Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2014

Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2013

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Sri Wahyuningsih, S.Si 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan : **) Angka sangat sementara ***) Angka sangat sangat sementara

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

PENYUSUNAN KONTRIBUSI INDUSTRI PRIMER KEHUTANAN TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO TAHUN Dalam Rangka Analisa Data Sektor Kehutanan

Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara. encapaian PDB sektor pertanian sempit (tanaman

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc.

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN


2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun

BAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP)

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume IX, Nomor 3/Maret 2015

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

Perkembangan Ekonomi Makro

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN LQ DAN SURPLUS PRODUKSI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 3/Maret 2014

Statistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Analisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. secara turun temurun sebagai sumber kehidupan.

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 10/Oktober 2014

A. Realisasi Keuangan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 9/September 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 6/Juni 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 5/Mei 2014

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2013/2014. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2012/2013. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 4/April 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 12/Desember 2014

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan


30% Pertanian 0% TAHUN


Analisis Perkembangan Industri


B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N


Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VII, Nomor 12/Desember 2013

ANALISIS RUMAH TANGGA, LAHAN, DAN USAHA PERTANIAN DI INDONESIA : SENSUS PERTANIAN 2013

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU JUNI 2017 SEBESAR 101,07 NAIK 0,38 PERSEN

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2017

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU JULI 2017 SEBESAR 100,85, NAIK 0,22 PERSEN

D a f t a r I s i. iii DAFTAR ISI. 2.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 2.9 Sektor Jasa-Jasa 85

Tabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN MARET 2012

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2017

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

I. PENDAHULUAN 41,91 (42,43) 42,01 (41,60) 1,07 (1,06) 12,49 (12,37) 0,21 (0,21) 5,07 (5,02) 20,93 (20,73) 6,10 (6,04) 0,15 (0,15) (5,84) 1,33 (1,35)

LAPORAN AKHIR ANALISIS KEBIJAKAN

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2015

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

PROFIL PANGAN DAN PERTANIAN

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU MEI 2017 SEBESAR 100,69 NAIK 0,26 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Analisis Perkembangan Industri

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ACEH TAMIANG

I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2015

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2009 MODEL PROYEKSI JANGKA PENDEK PERMINTAAN DAN PENAWARAN KOMODITAS PERTANIAN UTAMA

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN OKTOBER 2012

I. PENDAHULUAN. pelestarian keseimbangan lingkungan. Namun pada masa yang akan datang,

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan Sektor Agroindustri Terhadap Perekonomian Kota Bogor


NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JULI 2013 TURUN 1,84 PERSEN

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI JUNI 2016 INFLASI 0,66 PERSEN

Transkripsi:

Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian

Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2015 Ukuran Buku : 10,12 inci x 7,17 inci (B5) Jumlah Halaman : 90 halaman Penanggung Jawab : Dr. Suwandi, MSi Penyunting : Ir. Dewa N Cakrabawa, MM Ir. Sabarella, MSi Naskah : Metha Herwulan Ningrum Ir. Wieta B Komalasari, Msi Sri Wahyuningsih, S.Si Pengolah Data: Tim BPS Metha Herwulan Ningrum Yani Supriati, SE Heri Dwi Martono Heruwati Design dan Layout : Rinawati, SE Heri Dwi Martono Diterbitkan oleh : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian, 2015 Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena anugrah dan rahmatnya telah disusun Buku Analisis PDB Sektor Pertanian tahun 2015 yang merupakan salah satu output dari sub kegiatan Laporan Pengelolaan dan Analisis Data PDB Sektor Pertanian dalam Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian. Buku ini berisi data PDB sektor pertanian, PDB sektor industri pengolahan berbasis pertanian dan PDB sektor perdagangan berbasis pertanian serta analisis kinerja masing-masing sektor. Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Badan Pusat Statistik, Eselon I terkait lingkup Kementerian Pertanian dan seluruh anggota tim, yang telah bekerja sama dengan sangat baik dalam penyusunan Buku ini. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan hasil analisis PDB sektor pertanian pada kegiatan selanjutnya. Semoga Buku Analisis PDB sektor pertanian ini dapat memberikan manfaat bagi para pengambil kebijakan di sektor pertanian dan pengguna data lainnya. Jakarta, Desember 2015 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Dr. Ir. Suwandi, MSi NIP. 19670323.199203.1.003 P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n i

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan... 2 1.3. Cakupan Data... 3 BAB II. SUMBER DATA DAN METODOLOGI... 5 2.1. Sumber Data... 5 2.2. Metodologi... 9 BAB III. ANALISIS PDB SEKTOR PERTANIAN... 18 3.1. PDB Sektor Pertanian... 19 3.2. PDB Sektor Pertanian dari Hulu hingga Hilir... 22 3.3. PDB Sektor Pertanian (on farm/hulu)... 28 3.4. PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian... 41 3.5. PDB Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian... 50 BAB IV. KESIMPULAN... 57 LAMPIRAN P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i Per t a n i a n ii

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 PDB atas dasar harga berlaku dan kontribusinya terhadap PDB Indonesia, tahun 2010-2014... 20 PDB sektor pertanian atas dasar harga konstan dan laju pertumbuhan, tahun 2010-2014... 22 PDB atas dasar harga berlaku menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (triliun rupiah), tahun 2010 2014... 23 Peranan PDB atas dasar harga berlaku, menurut klasifikasi Kementerian Pertanian terhadap penciptaan PDB Indonesia (%), tahun 2010-2014... 24 PDB atas dasar harga konstan menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (triliun rupiah), tahun 2010-2014... 26 Laju pertumbuhan PDB atas dasar harga konstan menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (%), tahun 2010-2014... 27 PDB industri pengolahan berbasis pertanian atas dasar harga berlaku, tahun 2010-2014... 42 Halaman Tabel 3.8 Kontribusi PDB industri pengolahan berbasis pertanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010-2014... 43 Tabel 3.9 PDB industri pengolahan berbasis pertanian atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010-2014... 47 Tabel 3.10 Laju pertumbuhan PDB industri pengolahan berbasis pertanian, tahun 2010-2014... 48 P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i Per t a n i a n iii

Tabel 3.11 Tabel 3.12 PDB perdagangan berbasis pertanian atas dasar harga berlaku, tahun 2010-2014... 51 PDB perdagangan berbasis pertanian atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010-2014... 54 P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i Per t a n i a n iv

DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Kontribusi PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir terhadap PDB Indonesia, tahun 2010-2014... 25 Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir, tahun 2010-2014... 28 Kontribusi sektor pertanian (on farm) terhadap PDB Indonesia, tahun 2010-2014... 29 Kontribusi PDB sub sektor pertanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010-2014... 30 Halaman Gambar 3.5 Kontribusi PDB kelompok komoditas tanaman Pangan terhadap PDB Pertanian Sempit, tahun 2010-2014... 32 Gambar 3.6 Kontribusi PDB kelompok komoditas Hortikultura terhadap PDB pertanian sempit, tahun 2010-2014... 33 Gambar 3.7 Kontribusi PDB masing-masing komoditas perkebunan terhadap PDB pertanian sempit, tahun 2010-2014... 34 Gambar 3.8 Gambar 3.9 Kontribusi PDB kelompok komoditas peternakan terhadap PDB pertanian sempit, tahun 2010-2014... 35 Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian atas dasar harga konstan, tahun 2010-2014... 36 Gambar 3.10 Laju pertumbuhan PDB kelompok tanaman pangan /komoditas atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010-2014... 38 P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i Per t a n i a n v

Gambar 3.11 Laju pertumbuhan PDB kelompok hortikultura atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010-2014... 38 Gambar 3.12 Laju pertumbuhan PDB komoditas perkebunan atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010-2014... 40 Gambar 3.13 Laju pertumbuhan PDB kelompok komoditas perternakan atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010-2014... 41 Gambar 3.14 Kontribusi sektor industri pengolahan dan sektor industri pengolahan berbasis pertanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010-2014... 45 Gambar 3.15 Kontribusi kelompok sektor industri pengolahan berbasis pertanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010-2014... 46 Gambar 3.16 Laju pertumbuhan PDB sektor industri pengolahan berbasis pertanian atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010-2014... 50 Gambar 3.17 Kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE) berbasis pertanian, atas dasar harga berlaku terhadap PDB pertanian perdagangan besar dan eceran, tahun 2010-2014... 52 Gambar 3.18 Kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE), masing-masing kelompok terhadap PDB sektor PBE berbasis pertanian, tahun 2014... 53 Gambar 3.19 Laju pertumbuhan PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE), atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010-2014... 55 P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i Per t a n i a n vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi suatu negara yang diukur dengan pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam selang waktu tertentu. Produksi tersebut diukur dalam konsep nilai tambah (value added) yang diciptakan oleh sektor sektor ekonomi di wilayah bersangkutan yang secara total dikenal sebagai Produk Domestik Bruto (PDB). Sehingga PDB merupakan jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh unitunit produksi yang beroperasi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu tertentu (BPS, 2001). Data PDB Indonesia telah dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dalam periode triwulanan dan tahunan menurut lapangan usaha (termasuk sektor pertanian), yang disajikan dalam dua konsep harga, yaitu harga berlaku dan harga konstan. PDB atas dasar harga berlaku, sering disebut dengan PDB nominal yaitu nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam suatu periode waktu menurut harga yang berlaku pada waktu tersebut. Sementara PDB atas dasar harga konstan, sering disebut dengan PDB riil merupakan PDB atas dasar harga konstan dimana faktor harganya telah dihilangkan. P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 1

Oleh karena itu, tingkat pertumbuhan ekonomi dihitung dari PDB atas harga konstan. Di sektor pertanian, PDB terbagi atas sub sektor tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, perikanan, dan kehutanan, dimana perhitungan PDB menggunakan pendekatan produksi. Dari nilai PDB dapat diketahui perkembangan kinerja yang dicapai oleh setiap sub sektor pendukung pertanian secara menyeluruh mulai dari aktivitas pertanian dari sisi on farm sampai dengan aktivitas pasca panen (off farm). Untuk melengkapi informasi tentang kinerja masing-masing sub sektor pertanian, diperlukan juga informasi perkembangan kinerja dari beberapa komoditas atau kelompok komoditas yang merupakan unggulan sektor pertanian. Untuk itu Pusdatin bekerja sama dengan BPS berupaya untuk menyajikan data PDB sektor pertanian yang dirinci menurut sub sektor dan komoditas/kelompok komoditas, dilengkapi dengan PDB industri berbasis pertanian dan PDB perdagangan berbasis pertanian. Dengan demikian diharapkan dapat diperoleh informasi yang selengkapnya tentang posisi sektor pertanian terhadap sektorsektor lainnya serta kontribusinya dalam mendukung perekonomian Indonesia. 1.2. Tujuan Penyusunan Buku Analisis Produk Domestik Bruto Sektor Pertanian bertujuan untuk menganalisis kinerja pembangunan sektor pertanian dari hulu sampai hilir berdasarkan data PDB. P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 2

1.3. Cakupan Data Cakupan dalam penyusunan PDB sektor pertanian, industri pengolahan berbasis pertanian dan perdagangan berbasis pertanian mulai februari 2014 dengan tahun dasar 2010 ini berdasarkan Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 5 digit tahun 2009 dengan rincian sektor sebagai berikut : Sektor Sub sektor Pertanian 1. Tanaman Pangan 2. Tanaman Hortikultura 3. Tanaman perkebunan 4. Peternakan Industri Pengolahan 1. Industri makanan, minuman 2. Industri Pengolahan tembakau 3. Industri tekstil dan pakaian jadi 4. Industri kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 5. Industri karet, barang dari karet dan plastik P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 3

Sektor Perdagangan Besar dan Eceran Sub sektor 1. Perdagangan besar dan eceran tanaman pangan 2. Perdagangan besar dan eceran tanaman Hortikultura 3. Perdagangan besar dan eceran tanaman Perkebunan 4. Perdagangan besar dan eceran peternakan dan hasil-hasilnya 5. Perdagangan besar dan eceran industri pengolahan berbasis komoditi pertanian Klasifikasi Produk Domestik Bruto Pertanian menurut Kode Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009 yang digunakan pada PDB Sektor pertanian serta diskripsi kelompok komoditi di atas secara rinci dapat di lihat pada Lampiran 1. P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 4

BAB II SUMBER DATA DAN METODOLOGI 2.1. Sumber Data Data yang digunakan untuk penyusunan PDB sektor pertanian yang lebih rinci serta PDB industri pengolahan berbasis pertanian dan PDB perdagangan berbasis pertanian menurut kelompok dibagi menjadi: 1. Sub Sektor Tanaman Pangan Sub sektor tanaman pangan mencakup data padi dan palawija, dengan rincian palawija meliputi komoditas jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedelai dan kacang hijau. Data produksi padi dan palawija bersumber dari BPS. Data tahun 2010 sd 2013 yang digunakan adalah data angka tetap padi dan palawija, sedangkan tahun 2014 menggunakan angka Sementara karena PDB yang dirilis oleh BPS menggunakan angka tersebut Data harga berupa harga produsen dan Indeks yang dibayar petani untuk biaya produksi kelompok tanaman pangan dari Subdirektorat Statistik Harga Perdesaan (BPS). Data indikator harga berupa Indeks Harga Produsen diperoleh dari Subdirektorat Statistik Harga Produsen (BPS). Sedangkan data struktur biaya kegiatan tanaman pangan diperoleh dari hasil Sensus Pertanian 2013 dan Survei Struktur P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 5

Ongkos Usaha Tani (SOUT) tahun 2014 yang dilakukan oleh Subdirektorat Statistik Tanaman Pangan (BPS). Data harga padi menggunakan harga produsen dari Sub Direktorat Statistik Harga Produsen BPS. Data harga palawija menggunakan indikator harga berdasarkan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) dari Sub Direktorat Statistik Harga Perdagangan Besar BPS. Data struktur ongkos untuk padi dan palawija menggunakan struktur ongkos hasil pengolahan Sensus Pertanian 2013 dari Sub Direktorat Statistik Hortikultura, BPS 2. Sub Sektor Hortikultura Data produksi sayur-sayuran dan buah-buahan diperoleh dari Sub Direktorat Statistik Hortikultura BPS. Data tahun 2010 sd 2013 menggunakan angka tetap, sedangkan data tahun 2014 menggunakan angka sementara. Cakupan kelompok hortikultura sayuran meliputi bawang daun, bawang merah, kubis, petsai/sawi, wortel, kacang panjang, cabai, tomat, terung, buncis, ketimun, labu siam, kangkung, bayam, lobak, petai, melinjo, kacang merah dan kentang. Sedangkan cakupan kelompok hortikultura buah-buahan meliputi komoditas alpukat, belimbing, duku/langsat, durian, jambu biji, jambu air, jeruk, mangga, manggis, P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 6

nangka, nenas, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo, sirsak, sukun, melon dan semangka. Data Harga sayuran dan buah-buahan menggunakan indikator harga berdasarkan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) dari Sub Direktorat Statistik Harga Perdagangan Besar BPS. Data telah tersedia sampai tahun 2014. Data struktur ongkos sayuran dan buah-buahan menggunakan struktur ongkos hasil pengolahan Sensus Pertanian 2013 dari Sub Direktorat Statistik Hortikultura, BPS. 3. Sub Sektor Tanaman Perkebunan Data produksi tanaman perkebunan diperoleh dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. Komoditas yang tersedia produksinya meliputi: tembakau, karet, kelapa sawit, tebu, kelapa, kakao, kopi dan teh, cengkeh serta perkebunan lainnya. Data yang digunakan untuk tahun 2010 sd 2013 merupakan angka tetap, sedangkan tahun 2014 menggunakan angka sementara. Data harga menggunakan indikator harga yaitu Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) dari Sub Direktorat Statistik Harga Perdagangan Besar BPS. Data telah tersedia sampai tahun 2014. P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 7

