BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda dalam hal apa yang dijual, namun sama-sama memiliki kesamaan

dokumen-dokumen yang mirip
1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tentunya fenomena ini harus disikapi dengan bijak oleh setiap elemen yang

BAB I PENDAHULUAN. Asean (MEA) dimana persaingan Industri menjadi lebih bebas sehingga

Kontan 29/04/2016, hal.24 Hasil Investasi Jatuh, Laba Tertekan EX-CC-AAJI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu aktivitas yang sangat mendasar didalam. kehidupan manusia sehari-hari. Dengan komunikasi manusia dapat

BAB I. A. Latar belakang. semakin maju semua orang cenderung untuk memikirkan dirinya dimasa depan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. terakhir terus mengalami peningkatan. Puluhan perusahaan lokal maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri asuransi jiwa di Indonesia saat ini semakin berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. industri asuransi untuk tumbuh dan berkembang. Masih besarnya potensi. persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2014.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan asuransi muncul karena masyarakat pada umumnya adalah

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. industri dalam lima tahun terakhir yaitu periode , terdapat kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia setelah pemerintah mengeluarkan deregulasi pada tahun 1980-an

BAB I PENDAHULUAN Perusahaan Asuransi Umum dengan Prinsip Syariah Perusahaan Asuransi Jiwa yang memiliki Unit Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dan persaingan antar perusahaan pada masa

Investor Daily 10/06/2016, hal. 14 (Berita Photo) Kinerja Prima BNI Life EX-CC-AAJI

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan, dan Persepsi nilai pelanggan. Kualitas layanan dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. industri keuangan yang lain, salah satu indikatornya adalah industri asuransi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bisnis Indonesia 26/04/2017, Hal. 22 Bancassurance Masih Jadi Andalan

BAB I PENDAHULUAN. akan berdampak pada ketidakstabilan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan nilai konsumen, sehingga konsumen puas diikuti pula dengan. yang memperhatikan kualitas produk dan layanan.

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang barang maupun jasa. Ditengah ketatnya persaingan di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri asuransi semakin marak belakangan ini. Disadari

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan permodalan yang masih tergolong tinggi seperti pada CAR yang berada

BAB I PENDAHULUAN. Kompetisi perusahaan saat ini semakin ketat sehingga dituntut untuk bisa

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya hal-hal yang tidak diketahui dalam kehidupnya. Hal-hal yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi jiwa sering dihubungkan dengan proses penjualan (sales process),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Tahun ini ada 5 tantangan industri asuransi jiwa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Risky Melinda, 2014

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bukan lagi konvensional seperti dulu. Marketing tidak lagi terpaku pada media

BAB I PENDAHULUAN. merombak kehidupan perekonomian ke arah yang lebih maju. Hal ini dapat. terjual namun terlalu sedikit konsumen yang membeli.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk terbesar ke-4 di

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang dilakukan di dunia asuransi (Rahim:2013).

INDUSTRI ASURANSI JIWA. Media Indonesia, 13/2, Hal 16, Manulife slumps as profit fall 62 percent

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi dan persaingan bebas pada saat ini juga dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN 1.6. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada Era Globalisasi sekarang kebutuhan akan asuransi bukan

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil

Asuransi Yakin Penuhi Wajib SBN Tahun Ini

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda seluruh belahan dunia belakang ini membawa berbagai

BAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan

BAB I PENDAHULAN. sehingga dengan kondisi seperti ini hadirlah asuransi sebagai sarana jaminan,

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi membuat kehidupan segelintir masyarakat dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berbagai kejadian di masa silam yang sejalan dengan perkembangan

BAB V PENUTUP. Strategi adalah suatu cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. satu bisnis yang memberikan layanan jasa kepada para. pelanggannya. Sebagaimana bisnis lainnya yang bergerak dalam insdustri

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bisnis Indonesia 01/09/2016, hal. 21 FWD Life Siapkan Produk Baru EX-CC-AAJI

BAB I PENDAHULUAN. dan objek penelitian terdapat sub bab perumusan masalah, tujuan masalah dan


Media Indonesia 18/08/2016, hal. 26 AAJI Bantu Priwisata Danau Toba EX-CC-AAJI

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis dalam industri jasa semakin meningkat di Indonesia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soeisno Djojosoedarso dalam bukunya yang berjudul "Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kepuasan..., Widiana Sasti Kirana, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. memanjakan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik. Para pelanggan akan

MENGENAI AAJI. Kompas, 11/2, hal 2, [Foto] CEO Meeting dan HUT Ke 14 Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia

2016 PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN REPUTASI TERHADAP KEPERCAYAAN NASABAH

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di mata konsumennya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Penelitian Terdahulu. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar

Bisnis Indonesia 30/08/2016, hal. 21 Pelaku Asuransi Akan Tunda Skema CoB EX-CC-AAJI

BAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia selama 10 tahun terakhir. Data Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. dengan perjanjian bahwa si pemilik kapal dibebaskan dari pembayaran

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Sebanyak 81 perusahaan asuransi umum (General Insurance) bersaing dengan ketat untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Investor Daily 16/05/2017, Hal. 23 Sequis Life Bukukan Premi Rp 2,9 Triliun

BAB I PENDAHULUAN. investasi maupun modal kerja. Perkembangan yang pesat tersebut

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG

Investor Daily 11/05/2016, hal. 24 Allianz Life Syariah Sasar Premi Naik 15% EX-CC-AAJI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah :

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme asuransi atau pertanggungan. Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang menjual produk atau jasa sangat membutuhkan pelanggan untuk kelangsungan usaha mereka, walaupun produk dan jasa berbeda dalam hal apa yang dijual, namun sama-sama memiliki kesamaan yaitu mencari laba sebesar-besarnya bagi perusahan dan melakukan aktivitas ekonomi untuk memenuhi kebutuhan manusia akan sebuah produk atau jasa. Tumbuh dan bertahannya sebuah perusahaan tergantung dari bagaimana mereka bisa mengikuti perkembangan zaman dan juga kebutuhan publiknya. Untuk mempertahankan eksistensi sebuah perusahaan di dalam masyarakat dapat di wujudkan dengan terus meningkatkan kualitas produk atau pelayanan jasa yang mereka jual. Karena dengan berkembangnya zaman dengan informasi yang cepat menyebabkan pelanggan menjadi lebih cerdas dalam menilai dan memilih produk atau jasa mana yang hendak digunakannya. Berbicara tentang perusahaan jika dilihat dari operasinya, terdapat berbagai macam jenis perusahaan, yaitu : 1. Perusahaan jasa. 2. Pabrikan 3. Perusahaan dagang 1

Perusahan jasa adalah perusahaan yang tidak menjual produk yang bersifat tangible atau nyata tetapi perusahaan yang menyediakan jasa pelayanan di berbagai bidang. Pabrikan adalah perusahaan dimana bidang usahanya adalah membuat sebuah produk untuk kemudian dipasarkan kepada konsumen. Perusahaan dagang yaitu sebuah usaha yang memperdagangkan hasil pabrikan langsung kepada konsumen. Didalam skripsi ini penulis akan fokus salah satu dari perusahaan jasa yang menyediakan pelayanan jasa berupa produk produk jasa keuangan yaitu asuransi jiwa. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) 1, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar dan tiap tahunnya mengalami peningkatan. Tahun 2010, Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 237.641.326 jiwa. Gambar 1.1 Jumlah Penduduk Indonesia 1971-2010 Provinsi Penduduk 1971 1980 1990 1995 2000 2010 INDONESIA 119208229 147490298 179378946 194754808 206264595 237641326 Sumber : Statistic Indonesia, Badan Pusat Statistik (http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&id_subyek=12) Jumlah penduduk Indonesia yang besar itu menjadikan Indonesia sebagai pasar yang sangat menarik untuk pertumbuhan sebuah perusahaan asuransi, untuk 1 Statistic Indonesia, diakses dari http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&id_subyek=12 pada tanggal 1 Juli 2014, pukul 12:22 2

itu banyak perusahan asuransi dunia dan lokal yang memanfaatkan pasar ini untuk mengembangkan usahanya di Indonesia. Menurut jurnal asuransi dan manajemen resiko volume 1, nomor 2, September 2013 yang dibuat oleh Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) pada tahun 2013, terdapat lima faktor yang mempengaruhi perkembangan industri asuransi di Indonesia : 1. Natural Bisnis Secara optimis World Economic Forum (2012) memperkirakan bahwa dalam beberapa tahun mendatang tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar dua digit hingga tahun 2018. Selain penetrasi asuransi yang masih rendah, konsolidasi asuransi melalui merger dan akuisisi juga akan mendorong perkembangan industri ini. Perkembangan lain yang menarik dari industri asuransi jiwa di Indonesia adalah tumbuh dan berkembangnya lini bisnis bancassurance dan saluran agency yang menjadi motor distribusi produk asuransi jiwa. 2. Regulasi dan Pengawasan Semenjak bulan Januari 2013 seluruh industri keuangan di Indonesia, termasuk dengan sektor asuransi berada dibawah lembaga Otoritas Jasa Keuangan. Lembaga ini bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap transparansi keuangan dan kegiatan operasional seluruh lembaga keuangan, mempertahankan dan memelihara kestabilan perekonomian, serta melindungi kepentingan nasabah dan masyarakat 3

3. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Pentingnya peran PDB terhadap peningkatan permintaan asuransi jiwa berkaitan dengan indikator kesejahteraan penduduk dan perkembangan kegiatan perekonomian makro. PDB menggambarkan tingkat pengeluaran seluruh komponen yang terdapat dalam kegiatan perekonomian makro, seperti konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, serta sektor ekspor dan impor. 4. Demografi dan Pendapatan Per Kapita Salah satu alternatif pasar sasaran yang potensial untuk dielaborasi dan dikembangkan adalah penduduk yang masuk dalam kategori kelas menengah (54.5% dari populasi), dengan melalui berbagai kegiatan sosialisasi tentang manfaat dan benefit pengelolaan risiko melalui perusahaan asuransi, serta modifikasi dan pembuatan produk asuransi yang lebih menarik. 5. Tingkat Pendidikan Penelitian Nesterova (2008), dan Thobary (2009) dalam jurnal AAMAI menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan akan memperluas kesempatan dan menambah tingkat produktivitasnya dalam membantu keluarga, sehingga akan menurunkan tingkat dependency ratio. Sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk akan meningkatkan kesadaran dan persepsi masyarakat terhadap konsep benefit dan risiko, serta manfaat dan peran asuransi jiwa. 4

Faktor-faktor pertumbuhan asuransi menurut AAMAI dan juga besarnya pangsa pasar di Indonesia membuat keyakinan terus bertumbuhnya industri asuransi Indonesia, dan hal itulah yang menjadi pendorong masuknya perusahaanperusahaan asuransi raksasa dunia kedalam industri asuransi Indonesia. Menurut Ketua Bidang Aktuaria dan Riset Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) 2, perusahaan asuransi terbesar di Indonesia dengan jumlah premi terbanyak adalah Prudential. Enam perusahaan asuransi patungan asing terbesar berdasarkan jumlah premi adalah 3 : 1. PT Prudential Life Assurance Premi terbesar di industri, sang pemimpin adalah PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia). Akhir tahun 2012, perusahaan asuransi berbasis di Inggris ini membukukan premi Rp Rp 19,3 triliun, naik 30% dibandingkan hasil tahun 2011, yakni Rp 14,8 triliun. 2. PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG PT Asuransi Sinar Mas pada 2012 membukukan premi bruto sebesar Rp3,913 triliun (unaudited), meningkat 4,25% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp3,754 triliun. 2 Perusahaan Asuransi Terbesar di Indonesia Menurut AAJI, diakses dari http://intisarionline.com/read/inilah-perusahaan-asuransi-terbesar-di-indonesia-menurut-aajihttp://intisarionline.com/read/inilah-perusahaan-asuransi-terbesar-di-indonesia-menurut-aaji, pada tanggal 1 Juli 2014 pukul 13:14 5

3. PT Allianz Life Indonesia Allianz Indonesia membukukan pendapatan premi bruto di segmen bisnis asuransi mikro sebesar Rp 84,36 miliar tahun lalu. Jumlah ini tumbuh 33,6 persen dari tahun 2012 yang mencapai Rp 63,12 miliar. 4. PT AIA Financial Perusahaan asuransi jiwa PT AIA Financial (AIA Financial) pada 2012 membukukan total pendapatan premi Rp 5,8 triliun, naik sebesar 27 persen dari Rp 4,5 triliun di 2011. 5. PT AXA Mandiri Akhir Desember 2012, AXA Mandiri membukukan total premi bruto sekitar Rp 5,6 triliun, tumbuh 16,9% dibandingkan akhir Desember 2011 sebesar Rp 4,8 triliun. 6. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia termasuk yang menikmati pertumbuhan pesat. Per akhir Desember 2012,, ini membukukan premi sekitar Rp 8,44 triliun, atau tumbuh 18% dibandingkan akhir tahun 2011. Premi baru tercatat sebesar Rp 1,51 triliun, naik 37% dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah agen Manulife Indonesia saat ini 10.047 orang. Masuknya perusahaan berskala global ini menjadikan persaingan di industri asuransi menjadi sangat ketat, dan persaingan ini menjadikan fungsi ilmu komunikasi menjadi memegang peranan penting untuk perusahaan dapat mengembangkan dan juga mempertahankan keberadaan nya ditengah masyarakat. 6

