BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

DIMENSI METRIK PADA BEBERAPA KELAS GRAF

2. TINJAUAN PUSTAKA. Chartrand dan Zhang (2005) yaitu sebagai berikut: himpunan tak kosong dan berhingga dari objek-objek yang disebut titik

oleh BANGKIT JOKO WIDODO M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

DIMENSI METRIK PADA GRAF LOLLIPOP, GRAF MONGOLIAN TENT, DAN GRAF GENERALIZED JAHANGIR

DIMENSI METRIK PADA GRAF (n, t)-kite, UMBRELLA, G m H n, DAN K 1 + (P m P n )

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar teori graf dan dimensi partisi

Mizan Ahmad, Tri Atmojo Kusmayadi Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret. 1.

v 3 e 2 e 4 e 6 e 3 v 4

BAB II LANDASAN TEORI

Suatu graf G adalah pasangan himpunan (V, E), dimana V adalah himpunan titik

DIMENSI PARTISI PADA GRAF ANTIPRISMA, GRAF MONGOLIAN TENT, DAN GRAF STACKED BOOK

KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Pada bab ini akan dijabarkan teori graf dan bilangan kromatik lokasi pada suatu graf

DIMENSI PARTISI PADA TIGA HASIL OPERASI GRAF CYCLE DENGAN GRAF PATH

BAB 2 LANDASAN TEORI

DIMENSI PARTISI DARI GRAF LOLLIPOP, GRAF GENERALIZED JAHANGIR, DAN GRAF C n 2 K m

II. KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Graf G adalah himpunan terurut ( V(G), E(G)), dengan V(G) menyatakan

Dimensi Metrik Graf Pohon Bentuk Tertentu

II. TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini

DIMENSI METRIK PENGEMBANGAN GRAF KINCIR POLA K 1 + mk 3

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

DIMENSI PARTISI PADA GRAF C m K n, GRAF C m [P n ],

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi sebagai landasan teori dari penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sepasang titik. Himpunan titik di G dinotasikan dengan V(G) dan himpunan

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi, istilah istilah yang berhubungan dengan materi

BAB II LANDASAN TEORI

LOGIKA DAN ALGORITMA

LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan. kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini.

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan definisi dan teorema yang berhubungan dengan

BAB 2 DEGREE CONSTRAINED MINIMUM SPANNING TREE. Pada bab ini diberikan beberapa konsep dasar seperti beberapa definisi dan teorema

BAB 2 GRAF PRIMITIF. 2.1 Definisi Graf

DIMENSI METRIK DARI (K n P m ) K 1

Digraf dengan perioda 2

MA3051 Pengantar Teori Graf. Semester /2014 Pengajar: Hilda Assiyatun

Jln. Perintis Kemerdekaan, Makassar, Indonesia, Kode Pos BASIS FOR DETERMINING THE WHEEL GRAPH

PENGERTIAN GRAPH. G 1 adalah graph dengan V(G) = { 1, 2, 3, 4 } E(G) = { (1, 2), (1, 3), (2, 3), (2, 4), (3, 4) } Graph 2

Graf dan Operasi graf

I. LANDASAN TEORI. Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, teori graf merupakan salah satu ilmu

II. LANDASAN TEORI. Ide Leonard Euler di tahun 1736 untuk menyelesaikan masalah jembatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Graf G adalah suatu struktur (V,E) dengan V(G) = {v 1, v 2, v 3,.., v n } himpunan

x 6 x 5 x 3 x 2 x 4 V 3 x 1 V 1

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BILANGAN DOMINASI LOKASI METRIK DARI GRAF HASIL OPERASI KORONA. Hazrul Iswadi

BAB II LANDASAN TEORI

INTRODUCTION TO GRAPH THEORY LECTURE 2

merupakan himpunan sisi-sisi tidak berarah pada. (Yaoyuenyong et al. 2002)

GRAF. V3 e5. V = {v 1, v 2, v 3, v 4 } E = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5 } E = {(v 1,v 2 ), (v 1,v 2 ), (v 1,v 3 ), (v 2,v 3 ), (v 3,v 3 )}

3.1 Beberapa Nilai Dimensi Partisi pada Suatu Graf. Dalam dimensi partisi suatu graf, terdapat kelas graf yang nilai dimensi partisinya

