BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan
|
|
- Erlin Kusuma
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Akuntansi merupakan satu-satunya bahasa bisnis utama di pasar modal. Tanpa standar akuntansi yang baik, pasar modal tidak akan pernah berjalan dengan baik pula karena laporan keuangan merupakan produk utama dalam mekanisme pasar modal. Pembentukan pasar tunggal di Uni Eropa telah menumbuhkan sebuah kebutuhan akan adanya standar yang seragam dalam hal pelaporan keuangan. Bagi EU memiliki regulasi akuntansi yang seragam akan dapat meningkatkan keefektifan dalam pasar kapital serta mengurangi biaya informasi yang harus dikeluarkan perusahaan agar dapat diperbandingkan. Oleh sebab itu, standar akuntansi yang akan diterapkan haruslah standar akuntansi yang berkualitas tinggi. Standar akuntansi berkualitas tinggi berkontribusi untuk menjaga stabilitas kepercayaan para investor dan pelaku pasar modal terhadap resiko ketidakpastian yang dalam bisnis. Namun sayangnya, menyusun standar akuntansi berkualitas tinggi serta yang dapat diterima berbagai negara bukanlah hal yang mudah. Dinamika perkembangan standar akuntansi diibaratkan sebagai sebuah roda berjalan tanpa henti seiring dengan proses yang mendasarinya. Akuntansi sebenarnya terbentuk dari fenomena ekonomi dari perkembangan berbagai entitas ekonomi yang ada, sehingga pembentukan standar akuntansi bukanlah suatu proses yang berjalan serta-merta, namun sangat memperhatikan aspek konsekuensi ekonomi yang bisa diakibatkannya. Tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pendidikan, keterbukaan ekonomi, perkembangan pasar modal dan perlindungan investor merupakan faktor faktor didalam suatu negara yang tidak bisa dilepaskan pada saat pengambilan kebijakan implementasi standar akuntansi, dan aspek itu pulalah yang akan terkena dampak dari kebijakan yang diambil oleh suatu negara. Dari sini kemudian dapat disimpulkan bahwa regulasi standar akuntansi tidak terlepas dari unsur politik. Sebuah dewan internasional bernama International Accounting Standards Board (IASB) dibentuk untuk mengembangkan standar akuntansi yang diterima secara luas di dunia. Bekerjasama dengan Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO), Federasi Internasional Akuntan (IFAC), serta Komisi Uni Eropa akhirnya berhasil melahirkan satu set standar akuntansi yang berkualitas tinggi bernama International Financial Report Standards (IFRS). Dengan membawa misi akan mengembangkan IFRS demi terwujudnya transparansi, akuntabilitas dan efisiensi dalam pasar modal global, IASB bersama dengan working group termasuk juga EU, berupaya mempromosikan IFRS ini ke seluruh dunia. Hingga pada tahun 38
2 2008 lalu, EU secara terbuka memasukkan agenda pembahasan regulasi akuntansi keuangan ke dalam forum G-20. Tahun merupakan periode penting bagi negara anggota G-20, dimana Konferensi Tingkat Tinggi yang pertama akhirnya diadakan di Washington, AS karena adanya urgensi pemulihan ekonomi akibat krisis keuangan. Dampak dari krisis yang terjadi di AS maupun di Eropa nampaknya telah dirasakan oleh masyarakat global, sehingga upaya penanggulangan secara kolektif perlu segera dilakukan. Meningkatkan kepercayaan dalam bisnis, pertumbuhan ekonomi jangka panjang, dan stabilitas keuangan global menjadi fokus utama dalam KTT G-20 yang berlangsung pada periode tahun Dengan mengusung prinsip Strengthening Transparency and Accountability pada akhirnya negara negara G-20 sepakat bahwa diperlukan adanya upaya untuk menyelaraskan standar akuntansi dan berlaku secara internasional. Isu penerapan dan konvergensi IFRS tingkat global kemudian semakin meningkat dan KTT G20 yang selanjutnya kembali menyerukan pengembangan standar akuntansi yang dapat diterima secara luas. IASB bersama sama dengan steering partner yang menjadi working group dalam penyusunan IFRS ini kemudian mendapat sorotan publik karena kuatnya hubungan serta lobi politik yang dilakukan oleh EU dan EFRAG. EFRAG merupakan institusi independen yang dibentuk oleh EU dan fokus bekerja pada penyusunan standar akuntansi. Pasca mengalami krisis finansial, EU berupaya keras memulihkan perekonomian kawasannya dengan mulai memperbaiki regulasi bisnis dan investasi. Penerapan IFRS sebagai standar akuntansi yang telah diimplementasikan oleh EU sejak 2005 lalu secara global, merupakan salah satu cara untuk menuju pemulihan ekonomi dan pasar modal yang sebelumnya terkena dampak krisis keuangan. Dalam proses penyusunan IFRS sendiri, lembaga IASB telah secara terbuka menyatakan akan selalu mendengarkan dan meminta masukan internasional. Sehingga yang terjadi adalah penyusunan IFRS tidak hanya melibatkan debat teknikal akuntansi, namun juga kuat akan unsur proses politik dan tidak bisa terlepas dari kepentingan beberapa negara maju yang memiliki kekuatan lobi yang cukup besar. Dengan besarnya pengaruh kekuasaan EU akhirnya mendorong kesuksesan IFRS di tingkat global. Diplomasi yang dilakukan EU juga didukung oleh peran dan komitmen para menteri keuangan negara negara anggota EU yang secara terang terangan mendukung implementasi IFRS sebagai mekanisme global untuk kembali menyehatkan sektor perbankan setelah krisis finansial. Bagi negara berkembang, adopsi IFRS merupakan jalan termurah untuk meningkatkan kualitas informasi pelaporan keuangan yang mampu mendukung alokasi 39
