KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

dokumen-dokumen yang mirip
A. Rencana Strategis Kementerian Sekretariat Negara 2010-

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

L A P O R A N K I N E R J A

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

L A P O R A N K I N E R J A

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERNAL DI KEMRISTEKDIKTI. Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. (INSPEKTORAT JENDERAL KEMRISTEKDIKTI)

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

2016, No Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

RENCANA STRATEGIS DEPUTI BIDANG PERSIDANGAN KABINET TAHUN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Rencana Aksi Kegiatan

RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT MILITER PRESIDEN TAHUN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG

RPJMN dan RENSTRA BPOM

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

LOGO. Dasar Penyelenggaraan SIKN dan JIKN

Governance) diperlukan adanya pengawasan yang andal melalui sinergitas

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

PEMERINTAH PROVINSI BALI RENCANA STRATEGIS TAHUN

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kebijakan Pengawasan Proyek Pinjaman/ Hibah Luar Negeri (PHLN) dari IsDB dan SFD

AYO KERJA, KAMI PASTI

Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

DUKUNGAN SARAN KEBIJAKAN BIDANG EKONOMI SECARA TEPAT WAKTU DAN TEPAT ISI

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Disampaikan Dalam Kegiatan Diseminasi Aplikasi SAK BLU 2015 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Banten di The Royale Krakatau Hotel - Cilegon

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP)

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. "Terwujudnya peningkatan kualitas kinerja Biro Pemerintahan Provinsi

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERJANJIAN KINERJA

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SEKRETARIAT DPRD PROVINSI RIAU TAHUN

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA dan KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BAB II PERENCANAAN KINERJA

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan berbangsa dan bernegara telah mendorong pemerintah. baik pusat maupun daerah untuk lebih bersungguh-sungguh

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan. masyarakat merupakan sebuah konsep yang sangat multi kompleks.

LAPORAN KINERJA (LKj) ASISTEN DEPUTI BIDANG PELAKSANAAN DAN PELAPORAN PERSIDANGAN TAHUN 2014

BAB III OBJEK PENELITIAN

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2.1 Rencana Strategis

K A T A P E N G A N T A R

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

Transkripsi:

i

KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Rencana Strategis (Renstra) merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019. Berdasarkan Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden, Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden merupakan Satuan Organisasi di lingkungan Sekretariat Negara. Namun demikian, Renstra Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2015-2019 belum sepenuhnya mencakup. Oleh karena itu, Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden harus menyempurnakan kembali rancangan Renstra Tahun 2015-2019 yang telah disusun pada Tahun 2014 oleh Tim Penyusun Renstra. Dengan memperhatikan perkembangan lingkungan strategis, lingkungan internal maupun eksternal, dan menggunakan paradigma Tata Kelola Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance) melalui penyelenggaraan pemerintahan yang bersih (Clean Government), Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden telah menyusun Renstra yang selanjutnya digunakan sebagai panduan dalam penyusunan rencana kerja dan laporan kinerja pada unit kerja di lingkungan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden Tahun 2015-2019. Dengan adanya Renstra ini, diharapkan dapat meningkatkan kinerja guna mendukung terwujudnya visi dan misi Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden, Subiyantoro ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Kondisi Umum... 1 1. Penyusunan Rencana Strategis... 1 2. Tugas dan Fungsi... 1 B. Potensi dan Permasalahan... 8 1. Kekuatan (Strengths)... 8 2. Kelemahan (Weaknesses)... 9 3. Peluang (Opportunities)... 10 4. Tantangan (Threats)... 11 BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN... 14 A. Visi Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden... 14 B. Misi Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden... 15 C. Tata Nilai Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden.. 16 D. Tujuan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden... 18 E. Sasaran Strategis Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden... 19 BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN... 21 A. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional... 21 iii

B. Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden... 22 C. Kerangka Regulasi.. 26 D. Kerangka Kelembagaan.. 26 BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN... 28 A. Target Kinerja... 27 B. Kerangka Pendanaan... 30 BAB V PENUTUP... 31 LAMPIRAN 1. Matriks Kinerja dan Pendanaan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden iv

