BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dibahas hasil-hasil penelitian yang memperlihatkan tentang peningkatan pemahaman siswa tentang materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI melalui Media Audio-Visual dalam pembelajaran IPS kelas V SDN 1 Botumoito. Seperti yang diterangkan pada bagian sebelumnya bahwa ada dua siklus kegiatan yang dilaksanakan yaitu siklus I, dan siklus II. Dari kedua siklus tersebut, maka dapat diketahui sejauh mana peningkatan pemahaman siswa pada pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran IPS materi peristiwa kemerdekaan RI melalui Media Audio-Visual. Dari setiap siklus, diadakan evaluasi serta refleksi untuk mendapatkan hasil pada akhir setiap siklus untuk mengetahui peningkatan yang diperoleh siswa pada setiap siklus melalui pembelajaran IPS melalui media Audio-Visual. Berdasarkan hasil dari kedua siklus yang selanjutnya dapat diuraikan sebagai berikut: 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I Pada siklus ini, siswa diberikan materi Peristiwa Kemerdekaan RI dengan melalui media Audio-Visual pada pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa, yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian evaluasi kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana tingkat penerimaan materi yang diperoleh. Pada siklus ini diperoleh hasil pembelajaran siswa. Jika nilai pemahaman IPS materi Peristiwa Kemerdekaan RI pada siklus I dikelompokan ke dalam skala lima, maka distribusi nilai pemecahan masalah ditunjukkan pada tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi dan persentase nilai pemahaman siswa pada materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI melalui media Audio-Visual.
No. Nilai Kategori Frekuensi Persentase 1. -34 Sangat Rendah 2. 35-54 Rendah 6 13,95% 3. 55-64 Sedang 11 25,58% 4. 65-84 Tinggi 26 6,47% 5. 85-1 Sangat Tinggi Jumlah 43 1 Dari Tabel 4.1 diperoleh data bahwa dari 43 siswa kelas V SDN 1 Botumoito Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo yang menjadi subjek penelitian, tidak terdapat siswa pada kategori yang sangat rendah, 6 siswa (13,95%) berada pada kategori rendah, 11 siswa (25,58%) berada pada kategori sedang, 26 siswa (6,47%) yang berada pada kategori tinggi dan tidak terdapat siswa yang berada pada kategori sangat tinggi. Selanjutnya bila didasarkan pada kategori ketuntasan belajar maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS peristiwa proklamasi kemerdekaan RI dengan melalui media Audio-Visual ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan persentase nilai pemahaman siswa pada materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI melalui media Audio-Visual berdasarkan kriteria ketuntasan belajar. Persentase Nilai Kategori Ketuntasan Belajar Frekuensi Persentase (%) 65%-1 Tuntas Belajar 26 6,47% -64% Tidak Tuntas Belajar 17 39,53% Jumlah 43 1
Dari Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 43 siswa terdapat 26 siswa (6,47%) yang masuk dalam kategori tuntas belajar, sedangkan 17 siswa (39,53%) masuk dalam kategori tidak tuntas belajar. 4.1.2 Siklus II Jika nilai pemecahan masalah IPS pada siklus II dikelompokkan ke dalam skala lima, maka dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan persentase nilai pemahaman siswa pada materi peristiwa kemerdekaan RI melalui media Audio-Visual. No. Nilai Kategori Frekuensi Persentase 1. -34 Sangat Rendah 2. 35-54 Rendah 3. 55-64 Sedang 4. 65-84 Tinggi 25 58,14% 5. 85-1 Sangat Tinggi 18 41,86% Jumlah 43 1 Berdasarkan kategorisasi skala lima pada Tabel 4.3 diperoleh data bahwa dari 43 siswa kelas V SDN 1 Botumoito Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo yang menjadi subjek penelitian tidak terdapat siswa yang berada pada kategori sangat rendah, rendah, dan sedang, 25 siswa (58,14%) berada pada kategori tinggi dan 18 siswa (41,86%) yang berada pada kategori sangat tinggi. Selanjutnya bila didasarkan pada kategori ketuntasan belajar maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI dengan melalui media Audio-Visual yang ditunjukkan pada tabel 4.4 berikut :