DIGRAF EKSENTRIK DARI GRAF STAR DAN GRAF WHEEL

DIMENSI METRIK KUAT PADA BEBERAPA KELAS GRAF

DIMENSI METRIK GRAF,,,

BATAS ATAS BILANGAN DOMINASI LOKASI METRIK DARI GRAF HASIL OPERASI KORONA

BAB 2 GRAF PRIMITIF. Gambar 2.1. Contoh Graf

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan peranannya, terutama pada sektor sistem komunikasi dan

Jurnal Ilmiah Soul Math Vol 4. No. 5,

PENGETAHUAN DASAR TEORI GRAF

BAB II LANDASAN TEORI

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

DIMENSI PARTISI PADA GRAPH HASIL KORONA C m K n. Oleh : Yogi Sindy Prakoso ( ) JURUSAN MATEMATIKA. Company

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF POHON n-ary LENGKAP

DIMENSI METRIK PADA HASIL OPERASI KORONA DUA BUAH GRAF

ALTERNATIF PEMBUKTIAN DAN PENERAPAN TEOREMA BONDY. Hasmawati Jurusan Matematika, Fakultas Mipa Universitas Hasanuddin

`BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL... i. LEMBAR PERSEMBAHAN... ii. LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iv. ABSTRAK...v. ABSTRACT... vi. KATA PENGANTAR...

Struktur dan Organisasi Data 2 G R A P H

Dasar-Dasar Teori Graf. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Penugasan Sebagai Masalah Matching Bobot Maksimum Dalam Graf Bipartisi Lengkap Berlabel

BILANGAN KROMATIK LOKASI DARI GRAF ULAT

PENENTUAN BILANGAN DOMINASI SISI PADA GRAF HASIL OPERASI PRODUK TENSOR

Penerapan Teorema Bondy pada Penentuan Bilangan Ramsey Graf Bintang Terhadap Graf Roda

DIMENSI METRIK DAN DIAMETER DARI GRAF ULAT C m, n

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada

DIMENSI METRIK GRAF KIPAS Suhartina 1*), Nurdin 2), Amir Kamal Amir 3) Perintis Kemerdekaan, Makassar, Indonesia, Kode Pos 90245

Bab 2 TEORI DASAR. 2.1 Graf

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup

BAB I PENDAHULUAN. himpunan bagian bilangan cacah yang disebut label. Pertama kali diperkenalkan

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Konsep Dasar

Bab 2. Teori Dasar. 2.1 Definisi Graf

DIMENSI METRIK PADA GRAF LINTASAN, GRAF KOMPLIT, GRAF SIKEL, GRAF BINTANG DAN GRAF BIPARTIT KOMPLIT

KLASIFIKASI GRAF PETERSEN BERBILANGAN KROMATIK LOKASI EMPAT ATAU LIMA

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

ANALISIS JARINGAN LISTRIK DI PERUMAHAN JEMBER PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRIM

DIMENSI PARTISI DARI GRAF ULAT

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi Teori Graf dalam Manajemen Sistem Basis Data Tersebar

Penerapan Teori Graf untuk Mencari Eksentrik Digraf dari Graf Star, Graf Double Star dan Graf Komplit Bipartit

Yuni Listiana FKIP, Universitas Dr. Soetomo Surabaya

Graph. Matematika Informatika 4. Onggo

Abstract

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI Bab ini terdiri dari tiga subbab. Subbab pertama adalah tinjauan pustaka yang memuat hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya dalam bidang dimensi metrik. Subbab kedua berisi landasan teori yang memuat pengertian dasar graf, operasi pada graf, kelas-kelas graf dan dimensi metrik. Sedangkan subbab terakhir adalah kerangka pemikiran yang menjelaskan alur pemikiran penulis dalam melakukan penelitian. 2.1 Tinjauan Pustaka Dimensi metrik adalah himpunan pembeda yang mempunyai kardinalitas terkecil. Himpunan pembeda tersebut diperoleh dengan cara mencari jarak setiap vertex terlebih dahulu. Khuller et al. [11] telah menunjukkan bahwa permasalahan dimensi metrik pada suatu graf sembarang termasuk dalam masalah NP-Complete. Masalah NP-Complete tidak bisa diselesaikan menggunakan algoritma yang efisien karena merupakan persoalan NP yang paling sulit. NP Problems adalah persoalan keputusan yang dapat diselesaikan oleh algoritma non-deterministik dalam waktu polinom. Oleh karena itu, penelitian mengenai dimensi metrik ini dibahas untuk suatu kelas graf tertentu. Pada tahun 2000, Chartrand et al. [6] mengkarakterisasi dimensi metrik pada graf lintasan P n dan graf complete K n yang memiliki n vertex dengan hasil yaitu 1. dim(g) = 1 jika dan hanya jika G = P n (n 2), dan 2. dim(g) = n 1 jika dan hanya jika G = K n (n 2). Pada tahun 2005, Caceres et al. [3] meneliti dimensi metrik pada graf fan F n dengan hasil 4