3 modal secara efisien serta menarik minat investor guna membiayai pertumbuhan ekonomi negara berkembang. Seiring perkembangan IFRS ini, kemudian menimbulkan kecurigaan di negara berkembang akan aktivitas lobby yang kuat dan tekanan dari berbagai pihak yang berkepentingan terhadap dewan standar akuntansi. Hal ini merupakan tantangan awal bagi diplomasi EU dalam mewujudkan IFRS sebagai satu- satunya standar akuntansi global. Keraguan negara berkembang akan kredibilitas IASB sebagai lembaga independen yang mengedepankan kepentingan publik, kemudian diatasi oleh EU dan IASB sendiri dengan membentuk suatu forum bernama Economies Emerging Group (EEG). EEG merupakan forum yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan negara-negara berkembang anggota G20 dalam proses perkembangan standar akuntansi keuangan. Dengan demikian, IFRS akan menjadi standar akuntansi yang juga akan sesuai diterapkan negara berkembang, serta mengurangi kecurigaan negara berkembang terhadap dominasi negara maju didalam IASB. Meski demikian, masih terdapat penolakan IFRS yang disebabkan karena latar belakang nasional, keunikan iklim bisnis tiap negara, dan perbedaan kebutuhan dari pemakai laporan keuangan. Perkembangan suatu pasar modal yang berbeda di tiap negara, akan menunjukkan tingkat perhatian yang berbeda terhadap perlunya sistem akuntansi internasional. Pelaksanaan adopsi ke IFRS bagi tiap negara di dunia bukanlah sesuatu yang mudah. Oleh karena itu, pelaksanaan adopsi membutuhkan waktu untuk persiapan dan penyesuaian, mengingat standar akuntansi di suatu negara pengaruhnya sangat serius bagi penilaian kinerja perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya, termasuk nilai-nilai asetnya. Tantangan diplomasi bagi EU dan IASB selanjutnya datang dari advanced countries yang telah memiliki ekonomi dan pasar modal sangat mapan. Jepang dan Amerika Serikat merupakan negara dengan bursa saham dan pasar modal paling berpengaruh dilevel global. Regulasi akan standar akuntansi yang diterapkan oleh kedua negara tersebut juga sangat ketat dan melekat kuat pada iklim bisnisnya. Pada awalnya baik AS maupun Jepang menyambut baik dan mendukung program kerja IASB, namun belakangan nasib IFRS dikedua negara tersebut semakin tidak jelas. Bisa dipahami bahwa awal mula AS ataupun Jepang mendukung IFRS karena faktor krisis keuangan, namun ketidakpastian agenda pengadopsian IFRS dengan alasan masa transisi yang akan menggangu pertumbuhan ekonomi menimbulkan polemik baru. Rezim G-20 memang sebuah forum internasional yang tidak memiliki legitimasi formal dan sistem administrasi yang baku, serta tidak ada legally binding (mengikat secara hukum) terhadap kesepakatan yang dihasilkannya. G-20 adalah forum yang menyatukan para pemimpin global 40
4 untuk dapat menjalin kerjasama ekonomi dan keuangan. Namun, disetiap kesepakatan yang telah dicapainya, tidak akan ada sanksi legal bagi negara yang tidak menyesuaikan kebijakan nasionalnya sesuai dengan kesepakatan. Melalui dialog diplomatik, forum terbuka, dan konferensi internasional yang melibatkan regional standart setter, akuntan publik, serta perusahaan multinasional, EU mengharapkan AS dan Jepang pada akhirnya bersedia menerapkan IFRS secara penuh. Dengan keterlibatan pihak sebagai pelaku pasar modal secara langsung yang mendukung IFRS, diharapkan dapat membuka jalan IFRS untuk menggantikan GAAP di AS. Diplomasi EU telah membawa standar akuntansi internasional bergerak lebih maju. Misi untuk menjadikan IFRS sebagai dasar pelaporan keuangan tunggal yang diakui di seluruh dunia masih harus terus diupayakan. Seiring dengan arus globalisasi dalam bisnis serta penawaran dan permintaan lintas batas dalam pasar modal, penerapan regulasi yang seragam akan menjadi kebutuhan pelaku pasar yang bisa menekan suatu negara untuk segera menentukan kebijakan. 