknologi. Neo-realisme Asumsi kaum realis : Regionalisme dianggap sebagai, hal yang bertentangan dengan prinsip realisme. Hanya memandang negara (nation-state) sebagai the only actor. Dalam pandangan realis negara negara harus mampu mempertahankan diri dan melakukan struggle for power. Regionalisme dalam hal ini akan sulit. Kaum neo-realis mencoba menjelaskan anomali ketika kedekatan geografis menjadikan negara-negara saling melakukan kerjasama dan being good neighbour

Teori Sistemik Dua hal yang berkontribusi dalam menumbuhkan regionalisme didalam suatu kawasan : 1. Tekanan SI secara politis (power ) dan ekonomis (merkantilis) 2. Peran dan fungsi hegemon Bagi kaum neo-realis, regionalisme sama saja dengan aliansi (bentuk kerjasama dan bargaining) dan diresmikan melalui perjanjian-perjanjian, perilaku kolektif bersama dan obligasi dari pihak yang terlibat. Regionalisme melahirkan blok baru dalam peta dunia. Pentingnya aspek geopolitik dalam percaturan politik dunia pentingnya kerangka geografis g dalam berlangsungnya g integrasi Eropa. Sasaran ekonomi dari Integrasi ekonomi tidak berasal dari keinginan untuk mengejar kesejahteraan namun hubungan alangsunga atara kekeayaan ekonomi dengan power politik.

Teori Sistemik Regionalisme juga dipandang sebagai respon alami negara-negara lemah didalam dunia yang anarki. Koalisisdi negara-negara dunia ketiga didodorong oleh adanya kesadaran, tumbuhnya harapan ditambah ketakutan termajinalkan dan vulnerable (Louis Fawcett), yang dalam bahasa kaum neorealis sebenarnya masih dibayang-bayangi atau dipengaruhi oleh kebijakan dan sikap negara-negara kuat. Hegemoni Terdapat empat cara bagaimana negara hegemon mendorong regionalisme dan terciptanya institusi regional : 1. Kelompok subregional muncul sebagai respon terhadap kekuasaan hegemon atau yang berpotensi menjadi hegemon, sebagai upaya balance of power 2. Membatasi if free exercise dari kk kekuasaan hegemonis --hegemoni ias di Amerika Latin dibatasi dengan keberasaan Mercosur-- 3. Bandwagoning 4. Negara hegemon berusaha mencari cara terlibat dalam pembentukan institusi regional

Teori Sistemik Kaum neorealis kurang memperhatikan masalah regionalisasi atau integrasi ekonomi regional, bahwa autonomous market process pada akhirnya ditentukan oleh struktur sistem politik internasional dan kebijakan negara-negara besar serta regional awarness.

Interdependensi Struktural dan Globalisasi li i Tatanan atau SI pasca Perang Dingin : Complex Interdependence yaitu : Multiple channels (interstate, transgovernmental, transnational) Multiple Issues ( semua isu dipandang penting) Minor Role of military force (irrelevant dalam menyelesaikan persengketaan antar aktor) ) Kondisi ini mendorong negara-negara untuk melakukan kerjasama, baik universal maupun tataran regional (Robert O Keohane dan Josep S Nye) Globalisasi Suatu proses meningkatnya ketersalinghubungan (interconnectedness) diantara berbagai masyarakat sehingga suatu peristiwa disatu tempat tertentu mempengaruhi orang orang dan masyarakat lain di tempat lainnya (John Baylis, The Globalization of World Politics)