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan persentase nilai pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI berdasarkan kriteria ketuntasan belajar. Persentase Nilai Kategori Ketuntasan Belajar Frekuensi Persentase (%) 65%-1 Tuntas Belajar 43 1-64% Tidak Tuntas Belajar Jumlah 43 1 Dari Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 43 siswa sudah tidak terdapat lagi siswa yang kategori tidak tuntas belajar, ini menandakan bahwa peneliti tepat dalam menetapkan hipotesis. Selanjutnya pada tabel berikut akan memperlihatkan peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI setelah melalui penggunaan media Audio-Visual selama pembelajaran berlangsung dari siklus I, sampai siklus II. Tabel 4.5 Distribusi frekuensi dan persentase nilai dalam peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI melalui media Audio-Visual. No Nilai Kategori Frekuensi Persentase Siklus I SiklusII siklus I Siklus II 1-34 Sangat rendah 2 34-54 Rendah 6 13,95% 3 55-64 Sedang 11 25,58% 4 65-84 Tinggi 26 25 6,47% 58,14%
5 85-1 Sangat tinggi 18 41,86% Jumlah 43 43 1 1 Pada siklus I dari 43 siswa tidak terdapat siswa yang berada pada kategori sangat rendah, begitu pula pada siklus II, selajutnya pada siklus I terdapat 6 siswa (13,95%) berada dalam kategori rendah dan pada siklus II tidak ada lagi siswa yang berada pada kategori tersebut. Pada siklus I terdapat 11 siswa (25,58%) berada pada kategori sedang, pada siklus II sudah tidak ada lagi siswa yang berada pada kategori tersebut. Pada siklus I terdapat 26 siswa (6,47%) berada dalam kategori tinggi, pada siklus II terdapat 25 siswa (58,14%) yang berada pada kategori tersebut. Pada siklus I tidak terdapat siswa yang berada pada kategori yang sangat tinggi, pada siklus II terdapat 18 siswa (41,86%) berada pada kategori tersebut. Tabel 4.6. Distribusi frekuensi dan persentase nilai dalam peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI melalui media Audio-Visual. Persentase Nilai Kategori ketuntasan Belajar Frekuensi Persentase Siklus Siklus I SiklusII siklus I II -64% Tuntas Belajar 26 43 6,47% 1 65%- 1 Tidak Tuntas Belajar 17 39,53% Dari Tabel 4.7 menunjukkan bahwa pada siklus I, dari 43 siswa terdapat 26 siswa (6,47%) yang masuk kategori tuntas belajar, 17 siswa (39,53%) masuk kategori tidak tuntas belajar, pada siklus II semua siswa telah tuntas belajar. 4.1.3 Refleksi Terhadap Pelaksanaan Tindakan dalam Pembelajaran a) Siklus I
Berdasarkan lembar observasi dan analisis data pada hasil pelaksanaan siklus I, ditemukan beberapa siswa yang kurang aktif dalam menerima materi pelajaran disaat penggunaan media Audio-Visual. Seperti halnya pada kelas yang biasanya masih terdapat siswa yang ribut dan saling mengganggu satu sama lain, itu dimungkinkan karena penggunaan media pembelajaran yang beda dari sebelumnya. Contohnya, ketika di putarkan pembacaan teks proklamasi melalui media Audio-Visual, ada beberapa siswa yang lain masih ribut berbicara dengan temannya hanya membahas layar yang dipajangkan pada saat diputarkan dan rata-rata siswa masih kaku dalam memahami masalah yang dipaparkan lewat media Audio-Visual. Media Audio-Visual merupakan pembelajaran terpusat pada guru sampai saat ini masih menemukan beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut dapat dilihat pada saat berlangsungnya proses pembelajaran di kelas, interaksi aktif antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa jarang terjadi. Siswa kurang terampil menjawab pertanyaan atau bertanya tentang konsep yang diajarkan. Siswa kurang bekerja dan pemecahan masalah yang diberikan. Mereka