Data struktur Ongkos masih menggunakan struktur ongkos hasil pengolahan Sensus Pertanian 2013 dari Sub Direktorat Statistik Perkebunan, BPS. 4. Sub Sektor Peternakan Data peternakan diperoleh dari Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian. Jenis data yang tersedia meliputi: populasi ternak, produksi telur, produksi susu dan pemotongan daging. Data yang digunakan tahun 2010 sd 2013 merupakan angka tetap, sedangkan data tahun 2014 menggunakan angka sementara. Data harga menggunakan indikator harga yaitu Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) dari Sub Direktorat Statistik Harga Perdagangan Besar BPS. Data sudah tersedia sampai tahun 2014. Data struktur Ongkos masih menggunakan struktur ongkos hasil pengolahan Sensus Peternakan Nasional (SPN) tahun 2006, Sensus Pertanian 2013 dari Sub Direktorat Statistik Peternakan BPS. 5. Sektor Industri Berbasis Pertanian Data industri besar dan sedang diperoleh dari hasil survei industri besar dan sedang dari Sub Direktorat Statistik Industri Besar dan Sedang, BPS. Data yang digunakan mencakup produksi yang dihasilkan, bahan baku dan P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 8

penolong serta biaya-biaya lain yang dirinci menurut komoditas. Data ini tersedia untuk tahun 2010 dan 2014, serta Indeks Produksi Besar dan Sedang, BPS tahun 2014. Data industri kecil dan kerajinan rumah tangga (IKKRT) diperoleh dari hasil pengolahan Sensus Ekonomi 2006 dan indikator tenaga kerja, BPS. Data harga menggunakan indikator harga yaitu Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) dari Sub Direktorat Statistik Harga Perdagangan Besar BPS. Data telah tersedia sampai tahun 2014. Data struktur ongkos menggunakan struktur ongkos hasil survei industri besar dan sedang dari Sub Direktorat Statistik Industri Besar dan Sedang, BPS tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. 6. Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian Output sektoral barang-barang yang diperdagangkan diperoleh dari output masing-masing sektor PDB yaitu barang-barang pertanian dan industri berbasis pertanian 2.2. Metodologi Metode penghitungan yang digunakan untuk menyusun PDB setiap sektor berbeda-beda, sehingga metodologi yang akan disajikan dibagi menjadi beberapa sektor maupun subsektor. Metodologi ini digunakan untuk memperoleh PDB P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 9

atas dasar harga berlaku maupun PDB atas dasar harga konstan tahun 2010. 1. PDB Sektor Pertanian PDB yang disusun dalam analisis ini meliputi Subsektor Tanaman Bahan Makanan, Subsektor Tanaman Perkebunan, dan Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya yang dirinci menurut klasifikasi yang sudah dijelaskan sebelumnya. PDB atas dasar harga berlaku dihitung menggunakan pendekatan produksi, yaitu nilai tambah diperoleh dari pengurangan total nilai produksi (output) dengan biaya antaranya untuk masing-masing kelompok komoditas. Atau dengan rumus dapat dijelaskan : Output b,t NTB b,t = Produksi t x Harga t = Output b,t Biaya antara b,t dimana: Output b,t NTB b,t Produksi t Harga t = Output/nilai produksi bruto atas dasar harga berlaku tahun t = Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku tahun t = Kuantum produksi tahun t = Harga produksi tahun t PDB atas dasar harga konstan dihitung menggunakan metode revaluasi, yaitu output diperoleh dari perkalian antara produksi dengan harga tahun dasar. Sedangkan nilai P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 10

tambah dihasilkan dari output atas dasar harga konstan dikalikan dengan rasio nilai tambah tahun dasar. Atau dengan rumus dapat dijelaskan : dimana: Output k,t = Produksi t x Harga 0 NTB k,t = Output k,t x Rasio NTB 0 Output k,t NTB k,t Harga 0 Rasio NTB 0 = Output/nilai produksi bruto atas dasar harga konstan tahun t = Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun t = Harga produksi tahun dasar = Rasio nilai tambah bruto terhadap output tahun dasar. Khusus Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya, penghitungan produksinya adalah selisih populasi ditambah dengan pemotongan, dengan rumus sebagai berikut: Produksi t = (Populasi t Populasi t-1 ) + Pemotongan t + (Ekspor t Impor t ) 2. PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian Output Industri Besar dan Sedang, biaya antara dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil pengolahan transfer in transfer out (TITO) survei industri besar dan sedang. Data Industri besar dan sedang dihasilkan dari survei tahunan industri yang dilakukan secara sensus. Survei ini dilakukan dengan pendekatan establishment, dan P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 11

tabulasi akhirnya disajikan secara rinci menurut kelompok komoditi berdasarkan KBLI 5 digit. Penentuan suatu establishment masuk ke dalam KBLI 5 digit tertentu didasarkan kepada produk utamanya (main characteristic product). Produk utama adalah produk yang nilai outputnya paling besar dibandingkan dengan nilai produk-produk lainnya yang dihasilkan oleh suatu establishment. Pada kenyataannya terlihat bahwa dalam satu establishment ternyata dapat menghasilkan beberapa jenis produk disamping produk utama. Dengan kata lain digunakannya pendekatan establishment tersebut mengakibatkan bahwa seluruh jenis komoditi yang dihasilkan oleh suatu establishment akan masuk ke dalam KBLI 5 digit tertentu mengikuti produk utamannya. Oleh karena itu tidak tertutup kemungkinan bahwa produk lainnya di luar produk utama tersebut mempunyai ciri produk yang tidak sesuai lagi dengan ciri produk utamanya. Ada kemungkinan bahwa produk lainnya tersebut memiliki Kode KBLI 5 digit yang berbeda dengan produk utamanya. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diperoleh suatu gambaran bahwa penyajian hasil survei tahunan industri besar dan sedang yang dirinci menurut KBLI 5 digit belum secara murni memperlihatkan identitas dari KBLI 5 digit tertentu, karena di dalamnya masih terdapat produk- P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 12

produk di luar produk utama. Agar data hasil survei tahunan Industri besar dan sedang (IBS) ini dapat digunakan untuk kebutuhan penyusunan PDB Industri Pertanian perlu dilakukan proses pengolahan lebih lanjut. Proses pengolahan data tersebut, dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut: melalui a. Melakukan identifikasi establishment IBS yang sebagian atau seluruh barang-barang yang dihasilkan adalah barang-barang berbahan baku tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan serta peternakan. b. Melakukan penyandian (Coding) setiap komoditi dari barang-barang yang dihasilkan untuk seluruh establishment yang terpilih pada point 1 ke dalam KBLI 5 digit meskipun hasil penyandian berbeda dari KBLI yang akan disusun PDB-nya. c. Melakukan penyandian (Coding) setiap komoditi dari bahan baku dan penolong untuk seluruh establishment yang terpilih pada point 1 ke dalam KBLI 5 digit. d. Menjumlahkan nilai dari barang-barang yang dihasilkan dengan kode KBLI yang sama pada setiap establishment. e. Melakukan destinasi terhadap bahan baku dan penolong setiap komoditi sesuai dengan industri pemakai (hasil point 4). P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 13

f. Melakukan proses Transfer In Transfer Out (TITO) terhadap bahan baku maupun biaya lainnya sesuai dengan output yang sesuai. Output ini terdiri dari barang-barang yang dihasilkan, listrik yang dijual, jasa industri, selisih nilai stok barang setengah jadi, dan penerimaan lainnya. g. Setelah proses TITO selesai, maka dilakukan agregasi barang-barang yang dihasilkan serta bahan baku dan biaya produksi lainnya (termasuk komponen nilai tambah) sesuai dengan KBLI 5 digit Industri yang telah ditentukan. h. Memeriksa kelayakan rasio nilai tambah menurut KBLI yang telah disepakati. i. Membuat neraca produksi IBS menurut KBLI 5 digit. Setelah neraca produksi Industri Besar dan Sedang diperoleh, artinya nilai tambah untuk industri Besar dan Sedang atas dasar harga berlaku diperoleh pula. Kemudian untuk menghitung nilai tambah industri Besar dan Sedang atas dasar harga konstan 2000 diperlukan suatu deflator yaitu indeks harga perdagangan besar (IHPB). Dari Output industri besar dan sedang atas dasar harga berlaku dideflate dengan indeks harga perdagangan besar maka diperoleh output industri besar dan sedang atas dasar harga konstan. Kemudian output atas dasar harga konstan tersebut dikalikan rasio nilai tambah terhadap output tahun P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 14

dasar diperoleh NTB industri besar dan sedang atas dasar harga konstan. Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga, dasar penghitungannya adalah output hasil pengolahan Sensus Ekonomi (SE) 2006. Output hasil SE 2006 di-deflate dengan IHPB tahun yang sama diperoleh output atas dasar harga konstan. Kemudian untuk tahun 2012 sampai 2014 digerakkan menggunakan indeks produksi Industri Mikro dan Kecil (IMK). Setelah output atas dasar harga konstan masing-masing tahun diperoleh maka di-inflate dengan IHPB dihasilkan output atas dasar harga berlaku masing-masing tahun. NTB atas dasar harga berlaku dihitung dari output atas dasar berlaku kali rasio NTB tahun berjalan. Demikian juga NTB atas dasar harga konstan dihitung dari output atas dasar harga konstan kali rasio NTB tahun dasar. Nilai Tambah Bruto Sektor Industri atas dasar harga berlaku dan konstan dihasilhan dari penjumlahan nilai tambah industri besar dan sedang dan nilai tambah industri kecil dan kerajinan rumah tangga untuk masing-masing harga berlaku dan harga konstan. 3. PDB Sektor Perdagangan Besar dan Eceran Berbasis Pertanian Penghitungan PDB sektor ini didasarkan pada metode commodity flow (arus barang), artinya output subsektor perdagangan didasarkan pada output sektoral atas dasar P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 15

harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Output sektoral dalam laporan ini adalah output tanaman pangan, output tanaman hortikultura, output tanaman perkebunan, output peternakan dan hasil-hasilnya, serta output industri pengolahan berbasis komoditi pertanian. Output sektor perdagangan adalah margin perdagangan yang dihasilkan dari selisih penjualan dan pembelian barang-barang yang didagangkan. Output subsektor perdagangan atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan dihitung dengan mengalikan output sektoral dengan rasio margin perdagangan dan rasio barang yang didagangkan untuk masing-masing kelompok komoditi. Rasio margin perdagangan dan rasio barang yang didagangkan diturunkan dari tabel Input- Output tahun 2005. Output sektor perdagangan = Margin Perdagangan Besar + Margin Perdagangan Eceran Margin Perdagangan Besar (PB) = RMS Produsen x RMS PB x RMH PB x Output Produsen Dimana : RMS Produsen = Rasio Marketed Surplus di tingkat produsen RMS PB = Rasio Marketed Surplus di tingkat perdagangan besar RMH PB = Rasio Marjin Harga di tingkat Perdaganan Besar Output Produsen = Output dari produsen sektoral P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 16

Margin Perdagangan Eceran (PE) = RMS Produsen x RMS PB x RMS PB ke PE x RMS PE x RMH PE x Output Produsen Dimana : RMS Produsen = Rasio Marketed Surplus di tingkat produsen RMS PB = Rasio Marketed Surplus di tingkat perdagangan besar RMS PB ke PE = Rasio Marketed Surplus di tingkat Perdaganan Besar yang dijual ke Pedagang Eceran RMS PE = Rasio Marketed Surplus di tingkat Perdaganan Eceran RMH PE = Rasio Marjin Harga di tingkat Perdaganan Eceran Output Produsen = Output dari produsen sektoral Nilai tambah bruto (NTB) atau PDB subsektor perdagangan atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan dihitung dari perkalian antara output perdagangan dengan rasio nilai tambah terhadap output masing-masing kelompok komoditi. Output dan NTB perdagangan yang dihitung di sini hanya mencakup perdagangan besar dan eceran dalam negeri, tidak termasuk penjualan barangbarang impor, pajak penjualan, dan bea masuk barang impor. P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 17

BAB III Analisis PDB Sektor Pertanian PDB merupakan jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara pada jangka waktu tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi (BPS, 2001). Pada tahun 2015 penghitungan PDB sudah menggunakan tahun dasar 2010 dengan kelompok lapangan usaha menjadi 17 (tujuh belas) kelompok, salah satunya adalah sektor pertanian. Sesuai dengan 4 (empat) sukses pembangunan pertanian, diantaranya meningkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspor yang dapat dilihat salah satunya melalui perkembangan PDB pertanian. Pusdatin telah bekerjasama dengan BPS dalam menyusun data PDB sektor pertanian yang lebih rinci berdasarkan komoditas/ kelompok komoditas termasuk didalamnya PDB industri berbasis pertanian dan PDB perdagangan berbasis pertanian, sehingga diharapkan persentase penciptaan nilai tambah bruto pertanian terhadap PDB Indonesia lebih mendekati realitas. Dalam penyajian data PDB menurut lapangan usaha yang secara rutin dirilis oleh BPS, salah satunya adalah PDB pertanian secara luas yang mencakup tanaman pangan. Tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, kehutanan dan perikanan. Namum mengingat Kementerian Pertanian tidak termasuk kehutanan dan perikanan sehingga dalam penyusunan PDB sektor Pertanian yang lebih rinci ini hanya mencakup PDB menurut sub sektor P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 18

Tanaman Pangan, sub sektor Tanaman Hortikultura, sub sektor Tanaman Perkebunan dan sub sektor Peternakan yang dalam penyajiannya lebih diperinci per kelompok komoditas atau komoditas pertanian penyusunnya. Selain itu juga PDB dihitung dengan 2 pendekatan yaitu harga berlaku merupakan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun. Harga konstan merupakan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar (tahun 2010). 3.1. PDB Sektor Pertanian Perkembangan PDB Indonesia selama tahun 2010 sampai tahun 2014 terlihat terjadi peningkatan, yang diikuti pula peningkatan PDB sektor pertanian. PDB sektor pertanian luas (termasuk kehutanan dan perikanan) atas dasar harga berlaku tahun 2010 sebesar 956,1 triliun rupiah meningkat menjadi 1.410,7 triliun rupiah pada tahun 2014 (angka sangat sementara). Kondisi demikian juga terjadi di sektor pertanian sempit, yaitu tahun 2010 sebesar 754,4 triliun rupiah menjadi 1.088,9 triliun rupiah di tahun 2014. Sementara di sektor industri pengolahan yaitu tahun 2010 sebesar 1.512,8 triliun rupiah menjadi 2.215,8 triliun rupiah di tahun 2014, begitu juga di sektor perdagangan tahun 2010 sebesar 923,9 triliun rupiah menjadi 1.410,9 triliun rupiah pada tahun 2014. Kontribusi terbesar pada tahun 2014 terjadi pada sektor industri pengolahan sebesar 21,02%, sementara posisi kedua diduduki oleh sektor pertanian secara luas dan sektor P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 19

perdagangan masing-masing sebesar 13,38%. Hal ini dapat dilihat lebih rinci pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. PDB sektor pertanian atas harga berlaku dan kontribusinya terhadap PDB Indonesia, tahun 2010-2014 Uraian PDB Atas Harga Berlaku (Triliun Rupiah) Kontribusi thd PDB Indonesia (%) 2010 2011 2012 2013*) 2014**) 2010 2011 2012 2013*) 2014**) a. Tanaman Pangan 253,3 271,0 305,7 332,1 344,0 3,69 3,46 3,55 3,49 3,26 b. Tanaman Hortikultura 110,4 125,3 125,1 137,4 159,5 1,61 1,60 1,45 1,44 1,51 c. Tanaman Perkebunan 268,2 303,4 323,4 358,2 397,9 3,91 3,87 3,75 3,76 3,77 d. Peternakan 108,4 117,3 130,6 148,0 167,1 1,58 1,50 1,52 1,55 1,58 e. Jasa Pertanian dan Perburuhan 14,1 15,6 17,4 19,1 20,5 0,21 0,20 0,20 0,20 0,19 Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan) 754,4 832,5 902,1 994,8 1.088,9 10,99 10,63 10,47 10,44 10,33 Sektor Pertanian (Secara Luas) 956,1 1.058,2 1.152,3 1.275,0 1.410,7 13,93 13,51 13,37 13,39 13,38 Sektor Industri Pengolahan 1.512,8 1.704,3 1.848,2 1.998,7 2.215,8 22,04 21,76 21,45 20,98 21,02 Sektor Perdagangan 923,9 1.066,1 1.138,5 1.263,8 1.410,9 13,46 13,61 13,21 13,27 13,38 Sektor Lainnya 3.471,3 4.003,1 4.476,8 4.987,2 5.505,4 50,57 51,11 51,96 52,36 52,22 PDB Indonesia 6.864,1 7.831,7 8.615,7 9.524,7 10.542,7 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat berdasarkan PDB atas harga konstan 2010, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2011 sebesar 6,17%, sementara pada tahun 2012 sampai tahun 2014 laju pertumbuhan ekonomi meningkat namun melambat masingmasing sebesar 6,03%, 5,58% dan 5,02%. Seiring dengan kondisi tersebut, laju pertumbuhan sektor pertanian secara luas tahun 2011 meningkat sebesar 3,95%, kembali meningkat pada tahun 2012 sebesar 4,59%, dan di tahun 2013 P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 20

sampai tahun 2014 sedikit melambat masing-masing sebesar 4,20% dan 4,18%. Sementara pertanian sempit mencakup sektor tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan serta sektor jasa pertanian dan perburuhan memiliki pertumbuhan yang fluktuatif, yaitu tahun 2011 meningkat sebesar 3,47%, kemudian tahun 2012 meningkat sebesar 4,58%, tahun 2013 meningkat sebesar 3,85% dan tahun 2014 meningkat lebih lambat menjadi sebesar 3,71%. Laju pertumbuhan sektor industri pengolahan pada tahun 2011 mencapai 6,26%, kemudian pada tahun 2012 sampai tahun 2014 tumbuh melambat masing-masing menjadi 5,62%, 4,49% dan 4,63%. Demikian juga di sektor perdagangan tahun 2011 mencapai 9,66%, kemudian pada tahun 2012 sampai tahun 2014 tumbuh melambat masing-masing menjadi 5,40%, 4,71% dan 4,84%. Jika dilihat dari PDB atas dasar harga konstan tahun 2010, PDB sektor pertanian sempit (tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan dan Jasa pertanian dan perburuhan) tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 masing-masing sebesar 754,4 triliun rupiah tahun 2010, pada tahun 2011 sebesar 780,6 triliun rupiah, tahun 2012 sebesar 816,3 triliun, tahun 2013 sebesar 847,8 triliun rupiah dan tahun 2014 meningkat hingga mampu menyumbangkan PDB Indonesia sebesar 879,2 triliun rupiah, Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3.2. P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 21

