BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggl 6 Januari 2008, di ruang IV

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TINJAUAN KASUS. : Jawa, Indonesia. : 10 Januari 2011 pukul WIB. Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS. 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal di Ruang ketergantungan

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember Paranoid, No Register

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo semarang, dengan. Skizofrenia berkelanjutan. Klien bernama Nn.S, Umur 25 tahun, jenis

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. dr. Aminogondhohutomo, data diperoleh dari hasil wawancara dengan klien

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo Semarang, dengan

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014

BAB III. ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr. D DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG KRESNA ( X ) RSJD dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI INTERAKSI PERTAMA/AWAL

BAB III TINJAUAN KASUS. paranoid. Klien bernama Tn.ES, umur 33 th, laki-laki, pendidikan terakrih

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB II TINJAUAN TEORI. dengan orang lain (Keliat, 2011).Adapun kerusakan interaksi sosial

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RS JIWA

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Isolasi sosial Pertemuan : I (satu)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 23 Juni 2005 di Ruang VII Rumah Sakit Jiwa

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISITE)

BAB III TINJAUAN TEORI

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah

BAB II KONSEP DASAR. memelihara kesehatan mereka karena kondisi fisik atau keadan emosi klien

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Koping individu tidak efektif

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal Desenber Nama Sdr. S, umur 15 tahun, agama islam, pendidikan SLTP, No CM ,

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal di ruang VII (Hudowo) RSJ


ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN SP DENGAN HALUSINASI

BAB III TINJAUAN KASUS. laki - laki, pendidikan pasien STM, dan tidak bekerja, pasien tinggal di

BAB III TINJAUAN KASUS

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 januari 2010, pukul WIB di

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KELUARGA TN. S

MODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RESIKO TINGGI KEKERASAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan keperawatan Keluarga di Lakukan pada tanggal 23 juni 2010 pada

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB.

LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat:

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 Januari 2008 di Ruang 2 di RSJD Amino Gondo

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal di ruang VI (Gatot Kaca) RSJ Amino

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENATALAKSANAAN REGIMENT TERAPEUTIK INEFEKTIF

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB II TUNJAUAN TEORI. orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993)

BAB II TINJAUAN TEORI. (DepKes, 2000 dalam Direja, 2011). Adapun kerusakan interaksi sosial

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

BAB III TINJUAN KASUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS

MERAWAT PASIEN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORIK : HALUSINASI

BAB III TINJAUAN KASUS. b. Usia : 51 tahun. d. Pekerjaan KK : Buruh lepas (sablonan) e. Alamat : Sambiroto 11 RT 05 RW 07

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008

ANGKET UJI COBA PENELITIAN. 1. Identitas Siswa Nama : Kelas : Jenis Kelamin : Alamat :...

BAB II TINJAUAN TEORI. pengecapan maupun perabaan (Yosep, 2011). Menurut Stuart (2007)

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB III TINJAUAN KASUS. b. Usia : 43 tahun. d. Pekerjaan KK : Pedagang. e. Alamat : Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NY. S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI IRNA C3 LT. 1 RSDK SEMARANG

BAB III RESUME KASUS

STASE KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI DUSUN SADANG TANJUNGHARJO, NANGGULAN KULON PROGO

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

STRATEGI PELAKSANAAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA, PEMENUHAN NUTRISI

LAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL

BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH ( HOME VISIT) TENTANG GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI PENDENGARAN DENGAN KELUARGA Ny.

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian keperawatan dilakukan pada tanggal 30 Maret 2011 dengan hasil. Jenis kelamin : Perempuan

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA ANALISA PROSES INTERAKSI

BAB III TINJAUAN KASUS

TINJAUAN KASUS. 1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. S. 2. Usia : 43 tahun. 4. Pekerjaan : Buruh Pabrik ( LIK )

Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pengkajian dilakukan pada tanggl 6 Januari 2008, di ruang IV (Dewaruci) Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Aminogondho Hutomo Semarang, dengan diagnosa medis Skizophrenia Katatonik. Klien bernama Tn. N, dengan nomor registrasi 041402, umur 35 tahun, jenis kelamin laki-laki, pendidikan terakhir sekolah dasar, suku jawa-indonesia, agama islam, menikah, pekerjaan wiraswasta. Klien tinggal di welahan jepara, dibawa ke rumah sakit jiwa oleh keluarga. Penanggungjawab Tn. H, usia 40 tahun, jenis kelamin laki-laki, pekerjaan pegawai negeri sipil dengan pendidikan terakhir diploma tiga, yang beralamat di kedung jepara. Hubungan dengan klien adalah kakak ipar. Klien masuk ke rumah sakit tanggal 1 januari 2008 pukul 18.45 WIB. B. Alasan Masuk dan sulit tidur. Berbicara tidak nyambung, kadang ditanya diam saja, bingung, cemas, C. Faktor Predisposisi Klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu yakni tahun 2006 di Samarinda. Sedangkan 8 bulan yang lalu pernah dirawat di Rumah Sakit

