FPMIPA UPI ILMU KOMPUTER I. TEORI HIMPUNAN

dokumen-dokumen yang mirip
Aljabar Boolean. Disusun oleh: Tim dosen SLD Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto. Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom

Review Sistem Digital : Aljabar Boole

Definisi Aljabar Boolean

BAB 4. Aljabar Boolean

ebook PRINSIP & PERANCANGAN LOGIKA Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2013

Logika Matematika Aljabar Boolean

2. Gambarkan gerbang logika yang dinyatakan dengan ekspresi Boole di bawah, kemudian sederhanakan dan gambarkan bentuk sederhananya.

Aljabar Boolean. Rudi Susanto

Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 08 --

DEFINISI ALJABAR BOOLEAN

Definisi Aljabar Boolean

Aljabar Boolean. Matematika Diskrit

yang paling umum adalah dengan menspesifikasikan unsur unsur pembentuknya (Definisi 2.1 Menurut Lipschutz, Seymour & Marc Lars Lipson dalam

Aljabar Boolean. Bahan Kuliah Matematika Diskrit

Aljabar Boolean. Rinaldi Munir/IF2151 Mat. Diskrit 1

Matematika Logika Aljabar Boolean

Logika Matematika. Bab 1: Aljabar Boolean. Andrian Rakhmatsyah Teknik Informatika STT Telkom Lab. Sistem Komputer dan Jaringan

Definisi Aljabar Boolean

Aljabar Boolean. IF2120 Matematika Diskrit. Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika, STEI-ITB. Rinaldi Munir - IF2120 Matematika Diskrit

LOGIKA MATEMATIKA. 3 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

Aljabar Boolean. Adri Priadana

Matematika informatika 1 ALJABAR BOOLEAN

ALJABAR BOOLEAN R I R I I R A W A T I, M. K O M L O G I K A M A T E M A T I K A 3 S K S

ALJABAR BOOLEAN. Misalkan terdapat. Definisi:

Aljabar Boole. Meliputi : Boole. Boole. 1. Definisi Aljabar Boole 2. Prinsip Dualitas dalam Aljabar

MATERI 2 COMBINATIONAL LOGIC

Pertemuan 10. Fungsi Boolean, Bentuk Kanonik dan Bentuk Baku

09/01/2018. Capaian Pembelajaran Mahasiswa dapat menjelaskan konsep diagram Venn, teorema Boolean dan membangun fungsi Boolean.

TI 2013 IE-204 Elektronika Industri & Otomasi UKM

BAB 6 ALJABAR BOOLE. 1. Definisi Dasar MATEMATIKA DISKRIT

BAB 6 ALJABAR BOOLE. 1. Definisi Dasar. Teorema 1 MATEMATIKA DISKRIT

STUDI METODE QUINE-McCLUSKEY UNTUK MENYEDERHANAKAN RANGKAIAN DIGITAL S A F R I N A A M A N A H S I T E P U

Pertemuan 8. Aplikasi dan penyederhanaan Aljabar Boolean

MAKALAH SISTEM DIGITAL

Aljabar Boolean dan Sintesis Fungsi. Logika

0.(0.1)=(0.0).1 0.0=0.1 0=0

DESKRIPSI MATA KULIAH

BAB X FUNGSI BOOLEAN, BENTUK KANONIK, DAN BENTUK BAKU

18/09/2017. Fakultas Teknologi dan Desain Program Studi Teknik Informatika

BAB III GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLEAN

Rangkaian digital yang ekivalen dengan persamaan logika. Misalnya diketahui persamaan logika: x = A.B+C Rangkaiannya:

Kuliah#3 TSK205 Sistem Digital - TA 2011/2012. Eko Didik Widianto

Pertemuan ke-5 ALJABAR BOOLEAN III

Bahan Kuliah. Priode UTS-UAS DADANG MULYANA. dadang mulyana 2012 ALJABAR BOOLEAN. dadang mulyana 2012

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi Boolean seringkali mengandung operasi operasi yang tidak perlu, literal

Logika Matematika Bab 1: Aljabar Boolean. Andrian Rakhmatsyah Teknik Informatika IT Telkom

JUMANTAKA Halaman Jurnal: Halaman LPPM STMIK DCI:

Perancangan Rangkaian Logika. Sintesis Rangkaian Logika

Bentuk Standar Ungkapan Boolean. Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

( A + B) C. Persamaan tersebut adalah persamaan rangkaian digital dengan 3 masukan sehingga mempunyai 8 kemungkinan keadaan masukan.