DAFTAR TABEL TABEL 1 : Realisasi Anggaran Tahun 2010 s.d. 2014... 5 TABEL 2 : Perbandingan Realisasi Anggaran dan Capaian Kinerja Tahun 2010 s.d. 2014... 5 TABEL 3 : Capaian Strategis Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden dari Tahun 2010 s.d. 2014. 6 TABEL 4 : Indikator Tujuan Strategis Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden..... 19 TABEL 5 : Indikator Sasaran Strategis Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden... 20 TABEL 6 : Target Kinerja Program Tahun 2015-2019 Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden... 27 TABEL 7 : Target Kinerja Kegiatan Tahun 2015-2019 Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden... 29 TABEL 8 : Kebutuhan Pendanaan Pembangunan Tahun 2015-2019 Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden... 30 v

Bab I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum 1. Penyusunan Rencana Strategis Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) adalah wujud pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Penyusunan Renstra ini berpedoman pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025 serta telah disinergikan dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Renstra 2015-2019 berisikan kajian lingkungan yang memuat visi, misi, tujuan, arah kebijakan, strategi, program, dan kegiatan pembangunan. Renstra disusun untuk menjadi rujukan para pejabat dan pegawai di Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden dalam menjalankan tugas dan fungsinya pada periode 2015-2019. 2. Tugas dan Fungsi Dewan Pertimbangan Presiden adalah lembaga pemerintah yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2006 tentang Dewan Pertimbangan Presiden. 1

Dewan Pertimbangan Presiden berkedudukan di bawah Presiden dan bertanggung jawab kepada Presiden, bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam rangka pemberian dukungan teknis dan administrasi kepada Dewan Pertimbangan Presiden, dibentuk sebuah Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden yang dipimpin oleh Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Dewan Pertimbangan Presiden dan secara administratif dikoordinasikan oleh Menteri Sekretaris Negara sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2007 tentang Tata Kerja Dewan Pertimbangan Presiden dan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden berpedoman pada Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden. Adapun dalam pelaksanaan tugasnya, Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden menyelenggarakan fungsi: 1. pengelolaan data dan penyajian informasi mengenai kebijakan yang akan, sedang atau telah dilaksanakan pemerintah di bidang politik, hukum, keamanan negara, perekonomian, dan kesejahteraan rakyat, serta masalah 2

aktual yang berkembang dalam masyarakat dan berdampak luas atau berpengaruh bagi kehidupan berbangsa dan bernegara; 2. pemberian dukungan pelaksanaan sidang, rapat, pertemuan yang diselenggarakan Dewan Pertimbangan Presiden; 3. koordinasi dengan instansi pemerintah terkait dan lembaga negara dalam rangka pengumpulan data dan informasi yang diperlukan oleh Dewan Pertimbangan Presiden; 4. pelaksanaan urusan ketatausahaan, perencanaan program dan anggaran, kepegawaian, keuangan, dan perlengkapan, serta pelayanan keprotokolan dan persidangan di lingkungan Dewan Pertimbangan Presiden; 5. pemberian dukungan penyiapan laporan pelaksanaan tugas Dewan Pertimbangan Presiden kepada Presiden. Tugas dan fungsi Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden dilaksanakan oleh unit Eselon II yang terdiri dari: 1. Biro Data dan Informasi; 2. Biro Umum. Dalam rangka penyelenggaraan manajemen kinerja yang baik, pada Tahun 2013 Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) sesuai Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 3 Tahun 2013 tentang Indikator Kinerja Utama di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara, Sekretariat Dewan 3

Pertimbangan Presiden, dan Sekretariat Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan, dengan tingkat capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden untuk Tahun 2014 secara ratarata adalah sebesar 100% (kategori sangat baik) dengan rincian: 1. Jumlah data dan informasi yang dikelola dan disampaikan kepada Anggota Dewan Pertimbangan Presiden memiliki capaian kinerja 100% (sangat baik); 2. Persentase kegiatan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang mendapatkan pelayanan keprotokolan memiliki capaian kinerja 100% (sangat baik); 3. Persentase kegiatan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang mendapatkan pelayanan persidangan memiliki capaian kinerja 100% (sangat baik); 4. Jumlah Rancangan Laporan Pelaksanaan Tugas Dewan Pertimbangan Presiden yang disampaikan kepada Dewan Pertimbangan Presiden tepat waktu memiliki capaian kinerja 100% (sangat baik) Capaian kinerja di dalam Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden Tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: 1. Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja 4