4.2 Saran Penulis menyadari bahwa masih terdapat sejumlah kekurangan dalam penelitian ini. Salah satunya adalah keterbatasan data pembahasan yang penulis miliki. Namun dari hasil penelitian ini diharapkan bahwa diplomasi Uni Eropa dalam upaya penerapan International Financial Reporting Standards (IFRS) secara global dapat membuka wawasan baru bagi studi diplomasi ekonomi dalam hubungan Internasional. Isu penerapan good governance didalam forum ekonomi Internasional nampaknya masih akan terus menjadi topik utama dan fokus perhatian berbagai negara. Oleh karena itu, studi ekonomi politik hubungan internasional juga sudah seharusnya memperluas obyek kajiannya seiring dengan era globalisasi kini. Seperti salah satu tujuan penerapan IFRS, yang untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan, penelitian juga diharapkan dapat memberikan transparansi melalui analisa penulis mengenai proses penyusunan IFRS ini. Komoditas ekonomi saat ini bukan lagi hanya terpacu pada barang atau jasa, melainkan juga informasi dan teknologi. Salah satunya adalah informasi akuntansi, dimana sebagai komoditas ekonomi, informasi akuntansi juga mampu mempengaruhi penawaran dan permintaan dalam pasar modal. Sehingga, sudah selayaknya regulasi pasar modal menjadi perhatian serius baik oleh pemerintah maupun masyarakat yang terlibat dalam pasar modal. Kebijakan ekonomi dan finansial memang selalu melewati proses politik, namun perlu diperhatikan juga faktor eksternal seperti dinamika perdagangan dan investasi global yang 41
5 akan mempengaruhi berjalannya kebijakan tersebut. Penerapan IFRS dinegara-negara maju dan berkembang saat ini tidak dapat dipisahkan dari peran pemerintah suatu negara. Penulis merekomendasikan, khususnya kepada otoritas keuangan pemerintah negara Indonesia, agar memainkan peran aktif dalam pengawasan dan kebijakan finansial terutama di wilayah yurisdiksinya. Pengawasan dan kontrol negara terhadap sektor ekonomi dan sektor finansial menjadi sangat dibutuhkan dalam menghadapi globalisasi dan liberalisasi pasar saat ini. Bagi penelitian selanjutnya yang bertema diplomasi Uni Eropa dan regulasi global sebaiknya juga mempertimbangkan kajian kebijakan didalam lembaga Uni Eropa sendiri. Kajian tersebut penting untuk mendukung analisa mengenai motif serta kepentingan Uni Eropa dalam menjalankan diplomasi luar negerinya. Saran kedua yaitu mengenai kajian G-20 sendiri yang dalam penelitian ini masih sangat kurang lengkap, sehingga untuk penelitian yang akan datang diharapkan dapat memberi gambaran tentang proses politik yang terjadi dalam forum G
BAB I PENDAHULUAN. Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) telah. awal lagi dalam menerapkan IFRS yaitu dari tahun 2002.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) telah diadopsi oleh banyak negara di dunia, seperti Uni Eropa, Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Australia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi para pemakai informasi keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan informasi yang relevan bagi para pemakai informasi keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang. Konvergensi Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) ke
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan arus globalisasi, Pemerintah Indonesia sebagai anggota G20 Forum telah bersepakat untuk melakukan konvergensi terhadap IFRS. IAI mencanangkan bahwa
Lebih terperinci1 Universitas Bhayangkara Jaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang cepat dalam pasar modal global memberi arti bahwa dimensi internasional dari akuntansi menjadi semakin penting dari masa sebelumnya bagi kalangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akibat dari globalisasi, para pelaku kegiatan bisnis antar negara membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi telah membuat batasan negara sudah semakin tidak tampak sehingga mendorong terjadinya kegiatan bisnis di luar batas negara. Sebagai akibat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian yang terbuka banyak melibatkan perusahaan dalam suatu rangkaian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara ke arah yang lebih terbuka. Perekonomian terbuka adalah terjadinya perdagangan internasional. Perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dunia. Selama tahun tersebut siklus laporan keuangan untuk International Financial
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tahun 2005 merupakan permulaan pasar di era globalisasi dan genap 30 tahun untuk membuat aturan atas pelaporan keuangan untuk perusahaan kapital diseluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbedaan kondisi ekonomi, hukum, sosial, dan politik di berbagai negara,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbedaan kondisi ekonomi, hukum, sosial, dan politik di berbagai negara, seringkali menyebabkan standar akuntansi yang digunakan oleh suatu negara berbeda dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya Negara-negara dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi mendorong berkembangnya Negara-negara dalam melakukan persaingan internasional, terutama perusahaan-perusahaan yang melakukan transaksi bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulai dari model dan standar pelaporan keuangan, relativisme jarak dalam pergerakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi dan Globalisasi di bidang ekonomi dan juga bisnis yang terjadi begitu cepat berdampak pada banyak aspek khususnya di pasar modal, mulai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber ekonomi menjadi barang dan jasa agar dapat dikonsumsi oleh masyarakat dengan tujuan untuk