Tabel 3.2. PDB sektor pertanian atas harga konstan dan laju pertumbuhan, tahun 2010-2014 Uraian PDB Atas harga konstan (triliun rupiah) Laju Pertumbuhan (%) 2010 2011 2012 2013*) 2014**) 2011 2012 2013*) 2014**) a. Tanaman Pangan 253,3 250,8 263,1 268,3 268,9-1,00 4,90 1,97 0,24 b. Tanaman Hortikultura 110,4 120,1 117,4 118,2 123,2 8,77-2,21 0,67 4,19 c. Tanaman Perkebunan 268,2 281,5 301,0 319,5 338,2 4,94 6,95 6,15 5,83 d. Peternakan 108,4 113,6 119,2 125,3 132,1 4,80 4,97 5,08 5,44 e. Jasa Pertanian dan Perburuhan 14,1 14,6 15,5 16,5 16,9 3,83 6,07 5,91 2,58 Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan) 754,4 780,6 816,3 847,8 879,2 3,47 4,58 3,85 3,71 Sektor Pertanian (Secara Luas) 956,1 993,9 1.039,4 1.083,1 1.128,4 3,95 4,59 4,20 4,18 Sektor Industri Pengolahan 1.512,8 1.607,5 1.697,8 1.774,1 1.856,3 6,26 5,62 4,49 4,63 Sektor Perdagangan 923,92 1.013,2 1.067,9 1.118,2 1.172,4 9,66 5,40 4,71 4,84 Sektor Lainnya 3.471,3 3.673,1 3.921,9 4.182,7 4.411,0 5,81 6,77 6,65 5,46 PDB Indonesia 6.864,13 7.287,6 7.727,1 8.158,2 8.568,1 6,17 6,03 5,58 5,02 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara 3.2. PDB Sektor Pertanian Dari Hulu Hingga Hilir 3.2.1. PDB Sektor Pertanian Hulu Hilir Atas Harga Berlaku Penyempurnaan penghitungan PDB sektor pertanian terlihat ada perubahan, dengan penggunaan tahun dasar 2010, PDB sektor pertanian sempit atas dasar harga berlaku mencakup tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan dan peternakan dan hasil-hasilnya, serta jasa pertanian dan perburuhan hanya mencakup produk primer tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 masing-masing 754,4 triliun rupiah, 832,5 triliun rupiah, 902,1 triliun rupiah, 994,8 triliun rupiah dan 1.088,9 triliun rupiah. Setelah P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 22

dilakukan penyempurnaan penghitungan PDB sektor pertanian per komoditas, pada tahun 2014 PDB sektor pertanian bertambah 660,3 triliun rupiah dari sektor industri pengolahan berbasis pertanian dan 394,2 triliun rupiah dari sektor perdagangan berbasis pertanian. Sehingga PDB sektor pertanian menurut cakupan Kementan menjadi 1.477,2 triliun rupiah pada tahun 2010 sementara tahun 2011 sampai tahun 2014 masing-masing menjadi 1.635,2 triliun rupiah, 1781,5 triliun rupiah, 1.942,6 triliun rupiah dan 2.143,5 triliun rupiah. Hasil penghitungan secara rinci dapat di lihat pada tabel 3.3 di bawah ini. Tabel 3.3. PDB atas dasar harga berlaku menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (triliun rupiah), tahun 2010-2014 NO. Uraian PDB Atas Harga Berlaku (Triliun Rp.) 2010 2011 2012 2013*) 2014 **) I Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan) 754.4 832.5 902.1 994.8 1,088.9 a. Tanaman Pangan 253.3 271.0 305.7 332.1 344.0 b. Tanaman Hortikultura 110.4 125.3 125.1 137.4 159.5 c. Tanaman Perkebunan 268.2 303.4 323.4 358.2 397.9 d. Peternakan 108.4 117.3 130.6 148.0 167.1 e. Jasa Pertanian dan Perburuhan 14.1 15.6 17.4 19.1 20.5 II Sektor Industri Pengolahan (Kementan) 431.6 486.7 540.8 576.4 660.3 III Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Kementan) 291.2 316.0 338.6 371.4 394.2 PDB Menurut Cakupan Kementan 1,477.2 1,635.2 1,781.5 1,942.6 2,143.5 PDB Indonesia 6,864.1 7,831.7 8,615.7 9,524.7 10,542.7 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara Berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku yang dihasilkan diatas, pada tahun 2011 PDB sektor pertanian menurut cakupan Kementerian Pertanian mampu menyumbang PDB Indonesia sebesar 20,88% yang terdiri dari sektor pertanian (on farm) sebesar 10,63%, dari sektor industri pengolahan sebesar 6,21% serta dari sektor P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 23

perdagangan sebesar 4,04%. Sementara pada tahun 2012 sumbangan yang tercipta untuk PDB Indonesia masing-masing sektor di lingkup Kementerian Pertanian adalah sektor pertanian sebesar 10,47%, sektor industri pengolahan sebesar 6,28% dan sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 3,93%, sehingga total PDB menurut cakupan Kementerian Pertanian mencapai 20,68%. Pada tahun 2013 sumbangan yang dihasilkan oleh Kementerian Pertanian dalam penciptaan PDB Indonesia sebesar 20,40% (Tabel 3.4). Jika di perhatikan selama kurun waktu lima tahun, peranan komoditi-komoditi menurut binaan Kementerian Pertanian dalam penciptaan PDB Indonesia menunjukan persentase yang bergerak cukup baik, meskipun berfluktuatif. Tabel 3.4. Peranan PDB atas dasar harga berlaku menurut klasifikasi Kementerian Pertanian terhadap penciptaan PDB Indonesia (%), tahun 2010-2014 No. Uraian Kontribusi PDB Pertanian thd PDB Indonesia (%) 2010 2011 2012 2013*) 2014**) I Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan) 10.99 10.63 10.47 10.44 10.33 a. Tanaman Pangan 3.69 3.46 3.55 3.49 3.26 b. Tanaman Hortikultura 1.61 1.60 1.45 1.44 1.51 c. Tanaman Perkebunan 3.91 3.87 3.75 3.76 3.77 d. Peternakan 1.58 1.50 1.52 1.55 1.58 e. Jasa Pertanian dan Perburuhan 0.21 0.20 0.20 0.20 0.19 II Sektor Industri Pengolahan (Kementan) 6.29 6.21 6.28 6.05 6.26 III Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Kementan) 4.24 4.04 3.93 3.90 3.74 PDB Menurut Cakupan Kementan 21.52 20.88 20.68 20.40 20.33 PDB Indonesia 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 24

Gambar 3.1. berikut ini menunjukkan bahwa PDB Pertanian on farm memberikan kontribusi tertinggi terhadap PDB Indonesia, diikuti PDB sektor Industri pengolahan berbasis pertanian di peringkat ke dua, sementara peringkat ke tiga diduduki oleh PDB sektor perdagangan berbasis pertanian. Perdagangan Berbasis Pertanian (%) 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 Industri Pengolahan Berbasis Pertanian - 2010 2011 2012 2013 *) 2014 **) 4.24 4.04 3.93 3.90 3.74 6.29 6.21 6.28 6.05 6.26 Pertanian On Farm 10.99 10.63 10.47 10.44 10.33 Gambar 3.1. Kontribusi PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir terhadap PDB Indonesia, tahun 2010-2014 3.2.2. PDB Sektor Pertanian Hulu Hilir Atas Harga Konstan PDB sektor pertanian sempit meliputi tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan dan jasa pertanian dan perburuhan atas dasar harga konstan 2010 pada tahun 2010 sebesar 754,4 triliun rupiah, meningkat di tahun 2011 menjadi P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 25

780,4 triliun rupiah, begitu juga di tahun 2012 meningkat menjadi 816,3 triliun rupiah, dan pada tahun 2013 hinga tahun 2014 mengalami peningkatan masing-masing menjadi 847,8 triliun rupiah dan 879,2 triliun rupiah. Setelah dihitung untuk PDB sektor industri pengolahan berbasis pertanian dan PDB perdagangan berbasis pertanian sesuai dengan cakupan Kementerian Pertanian, PDB atas dasar harga konstan 2010 yang tercipta bertambah menjadi 1.375,1 triliun rupiah pada tahun 2010, meningkat pada tahun 2011 menjadi 1.487 triliun rupiah, naik kembali pada tahun 2012 menjadi 1.578,6 triliun rupiah, dan pada tahun 2013 menjadi 1.635,7 triliun rupiah dan tahun 2014 meningkat menjadi 1.724,1 triliun rupiah. Secara rinci dapat di lihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5. PDB atas dasar harga konstan 2010 menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (triliun rupiah), tahun 2010-2014 No. Uraian PDB Atas Harga Konstan (Triliun Rp.) 2010 2011 2012 2013*) 2014**) I Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan) 754.4 780.6 816.3 847.8 879.2 a. Tanaman Pangan 253.3 250.8 263.1 268.3 268.9 b. Tanaman Hortikultura 110.4 120.1 117.4 118.2 123.2 c. Tanaman Perkebunan 268.2 281.5 301.0 319.5 338.2 d. Peternakan 108.4 113.6 119.2 125.3 132.1 e. Jasa Pertanian dan Perburuhan 14.1 14.6 15.5 16.5 16.9 II Sektor Industri Pengolahan (Kementan) 419.4 458.0 503.3 520.8 569.0 III Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Kementan) 201.3 248.5 259.0 267.1 275.9 PDB Menurut Cakupan Kementan 1,375.1 1,487.0 1,578.6 1,635.7 1,724.1 PDB Indonesia 6,864.1 7,287.6 7,727.1 8,158.2 8,568.1 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 26

Seiring dengan kondisi tersebut, laju pertumbuhan sektor pertanian secara sempit pada tahun 2011 mencapai 3,47%, meningkat pada tahun 2012 sebesar 4,58%, sementara pada tahun 2013 sampai tahun 2014 meningkat melambat masing-masing sebesar 3,85% dan 3,71%. Laju pertumbuhan sub sektor tanaman pangan tahun 2014 sebesar 0,24%, sub sektor tanaman hortikultura sebesar 4,19%, sub sektor tanaman perkebunan mencapai 5,83%, sub sektor peternakan mencapai 5,44% dan jasa pertanian dan perburuhan sebesar 2,58% (Tabel 3.6). Tabel 3.6. Laju pertumbuhan PDB atas dasar harga konstan 2010 menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (%), tahun 2011-2014 No. Uraian Laju Pertumbuhan (%) 2011 2012 2013*) 2014**) I Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan) 3.47 4.58 3.85 3.71 a. Tanaman Pangan -1.00 4.90 1.97 0.24 b. Tanaman Hortikultura 8.77-2.21 0.67 4.19 c. Tanaman Perkebunan 4.94 6.95 6.15 5.83 d. Peternakan 4.80 4.97 5.08 5.44 e. Jasa Pertanian dan Perburuhan 3.83 6.07 5.91 2.58 II Sektor Industri Pengolahan (Kementan) 9.20 9.89 3.48 9.25 III Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Kementan) 23.45 4.24 3.13 3.28 PDB Menurut Cakupan Kementan 8.14 6.16 3.62 5.41 PDB Indonesia 6.17 6.03 5.58 5.02 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 27

Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir pada tahun 2014 menunjukan peningkatan PDB pertanian on farm mencapai 3,71%, sementara PDB industri pengolahan berbasis pertanian mencapai 9,25% dan PDB sektor perdagangan berbasis pertanian mencapai 3,28%. Perkembangan laju pertumbuhan PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir dapat dilihat pada Gambar 3.2. ( % ) 40.00 35.00 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 0.00 2011 2012 2013 *) 2014 **) Perdagangan Berbasis Pertanian 23.45 4.24 3.13 3.28 Industri Pengolahan Berbasis Pertanian 9.20 9.89 3.48 9.25 Pertanian 3.47 4.58 3.85 3.71 Gambar 3.2. Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir tahun 2010-2014 3.3. PDB Sektor Pertanian (on farm) 3.3.1. Kontribusi PDB Sektor Pertanian on Farm Kontribusi PDB sektor pertanian (on farm) secara luas terhadap sumbangan PDB Indonesia selama tahun 2010-2014 menunjukkan sedikit terjadi penurunan, yaitu tahun 2010 berkontribusi sebesar P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 28

13,93% kemudian turun menjadi 13,51% tahun 2011, turun menjadi 13,37% pada tahun 2012, naik menjadi 13,39% pada tahun 2013 dan turun menjadi 13,38%, sehingga kontribusi PDB sektor lainnya meningkat (Gambar 3.3). (%) 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 2010 2011 2012 2013 *) 2014 **) Pertanian Sempit 10.99 10.63 10.47 10.44 10.33 Pertanian Luas 13.93 13.51 13.37 13.39 13.38 Sektor Lainnya 86.07 86.49 86.63 86.61 86.62 Gambar 3.3. Kontribusi sektor tahun 2010-2014 pertanian (on farm) terhadap PDB Indonesia, Demikian pula bila dilihat kontribusi PDB sektor pertanian sempit terhadap PDB Indonesia tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 masing-masing berkontribusi sebesar 10,99% pada tahun 2010, pada tahun 2011 menjadi 10,63%, pada tahun 2012 menjadi 10,47%, dan pada tahun 2013 hingga tahun 2014 masing-masing sebesar 10,44% dan 10,33%. Secara rinci dapat di lihat pada Lampiran 2 & 3. P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 29

(%) 14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00 Tan. Pangan Tan. Hortikultura Tan. Perkebunan Peternakan Jasa Pertanian dan Perburuhan Pertanian Sempit Pertanian Luas 2010 3.69 1.61 3.91 1.58 0.21 10.99 13.93 2011 3.46 1.60 3.87 1.50 0.20 10.63 13.51 2012 3.55 1.45 3.75 1.52 0.20 10.47 13.37 2013 *) 3.49 1.44 3.76 1.55 0.20 10.44 13.39 2014 **) 3.26 1.51 3.77 1.58 0.19 10.33 13.38 Gambar 3.4. Kontribusi PDB sub sektor pertanian (on farm) terhadap PDB Indonesia tahun 2010-2014 Bila dilihat pada Gambar 3.4. menunjukkan sub sektor pertanian yang memiliki kontribusi tertinggi adalah tanaman perkebunan mencapai 3,91% tahun 2010 melambat menjadi 3,87% pada tahun 2011, pada tahun 2012 melambat mencapai 3,75%, sementara pada tahun 2013 dan tahun 2014 sedikit meningkat masing-masing menjadi 3,76% dan 3,77% terhadap PDB Indonesia. Selanjutnya disusul sub sektor tanaman pangan memberikan kontribusi sebesar 3,69% pada tahun 2010, begitu juga di tahun 2011 hingga tahun 2014 masing-masing memberikan kontribusi sebesar 3,46%, 3,55%, 3,49% dan 3,26%, sub sektor hortikultura menduduki P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 30

peringkat ke tiga memberikan kontribusi masing-masing sebesar 1,61% (tahun 2010), 1,60 (tahun 2011), 1,45% (tahun 2012), 1,44% (tahun 2013) dan 1,51% (tahun 2014), peringkat ke empat diduduki oleh sektor peternakan dengan kontribusi sebesar 1,58% Tahun 2010 dan tahun 2014, kelima diduduki oleh sektor jasa pertanian dan perburuhan memberikan kontribusi sebesar 0,19 % pada tahun 2014 sampai dengan 0,21% tahun 2010. Jika diperhatikan selama lima tahun tersebut, peranan komoditas pertanian dalam penciptaan PDB Indonesia menunjukkan persentase yang bergerak melambat (Gambar 3.4). Komoditas padi terhadap pertanian sempit pada tahun 2014 berkontribuai sebesar 22,86%, komoditas jagung memberikan kontribusi sebesar 4,80%, komoditas kedelai memberikan kontribusi sebesar 0,56% dan palawija lainnya memberikan kontribusi sebesar 3,36%. Produksi padi memberikan andil terbesar di sub sektor tanaman pangan, sehingga bila terjadi perubahan produksi atau harga akan berpengaruh besar terhadap sub sektor tanaman pangan dan pada akhirnya terhadap PDB Sektor Pertanian. Secara lebih rinci masing-masing nilai dan kontribusi sub sektor tanaman pangan dapat dilihat pada Lampiran 5. P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 31

35.00 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 (%) - 2010 2011 2012 2013 *) 2014 **) PDB Palawija Lainnya 4.33 3.39 2.70 3.70 3.36 PDB Kedelai 0.62 0.57 0.54 0.47 0.56 PDB jagung 5.35 4.94 5.33 4.86 4.80 PDB Padi 23.28 23.65 25.31 24.36 22.86 Gambar 3.5. Kontribusi PDB kelompok komoditas tanaman pangan terhadap PDB Pertanian Sempit, tahun 2010-2014 Peranan masing-masing komoditas/kelompok komoditas PDB sub sektor Hortikultura terhadap PDB Indonesia tahun 2014, kelompok komoditas sayur mampu berkontribusi sebesar 6,87%, mencakup komoditas bawang merah, cabai dan sayur lainnya yang memberikan kontribusi masing-masing sebesar 0,62%, 1,38% dan 4,87%, disusul PDB kelompok komoditas buah-buahan sebesar 7,78%. Sementara kontribusi PDB sub sektor Hortikultura terhadap PDB pertanian sempit untuk komoditas sayuran dan buah-buahan memberikan kontribusi masing-masing sebesar 6,87% dan 7,78% (Gambar 3.6). Secara lebih rinci masing-masing nilai dan kontribusi PDB sub sektor hortikultura dapat dilihat dalam Lampiran 5. P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 32

(%) 8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00-2010 2011 2012 2013 *) 2014 **) PDB Horti Sayuran 7.98 7.19 6.04 6.81 6.87 Bawang merah 1.06 0.49 0.48 0.53 0.62 Cabai 2.03 1.27 1.37 1.34 1.38 sayur lainnya 4.89 5.44 4.18 4.95 4.87 PDB Horti Buah 6.65 7.86 7.83 7.00 7.78 Gambar 3.6. Kontribusi PDB kelompok hortikultura terhadap PDB Pertanian Sempit, tahun 2010-2014 Selanjutnya perananan masing-masing komoditas pada sub sektor perkebunan tahun 2014 yang mampu menyumbangkan PDB Indonesia terbesar adalah komoditas kelapa sawit, menyumbangkan sebesar 16,69% terhadap PDB Pertanian Sempit, disusul karet dan penghasil getah lainnya sebesar 4,76%, kelapa sebesar 1,44%, tebu dan tanaman pemanis lainnya sebesar 1,08% dan komoditas perkebunan lainnya sebesar 10,30% (Gambar 3.7). Secara lebih rinci masing-masing nilai dan kontribusi PDB sub sektor perkebunan dapat dilihat dalam Lampiran 5. P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 33