Instansi Pemerintah dan berdasarkan Laporan Kinerja Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden Tahun 2014, capaian kinerja Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden tetap pada kategori sangat baik, yakni sebesar 100% sejak Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2014. 2. Realisasi anggaran dan capaian kinerja dalam melaksanakan program-program yang terdapat di dalam Renstra Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden Tahun 2010 2014, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1 Realisasi Anggaran Tahun 2010 s.d. 2014 (dalam rupiah) Anggaran 2010 2011 2012 2013 2014 Pagu DIPA 34.500.000.000 44.284.945.000 42.805.397.000 44.489.801.000 36.137.418.000 Realisasi 25.153.313.997 (72,9%) 31.161.393.331 (70,36%) 35.334.861.380 (82,54%) 39.960.231.325 (89,81%) 29.435.500.147 (81,45%) Tabel 2 Perbandingan Realisasi Anggaran dan Capaian Kinerja Tahun 2010 s.d. 2014 2010 2011 2012 2013 2014 Realisasi Anggaran Capaian Kinerja 72,9% 70,36% 82,54% 89,81% 81,45% 89% 93,32% 100% 100% 100% 5

Tingkat capaian kinerja sasaran Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden setiap tahunnya rata-rata masuk dalam kategori sangat baik, sebagaimana tergambar pada tabel berikut: Tabel 3 Capaian Sasaran Strategis Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden dari Tahun 2010 s.d. 2014 No Rentang Capaian Kinerja Kategori Capaian Kinerja Jumlah Sasaran 2010 2011 2012 2013 2014 1. 85%-100% Sangat Baik 2 2 4 4 2 2. 70%-<85% Baik - - - - - 3. 55%-<70% Sedang - - - - - 4. < 55% Kurang Baik - - - - - Jumlah 2 2 4 4 2 Berdasarkan Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden, Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden merupakan Satuan Organisasi di lingkungan Sekretariat Negara. Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden memiliki tugas dan fungsi memberikan dukungan teknis dan administrasi kepada Dewan Pertimbangan Presiden dalam pelaksanaan tugas memberikan nasehat dan pertimbangan kepada Presiden. Dengan demikian, Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden perlu didukung oleh birokrasi yang bersih, profesional, transparan, dan akuntabel. Sejalan dengan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara, Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden juga melaksanakan reformasi di bidang 6

ketatalaksanaan, sumber daya manusia, dan sistem informasi. Dengan output diantaranya adalah: 1) Peraturan Dewan Pertimbangan Presiden Nomor 1 Tahun 2013 tentang Standar Retensi Arsip Dewan Pertimbangan Presiden; 2) Peraturan Dewan Pertimbangan Presiden Nomor 1 Tahun 2014 tentang Standar Keamanan dan Akses Arsip Dewan Pertimbangan Presiden; 3) Peraturan Dewan Pertimbangan Presiden Nomor 1 Tahun 2015 tentang Tata Penomoran dan Format Naskah Dinas di Lingkungan Dewan Pertimbangan Presiden; 4) Keputusan Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden Nomor 29 Tahun 2013 tentang Standar Klasifikasi Arsip Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden; 5) Keputusan Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden Nomor 15 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Kearsipan; 6) Keputusan Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden Nomor 16 Tahun 2014 tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden; 7) Penerapan Sistem Persuratan dan Disposisi Elektronik (SPDE); 8) Usulan Rancangan Perubahan Struktur Organisasi (Hasil Evaluasi Kelembagaan). 7

B. Potensi dan Permasalahan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden sebagai satuan organisasi yang bersifat terbuka, dalam proses perencanaan strategis telah melakukan analisis lingkungan (environmental analysis), dengan melakukan pencermatan terhadap lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan organisasi) maupun eksternal organisasi (peluang dan tantangan/ancaman). Untuk melakukan analisis lingkungan tersebut, digunakan Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat), yaitu suatu alat manajemen untuk mengevaluasi internal dan eksternal organisasi sehingga dapat memberikan informasi mengenai isu-isu penting bagi organisasi, dimulai dengan identifikasi dan pencermatan terhadap aspek positif, yaitu kekuatan (strength) dan aspek negatif, yaitu kelemahan (weakness) dari internal organisasi. Dari eksternal organisasi dilakukan identifikasi dan pencermatan terhadap peluang (opportunity) dan tantangan/ancaman (threat). Analisis SWOT di lingkungan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Kekuatan (Strength): a. Kedudukan Organisasi Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Dewan Pertimbangan Presiden dan secara administratif dikoordinasikan oleh Menteri Sekretaris Negara, 8