dim(f n ) = 1, n = 1; 2, n = 2, 3; 3, n = 6; 2n+2 5, n lainnya. Pada tahun 2006, Caceres et al. [4] berhasil meneliti dimensi metrik pada graf cycle yaitu dim(c n ) = 2 untuk n 3. Pada tahun 2015, Fikri et al. [7] menunjukkan dimensi metrik pada graf flower F n adalah 3 untuk n = 3 dan n 1 untuk n lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh rumus umum dimensi metrik pada graf web, graf friendship, graf generalized flower, dan graf C n 2 K m. Oleh karena itu, diperlukan beberapa definisi yang mendasari penelitian ini seperti pengertian dasar, operasi pada graf, kelas-kelas graf, dan dimensi metrik pada graf. 2.2 Landasan Teori Berikut diberikan beberapa definisi yang mendasari penelitian ini yaitu pengertian dasar graf, operasi pada graf, kelas-kelas graf, dan dimensi metrik pada graf. 2.2.1 Pengertian Dasar Graf Chartrand [5] mendefinisikan tentang pengertian graf, u v walk, u v trail, u v path, cycle, distance (jarak), sifat adjacent, incident, dan degree pada suatu graf. Definisi 2.2.1. Suatu graf G adalah himpunan tak kosong berhingga V disertai dengan relasi R yang irreflexive, symmetric pada V. Dalam graf G, V (G) disebut himpunan vertex dan E(G) adalah himpunan edge dalam graf G. Setiap graf harus memuat minimal satu vertex dan dimungkinkan tidak memiliki edge. Graf yang himpunan edge-nya adalah himpunan kosong dinamakan 5

graf kosong atau null graph. Banyaknya vertex pada suatu graf disebut dengan order, sedangkan banyaknya edge pada suatu graf disebut dengan size. Definisi 2.2.2. Jika u dan v adalah sembarang vertex dari graf G yang dihubungkan oleh edge e dan dinotasikan e = uv maka dikatakan u dan v adalah vertex yang saling adjacent. Selanjutnya vertex u dan v dikatakan incident dengan edge e dan e disebut join vertex dari u dan v. Gambar 2.1. Graf A Gambar 2.1 merupakan graf A dengan order 6 dan size 9 yang memperlihatkan bahwa vertex v 1 dan v 2 saling adjacent sedangkan vertex v 1 dan v 2 incident terhadap edge v 1 v 2. Definisi 2.2.3. Misalkan v vertex dari graf G. Degree vertex v dari graf G dinotasikan deg(v) adalah banyaknya edge yang incident dengan v. Gambar 2.1 menunjukkan bahwa deg(v 1 ) = 2, deg(v 2 ) = 3, dan deg(v 3 ) = 4. Vertex dengan degree 0 disebut isolated vertex dan vertex dengan degree 1 disebut sebagai pendant vertex. Definisi 2.2.4. Suatu u v walk dari graf G adalah barisan bergantian antara vertex dan edge yang dimulai dari vertex u dan berakhir di vertex v, sehingga e i = u i 1 u i untuk i = 1, 2,..., n. Suatu u v path adalah u v walk yang tidak mengulang sembarang vertex. Suatu u v trail adalah u v walk yang tidak mengulang sembarang edge. Contoh v 1 v 2 walk pada Gambar 2.1 yaitu v 1, v 1 v 2, v 2, v 2 v 3, v 3, v 3 v 5, v 5, v 5 v 6, v 6, v 6 v 2, v 2. Contoh v 1 v 6 path adalah v 1, v 1 v 2, v 2, v 2 v 3, v 3, v 3 v 5, v 5, v 5 v 6, v 6. Contoh v 1 v 4 trail adalah v 1, v 1 v 6, v 6, v 6 v 3, v 3, v 3 v 5, v 5, v 5 v 4, v 4, v 4 v 3, v 3, v 3 v 2, v 2. 6