(%) 20.00 18.00 16.00 14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00-2010 2011 2012 2013 *) 2014 **) Tembakau 0.59 0.90 1.04 0.61 0.58 Karet & Penghasil Getah Lainnya 5.36 4.57 3.94 4.54 4.76 Kelapa Sawit 18.17 17.04 17.58 17.22 16.69 Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 1.30 1.25 1.30 1.13 1.08 Kelapa 1.66 1.65 1.59 1.45 1.44 Kakao 0.23 0.19 0.17 0.16 0.17 Teh dan kopi 1.04 1.02 0.95 0.86 0.83 Cengkeh 0.61 0.45 0.64 0.68 0.70 Lainnya 6.58 9.38 8.63 9.36 10.30 Gambar 3.7 Kontribusi PDB masing-masing komoditas perkebunan terhadap PDB Pertanian Sempit, tahun 2010-2014 Perananan masing-masing kelompok komoditas pada sub sektor peternakan tahun 2014 yang mampu menyumbangkan PDB Pertanian sempit terbesar adalah kelompok komoditas ternak besar dan ternak kecil sebesar 6,55%, ternak unggas menyumbangkan sebesar 6,35% terhadap PDB pertanian sempit, disusul kelompok susu segar sebesar 2,44%, (Gambar 3.8). Secara lebih rinci masing-masing nilai dan kontribusi PDB sub sektor peternakan terhadap pertanian sempit dapat dilihat dalam Lampiran 5. P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 34

(%) 16.00 14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00-2010 2011 2012 2013 *) 2014 **) Susu Segar 1.27 1.77 1.49 2.99 2.44 Ternak Unggas 5.40 5.58 5.91 6.03 6.35 Ternak Besar & Kecil 7.69 6.73 7.08 5.86 6.55 Gambar 3.8. Kontribusi PDB kelompok komoditas peternakan terhadap PDB Pertanian Sempit, tahun 2010-2014 3.3.2. Laju Pertumbuhan PDB Sektor Pertanian on Farm Pada PDB sektor pertanian on farm, bila dilihat selama 2010 sampai 2014, laju pertumbuhan PDB sub sektor pertanian secara sempit atas dasar harga konstan 2010, menunjukkan pertumbuhan yang positif, dimana laju pertumbuhan yang cukup tajam terjadi pada tahun 2012 untuk tanaman perkebunan sebesar 6,95% dibandingkan tahun sebelumnya, pada tahun 2013 sedikit melambat menjadi 6,15%, sementara pada tahun 2014 menjadi 5,83%. Laju pertumbuhan tanaman pangan pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 1,00%, sementara pada tahun 2012 sampai tahun P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 35

2014 berfluktuatif dari 4,90% pada tahun 2012 menjadi 1,97% pada tahun 2013, kembali melambat menjadi 0,24% pada tahun 2014. Laju pertumbuhan sub sektor hortikultura pada tahun 2011 mencapai 8,77%, pada tahun 2012 turun sebesar 2,21%, kembali meningkat sebesar 0,67% pada tahun 2013, meningkat lagi pada tahun 2014 sebesar 4,19%. Begitu juga dengan laju pertumbuhan sub sektor peternakan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, pada tahun 2011 mencapai 4,80%, naik menjadi 4,97% pada tahun 2012, meningkat menjadi 5,08% pada tahun 2013 dan naik kembali menjadi 5,44% pada tahun 2014. Sementara laju pertumbuhan pada sektor jasa pertanian dan perburuhan berfluktuatif, pada tahun 2011 sebesar 3,83% menjadi 2,58% pada tahun 2014 (Gambar 3.9). 10.00 8.77 8.00 6.00 4.00 2.00 - -2.00-1.00 4.90 1.97 Tanaman Pangan 0.24 6.15 6.07 5.83 5.08 4.94 4.97 5.91 4.80 5.44 3.83 Hortikultura Perkebunan Peternakan Jasa Pertanian & Perburuhan -2.21 0.67 4.19 6.95 2.58 4.58 4.59 4.20 3.85 3.95 3.47 3.71 4.18 Pertanian sempit Pertanian Luas 6.53 6.26 5.79 5.15 PDB Indonesia -4.00 2011 2012 2013 2014 Gambar 3.9 Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian atas dasar harga konstan 2010, tahun 2011 2014 P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 36

Selanjutnya bila diamati lebih jauh laju pertumbuhan masingmasing PDB komoditas/kelompok komoditas terhadap sub sektor tanaman Pangan menunjukkan fluktuatif, dimana laju pertumbuhan padi pada tahun 2011 menurun sebesar 1,07%, kembali meningkat pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 masing-masing sebesar 5,02% dan 3,22%, kembali turun pada tahun 2014 sebesar 0,61%. Sementara jagung meningkat cukup tajam mencapai 9,88% pada tahun 2012, sementara pada tahun 2011 dan tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 3,73% dan 4,51%, kembali naik pada tahun 2014 sebesar 2,68%. Laju pertumbuhan komoditas kedelai terbesar terjadi pada tahun 2014 mencapai 22,44%, sementara pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 mengalami penurunan masing-masing sebesar 6,15%, 0,96%, 7,49%, begitu juga dengan kelompok palawija lainnya berfluktuatif dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 (Gambar 3.10). Secara lebih rinci laju pertumbuhan masing-masing kelompok komoditas pada PDB sub sektor tanaman bahan makanan dapat dilihat dalam Lampiran 8. P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 37

(%) 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 - -5.00-10.00 2011 2012 2013 *) 2014 **) PDB Padi -1.07 5.02 3.22-0.61 PDB jagung -3.73 9.88-4.51 2.68 PDB Kedelai -6.15-0.96-7.49 22.44 PDB Palawija Lainnya 3.47-0.66 4.66-0.56 Gambar 3.10. Laju pertumbuhan PDB kelompok tanaman Pangan/komoditas atas harga konstan 2010, tahun 2011-2014 Selanjutnya bila diamati lebih jauh laju pertumbuhan masingmasing PDB komoditas/kelompok komoditas terhadap sub sektor hortikultura menunjukkan fluktuatif, dimana laju pertumbuhan kelompok hortikultura sayuran pada tahun 2011 menurun sebesar 45,39%, kembali meningkat pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 masing-masing sebesar 6,62%, 3,86% dan 6,34% Komoditas bawang merah meningkat cukup tajam mencapai 22,08% pada tahun 2014, cabai merah tahun 2014 meningkat sebesar 8,61%, kelompok sayur lainnya pada tahun 2014 menurun sebesar 0,41% dan kelompok buah-buahan meningkat pada tahun 2014 sebesar 3,52% (Gambar 3.11). Secara lebih rinci laju pertumbuhan masing-masing kelompok/komoditas pada PDB sub sektor tanaman hortiklutura dapat dilihat dalam Lampiran 8. P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 38

(%) 60.00 40.00 20.00 - -20.00-40.00-60.00 2011 2012 2013 *) 2014 **) PDB Horti Sayuran -45.39 6.62 3.86 6.34 Bawang merah -54.15 7.96 4.83 22.08 Cabai -39.90 11.70 4.21 8.61 Sayur lainnya -45.97 2.52 3.28-0.41 PDB Horti Buah 48.26-4.58-0.29 3.52 Gambar 3.11. Laju pertumbuhan PDB kelompok tanaman Hortikultura atas harga konstan 2010, tahun 2011-2014 Sementara itu laju pertumbuhan masing-masing komoditas pada sub sektor perkebunan tahun 2011 sampai 2013 berfluktuatif, sedangkan pada tahun 2014 terjadi peningkatan, dengan peningkatan terbesar terjadi pada tanaman kelapa sawit sebesar 5,62%, sementara peningkatan terbesar pada tahun 2013 terjadi pada tanaman karet dan penghasil getah lainnya mencapai 7,48% dan pada tahun 2012 terjadi peningkatan terbesar pada komoditas cengkeh mencapai 38,26%, sementara pada tahun 2011 terbesar terjadi pada komoditas tembakau mencapai 58,11%. Sedangkan penurunan terbesar pada periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 terjadi pada komoditas cengkeh mencapai 26,57% di tahun 2011 (Gambar 3.12). P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 39

Secara lebih rinci laju pertumbuhan masing-masing komoditas penyusun PDB sub sektor perkebunan dapat dilihat dalam Lampiran 8. (%) 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 - (10.00) (20.00) (30.00) (40.00) 2011 2012 2013 *) 2014 **) Tembakau 58.11 21.58 (36.95) 1.10 Karet & Penghasil Getah Lainnya 9.34 0.74 7.48 (2.61) Kelapa Sawit 5.18 12.64 6.79 5.62 Tebu dan Tan. Pemanis Lainnya (0.97) 14.28 (1.57) 3.19 Kelapa 0.24 0.49 (4.34) (0.66) Tan. Kakao (15.00) 3.97 (2.65) (1.60) Teh dan kopi (6.43) 6.05 (1.85) 0.92 Cengkeh (26.57) 38.26 9.82 0.80 Perkebunan Lainnya 3.73 (7.26) 16.21 17.48 Gambar 3.12. Laju pertumbuhan PDB komoditas perkebunan atas harga konstan 2010, Tahun 2011-2014 Laju pertumbuhan masing-masing PDB kelompok komoditas pada sub sektor peternakan menunjukan peningkatan. Sementara laju pertumbuhan terbesar terjadi pada susu segar tahun 2013 sebesar 96,86%. Sementara laju pertumbuhan sub sektor peternakan pada tahun 2014 ternak besar dan kecil memiliki laju pertumbuhan sebesar 13,32% dan laju pertumbuhan ternak unggas mencapai 8,63%%, sementara penurunan terjadi pada kelompok susu segar sebesar 14,17% pada tahun 2014 (Gambar 3.13). Secara lebih rinci laju pertumbuhan masing-masing kelompok komoditas pada PDB sub sektor peternakan dapat dilihat dalam Lampiran 8. P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 40

(%) 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 - (20.00) 2011 2012 2013 *) 2014 **) Ternak Besar & kecil (3.47) 7.60 (17.44) 13.32 Ternak Unggas 6.82 5.67 6.48 8.63 Susu Segar 42.42 (6.72) 96.86 (14.17) Gambar 3.13. Laju pertumbuhan PDB kelompok komoditas peternakan atas harga konstan, tahun 2011 2014 3.4 PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian 3.4.1. PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian Atas Harga Berlaku PDB sektor Industri pengolahan cakupan Kementerian Pertanian disebut sebagai PDB industri pengolahan berbasis pertanian. Industri tersebut terbagi lagi menjadi sub industri pengolahan dengan rincian seperti berikut ini : 1. Industri makanan dan minuman 2. Industri pengolahan tembakau 3. Industri tekstil dan pakaian jadi 4. Industri kimia farmasi dan obat tradisional 5. Industri karet, barang dari karet dan plastik P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 41

Selama periode tahun 2010-2014 baik PDB industri pengolahan maupun PDB industri pengolahan berbasis pertanian mengalami kenaikan. Nominal PDB industri pengolahan atas dasar harga berlaku pada tahun 2010 sebesar 1.512,76 triliun rupiah meningkat menjadi 2.215,75 triliun rupiah pada tahun 2014. Hal ini juga terjadi pada industri pengolahan berbasis pertanian meningkat dari 431,63 triliun rupiah pada tahun 2010 menjadi 660,34 triliun rupiah pada tahun 2014 (Tabel 3.7). Tabel 3.7. PDB industri pengolahan berbasis pertanian atas dasar harga berlaku, tahun 2010-2014 Uraian PDB atas Harga Berlaku (Miliar Rp.) 2010 2011 2012 2013*) 2014**) Ind. Makanan dan Minuman 360,443 410,387 457,773 489,742 560,620 Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian 346,639 396,003 439,385 470,705 539,262 Ind. Pengolahan Tembakau 67,249 71,735 79,340 82,203 95,509 Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian 64,674 69,221 76,153 79,007 91,870 Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 96,307 108,192 116,558 129,627 138,758 Industri Karung Goni dan Kapuk 112 125 116 134 152 Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional 114,332 124,717 143,460 156,690 179,340 Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian 12,754 13,516 16,381 17,883 20,097 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 66,763 72,006 76,425 76,157 79,926 Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian 7,448 7,803 8,726 8,692 8,956 PDB Industri Pengolahan 1,512,761 1,704,251 1,848,151 1,998,694 2,215,754 PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian 431,627 486,668 540,760 576,422 660,337 PDB INDONESIA 6,864,133 7,831,726 8,615,705 9,524,737 10,542,694 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara Dari Tabel 3.7 terlihat bahwa sektor industri pengolahan berbasis pertanian pada kelompok industri makanan dan minuman P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 42

menduduki peringkat terbesar. Peringkat kedua adalah industri pengolahan tembakau, sementara industri kimia farmasi dan obat tradisional berada pada peringkat ketiga. Peringkat berikutnya adalah industri karet, barang dari karet dan plastik dan terakhir industri karung goni dan kapuk. Kelompok industri makanan dan minuman berbasis pertanian meningkat dari 346,64 trilyun rupiah pada tahun 2010 menjadi 539,26 trilyun rupiah pada tahun 2014. Kelompok industri pengolahan tembakau berbasis pertanian meningkat dari 64,67 trilyun rupiah pada tahun 2010 menjadi 91,87 trilyun rupiah pada tahun 2014. Tabel 3.8. Kontribusi PDB industri pengolahan berbasis pertanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010-2014 Uraian Kontribusi (%) 2010 2011 2012 2013*) 2014**) Ind. Makanan dan Minuman 5.25 5.24 5.31 5.14 5.32 Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian 5.05 5.06 5.10 4.94 5.12 Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian thd totalnya 1 ) 96.17 96.49 95.98 96.11 96.19 Ind. Pengolahan Tembakau 0.98 0.92 0.92 0.86 0.91 Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian 0.94 0.88 0.88 0.83 0.87 Industri Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian thd totalnya1) 96.17 96.49 95.98 96.11 96.19 Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 1.40 1.38 1.35 1.36 1.32 Industri Karung Goni dan Kapuk 0.002 0.002 0.001 0.001 0.001 Ind. Karung Goni dan Kapuk thd totalnya1) 0.12 0.12 0.10 0.10 0.11 Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional 1.67 1.59 1.67 1.65 1.70 Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian 0.19 0.17 0.19 0.19 0.19 Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian thd totalnya1) 11.16 10.84 11.42 11.41 11.21 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 0.97 0.92 0.89 0.80 0.76 Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian 0.11 0.10 0.10 0.09 0.08 Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian thd totalnya1) 11.16 10.84 11.42 11.41 11.21 PDB Industri Pengolahan 22.04 21.76 21.45 20.98 21.02 PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian 6.29 6.21 6.28 6.05 6.26 PDB INDONESIA 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara 1) Terhadap total masing-masing kelompok P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 43

Dari sisi persentase kontribusi menurut kelompok industrinya, dapat dilihat pada Tabel 3.8. Kontribusi tertinggi adalah kelompok industri makanan dan minuman dengan kontribusi berfluktuasi cenderung meningkat terhadap PDB Indonesia. Pada peringkat ke-2 adalah industri kimia farmasi dan obat tradisional, sementara industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki menempati peringkat ke-3. Jika dilihat industri pengolahan yang berbasis pertanian, kontribusi tertinggi adalah industri makanan dan minuman, diikuti peringkat kedua yaitu industri pengolahan tembakau. Perkembangan kontribusi sektor industri pengolahan berbasis pertanian terhadap sumbangan PDB Indonesia selama tahun 2010 2014 sedikit berfluktuasi. Kontribusi sektor industri pengolahan berbasis pertanian pada tahun 2010 sebesar 6,29% menurun menjadi 6,21% pada tahun 2011 kembali meningkat menjadi 6,28% pada tahun 2012. Pada tahun 2014 kontribusi industri pengolahan berbasis pertanian adalah sebesar 6,26% dari total PDB Indonesia. Demikian pula industri pengolahan secara umum menunjukkan kontribusi yang berfluktuatif setiap tahunnya (Gambar 3.14). P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 44

(%) 25.00 22.04 21.76 21.45 20.98 21.02 20.00 15.00 10.00 6.29 6.21 6.28 6.05 6.26 5.00-2010 2011 2012 2013*) 2014**) PDB Industri Pengolahan PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian Gambar 3.14 Kontribusi sektor industri pengolahan dan industri pengolahan berbasis petanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 2014 Jika dilihat dari total PDB dalam kelompoknya, kelompok industri pengolahan berbasis pertanian untuk makanan dan minuman serta pengolahan tembakau memiliki proporsi terbesar terhadap total industri kelompoknya yaitu diatas 95%. Sementara pada kelompok industri pengolahan berbasis pertanian untuk karet, barang dari karet dan plastik menunjukkan kontribusi yang cukup kecil hanya berkisar 0,08% sd. 0,11% saja (Tabel 3.8). Kontribusi PDB sektor industri pengolahan berbasis pertanian masih relatif landai. Sektor industri pengolahan berbasis pertanian masih memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Pengembangan sektor industri ini diharapkan meningkatkan P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 45

kontribusinya terhadap PDB dan pada akhirnya dapat berperan semakin kuat dalam perekonomian Indonesia. Kontribusi PDB sektor industri berbasis pertanian untuk industri makanan, minuman dan tembakau terhadap total PDB Indonesia menunjukkan peningkatan setiap tahunnya, kecuali sedikit menurun pada tahun 2013. Tahun 2010 kontribusinya sekitar 5,05% meningkat menjadi 5,10% di tahun 2012, menurun menjadi 4,94% di tahun 2013 dan kembali meningkat menjadi 5,12% di tahun 2014. Industri kimia farmasi dan obat tradisional yang berbasis pertanian berkontribusi 0,19% terhadap total PDB Indonesia dan relatif stabil. Sementara industri karung goni dan kapuk berkontribusi paling rendah terhadap total PDB Indonesia, yaitu hanya sekitar 0,002% saja (Gambar 3.15). (%) 5.00 5.05 5.06 5.10 4.94 5.12 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 0.94 0.88 0.88 0.83 0.87 0.19 0.17 0.19 0.19 0.0016 0.11 0.0016 0.10 0.19 0.0013 0.10 0.0014 0.09 0.0014 0.08 2010 2011 2012 2013 2014 Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian Industri Karung Goni dan Kapuk Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian Gambar 3.15 Kontribusi kelompok industri pengolahan berbasis pertanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 2014 P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 46

