INFO-TEKNIK Volume 8 No., JULI 007(-6) Studi Perecaaa Salura Sampig Ruas Jala Bayagkara Taah Grogot Kabupate Pasir Roseha Awar Abstact- Evaluatio from the existig draiage ifrastructure, there is idicatio that level of the eed has exceeded level of service. If we evaluated the problem i geeral, hece arisig problem are the presece of pods especially as result at rai water at low lad district, ad drag of curret as result of by rai itesity that is blow far agai. Therefore the plaig of ew draiage systems is importat supportig developmet of regio. Aalysis method applied are hydrology method ad hydraulic method. Result of plaig draiage is got by side passage which form of trapezium, basic breadt h=0,55m, maximum water dept= 0,5m, dip of passage basic=0,94%, passage height=4,m, passage peak with = 0,75m, side passage with form of rectagular b=d, basic breadth=0,m, maximum water depth=0,66m, did of passage basic=,%, passage height=5,75m,gorog-gorog(cloced chael), diameter (D) =0,57m, water height (d) = 0,46m, dip of passage basic (i) = 0,5%. Keyword : draiage, hydrology, ad hydraulic Latar Belakag PENDAHULUAN Timbulya masalah seperti tidak lacarya alira air huja atau air buaga rumah tagga pada akhirya dapat megakibatka bajir pada daerah permukima. Belum lagi adaya permasalaha adaya bajir oleh aikya air sugai yag melalui kota da meggeagi daerah sekitarya da kedua permasalaha ii aka semaki besar dirasaka apabila terjadi pada saat bersamaa. Sistem salura sampig (draiase) jala yag baik merupaka faktor yag sagat petig, baik itu perecaaa ataupu peataaya dalam pegedalia masalah air pada suatu kawasa permukima. Da dega peataa sistem yag tepat adalah merupaka suatu peraa yag petig dalam ragka peigkata kualitas ligkuga. Berdasarka hal tersebut di atas kiraya peataa, rehabilitas, da peigkata fugsi draiase kota perlu ditaggulagi agar permasalaha geaga akibat air huja di dalam kawasa ligkuga perkotaa dapat dikuragi atau bila mugki dihilagka. Dega demikia aka terwujud permukima yag sehat da terjamiya keselamata pemakai jala. Tujua dari peulisa skripsi adalah utuk memperdalam ilmu bidag Hidrolika da Hidrologi dalam kaitaya dega perecaaa Tekis Draiase yag sesuai dega keperlua. Ruag ligkup permasalaha yag diajuka sebagai pokok bahasa di dalam peyelesaia peulisa ii, yaitu Perecaaa Salura Sampig/Draiase jala. Dimaa meurut pegamata di lapaga salura draiase yag ada terlalu kecil da terjadi pedagkala. Draiase jala Raya KAJIAN TEORITIS Pegaruh bagua jala raya pada pola pembuaga air (draiase) yag ada da pada bahaya bajir yag mugki terjadi, maupu pegaruh bajir pada jala raya harus dipertimbagka pada tahap perecaaa da peracaga awal. Serigkali faktor hidrolika erat kaitaya dega aspek aspek ligkuga, ekologi da ekoomi dari tempat pembagua jala raya baru sehigga evaluasi kritis harus dilakuka salama perecaaa. Aspek Hidrologi ( Karakteristik Huja ). Distribusi Curah huja Dustribusi curah