Definisi 2.2.5. Suatu u v trail dengan u = v dan paling sedikit terdiri dari 3 vertex disebut circuit. Circuit yang tidak mengulang sembarang vertex disebut cycle. Graf A pada Gambar 2.1 mempunyai circuit yaitu v 1, v 1 v 2, v 2, v 2 v 6, v 6, v 6 v 5, v 5, v 5 v 3, v 3, v 3 v 6, v 6, v 6 v 1, v 1 dan cycle yaitu v 1, v 1 v 2, v 2, v 2 v 6, v 6, v 6 v 1, v 1. Definisi 2.2.6. Distance (jarak) dari vertex u ke v di G adalah panjang lintasan terpendek dari vertex u ke v yang dinotasikan dengan d(u, v). Jika tidak terdapat lintasan yang menghubungkan vertex u dan v maka d(u, v) =. 2.2.2 Operasi pada Graf Suatu graf dapat dibentuk dengan cara menggunakan operasi-operasi tertentu dalam graf. Operasi tersebut antara lain komplemen dari suatu graf, union, join, dan cartesian product dari dua graf yang didefinisikan oleh Chartrand et al. [6]. Sedangkan operasi amalgamasi didefinisikan oleh Gross et al. [9]. Terdapat operasi amalgamasi vertex dan operasi amalgamasi edge. Definisi 2.2.7. Komplemen dari graf G, dinotasikan G, adalah graf dengan himpunan vertex V (G) = V (G) sedemikian hingga uv adalah edge dari G jika dan hanya jika uv bukan edge dalam G. Definisi 2.2.8. Union dari G 1 dan G 2, dinotasikan G 1 G 2, adalah graf dengan V (G 1 G 2 ) = V (G 1 ) V (G 2 ) dan E(G 1 G 2 ) = E(G 1 ) E(G 2 ). Contoh dari operasi komplemen suatu graf dapat dilihat pada Gambar 2.2 dan operasi union suatu graf dapat dilihat pada Gambar 2.3. Definisi 2.2.9. Join dari G 1 dan G 2, dinotasikan G 1 + G 2, adalah graf yang terdiri dari union G 1 G 2 bersama-sama dengan semua edge v i v j, dimana v i V (G 1 ) dan v j V (G 2 ) dengan i, j = 1, 2, 3,.... 7

Gambar 2.2. Graf G (kiri) dan komplemen dari graf G (kanan) Gambar 2.3. Graf G 1,G 2 dan G 1 G 2 Definisi 2.2.10. Cartesian product dari G 1 dan G 2, dinotasikan G 1 G 2, merupakan graf yang memiliki himpunan vertex V (G 1 ) V (G 2 ) dan dua vertex (u 1, u 2 ) dan (v 1, v 2 ) adjacent dalam G 1 G 2 jika dan hanya jika u 1 = v 1 dan u 2 v 2 E(G 2 ), atau u 2 = v 2 dan u 1 v 1 E(G 1 ). Contoh dari operasi join dan cartesian product dari graf G 1 dan G 2 dapat dilihat pada Gambar 2.4. Definisi 2.2.11. Operasi amalgamasi vertex dari pasangan graf (G, u) dan (H, v) adalah graf yang diperoleh dengan menggabungkan vertex u dari graf G dan v dari graf H menjadi satu vertex. Operasi amalgamasi edge dari pasangan edge graf (G, a) bersama (H, b) adalah graf yang diperoleh dengan menggabungkan edge a dan b menjadi satu edge. Notasi yang digunakan untuk menyatakan operasi amalgamasi vertex adalah sedangkan notasi untuk operasi amalgamasi edge adalah 2. Contoh operasi amalgamasi dari dua graf dapat dilihat pada Gambar 2.5. 8