2 Jiwa Daerah Dr. Aminogondohutomo Semarang selama 15 hari dengan keluhan yang sama dan pulang atas ijin dokter. Namun setelah pulang tidak pernah kontrol untuk memeriksakan kesehatan dan berobat lagi. Menurut klien, tidak ada keluarga yang menderita sakit jiwa seperti klien. Dalam aktifitas dan kegiatan sehari-hari klien mengatakan jarang bergaul dengan warga. Klien lebih banyak berdiam diri di rumah. Lima hari yang lalu pasien kalau ditanya tidak nyambung, kadang ditanya diam saja, bingung, cemas, dan sulit tidur. D. Faktor Presipitasi Klien adalah seorang bapak dari tiga orang anak Klien adalah seorang pekerja keras yang bekerja sebagai pedagang, namun karena dagangannya kadang sepi dan tidak laku, dan modal yang dikeluarkan hasil pinjaman tidak kembali. Lima hari yang lalu pasien kalau ditanya tidak nyambung, kadang ditanya diam saja, bingung, cemas, dan sulit tidur. Sehingga klien dibawa ke rumah sakit jiwa. E. Pemeriksaan Fisik 1. Tanda vital TD : 120/80 mmhg N : 88 x/mnt RR : 24 x/mnt

3 2. Antropometri BB : 65 kg TB : 165 cm 3. Pemeriksaan fisik Kepala : Rambut hitam mulai memutih, cukup bersih, tidak ada bekas trauma Mata Hidung : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis : Bersih, tidak ada septum deviasi, tidak ada polip, tidak ada nafas cuping hidung Telinga : Bersih, pendengaran baik, tidak nyeri, tidak menggunakan alat bantu pendengaran Mulut Leher Paru-paru : Mukosa lembab, gigi bersih, bibir tidak cianosis : Trakea simetris, tidak ada penonjolan vena jugularis : I : tidak ada lesi pada dada, pergerakan regular Pa : SF kanan = kiri Pe : resonan A : vesikuler Jantung : I : Ictus cordis tidak tampak Pa : Ictus Cordis teraba pada SC VI media LMCS Pe : pekak A : bunyi jantung I dan II Abdomen : I : tidak ada lesi A : peristaltik usus 17 x/mnt

4 Pe : tympani Pa : tidak ada nyeri tekan Genetalia Ekstremitas : Tidak terpasang kateter : tidak ada oedema, CRT < 2 detik, klien dapat berjalan dengan baik Dari hasil pemeriksaan fisik, tidak menunjukkan adanya kelainan / gangguan fisik pada klien. F. Psikososial Genogram

5 Keterangan: : Laki-laki : Orang yang terdekat : Perempuan : Klien : Meninggal : Orang yang tinggal serumah Klien sudah menikah, mempunyai seorang istri dan tiga orang anak. Yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah klien, namun dilakukan dengan musyawarah terlebih dahulu. Dari keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa seperti klien. 1. Konsep diri a. Gambaran diri Klien menyukai semua bagian tubuhnya karena tidak ada masalah / kekurangan pada tubuhnya. b. Identitas diri Klien mengatakan bangga dan puas sebagai seorang laki-laki apalagi sudah dikaruniai tiga orang anak. c. Peran diri Klien merupakan seorang kepala rumah tangga yang bekerja sebagai pedagang. Namun kadang bisnisnya itu sepi. Klien juga belum mempunyai rumah sendiri, karena masih dalam tahap pembangunan dan belum jadi. Selama dirawat klien tidak melakukan aktivitasnya sebagai pedagang dan secara otomatis kebutuhan keluarganya terjadi

6 masalah. Klien mengatakan ingin segera pulang dan mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. Masalah Keperawatan : Peran diri tidak efektif d. Ideal diri Klien mengatakan harapan yang belum tercapai adalah membangun rumah yang belum terlaksana sampai klien memiliki tiga anak, dan mempunyai pekerjaan yang mapan. Klien juga berharap agar keluarga lebih memperhatikan keadaannya, serta lingkungannya agar mau menerima klien kembali. Klien juga ingin segera sembuh dari penyakitnya dan tidak mau kembali lagi ke rumah sakit dan ingin berkumpul kembali dengan keluarga. e. Harga diri Klien merasa minder dengan saudara-saudara yang lain, yang sudah mapan dalam pekerjaannya dan mempunyai rumah sendiri. Klien dalam kesehariannya jarang bergaul dengan tetangganya. Kegiatan kelompok jarang klien ikuti. Masalah Keperawatan : Gangguan konsep diri : harga diri rendah 2. Hubungan sosial a. Orang yang berarti Menurut klien orang yang sangat berarti dalam hidupnya adalah istri dan anak-anaknya. b. Peran serta dalam kelompok atau masyarakat Klien mengatakan jarang ikut dalam kegiatan kelompok seperti arisan.

