RELASI KLASIK 5.1 PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 POSET dan LATTICE

BAB 5 POSET dan LATTICE

Makalah Himpunan dan Logika Matematika Poset dan Lattice

Matematika Diskrit 1

Hasil kali kartesian antara himpunan A dan himpunan B, ditulis AxB adalah semua pasangan terurut (a, b) untuk a A dan b B.

RELASI PERTEMUAN 2. Dosen : Ir. Hasanuddin Sirait, MT

Definisi 1. Relasi biner R antara A dan B adalah himpunan bagian dari A x B. A x B = {(a, b) a A dan b B}.

Matematika Diskret. Mahmud Imrona Rian Febrian Umbara RELASI. Pemodelan dan Simulasi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STMIK PARNA RAYA MANADO TAHUN 2010

Definisi 1. Relasi biner R antara A dan B adalah himpunan bagian dari A x B. A x B = {(a, b) a A dan b B}.

RELASI BINER. 1. Hasil Kali Cartes

Oleh : Winda Aprianti

Matematika Komputasi RELASI. Gembong Edhi Setyawan

MATEMATIKA DISKRIT BAB 2 RELASI

R maupun. Berikut diberikan definisi ruang vektor umum, yang secara eksplisit

TEORI HIMPUNAN TEORI 2.1 HIMPUNAN

MATEMATIKA DASAR (Himpunan Terurut Parsial (Poset))

PEWARNAAN GRAF: POLINOMIAL KROMATIK DAN TEOREMA INVERSI MOBIUS

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

RELASI EKUIVALENSI PADA SUBGRUP FUZZY

Kode MK/ Nama MK. Cakupan 8/29/2014. Himpunan, Relasi dan fungsi Kombinatorial. Teori graf. Pohon (Tree) dan pewarnaan graf. Matematika Diskrit

BAB 1 OPERASI PADA HIMPUNAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

5. Sifat Kelengkapan Bilangan Real

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRUKTUR ALJABAR 1. Kristiana Wijaya

BAB 2 LANDASAN TEORI. Himpunan fuzzy adalah bentuk umum himpunan biasa yang memiliki tingkat

BAB II RELASI DAN FUNGSI

PERTEMUAN 11 RUANG VEKTOR 1

22 Matematika Diskrit

MATEMATIKA BISNIS. Himpunan. Muhammad Kahfi, MSM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen.

Matriks. Contoh matriks simetri. Matriks zero-one (0/1) adalah matriks yang setiap elemennya hanya bernilai 0 atau 1. Contoh matriks 0/1:

Komposisi fungsi dan invers fungsi. Syarat agar suatu fungsi mempunyai invers. Grafik fungsi invers

Relasi. Oleh Cipta Wahyudi

sebagai, dan dua buah variabel dan dapat digunakan untuk memparameterisasi sebuah permukaan sebagai

KONSTRUKSI SISTEM BILANGAN

TEORI HIMPUNAN. A. Penyajian Himpunan

1.1 Pengertian Himpunan. 1.2 Macam-macam Himpunan. 1.3 Relasi Antar Himpunan. 1.4 Diagram Himpunan. 1.5 Operasi pada Himpunan. 1.

BAB 2 RELASI. 1. Produk Cartesian

Bagian 2 Matriks dan Determinan

Relasi, Fungsi, dan Transformasi

Relasi dan Fungsi. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

BAB I HIMPUNAN. Contoh: Himpunan A memiliki 5 anggota, yaitu 2,4,6,8 dan 10. Maka, himpunan A dapat dituliskan: A = {2,4,6,8,10}

Aljabar Linier Lanjut. Kuliah 1

KALKULUS (Relasi Ekivalen) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

MATEMATIKA DASAR PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

Bahan kuliah Matematika Diskrit. Himpunan. Oleh: Didin Astriani P, M.Stat. Fakultas Ilkmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri

Relasi Tegas (Crips Relation)

HIMPUNAN Adri Priadana ilkomadri.com

Matematika Diskrit 1

INF-104 Matematika Diskrit

KALKULUS (Relasi Ekivalen) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

TEORI HIMPUNAN Penyajian Himpunan

KALKULUS (Relasi) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Diketahui : A = {1,2,3,4,5,6,7} B = {1,2,3,5,6,12} C = {2,4,8,12,20} (A B) C = {1,3,5,6} {x x ϵ A dan x ϵ B} (B C) = {2,12}