Lebih terperinciC H A P T E R 1 FINANCIAL REPORTING AND ACCOUNTING STANDARDS (PELAPORAN KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI)
Dosen : Christian Ramos Kurniawan C H A P T E R 1 FINANCIAL REPORTING AND ACCOUNTING STANDARDS (PELAPORAN KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI) 1-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan laporan keuangan menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan laporan keuangan menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK) adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan isu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan isu hangat yang sedang marak diperbincangkan di berbagai negara. IFRS merupakan standar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah karena para pedagang merasa pasar dalam negeri tidak lagi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Awal munculnya ide untuk melakukan perdagangan ke luar negeri adalah karena para pedagang merasa pasar dalam negeri tidak lagi menjanjikan keuntungan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian seperti transaksi penjualan dan pembelian, melakukan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ekonomi merupakan salah satu sektor yang berpengaruh dalam menentukan tingkat kesejahteraan suatu negara. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aktivitas keseharian masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi telah menyentuh hampir seluruh aktivitas ekonomi dalam masyarakat. Kehidupan ekonomi global kini bersifat bebas dan tidak dibatasi oleh teritorial antar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya perusahaan-perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi mendorong berkembangnya perusahaan-perusahaan yang melakukan kegiatan bisnis di luar batas negaranya. Adanya kebutuhan akan pelaporan keuangan
Lebih terperinciAkuntansi Keuangan Kontemporer Lobbying of the international accounting standards committee
Modul ke: Fakultas Pasca Sarjana Akuntansi Keuangan Kontemporer Lobbying of the international accounting standards committee Dr.Harnovinsah M.Si,Ak,CA Program Studi Magister Akuntansi www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan harus sesuai dengan standarstandar
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Instrumen keuangan merupakan kontrak yang mengakibatkan timbulnya aset keuangan bagi satu entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas bagi entitas
Lebih terperinciAKUNTANSI INTERNASIONAL
AKUNTANSI INTERNASIONAL A. Definisi Akuntansi Internasional 1. Accounting for foreign subsidiary, akuntansi internasional hanya menyangkut proses penyusunan laporan konsolidasi dari perusahaan induk dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Adanya efek globalisasi membuat Negara menyelaraskan serta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya efek globalisasi membuat Negara menyelaraskan serta mengharmonisasi standar akuntansinya dengan standar akuntansi internasional. Hal ini bertujuan agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standards (IFRS) yang dirumuskan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bidang akuntansi saat ini sedang mengalami perkembangan yang mengarah pada penerapan standar akuntansi global yang tunggal, yaitu dengan adanya International Financial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam penyajian informasi laporan keuangan dibutuhkan sebuah aturan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam penyajian informasi laporan keuangan dibutuhkan sebuah aturan atau standar akuntansi.ifrs (Internasional Financial Reporting Standard) merupakansuatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi ekonomi menjadikan perekonomian dunia seakan tanpa batas (borderless). Negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang terintegrasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Munculnya globalisasi pada awal abad 20 menyebabkan banyaknya pluralisme dan pergerakan dari produk, manusia dan ide dalam waktu bersamaan. Perekonomian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internasional. Sehingga muncul organisasi yang bernama International