3.4.2. PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian Atas Harga Konstan Pertumbuhan ekonomi selama tahun 2010-2014 mengalami kenaikan, hal ini ditunjukkan adanya kenaikan PDB Industri pengolahan yang diikuti pula oleh industri pengolahan berbasis pertanian berdasarkan harga konstan. Nilai PDB industri pengolahan atas dasar harga konstan pada tahun 2010 sebesar 1.512,76 trilyun rupiah meningkat menjadi 1.856,31 triliun rupiah pada tahun 2014. Hal ini juga terjadi pula pada industri pengolahan berbasis pertanian berdasarkan atas dasar harga konstan meningkat dari 419,40 triliun rupiah pada tahun 2010 menjadi 568,99 triliun rupiah pada tahun 2014 (Tabel 3.9). Tabel 3.9. PDB industri pengolahan berbasis pertanian atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010-2014 Uraian PDB atas Harga Konstan (Miliar Rp.) 2010 2011 2012 2013*) 2014**) Ind. Makanan dan Minuman 360,443 400,004 441,342 459,283 503,091 Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian 339,472 377,842 415,013 432,088 473,855 Ind. Pengolahan Tembakau 67,249 67,097 73,011 72,814 79,259 Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian 63,337 63,379 68,656 68,503 74,653 Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 96,307 102,561 108,754 115,913 117,682 Industri Karung Goni dan Kapuk 45 48 53 56 56 Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional 114,332 124,231 140,102 147,249 152,973 Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian 10,445 10,799 12,843 13,539 13,840 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 66,763 68,153 73,307 71,946 72,777 Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian 6,099 5,924 6,720 6,615 6,585 PDB Industri Pengolahan 1,512,761 1,607,452 1,697,787 1,774,097 1,856,311 PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian 419,398 457,993 503,286 520,800 568,988 PDB INDONESIA 6,864,133 7,287,635 7,727,083 8,158,194 8,568,116 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 47

Berdasarkan harga konstan 2010, laju pertumbuhan PDB sektor industri pengolahan berbasis pertanian tahun 2011 meningkat sebesar 9,2%, kemudian melambat secara signifikan pada tahun 2013 menjadi 3,48%. Pada tahun 2014 kembali meningkat 9,25% (Tabel 3.10). Tabel 3.10. Laju pertumbuhan PDB industri pengolahan berbasis pertanian, tahun 2011-2014 Uraian Laju Pertumbuhan (%) 2011 2012 2013*) 2014**) Ind. Makanan dan Minuman 10.98 10.33 4.07 9.54 Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian 11.30 9.84 4.11 9.67 Ind. Pengolahan Tembakau -0.23 8.82-0.27 8.85 Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian 0.07 8.33-0.22 8.98 Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 6.49 6.04 6.58 1.53 Industri Karung Goni dan Kapuk 7.66 10.28 5.55-0.27 Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional 8.66 12.78 5.10 3.89 Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian 3.39 18.93 5.41 2.23 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 2.08 7.56-1.86 1.16 Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian -2.87 13.43-1.56-0.46 PDB Industri Pengolahan 6.26 5.62 4.49 4.63 PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian 9.20 9.89 3.48 9.25 PDB INDONESIA 6.17 6.03 5.58 5.02 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara Secara umum, rata-rata laju pertumbuhan kelompok industri pengolahan berbasis pertanian mengalami kenaikan pada periode 2010 2014, walaupun terjadi pelambatan pada tahun-tahun tertentu P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 48

jika dilihat setiap tahunnya. Tahun 2013 terlihat merupakan tahun dimana laju pertumbuhan setiap kelompok industri pengolahan berbasis pertanian mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan tahun lainnya. Sebaliknya tahun 2012 merupakan tahun dengan laju pertumbuhan yang cenderung paling baik untuk semua kelompok industri. Kelompok industri makanan dan minuman berbasis pertanian tahun 2010-2014 laju pertumbuhannya meningkat yaitu 11,3% pada tahun 2010, kembali melambat menjadi 9,84% pada tahun 2011 dan menjadi 4,11% di tahun 2013. Pada tahun 2014 laju pertumbuhannya meningkat menjadi 9,67%. Pada kelompok industri pengolahan tembakau tercatat pada tahun 2013 terjadi peningkatan menjadi 0,07%, sementara tahun 2014 laju pertumbuhan kembali meningkat 8,98%. (Gambar 3.15). Industri karung goni mengalami pelambatan laju cukup dominan, dimana tahun 2012 pertumbuhannya sebesar 10,28%, pada tahun 2014 justru menurun 0,27%. Sementara industri kimia farmasi dan obat tradisional berbasis pertanian merupakan kelompok industri yang selalu mengalami laju pertumbuhan yang meningkat walaupun peningkatannya mengalami sedikit pelambatan dari tahun ke tahunnya pada periode 2010 2014. Sebaliknya industri karet, barang dari karet dan plastik yang berbasis pertanian merupakan kelompok industri yang lebih sering mengalami laju penurunan dalam periode waktu yang sama. Secara rata-rata selama 4 tahun terakhir kelompok industri ini mengalami laju pertumbuhan paling rendah dibandingkan kelompok industri lainnya (Gambar 3.16). P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 49

(%) 20.00 18.93 15.00 10.00 5.00 0.00-5.00 13.43 11.30 9.84 10.28 9.67 8.98 8.33 7.66 5.55 5.41 3.39 4.11 2.23 0.07 2011 2012-0.22-0.27 2013*) -1.56 2014**) -0.46-2.87 Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian Industri Karung Goni dan Kapuk Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian Gambar 3.16. Laju pertumbuhan PDB sektor industri pengolahan berbasis pertanian atas dasar harga konstan 2010, tahun 2011 2014 3.5 PDB Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian 3.5.1 PDB Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian Atas Harga berlaku Pada periode tahun 2010-2014 PDB sektor perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian secara nominal (berdasarkan harga berlaku) sebesar 291,18 triliun rupiah pada tahun 2010 dan terus meningkat menjadi 394.22 triliun rupiah pada tahun 2014. Sektor tersebut mencakup perdagangan besar dan eceran komoditas pertanian (berbasis pertanian), yaitu komoditas tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 50

serta perdagangan komoditas hasil industri pengolahan berbasis komoditi pertanian yang masing-masing mengalami peningkatan PDB selama tahun 2010-2014 (Tabel 3.11). Tabel 3.11. PDB perdagangan berbasis pertanian atas dasar harga berlaku, 2010-2014 Uraian PDB Atas Dasar Harga Berlaku (Triliun Rp.) 2010 2011 2012 2013 *) 2014 **) Perdagangan Besar dan Eceran Berbasis Pertanian 291.2 316.0 338.6 371.4 394.2 PBE Tanaman Pangan 25.1 26.3 28.3 30.6 33.1 PBE Hortikultura 55.1 61.4 65.2 71.1 75.6 PBE Tanaman Perkebunan 7.6 9.2 9.7 10.5 11.1 PBE Peternakan dan Hasil-hasilnya 34.1 37.3 40.4 45.0 46.9 PBE Ind. Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian 169.3 181.7 195.0 214.1 227.5 PDB Perdagangan Besar dan Eceran 741.8 857.1 909.8 1,001.3 1,121.4 PDB INDONESIA 6,864.1 7,831.7 8,615.7 9,524.7 10,542.7 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : * ) Angka Sementara ** ) Angka Sangat Sementara Perkembangan perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian menunjukkan bahwa sub sektor perdagangan industri pengolahan berbasis komoditi pertanian memberikan nilai PDB terbesar, diikuti kemudian perdagangan sub sektor hortikultura, sub sektor peternakan dan hasil-hasilnya, sub sector tanaman pangan serta sub sektor tanaman perkebunan. Pada tahun 2010, PDB Perdagangan besar dan eceran sub sektor perdagangan industri P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 51

pengolahan berbasis komoditi pertanian memberikan nilai sebesar 169,3 triliun rupiah dan terus meningkat menjadi 227,5 triliun rupiah pada tahun 2014. (%) 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 0.00 PBE Tanaman Pangan PBE Hortikultura PBE Tanaman Perkebunan PBE Peternakan dan Hasil-hasilnya PBE Ind. Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian 2010 3.39 7.43 1.02 4.60 22.82 2011 3.07 7.16 1.08 4.35 21.20 2012 3.11 7.16 1.07 4.44 21.43 2013 3.06 7.10 1.05 4.50 21.38 2014 2.95 6.75 0.99 4.18 20.29 Gambar 3.17. Kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE) berbasis pertanian terhadap PDB Perdagangan besar dan eceran, tahun 2010-2014 Jika dilihat kontribusi terhadap PDB perdagangan besar dan eceran, sub sektor perdagangan industri pengolahan berbasis pertanian tersebut pada periode 2010 sd 2014 memberikan kontribusi masing-masing 39,25%, 36,87%, 37,21%, 37,09% dan 35,16%. Sub sektor perdagangan hortikultura memberikan kontribusi pada tahun 2010 sebesar 7,43% dan terus mengalami penurunan pada tahun 2014 menjadi sebesar 6,75%. P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 52

Sementara sub sektor perdagangan peternakan dan hasilhasilnya, tanaman pangan dan tanaman perkebunan memberikan kontribusi terhadap PDB perdagangan besar dan eceran pada tahun 2010 sd 2014 hanya di bawah 4%. Bahkan pada sub sector perkebunan tahun 2014, kontribusinya sangat kecil yaitu sebesar 0,99% (Gambar 3.18). 2.95 6.75 20.29 4.18 0.99 PBE Tanaman Pangan PBE Hortikultura PBE Tanaman Perkebunan PBE Peternakan dan Hasil-hasilnya PBE Ind. Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian Gambar 3.18. Kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE) masing-masing kelompok terhadap PDB sektor Perdagangan Besar Eceran, tahun 2014 Pada tahun 2014 kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE) terbesar pada kontribusi sektor perdagangan industri pengolahan mencapai 20,29%, peringkat kedua diduduki oleh sektor hortikultura sebesar 6,75%, selanjutnya peringkat ketiga diduduki oleh sektor perdagangan peternakan dan hasil-hasilnya mencapai 4,18%, P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 53

peringkat yang keempat adalah sektor perdagangan tanaman pangan sebesar 2,95% dan kontribusi terkecil di sektor perdagangan tanaman perkebunan sebesar 0,99%, secara rinci dapat dilihat pada Gambar 3.20 dan Lampiran 14. 3.5.2 PDB Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian Atas Harga Konstan Kinerja riil untuk sektor perdagangan besar dan eceran diketahui dari nilai PDB atas dasar konstan 2010. Secara umum kinerja sektor perdagangan besar dan eceran komoditas pertanian cukup baik, yang diindikasikan dengan peningkatan nilai PDB perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian dari 201,3 triliun rupiah pada tahun 2010 meningkat menjadi 283,0 triliun rupiah pada tahun 2014 (Tabel 3.12). Tabel 3.12. PDB perdagangan berbasis pertanian atas dasar harga Konstan 2010, Tahun 2010-2014 Uraian PDB Atas Dasar Harga Konstan (Triliun Rp.) 2010 2011 2012 2013 *) 2014 **) Perdagangan Besar dan Eceran Berbasis Pertanian 201.3 248.5 259.0 267.1 283.0 PBE Tanaman Pangan 15.0 16.5 17.6 18.0 19.4 PBE Hortikultura 31.9 40.7 42.7 42.9 45.5 PBE Tanaman Perkebunan 7.0 8.7 9.0 9.3 9.8 PBE Peternakan dan Hasil-hasilnya 21.4 26.0 27.6 27.8 29.6 PBE Ind. Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian 125.9 156.6 162.0 169.2 178.6 PDB Perdagangan Besar dan Eceran 741.8 822.3 864.5 899.9 943.2 PDB INDONESIA 6,864.1 7,287.6 7,727.1 8,158.2 8,568.1 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : * ) Angka Sementara ** ) Angka Sangat Sementara P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 54

Perkembangan kinerja riil sektor perdagangan besar dan kecil berbasis pertanian atas dasar harga konstan 2010 dari sisi nilai PDB secara jelas dapat dilihat pada Gambar 3.19. (%) 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 0.00 2011 2012 2013 2014 PBE Tanaman Pangan 10.11 6.97 1.93 7.86 PBE Hortikultura 27.45 4.96 0.44 6.08 PBE Tanaman Perkebunan 24.10 3.68 2.61 6.21 PBE Peternakan 21.27 6.10 0.74 6.51 PBE Ind. Pengolahan 24.35 3.48 4.40 5.59 Gambar 3.19. Laju pertumbuhan PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE) atas dasar harga konstan 2010, Tahun 2011 2014 Dukungan untuk perbaikan kinerja sektor perdagangan besar dan eceran berasal dari 5 sub sektor, yaitu perdagangan besar dan eceran komoditas tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, serta hasil industri pengolahan berbasis pertanian. Dari kelima sub sektor tersebut, pertumbuhan positif tertinggi pada tahun 2014 dicapai oleh sub sektor perdagangan besar dan eceran sektor Tanaman Pangan sebesar 7,86% terhadap tahun sebelumnya. Begitu juga pada tahun 2014 laju P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 55

pertumbuhan pada kelompok perdagangan besar dan eceran sektor tanaman hortikultura mencapai 6,08%, perdagangan besar dan eceran sektor tanaman perkebunan mencapai 6,21%, %, perdagangan besar dan eceran sektor peternakan mencapai 6,51%, perdagangan besar dan eceran sektor Industri pengolahan mencapai 5,59%, secara rinci dapat di lihat pada Gambar 3.21 serta Lampiran 16. P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 56

BAB IV KESIMPULAN Berdasarkan uraian pada BAB III diatas dapat disimpulkan bahwa : 1) Mulai tahun 2015 BPS telah mempublikasi PDB dengan tahun dasar 2010, dimana cakupan lapangan usaha (sektor ekonomi) yang disajikan terjadi perubahan dari 9 lapangan usaha pada tahun dasar 2000 menjadi 17 lapangan usaha, dengan penyajian data dimulai tahun 2010 sampai dengan sekarang. 2) Kegiatan penyusunan data PDB tahun 2015 telah dilaksanakan dengan baik dan dihasilkan data PDB sektor pertanian yang lebih rinci tahun 2010 2014 serta memperoleh respon positif dari Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian karena dinilai mampu memberikan informasi terkait penilaian kinerja masing-masing sektor pertanian. Selama lima tahun tersebut, peranan komoditas pertanian dalam penciptaan PDB Indonesia menunjukkan persentase yang bergerak makin meningkat. 3) Penyempurnaan Pengelolaan PDB sektor pertanian (termasuk industri pengolahan dan perdagangan berbasis pertanian) dari hulu sampai hilir memberikan kontribusi terhadap PDB Indonesia sebesar 21,52 persen pada tahun 2011 turun menjadi 20,33 persen pada tahun 2014. Kontribusi tertinggi tahun 2014 adalah kontribusi PDB sektor pertanian sempit (on farm) sebesar 10,33 persen terhadap PDB Indonesia, disusul sektor industri pengolahan berbasis pertanian sebesar 6,26 persen dan sektor P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 57

perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian sebesar 3,74 persen. 4) Sementara itu rincian kontribusi PDB sektor pertanian sempit (on farm) pada tahun 2014 yang terbesar adalah tanaman pangan mencapai 3,26 persen, sub sektor hortikultura 1,51 persen, disusul sektor perkebunan 3,77 persen, sektor peternakan sebesar 1,58 persen dan sektor jasa pertanian dan perburuhan memberikan kontribusi 0,19 persen terhadap PDB Indonesia. 5) Laju pertumbuhan yang dihasilkan oleh masing-masing kelompok komoditas dalam lingkup Pertanian menghasilkan pertumbuhan positif selama tahun 2011 sampai tahun 2014, begitu juga dengan industri makanan, minuman dan tembakau, industri tekstil, barang dar kulit dan alas kaki, industri pupuk, kimia dan barang dari karet serta kelompok perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian pada periode yang sama memberikan pertumbuhan posiitiif. 6) PDB industri pengolahan berbasis pertanian pada tahun 2014 memberikan kontribusi 6,26 persen terhadap PDB Indonesia, sementara PDB industri pengolahan berbasis pertanian memberikan kontribusi 21,02 persen terhadap PDB industri Pengolahan. 7) PDB perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian pada tahun 2014 memberikan kontribusi sebesar 3,74 persen terhadap PDB Indonesia, sementara PDB perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian memberikan kontribusi sebesar 35,16 persen terhadap PDB Perdagangan besar dan eceran Indonesia. P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 58