huja kumpula data -data kejadia huja dalam jumlah tertetu yag biasaya disusu dalam betuk daftar atau tabel meurut besarya atau rakig data dari kecil kebesar atau sebalikya. Betuk distribusi curah huja berbeda-beda sesuai dega jagka waktu yag ditijau yaki curah huja tahua (jumlah curah huja dalam setahu), curah huja bulaa (curah huja dalam sebula), curah huja haria (jumlah curah huja 4 jam) curah Staf pegajar Fakultas Tekik Ulam Bajarmasi 0
INFO TEKNIK, Volume 8 No., JULI 007 huja perjam atau disebut juga huja jamjama.. Distribusi Frekuesi Gumbel Distribusi frekuesi metode Gumbel umumya diguaka utuk aalisa data maksimum, seperti utuk aalisis frekuesi bajir. Teori dari Gumbel ii mempuyai persamaa sebagai berikut: Xt = ų + ų = X - Yt Y Sx S. Durasi Durasi huja adalah lamaya kejadia huja (meita, jam-jam, haria) diperoleh terutama dari hasil pecatata alat pegukur hujaotomatis. Dalam perecaaa draiase durasi huja ii serig dikaitka dega waktu kosetrasi khususya pada draiase perkotaa diperlukaa durasi yag relatif pedek, megigat aka tolerasi terhadap lamaya geaga. 4. Itesitas Itesitas adalah jumlah huja yag diyataka dalam tiggi huja atau volume huja tiap satua waktu. Besarya itesitas huja berbeda-beda tergatug dari lamaya curah huja da frekwesi kejadiaya. Itesitas huja diperoleh dega cara melakuka aalisis data huja secara statistik. 5. Legkug Itesitas Legkug itesitas huja adalah grafik yag meyataka hubuga atara itesitas huja dega durasi huja, hubuga tersebut diyataka dalam betuk legkug itesitas huja dega kala huja tertetu. Utuk meghitug legkug itesitas dipakai rumusrumus pedekata persamaa itesitas huja dari : a. Mooobe : I = R4/4 ( 4/T ) / a b. Talbot : I = t b a c. Sherma : I = t d. Ishigura : I = r b 6. Waktu Kosetrasi Waktu kosetrasi adalah waktu yag diperluka utuk megalirka air dari titik yag palig jauh pada daerah alira ke titik kotrol yag ditetuka dibagia hilir suatu salura. a Pada prisipya waktu kosetrasi dapat dibagi mejadi : a. Ilet Time (t ), yaitu waktu yag diperluka oleh air utuk megalir di atas permukaa taah meuju salura draiase. b. Coduit Time (t ), yaitu waktu yag diperluka oleh air utuk megalir disepajag salura sampai titik kotrol dibagia hilir. Waktu kosetrasi dihitug dega rumus : tc = t + t Aspek Hidrolika (Salura Terbuka) Alira air dalam suatu salura dapat berupa alira salura terbuka maupu salura tertutup. Pada alira salura terbuka utuk peyederhaaa diaggap bahwa alira sejajar, kecepataya seragam da kemiriga saluraya kecil. Debit Q pada suatu peampag salura utuk sebarag alira diyataka dega : Q = V. Fd Dimaa V merupaka kecepata rata-rata da Fd adalah luas peampag melitag tegak lurus terhadap arah alira, karea kecepata rata-rata diyataka sebagai debit dibagi luas peampag melitag. Utuk perhituga hidrolis, kecepata rata-rata alira seragam disuatu salura terbuka diguaka rumus dari Maig: V = R.i Peampag salura yag diguaka adalah salura prismatik, salura yag peampag melitagya dibuat tidak berubah-ubah da kemiriga dasarya tetap. Betuk yag dipakai adalah betuk trapesium dimaa : - Luas peampag basah Fd = d (b + m.d) - Kelilig basah P = b +.d ( m ) - Jari-jari Hidroli R = Fd / P Dari hasil perhituga debit pegalira recaa (Qr): Qr = f. C. I. A Da debit pembuaga (Q): Q = V. Fd V R.i