7 c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain Klien mengatakan bahwa klien adalah orang yang lebih banyak diam dan mengatakan malas bertemu atau berbicara dengan orang lain. Klien jarang bergaul. Masalah Keperawatan : Gangguan konsep diri : harga diri rendah 3. Spiritual a. Nilai dan keyakinan Klien beragama Islam dan percaya bahwa Tuhan, surga dan neraka ada. b. Kegiatan beribadah Selama sakit, klien tetap menjalankan sholat 5 waktu dan berzikir. G. Status Mental a. Penampilan Penampilan cukup rapi, rambut disisir rapi, pakaian yang dikenakan sesuai, tidak terlalu besar dan kecil, klien juga memakai alas kaki. b. Pembicaraan Pembicaraan klien pelan, nada suara rendah, kadang kontak mata kurang dan sering menunduk. c. Aktivitas motorik Klien lebih banyak tidur selama di rumah sakit, aktivitas motorik tidak mengalami gangguan seperti mandi, makan, ganti baju atas inisiatif sendiri dan dilakukan secara mandiri.

8 d. Afek Afek sesuai, yaitu klien dapat merespons dengan benar stimulus yang diberikan. Contoh ketika klien bercerita tentang hal yang menyenangkan, klien tersenyum. e. Interaksi selama wawancara Klien kooperatif, mau menceritakan masalahnya kepada perawat, walaupun kontak mata sulit dipertahankan selama berinteraksi. f. Persepsi Saat dikaji klien mengatakan tidak ada halusinasi. g. Proses pikir Pembicaraan klien bisa dimengerti perawat, selama komunikasi dengan perawat dapat diobservasi bahwa pembicaraan klien terarah, jawaban koheren dengan pertanyaan yang diajukan. h. Isi pikir Saat interaksi dengan perawat klien tidak waham. i. Tingkat kesadaran Tingkat kesadaran klien baik, orientasi tempat, waktu dan orang baik, klien mengetahui sekarang berada di rumah sakit jiwa Semarang, klien mengetahui hari, tanggal dan jam, klien dapat membedakan pagi, siang dan malam.

9 j. Memori Daya ingat jangka panjang klien masih baik yaitu dengan mengingat tanggal lahir klien, klien menjawab tahun lahir yaitu tahun 1972, dan klien mampu mengingat kejadian masa lalu, sedangkan daya ingat jangka pendek klien, klien masih ingat nama perawat, ruang perawatan dan kejadian sekarang, klien dapat menceritakan riwayat kehidupannya secara berurutan dan konsisten. k. Tingkat konsentrasi dan berhitung Klien mudah berkonsentrasi, daya ingat jangka panjang klien baik, dimana klien masih mengingat tahun lahirnya dan tahun lahir anaknya, klien masih mampu mengingat hal-hal yang baru saja terjadi. Klien masih dapat berhitung sederhana, ketika diberi pertanyaan 12 + 9 + 11 = klien menjawab 32. l. Kemampuan penilaian Klien masih mampu mengambil keputusan sederhana, dibantu orang lain. Contoh ketika diberi opsi sholat dulu sebelum ngobrol atau ngobrol dulu sebelum sholat, klien mengatakan sholat dulu sebelum ngobrol karena nanti agar sholatnya tidak ketinggalan. m. Daya tilik diri Klien mengakui dan sadar bahwa dirinya sedang sakit dan ingin segera sembuh.