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Transaksi antar negara dan prinsip-prinsip akuntansi yang berbedaan antar negara mengakibatkan adanya kebutuhan akan standar akuntansi yang berlaku internasional. Sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari pihak ekstern dan pihak intern. Pihak ekstern terdiri dari masyarakat, UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan informasi keuangan dapat dilakukan melalui laporan keuangan yang sangat bermanfaat bagi pemangku kepentingan yang terdiri dari pihak ekstern dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tipe kepemilikan berkaitan dengan tipe konflik keagenan yang dialami
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tipe kepemilikan berkaitan dengan tipe konflik keagenan yang dialami perusahaan. Perusahaan keluarga memiliki karakteristik kepemilikan yang berbeda dengan perusahaan
Lebih terperinciBAB I bermanfaat bagi pemakainya? IASB (International Accounting Standard Board)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nilai informasi akuntansi merupakan sederetan angka yang memiliki makna atau nilai kebermanfaatan keputusan. Dengan apakah suatu informasi akuntansi dapat dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan bisnis dalam skala nasional dan. intemasional, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mencanangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan bisnis dalam skala nasional dan intemasional, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mencanangkan dilaksanakannya program konvergensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkepentingan (Margaretta dan Soeprianto 2012). Keberhasilan. tingkat kepercayaan investor dalam berinvestasi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sebuah media yang dijadikan sebagai alat untuk berkomunikasi antara pihak manajemen dengan para pihak berkepentingan (Margaretta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) merupakan standar yang digunakan perusahaan di Indonesia untuk menyusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi bagi investor dan kreditur, serta calon investor dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan dari laporan keuangan menurut kerangka konseptual PSAK adalah menyediakan informasi bagi investor dan kreditur, serta calon investor dan kreditur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan globalisasi sangat cepat dan tidak ada batasan waktu, ruang, dan tempat antar suatu negara. Hal ini merupakan kesempatan bagi setiap orang untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modalnya pada perusahaan mereka. Akuntansi mengalami perkembangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, pasar modal di dunia sudah sangat luas. Berbagai perusahaan dari negara berlomba-lomba menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk membuat keputusan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk membuat keputusan investasi. Informasi yang diperlukan tersebut diantaranya disajikan dalam laporan keuangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan dibuatnya laporan keuangan adalah untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar pengguna laporan keuangan. Masing-masing pengguna memiliki beragam kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. I.1 Latar Belakang Masalah Dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Statement Membership Obligation), yang mensyaratkan antara lain penggunaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada SMO (Statement Membership Obligation), yang mensyaratkan antara lain penggunaan IFRS (International
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perdagangan bebas merupakan suatu bukti nyata bahwa perekonomian saat ini telah menuju pada sebuah perekonomian global, dimana setiap kegiatan ekonomi dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan perusahaan mencatat informasi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Laporan keuangan digunakan untuk berbagai pihak seperti investor, karyawan,
Lebih terperinciTEORI AKUNTANSI MAKALAH ADOPSI PENUH IFRS
TEORI AKUNTANSI MAKALAH ADOPSI PENUH IFRS Dosen : Anis Chariri, SE, MCom, Ph.D. Akt. Disusun oleh: Astri Laksitafresti Destaria Ferdiani Ranny Tanjungsari Yuliana C2C008022 C2C008035 C2C008116 C2C008153
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Status Adopsi IFRS. IFRS diadopsi secara penuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Forum tahunan G20 di London pada 2 April 2009 menghasilkan kesepakatan yang mengharuskan negara anggota menerapkan standar akuntansi global yaitu International
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. properti di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan sekitar 20% di