Roseha Awar, Studi Perecaaa Salura Sampig Bila Q = Qr, da kecepata yag diigika adalah V, maka Q Fd V Sehigga kemiriga dasar salura (i) yag diizika adalah : V i R HASIL DAN PEMBAHASAN Itesitas Curah Huja Dalam meetuka debit bajir recaa (desig flood), diperluka itesitas curah hujag. Itesitas curah huja adalah ketiggia curah huja yag terjadi pada suatu kuru waktu dimaa air tersebut berkosetrasi. Aalisis Itesitas curah huja ii diperoleh dari data huja yag telah terjadi pada masa lamapau. Itesitas curah huja diotasika dega huruf I dega satua (mm/jam). yag artiya tiggi curah huja yag terjadi sekia dalam waktu perjam. Maka oleh Doktor Mooobe dirumuska curah huja sebagai berikut : R I 4 T 4 4 / 6,70 4 I 4 ( t / 60) / Tabel. Itesity Duratio Freguecy (IDF) dari Curah Huja Haria Maksimum dega Periode Ulag 5 Tahu Waktu Alira (t ) Recaa jarak atara gorog-gorog maksimal : L = 50 m Kecepata Alira Air yag diizika : V =,5 m/detik ; (Pasaga Batu) L t, 56meit 60. V Waktu Kosetrasi ( tc ) : tc = t + t = 5,69 +,56 = 8, 796 meit Itesitas Huja Maksimum : 869,80 I Maks 04,4 mm/jam 0,66667 8,795 Perecaaa Salura V R.i. Bahwa : Q = V. A = R. i Debit Salura Utuk meetuka kapsasitas salura draiase, besarya debit recaa draiase perkotaaumumya dilakuka dega memakai metode rasioal. Hal ii karea relatif luasa daerah alira tidak terlalu luas, kehilaga air sedikit da waktu kosetrasi relatif pedek Q = f. C. I. A 0,8.6 0,.46 0,.840 0,4.9940 C 6 46 840 9940 0,406 Perhituga Debit Recaa. (A) Lamaya Huja Turu (meit) 5 0 0 0 40 60 80 0 Waktu kosetrasi ( tc ) tc = t + t Waktu Ilet (t ) : t = 5,69 meit Curah Huja (mm/jam) 97,46 87,9 8,05 90,09 74,7 56,75 46,85 5,75 Q =. C. I. A,6.0,406. 04,4.0,044,6 0,m /detik Dimesi Salura Data : - Salura yag diguaka berbetuk trapesium da segi empat - Kemiriga didig salura ( m = 0,5 )
4 INFO TEKNIK, Volume 8 No., JULI 007 - Kecepata alira air yag diigika (diizika) : V =,5 m/detik Lebar pucak salura : T = b +.m (d + W) = 0,55 +.0,5 (0,5 + T W d m = 0,5 b Gambar : Salura Betuk Trapesium 0,04) = 0,75 m Luas peampag basah Fd = d (b + m.d) Kelilig basah P = b +.d ( m + ) Fd Jari-jari hidrolis R= p Tiggi jagaa W = (0,5.d) Lebar pucak T = b +.m (d + W) Bila persyarata yag dipakai adalah : (SNI 0-44.994 hal0) = d (m + ) maka : b. m.d = d (0,5 + ) 0,5.b+0,5.d =,0.d 0,5.b =,0.d 0,5.d b =,56.d Fd = d (b + m.d) = d. (,56.d + 0,5.d) =,8.d Q 0, Fd = V =, 5 = 0, m Kemiriga Dasar Salura Utuk meghitug kemiriga dasar salura yag diizika diguaka rumus : i = V. R ; = 0,0 (baik) Pasaga batu dega peyelesaia Fd = 0, m P = b +.d (m + ) = 0,55 +.0,5 0,5 + = 0,7 V.,5.0,0 i = = R 0,7 = 0,0094 = 0,94 % Apabila i lapaga < I perhituga, maka kemiriga dasar salura direcaaka sesuai dega I perhituga. Tiggi muka air :,8.d = 0, d = 0,5 m *) Salura betuk Segi Empat Lebar dasar salura : b =,56.d =,56.0,5 = 0,55 m Tiggi jagaa : W = ( 0,5.5 ) = 4, cm d =. b Q 0, Fd = 0, M Fd = b.d 0, = V,5 b b = 0, m, d = 0,66 m P = b + b = 0, +.0,66 =,65 m