PENERAPAN METODE QUINE-MC CLUSKEY UNTUK MENYEDERHANAKAN FUNGSI BOOLEAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET TEKNIK DIGITAL LS 2 : Aljabar Boolean, Teori De Morgan I dan De Morgan II

63 ISSN: (Print), (Online)

Gambar 28 : contoh ekspresi beberapa logika dasar Tabel 3 : tabel kebenaran rangkaian gambar 28 A B C B.C Y = (A+B.C )

METODE MC CLUESKEY. Disusun Oleh: Syabrul Majid

Modul Praktikum. Logika Dasar. Dosen Pengampu: Anie Rose Irawati M.Cs. Penyusun:

Aljabar Boolean, Sintesis Ekspresi Logika

Ada dua macam bentuk kanonik:

Pengaplikasian Aljabar Boolean dalam Menghias Permukaan Roti Panggang oleh Pemanggang Roti Pintar (Smart Toaster)

RANGKAIAN KOMBINASIONAL

LOGIKA MATEMATIKA. 3 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

Aljabar Boolean, Sintesis Ekspresi Logika

Implementasi Greedy Dalam Menemukan Rangkaian Logika Minimal Menggunakan Karnaugh Map

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

SISTEM DIGITAL; Analisis, Desain dan Implementasi, oleh Eko Didik Widianto Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283

Perancangan Aplikasi Penyederhanaan Fungsi Boolean Dengan Metode Quine-MC Cluskey

Aljabar Boolean dan Peta Karnough

Penyederhanaan Fungsi Boolean

Sistem dan Logika Digital

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Kuliah#4 TKC205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto

Aljabar Boolean dan Gerbang Logika Dasar

Kuliah Sistem Digital Aljabar Boolean

MSH1B3 LOGIKA MATEMATIKA Aljabar Boolean (Lanjutan)

II. TINJAUAN PUSTAKA. disebut vertex, sedangkan E(G) (mungkin kosong) adalah himpunan tak terurut dari

1.1.1 BAB I PENDAHULUAN TEORI HIMPUNAN

BAB IV PETA KARNAUGH (KARNAUGH MAPS)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL. Nama : ALI FAHRUDDIN NIM : DBC Kelas : K Modul : IV (Minimisasi Fungsi 3 Variabel)

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi Boolean seringkali mengandung operasi operasi yang tidak perlu,

Tabulasi Quine McCluskey

I. Judul Percobaan Rangkaian Gerbang Logika dan Aljabar Boolean

a + b B a + b = b + a ( ii) a b = b. a

Perancangan Rangkaian Logika. Sintesis Rangkaian Logika

BAB 2 GERBANG LOGIKA & ALJABAR BOOLE

BAB IV PENYEDERHANAAN RANGKAIAN LOGIKA

Himpunan adalah kumpulan objek objek yang berbeda (Liu, 1986)

apakah dalam penguji cobaan ini berhasil atau tidak. tahapan selanjutnya.

Elektronika dan Instrumentasi: Elektronika Digital 2 Gerbang Logika, Aljabar Boolean. Yusron Sugiarto

Pertemuan ke-4 ALJABAR BOOLEAN I

Aplikasi Aljabar Boolean dalam Komparator Digital

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET TEKNIK DIGITAL LS 2 : Aljabar Boolean, Teori De Morgan I dan De Morgan II

Himpunan Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

Himpunan. Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Kata Pengantar... Daftar Isi... Apakah Matematika Diskrit Itu? Logika... 1

X + 0 = X X.0 = 0 X + 1 = 1 X.1 = X

Logika Matematika Teori Himpunan

Representasi Boolean

Penyederhanaan Fungsi Logika [Sistem Digital] Eka Maulana, ST, MT, MEng. Universitas Brawijaya

Himpunan (set) Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Komplemen Boolean dituliskan dengan bar/garis atas dengan aturan sebagai berikut

Transkripsi:

I. TEORI HIMPUNAN 1. Definisi Himpunan hingga dan Tak hingga 2. Notasi himpuanan 3. Cara penulisan 4. Macam-macam Himpunan 5. Operasi Himpunan 6. Hukum pada Operasi Himpunan 7. Perkalian Himpunan (Product of Set) 8. Relasi 9. Domain dan Range Sifat-sifat Relasi 1. Reflexive 2. Symmetric 3. Transitive 4. Irreflexive 5. Antsymmetric II. ALJABAR BOOLEAN 1. Definisi Aljabar Boolean adalah suatu sistem aljabar yang berisi sebuah himpunan dengan dua operasi yang disiefinisikan pada himpunan tersebut sehingga memenuhi aksioma-aksioma. Definisi 1.1 Aljabar Boolean adalah sistem aljabar yang berisi himpunan S dengan operasi (+) dan operasi (.) yang didefinisikan pada himpunan sehingga setiap elemen a, b, c dari S memenuhi aksioma berikut : 1) Tertutup a + b S a. b S 2) Asosiatif a + ( b + c ) = ( a + b ) + c a. ( b. c ) = ( a. b ). c 3) Identitas Jika 0 S, maka a S berlaku a + 0 = 0 + a = a Logika Informatika hal. 1

Jika 1 S, maka a S berlaku a. 1 = 1. a = a 4) Komutatif a + b = b + a a. b = b. a 5) Distributif a. ( b + c ) = a. b + a. c ( a + b ). c = a. c + b. c a + ( b. c ) = ( a + b)( a + c ) ( a. b ) + c = ( a + c )( b + c) 6) Idempoten ( sama kuat ) a S berlaku a + a = a dan a. a = a 7) Komplemen a S dan a S maka a + a = 1 dan a. a = 0 2. Prinsip Dualitas Dalam sistem Aljabar Boolean dengan himpunan S dengan 0, 1 pada S serta operasi (+) dan (.). Ada himpunan S dengan mengganti 0 dengan 1, 1 dengan 0, (+) dengan (.), dan (.) dengan (+) berlaku semua aksioma Aljabar Boolean maka S disebut Dual dari S. Teorema Untuk setiap elemen a pada S berlaku : 1. a + a = a dan a. a = a 2. a + 1 = 1 dan a. 0 = 0 3. a + a.b = a dan a. ( a + b ) = a 4. ( a. b ) = a + b dan ( a + b ) = a. b 5. 0 = 1 dan 1 = 0 Akan dibukti teorema 1 dan 2, pembuktian teorema yang lain dijadikan sebagai latihan dengan menggunakan aksioma yang berlaku pada sistem Aljabar Boolean 1. a + a = a a + a = ( a + a ). 1 identitas (.) Logika Informatika hal. 2

a. a = a = ( a + a ). ( a + a ) komplemen = a + ( a. a ) distributif = a + 0 komplemen = a identitas (+) Terbukti a. a = ( a. a ) + 0 identitas (+) = ( a. a ) + ( a. a ) komplemen = a. ( a + a ) distributif = a. 1 komplemen = a identitas (.) Terbukti Maka a + a = a Dualnya adalah a. a = a 2. a + 1 = 1 a + 1 = a + ( a + a ) komplemen = ( a + a ) + a asosiatif = a + a idempoten = 1 komplemen Terbukti a. 0 = 0 a. 0 = a. ( a. a ) komplemen = ( a. a ). a asosiatif = a. a idempoten = 0 komplemen Terbukti Maka a + 1 = 1 Dualnya adalah a. 0 = 0 3. Aturan Lebih Kecil Daripada ( ) Definisi : x dan y adalah elemen dari Aljabar Boolean, maka x lebih kecil daripada y ( x y ) jika dan hanya jika x + y = y Logika Informatika hal. 3

1. Jika ( x y ) dan ( y x ), maka x = y Jika ( x y ), maka x + y = y Jika ( y x ), maka y + x = x, dengan aksioma komutatif x + y = x sehingga x = y ( terbukti ) 2. Jika ( x y ) dan ( y z ), maka ( x z ) Jika ( x y ), maka x + y = y Jika ( y z ), maka y + z = z x + z = x + (y + z ) = ( x + y ) + z = y + z = z, sehingga ( x z ) ( terbukti ) III. FUNGSI BOOLEAN 1. Definisi Fungsi Boolean adalah sebuah fungsi yang dibentuk oleh n variabel Aljabar Boolean. Diantara fungsi-fungsi tersebut adalah : 1. Fungsi konstan : f(x 1, x 2,, x n ) = a 2. Fungsi Proyeksi : f(x 1, x 2,, x n ) = x i, i = 1, 2, 3,, n 3. Fungsi Komplemen : g(x 1, x 2,, x n ) = (f(x 1, x 2,, x n )) 4. Fungsi Gabungan : h = f + g dan h = f. g 5. Fungsi Identitas : f(x) = x Fungsi Boolean yang lainnya : f(x) = x + x.a fungsi dengan 1 variabel f(x,y) = x y + xy + x fungsi dengan 2 variabel f(x,y,z) = xy z fungsi dengan 3 variabel Nilai Fungsi Boolean ditentukan oleh berapa banyak variabelnya contoh : Fungsi dengan satu variabel : f(x) = f(1)x + f(0)x Fungsi dengan dua variabel : f(x,y) = f(1,1)xy + f(1,0)xy +f(0,1)x y+f(0,0)x y Logika Informatika hal. 4

