BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang peningkatan pemahaman siswa tentang materi peristiwa proklamasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Boalemo, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari laki-laki 8 orang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian. Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan di kelas V SDN. Cisitu 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS di MAN 2 PROBOLINGGO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. keprofesionalan guru. Dalam pelaksanaanya guru perlu melakukan segala langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. IPS merupakan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa mulai

BAB V PENUTUP. Bagian ini merupakan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. awal. Dalam 1 siklus terdiri dari 3 kali pertemuan yang masing-masing pertemuan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Oleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakat. Informasi yang bisa disaring oleh siswa ini adalah hal-hal yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus ( kondisi awal ) Kondisi awal di SDN 02 Kupen khususnya di kelas 5 pada mata

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action),

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 6 Tolitoli

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya generasi muda, yang nantinya akan mengambil alih

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK..

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Strategi Pembelajaran Time Token untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas V MI Miftahul Huda Lamongan

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan penting dalam pembentukan anak didik terutama untuk anak didik yang duduk dibangku

BAB I PENDAHULUAN. pada siswa untuk menghadapi kehidupan di masyarakat dapat bertanggung

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil penelitian. Penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 1 Sumbul dengan menerapkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB III METODE PENELITIAN

Penggunaan Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SD Inpres 1 Slametharjo Kab.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Alamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel :

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Keterampilan Mengajar Guru melalui Model Make A Match. Menurut Solihatin (2012: 58) keterampilan dasar mengajar guru terdiri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Melalui Model Pembelajaran Student

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat (dalam Wardhani. 2009:1.3)..

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelasg I SDN 2 Mangkupum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dibahas hasil-hasil penelitian yang memperlihatkan tentang peningkatan pemahaman siswa tentang materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI melalui Media Audio-Visual dalam pembelajaran IPS kelas V SDN 1 Botumoito. Seperti yang diterangkan pada bagian sebelumnya bahwa ada dua siklus kegiatan yang dilaksanakan yaitu siklus I, dan siklus II. Dari kedua siklus tersebut, maka dapat diketahui sejauh mana peningkatan pemahaman siswa pada pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran IPS materi peristiwa kemerdekaan RI melalui Media Audio-Visual. Dari setiap siklus, diadakan evaluasi serta refleksi untuk mendapatkan hasil pada akhir setiap siklus untuk mengetahui peningkatan yang diperoleh siswa pada setiap siklus melalui pembelajaran IPS melalui media Audio-Visual. Berdasarkan hasil dari kedua siklus yang selanjutnya dapat diuraikan sebagai berikut: 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I Pada siklus ini, siswa diberikan materi Peristiwa Kemerdekaan RI dengan melalui media Audio-Visual pada pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa, yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian evaluasi kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana tingkat penerimaan materi yang diperoleh. Pada siklus ini diperoleh hasil pembelajaran siswa. Jika nilai pemahaman IPS materi Peristiwa Kemerdekaan RI pada siklus I dikelompokan ke dalam skala lima, maka distribusi nilai pemecahan masalah ditunjukkan pada tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi dan persentase nilai pemahaman siswa pada materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI melalui media Audio-Visual.

No. Nilai Kategori Frekuensi Persentase 1. -34 Sangat Rendah 2. 35-54 Rendah 6 13,95% 3. 55-64 Sedang 11 25,58% 4. 65-84 Tinggi 26 6,47% 5. 85-1 Sangat Tinggi Jumlah 43 1 Dari Tabel 4.1 diperoleh data bahwa dari 43 siswa kelas V SDN 1 Botumoito Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo yang menjadi subjek penelitian, tidak terdapat siswa pada kategori yang sangat rendah, 6 siswa (13,95%) berada pada kategori rendah, 11 siswa (25,58%) berada pada kategori sedang, 26 siswa (6,47%) yang berada pada kategori tinggi dan tidak terdapat siswa yang berada pada kategori sangat tinggi. Selanjutnya bila didasarkan pada kategori ketuntasan belajar maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS peristiwa proklamasi kemerdekaan RI dengan melalui media Audio-Visual ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan persentase nilai pemahaman siswa pada materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI melalui media Audio-Visual berdasarkan kriteria ketuntasan belajar. Persentase Nilai Kategori Ketuntasan Belajar Frekuensi Persentase (%) 65%-1 Tuntas Belajar 26 6,47% -64% Tidak Tuntas Belajar 17 39,53% Jumlah 43 1