10 H. Kebutuhan Persiapan Pulang Selama di rumah sakit klien makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, sayur, lauk dan buah, kadang ada susu. Pola buang air besar klien teratur sekali sehari. Buang air kecil tidak mengalami masalah. Dalam buang air besar dan buang air kecil klien di kamar mandi / WC atas inisiatif sendiri, begitu juga membersihkan diri setelah buang air besar / buang air kecil. Klien mandi 2 kali sehari atas inisiatif sendiri. Selama di rumah sakit klien berpakaian seragam dan terlihat sesuai tubuhnya. Klien berpakaian sendiri dan ganti setiap hari. Klien tidak mengalami gangguan tidur. Selama di rumah sakit penggunaan obat klien diatur oleh perawat, pemeriksaan kesehatan dilakukan setiap hari oleh perawat pula. Klien memiliki sistem pendukung yaitu keluarga dan perawat selama di rumah sakit. I. Mekanisme Koping Klien mengatakan jika ada masalah dipendam sendiri namun kadang cerita dengan istrinya. J. Masalah Psikososial dan Lingkungan Klien mengatakan jarang bergaul dengan tetangganya, klien tidak mempermasalahkan dengan pendidikan terakhirnya. Mengenai pekerjaan kadang ia mengeluh kadang sepi. Mengenai masalah perumahan, ia mengatakan belum mempunyai rumah sendiri.

11 K. Pengetahuan Klien mengetahui dan sadar akan sakit yang dideritanya, namun klien kurang tahu mengenai obat-obatan karena kurang ada bimbingan dari perawat ruangan. L. Aspek Medik 1. Diagnosa medik : skizophrenia kataton 2. Therapi medik - ECT konvensional 4 kali yaitu tanggal 5, 7, 10 dan 12 Januari 2008 - Therapi oral : Promactil 2x100 mg Persidol 2x1 mg Tryhexylphenidyl 2x2 mg 3. Hasil laboratorium Nama Hasil Nilai Normal Interpretasi Glukosa sewaktu 127 mg/100 ml < 140 mg/100 ml Normal Ureum 18 mg/100 ml 10-50 mg/100 ml Normal Creatinin 1,8 mg/100 ml L: 0,6-1,1 P: 0,5-09 Tinggi Cholesterol total 204 mg/100 ml 150-220 Tinggi Trigliserid 1,53 mg/100 ml s/d 150 Tinggi Protein total 7,7 mg/100 ml 6,3 8,0 Normal Albumin 4,5 mg/100 ml 3,8 5,1 Normal SGOT 28 mg/100 ml L : s/d 37 P : s/d 31 Normal SGPT 35 mg/100 ml L : s/d 42 P : s/d 32 Normal Uric acid 6,4 mg/100 ml L : 3,5-7 P : 2,5-5,7 Normal

12 M. Analisa Data No Tgl Data Fokus Masalah Keperawatan 1. 08/01/2008 DS : Peran diri tidak efektif 07.30 - Klien mengatakan pekerjaannya tidak menetap - Klien mengatakan belum mempumyai rumah dan merasa malu sebagai seorang suami dan ayah yang tidak bisa menafkahi anak-anaknya. - Klien mengatakan dagangannya kadang sepi - Klien selalu memendam perasaannya ketika ada masalah DO : - Klien kooperatif - Nada bicara rendah ketika sedang berinteraksi dengan perawat - Klien terlihat bingung dan gelisah 2 08/01/2008 DS : Gangguan konsep diri : 07.35 - Klien mengatakan jarang bergaul dengan harga diri rendah tetangganya - Klien mengatakan ingin pulang dan ingin bekerja selayaknya tetangga tidak mengunjunginya - Klien mengatakan bahwa ia merasa tidak berharga DO : - Kontak mata ada namun sulit dipertahankan - Klien terlihat bingung dan gelisah 3. 08/01/2008 DS : Isolasi sosial menarik 07.40 - Klien mengatakan jarang ikut kegiatan masyarakat seperti arisan diri - Klien mengatakan bergaul dengan orang tertentu saja DO : - Klien berbicara lambat, nada rendah sering menunduk. - Klien menyilangkan tangan saat dikaji.

13 N. Daftar Masalah Keperawatan 1. Isolasi sosial : menarik diri 2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah 3. Peran diri tidak efektif O. Pohon Masalah Isolasi sosial : menarik diri Gangguan konsep diri : harga diri rendah Peran diri tidak efektif P. Diagnosa Keperawatan - Isolasi sosial menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah - Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan peran diri tidak efektif

14 Q. Rencana Keperawatan Nama Klien Ruang : Tn. N : IV (Dewa Ruci) No. RM : 041402 No No Diagnosa Perencanaan Dx. Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi 1 1 Gangguan Tujuan Umum: 1.1 Ekspresi wajah konsep diri : Klien dapat bersahabat, harga diri berhubungan sosial menunjukkan rasa rendah dengan orang lain senang, ada kontak berhubungan secara optimal mata, mau berjabat dengan peran Tujuan Khusus 1: tangan, mau diri tidak Klien dapat menyebutkan efektif membina hubungan nama, mau saling percaya menjawab salam, klien mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi Intervensi 1.1.1 Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi terapeutik a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal b. Perkenalkan diri dengan sopan c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien d. Jelaskan tujuan pertemuan e. Jujur dan menepati janji f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya g. Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien Rasionalisasi : hubungan saling percaya merupakan dasar untuk hubungan interaksi selanjutnya TTD