Oleh sebab itu maka fungsi konstan f(x) = a disebabkan oleh f(x) = f(1)x + f(0)x = ax + ax = a ( x + x ) = a. 1 = a f(1)x + f(0)x = a adalah bentuk Kanonik dari fungsi konstan f(x) = a adalah bentuk Standar dari fungsi konstan 2. Representasi fungsi Boolean Dapat dinyatakan dalam bentuk : 1. Aljabar 2. Tabel Kebenaran Sebuah fungsi boolean dengan tiga variabel f(x,y,z) = xyz, maka Representasi bentuk Aljabar : f(x,y,z) = xyz Representasi bentuk tabel kebenaran, sebelumnya akan dibahas terlebih dahulu bentuk tabel kebenaran dari sistem Aljabar Boolean. Operasi (+) dan (.) pada sistem Aljabar Boolean didefinisikan sebagai berikut : a b a + b a. b a a 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 Jadi representasi bentuk tabel kebenaran daru f(x,y,z) = xyz adalah Karena fungsi Boolean dengan 3 variabel maka elemen dari tabel adalah 2 3 = 8 elemen. x y z f(x,y,z)=xyz 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 Logika Informatika hal. 5

3. Bentuk Fungsi Boolean Bentuk fungsi Boolean disini adalah cara penulisan sebuah fungsi berdasarkan literal dan operasi yang diutamakan. Apabila literalnya ditulis lengkap tiap suku maka disebut Bentuk Standar dan jika ditulis berdasarkan perkalian (Minsterm) disebut Bentuk SOP (sum of product ) dan jika dituliskan berdasarkan jumlah disebut Bentuk POS (product of sum) Bentuk Standar dan Kanonik fungsi Boolean dengan 2 variabel x y Sum Of Product (SOP) Product Of Sum (POS) Literal minterm literal Maxterm 1 1 Xy m 3 x + y M 3 1 0 xy m 2 x + y M 2 0 1 x y m 1 x + y M 1 0 0 x y m 0 x + y M 0 IV. KOMPLEMEN FUNGSI 1. Definisi Fungsi komplemen dari suatu fungsi F adalah F dengan menukarkan nilai 0 menjadi 1 dan 1 menjadi 0 Ada 2 cara untuk menentukan fungsi komplemen : (1) De Morgan, (2) Prinsip Dualitas 2. Hukum De Morgan Hukum De Morgan : ( a + b ) = a b atau (ab) = ( a + b ) Buktikan : ( a + b + c ) = a b c Jawab : Misalkan : x = (b + c ) ( a + b + c ) = ( a + x ) = a x = a ( b + c) = a b c ( terbukti ) Sehingga, ( a + b + c +. ) = a b c. Logika Informatika hal. 6

(abc ) = ( a + b + c + +.. ) Tentukan fungsi komplemen dari F = x(y z + yz). Jawab : F = (F) = (x(y z + yz)) = x + (y z + yz ) = x + (y z ) (yz) = x + ((y ) +(z ) )(y +z ) = x + ( y + z )( y + z ) 3. Prinsip Dualitas Langkah-langkah menentukan sebuah fungsi komplemen sebagai berikut : (1) Cari bentuk Dual nya, (2) komplemenkan setiap literal nya Tentukan komplemen dari F = x(y z + yz). Jawab : Dual dari F = x + ( y + z )( y + z ) Komplemenkan tiap literal : F = x + ( y + z )( y + z ) V. KONVERSI BENTUK FUNGSI 1. Bentuk Standar dan Kanonik Bentuk Standar adalah bentuk fungsi Boolean dengan literal yang lengkap Sebuah fungsi Boolean F = x + yz maka bentuk standarnya adalah F = x ( y + y ) + yz (x + x ) = xy + xy + xyz + x yz = xy ( z + z ) + xy ( z + z ) + xyz + x yz = xyz + xyz + xy z + xy z + xyz + x yz = xyz + xyz + xy z + xy z + x yz Bentuk Kanonik adalah bentuk fungsi Boolean dalam Minsterm atau maxterm maka bentuk kanonik dari F = m 7 + m 6 + m 5 + m 4 + m 3 2. Bentuk Sum Of Product (SOP) Logika Informatika hal. 7