Dari Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 43 siswa terdapat 26 siswa (6,47%) yang masuk dalam kategori tuntas belajar, sedangkan 17 siswa (39,53%) masuk dalam kategori tidak tuntas belajar. 4.1.2 Siklus II Jika nilai pemecahan masalah IPS pada siklus II dikelompokkan ke dalam skala lima, maka dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan persentase nilai pemahaman siswa pada materi peristiwa kemerdekaan RI melalui media Audio-Visual. No. Nilai Kategori Frekuensi Persentase 1. -34 Sangat Rendah 2. 35-54 Rendah 3. 55-64 Sedang 4. 65-84 Tinggi 25 58,14% 5. 85-1 Sangat Tinggi 18 41,86% Jumlah 43 1 Berdasarkan kategorisasi skala lima pada Tabel 4.3 diperoleh data bahwa dari 43 siswa kelas V SDN 1 Botumoito Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo yang menjadi subjek penelitian tidak terdapat siswa yang berada pada kategori sangat rendah, rendah, dan sedang, 25 siswa (58,14%) berada pada kategori tinggi dan 18 siswa (41,86%) yang berada pada kategori sangat tinggi. Selanjutnya bila didasarkan pada kategori ketuntasan belajar maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI dengan melalui media Audio-Visual yang ditunjukkan pada tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan persentase nilai pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI berdasarkan kriteria ketuntasan belajar. Persentase Nilai Kategori Ketuntasan Belajar Frekuensi Persentase (%) 65%-1 Tuntas Belajar 43 1-64% Tidak Tuntas Belajar Jumlah 43 1 Dari Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 43 siswa sudah tidak terdapat lagi siswa yang kategori tidak tuntas belajar, ini menandakan bahwa peneliti tepat dalam menetapkan hipotesis. Selanjutnya pada tabel berikut akan memperlihatkan peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI setelah melalui penggunaan media Audio-Visual selama pembelajaran berlangsung dari siklus I, sampai siklus II. Tabel 4.5 Distribusi frekuensi dan persentase nilai dalam peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI melalui media Audio-Visual. No Nilai Kategori Frekuensi Persentase Siklus I SiklusII siklus I Siklus II 1-34 Sangat rendah 2 34-54 Rendah 6 13,95% 3 55-64 Sedang 11 25,58% 4 65-84 Tinggi 26 25 6,47% 58,14%

5 85-1 Sangat tinggi 18 41,86% Jumlah 43 43 1 1 Pada siklus I dari 43 siswa tidak terdapat siswa yang berada pada kategori sangat rendah, begitu pula pada siklus II, selajutnya pada siklus I terdapat 6 siswa (13,95%) berada dalam kategori rendah dan pada siklus II tidak ada lagi siswa yang berada pada kategori tersebut. Pada siklus I terdapat 11 siswa (25,58%) berada pada kategori sedang, pada siklus II sudah tidak ada lagi siswa yang berada pada kategori tersebut. Pada siklus I terdapat 26 siswa (6,47%) berada dalam kategori tinggi, pada siklus II terdapat 25 siswa (58,14%) yang berada pada kategori tersebut. Pada siklus I tidak terdapat siswa yang berada pada kategori yang sangat tinggi, pada siklus II terdapat 18 siswa (41,86%) berada pada kategori tersebut. Tabel 4.6. Distribusi frekuensi dan persentase nilai dalam peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI melalui media Audio-Visual. Persentase Nilai Kategori ketuntasan Belajar Frekuensi Persentase Siklus Siklus I SiklusII siklus I II -64% Tuntas Belajar 26 43 6,47% 1 65%- 1 Tidak Tuntas Belajar 17 39,53% Dari Tabel 4.7 menunjukkan bahwa pada siklus I, dari 43 siswa terdapat 26 siswa (6,47%) yang masuk kategori tuntas belajar, 17 siswa (39,53%) masuk kategori tidak tuntas belajar, pada siklus II semua siswa telah tuntas belajar. 4.1.3 Refleksi Terhadap Pelaksanaan Tindakan dalam Pembelajaran a) Siklus I