Gambar 2.4. G 1 + G 2 dan G 1 G 2 Gambar 2.5. G 2 H Operasi amalgamasi vertex G H dan operasi amalgamasi edge 2.2.3 Kelas-Kelas Graf Graf dapat dibagi ke dalam kelas-kelas graf, antara lain graf lintasan, graf web, graf cycle, graf book, graf complete, graf flower, graf generalized flower, graf prisma, dan graf friendship. Berikut akan diuraikan definisi dari kelas graf complete menurut Chartrand [5], graf web menurut Koh et al [12], graf friendship menurut Gallian [8], graf generalized flower menurut Miller et al [13], dan graf C n 2 K m. Definisi 2.2.12. Suatu graf dikatakan graf lengkap dengan order m yang dinotasikan K m apabila setiap dua vertex yang berbeda saling adjacent. 9

Ilustrasi graf complete K m disajikan pada Gambar 2.6. Gambar 2.6. Graf complete K m Definisi 2.2.13. Graf web yaitu graf yang diperoleh dari graf generalized prism Y n+1,3 dengan menghapus edge pada cycle terluar. Ilustrasi graf web W n dengan n 3 disajikan pada Gambar 2.7. Gambar 2.7. Graf web W n 10

Definisi 2.2.14. Graf friendship f n dengan n 2 yaitu suatu graf yang dibentuk dari n-kali graf C 3 yang dipusatkan pada satu vertex. Ilustrasi dari graf friendship f n disajikan pada Gambar 2.8. Gambar 2.8. Graf friendship f n Definisi 2.2.15. Graf generalized flower dengan p kelopak F L(G, m, n, p) adalah graf yang dibangun dari graf generalized web W B(G, m, n) yang menghubungkan setiap vertex ke pusat vertex u dengan sebuah edge. Pada penelitian ini akan diteliti graf generalized flower yaitu F L(G, m, n) dengan G = C m. Definisi 2.2.16. Graf C n 2 K m dengan n 3 dan m 2 yaitu suatu graf hasil dari operasi amalgamasi edge atau menggabungkan salah satu edge pada C n dan satu edge pada K m sehingga menjadi satu edge yang incident dengan vertex x dan y. Vertex x dan y juga merupakan vertex yang dimiliki oleh C n dan K m. Ilustrasi F L(G, m, n) dengan G = C m dapat dilihat pada Gambar 2.9 dan graf C n 2 K m disajikan pada Gambar 2.10. 11

Gambar 2.9. Graf F L(G, m, n) Gambar 2.10. Graf C n 2 K m 2.2.4 Dimensi metrik Menurut Chartrand et al. [6], misalkan G adalah suatu graf terhubung dengan himpunan vertex V (G) dan himpunan edge E(G). Misalkan W = {w 1, w 2,..., w k } sebagai subhimpunan dari V (G). Untuk setiap v V (G), representasi vertex v terhadap W didefinisikan sebagai k-pasang terurut r(v W ) = (d(v, w 1 ), d(v, w 2 ),..., d(v, w k )). Himpunan W dikatakan sebagai himpunan pembeda dari G apabila untuk setiap dua vertex berbeda x, y V (G) berlaku r(x W ) r(y W ). Himpunan 12

pembeda dengan kardinalitas terkecil disebut basis dari G. Dimensi metrik dari G yang dinotasikan dim(g), didefinisikan sebagai banyaknya elemen dari suatu basis di G. Jika dim(g) = k maka G dikatakan berdimensi metrik k. Gambar 2.11. Graf H Sebagai contoh, perhatikan graf H pada Gambar 2.11. Selanjutnya, untuk mendapatkan himpunan pembeda dibuat tabel jarak antar vertex. Misal diambil himpunan vertex W 1 = {v 1, v 2 }, diperoleh representasi untuk semua vertex pada H terhadap W 1 adalah r(v 1 W 1 ) = (0, 1), r(v 2 W 1 ) = (1, 0), r(v 3 W 1 ) = (2, 1), r(v 4 W 1 ) = (2, 1), r(v 5 W 1 ) = (1, 2), r(v 6 W 1 ) = (2, 1). Himpunan vertex W 1 bukan merupakan himpunan pembeda, karena terdapat vertex pada H yang mempunyai representasi sama yaitu r(v 3 W 1 ) = r(v 4 W 1 ) = r(v 6 W 1 ) = (2, 1). Bisa dilihat pada tabel jarak bahwa tidak dapat diperoleh himpunan pembeda dengan kardinalitas 2 karena memiliki representasi yang sama. Selanjutnya misal dipilih himpunan vertex W 2 = {v 1, v 3, v 6 }, diperoleh representasi untuk semua vertex pada H terhadap W 2 adalah r(v 1 W 2 ) = (0, 2, 2), r(v 2 W 2 ) = (1, 1, 1), r(v 3 W 2 ) = (2, 0, 2), r(v 4 W 2 ) = (2, 2, 2), r(v 5 W 2 ) = (1, 1, 1), r(v 6 W 2 ) = (2, 2, 0). Himpunan vertex W 2 bukan himpunan pembeda karena terdapat vertex yang memiliki representasi sama yaitu r(v 2 W 2 ) = r(v 5 W 2 ) = (1, 1, 1). Dapat 13