Bundel Soal. Elektroteknik. Semester 3 Tahun 2013/2014. tambahan Matematika Diskrit (ET 2012)

STRUKTUR SEMILATTICE PADA PRA A -ALJABAR

HIMPUNAN. Arum Handini Primandari, M.Sc Ayundyah Kesumawati, M.Si

03/08/2015. Sistem Bilangan Riil. Simbol-Simbol dalam Matematikaa

PENGANTAR TOPOLOGI. Dosen Pengampu: Siti Julaeha, M.Si EDISI PERTAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2015

Diktat Kuliah. Oleh:

PERKALIAN CARTESIAN DAN RELASI

Mohammad Fal Sadikin

HIMPUNAN (Pengertian, Penyajian, Himpunan Universal, dan Himpunan Kosong) EvanRamdan

TINJAUAN PUSTAKA. Ruang metrik merupakan ruang abstrak, yaitu ruang yang dibangun oleh

Himpunan dapat dikomposisikan satu sama lain. Komposisi yang menyangkut dua himpunan disebut operasi biner, seperti Gabungan (union),

I. Aljabar Himpunan Handout Analisis Riil I (PAM 351)

Teori himpunan. 2. Simbol baku: dengan menggunakan simbol tertentu yang telah disepakati. Contoh:

BAB III HIMPUNAN. 2) Mahasiswa dapat menyebutkan relasi antara dua himpunan. 3) Mahasiswa dapat menentukan hasil operasi dari dua himpunan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan teori grup dan teori ring yang akan digunakan dalam

MATEMA TEMA IKA BISNIS BY : NINA SUDIBYO

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH MATEMATIKA INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK KOMPUTER (D3) SEMESTER 3 KODE / SKS : IT014213/2

LOGIKA MATEMATIKA. 3 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

KONGRUENSI PADA SUBHIMPUNAN BILANGAN BULAT

Teori Himpunan. Author-IKN. MUG2B3/ Logika Matematika 9/8/15

HIMPUNAN ARUM HANDINI PRIMANDARI, M.SC AYUNDYAH KESUMAWATI, M.SI

Relasi & Fungsi. Kuliah Matematika Diskrit 20 April Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

1.2 PENULISAN HIMPUNAN

Pengantar Matematika Diskrit

BAB 2 KONSEP DASAR 2.1 HIMPUNAN DAN FUNGSI

HAND OUT ANALISIS REAL 1 (MT403) KOSIM RUKMANA

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

Yang akan dibicarakan adalah relasi-relasi yang determinatif.

Himpunan. Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

1 P E N D A H U L U A N

HIMPUNAN Adri Priadana ilkomadri.com

Modul ke: Penyajian Himpunan. operasi-operasi dasar himpunan. Sediyanto, ST. MM. 01Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

SISTEM BILANGAN REAL

BAB I PENDAHULUAN. Kata topologi berasal dari bahasa yunani yaitu topos yang artinya tempat

Matematika Terapan. Dosen : Zaid Romegar Mair, ST., M.Cs Pertemuan 2

MATRIKS A = ; B = ; C = ; D = ( 5 )

Himpunan. Nur Hasanah, M.Cs

BAB 2. HIMPUNAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Senin, 17 Oktober 2016

Matematika Komputasional. Himpunan. Oleh: M. Ali Fauzi PTIIK - UB

OPERASI BINER. Yus Mochamad Cholily Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang

Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa memahami pengertian relasi, relasi ekuivalen, hasil ganda suatu

RINGKASAN CATATAN KULIAH PENDAHULUAN TEORI HIMPUNAN

Aljabar Boole. Meliputi : Boole. Boole. 1. Definisi Aljabar Boole 2. Prinsip Dualitas dalam Aljabar

PENGANTAR ANALISIS FUNGSIONAL

DEFINISI. Himpunan (set) adalah kumpulan objekobjek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Himpunan dan Fungsi. Modul 1 PENDAHULUAN

Transkripsi:

5 RELASI KLASIK 5.1 PENDAHULUAN Relasi Klasik (crisp relation) menggambarkan ada tidaknya interaksi atau koneksi antara elemen-elemen dari 2 atau lebih himpunan dalam urutan tertentu. Contoh: Dua orang yaitu Rosa dan Marina memiliki hubungan sebagai berikut; Rosa adalah kakak kandung Marina jadi relasinya adalah hubungan famili. Banyak sekali jenis relasi, tetapi ada 2 yang sering digunakan yaitu relasi; lebih besar dari dan kurang dari. Kita dapat mendefisinikan sebuah relasi melalui perkalian skalar pada koordinat cartesian dimana sumbu x mewakili variabel x dan sumbu y mewakili variabel y. Misalnya variable x dan y adalah bilangan real dalam interval tertutup [x 1, x 2 ] dan [y 1, y 2 ] atau misalkan himpunan: X = {x1,x2} Y = {y1,y2} Relasi Klasik 75

Maka: X x Y = {(x 1, y 1 ), (x 1, y 2 ), (x 2, y 1 ), (x 2, y 2 )} Y x X = {(y 1, x 1 ), (y 2, x 1 ), (y 1, x 2 ), (y 2, x 2 )} X x X = {(x 1, x 1 ), (x 1, x 2 ), (x 2, x 1 ), (x 2, x 2 )} Y x Y = {(y 1, y 1 ), (y 1, y 2 ), (y 2, y 1 ), (y 2, y 2 )} Y Y 2 Y 1 0 X 1 X 2 X Maka relasi R antara elemen-elemen dalam himpunan X dan himpunan Y adalah: 4 : ; Pasangan-pasangan elemen dalam R menggambarkan relasi, karena ada 2 himpunan yang terlibat dalam relasi R, maka relasi demikian disebut relasi binary. Contoh: Misalkan kita definisikan sebuah relasi X = Y dengan notasi R 1, maka 4 : ; dapat kita gambarkan dalam koordinat cartesian sebagai berikut: 76 Matematika Diskrit

Y [ ZZ ] [[[] Y 2 4 Z = [ Y 1 0 X 1 X 2 X Relasi dapat melibatkan n himpunan yang disebut relasi berdimensi n. Dalam buku ini hanya dibahas relasi binary. 5.2 PEMAPARAN RELASI 5.2.1 Pemaparan Koordinat Relasi dapat dipaparkan melalui sistem koordinat, sebagai contoh relasi. R = {(Microsoft, Windows), (IBM, 0s/2), (Macintosh, MacOS)} MacOS 0s/2 Win Micro IBM Mac Relasi Klasik 77

Tanda titik pada gambar di atas menjelaskan bahwa pasangan tersebut termasuk dalam relasi. 5.2.2 Pemaparan Matrik Relasi dapat dipaparkan melalui sebuah matrik, yaitu dengan nilai 1 apabila ada relasi antara 2 elemen pasangan terurut, atau O apabila tidak ada relasi antara 2 elemen pasangan terurut. Micro IBM Mac MacOS 0 0 1 OS/2 0 1 0 Win 1 0 0 5.2.3 Pemetaan Pemetaan adalah paparan visual relasi dengan menghubungkan anggota suatu himpunan dengan anggota himpunan yang lain, sebagai contoh: Micro MacOS IBM Win Mac OS/2 78 Matematika Diskrit

Dalam sebuah relasi, satu anggota pada himpunan pertama dapat dipetakan ke lebih dari satu anggota himpunan kedua. Relasi binary adalah relasi dimana tidak ada anggota pada himpunan pertama yang dihubungkan dengan lebih dari satu anggota pada himpunan kedua. Relasi binary disebut fungsi dengan notasi: 4 # $ atau 4# $ Contoh: Microsoft Excel Microsoft Word Ms Power Point Windows Open Office Dia Gimp Linux 5.2.4 Graph Berarah Graph berarah merupakan gambaran yang paling tepat untuk relasi 4 : dengan aturan-aturan sebagai berikut: a. Setiap anggota himpunan X digambarkan dengan lingkaran b. Garis berarah antar lingkaran menggambarkan adanya relasi antara anggota himpunan, jadi pasangan-pasangan anggota himpunan tersebut termasuk dalam relasi. Relasi Klasik 79

Contoh: a 1 Prasyarat untuk semua bagian yang lain a 3 Prasyarat untuk a 5 dan a 6 Bukan prasyarat untuk semua bagian yang lain. a 6 a 1 a 2 a 4 a 3 a 5 a 6 5.3 OPERASI DALAM RELASI BINARY Semua operasi dalam himpunan juga dapat diaplikasikan ke dalam relasi, namun demikian ada beberapa operasi yang tidak ada hubungannya dengan operasi dalam himpunan, seperti inverse relasi dan komposisi relasi 5.3.1 Inverse Relasi (R 1 ) Inverse relasi R 1 adalah kebalikan dari relasi R, inverse relasi R, didefinisikan dengan menukar susunan anggota di semua pasangan yang ada dalam relasi, jadi Jika: 4: ; maka n 4 ; : dan kebalikan dari R 1 adalah relasi R yang asli, yaitu É 4 4 untuk semua relasi binary R. 80 Matematika Diskrit