cenderung belajar sendiri-sendiri dan cenderung mempersoalkan media pembelajaran yang di sediakan guru. Pengetahuan yang didapat bukan dibangun sendiri secara bertahap oleh siswa atas dasar pemahaman sendiri. Karena siswa jarang menemukan jawaban atas permasalahan atau konsep yang dipelajari. Dengan demikian dalam mengoptimalkan pemahaman siswa pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media Audio-Visual ini meminta siswa untuk mendiskusikan permasalahan yang ada pada proses pembelajaran. Dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa pada siklus ini masih terdapat siswa yang berada dalam kategori rendah. Dari hasil yang dicapai kemudian diberikan suatu bahan refleksi dengan lebih menonjolkan masalah yang harus dipecahkan siswa dalam proses pembelajaran serta memberikan sedikit penjelasan tentang apa dan bagaimana pembelajaran dengan menggunakan media Audio-Visual b) Siklus II
Setelah melakukan refleksi pada siklus I kemudian diadakan suatu evaluasi sehingga diperoleh nilai rata-rata pada siklus II yaitu 8 sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dari hasil pembelajaran IPS pada materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI serta refleksi yang dilakukan pada siklus I dan siklus II efektif dalam pembelajaran IPS dewasa ini. Hal ini disebabkan karena siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran menggunakan media Audio-Visual terutama materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI. 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Media Audio-Visual adalah media pembelajaran yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan dengan menggunakan media ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan. Uraian siklus I dan siklus II merupakan tindakan yang dilakukan dalam rangka peningkatan pemahaman siswa yang diimplementasikan dalam bentuk tindakan dengan harapan pencapaian hipotesis peneliti dapat tercapai dengan baik. Untuk pencapaian pada hipotesis dan indikator kinerja, maka peneliti berupaya menggunakan media Audio-Visual secara maksimal pada proses pembelajaran sebagaimana dipandang merupakan salah satu solusi untuk mengatasi rendahnya pemahaman siswa di kelas V SDN 1 Botumoito Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo. Berdasarkan hasil analisa data pada siklus I, dan siklus II, maka ditemukan 39,53% pemahaman siswa dalam pembelajaran IPS meningkat dengan melalui penggunaan media Audio-Visual. Dimana nilai rata-rata pada siklus I yaitu 64 yang dikategorikan sedang, pada siklus II yaitu 8 yang dikategorikan tinggi. Akibat adanya pemberian tindakan pada kedua siklus, terlihat bahwa nilai ratarata pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS materi peristiwa proklamasi
kemerdekaan RI melalui penggunaan media Audio-Visual di kelas V SDN 1 Botumoito Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo mengalami peningkatan. Dimana nilai rata-rata siswa pada siklus I yaitu 64 yang dikategorikan sedang, dan pada siklus II yaitu 8 yang juga dikategorikan tinggi. Jika dilihat dari ketuntasan belajar, ada indikator ketuntasan belajar yang digunakan di kelas V SDN 1 Botumoito Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo yaitu nilai rata-rata siswa 65% dianggap tuntas. Pada siklus I terdapat 26 siswa (6,47%) yang masuk dalam kategori tuntas belajar dan 17 siswa (39,53%) yang masuk dalam kategori tidak tuntas belajar. Pada siklus II semua siswa atau 1 sudah masuk dalam kategori tuntas belajar. Dari hasil tersebut sudah dapat dilihat peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS yang mereka peroleh, hal ini berarti bahwa upaya yang dilakukan oleh guru atau cara meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI di kelas V SDN 1 Botumoito Kecaamatan Botumoito Kabupaten Boalemo dengan menggunakan media Audio-Visual sudah dapat dikatakan berhasil.