15 Tujuan Khusus 2 Klien dapat mengklasifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Tujuan Khusus 3 Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan 2.1 Daftar kemampuan yang dimiliki klien di rumah sakit, rumah dan sekolah tempat kerja 2.2 Daftar positif keluarga 2.3 Daftar positif lingkungan klien 3.1 Klien menilai kemampuan yang dapat digunakan di rumah sakit 3.2 Klien menilai kemampuan yang dapat digunakan di rumah sakit 2.1.1 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki dan buat daftar 2.2.1 Setiap bertemu klien dihindarkan dari memberi penilaian negatif 2.3.1 Utamakan pada kemampuan aspek positif klien Rasionalisasi : identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki memudahkan perawat dalam melakukan intervensi dan meningkatkan kepercayaan diri klien 3.1.1 Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit 3.1.2 Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan di rumah sakit 3.1.3 Berikan pujian Rasionalisasi : upaya mengurangi efek hospitalisasi

16 Tujuan Khusus 4 Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki Tujuan Khusus 5 Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya 4.1 Klien memiliki kemampuan yang akan dilatih 4.2 Klien mencoba 4.3 Susun jadwal harian 5.1 Klien melakukan yang telah dilatih (mandiri, dengan bantuan atau tergantung) 5.2 Klien mampu melakukan kegiatan secara mandiri 4.1.1 Meminta klien untuk memilih satu kegiatan yang mau dilakukan di rumah sakit 4.1.2 Bantu klien melakukannya jika perlu diberi contoh 4.1.3 Beri pujian atas keberhasilan klien 4.1.4 Diskusikan jadwal kegiatan harian atas kegiatan yang telah dilatih Rasionalisasi : meningkatkan penerimaan terhadap kemampuan yang dimiliki 5.1.1 Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan 5.1.2 Beri pujian atas keberhasilan klien 5.1.3 Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah Rasionalisasi : memberikan kesempatan pada klien untuk merasakan keberhasilan menggunakan kemampuan yang dimiliki

17 Tujuan Khusus 6 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada 6.1 Keluarga memberi dukungan dan pujian 6.2 Keluarga memahami jadwal kegiatan harian klien 6.1.1 Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien HDR 6.1.2 Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat 6.1.3 Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah 6.1.4 Jelaskan cara melaksanakan jadwal kegiatan klien di rumah 6.1.5 Anjurkan memberi pujian pada klien setiap berhasil Rasionalisasi : dukungan keluarga meningkatkan derajat kesembuhan klien

18 R. Implementasi Keperawatan Nama Klien : Tn. N Ruang : IV (Dewa Ruci) No. RM : 041402 Tgl/ jam 08 Januari 2008 08.15 No Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi TTD 1 TUK 1 S : Wa alaikum salam Membina hubungan saling percaya nama saya Tn.N, biasa a. Menyapa dan memberi salam dipanggil Tn.N, saya berasal b. Memperkenalkan diri dengan dari Welahan Jepara menyebut nama lengkap, nama Klien menjawab pertanyaan panggilan, alamat dan berjabat perawat Hobi saya membaca tangan Alqur an, suka membantu c. Menanyakan nama lengkap klien, pekerjaan rumah tangga seperti nama panggilan serta asal mencuci pakaian, mencuci piring, gelas atau sendok, juga d. Menjelaskan tujuan pertemuan yaitu menyapu lantai. Tetapi kegiatan ingin membantu menyelesaikan saya berdagang masalah klien TUK 2 O : Klien mau berjabat tangan a. Memvalidasi TUK 2 dengan perawat b. Tanyakan pada klien tentang Klien tersenyum, kontak mata kemampuan dan aspek positif yang cukup, duduk berdampingan dimiliki klien dengan perawat, nada bicara c. Memberikan reinforcement positif rendah/ pelan, klien mau atas keberhasilan klien menceritakan kemampuan dan mengungkapkan segala kemampuan aspek positif yang dimiliki klien Klien kooperatif saat bicara d. Menyampaikan kontrak waktu untuk dengan perawat pertemuan berikutnya