Interdependensi Struktural dan Globalisasi Bagaimana ide globalisasi terkait dengan regionalisme? Sisi Negatif (Kinerja globalisasi berlawanan dengan munculnya regionalisme ) 1. Meningkatnya derajat interdependensi ekonomi dengan meningkatnya isu-isu global baru, menciptakan tuntutan yang sangat kuat bagi insitusi internasional isu khusus yang tidak berdasarkan region. 2. Perluasan interdependensi ekonomi dan pertumbuhan kerjasama secara politik, ekonomi dan kemananan tlh telah menciptakan unsur-unsur barat dibading kohesi regional. 3. Keseimbangan antara globalisasi dan regionalisasi dalam aktivitas perekonomian sangatlah kompleks Sisi Positif (globalisasi menjadi pendorong tumbuhnya regionalisme) 1. Integrasi yang mendalam menciptakan berbagai permasalahan yang menuntut manajemen kolektif (rangsangan secara politis bagi regionalisme dalam membangun institusi tertentu pada tataran regional daripada tingkat global) 2. Ciri global dalam isu sering kali dibesar-besarkan 3. Regionalisme adalah wadah yang paling mewakili tingkat negara-negara dalam kinerja pasar dan tekanan teknologi) 4. Integrasi global sebagai pendorong regionalisme ekonomi

Regionalisme dan Interdependensi Hubungan antara regionalisme dan interdependensi d i regional, salingketergantungan yang tumbuh diantara aktor-aktor yang berada di suatu kawasan tertentu. Tidak ada tekanan dari sistem internasional.kohesinya berasal dari itikad negara-negara dikawasan tersebut. Neo-Fungsionalis Integrasi akan akan menjadi self sustaining dan bersifat spill over (fungsional dan politis) 1. Peranan dari institusi-institusi 2. Harapan menurunnya peran negara state sentris 3. Insitusi dan institusionalisasi yang relatif rendah yang ditemukan dalam pola-pola kaum regionalis. Neo-Liberal Institutions 1. Semakin tinggi interdependesi maka semakin tinggi pula tuntutan untuk kbk bekerjasama, instutsi t i dianggap memberikan solusi. 2. State sentris 3. Eksistensi institusi memeberukan keuntungan dalam hal transparansi, informasi dan monitoring pengembangan ekspetasi bersama dsb

Regionalisme dan Interdependensi Regionalisme dan integrasi ekonomi regional menciptakan : 1. Masalah-masalah material eksternalitas kebijakan internasional 2. Insentif bagi pengurangan biaya transaksi dan emfasilitasi berbagai hubungan intra-regional regional Regionalisme juga diharapkan mampu membentuk interstate cooperative institustion Konstruktivisme Konstruktivisme meyakini bahwa ide, kepercayaan, peran dan tradisi akan membentuk prilaku dan berbagai hasil karya yang dibuat oleh para aktor Kaum konstruktivis memfokuskan pada kesadaran dan identitas regional 1. Integrasi, dalam ciri interstate dan proses munculnya komunitas 2. Perhatian mengenai pentingnya proses tumbuh dan berkembangnya b ketertarikan dan identitas dan pentingnya aktor dalam menginterpretasikan dunia dan bagaimana memahaminya Menekankan pentingnya penyebaran pengetahuan, pembelajaran, dorongan ide, struktur normatif dan institusional

Teori Tingkat Domestik Regionalisme dan State Coherence Pergerakan beyond the state. Jika tidak ada negara yang mampu dan mempunyai keinginan kuat untuk memperthankan integrasi kawasan maka sulit sekali terbentuk dan terwujudnya suatu kawasan Tipe Rezim dan Demokratisasi Tipe rezim akan mendorong perkembangan regionalisme adalah mereka yang menganut demokrasi dan melakukan demokratisasi Teori Konvergensi Dinamika kerjasama regional dan integrasi ekonomi dalam rangka bertemnua atau bersatunya berbagai pilihan kebijakan domestik negaranegara

Teori Sub-Ordinat Didalam subordinat dibagi kedalam 3 bidang yaitu sektor core, periferi dan sistem instrusive. Pemisahan inii didasarkan empat pola variabel, iblyaitu : 1. Hakikat dan Tingkatan kohesi 2. Hakikat Komunikasi 3. Tingkatan Power 4. Struktur Hubungan