mempunyai posisi strategis dalam memberikan dukungan teknis dan administrasi kepada Dewan Pertimbangan Presiden dalam menyelenggarakan tugas pemberian nasihat dan pertimbangan kepada Presiden. b. Komitmen Pimpinan Adanya komitmen Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden untuk melaksanakan tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean government), dapat digunakan sebagai motivasi bagi setiap pegawai dalam melaksanakan tugas. c. Kualitas Sumber Daya Pendukung Yang Memadai Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden memiliki kualitas sumber daya pendukung yang memadai, meliputi Sumber Daya Manusia yang berkualitas serta sarana dan prasarana kerja yang memadai dalam mendukung kegiatan organisasi. Dari 69 orang pegawai yang ada di lingkungan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden, 16 orang (23%) berlatar belakang pendidikan S2, 36 orang (52%) berlatar belakang pendidikan S1. 2. Kelemahan (Weaknesses): a. Pengelolaan Data dan Penyajian Informasi Belum Optimal Penyediaan data/informasi secara cepat, tepat dan akurat merupakan salah satu faktor yang mendukung pelaksanaan tugas Dewan Pertimbangan Presiden, namun hingga saat ini 9

Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden belum optimal dalam mengelola data dan menyajikan informasi karena keterbatasan sumber daya manusia dan sistem informasi. b. Struktur Organisasi Belum Memenuhi Kebutuhan Seiring dengan perubahan hak fasilitas dan hak keuangan yang diberikan kepada Anggota Dewan Pertimbangan Presiden menjadi setingkat menteri negara, maka struktur organisasi Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden yang ada perlu menyesuaikan dalam rangka memberikan dukungan teknis dan administrasi kepada Dewan Pertimbangan Presiden. c. Jumlah Sumber Daya Manusia Belum Memenuhi Kebutuhan Dari total formasi jabatan di lingkungan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden sebanyak 108 orang, baru terpenuhi sebanyak 69 orang, sehingga terdapat kekurangan jumlah Sumber Daya Manusia sebanyak 39 orang. Belum terpenuhinya formasi menjadi kendala dalam memberikan dukungan yang efektif kepada Dewan Pertimbangan Presiden, dan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden. 3. Peluang (Opportunities) : a. Penerapan Sistem Anggaran Berbasis Kinerja Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan 10

Negara, memberi peluang untuk mendapatkan alokasi anggaran terhadap program yang diusulkan dalam rangka pencapaian sasaran dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan. b. Kesempatan Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan di dalam di luar negeri, merupakan peluang bagi pegawai untuk meningkatkan kompetensinya. c. Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Sistem akuntabilitas kinerja merupakan instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan kegiatan organisasi. Sistem tersebut memberikan peluang untuk meningkatkan motivasi, kompetensi, dan kinerja pegawai. 4. Tantangan (Threats) : a. Potensi Tidak Tercapainya Pelayanan Prima kepada Dewan Pertimbangan Presiden Salah satu kriteria pelayanan prima kepada Dewan Pertimbangan Presiden adalah pelayanan yang sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Namun pada kondisi riil di lapangan, terdapat dinamika kebutuhan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang bersifat 11

situasional (tidak terencana) sehingga tidak selalu dapat sesuai dengan SOP. Sebagai contoh, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden meminta pelayanan 3 (tiga) orang Petugas Protokol Advance untuk daerah-daerah yang sulit ditempuh, sementara SOP menetapkan penugasan maksimal sebanyak 2 (dua) orang, sehingga kriteria SOP tidak terpenuhi. Hal ini juga dapat terjadi pada kriteria yang lain, yaitu kriteria pelayanan yang tepat waktu. Sebagai contoh, penyusunan rancangan Laporan Pelaksanaan Tugas yang dapat tidak tepat waktu disebabkan proses revisi berulang antara Anggota dan Sekretaris Anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Untuk mengatasi tantangan ini Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden mengadakan evaluasi SOP dan memperkuat koordinasi terkait penyiapan rancangan Laporan Pelaksanaan Tugas. b. Perkembangan teknologi informasi Teknologi informasi khususnya platform perangkat lunak dan keras yang berubah cepat merupakan tantangan bagi organisasi untuk meningkatkan kapasitas sumber daya dalam memberikan dukungan pelayanan data dan informasi kepada para Anggota Dewan Pertimbangan Presiden. 12