W D b Roseha Awar, Studi Perecaaa Salura Sampig 5 Kesimpula PENUTUP Dari hasil perecaaa salura draiase pada ruas jala Bhyagkara Kota Taah Grogot diambil kesimpula sebagai berikut : Dari hasil perhituga Gambar : Salura Betuk Persegi 0, Pajag,5. 0,0 R 0,m i =, %,65 0, W = ( 0,5. 66 ) = 5,75 cm Dimesi Gorog-gorog Syarat: d = 0,80. D 0 = 4,5 radial F = /8.(θ siθ).d P = 0,5.θ.D R=F/P Luas Peampag basah : Fd = 0, m radial = 80/π F = /8.( 4,5 si ) (4,5.80/π ).D = 0,685.D Garis tegah gorog-gorog : 0,685.D = 0, D = (0,/0,685) = 0,57 m tiggi air : d = 0,80.D = 0,80.0,57 = 0,46 m Kemiriga gorog-gorog : P = 0,5.θ.D = 0,5.4,5.0,57 =,85 Fd R P 0, 0,7 m,85 Kekasara Miig : = 0,04 (baik sekali), salura betom V.,5.0,04 I 0,7 R = 0,46 % Syarat Kemiriga gorog-gorog yag diizika adalah : i = 0,5 % utuk dilapaga dipakai syarat kemiriga gorog-gorog : i = 0,50 % Betuk Trapesium: - Lebar dasar salura = 0.55 m - Ke dalama air maksimum = 0.5m - Kemiriga dasar salura = 0.94 % - Kemiriga = : 0,5 - Tiggi jagaa = 4, cm - Lebar pucak = 0.75 m Betuk Segi Empat : d = b - Lebar dasar salura = 0. m - Kedalama air maksimum = 0.66 m - Kemiriga dasar salura =. % - Tiggi jagaa = 5.75 cm Gorog-gorog - Garis tegah (D) = 0,57 m - Tiggi air (d) = 0,46 m - Kemiriga dasar salura (i) = 0,5 % Berdasarka idetifikasi masalah yag ada dilapaga, geaga/bajir yag terjadi pada ruas jala Bhayagkara, diakibatka oleh kemiriga dasar salura da dimesi salura yag kurag memeuhi syarat (kurag besar) yag megakibatka terjadiya pedagkala. Sara. Utuk demisi salura trapesium, lebar dasar salura bisa diambil b < 0,5.d, hal ii aka berpegaruh terhadap lebar pucak salura yag sagat erat sekali berhubuga dega pembebasa laha.. Supaya diciptaka lagkah-lagkah lebih lajut dalam pemeliharaa jariga salura draiase ligkuga kota. D Gambar 4: Salura Gorog-gorog d DAFTAR PUSTAKA Bambag Triatmodjo, Dr, Ir, CES, DEA,Hidraulika, Beta, Yogyakarta, 99 Imam Subarka, Ir, Bagua Air, Idea Dharma, Badug, 979 Ve Te Chow, PhD, Hidrolika Salura Terbuka, Erlagga, Jakarta, 989. CD. Soemarto, Ir, BIE, Dipl.H, Hidrologi Tekik, Usaha Nasioal Surabaya, 987
6 INFO TEKNIK, Volume 8 No., JULI 007 Suyoo Sasrodarsoo, Ir, Hidrologi utuk Pegaira, PT. Pradya Paramita, Jakarta, 980 Suripi, Dr, Ir, M. Eg, Sistem Draiase Perkotaa yag Berkelajuta, Adi, Semarag 00 Uiversitas Guadarma Draiase perkotaa. Jakarta, 997 Uiversitas Guadarma, Rekayasa Ligkuga. Jakarta, 997 Keputusa Meteri Pekerjaa Umum, No. 475/KPPTS/99, Struktur Draiase Permukaa Jala, Stadar Nasioal Idoesia 0-44-994, Jakarta, 99