5.3.2 Komposisi Relasi Komposisi relasi adalah operasi mengkombinasikan 2 buah relasi binary yang cocok/sesuai dan menghasilkan sebuah relasi binary yang baru. Agar dua buah relasi dapat dikomposisikan maka relasi P dan Q didefinisikan sebagai: 2: ; 3; < di mana Y di P harus sama dengan Y di Q. Relasi P ke Q atau 2$ 3, didefinisikan sebagai relasi: 4: < Dengan É Z\ Ž 4 jika dan hanya jika anggota y dalam himpunan Y mempunyai pasangan minimal 1 dalam himpunan P dan Q. Contoh: P Q 2$ 3 x 1 x 2 y 1 y 2 z 1 x 1 x 2 z 1 x 3 y 3 y 4 z 2 x 3 z 2 Sifat-sifat Komposisi Relasi a. Asosiatif (P $ Q) $ R = P $ (Q $ R) b. Tidak Komutatif P $ Q Q $ P c. (P $ Q) 1 = Q 1 $ P 1 Relasi Klasik 81

5.4 EKIVALEN, KOMPATIBEL DAN ORDERING RELASI Ekivalen relasi, kompatibel relasi dan ordering relasi adalah tiga jenis relasi yang penting. 5.4.1 Relasi Ekivalen Sebuah relasi binary dikatakan ekivalen bila memenuhi sifat refleksi, simetri,dan transitif. Sebuah relasi bersifat refleksi jika dan hanya jika ( ZZ) 4 untuk setiap Z :. Sebuah relasi bersifat simetri jika dan hanya jika untuk setiap pasangan anggota himpunan X katakanlah (x, y) adalah anggota relasi, maka (y, x) juga anggota relasi. Atau jika ( Z[ ) 4 maka ([Z) 4. Sebuah relasi bersifat transitif jika dan hanya jika untuk 3 anggota x,y,z dalam himpunan X; ( Z[ ) 4, ([\) 4 maka ( Z\ ) 4. Contoh: Misalkan nama mahasiswa, nilai, mata kuliah, umur ditabelkan seperti di bawah. Tabel 5.1 Contoh Relasi Ekivalen Nama Nilai Mata kuliah Umur Ali B MatDis 19 Beni C Met Num 19 Cica C Kalkulus 20 Dani A Kalkulus 19 Eva A Kalkulus 19 Fani A Fisika 21 Galih B Alin 21 Hani C MatDis 19 Ina B MatDis 19 Jono B Fisika 21 82 Matematika Diskrit

Karena huruf pertama nama-nama mahasiswa berlainan, maka himpunan mahasiswa dapat kita definisikan sebagai X = {A, B, C, D, E, F, G, H, I, J} Sekarang kita buat sebuah relasi R dari X ke X berdasarkan nilai mahasiswa 4 : : R = {(A, A), (A, G), (A, I), (A, J), (B, B), (B, C), (B, H), (C, B), (C, C), (C, H), (D, D),(D, E), (D, F), (E, D), (E, E), (E, F), (F, D), (F, E), (F, F), (G, A), (G, G), (G, J), (G, I), (H, B), (H, C), (H, H), (I, A), (I, G), (I, I), (I, J), (J, A), (J, G), (J, I), (J, J)} Bila relasi 4 : : kita paparkan dalam bentuk matrik: R A B C D E F G H I J A 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 B 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 C 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 D 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 E 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 F 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 G 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 H 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 I 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 J 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 Perhatikan; R R R refleksi karena(a,a),(b,b),..., (J,J) anggota relasi simetri karena (A, G), (G, A),... semua pasangan bolakbaliknya anggota R transitif karena (A,G), (G,J) dan (A,J) anggota R Jadi 4: : berdasarkan nilai mahasiswa adalah relasi ekivalen. Relasi Klasik 83