19 09 Januari 2008 08.45 TUK 3 Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan - Mengucapkan salam - Mengajak klien untuk berbincangbincang sesuai kontrak sebelumnya - Mengingatkan kembali (identitas / nama perawat) - Bertanya pada klien tentang kontrak hari ini - Mendiskusikan kemampuan klien yang dapat dilakukan selama di rumah sakit atau di rumah A : TUK 1 tercapai Klien mau menyebut nama lengkap, nama yang disukai serta alamat TUK 2 tercapai Klien mau mengungkapkan kemampuan dan aspek positif P : P : optimalkan TUK 2 Lanjutkan TUK 3 dan 4 K : katakan pada klien bahwa perawat ingin membantu klien dan ingin menjadi teman klien Katakan bahwa perawat siap kapan saja klien mau bercerita tentang masalah yang dihadapi Motivasi klien untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki Anjurkan untuk mengingat nama perawat S : Klien mengatakan wa alaikum salam Mas Fajar Klien mengatakan tadi malam tidurnya nyenyak, makannya habis, obatnya sudah diminum Klien mengatakan perasaannya lebih baik dari kemarin Klien memilih menyapu

20 10 Januari 2008 09.30 TUK 4 Klien dapat menetapkan dan merencakan kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki - Meminta klien untuk memilih kegiatan yang akan dilakukan di rumah sakit - Memberi pujian atas keberhasilan klien - Merencanakan kontrak yang akan datang - Mencoba kegiatan yang dipilih TUK 4 Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki - Mengucapkan salam - Mengajak klien untuk berbincangbincang sesuai kontrak sebelumnya dengan klien O : Klien mau menjawab salam Klien mau berjabat tangan dengan perawat Klien tersenyum, kontak mata cukup, duduk berdampingan dengan perawat, nada bicara rendah Klien mau mencoba pilihannya Klien melakukan kegiatan dengan baik Klien kooperatif saat bicara dengan perawat A : TUK 3 tercapai Klien mau menilai kemampuan yang digunakan TUK 4 tercapai Klien dapat mencoba kegiatan yang dipilih P : P : optimalkan TUK 4 Lanjutkan TUK 5 dan 6 K : katakan bahwa perawat siap kapanpun klien mau bercerita tentang masalah yang dihadapi Anjurkan klien untuk mengingat nama perawat Anjurkan klien membuat jadwal kegiatan sehari-hari S : Wa alaikum salam Klien mengatakan mas Fajar Klien mengatakan akan mencuci gelas dan sendok setelah makan siang Klien mengatakan mau membuat jadwal kegiatan sehari-hari

21 10 Januari 2008 12.45 - Mengingatkan kembali identitas perawat - Bertanya kepada klien tentang kontrak hari ini - Mendiskusikan dengan klien kemampuan klien yang dapat dilakukan selama sakit atau di rumah - Memberikan kertas jadwal kepada klien beserta bolpoinya - Merencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan - Mendiskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya TUK 5 Klien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi sakit dan kemampuannya - Mengucapkan salam - Mengajak klien berbincang sesuai kontrak sebelumnya - Mengingatkan kembali identitas perawat - Mengingatkan kembali topik yang akan dibahas - Memberikan kesempatan kepada klien untuk mencoba kegiatan yang ada pada jadwal - Memberi pujian atas keberhasilannya - Mendiskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah O : Klien duduk, disamping perawat Klien mau berjabat tangan Klien ingat nama perawat Klien kooperatif Klien membuat jadwal kegiatan Klien tersenyum A : TUK 4 klien mampu merencanakan kegiatan yang akan dilakukan sesuai kemampuannya Klien menulis beberapa jadwal bersama perawat TUK 4 terpenuhi P : P : optimalkan TUK 4 Lanjutkan TUK 5 K : motivasi klien untuk merencanakan dalam daftar / jadwal yang telah dibuat S : Wa alaikum salam mas Fajar Klien mengatakan sudah menulis daftar / jadwal Klien mau berjabat tangan O : Klien Memperagakan apa yang ada pada daftar Klien mencuci gelas dan sendok A : TUK 5 klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya Klien mencuci gelas dan sendok di depan perawat TUK 5 terpenuhi P : P : optimalkan TUK 5, lanjutkan TUK 6 K : motivasi untuk melakukannya baik di rumah sakit ataupun di rumah

22 Katakan pada klien bahwa perawat merasa senang karena mau mempraktekan

23 STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP ) Masalah keperawatan: Harga diri rendah Pertemuan : Ke Satu 1. Proses Keperawatan a. Kondisi : Klien mengatakan malu dan tidak berguna. b. Diagnosa : Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan peran diri tidak efektif c. TUK : 1. Membina hubungan saling percaya 2. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki. 2. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( SP ) a. Orientasi 1) Salam Terapeutik Assalamu'alaikum Bapak N, nama saya Fajar Aris, biasa dipanggil fajar. Saya pagi ini akan merawat Bapak N dari pukul 07.00-14.00 nanti. 2) Evaluasi /Validasi Apa yang terjadi di rumah sehingga Bapak N harus dibawa ke sini? 3) Kontrak Topik : Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan atau hobby atau hal-hal yang biasa Bapak N lakukan? Tempat : Dimana kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau di sini saja? Waktu : Berapa lama kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau 10 menit saja? b. Kerja Apa yang biasa Bapak N lakukan dirumah? Sekarang yang biasa dilakukan di tempat kerja? Apa yang Bapak N senangi dari keluarga? Bagaimana dengan istri dan anak-anak?

