BAB 3 PEMBAHASAN. Contoh 1:

dokumen-dokumen yang mirip
Penelitian Operasional II Rantai Markov RANTAI MARKOV

Pengantar Proses Stokastik

BAB 2 LANDASAN TEORI

6.6 Rantai Markov Kontinu pada State Berhingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. X(t) disebut ruang keadaan (state space). Satu nilai t dari T disebut indeks atau

BAB III. Hidden Markov Models (HMM) Namun pada beberapa situasi tertentu yang ditemukan di kehidupan nyata,

SKRIPSI MARINTAN NOVALINA N

ANALISIS MARKOV Proses Markov Matriks kemungkinan perpindahan keadaan / transisi

Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat,

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

II. TINJAUAN PUSTAKA. real. T dinamakan himpunan indeks dari proses atau ruang parameter yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS MARKOV

BAB IV MODEL HIDDEN MARKOV

BAB III PROSES POISSON MAJEMUK

BAB III MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS ESTIMASI PERUBAHAN MINAT MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TERHADAP TUJUH OPERATOR GSM

BAB 2 LANDASAN TEORI


BAB I PENDAHULUAN. sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.

Oleh: Isna Kamalia Al Hamzany Dosen Pembimbing : Dra. Laksmi Prita W, M.Si. Dra. Nur Asiyah, M.Si

BAB III HIDDEN MARKOV MODELS. Rantai Markov bermanfaat untuk menghitung probabilitas urutan keadaan

BAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengantar Proses Stokastik

Markov Chain. Game Theory. Dasar Simulasi

7/28/2005 created by Hotniar Siringoringo 1


BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, sering dijumpai peristiwa-peristiwa yang terjadi

BAB V STUDI KASUS: HASIL DAN PEMBAHASAN

Antrian Orang (antri mengambil uang di atm, antri beli karcis, dll.) Barang (dokumen lamaran kerja, mobil yang akan dicuci, dll) Lamanya waktu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

Pertemuan 5 ANALISIS RANTAI MARKOV

BAB III DARI MODEL ANTRIAN M/M/1 DENGAN POLA KEDATANGAN BERKELOMPOK KONSTAN. 3.1 Model Antrian M/M/1 Dengan Pola Kedatangan Berkelompok Acak

Pemodelan Sistem Antrian Satu Server Dengan Vacation Queueing Model Pada Pola Kedatangan Berkelompok

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

ALJABAR LINEAR [LATIHAN!]

6.3 PROSES KELAHIRAN DAN KEMATIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

PREDIKSI JUMLAH LULUSAN DAN PREDIKAT KELULUSAN MAHASISWA FMIPA UNTAN TAHUN ANGKATAN 2013/2014 DENGAN METODE RANTAI MARKOV

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

4.1.1 Distribusi Binomial

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI STATISTIKA

BAB I PENDAHULUAN. Antrian dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui, misalnya antrian di

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III MODEL ANTRIAN MULTISERVER DENGAN VACATION

KAJIAN MODEL MARKOV WAKTU DISKRIT UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR PADA MODEL EPIDEMIK SIR. Oleh: RAFIQATUL HASANAH NRP.

SIMULASI ANTRIAN DI BENGKEL RESMI YAMAHA HARPINDO JAYA GOMBONG DAN SUMBER BARU GOMBONG

Rekayasa Trafik Telekomunikasi Sistem Loss. TEU9948 Indar Surahmat

S - 9 PERGESERAN PANGSA PASAR KARTU SELULER PRA BAYAR GSM MENGGUNAKAN ANALISIS RANTAI MARKOV (Studi Kasus: Mahasiswa FMIPA UNSRAT Manado)

Hanna Lestari, ST, M.Eng. Lecture 11 : Rantai Markov

MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL TIRTONADI

ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION

II LANDASAN TEORI. Contoh. Ditinjau dari sistem yang didefinisikan oleh:

Mela Arnani, Isnandar Slamet, Siswanto Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret

MA4081 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Bab 4 Proses Po

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PROSES KEPUTUSAN MARKOVIAN TEKNIK RISET OPERASI

Catatan Kuliah. MA4181 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Smart and Stochastic. disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

TINJAUAN PUSTAKA. Kriptografi

Teller 1. Teller 2. Teller 7. Gambar 3.1 Proses antrian pada sistem antrian teller BRI Cik Ditiro

PENERAPAN SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PASIEN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) RUMAH SAKIT

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

VI. ANALISIS PANGSA PASAR KOPI ARABIKA DI KABUPATEN TANA TORAJA DAN ENREKANG. Dinamika sebaran pangsa pasar (market share) dari enam daerah

BAB II LANDASAN TEORI

P (A c B c ) = P [(A B) c ] = 1 P (A B) = 1 P (A) P (B) + P (AB)

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

AK6083 Manajemen Risiko Kuantitatif. Referensi: McNeil, Frey, Embrechts (2005), Quantitative Risk Management: Concepts, Techniques and Tools.

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

Prediksi Indeks Saham Syariah Indonesia Menggunakan Model Hidden Markov

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

ANTRIAN. pelayanan. Gambar 1 : sebuah sistem antrian

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Analisis Markov merupakan sebuah teknik yang berhubungan dengan

BILANGAN ACAK. Metode untuk mendapatkan bilangan acak : 1. Metode Kongruen Campuran Rumus :

P (A c B c ) = P [(A B) c ] = 1 P (A B) = 1 P (A) P (B) + P (AB)

RANCANGAN KURIKULUM PROGRAM DOKTOR STATISTIKA (STK) DALAM KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI)

ANALISIS SISTEM ANTREAN PADA PELAYANAN TELLER DI PT BANK BPD DIY KANTOR CABANG SLEMAN TUGAS AKHIR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh masyarakat pada umumnya. Dahulu keramik hanya dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERENCANAAN JUMLAH TENAGA PERAWAT DI RSUD PAMEKASAN MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV

BAB III MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE (MSAR)

PERBANDINGAN PENGGUNAAN RANTAI MARKOV DAN DISTRIBUSI CAMPURAN DATA TIDAK HUJAN DAN DATA HUJAN UNTUK MENSIMULASI DATA HUJAN HARIAN TUGAS AKHIR

BAB II LANDASAN TEORI. pembahasan model antrian dengan working vacation pada pola kedatangan

Rantai Markov Diskrit (Discrete Markov Chain)

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

untuk setiap x sehingga f g

Pengantar Proses Stokastik

Transkripsi:

BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Pengolahan Data Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, rantai markov atau proses markov akan digunakan untuk menganalisa data yang diperoleh dalam penelitian ini. Contoh kasus yang digunakan dalam tulisan skripsi ini adalah peluang penyediaan kamera dari sebuah toko, besarnya biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki mesin yang rusak dan peluang steady state yang diperoleh dari suatu sistem PABX yang memiliki 4 line hunting Contoh 1: Sebuah toko kamera menyediakan model kamera yang terbaru yang dapat dipesan tiap minggu. Misalkan D 1, D 2,. mewakili permintaan dari kamera (kamerakamera akan dijual jika tidak dihabiskan) selama minggu pertama, minggu kedua,., berturut-turut. Ini dapat diasumsikan bahwa D i adalah bebas dan variabel acak yang didistribusikan memiliki distribusi poisson dengan rata-rata 1. Misalkan X 0 mewakili jumlah kamera yang tersedia mula-mula, X 1 jumlah kamera yang tersedia pada akhir minggu 1, X 2 jumlah kamera yang tersedia pada akhir minggu 2, dan seterusnya. - Misalkan X 0 = 3 - Pada malam sabtu toko memasukkan pesanan dimana pesanan dikirim pada saat toko dibuka hari senin. - Toko mengeluarkan kebijaksanaan: Apabila tidak ada persediaan kamera, 3 kamera dipesan. Sebaliknya tidak dipesan jika persediaan ada. - Penjual mengalami rugi apabila permintaan melebihi barang-barang yang ada Tentukan Peluang Steady State dari permintaan kamera tersebut! X t adalah jumlah kamera yang disediakan pada setiap akhir minggu t, dimana X t mewakili state dari waktu t Xt = i, X t+1 bergantung pada D t+1 dan X t (Sifat Markov)