Untuk mengatasi tantangan ini Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden mengikutsertakan pejabat dan pegawai dalam pelatihan teknis bidang teknologi informasi serta melakukan pengembangan arsitektur Information and Communication Technology (ICT) secara menyeluruh. c. Dinamika perubahan lingkungan strategis yang sulit diperkirakan Dinamika perubahan lingkungan strategis yang sulit diperkirakan merupakan tantangan yang perlu diantisipasi dengan baik, agar Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden dapat menyesuaikan dengan dinamika kebutuhan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan situasi yang berkembang. Untuk mengatasi tantangan ini Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden memperkuat pemantauan lingkungan strategis untuk dapat mengetahui tantangan dan mengantisipasi langkah strategis yang relevan secara lebih awal. 13

Bab II VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN A. Visi Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden Dalam rangka membantu Dewan Pertimbangan Presiden untuk melaksanakan tugas pemberian nasihat dan pertimbangan kepada Presiden, diperlukan dukungan teknis dan administrasi secara terpadu, efisien dan efektif. Sementara itu, Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden sebagai unit organisasi, dihadapkan pada permasalahan keterbatasan kuantitas sumber daya manusia, dan belum lengkapnya sistem dan prosedur kerja, sehingga kualitas pelayanan dukungan teknis dan administrasi belum optimal. Terkait dengan keterbatasan tersebut terdapat resiko potensi tidak tercapainya pelayanan prima kepada Dewan Pertimbangan Presiden terhadap pelayanan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden. Namun demikian, adanya tantangan perkembangan teknologi informasi dan perubahan dinamika lingkungan strategis yang sulit diperkirakan, menjadi suatu sumber motivasi bagi Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden untuk tetap mampu memberikan dukungan dan memperlancar pelaksanaan tugas Dewan Pertimbangan Presiden. 14

Berdasarkan permasalahan dan tantangan yang dihadapi di atas, maka perlu suatu visi yang merupakan cara pandang jauh ke depan dan menjadi komitmen bersama seluruh komponen dalam upaya mencapai tujuan organisasi Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden. Visi Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden ditetapkan sebagai berikut: Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden yang andal dalam memberikan pelayanan kepada Dewan Pertimbangan Presiden dalam rangka pemberian nasihat dan pertimbangan kepada Presiden Visi Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden ditetapkan dengan mempertimbangkan tugas dan fungsi serta lingkungan strategis. Visi tersebut diarahkan untuk membawa Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden menjadi suatu organisasi yang andal dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara profesional, transparan dan akuntabel serta dengan kualitas pelaksanaan yang prima, berintegritas, efektif dan efisien. B. Misi Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden Dalam rangka mewujudkan visi Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden tersebut di atas, ditetapkan misi Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden sebagai berikut: 15

1. Menyelenggarakan pengelolaan data dan penyajian informasi yang dibutuhkan oleh Dewan Pertimbangan Presiden; 2. Memberikan dukungan pelayanan ketatausahaan, perencanaan program dan anggaran, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, keprotokolan dan persidangan di lingkungan Dewan Pertimbangan Presiden secara prima. C. Tata Nilai Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden Sesuai dengan karakteristik tugas yang harus dilaksanakan, maka nilai-nilai dalam kehidupan Unit Organisasi Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden yang harus dianut dan dikembangkan adalah sebagai berikut: 1. Andal mengandung arti suatu kondisi dimana seluruh unsur dalam Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dan tanpa kesalahan (zero mistake). 2. Profesional mengandung arti memiliki wawasan yang luas dan dapat memandang masa depan, memiliki kompetensi dibidangnya, mengembangkan potensi dan kapasitas diri, etos kerja berprestasi, serta menjunjung etika profesi. 16

3. Transparan mengandung arti membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara. 4. Akuntabel mengandung arti bahwa setiap kegiatan dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan tanggung gugat sesuai dengan peraturan perudang-undangan yang berlaku. 5. Prima mengandung arti sebagai yang utama, sempurna atau sangat baik dan memuaskan. Prima juga bermakna kesanggupan untuk menyelesaikan tugas tanpa kesalahan (zero mistake), aman dan mampu memelihara keseimbangan antara keterbukaan informasi publik dengan kerahasiaan negara. 6. Integritas mengandung arti mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran. 7. Efektif mengandung arti bahwa setiap usaha dan tindakan yang dilakukan dapat berhasil guna. 8. Efisien mengandung arti bahwa mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, dan biaya. 17