Paparan relasi ekivalen dengan graph berarah. A I B C G J H Nilai B Nilai C D E F Nilai A Pada graph di atas setiap lingkaran mempunyai relasi dengan dirinya sendiri (refleksi) dan garis penghubung boleh tidak diberi arah, yang berarti setiap garis penghubung mempunyai arah bolak-balik. Relasi ekivalen yang kita kelompok berdasarkan nilai diatas disebut equivalen classes. Partisi adalah himpunan bagian dari suatu himpunan dengan aturan: tidak overlap, lengkap dan bukan subhimpunan kosong. Partisi dari equivalen classes di atas adalah: A 1 A 2 A 3 84 Matematika Diskrit

Sel A 1 Sel A 2 Sel A 3 adalah himpunan bagian dari himpunan relasi 4: : dengan nilai B adalah himpunan bagian dari himpunan relasi 4: : dengan nilai C adalah himpunan bagian dari himpunan relasi 4: : dengan nilai A 5.4.2 Relasi Kompatibel Sebuah relasi binary dikatakan kompatibel bila memenuhi sifat refleksi dan simetri, tetapi tidak harus transitif. Dari Tabel 5.1 kita dapat membuat relasi kompatibel sebagai berikut: A H B C I k 2 k 3 k 1 E D F J G k 6 k 5 k 4 Dari contoh di atas ada enam kelompok mahasiswa dengan relasi kompatibel, yaitu: Ali, Hani dan Ina Hani dan Beni Cica dengan dirinya sendiri Galih dan Jono Relasi Klasik 85

Fani dan Jono Dani dan Eva 5.4.3 Poset (Partially Orderet Set) Sebuah relasi binary R pada himpunan semesta S dikatakan poset, jika relasi R tersebut bersifat: refleksi, antisimetri dan transitif. Sebuah relasi binari bersifat anti simetri jika dan hanya jika untuk x dan y anggota himpunan X, bila ( Z[ ) 4 dan É [Z Ž4 maka x = y. Partially ordered set sering dinyatakan dengan mendahului atau didahului seperti a < b, a mendahului b a b, a langsung mendahului b b > a, b didahului a b ³ a, b langsung didahului a a // b, a tidak dapat di bandingkan dengan b Partially ordered set sering kali dipaparkan dengan diagram Hess seperti contoh dibawah. Misalkan relasi R adalah hubungan dalam himpunan A = {1, 2, 3, 4, 5, 6} yang didefinisikan oleh x membagi y maka R adalah sebuah orde partial dalam A yang dapat digambarkan dengan diagram Hess sebagai berikut: 4 6 2 3 5 1 86 Matematika Diskrit

Dari diagram Hess di atas dapat kita lihat bahwa: 1 < 4, 1 mendahului 4 1 2, 1 langsung mendahului 2 2 // 3, 2 tidak dapat dibandingkan dengan 3 4 > 1, 4 didahului 1 2 ³ 1, 2 langsung didahului 1 Dalam Poset terdapat istilah-istilah yang penting seperti: Upper bound (ub) = batas atas adalah semua elemen himpunan diatas himpunan bagian yang akan kita cari batas atas nya, dimana setiap elemen dalam himpunan bagian itu dapat dibandingkan dengan semua elemen batas atasnya Least upper bound (lub) = supremum = batas atas terkecil adalah elemen dari upper bound yang paling dekat atau langsung didahului himpunan bagian yang kita cari batas atas terkecilnya Lower bound (lb) = batas bawah adalah semua elemen himpunan di bawah himpunan bagian yang akan kita cari batas bawah nya, dimana setiap elemen dalam himpunan bagian itu dapat dibandingkan dengan semua elemen batas bawah nya. Greatest lower bound (glb) = Infimum = batas bawah terbesar. adalah elemen dari lower bound yang paling dekat atau langsung mendahului himpunan bagian yang kita cari batas bawah terbesarnya. Relasi Klasik 87

Contoh: Misalkan himpunan A = {a, b, c, d, e, f, g} diorder menurut diagram Hess di bawah. a c b d e Pandang sub himpunan A yaitu himpunan B = {c, d, e} Maka f batas atas dari B = ub (B) = a, b, c. c termasuk batas atas karena c mendominsi d dan e. c termasuk batas atas dari B karena c langsung didahului oleh d dan e batas bawah dari B = lb (B) = f, g bukan batas bawah dari B karena g tidak mendahului d, g dan d tidak dapat dibandingkan batas atas terkecil dari B adalah c karena c langsung mendahului a dan b (c mendominasi a dan b) batas bawah terbesar dari B = glb (B) = f Poset dapat memiliki glb dan lub lebih dari 1 (tidak tunggal) Contoh: Misalkan himpunan A = {a, b, c, d, e, f, g} di order dengan diagram Hess g g e f c b d a 88 Matematika Diskrit