SOP adalah bentuk Kanonik fungsi Boolean dalam minsterm dengan menggunakan 1 sebagai nilai fungsinya 3. Bentuk Product Of Sum (POS) POS adalah bentuk Kanonik fungsi Boolean dalam maxterm dengan menggunakan 0 sebagai nilai fungsinya VI. OPERASI DAN GERBANG LOGIKA 1. Operasi Logika Untuk operasi logika AND dan OR ( xy dan x + y) akan terdapat 16 buah fungsi Boolean yang berbeda untuk 2 variabel. 2. Gerbang Logika Penerapan operasi logika dari fungsi Boolean adalah pada gerbang logika digital VII. PENYEDERHANAAN FUNGSI BOOLEAN 1. Fungsi Kompleks Pada fungsi Kompleks dari sebuah system aljabar Boolean seringkali mempunyai operasi-operasi biner yang tidak perlu dan atau dapat disederhanakan sehingga fungsi tersebut tidak mempunyai literal atau suku-suku yang berlebihan Contoh : F(x,y) = x y + xy + y Dapat disederhanakan menjadi F(x,y) = x y + y (x + 1) = x y + y = (x + y )(y + y ) = x + y 2. Cara Penyederhanaan ( a. b ) + c = ( a + c )( b + c) Dari segi penerapan fungsi aljabar Boolean menjadi bentuk yang sederhana dilakukan dengan 3 cara a. Secara Aljabar : menggunakan aturan/aksioma yang berlaku pada system aljabar Boolean b. Menggunakan Peta Karnaugh Logika Informatika hal. 8

c. Menggunakan metode Quine Mc Cluskey Contoh diatas penyederhanaan dengan cara aljabar dan contoh yang lainnya sebagai berikut : Sederhanakan F(x, y, z) = xy + x z + yz Jawab : F(x, y, z) = xy + x z + yz (x + x ) = xy + x z + xyz + x yz = xy + xyz + x z + x zy = xy ( 1 + z ) + x z ( 1 + y ) = xy + x z VIII. Sederhanakan F(x, y, z) = x y z + x yz + xy Jawab : F(x, y, z) = x y z + x yz + xy = x zy + x zy + xy = x z ( y + y ) + xy = x z + xy PETA KARNAUGH Penyederhanaan menggunakan peta Karnaugh mempunyai karakteristik sebagai berikut : a. mengacu pada diagram Venn b. menggunakan peta Karnaugh Penyederhaan dengan peta Karnaugh ini hanya dapat dianggap sempurna sampai fungsi dengan 4 variabel. Bentuk peta Karnaugh : 1.Peta Karnaugh dengan 2 variabel x y 0 1 0 x y x y 1 x y xy 2. Peta Karnaugh dengan 3 variabel yz 00 01 11 10 x 0 x y z x y z x yz xyz 1 3.Peta Karnaugh dengan 4 variabel Logika Informatika hal. 9

Besok ditulis disini besol IX. QUINE-MCCLUSKEY X. RANGKAIAN DIGITAL 1. Penyerdehanaan Rangkaian 2. Gerbang NAND 3. Gerbang NOR 4. Gerbang Minimum XI. XII. XIII. KALKULUS PROPOSISI 1. Konsep dan Notasi dasar 2. Kalimat LOGIKA DAN WELL-FORM FORMULA 1. Penghubung Logika 2. Well-Form Formula TABEL KEBENARAN 1. Tabel Kebenaran 2. Penalaran 3. Pendekatan Logika XIV. KALKULUS PREDIKAT 1. Konsep 2. Definisi 3. Variabel bebas dan terikat XV. ATURAN KALIMAT 1. Arti Kalimat Logika Informatika 10 hal.

2. Interpretasi 3. Aturan Semantik 4. Perluasan XVI. ATURAN KUANTIFIER 1. For-All dan For-Some 2. Validitas 3. Satisfiabel dan Consistent 4. Kalimat Proposisi Kalimat Predikat Logika Informatika 11 hal.