D t memiliki distribusi poisson dengan jumlah sama dengan 1. Artinya bahwa P(D t+1 = n) = e -1 1 n / n untuk n = 0, 1,.. P(D t = 0) = e -1 = 0.368 P(Dt = 1) = e -1 = 0.368 P(Dt = 2) = (1/2) e -1 = 0.184 P(D t 3) = 1 (0.368+0.368+0.184) = 0.08 Xt+1 = max(3-d t+1, 0) if X t = 0 and X t+1 = max(x t D t+1, 0) if X t 1, for t = 0,1,2,. Matriks transisi satu langkah P03 = P(D t+1 = 0) = 0.368 P02 = P(D t+1 = 1) = 0.368 P01 = P(D t+1 = 2) = 0.184 P00 = P(D t+1 3) = 0.080 P = Matriks Transisi 1 langkah P = Matriks Transisi 2 langkah

Matriks Transisi 4 langkah P (4) = P (2) P (2) Matriks Transisi 8 langkah P (8) = P (4) P (4) Peluang Steady State Peluang peralihan tingkat keadaan seimbang (Peluang Steady State) adalah peluang peralihan yang sudah mencapai keseimbangan, sehingga tidak akan berubah terhadap perubahan waktu yang terjadi atau perubahan tahap yang terjadi. Secara formal peluang peralihan tingkat keadaan seimbang didefinisikan sebagai berikut: dimana: = batas distribusi peluang tingkat keadaan seimbang dalam keadaan j = Peluang perpindahan dari state i ke state j setelah n langkah Peluang Steady State memenuhi persamaan steady state dibawah ini

Dari matriks P yang ada maka dicari P n untuk mengetahui matriks P itu regular atau tidak. Misalkan P 2 Karena P 2 merupakan matriks regular yaitu memiliki elemen-elemen yang positif, maka dapat ditentukan peluang Steady State dari matriks P + 1 = π 0 + π 1 + π 2 + π 3 + Sekarang perhatikan matriks peluangnya: Baris pertama menyatakan State 1 = 0.080 State 0 + 0.184 State 1 + 0.368 State 2 + 0.368 State 3 Demikian halnya dengan seterusnya. Sehingga sistem linear F = (I P t ) = 0 adalah I =

P = (I P) = Maka Sistem Linear F = (I P t ) = 0 adalah: Jika persamaan diatas diselesaikan dengan bentuk eselon baris tereduksi untuk matriks maka diperoleh: Vektor Steady State dari sistem tersebut adalah : 1. Peluang permintaan kamera terbaru pada state 0 atau mula mula dalam keadaan seimbang tanpa memperhitungkan keadaan awal adalah 0.286 2. Peluang permintaan kamera terbaru pada state 1 atau pada akhir minggu 1 dalam keadaan seimbang tanpa memperhitungkan keadaan awal adalah 0.285 3. Peluang permintaan kamera terbaru pada state 2 atau pada akhir minggu 2 dalam keadaan seimbang tanpa memperhitungkan keadaan awal adalah 0.264 4. Peluang permintaan kamera terbaru pada state 3 atau pada akhir minggu 3 dalam keadaan seimbang tanpa memperhitungkan keadaan awal adalah 0.166