Lampiran 1. Klasifikasi Produk Domestik Bruto Pertanian menurut Kode Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009 yang digunakan pada PDB sektor Pertanian Kategori/ kode DESKRIPSI PERTANIAN TANAMAN PANGAN 01120 Pertanian Padi 01111 Pertanian Tanaman Jagung 01112 Pertanian Tanaman Gandum 01113 Pertanian Tanaman Kedelai 01114 Pertanian Tanaman Kacang Tanah 01115 Pertanian Tanaman Kacang Hijau 01119 Pertanian Tanaman Serelia lannya, Kacang-kacangan dan biji-bijain penghasil minyak lainnya 01135 Pertanian Tanaman Umbi-umbian palawija PERTANIAN TANAMAN HORTIKULTURA 01116 Pertanian Tanaman Kacang-kacangan hortikultura 01131 Pertanian Tanaman Hortikultura Sayuran Daun 01133 Pertanian Tanaman Hortikultura Sayuran Buah 01134 Pertanian Tanaman Hortikultura Sayuran Umbi 01136 Pertanian Tanaman Jamur 01139 Pertanian Tanaman Hortikultura Sayuran Lainnya 01253 Perkebunan Tanaman Sayuran Tahunan 01283 Perkebunan Cabai 01132 Pertanian Tanaman Hortikultura Buah 01210 Perkebunan buah anggur 01220 Perkebunan buah-buahan tropis 01230 Perkebunan buah jeruk 01240 Perkebunan buah apel dan buah batu (pome and stone fruits) 01251 Perkebunan Buah Beri 01259 Perkebunan Tanaman Buah Semak Lainnya 01193 Pertanian Tanaman Bunga 01194 Pembibitan Tanaman Bunga 01301 Pertanian Tanaman Hias Bukan Tanaman Bunga 01302 Pengembangbiakkan Tanaman Hias 01299 Perkebunan Cemara dan Tanaman Tahunan Lainnya 01285 Perkebunan Tanaman Obat atau Biofarmaka Rimpang 01286 Perkebunan Tanaman Obat atau Biofarmaka Non Rimpang P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 59

Lanjutan Lampiran 1 Kategori/ kode DESKRIPSI PERTANIAN TANAMAN PERKEBUNAN 01117 Pertanian Tanaman Biji-bijian Penghasil Minyak Makan 01118 Pertanian Tanaman Biji-bijian Penghasil Bukan Minyak Makan 01137 Pertanian Tanaman Bit Gula dan Tanaman Pemanis Bukan Tebu 01140 Perkebunan Tebu 01150 Perkebunan Tembakau 01160 Pertanian Tanaman Berserat 01191 Pertanian Tanaman Rumput-rumputan da Tanaman Pakan Ternak 01192 Pembibitan Bit (Bukan Bit Gula) dan Bibit Tanaman Pakan Ternak 01252 Perkeunan Tanaman Buah Biji Kacang-kacangan 01260 Perkebunan Tanaman Buah-buahan Penghasil Minyak (OLEAGINOUS) 01261 Perkebunan Buah Kelapa 01262 Perkebunan Buah Kelapa Sawit 01270 Perkebunan Tanaman Untuk Bahan Minuman 01281 Perkebunan Lada 01282 Perkebunan Cengkeh 01284 Perkebunan Tanaman Aromatik/Penyegar 01289 Perkebunan Tanaman Rempah-rempah, aromatik/penyegar, narkotik dan obat lainnya 01291 Perkebunan Karet dan Tanaman Penghasil Getah Lainnya PETERNAKAN 01411 Pembibitan dan Budidaya Sapi Potong 01413 Pembibitan dan Budidaya Kerbau Potong 01420 Peternakan Kuda dan Sejenisnya 01441 Pembibitan dan Budidaya Domba 01442 Pembibitan dan Budidaya Kambing Potong 01450 Peternakan Babi 01461 Pembibitan dan Budidaya Ayam Ras Pedaging 01462 Pembibitan dan Budidaya Ayam Ras Petelur 01463 Pembibitan dan Budidaya Ayam Buras 01464 Pembibitan dan Budidaya Itik 01465 Pembibitan dan Budidaya Itik Manila 01466 Pembibitan dan Budidaya Burung Puyuh 01467 Pembibitan dan Budidaya Burung Merpati 01469 Pembibitan dan Budidaya Ternak Unggas Lainnya P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 60

Lanjutan Lampiran 1 Kategori/ kode DESKRIPSI 01491 Pembibitan dan Budidaya Burung Unta 01492 Pengusahaan Kokon/Kepompomg Ulat Sutera 01493 Pembibitan dan Budidaya Lebah 01494 Pembibitan dan Budidaya Rusa 01499 Pembibitan dan Budidaya Aneka Ternak Lainnya 01412 Pembibitan dan Budidaya Sapi Perah 01414 Pembibitan dan Budidaya Kerbau Perah 01443 Pembibitan dan Budidaya Kambing Perah Jasa Pertanian dan Perburuhan 01611 Jasa Pengolahan Lahan 01612 Jasa Pemupukan, Penamanan Bibit/Benih dan Pengendalian Jasad Pengganggu 01613 Jasa Pemanenan 01614 Jasa penyemprotan dan Penyerbukan melalui udara 01619 Jasa Penunjang Pertanian lainnya 01621 Jasa Pelayanan Kesehatan Ternak 01622 Jasa Pemacekan Ternak 01623 Jasa Penetasan Telur 01629 Jasa Penunjang Peternakan Lainnya 01630 Jasa Pasca Panen 01640 Pemilihan Bibit Tanaman untuk Pengembangbiakkan C INDUSTRI PENGOLAHAN 10 INDUSTRI MAKANAN 101 Industri Pengolahan dan Pengawetan Daging 10110 Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Bukan Unggas 10120 Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Unggas 10130 Industri Pengolahan dan Pengawetan Produk Daging dan Daging Unggas P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 61

Lanjutan Lampiran 1 KATEGORI/ KODE DESKRIPSI C INDUSTRI PENGOLAHAN 10 INDUSTRI MAKANAN 101 Industri Pengolahan dan Pengawetan Daging 10110 Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Bukan Unggas 10120 Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Unggas 10130 Industri Pengolahan dan Pengawetan Produk Daging dan Daging Unggas 103 Industri Pengolahan dan Pengawetan Buah-buahan dan Sayuran 1031 Industri Pengolahan dan Pengawetan Buah-buahan dan Sayuran denganm cara diasinkan, dilumatkan, dikeringkan dan d 10311 Industri Pengasinan/Pemanisan Buah-buahan dan Sayuran 10312 Industri Pelumatan Buah-buahan dan Sayuran 10313 Industri Pengeringan Buah-buahan dan Sayuran 10314 Industri Pembekuan Buah-buahan dan Sayuran 10320 Industri Pengolahan dan Pengawetan Buah-buahan dan Sayuran dalam Kaleng 10330 Industri Pengolahan Sari Buah dan Sayuran 10391 Idustri Tempe Kedelai 10392 Industri Tahu kedelai 10399 Industri Pengolahan dan pengawetan lainnya Buah-buahan dan Sayuran 104 Industri Minyak Makan dan Lemak Nabati dan Hewani 10411 Industri Minyak Makan dan Lemak Nabati dan Hewani 10412 Industri Margarin 10413 Industri Minyak Goreng Bukan Minyak Kelapa dan Kelapa Sawit 10421 Industri Kopra 10422 Industri Minyak Makan Kelapa 10423 Industri Minyak Goreng Kelapa 10424 Industri Tepung dan Pelet Kelapa 10431 Industri Minyak Makan Kelapa Sawit (Crude Palm Oil) 10432 Industri Minyak Goreng Kelapa Sawit 10490 Industri Minyak Makan dan Lemak Nabati dan Hewani Lainnya 105 Industri Pengolahan Susu, Produk dari Susu dan Es Krim 10510 Industri Pengolahan Susu dan Krim 10520 Industri Pengolahan Susu Bubuk dan Susu Kental 10531 Industri Pengolahan Es Krim 10590 Industri Pengolahan Produk dari Susu Lainnya P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 62

Lanjutan Lampiran 1 KATEGORI/ KODE DESKRIPSI 106 Industri Penggilingan Padi-padian, Tepung dan Pati 1061 Industri Penggilingan, Pengupasan dan Pembersihan Padi-padian dan Biji-bijian (Bukan beras dan jagung) 10611 Industri Penggilingan dan Pembersihan Padi-padian dan Biji-bijian 10612 Industri Pengupasan, Pembersihan, dan Sortasi Kopi 10613 Industri Pengupasan, Pembersihan, dan Pengeringan Kakao 10614 Industri Pengupasan dan Pembersihan Biji-bijian Bukan Kopi dan Kakao 10615 Industri Pengupasan dan Pembersihan Kacang-Kacangan 10616 Industri Pengupasan dan Pembersihan Umbi-umbian (termasuk Rizoma) 10617 Industri Tepung Terigu 10618 Industri Berbagai macam Tepung dari padi-padian, biji-bijian, kacang-kacangan, umbi-umbian dan sejenisnya 10621 Industri Pati Ubi Kayu 10622 Industri berbagai macam Pati Palma 10623 Industri Glukosa dan Sejenisnya 10629 Industri Pati Lainnya 10631 Industri Penggilingan Padi dan Penyosohan Beras 10632 Industri Penggilingan dan Pembersihan Jagung 10633 Industri Tepung Beras dan Tepung Jagung 10634 Industri Pati Beras dan Jagung 107 Industri Makanan Lainnya 10710 Industri Produk Roti dan Kue 10721 Industri Gula Pasir 10722 Industri Gula Merah 10723 Industri Sirop 10729 Industri Pengolahan Gula Lainnya Bukan Sirop 10731 Industri kakao 10732 Industri Makanan dari Coklat dan Kembang Gula 10733 Industri Manisan Buah-buahan dan sayuran Kering 10740 Industri Makaroni, Mie dan Produk Sejenisnya 10750 Industri Makanan dan Masakan Olahan 10761 Industri Pengolahan Kopi dan The 10762 Industri Pengolahan Herbal (Herb Infusion) 10771 Industi Kecap 10772 Industri Bumbu Masak dan Penyedap Makanan 10773 Industri Produk masak dari Kelapa 10792 Industri Kue Basah 10793 Industri Makanan dari Kedele dan Kacang-kacangan Lainnya Bukan Kecap, Tempe, dan Tahu 10794 Industri Kerupuk, Kripik, Peyek, dan sejenisnya 10799 Industri Produk Makanan lainnya 108 Industri Makanan Hewan 10801 Industri Ransum makanan Hewan 10802 Industri Konsentrat Makanan Hewan P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 63

Lanjutan Lampiran 1 KATEGORI/ KODE DESKRIPSI 110 Industri Minuman 11010 Industri Minuman Keras 11020 Industri Anggur (wine) 11030 Industri Minuman Keras dari Malt dan Malt 11040 Industri Minuman ringan 120 INDUSTRI PENGOLAHAN TEMBAKAU 12011 Industri Rokok Kretek 12012 Industri Rokok Putih 12019 Industri Rokok dan Cerutu Lainnya 12091 Industri Pengeringan dan Pengolahan Tembakau 12099 Industri Bumbu Rokok serta Kelengkapan Rokok Lainnya 13 INDUSTRI TEKSTIL 13111 Industri Persiapan Serat tekstil 13995 Industri Karung Goni 13997 Industri Kapuk 15111 Industri Pengawetan Kulit 15112 Industri Penyamakan Kulit 20 INDUSTRI KIMIA DAN BARANG-BARANG DARI BAHAN KIMIA 201 Industri Bahan Kimia 20115 Industri Bahan Kimia Dasar Organik, yang Bersumber dari Hasil Pertanian 20119 Industri Bahan Kimia Dasar Organik Lainnya 20121 Industri Pupuk alam/non sintesis hara makro primer 202 Industri Barang Kimia Lainnya 20294 Industri Minyak Atsiri 21021 Industri Simplisia (Bahan Obat Tradisional0 21022 Industri produk Obat Tradisional 22 INDUSTRI KARET. BARANG DARI KARET, DAN PLASTIK 221 Industri Karet dan Barang dari Karet 22121 Industri Pengasapan Karet 22122 Industri Remilling Karet 22123 Industri Karet Remah (Crumb Rubber) P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 64

Lanjutan Lampiran 1 KATEGORI/ KODE DESKRIPSI G PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN. REPARASI DAN PERAWATAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR 46 Perdagangan Besar Bukan Mobil dan Sepeda Motor 462 Perdaganagn Besar Hasil Pertanian dan Hewan Hidup 46201 - Perdagangan Besar Padi dan Palawija 46202 - Perdagangan Besar Buah yang Mengandung Minyak 46203 - Perdagangan Besar Bunga dan Tumbuhan 46204 - Perdagangan Besar tembakau Rajangan 46205 - Perdagangan Besar Binatang Hidup 46209 - Perdagangan Besar hasil pertanian dan Hewan Hidup Lainnya 463 Perdagangan Besar Makanan, Minuman dan Tembakau 4631 Perdagangan Besar Bahan Makanan dan Minuman Hasil pertanian 46311 - Perdagangan Besar Beras 46312 - Perdagangan Besar Buah-buahan 46313 - Perdagangan Besar Sayuran 46314 - Perdagangan Besar Kopi, The dan Kakao 46315 - Perdagangan Besar Minyak dan Lemak Nabati 46319 - Perdagangan Besar Bahan Makanan dan Minuman hasil Pertanian Lainnya 4632 Perdagangan Besar Bahan Makanan dan Makanan hasil Peternakan dan Perikanan 46321 - Perdagangan Besar Daging Sapi dan Daging Sapi Olahan 46322 - Perdagangan Besar Daging Ayam dan Daging Ayam Olahan 46323 - Perdagangan Besar Daging dan Daging Olahan Lainnya 46325 - Perdagangan Besar Telur dan Hasil Olahan Telur 46326 - Perdagangan Besar Susu dan Produk Susu 46327 - Perdagangan Besar Minyak dan lemak Hewani 4633 Perdagangan Besar Makanan dan Minuman lainnya dan Tembakau 46331 - Perdagangan Besar Gula, Coklat dan Kembang Gula 46332 - Perdagangan Besar Produk Roti 46335 - Perdagangan Besar Rokok dan Tembakau 46339 - Perdagangan Besar Makanan dan Minuman Lainnya 47 PERDAGANGAN ECERAN BUKAN MOBIL DAN MOTOR 4721 Perdagangan Eceran Khusus Komoditi Makanan dari Hasil Pertanain di Toko 47211 - Perdagangan Eceran Padi dan Palawija 47212 - Perdagangan Eceran Buah-buahan 47213 - Perdagangan Eceran Sayuran 47214 - Perdagangan Eceran Hasil Peternakan 47219 - Perdagangan Eceran Hasil Pertanian Lainnya P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 65

Lanjutan Lampiran 1 KATEGORI/ KODE DESKRIPSI 4722 Perdagangan Eceran Khusus Makanan Hasil Industri di Toko 47221 - Perdagangan Eceran Beras 47222 - Perdagangan Eceran Roti, Kue Kering, Serta Kue Basah dan Sejenisnya 47223 - Perdagangan Eceran Kopi, Gula Pasir dan Gula Merah 47224 - Perdagangan Eceran Tahu, Tempe, Tauco dan Oncom 47225 - Perdagangan Eceran Daging dan Biota Air Olahan 47229 - Perdagangan Eceran Makanan Lainnya 47240 - Perdagangan Eceran Khusus Rokok dan Tembakau 47724 - Perdagangan Eceran obat Tradisional 47727 - Perdagangan Eceran Aromatik/Penyegar (minayk Atsiri) 47752 - Perdagangan Eceran Hewan Ternak 47753 - Perdagangan Eceran Pakan ternak/unggas/ikan Dan hewan Piaraan 47761 - Perdagangan Eceran Bunga Potong/Florist 47762 - Perdagangan Eceran Tanaman Hias, Bibit buah-buahan dan Tanaman Obat 47763 - Perdagangan Eceran Pupuk dan Pemberantas Hama 47764 - Perdagangan Eceran Perlengkapan dan Media Tanaman Hias 47791 - Perdagangan Eceran Mesin Pertanian dan Perlengkapannya 47796 - Perdagangan Eceran Alat-alat Pertanian 4781 Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Hasil Pertanian 47811 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Padi dan Palawija 47812 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Buah-buahan 47813 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Sayur-sayuran 47814 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Hasil Peternakan 47819 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Hasil Pertanian Lainnya 4782 Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Makanan, Minuman dan Produk Tembakau Hasil Industri Pengolahan 47821 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Beras 47822 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Roti, Kue Kering, Serta Kue Basah dan Sejenisnya 47823 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Kopi, Gula Pasir dan Gula Merah dan Sejenisnya 47824 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Tahu, Tempe, Tauco dan Oncom 47825 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Daging Olahan dan Biota Air Olahan 47827 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan :Los Pasar Rokok dan Tembakau 47828 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan :Los Pasar Pakan Ternak, Pakan Unggas dan Pakan Ikan 47829 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan :Los Pasar Makanan Yang Tidak Dapat Diklasifikasi di Tempat Lain 47843 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan :Los Pasar Obat Tradisonal 47845 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan :Los Pasar Pupuk dan Pemberantas Hama 47846 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan :Los Pasar Aromatik/Penyegar (Minyak Atsiri) 47991 - Perdagangan Eceran Keliling Komoditi Makan dari Hasil Pertanian 47992 - Perdagangan Eceran Keliling Komoditi Makanan, Minuman atau Tembakau Hasil Industri Pengolahan P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 66