Berdasarkan lembar observasi dan analisis data pada hasil pelaksanaan siklus I, ditemukan beberapa siswa yang kurang aktif dalam menerima materi pelajaran disaat penggunaan media Audio-Visual. Seperti halnya pada kelas yang biasanya masih terdapat siswa yang ribut dan saling mengganggu satu sama lain, itu dimungkinkan karena penggunaan media pembelajaran yang beda dari sebelumnya. Contohnya, ketika di putarkan pembacaan teks proklamasi melalui media Audio-Visual, ada beberapa siswa yang lain masih ribut berbicara dengan temannya hanya membahas layar yang dipajangkan pada saat diputarkan dan rata-rata siswa masih kaku dalam memahami masalah yang dipaparkan lewat media Audio-Visual. Media Audio-Visual merupakan pembelajaran terpusat pada guru sampai saat ini masih menemukan beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut dapat dilihat pada saat berlangsungnya proses pembelajaran di kelas, interaksi aktif antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa jarang terjadi. Siswa kurang terampil menjawab pertanyaan atau bertanya tentang konsep yang diajarkan. Siswa kurang bekerja dan pemecahan masalah yang diberikan. Mereka cenderung belajar sendiri-sendiri dan cenderung mempersoalkan media pembelajaran yang di sediakan guru. Pengetahuan yang didapat bukan dibangun sendiri secara bertahap oleh siswa atas dasar pemahaman sendiri. Karena siswa jarang menemukan jawaban atas permasalahan atau konsep yang dipelajari. Dengan demikian dalam mengoptimalkan pemahaman siswa pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media Audio-Visual ini meminta siswa untuk mendiskusikan permasalahan yang ada pada proses pembelajaran. Dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa pada siklus ini masih terdapat siswa yang berada dalam kategori rendah. Dari hasil yang dicapai kemudian diberikan suatu bahan refleksi dengan lebih menonjolkan masalah yang harus dipecahkan siswa dalam proses pembelajaran serta memberikan sedikit penjelasan tentang apa dan bagaimana pembelajaran dengan menggunakan media Audio-Visual b) Siklus II

Setelah melakukan refleksi pada siklus I kemudian diadakan suatu evaluasi sehingga diperoleh nilai rata-rata pada siklus II yaitu 8 sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dari hasil pembelajaran IPS pada materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI serta refleksi yang dilakukan pada siklus I dan siklus II efektif dalam pembelajaran IPS dewasa ini. Hal ini disebabkan karena siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran menggunakan media Audio-Visual terutama materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI. 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Media Audio-Visual adalah media pembelajaran yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan dengan menggunakan media ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan. Uraian siklus I dan siklus II merupakan tindakan yang dilakukan dalam rangka peningkatan pemahaman siswa yang diimplementasikan dalam bentuk tindakan dengan harapan pencapaian hipotesis peneliti dapat tercapai dengan baik. Untuk pencapaian pada hipotesis dan indikator kinerja, maka peneliti berupaya menggunakan media Audio-Visual secara maksimal pada proses pembelajaran sebagaimana dipandang merupakan salah satu solusi untuk mengatasi rendahnya pemahaman siswa di kelas V SDN 1 Botumoito Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo. Berdasarkan hasil analisa data pada siklus I, dan siklus II, maka ditemukan 39,53% pemahaman siswa dalam pembelajaran IPS meningkat dengan melalui penggunaan media Audio-Visual. Dimana nilai rata-rata pada siklus I yaitu 64 yang dikategorikan sedang, pada siklus II yaitu 8 yang dikategorikan tinggi. Akibat adanya pemberian tindakan pada kedua siklus, terlihat bahwa nilai ratarata pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS materi peristiwa proklamasi

kemerdekaan RI melalui penggunaan media Audio-Visual di kelas V SDN 1 Botumoito Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo mengalami peningkatan. Dimana nilai rata-rata siswa pada siklus I yaitu 64 yang dikategorikan sedang, dan pada siklus II yaitu 8 yang juga dikategorikan tinggi. Jika dilihat dari ketuntasan belajar, ada indikator ketuntasan belajar yang digunakan di kelas V SDN 1 Botumoito Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo yaitu nilai rata-rata siswa 65% dianggap tuntas. Pada siklus I terdapat 26 siswa (6,47%) yang masuk dalam kategori tuntas belajar dan 17 siswa (39,53%) yang masuk dalam kategori tidak tuntas belajar. Pada siklus II semua siswa atau 1 sudah masuk dalam kategori tuntas belajar. Dari hasil tersebut sudah dapat dilihat peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS yang mereka peroleh, hal ini berarti bahwa upaya yang dilakukan oleh guru atau cara meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI di kelas V SDN 1 Botumoito Kecaamatan Botumoito Kabupaten Boalemo dengan menggunakan media Audio-Visual sudah dapat dikatakan berhasil.