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan properti cukup berkembang pesat di beberapa negara. Pasar properti di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan sekitar 20% di tahun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA IFRS (International Financial Reporting Standards) oleh International Accounting Standard Board (IASB).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 IFRS (International Financial Reporting Standards) IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir ini, isu globalisasi telah menjadi sebuah fenomena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini, isu globalisasi telah menjadi sebuah fenomena yang tidak dapat dihindarkan dalam dunia bisnis. Sebagai respon atas meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat laporan keuangan yang dihasilkan menjadi tidak seragam.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya globalisasi mengakibatkan semakin berkembangnya transaksi bisnis lintas negara dan arus modal investasi. Perusahaan harus mampu bersaing dengan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Tulisan ini telah menunjukkan analisis terhadap alasan-alasan di balik peningkatan
BAB V KESIMPULAN Tulisan ini telah menunjukkan analisis terhadap alasan-alasan di balik peningkatan intensitas diplomasi dan perdagangan jasa pendidikan tinggi di kawasan Asia Tenggara, yang kemudian ditengarai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kalangan profesi yang bergabung dalam sebuah lembaga resmi. Seperti banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di setiap negara, penyusunan laporan keuangan memiliki standar dan tahapan yang berbeda-beda. Standar dan tahapan tersebut ditentukan oleh kalangan profesi yang bergabung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu laporan keuangan yang memiliki kredibilitas tinggi. International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan pedoman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia memiliki suatu tantangan untuk terus meningkatkan kualitas informasi akuntansi disetiap perusahaan yaitu dengan melakukan penyajian dan pengungkapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHUULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2016 merupakan realisasi pasar bebas. di kawasan Asia Tenggara. Tujuan dibentuknya MEA adalah untuk
BAB I PENDAHUULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2016 merupakan realisasi pasar bebas di kawasan Asia Tenggara. Tujuan dibentuknya MEA adalah untuk meningkatkan stabilitas perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi merupakan proses integrasi internasional yang dapat ditandai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi merupakan proses integrasi internasional yang dapat ditandai dengan adanya kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, hal tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir International Financial Reporting Standards (IFRS)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir International Financial Reporting Standards (IFRS) menjadi topik yang hangat di tanah air. Pertemuan G-20 tahun 2008 di Washington (USA) menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia berkembang semakin pesat. Perbankan merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian di Indonesia berkembang semakin pesat. Perbankan merupakan sasaran pembangunan ekonomi, dimana perbankan diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dianggap merupakan salah satu tugas akuntansi yang sangat penting dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengakuan, pengukuran, dan pelaporan laba perusahaan serta komponennya dianggap merupakan salah satu tugas akuntansi yang sangat penting dalam menyediakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenai pasar modal juga, investor dapat dengan mudah masuk ke lantai pasar. kegiatan perusahaan semakin lebih kompleks.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri serta arus globalisasi yang semakin pesat menuntut perusahaan untuk mampu bergerak sejalan dengan perkembangan tersebut. Selain itu dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa, perdagangan, maupun manufaktur selalu berhadapan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan suatu investasi atau operasi perusahaan dengan minimal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Biaya modal ekuitas merupakan salah satu komponen biaya yang penting bagi perusahaan yang dapat berdampak pada keputusan investasi. Karena biaya modal ekuitas
Lebih terperinci3. Standar Akuntansi Syariah Standar Akuntansi Syariah akan diluncurkan dalam tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Arab.