Contoh 2: Seorang pengusaha mencoba memperhitungkan berapa banyaknya biaya untuk perawatan mesin Mr. Andrew. Dia memperhitungkan bahwa biaya untuk perawatan $300 setiap hari jika mesin dalam perbaikan. Mereka memperkirakan bekerjanya mesin dengan baik menurut peraturan Rantai Markov. Jika mesin itu bekerja hari ini, maka peluang untuk bekerja waktu yang akan datang 95%. Berapa akan dibayar Mr. Andrew tiap tahunnya? 0.95 0.05 0.6 Bekerja (w) Rusak (B) 0.4 Gambar 3.1 Peluang Mesin dalam kondisi Bekerja atau Rusak Untuk menjawab pertanyaan di atas. Diperoleh batas distribusi = ( ) untuk rantainya. dimana P = Maka: Dari persamaan di atas diperoleh: Maka diperoleh persamaan =, =

Maka mesin yang rusak diperkirakan 9 hari sekali. Maka biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki mesin tersebut Maka Biaya untuk tiap tahun diperkirakan $12,000 Contoh 3 Suatu sistem PABX memiliki 4 jalur sibuk (line hunting) dengan satu nomor yang sama. Rata-rata penggunaan jalur (line) dari luar / dalam diasumsikan tetap mengikuti proses Poisson dengan parameter. Lama bicara rata-rata juga tetap dan mengikuti proses eksponensial dengan parameter. Sistem ini memiliki lima status. Diketahui = 6 call / jam dan lama pembicaraan rata rata 15 menit ( pembicaraan / jam). Hitung peluang steady state sistem tersebut! Jawab: Karena ada lima status, E n, maka ada n jalur yang sedang digunakan. Maka dalam keadaan steady state diperoleh: S = 1 + S = 1 + S = 13,1875 untuk n = 0, 1, 2, 3, 4 = 0,07583 = 0,11374

= 0,25592 = 0,38389 Dengan melihat rata-rata peluang diatas maka dapat disimpulkan sistem akan cenderung sibuk walaupun jumlah jalur (line) ditambah. Namun apabila berkurang, misalnya jika berturut-turut 6, 5, 4, 3 akan menghasilkan kemungkinan ada line yang kosong yang lebih baik sebagai berikut: p 0 p p p 1 2 3 = 0,13061 = 0,19592 = 0,24490 = 0,24490 p4 = 0,18367 1. Peluang steady state yang diperoleh pada Sistem PABX adalah: 0,07583 = 0,11374 = 0,25592 = 0,38389 Dengan melihat peluang steady state dapat disimpulkan bahwa sistem tersebut akan cenderung sibuk walaupun jumlah line ditambah.

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Dari uraian bab-bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 2. Peluang steady state yang diperoleh pada perusahaan kamera tersebut adalah: Dimana peluang permintaan kamera terbaru pada state 0 atau mula mula sampai pada akhir minggu atau state 3 mengalami penurunan. Karena nilai steady statenya sudah sama dengan p n maka hasil yang diperoleh sudah benar. 3. Peluang steady state yang diperoleh pada Sistem PABX adalah: 0,07583 = 0,11374 = 0,25592 = 0,38389 Dengan melihat peluang steady state dapat disimpulkan bahwa sistem tersebut akan cenderung sibuk walaupun jumlah line ditambah. 4.2 Saran 1) Rantai Markov merupakan salah satu cara dalm pengambilan keputusan dimana aplikasinya dapat digunakan dalam berbagai bidang yaitu ekonomi, politik, kependudukan, industri, pertanian,

kesehatan dan lain lain. Untuk penerapan rantai markov pada waktu diskrit sudah banyak diteliti. Bagi seseorang yang ingin meneliti tentang rantai markov, dapat juga menerapkan rantai markov pada waktu kontinu dalam kasus-kasus yang lain. 2) Peluang steady state pada perusahaan kamera menunjukkan bahwa permintaan kamera tiap minggunya berkurang. Oleh karena itu penyediaan kamera tidak perlu ditambah lagi. 3) Peluang steady state pada sistem PABX menunjukkan sistem akan cenderung berada dalam kondisi sibuk. Untuk menanggulanginya maka harus semakin kecil, artinya penggunaan line atau jalur harus menurun supaya ada line yang kosong sehingga sistem tersebut tidak terlalu sibuk.