Pandang himpunan B = {c, d}, maka gl b (B) = b lub (B) = e dan f Namun demikian ada Poset khusus yang hanya boleh memiliki 1 buah (tunggal) glb dan lub,poset demikian disebut latis (Lattice). Dengan kata lain Lattice adalah poset yang setiap 2 elemennya mempunyai lub dan glb masing-masing satu buah (tunggal). Contoh: # = { ZZZ } dan # = { { Z }{ Z }{ Z}{ Z Z }{ Z Z }{ Z Z }{ Z Z Z } diorder dengan diagram Hess \ ZZZ ^ ZZ \ ^ ZZ \ ^ ZZ \ ^ \ Z ^ \ Z ^ \ Z ^ Kita perhatikan disini bahwa setiap 2 elemen dalam poset diatas hanya memiliki 1 lub dan 1 glb. lub dari {{x 1 }, {x 2 }} adalah φ glb dari {{x 1 }, {x 2 }} adalah {x 1, x 2 } lub dari {{x 1, x 2 }, {x 1 }} adalah {x 1 } glb dari {{x 1, x 2 }, {x 1 }} adalah {x 1, x 2 } Relasi Klasik 89

SOAL 1. Misalkan himpunan A = {1, 2, 3} dan relasi yang ada adalah 4# n # Tentukan apakah relasi-relasi dibawah mempunyai sifat refleksi, simetri, transitif atau antisimetri. a) 4 = ( CD) C < D { } b) 4 = {( CD) C D} c) 4 = {( CD) C = D} d) 4 = {( CD) C = D} e) 4 = {( CD) C = D } f) 4 = {( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) } g) 4 = {( CD) C < DCVCWC > D} h) 4 = ] _ i) 4 = {( CD) C = D CVCWC = D CVCWC = D} j) 4 = {( ) ( ) ( ) ( ) } 2. Tentukan R 1 dari masing-masing relasi pada nomer 1. 3. Carilah komposisi relasi di bawah dimana masingmasing relasinya diambil dari soal nomor 1 dan 2 a) 4 4 b) 4 4 c) 4 4 d) 4 4 e) 4 4 $ h) 4 $ 4 $ i) 4 $ 4 $ j) 4 $ 4 $ k) 4 $ 4 $ l) 4 $ 4 f) 4 $ 4 m) 4 $ 4 g) 4 $ 4 n) 4 $ 4 90 Matematika Diskrit

4. Misalkan himpunan A = {1, 2,, 8} diorder dengan diagram Hess 1 2 3 4 5 6 7 8 a) Tuliskan simbol-simbol >,, // 1 2 1 5 8 5 6 4 6 5 b) Pandang himpunan-himpunan bagian A yaitu himpunan B = {4, 5, 6}, C = {2, 3, 6} dan D = {4, 5, 7}. Tentukan masing-masing ub, lub, lb, dan glb dari himpunan B, C dan D. 5. Misalkan himpunan A = {1, 2, 3,, 6} diorder dengan diagram Hess 1 2 3 4 5 6 pandang himpunan bagian A yaitu B = { 2,3,4 } Relasi Klasik 91

Tentukan: ub, lub, lb dan glb dari B 6. Dari Tabel 5.1 selidikilah apakah 4: n : adalah relasi yang ekuivalen dipandang dari mata kuliah yang diambil, kalau ya buatlah partisinya berdasarkan kelas ekuivalennya. 7. Sama dengan Soal nomor 6, dipandang dari umur mahasiswa. 8 Relasi R adalah relasi dalam himpunaan A = { 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 12, 16, 18, 24, 27, 36, 48, 54, 72, 81, 108, 144, 162, 216, 324, 432, 648, 1296 } yang didefinisikan oleh : x membagi y (a). Gambarkan poset diatas dengan diagram Hess. (b). Cari : ub, lub, lb dan glb dari himpunan-himpunan: B = { 8, 12, 18, 27 } C = { 12, 18, 36, 72, 108, 216 } D = { 6, 12, 18, 24, 36, 54 } E = { 6, 12, 36, 72 } -oo0oo- 92 Matematika Diskrit