PENDAHULUAN Latar Belakang Akuntansi merupakan satu-satunya bahasa bisnis utama di pasar modal. Tanpa standar akuntansi yang baik, pasar modal tidak akan pernah berjalan dengan baik pula karena laporan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perusahaan yang pesat dan semakin beragamnya perusahaan multinasional di berbagai negara merupakan tanda dari adanya globalisasi. Pada era globalisasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. keberadaan perusahaan. Perusahaan dikatakan memiliki legitimasi ketika sistem
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Teori Legitimasi Menurut Tristanti (2012) teori legitimasi menyatakan bahwa perusahaan memiliki kontrak dengan masyarakat. Teori legitimasi menjadi sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. baik organisasi profit maupun non profit untuk menghasilkan informasi yang akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan pelaporan mengenai transaksi (kejadian ekonomi dan keuangan) suatu organisasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuju International Financial Reporting Standards (IFRS) telah menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tahapan konvergensi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) menuju International Financial Reporting Standards (IFRS) telah menjadi pusat perhatian para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standard (IFRS) merupakan salah satu standar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan harus disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Prosedur, prinsip, dan standar akuntansi yang berbeda oleh setiap negara diakibatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan sumber
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan sumber daya alam, terutama dari sektor pertanian. Sektor pertanian ini mempunyai peran yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keuangan dalam usaha mengharmonisasikan standar-standar akuntansi dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengaruh globalisasi saat ini telah menghilangkan batasan-batasan geografis dalam kegiatan perekonomian dan menuntut adanya suatu sistem akuntansi dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya laju pertumbuhan bisnis saat ini menuntut Indonesia untuk menyetarakan standar keuangan serta penyusunan laporan keuangan mengikuti standar internasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangatlah penting bagi perusahaan publik. Hal ini dilakukan sebagai wujud
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengungkapan informasi yang terbuka mengenai perusahaan sangatlah penting bagi perusahaan publik. Hal ini dilakukan sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi, terutama yang bersifat keuangan dan dimaksudkan untuk bermanfaat dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi akuntansi didefinisikan sebagai informasi kuantitatif tentang entitas ekonomi, terutama yang bersifat keuangan dan dimaksudkan untuk bermanfaat dalam pengambilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diumumkan di bursa. Peraturan ini tertera dalam Peraturan Bursa No. I-E tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang tercatat di bursa wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan, laporan keuangan tengah tahunan, dan laporan keuangan triwulan untuk diumumkan di bursa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengungkapan dan penyajian informasi merupakan suatu upaya. fundamental untuk menyediakan informasi mengenai laporan keuangan bagi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pengungkapan dan penyajian informasi merupakan suatu upaya fundamental untuk menyediakan informasi mengenai laporan keuangan bagi pengguna laporan keuangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga-lembaga keuangan menurun akibat ketidakpercayaan dari konsumen.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi Amerika Serikat di tahun 2008 telah menjadi krisis keuangan global yang melanda perekonomian dunia. Bermula dari beberapa perusahaan besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standars (IFRS) merupakan standar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah International Financial Reporting Standars (IFRS) merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan olehinternational Accounting Standard Board (IASB)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Proses tersebut adalah suatu perubahan di dalam perekonomian dunia, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia di era sekarang ini, keadaan ekonomi selalu mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia di era sekarang ini, keadaan ekonomi selalu mengalami perubahan menciptakan arus persaingan yang semakin ketat dan kondisi keuangan yang tidak menentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi yang semakin deras telah menghilangkan batas-batas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arus globalisasi yang semakin deras telah menghilangkan batas-batas geografis dalam melakukan investasi dan perdagangan dan mengarah kepada pembentukan satu sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2003) mengenai manipulasi laporan keuangan, serta sering terjadinya mogok kerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Terjadinya berbagai macam kasus dalam sektor bisnis di Indonesia seperti kasus PT. Kimia Farma, Tbk pada tahun 2002 (siaran pers BAPEPAM, 2002) dan PT. Bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi akuntansi di seluruh dunia (Cascino dan Gassen 2015). Dampak tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan pasar internasional, munculnya perusahaan multinasional, masuknya arus investasi asing, dan perubahan perilaku investor merupakan empat dari banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan andal. Standar akuntansi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan menyusun laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi agar dapat menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan andal. Standar akuntansi menetapkan aturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan standar akuntansi yang berlaku secara internasional sangatlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan standar akuntansi yang berlaku secara internasional sangatlah diperlukan terutama pada saat ini dimana perusahaan perusahaan multinasional mulai berkembang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan Perum mempunyai maksud
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Usaha Milik Negara atau BUMN berdasar UU No. 19 Th 2003 adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan digunakan manajemen untuk mempertanggung jawabkan kinerjanya dalam mengelola sumber daya perusahaan. Selain itu, laporan keuangan juga merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negeri agraris dengan tanah subur dan iklim tropis, mempunyai potensi agribisnis dan ekstraktif yang amat besar. Sektor ini berkembang pesat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Singapura pada tahun Konsekuensi atas kesepakatan MEA tersebut berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 merupakan realisasi pasar bebas di Asia Tenggara yang telah dilakukan secara bertahap mulai KTT ASEAN di Singapura pada tahun 1992.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya
BAB V KESIMPULAN Keamanan energi erat hubungannya dengan kelangkaan energi yang saat ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya industrialisasi dan kepentingan militer. Kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koperasi mengandung makna kerjasama. Definisi koperasi Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi mengandung makna kerjasama. Definisi koperasi Indonesia menurut UU No. 25/1992 tentang perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. keuangan suatu entitas yang akan digunakan oleh stakeholder sebagai salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem yang digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan sebagai salah satu output utama. Akuntansi berfungsi untuk mengindetifikasi,
Lebih terperinciANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS
ANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS KELOMPOK GOODWILL: Dwi Rahayu 090462201 098 Dedi Alhamdanis 100462201 362 Larasati Sunarto 100462201 107 FAKULTAS EKONOMI UMRAH 2012 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciIndonesia, G20 dan Komitmen Anti Korupsi
Indonesia, G20 dan Komitmen Anti Korupsi 1 OLEH: MAHENDRA SIREGAR WAKIL MENTERI PERDAGANGAN PADA ROUND TABLE DISCUSSION INDONESIA, G-20 DAN KOMITMEN ANTI-KORUPSI Diselenggarakan oleh INFID. Hotel Santika
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption) standar akuntansi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. kepentingan yang berbeda (Jensen dan Meckling, 1976). Perusahaan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 1.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Agency Theory (Teori Keagenan) Teori keagenan menyatakan bahwa antara manajemen dan pemilik mempunyai kepentingan yang berbeda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian global yang melanda perekonomian negara-negara di dunia dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seperti yang kita lihat beberapa tahun belakangan ini telah terjadi gejolak perekonomian global yang melanda perekonomian negara-negara di dunia dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, serta
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini perkembangan pengetahuan di bidang teknologi informasi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, serta munculnya pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Weygandt et al., 2008). Keseluruhan proses akuntansi pada akhirnya akan menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan sistem informasi yang mengidentifikasi, merekam dan mengkomunikasikan kejadian ekonomik dari suatu entitas pada pengguna yang berkepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setelah negara Indonesia dan negara negara di Asia Timur lainnya
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Setelah negara Indonesia dan negara negara di Asia Timur lainnya mengalami krisis ekonomi yang dimulai pada pertengahan tahun 1997 dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. perusahaan (Sijabat, 2007). Setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini good corporate governance (GCG) telah menjadi salah satu pilar dalam sistem ekonomi pasar. Ia berkaitan erat dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (pihak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (pihak perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Melalui laporan keuangan, manajemen perusahaan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pengungkapan dan penyajian informasi secara akurat sangat dibutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengungkapan dan penyajian informasi secara akurat sangat dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan, agar laporan keuangan tersebut tidak menyesatkan.
Lebih terperinci