24 Bagaimana pula dengan tempat tinggalnya? Apa ada yang disenangi disana? c. Terminasi 1) Evaluasi Subyektif : Bagaimana perasaan Bapak N setelah kita bercakap-cakap? 2) Evaluasi Obyektif : Apa saja tadi kemampuan Bapak N? Bagus sekali! Apa saja tadi yang disenangi dirumah? Bagus sekali! 3) Rencana Tindak Lanjut : Baiklah, waktu kita sudah habis, nanti coba Bapak N ingat lagi kemampuan yang belum disampaikan. d. Kontrak Topik : Besok kita akan melihat kemampuan Bapak N yang masih dapat dilakukan di rumah sakit. Tempat : Kira- kira dimana kita akan bicara? Bagaimana kalau di tempat ini saja? Waktu : Kira-kira besok jam 08.30 ya! Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit? Baiklah, silahkan Bapak N melanjutkan kegiatan, bila ada sesuatu yang ingin disampaikan saya ada diruang perawatan.

25 STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP ) Masalah keperawatan: Harga diri rendah Pertemuan : Ke Dua 1. Proses Keperawatan a. Kondisi : Klien telah mengetahui beberapa kemampuan dan aspek positif yang dimiliki b. Diagnosa : Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan peran diri tidak efektif c. TUK : 1. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan 2. Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. 2. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( SP ) a. Orientasi 1) Salam Terapeutik Assalamu'alaikum Bapak N, masih ingat dengan saya? Bagus 2) Evaluasi /Validasi Bagaimana perasaan bapak pagi ini? Kemarin kita sudah berbincangbincang mengenai kemampuan atau hobby bapak. Masih ada kemampuan bapak yang beklum diceritakan? 3) Kontrak Topik : Masih ingat apa yang akan kita bicarakan hari ini? Betul! Hari ini kita akan melihat daftar kemampuan bapak yang dapat dikerjakan dirumah sakit. Tempat : Dimana kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau di sini saja? Waktu : Berapa lama kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau 20 menit saja?

26 b. Kerja Ini daftar kemampuan yang bapak miliki, yang telah kita bicarakan kemaren, apa masih ada tambahannya? Nah, sekarang coba kita lihat satu persatu, sekiranya mana saja yang dapat dilakukan selama bapak di rumah sakit. Bapak, sesuai dengan pilihan bapak, yaitu menyapu, bagaimana kalau sekarang kita coba kemampuan yang tadi sudah bapak pilih? Sekarang mari kita coba. Bagus! Nah, sekarang sudah selesai, mari kita duduk lagi. c. Terminasi b. Evaluasi Subyektif : Bagaimana perasaan Bapak N setelah kita melakukan kegiatan tadi? c. Evaluasi Obyektif : Coba sekarang sebutkan tadi bapak melakukan kegiatan apa! Terus tadi bagaiman cara mengerjakannya? Bagus! d. Rencana Tindak Lanjut : Baiklah, waktu kita sudah habis, Nanti kegiatan ini bisa dilakukan apabila lantai kotor, bapak juga bisa melakukannya di rumah setelah nanti bapak pulang dari rumah sakit. d. Kontrak Topik : Nah, besok kita akan latihan kemampuan yang lain, dan membuat jadwal kegiatan yang bisa bapak lakukan selama di rumah sakit, bagaimana? Tempat : Kira- kira dimana kita akan bicara? Bagaimana kalau di tempat ini saja? Waktu : Kira-kira besok jam 09.30 ya! Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit? Baiklah, silahkan Bapak N melanjutkan kegiatan, bila ada sesuatu yang ingin disampaikan saya ada diruang perawatan

27 STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP ) Masalah keperawatan: Harga diri rendah Pertemuan : Ke Tiga 1. Proses Keperawatan a. Kondisi : Klien telah mengetahui beberapa kemampuan dan aspek positif yang dimiliki yang dapat dilakukan di rumah sakit, dan telah melatih satu kemampuannya. b. Diagnosa : Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan peran diri tidak efektif c. TUK : 4. Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, menyusun jadwal kegiatan. 2. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( SP ) a. Orientasi G. Salam Terapeutik Assalamu'alaikum Bapak N, masih ingat dengan saya? Bagus H. Evaluasi /Validasi Bagaimana perasaan bapak pagi ini? Kemarin kita sudah latihan salah satu kemampuan yang dimiliki Bapak N. I. Kontrak Topik : Masih ingat apa yang akan kita bicarakan hari ini? Betul! Hari ini kita akan membuat jadwal kegiatan sehari-hari sesuai dengan kemampuan bapak yang dapat dikerjakan selama di rumah sakit. Tempat : Dimana kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau di sini saja? Waktu : Berapa lama kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau 20 menit saja?