Lampiran 2. PDB sektor pertanian atas dasar harga berlaku, menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2010 2014 PDB Atas Harga Berlaku (Miliar Rp) Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 PDB Tanaman Pangan 253,327 270,977 305,671 332,112 343,952 Padi 175,650 196,908 228,372 242,322 248,920 Jagung 40,329 41,112 48,068 48,393 52,321 Kedelai 4,654 4,755 4,878 4,639 6,123 Palawija Lainnya 32,693 28,203 24,352 36,758 36,589 PDB HORTIKULTURA 110,395 125,286 125,108 137,369 159,521 Hortikultura Sayuran 60,213 59,846 54,449 67,735 74,818 - Bawang merah 8,016 4,040 4,325 5,236 6,734 - Cabai 15,287 10,551 12,377 13,282 15,062 - Sayur lainnya 36,910 45,255 37,747 49,216 53,023 Hortikultura Buah 50,182 65,440 70,658 69,634 84,702 PDB Perkebunan 268,207 303,403 323,362 358,172 397,896 Perkebunan Tembakau 4,421 7,483 9,419 6,107 6,308 Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya 40,475 38,039 35,556 45,131 51,820 Perkebunan Kelapa Sawit 137,065 141,841 158,557 171,346 181,700 Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 9,833 10,365 11,749 11,248 11,719 Perkebunan Kelapa 12,559 13,741 14,304 14,408 15,674 Perkebunan Tanaman Kakao 1,765 1,559 1,540 1,562 1,881 Perkebunan Tanaman Teh dan kopi 7,862 8,508 8,614 8,513 9,033 Perkebunan Cengkeh 4,570 3,752 5,754 6,793 7,581 Perkebunan Lainnya 49,656 78,114 77,868 93,064 112,179 PDB PETERNAKAN 108,400 117,257 130,614 147,982 167,075 Ternak Besar & Kecil 58,023 56,048 63,898 58,258 71,364 Ternak Unggas 40,773 46,435 53,313 60,019 69,177 Susu Segar 9,604 14,773 13,403 29,706 26,534 PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan 740,329 816,923 884,754 975,635 1,068,444 PDB Jasa Pertanian dan perburuhan 14,105 15,591 17,372 19,143 20,501 PDB Pertanian Sempit 754,434 832,514 902,126 994,778 1,088,945 PDB Pertanian Luas 956,120 1,058,245 1,152,262 1,275,048 1,410,657 Sektor Lainnya 5,908,013 6,773,481 7,463,442 8,249,688 9,132,036 PDB Indonesia 6,864,133 7,831,726 8,615,705 9,524,737 10,542,694 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 67

Lampiran 3. Kontribusi PDB sektor pertanian terhadap PDB Indonesia, menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2010 2014 Kontribusi Thd PDB Indonesia (%) Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 PDB Tanaman Pangan 3.69 3.46 3.55 3.49 3.26 Padi 2.56 2.51 2.65 2.54 2.36 Jagung 0.59 0.52 0.56 0.51 0.50 Kedelai 0.07 0.06 0.06 0.05 0.06 Palawija Lainnya 0.48 0.36 0.28 0.39 0.35 PDB HORTIKULTURA 1.61 1.60 1.45 1.44 1.51 Hortikultura Sayuran 0.88 0.76 0.63 0.71 0.71 - Bawang merah 0.12 0.05 0.05 0.05 0.06 - Cabai 0.22 0.13 0.14 0.14 0.14 - Sayur lainnya 0.54 0.58 0.44 0.52 0.50 Hortikultura Buah 0.73 0.84 0.82 0.73 0.80 PDB Perkebunan 3.91 3.87 3.75 3.76 3.77 Perkebunan Tembakau 0.06 0.10 0.11 0.06 0.06 Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya 0.59 0.49 0.41 0.47 0.49 Perkebunan Kelapa Sawit 2.00 1.81 1.84 1.80 1.72 Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 0.14 0.13 0.14 0.12 0.11 Perkebunan Kelapa 0.18 0.18 0.17 0.15 0.15 Perkebunan Tanaman Kakao 0.03 0.02 0.02 0.02 0.02 Perkebunan Tanaman Teh dan kopi 0.11 0.11 0.10 0.09 0.09 Perkebunan Cengkeh 0.07 0.05 0.07 0.07 0.07 Perkebunan Lainnya 0.72 1.00 0.90 0.98 1.06 PDB PETERNAKAN 1.58 1.50 1.52 1.55 1.58 Ternak Besar & Kecil 0.85 0.72 0.74 0.61 0.68 Ternak Unggas 0.59 0.59 0.62 0.63 0.66 Susu Segar 0.14 0.19 0.16 0.31 0.25 PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan 10.79 10.43 10.27 10.24 10.13 PDB Jasa Pertanian dan perburuhan 0.21 0.20 0.20 0.20 0.19 PDB Pertanian Sempit 10.99 10.63 10.47 10.44 10.33 PDB Pertanian Luas 13.93 13.51 13.37 13.39 13.38 Sektor Lainnya 86.07 86.49 86.63 86.61 86.62 PDB Indonesia 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 68

Lampiran 4. Kontribusi PDB sektor pertanian terhadap PDB Pertanian Luas, tahun 2010 2014 Kontribusi Thd PDB Pertanian Luas (%) Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 PDB Tanaman Pangan 26.50 25.61 26.53 26.05 24.38 Padi 18.37 18.61 19.82 19.00 17.65 Jagung 4.22 3.88 4.17 3.80 3.71 Kedelai 0.49 0.45 0.42 0.36 0.43 Palawija Lainnya 3.42 2.67 2.11 2.88 2.59 PDB HORTIKULTURA 11.55 11.84 10.86 10.77 11.31 Hortikultura Sayuran 6.30 5.66 4.73 5.31 5.30 - Bawang merah 0.84 0.38 0.38 0.41 0.48 - Cabai 1.60 1.00 1.07 1.04 1.07 - Sayur lainnya 3.86 4.28 3.28 3.86 3.76 Hortikultura Buah 5.25 6.18 6.13 5.46 6.00 PDB Perkebunan 28.05 28.67 28.06 28.09 28.21 Perkebunan Tembakau 0.46 0.71 0.82 0.48 0.45 Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya 4.23 3.59 3.09 3.54 3.67 Perkebunan Kelapa Sawit 14.34 13.40 13.76 13.44 12.88 Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 1.03 0.98 1.02 0.88 0.83 Perkebunan Kelapa 1.31 1.30 1.24 1.13 1.11 Perkebunan Tanaman Kakao 0.18 0.15 0.13 0.12 0.13 Perkebunan Tanaman Teh dan kopi 0.82 0.80 0.75 0.67 0.64 Perkebunan Cengkeh 0.48 0.35 0.50 0.53 0.54 Perkebunan Lainnya 5.19 7.38 6.76 7.30 7.95 PDB PETERNAKAN 11.34 11.08 11.34 11.61 11.84 Ternak Besar & Kecil 6.07 5.30 5.55 4.57 5.06 Ternak Unggas 4.26 4.39 4.63 4.71 4.90 Susu Segar 1.00 1.40 1.16 2.33 1.88 PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan 77.43 77.20 76.78 76.52 75.74 PDB Jasa Pertanian dan perburuhan 1.48 1.47 1.51 1.50 1.45 PDB Pertanian Sempit 78.91 78.67 78.29 78.02 77.19 PDB Pertanian Luas 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 69

Lampiran 5. Kontribusi PDB sektor pertanian terhadap PDB Pertanian Sempit, tahun 2010 2014 Kontribusi Thd PDB Pertanian Sempit (%) Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 PDB Tanaman Pangan 33.58 32.55 33.88 33.39 31.59 Padi 23.28 23.65 25.31 24.36 22.86 Jagung 5.35 4.94 5.33 4.86 4.80 Kedelai 0.62 0.57 0.54 0.47 0.56 Palawija Lainnya 4.33 3.39 2.70 3.70 3.36 PDB HORTIKULTURA 14.63 15.05 13.87 13.81 14.65 Hortikultura Sayuran 7.98 7.19 6.04 6.81 6.87 - Bawang merah 1.06 0.49 0.48 0.53 0.62 - Cabai 2.03 1.27 1.37 1.34 1.38 - Sayur lainnya 4.89 5.44 4.18 4.95 4.87 Hortikultura Buah 6.65 7.86 7.83 7.00 7.78 PDB Perkebunan 35.55 36.44 35.84 36.01 36.54 Perkebunan Tembakau 0.59 0.90 1.04 0.61 0.58 Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya 5.36 4.57 3.94 4.54 4.76 Perkebunan Kelapa Sawit 18.17 17.04 17.58 17.22 16.69 Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 1.30 1.25 1.30 1.13 1.08 Perkebunan Kelapa 1.66 1.65 1.59 1.45 1.44 Perkebunan Tanaman Kakao 0.23 0.19 0.17 0.16 0.17 Perkebunan Tanaman Teh dan kopi 1.04 1.02 0.95 0.86 0.83 Perkebunan Cengkeh 0.61 0.45 0.64 0.68 0.70 Perkebunan Lainnya 6.58 9.38 8.63 9.36 10.30 PDB PETERNAKAN 14.37 14.08 14.48 14.88 15.34 Ternak Besar & Kecil 7.69 6.73 7.08 5.86 6.55 Ternak Unggas 5.40 5.58 5.91 6.03 6.35 Susu Segar 1.27 1.77 1.49 2.99 2.44 PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan 98.13 98.13 98.07 98.08 98.12 PDB Jasa Pertanian dan perburuhan 1.87 1.87 1.93 1.92 1.88 PDB Pertanian Sempit 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 70

Lampiran 6. Kontribusi PDB Kelompok Komoditas terhadap PDB Pertanian Per Sub Sektor, tahun 2010 2014 Kontribusi Thd PDB Pertanian Sempit sub sektor (%) Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 PDB Tanaman Pangan 34.22 33.17 37.42 34.04 32.19 Padi 23.73 24.10 27.96 24.84 23.30 Jagung 5.45 5.03 5.88 4.96 4.90 Kedelai 0.63 0.58 0.60 0.48 0.57 Palawija Lainnya 4.42 3.45 2.98 3.77 3.42 PDB HORTIKULTURA 14.91 15.34 15.31 14.08 14.93 Hortikultura Sayuran 8.13 7.33 6.67 6.94 7.00 - Bawang merah 1.08 0.49 0.53 0.54 0.63 - Cabai 2.06 1.29 1.52 1.36 1.41 - Sayur lainnya 4.99 5.54 4.62 5.04 4.96 Hortikultura Buah 6.78 8.01 8.65 7.14 7.93 PDB Perkebunan 36.23 37.14 39.58 36.71 37.24 Perkebunan Tembakau 0.60 0.92 1.15 0.63 0.59 Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya 5.47 4.66 4.35 4.63 4.85 Perkebunan Kelapa Sawit 18.51 17.36 19.41 17.56 17.01 Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 1.33 1.27 1.44 1.15 1.10 Perkebunan Kelapa 1.70 1.68 1.75 1.48 1.47 Perkebunan Tanaman Kakao 0.24 0.19 0.19 0.16 0.18 Perkebunan Tanaman Teh dan kopi 1.06 1.04 1.05 0.87 0.85 Perkebunan Cengkeh 0.62 0.46 0.70 0.70 0.71 Perkebunan Lainnya 6.71 9.56 9.53 9.54 10.50 PDB PETERNAKAN 14.64 14.35 15.99 15.17 15.64 Ternak Besar & Kecil 7.84 6.86 7.82 5.97 6.68 Ternak Unggas 5.51 5.68 6.53 6.15 6.47 Susu Segar 1.30 1.81 1.64 3.04 2.48 PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 71

Lampiran 7. PDB sektor pertanian atas dasar harga konstan 2010, menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2010-2014 No. Uraian PDB Atas Harga Berlaku (Miliar Rp) 2010 2011 2012 2013 2014 1 PDB Tanaman Pangan 253,327 250,787 263,076 268,268 268,918 Padi 175,650 173,768 182,486 188,362 187,217 Jagung 40,329 38,823 42,660 40,734 41,827 Kedelai 4,654 4,368 4,327 4,003 4,901 Palawija Lainnya 32,693 33,829 33,604 35,170 34,974 2 PDB HORTIKULTURA 110,395 120,079 117,425 118,208 123,159 Hortikultura Sayuran 46,549 25,422 27,106 28,152 29,937 - Bawang merah 8,016 3,675 3,968 4,159 5,078 - Cabai 15,287 9,187 10,262 10,694 11,615 - Sayur lainnya 23,246 12,560 12,876 13,299 13,244 Hortikultura Buah 63,846 94,657 90,319 90,056 93,222 3 PDB Perkebunan 268,207 281,465 301,020 319,533 338,155 Perkebunan Tembakau 4,421 6,990 8,499 5,358 5,418 Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya 40,475 44,254 44,581 47,916 46,667 Perkebunan Kelapa Sawit 137,065 144,172 162,392 173,419 183,172 Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 9,833 9,738 11,128 10,954 11,303 Perkebunan Kelapa 12,559 12,590 12,651 12,103 12,022 Perkebunan Tanaman Kakao 1,765 1,500 1,560 1,519 1,494 Perkebunan Tanaman Teh dan kopi 7,862 7,356 7,801 7,657 7,728 Perkebunan Cengkeh 4,570 3,356 4,640 5,096 5,137 Perkebunan Lainnya 49,656 51,509 47,767 55,512 65,214 4 PDB PETERNAKAN 108,400 113,603 119,250 125,302 132,122 Ternak Besar & Kecil 58,023 56,011 60,266 49,753 56,380 Ternak Unggas 39,766 42,480 44,887 47,797 51,922 Susu Segar 10,611 15,113 14,097 27,752 23,819 5 PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan pe 740,329 765,935 800,770 831,311 862,353 6 PDB Jasa Pertanian dan perburuhan 14,105 14,646 15,534 16,453 16,878 7 PDB Pertanian Sempit 754,434 780,581 816,304 847,764 879,231 8 PDB Pertanian Luas 956,120 993,857 1,039,441 1,083,142 1,128,448 9 Sektor Lainnya 5,908,013 6,293,778 6,687,643 7,075,052 7,439,668 PDB Indonesia 6,864,133.1 7,287,635.3 7,727,083.4 8,158,193.7 8,568,115.6 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 72

Lampiran 8. Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian atas dasar harga konstan 2010, menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2011-2014 No. Uraian Laju Pertumbuhan (%) 2011 2012 2013 2014 1 PDB Tanaman Pangan - 1.00 4.90 1.97 0.24 Padi - 1.07 5.02 3.22-0.61 Jagung - 3.73 9.88-4.51 2.68 Kedelai - 6.15-0.96-7.49 22.44 Palawija Lainnya 3.47-0.66 4.66-0.56 2 PDB HORTIKULTURA 8.77-2.21 0.67 4.19 Hortikultura Sayuran - 45.39 6.62 3.86 6.34 - Bawang merah - 54.15 7.96 4.83 22.08 - Cabai - 39.90 11.70 4.21 8.61 - Sayur lainnya - 45.97 2.52 3.28-0.41 Hortikultura Buah 48.26-4.58-0.29 3.52 3 PDB Perkebunan 4.94 6.95 6.15 5.83 Perkebunan Tembakau 58.11 21.58-36.95 1.10 Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya 9.34 0.74 7.48-2.61 Perkebunan Kelapa Sawit 5.18 12.64 6.79 5.62 Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya - 0.97 14.28-1.57 3.19 Perkebunan Kelapa 0.24 0.49-4.34-0.66 Perkebunan Tanaman Kakao - 15.00 3.97-2.65-1.60 Perkebunan Tanaman Teh dan kopi - 6.43 6.05-1.85 0.92 Perkebunan Cengkeh - 26.57 38.26 9.82 0.80 Perkebunan Lainnya 3.73-7.26 16.21 17.48 4 PDB PETERNAKAN 4.80 4.97 5.08 5.44 Ternak Besar & Kecil - 3.47 7.60-17.44 13.32 Ternak Unggas 6.82 5.67 6.48 8.63 Susu Segar 42.42-6.72 96.86-14.17 5 PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan pe 3.46 4.55 3.81 3.73 6 PDB Jasa Pertanian dan perburuhan 3.83 6.07 5.91 2.58 7 PDB Pertanian Sempit 3.47 4.58 3.85 3.71 8 PDB Pertanian Luas 3.95 4.59 4.20 4.18 9 Sektor Lainnya 6.53 6.26 5.79 5.15 PDB Indonesia 6.17 6.03 5.58 5.02 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 73

Lampiran 9. PDB sektor industri pengolahan atas harga berlaku berbasis Pertanian, tahun 2010 2014 (Miliar Rp) Uraian 2010 2011 2012 2013*) 2014**) Ind. Makanan dan Minuman 360,443 410,387 457,773 489,742 560,620 Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian 346,639 396,003 439,385 470,705 539,262 Ind. Pengolahan Tembakau 67,249 71,735 79,340 82,203 95,509 Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian 64,674 69,221 76,153 79,007 91,870 Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 96,307 108,192 116,558 129,627 138,758 Industri Karung Goni dan Kapuk 112 125 116 134 152 Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional 114,332 124,717 143,460 156,690 179,340 Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian 12,754 13,516 16,381 17,883 20,097 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 66,763 72,006 76,425 76,157 79,926 Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian 7,448 7,803 8,726 8,692 8,956 PDB Industri Pengolahan 1,512,761 1,704,251 1,848,151 1,998,694 2,215,754 PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian 431,627 486,668 540,760 576,422 660,337 PDB INDONESIA 6,864,133 7,831,726 8,615,705 9,524,737 10,542,694 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara PDB atas Harga Berlaku (Miliar Rp.) P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 74