D. Tujuan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi, Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden perlu merumuskan langkah-langkah secara terarah dalam bentuk tujuan strategis yang lebih operasional. Tujuan strategis organisasi merupakan penjabaran atau implementasi pernyataan visi dan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 s.d 5 tahun mendatang, agar diketahui apa yang harus dilaksanakan organisasi dengan memperhatikan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Dengan menggunakan potensi yang dimiliki untuk memanfaatkan kekuatan yang ada, memanfaatkan potensi untuk mengatasi ancaman/tantangan, mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang untuk menuju terwujudnya visi dan misi organisasi, maka ditetapkan tujuan strategis sebagai berikut: Tercapainya tingkat kepuasan Dewan Pertimbangan Presiden atas dukungan teknis dan administrasi yang diberikan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden dalam rangka penyusunan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden Untuk mengukur tujuan strategis tersebut, ditetapkan indikator sebagai berikut : 18

Tabel 4 Indikator Tujuan Strategis Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden dari Tahun 2015 s.d. 2019 Tujuan Strategis 1. Tercapainya tingkat kepuasan Dewan Pertimbangan Presiden atas dukungan teknis dan administrasi yang diberikan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden dalam rangka penyusunan nasihat dan pertimbangan Indikator Tujuan Strategis Tingkat kepuasan Dewan Pertimbangan Presiden atas dukungan teknis dan administrasi yang diberikan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden dalam rangka penyusunan nasihat dan pertimbangan E. Sasaran Strategis Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden Penetapan sasaran strategis mempunyai peranan penting dalam memberikan fokus pada penyusunan kegiatan-kegiatan, sehingga dapat bersifat spesifik, dapat diukur dan dapat dicapai serta mempunyai jangka waktu pelaksanaan. Berdasarkan pedoman penyusunan Renstra dari Bappenas dinyatakan bahwa Indikator sasaran Eselon I merupakan outcome dari program. Tetapi karena kekhasan Satker Dewan Pertimbangan Presiden dimana tugas dan fungsi Eselon II merupakan fungsi Eselon I, maka setiap Sasaran (Output) dan Indikator di Eselon II merupakan sasaran (Outcome) dan indikator di Eselon I. Untuk dapat mewujudkan tujuan di atas, Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden menjabarkan secara spesifik dan terukur 19

dengan menetapkan sasaran dan indikator sasaran strategis sebagai berikut : Tabel 5 Indikator Sasaran Strategis Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden dari Tahun 2015 s.d. 2019 Sasaran Meningkatnya kepuasan Dewan Pertimbangan Presiden atas dukungan teknis dan administrasi yang diberikan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden dalam rangka penyusunan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden Indikator Sasaran Strategis Tingkat kepuasan Dewan Pertimbangan Presiden atas dukungan teknis dan administrasi yang diberikan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden dalam rangka penyusunan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden 20

Bab III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN A. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional Renstra Kementerian/Lembaga Tahun 2015-2019 berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap III yaitu periode 2015-2019. Tahap III RPJMN ini bertujuan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis pada sumber daya alam yang tersedia, sumber daya manusia yang berkualitas serta kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk melaksanakan agenda pembangunan dan dalam rangka mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong sesuai dengan Visi dan Misi Pemerintahan, maka ditetapkan Sembilan Program Pemerintah (Nawa Cita) sebagai berikut: 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara. 2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. 21