28 b. Kerja Ini daftar kemampuan yang bapak miliki, kemaren bapak telah mencoba salah satu kemampuan bapak yang bapak miliki. Nah, sekarang kita akan membuat jadwal kegiatan bapak sehari-hari yang sekiranya dapat dilakukan selama bapak di rumah sakit, tentunya sesuai dengan daftar kemampuan yang dimiliki bapak yang telah kita bicarakan beberapa waktu yang lalu. Nah, sekarang kita buat ya pak! Bagus! Jadwal kegiatan sudah dibuat, mulai nanti siang sudah bisa dilakukan ya pak!. c. Terminasi 1. Evaluasi Subyektif : Bagaimana perasaan Bapak N setelah kita berbincang-bincang? 2. Evaluasi Obyektif : Coba sekarang sebutkan tadi bapak melakukan kegiatan apa! Bagus! 3. Rencana Tindak Lanjut : Baiklah, waktu kita sudah habis, jadwal kegiatan ini bisa dilakukan mulai nanti siang ya pak! d. Kontrak Topik : Nah, nanti kita akan latihan kemampuan yang lain, sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah kita buat tadi. Bagaimana? Tempat : Kira- kira dimana kita akan bicara? Bagaimana kalau di tempat ini saja? Waktu : Kira-kira besok jam 12.30 ya! Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit? Baiklah, silahkan Bapak N melanjutkan kegiatan, bila ada sesuatu yang ingin disampaikan saya ada diruang perawatan

29 STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP ) Masalah keperawatan: Harga diri rendah Pertemuan : Ke Empat 1. Proses Keperawatan a. Kondisi : Klien telah mengetahui beberapa kemampuan dan aspek positif yang dimiliki yang dapat dilakukan di rumah sakit, dan telah melatih satu kemampuannya serta telah membuat jadwal kegiatan sehari-hari. b. Diagnosa : Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan peran diri tidak efektif c. TUK : 5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kondisis sakit dan kemampuannya. 2. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( SP ) a. Orientasi 1) Salam Terapeutik Assalamu'alaikum Bapak N, masih ingat dengan saya? Bagus! 2) Evaluasi /Validasi Bagaimana perasaan bapak siang ini? Tadi kita sudah membuat jadwal kegiatan sehari-hari selama bapak dirawat di rumah sakit. 3) Kontrak Topik : Masih ingat apa yang akan kita bicarakan siang ini? Betul! Siang ini kita akan melihat jadwal kegiatan siang ini sesuai dengan kemampuan bapak yang dapat dikerjakan selama di rumah sakit. Tempat : Dimana kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau di sini saja? Waktu : Berapa lama kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau 15 menit saja?

30 b. Kerja Ini jadwal yang telah kita buat tadi. Sesuai dengan jadwal yang telah kita buat tadi, kemampuan Bapak N yang akan kita lakukan apa? Betul! Sesuai dengan jadwal, siang ini bapak akan mencuci gelas dan sendok. Nah, sekarang mari kita coba. Bagus! Nah, sekarang sudah selesai, mari kita duduk kembali.. c. Terminasi 1. Evaluasi Subyektif : Bagaimana perasaan Bapak N setelah melakukan sendiri? Bagus sekali! 2. Evaluasi Obyektif : Jadi sudah berapa kegiatan yang sudah bapak lakukan? Bagus sekali! Sekarang sebutkan kegiatan apa saja yang bapak sudah lakukan! Bagus! 3. Rencana Tindak Lanjut : Baiklah, waktu kita sudah habis, Nanti coba terus selama di rumah sakit ya pak, dan ini merupakan pekerjaan harian. d. Kontrak Topik : Nah, sudah dua kegiatan yang dilakukan. Bagaimana kalau kita latih lagi kegiatan yang ketiga! Tempat : Kira- kira dimana kita akan bicara? Bagaimana kalau di tempat ini saja? Waktu : Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit? Baiklah, silahkan Bapak N melanjutkan kegiatan, bila ada sesuatu yang ingin disampaikan saya ada diruang perawatan