Lampiran 10. Kontribusi PDB sektor industri pengolahan berbasis Pertanian, tahun 2010-2014 (%) Uraian Kontribusi (%) 2010 2011 2012 2013*) 2014**) Ind. Makanan dan Minuman 5.25 5.24 5.31 5.14 5.32 Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian 5.05 5.06 5.10 4.94 5.12 Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian thd totalnya 1 ) 96.17 96.49 95.98 96.11 96.19 Ind. Pengolahan Tembakau 0.98 0.92 0.92 0.86 0.91 Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian 0.94 0.88 0.88 0.83 0.87 Industri Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian thd totalnya1) 96.17 96.49 95.98 96.11 96.19 Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 1.40 1.38 1.35 1.36 1.32 Industri Karung Goni dan Kapuk 0.002 0.002 0.001 0.001 0.001 Ind. Karung Goni dan Kapuk thd totalnya1) 0.12 0.12 0.10 0.10 0.11 Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional 1.67 1.59 1.67 1.65 1.70 Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian 0.19 0.17 0.19 0.19 0.19 Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian thd totalnya1) 11.16 10.84 11.42 11.41 11.21 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 0.97 0.92 0.89 0.80 0.76 Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian 0.11 0.10 0.10 0.09 0.08 Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian thd totalnya1) 11.16 10.84 11.42 11.41 11.21 PDB Industri Pengolahan 22.04 21.76 21.45 20.98 21.02 PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian 6.29 6.21 6.28 6.05 6.26 PDB INDONESIA 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara 1) Kontribusi terhadap total masing-masing kelompok P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 75

Lampiran 11. PDB sektor industri pengolahan atas harga konstan (2010), berbasis Pertanian, tahun 2010-2014 (Miliar Rp) Uraian PDB atas Harga Konstan (Miliar Rp.) 2010 2011 2012 2013*) 2014**) Ind. Makanan dan Minuman 360,443 400,004 441,342 459,283 503,091 Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian 339,472 377,842 415,013 432,088 473,855 Ind. Pengolahan Tembakau 67,249 67,097 73,011 72,814 79,259 Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian 63,337 63,379 68,656 68,503 74,653 Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 96,307 102,561 108,754 115,913 117,682 Industri Karung Goni dan Kapuk 45 48 53 56 56 Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional 114,332 124,231 140,102 147,249 152,973 Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian 10,445 10,799 12,843 13,539 13,840 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 66,763 68,153 73,307 71,946 72,777 Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian 6,099 5,924 6,720 6,615 6,585 PDB Industri Pengolahan 1,512,761 1,607,452 1,697,787 1,774,097 1,856,311 PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian 419,398 457,993 503,286 520,800 568,988 PDB INDONESIA 6,864,133 7,287,635 7,727,083 8,158,194 8,568,116 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 76

Lampiran 12. Laju pertumbuhan PDB sektor industri pengolahan berbasis Pertanian, tahun 2011-2014 (%) Uraian Laju Pertumbuhan (%) 2011 2012 2013*) 2014**) Ind. Makanan dan Minuman 10.98 10.33 4.07 9.54 Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian 11.30 9.84 4.11 9.67 Ind. Pengolahan Tembakau -0.23 8.82-0.27 8.85 Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian 0.07 8.33-0.22 8.98 Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 6.49 6.04 6.58 1.53 Industri Karung Goni dan Kapuk 7.66 10.28 5.55-0.27 Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional 8.66 12.78 5.10 3.89 Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian 3.39 18.93 5.41 2.23 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 2.08 7.56-1.86 1.16 Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian -2.87 13.43-1.56-0.46 PDB Industri Pengolahan 6.26 5.62 4.49 4.63 PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian 9.20 9.89 3.48 9.25 PDB INDONESIA 6.17 6.03 5.58 5.02 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 77

Lampiran 13. PDB sektor perdagangan berbasis Pertanian atas dasar harga berlaku, tahun 2010 2014 (Miliar Rp) No Uraian PDB Atas Dasar Harga Berlaku 2010 2011 2012 2013 **) 2014 **) 1 Perdagangan Besar dan eceran tanaman pangan 25,136 26,347 28,314 30,640 33,098 Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Padi 7,265 7,712 8,262 8,884 9,627 Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Palawija 17,871 18,635 20,052 21,756 23,471 2 Perdagangan Besar dan eceran hortikultura 55,108 61,410 65,162 71,137 75,649 Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Holtikultura Sayuran 19,634 19,279 20,251 22,154 24,432 Perdagangan Besar dan Eceran pertanian Holtikultura Buah-buahan 35,474 42,131 44,911 48,983 51,217 3 Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Perkebunan 7,563 9,226 9,714 10,500 11,051 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tembakau 188 287 292 310 320 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Karet dan Penghasil Getah lainnya 1,149 1,331 1,358 1,447 1,585 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Sawit 1,615 1,481 1,634 1,796 1,971 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 283 431 429 447 472 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa 1,645 2,360 2,424 2,638 2,691 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tanaman untuk Bahan Minuman 1,477 2,108 2,246 2,370 2,433 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Cengkeh 321 306 328 363 398 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Lainnya 885 924 1,006 1,129 1,183 4 Perdagangan Besar dan Eceran Peternakan dan Hasil-hasilnya 34,104 37,290 40,399 45,024 46,880 Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Besar dan Kecil 9,481 10,324 11,070 12,279 12,911 Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Unggas 24,136 26,520 28,841 32,178 33,373 perdagangan Besar dan Eceran Susu Segar 486 446 489 567 597 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 78

Lanjutan Lampiran 13 No Uraian PDB Atas Dasar Harga Berlaku 2010 2011 2012 2013 **) 2014 **) 5 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian 169,267 181,743 194,993 214,078 227,542 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging 36,771 34,105 37,567 42,346 45,244 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan dan Pengawetan Sayuran dan Buah- 2,208 2,313 2,506 2,769 2,933 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minyak Makanan dan Minyak Lemak dari Nabati d 26,401 27,622 29,983 33,216 35,091 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Susu dan Makanan dari Susu 7,140 7,885 8,501 9,338 9,829 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Penggilingan Padi-padian dan Tepung 37,982 44,632 47,856 51,550 54,394 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Ternak 8,386 9,781 10,018 10,774 11,665 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Roti dan Sejenisnya 5,601 5,583 6,057 6,707 7,179 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Gula dan Pengolahan Gula 4,973 5,674 6,035 6,520 6,940 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Coklat dan Kembang Gula 2,138 2,518 2,691 2,926 3,069 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makaroni, Mie, Spagethi, Bihun, So'un, dan Sejen 4,588 4,657 5,071 5,638 5,977 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Lainnya 12,517 14,397 15,031 16,502 17,483 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minuman 875 945 957 1,060 1,151 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Tembakau 16,214 17,312 18,183 19,791 21,431 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Barang Jadi Tekstil, kecuali untuk Pakaian Jadi 7 11 11 11 12 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Kapuk 4 5 5 6 6 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia Dasar, kecuali Pupuk 1,415 1,538 1,654 1,843 1,929 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pupuk 7 9 10 10 11 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Farmasi dan Jamu 298 393 404 428 455 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia dan Bahan Kimia Lainnya 182 250 257 272 287 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Karet 1,560 2,112 2,197 2,369 2,456 PDB Perdagangan Berbasis Pertanian 291,178 316,016 338,583 371,378 394,221 PDB Perdagangan Besar dan Eceran 741,783 857,148 909,818 1,001,290.5 1,121,378.9 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 79

Lampiran 14. Kontribusi PDB sektor perdagangan berbasis Pertanian, tahun 2010-2014 (%) No Uraian Kontribusi )PDb Atas Dasar Harga Berlaku 2010 2011 2012 *) 2013 **) 2014 **) 1 Perdagangan Besar dan eceran tanaman pangan 3.39 3.07 3.11 3.06 2.95 Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Padi 0.98 0.90 0.91 0.89 0.86 Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Palawija 2.41 2.17 2.20 2.17 2.09 2 Perdagangan Besar dan eceran hortikultura 7.43 7.16 7.16 7.10 6.75 Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Holtikultura Sayuran 2.65 2.25 2.23 2.21 2.18 Perdagangan Besar dan Eceran pertanian Holtikultura Buah-buahan 4.78 4.92 4.94 4.89 4.57 3 Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Perkebunan 1.02 1.08 1.07 1.05 0.99 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tembakau 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Karet dan Penghasil Getah lainnya 0.15 0.16 0.15 0.14 0.14 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Sawit 0.22 0.17 0.18 0.18 0.18 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 0.04 0.05 0.05 0.04 0.04 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa 0.22 0.28 0.27 0.26 0.24 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tanaman untuk Bahan Minuman 0.20 0.25 0.25 0.24 0.22 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Cengkeh 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Lainnya 0.12 0.11 0.11 0.11 0.11 4 Perdagangan Besar dan Eceran Peternakan dan Hasil-hasilnya 4.60 4.35 4.44 4.50 4.18 Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Besar dan Kecil 1.28 1.20 1.22 1.23 1.15 Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Unggas 3.25 3.09 3.17 3.21 2.98 perdagangan Besar dan Eceran Susu Segar 0.07 0.05 0.05 0.06 0.05 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 80

Lanjutan Lampiran 14 No Uraian Kontribusi )PDb Atas Dasar Harga Berlaku 2010 2011 2012 *) 2013 **) 2014 **) 5 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian 22.82 21.20 21.43 21.38 20.29 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging 4.96 3.98 4.13 4.23 4.03 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan dan Pengawetan Sayuran dan Buah- 0.30 0.27 0.28 0.28 0.26 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minyak Makanan dan Minyak Lemak dari Nabati d 3.56 3.22 3.30 3.32 3.13 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Susu dan Makanan dari Susu 0.96 0.92 0.93 0.93 0.88 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Penggilingan Padi-padian dan Tepung 5.12 5.21 5.26 5.15 4.85 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Ternak 1.13 1.14 1.10 1.08 1.04 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Roti dan Sejenisnya 0.76 0.65 0.67 0.67 0.64 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Gula dan Pengolahan Gula 0.67 0.66 0.66 0.65 0.62 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Coklat dan Kembang Gula 0.29 0.29 0.30 0.29 0.27 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makaroni, Mie, Spagethi, Bihun, So'un, dan Sejen 0.62 0.54 0.56 0.56 0.53 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Lainnya 1.69 1.68 1.65 1.65 1.56 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minuman 0.12 0.11 0.11 0.11 0.10 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Tembakau 2.19 2.02 2.00 1.98 1.91 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Barang Jadi Tekstil, kecuali untuk Pakaian Jadi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Kapuk 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia Dasar, kecuali Pupuk 0.19 0.18 0.18 0.18 0.17 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pupuk 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Farmasi dan Jamu 0.04 0.05 0.04 0.04 0.04 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia dan Bahan Kimia Lainnya 0.02 0.03 0.03 0.03 0.03 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Karet 0.21 0.25 0.24 0.24 0.22 PDB Perdagangan Berbasis Pertanian 39.25 36.87 37.21 37.09 35.16 PDB Perdagangan Besar dan Eceran 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 81

Lampiran 15. PDB sektor perdagangan berbasis Pertanian atas dasar harga konstan (2010), tahun 2010 2014 (Miliar Rp) No Uraian PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000 2010 2011 2012 2013 **) 2014 **) 1 Perdagangan Besar dan eceran tanaman pangan 14,971 16,484 17,633 17,973 19,387 Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Padi 4,693.1 5,411 5,757 5,835 6,262 Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Palawija 10,277.4 11,073 11,876 12,138 13,125 2 Perdagangan Besar dan eceran hortikultura 31,935 40,703 42,722 42,911 45,518 Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Holtikultura Sayuran 10,883.2 12,265 12,890 13,152 14,215 Perdagangan Besar dan Eceran pertanian Holtikultura Buah-buahan 21,052.0 28,437 29,832 29,758 31,302 3 Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Perkebunan 7,012.5 8,703 9,023 9,259 9,834 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tembakau 243.7 360 376 382 391 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Karet dan Penghasil Getah lainnya 1,063.7 1,332 1,367 1,383 1,489 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Sawit 665.9 728 758 784 854 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 435.1 597 623 632 659 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa 1,803.6 2,318 2,391 2,446 2,588 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tanaman untuk Bahan Minuman 1,652.6 2,081 2,142 2,197 2,334 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Cengkeh 284.9 287 309 318 350 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Lainnya 863.1 1,002 1,060 1,119 1,172 4 Perdagangan Besar dan Eceran Peternakan dan Hasil-hasilnya 21,428.1 25,987 27,572 27,775 29,584 Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Besar dan Kecil 5,829.1 6,805 7,209 7,294 7,825 Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Unggas 15,312.2 18,888 20,049 20,153 21,405 perdagangan Besar dan Eceran Susu Segar 286.8 293 314 328 354 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 82

Lanjutan Lampiran 15 No Uraian PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000 2010 2011 2012 2013 **) 2014 **) 5 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian 125,930.1 156,590 162,039 169,170 178,632 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging 19,509.5 24,502 25,438 26,502 27,913 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan dan Pengawetan Sayuran dan Buah- 1,740.0 2,032 2,127 2,240 2,374 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minyak Makanan dan Minyak Lemak dari Nabati d 19,181.6 22,723 23,661 24,799 26,350 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Susu dan Makanan dari Susu 5,664.3 7,029 7,281 7,547 8,012 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Penggilingan Padi-padian dan Tepung 30,990.1 41,053 42,298 43,477 45,832 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Ternak 8,860.4 10,903 11,074 11,671 12,384 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Roti dan Sejenisnya 4,202.4 5,055 5,319 5,645 5,888 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Gula dan Pengolahan Gula 4,554.6 5,566 5,869 6,281 6,478 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Coklat dan Kembang Gula 1,421.6 1,827 1,893 1,946 2,061 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makaroni, Mie, Spagethi, Bihun, So'un, dan Sejen 3,198.9 4,069 4,208 4,364 4,607 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Lainnya 10,526.6 13,057 13,340 13,961 14,819 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minuman 695.2 851 844 896 958 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Tembakau 12,412.4 14,419 14,948 15,809 16,807 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Barang Jadi Tekstil, kecuali untuk Pakaian Jadi 6.9 12 11 11 12 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Kapuk 1.1 2 2 2 2 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia Dasar, kecuali Pupuk 878.0 1,068 1,109 1,155 1,227 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pupuk 7.9 10 10 11 11 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Farmasi dan Jamu 284.1 394 403 414 433 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia dan Bahan Kimia Lainnya 226.2 283 291 300 320 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Karet 1,568.3 1,737 1,911 2,136 2,142 PDB Perdagangan Berbasis Pertanian 201,276.4 248,466 258,989 267,088 282,954 PDB Perdagangan Besar dan Eceran 741,783.3 822,321.9 864,480.6 899,915.9 943,180.3 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 83

Lampiran 16. Laju pertumbuhan PDB sektor perdagangan berbasis Pertanian, tahun 2011-2014 (%) No Uraian PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000 2011 2012 *) 2013 **) 2014 **) 1 Perdagangan Besar dan eceran tanaman pangan 10.1 7.0 1.9 7.9 Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Padi 15.3 6.4 1.4 7.3 Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Palawija 7.7 7.3 2.2 8.1 2 Perdagangan Besar dan eceran hortikultura 27.5 5.0 0.4 6.1 Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Holtikultura Sayuran 12.7 5.1 2.0 8.1 Perdagangan Besar dan Eceran pertanian Holtikultura Buah-buahan 35.1 4.9-0.2 5.2 3 Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Perkebunan 24.1 3.7 2.6 6.2 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tembakau 47.7 4.4 1.7 2.3 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Karet dan Penghasil Getah lainnya 25.3 2.6 1.1 7.7 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Sawit 9.3 4.1 3.4 8.9 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 37.3 4.3 1.4 4.3 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa 28.5 3.2 2.3 5.8 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tanaman untuk Bahan Minuman 25.9 2.9 2.6 6.3 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Cengkeh 0.9 7.6 2.9 10.0 Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Lainnya 16.1 5.9 5.5 4.7 4 Perdagangan Besar dan Eceran Peternakan dan Hasil-hasilnya 21.3 6.1 0.7 6.5 Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Besar dan Kecil 16.7 5.9 1.2 7.3 Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Unggas 23.4 6.1 0.5 6.2 perdagangan Besar dan Eceran Susu Segar 2.2 7.1 4.5 7.9 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 84

Lanjutan Lampiran 16. No Uraian PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000 2011 2012 *) 2013 **) 2014 **) 5 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian 24.3 3.5 4.4 5.6 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging 25.6 3.8 4.2 5.3 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan dan Pengawetan Sayuran dan Buah- 16.8 4.7 5.3 6.0 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minyak Makanan dan Minyak Lemak dari Nabati d 18.5 4.1 4.8 6.3 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Susu dan Makanan dari Susu 24.1 3.6 3.7 6.2 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Penggilingan Padi-padian dan Tepung 32.5 3.0 2.8 5.4 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Ternak 23.1 1.6 5.4 6.1 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Roti dan Sejenisnya 20.3 5.2 6.1 4.3 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Gula dan Pengolahan Gula 22.2 5.4 7.0 3.1 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Coklat dan Kembang Gula 28.5 3.6 2.8 5.9 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makaroni, Mie, Spagethi, Bihun, So'un, dan Sejen 27.2 3.4 3.7 5.6 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Lainnya 24.0 2.2 4.7 6.1 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minuman 22.4-0.8 6.2 6.9 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Tembakau 16.2 3.7 5.8 6.3 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Barang Jadi Tekstil, kecuali untuk Pakaian Jadi 66.4-5.1-0.4 6.8 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Kapuk 53.9 7.3-5.8 6.6 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia Dasar, kecuali Pupuk 21.6 3.9 4.2 6.2 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pupuk 27.2 3.1 4.6 5.1 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Farmasi dan Jamu 38.6 2.4 2.5 4.8 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia dan Bahan Kimia Lainnya 25.0 3.0 3.2 6.7 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Karet 10.8 10.0 11.8 0.3 PDB Perdagangan Berbasis Pertanian 23.4 4.2 3.1 5.9 PDB Perdagangan Besar dan Eceran 10.9 5.1 4.1 4.8 Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n 85