dibuat 20 himpunan vertex dengan kardinalitas 3 tetapi tidak ada yang bisa menjadi himpunan pembeda karena himpunan vertex dengan kardinalitas 3 akan menimbulkan representasi yang sama. Misalkan dipilih himpunan vertex W 3 = {v 1, v 2, v 3, v 4 }, diperoleh representasi untuk semua vertex pada H terhadap W 3 adalah r(v 1 W 3 ) = (0, 1, 2, 2), r(v 2 W 3 ) = (1, 0, 1, 1), r(v 3 W 3 ) = (2, 1, 0, 2), r(v 4 W 3 ) = (2, 1, 2, 0), r(v 5 W 3 ) = (1, 2, 1, 1), r(v 6 W 3 ) = (2, 1, 2, 2). Setiap vertex dari H memiliki representasi yang berbeda terhadap W 3, sehingga W 3 merupakan himpunan pembeda dari graf H. Dapat dibuat 15 himpunan vertex dengan kardinalitas 4 dan yang bisa menjadi himpunan pembeda hanya 6 himpunan, yaitu W 3 = {v 1, v 2, v 3, v 4 }, W 4 = {v 2, v 3, v 4, v 6 }, W 5 = {v 1, v 2, v 4, v 6 }, W 6 = {v 1, v 3, v 4, v 5 }, W 7 = {v 3, v 4, v 5, v 6 }, W 8 = {v 1, v 4, v 5, v 6 }. Dengan demikian diperoleh dim(h) = 4 dan W 3, W 4, W 5, W 6, W 7, W 8 merupakan basis dari H. Pada graf H tidak diperoleh himpunan pembeda dengan kardinalitas 1 karena graf H memiliki cycle jadi tidak dimungkinkan memiliki himpunan pembeda dengan kardinalitas 1. 2.3 Kerangka Pemikiran Berdasarkan landasan teori yang telah diberikan, dapat disusun suatu kerangka pemikiran untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian ini. Penentuan dimensi metrik pada penelitian ini mengacu pada Chartrand et al. [6], yaitu dengan terlebih dahulu menghitung jarak setiap vertex terhadap vertex lainnya pada graf tersebut. Agar mempermudah perhitungan jarak bisa dibuat tabel jarak menggunakan microsoft excel. Selanjutnya dipilih himpunan W yang merupakan subhimpunan vertex dari graf tersebut. Himpunan W dikatakan himpunan pembeda apabila representasi jarak untuk semua vertex terhadap W berbeda. Himpunan pembeda yang memiliki kardinalitas minimum akan dipilih sebagai basis dari graf tersebut dan jumlah elemen dari basis disebut dimensi metrik pada graf tersebut. Penelitian oleh para peneliti terdahulu dapat memban- 14

tu untuk mencari dimensi metrik pada graf web, graf friendship, graf generalized flower, dan graf C n 2 K m. Kardinalitas himpunan pembeda dari graf web, graf friendship, graf generalized flower, dan graf C n 2 K m akan diperoleh lebih dari satu karena graf tersebut memiliki cycle. Menurut Chartrand et al. [6] yang sudah meneliti graf lintasan, hanya graf G = P n yang memiliki dim(g) = 1. Untuk pembuktian rumus umum dimensi metrik pada graf web digunakan teknik pembuktian yang mengacu pada Saba et al. [15], yaitu dengan mencari pola umum yang dapat dicari dari jarak antar vertex sehingga tidak membangun lema. Sedangkan pembuktian rumus umum dimensi metrik pada graf friendship, graf generalized flower, dan graf C n 2 K m mengacu pada Bača et al. [1], yaitu dengan menggunakan kontradiksi untuk membuktikan kardinalitas dari himpunan pembeda. 15