BAB III PEMBUATAN ROUTING SHEET DAN MULTIPLE PRODUCT PROCESS CHART ASISTEN PRAKTIKUM PLO 2015
ROUTING SHEET Routing sheet adalah lembar isian yang akan menjelaskan kebutuhan sumber daya bahan baku dan fasilitas untuk pembuatan bagian atau komponen penyusun produk Dalam daftar ini akan dapat dilihat baik kapasitas teoritis maupun kapasitas aktual, kebutuhan bahan yang diharapkan dan diperhitungkan serta kebutuhan fasilitas atau mesin secara teoritis
Kegunaan Routing Sheet Menghitung jumlah mesin yang diperlukan Menghitung jumlah part yang harus dipersiapkandalam usaha memperoleh sejumlah produk jadi yang diinginkan
Langkah-Langkah Pembuatan Routing Sheet Tentukan jumlah produk per satuan waktu yang ingin dicapai dan jumlah jam kerja dalam satuan waktu tersebut. Tentukan pula waktu baku dan waktu setup mesin untuk tiap operasi. Tentukan jumlah unit yang diharapkan dan jumlah unit yang diperhitungkan Lakukan perhitungan akan kapasitas dengan efisiensi. Efisiensi yang digunakan adalah efisiensi pabrik dari semua departemen. Lakukan perhitungan jumlah mesin teoritis yang dibutuhkan untuk memenuhi kapasitas produksi tersebut.
MPPC (Multiple Product Process Chart) MPPC merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami oleh bahan, baik bahan baku maupun bahan tambahan, seperti urutan-urutan operasi, pemeriksaan dan penyimpanan MPPC disebut juga suatu peta yang menggambarkan jumlah pemakaian kebutuhan mesin dari Routing Sheet. Simbol-simbol yang di pergunakan dalam MPPC ini sama dengan simbol- simbol yang di gunakan pada OPC, hanya saja pada cara penomorannya dilakukan berdasarkan urutan-urutan proses operasi perkomponen
Langkah Pembentukan MPPC 1. Menuruni sisi kiri atas, tuliskan daftar departemen, kegiatan, proses, dan mesin atau fasilitas 2. Sepanjang baris atas, tuliskan komponen produk 3. Dari lintasan produksi catat operasi pada tiap barang, berhadapan dengan nama departemen, proses atau mesin yang sesuai, dibawah barang yang sesuai, dengan lingkaran yang mengandung nomor operasi lintasan produksi 4. Hubungkan lingkaran menurut urutannya 5. Kaji Peta yang dihasilkan NB : jika terjadi backtracking, lakukan penyusunan ulang departemen dan sebagainya sampai diperoleh pola aliran yang efisien
TERIMA KASIH
STRUKTUR ORGANISASI, PERENCANAAN TENAGA KERJA LANGSUNG DAN TAK LANGSUNG ASISTEN PRAKTIKUM PLO - 2015
DEFINISI STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi adalah susunan dari hubungan antara komponen atau bagian dalam suatu organisasi yang juga menunjukkan tingkat spesialisasi aktivitas kerja serta hirarki suatu organisasi Struktur organisasi bisa bersifat sederhana atau kompleks tergantung dari kebutuhan Dalam struktur organisasi dapat disertakan sistem komandi, staff, kombinasi komando dan staff, dan matriks.
TIPE STRUKTUR ORGANISASI GARIS STAFF GARIS DAN STAFF FUNGSIONAL MATRIKS
STRUKTUR ORGANISASI GARIS Biasa digunakan di perusahaan skala kecil Masing-masing bagian yang ada merupakan unit yang berdiri sendiri Kekuasaan mengalir langsung dari direktur ke kepala bagian Kepala bagian menjalankan semua fungsi pengawasan dalam bagiannya.
STRUKTUR ORGANISASI STAFF Struktur yang didasarkan pada keahlian khusus dan biasanya berupa tugas memberikan penyuluhan dan nasihat kepada para manajer.
STRUKTUR ORGANISASI GARIS DAN STAFF Kebanyakan dipakai oleh perusahaan sedang hingga besar Tugas kepala bagian lebih berat Memerlukan bantuan para ahli yang dapat memberikan saran dalam beberapa fungsi.
STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL Masing-masing manajer adalah seorang ahli/spesialis Masing-masing bawahan/pekerja mempunyai beberapa pimpinan
STRUKTUR ORGANISASI MATRIKS Disebut juga dengan organisasi manajemen proyek, struktur organisasi dimana para spesialis dari bagianbagian yang berbeda disatukan untuk mengerjakan proyek khusus.
PERENCANAAN TENAGA KERJA LANGSUNG DAN TAK LANGSUNG Perencanaan tenaga kerja tak langsung berdasarkan pada struktur organisasi. Tenaga kerja tak langsung menduduki setiap jenjang struktur dan tenaga kerja pendukung yang dibutuhkan sehubungan dengan tugas dan kewajiban. Perencanaan tenaga kerja langsung didasarkan pada jumlah mesin dan fasilitas produksi yang digunakan dalam proses konversi.
Jenis tenaga kerja Tenaga kerja langsung Terlibat langsung dalam proses produksi Tenaga kerja tak langsung Tidak terlibat langsung dalam proses produksi. Misalnya bagian administrasi