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. 4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya. 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. 8. Melakukan revolusi karakter bangsa. 9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden ikut bertanggung jawab menyukseskan upaya-upaya pemerintah tersebut di atas, khususnya dalam memberikan dukungan teknis dan administrasi kepada Dewan Pertimbangan Presiden dalam memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden sebagai bagian dari pembangunan reformasi birokrasi dan dalam rangka perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). B. Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden Arah kebijakan dan strategi Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden memuat langkah-langkah berupa program 22

yang memiliki dampak terhadap pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden. Arah kebijakan yang sesuai dengan sasaran strategis Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden serta arah kebijakan dan strategi nasional meliputi: 1. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas pengelolaan dan penyajian informasi; 2. Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi; 3. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia; 4. Peningkatan transparansi, efisiensi dan efektivitas pengelolaan anggaran; 5. Peningkatan efektivitas, efisiensi dan optimalisasi pengelolaan sarana dan prasarana. Adapun gambaran arah kebijakan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden secara lengkap dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas pengelolaan dan penyajian informasi Salah satu faktor penting dalam pelaksanaan tugas pemberian nasihat dan pertimbangan oleh Dewan Pertimbangan Presiden adalah ketersediaan data dan informasi yang dibutuhkan terkait dengan isu fundamental, isu strategis dan isu terkini. Secara bertahap perlu dilakukan peningkatan baik menyangkut kecepatan dan keakuratan data dan informasi yang disajikan. 23

2. Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi Cepatnya perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta perlunya pelayanan prima kepada Dewan Pertimbangan Presiden, menuntut Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal. Pemanfaatan teknologi tersebut perlu diikuti dengan perubahan budaya kerja yang mengandalkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat bantu dalam melaksanakan tugas sehari-hari. 3. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia Dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada Dewan Pertimbangan Presiden, Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden memerlukan dukungan sumber daya manusia yang profesional dan penambahan jumlah sumber daya manusia sesuai peta jabatan. 4. Peningkatan transparansi, efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas pengelolaan anggaran Pelaksanaan program dan kegiatan yang didukung dengan pengelolaan anggaran yang tepat waktu, tepat sasaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, serta memanfaatkan teknologi informasi, diharapkan dapat 24

meningkatkan transparansi, efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas pengelolaan anggaran. 5. Peningkatan efektivitas, efisiensi dan optimalisasi pengelolaan sarana dan prasarana Sarana dan prasarana di lingkungan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden merupakan aset negara yang pengelolaan administrasinya mengacu pada Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN). Adapun upaya untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan optimalisasi pengelolaan sarana dan prasarana dicapai melalui pengelolaan BMN secara tepat guna dan berdaya guna. Arah kebijakan di atas dijabarkan melalui strategi berupa program dan kegiatan yang dilakukan oleh unit organisasi Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden. Dalam Renstra Tahun 2015 2019, Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden menetapkan program yang didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran. Pada Tahun 2015, untuk mencapai sasaran-sasaran strategis Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden melaksanakan program dengan 2 (dua) kegiatan, yaitu: a. Pengelolaan Data dan Penyajian Informasi; b. Penyelenggaraan Dukungan Manajemen Dewan Pertimbangan Presiden. 25

C. Kerangka Regulasi Guna meyukseskan pelaksanaan program Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden Tahun 2015-2019 diperlukan beberapa produk regulasi yang bersifat internal yang disusun secara insidental dalam rangka mengatasi suatu permasalahan yang mungkin terjadi dan dalam upaya percepatan pencapaian visi dan misi Presiden. D. Kerangka Kelembagaan Dalam upaya pencapaian visi dan misi Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden diperlukan penataan kelembagaan ke arah yang lebih optimal, dengan melakukan perbaikan uraian tugas fungsi untuk menghilangkan aspek yang kurang relevan dengan kondisi aktual, serta dengan melakukan perbaikan nomenklatur jabatan yang tidak merefleksikan luasnya cakupan tugas fungsi dan peran adhoc sesuai kebutuhan organisasi. Adapun Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden pada Tahun 2014 telah melakukan evaluasi kelembagaan melalui tim internal yang juga telah melakukan konsultasi kepada Biro Organisasi, Tata Laksana dan Akuntabilitas Kinerja, dan Biro Kepegawaian Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Sumber Daya Manusia yang pada akhirnya menghasilkan draft usulan penataan kelembagaan di Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden. 26

Bab IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN A. Target Kinerja Target kinerja Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden menunjukan tingkat sasaran kinerja spesifik yang akan dicapai melalui program dan kegiatan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden dalam periode waktu Tahun 2015-2019. Tabel 6 Target Kinerja Program Tahun 2015-2019 Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden Sasaran Program Meningkatnya kepuasan Dewan Pertimbangan Presiden atas dukungan teknis dan administrasi yang diberikan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden dalam rangka penyusunan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden Indikator Tingkat kepuasan Dewan Pertimbangan Presiden atas dukungan teknis dan administrasi yang diberikan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden dalam rangka penyusunan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden Target 2015 2016 2017 2018 2019 85% 86% 88% 91% 95% Keterangan : Indikator sasaran Program Eselon I merupakan IKU (Indikator Kinerja Utama) Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden 27

Untuk komponen kerangka kinerja kegiatan terdiri dari uraian kegiatan, sasaran kegiatan (output), indikator sasaran kegiatan, dan target. Kegiatan yang dilaksanakan pada Satker Dewan Pertimbangan Presiden adalah terdiri dari dua kegiatan dan dua sasaran kegiatan yaitu : 1. Kegiatan pengelolaan data dan penyajian informasi Sasaran kegiatan: Tersedianya data dan informasi yang dibutuhkan oleh Dewan Pertimbangan Presiden dalam melaksanakan tugas pemberian nasihat dan pertimbangan kepada Presiden. 2. Kegiatan penyelenggaraan dukungan manajemen Dewan Pertimbangan Presiden. Sasaran kegiatan: Terwujudnya dukungan pelayanan ketatausahaan, perencanaan program dan anggaran, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, keprotokolan dan persidangan di lingkungan Dewan Pertimbangan Presiden secara prima. 28

Adapun indikator dan target sasaran kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7 Target Kinerja Kegiatan Tahun 2015-2019 Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden Kegiatan 1. Pengelolaan data dan penyajian informasi Indikator 1 Jumlah data dan informasi yang dikelola dan disampaikan kepada Anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Target 2015 2016 2017 2018 2019 7 dok 7 dok 7 dok 7 dok 7 dok 2. Penyelenggaraan dukungan manajemen Dewan Pertimbangan Presiden. 2 Jumlah Rancangan Laporan Pelaksanaan Tugas Dewan Pertimbangan Presiden yang disampaikan kepada Dewan Pertimbangan Presiden tepat waktu. 1 Jumlah dokumen ketatausahaan yang diselesaikan sesuai Standar Pelayanan 2 Jumlah dokumen kepegawaian yang diselesaikan sesuai Standar Pelayanan 3 Jumlah dokumen perencanaan program dan anggaran yang diselesaikan sesuai ketentuan 4 Jumlah dokumen penyelenggaraan urusan keuangan yang diselesaikan sesuai ketentuan 5 Persentase ketersediaan sarana dan prasarana sesuai ketentuan 6 Persentase kegiatan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang mendapatkan pelayanan keprotokolan 7 Persentase kegiatan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang mendapatkan pelayanan Persidangan 8 Persentase penerapan e- procurement dalam pengadaan barang dan jasa 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 10 dok 10 dok 10 dok 10 dok 10 dok 9 dok 9 dok 9 dok 9 dok 9 dok 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Catatan : Target dalam satuan dokumen atau persentase 29

B. Kerangka Pendanaan Dalam rangka melaksanakan program dan kegiatan tersebut di atas dibutuhkan prakiraan alokasi anggaran dengan jumlah anggaran per tahun sebagai berikut: Tabel 8 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Sekretariat Negara Kebutuhan Pendanaan Pembangunan Tahun 2015-2019 Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden OUTCOMES/PENDANAAN 2015 2016 2017 2018 2019 Outcome: Meningkatnya kepuasan Dewan Pertimbangan Presiden atas dukungan teknis dan administrasi yang diberikan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden dalam rangka penyusunan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden (Rupiah) PENDANAAN 41.000.000.000 43.870.000.000 63.274.000.000 73.820.000.000 73.820.000.000 30

Bab V PENUTUP Tahun 2015-2019 merupakan panduan pengambilan kebijakan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Dokumen, yang memuat kajian lingkungan strategis, visi dan misi, tujuan dan sasaran strategis, serta arah kebijakan dan strategi, yang dilaksanakan melalui program dan kegiatan, selanjutnya akan digunakan dalam penyusunan Rencana Kerja, Rencana Kerja dan Anggaran, Rencana Kinerja Tahunan, dan Laporan Kinerja di lingkungan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden. Renstra ini merupakan komitmen seluruh pejabat/pegawai Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden untuk dilaksanakan secara sungguh-sungguh dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam visi dan misi. SEKRETARIS DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN, SUBIYANTORO 31