Persaingan yang ketat ini juga mendorong perusahaan untuk mengembangkan berbagai produk terbaik dan juga teknologi yang lebih cepat dalam hal memberikan produk dan pelayanan terbaik bagi pelanggan. Persaingan industri ini tidak terlepas dari regulasi-regulasi yang berlaku dari pemerintah, menteri keuangan, dan regulasi terbaru tahun 2013 dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK yang menjadi tantangan bagi perusahaan-perusahaan asuransi untuk membuat produk, cara menjual, memasarkan, sampai pemantauan kinerja setiap produk asuransi agar tetap mengikuti kebijakan yang ada dan tidak melanggar aturan. Dalam penelitian ini penulis berfokus pada kegiatan dan aktifitas Marketing Communication pada Employee Benefit Department yang ada di PT Asuransi jiwa Manulife Indonesia. Employee benefit product atau produk kesejahteraan karyawan adalah produk yang dirancang khusus bagi perushaan atau kumpulan yang peduli terhadap kesejahteraan karyawannya Marketing communications di employee benefit department ini memiliki tanggung jawab penting untuk mengkomunikasikan program dan kekuatan Manulife Indonesia baik kepada internal maupun kepada eksternal klien di unit bisnis Employee Benefit Manulife Indonesia, dengan tujuan membangun brand awareness dan sekaligus meningkatkan penjualan untuk kemudian berpengaruh kepada peningkatan laba perusahaan Marketing communication departement memiliki dua klien yang menjadi objek kegiatan komunikasinya yaitu: 1. Internal, kegiatan komunikasi yang di tujukan kepada Front liner ( tenaga penjual) yang terdiri dari badan yaitu Employee 7

Benefit consultant dan agen PT. Asuransi jiwa manulife Indonesia 2. Eksternal, yaitu kegiatan komunikasi yang ditujukan kepada perusahaan perusahaan yang menjadi target pasar dari Manulife Indonesia. Strategi yang dilakukan oleh departemen marketing communications menjadi penting agar penjualan produk-produk employee benefits meningkat. Selain itu strategi ditujukan untuk membentuk loyalitas pelanggan agar pelanggan tidak berpindah ke kompetitor. Strategi tersebut juga berguna untuk memilih marketing tools yang tepat sasaran. Alasan peneliti memilih perusahaan Manulife Indonesia sebagai objek yang diteliti adalah Manulife Indonesia merupakan salah satu perusahaan asuransi tertua dan pemain nomor satu dalam industri bisnis asuransi di indonesia. Manulife juga termasuk satu dari tiga perusahan terbaik dengan premi bruto tertinggi di indonesia, bersaing dengan Prudential dan Sinarmas. Menurut hasil biro riset InfoBank, dari 130 perusahaan asuransi di Indonesia, 42 atau sekitar 32% berpredikat sangat bagus 4. Selain itu Manulife juga memenangkan penghargaan bergengsi sebagai peraih peringkat pertama dengan predikat Good; Excellent Service Experience Award pada tahun 2013 dari Bisnis Indonesia. Peneliti tertarik untuk meneliti employee benefits department karena Manulife Indonesia merupakan pelopor program kesejahteraan karyawan dan 4 Info Bank : 32 Perusahaan Asuransi Sangat Bagus. Diakses dari http://www.antaranews.com/berita/68660/info- bank- 32- perusahaan- asuransi- sangat- bagus, pada tanggal 9 Agustus 2014 pukul 09:24 8

telah menerima penghargaan Rekor Bisnis (ReBi Award) sebagai penyedia produk kesejahteraan karyawan terlengkap 5. Penghargaan tersebut membuktikan Manulife Indonesia terutama produk employee benefits sangat menjaga pelayanan dan membuat produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan kliennya. Prestasi yang diraih tidak terlepas dari persaingan ketat oleh perusahaan asuransi global lain. Persaingan ketat inilah yang mengharuskan Employee Benefits Department Manulife Indonesia juga harus melakukan kegiatan dan aktifitas marketing dan komunikasi yang tepat sasaran dan tepat, guna membantu seluruh penjualan dan juga menjaga loyalitas perusahaan perusahaan yang menjadi nasabah atau client mereka. Berdasarkan hasil analisa dari strength,weakness, opportunity, dan threat yang didapat dari hasil wawancara, ditemukan bahwa kelemahan dari employee benefits Manulife Indonesia adalah harga premi yang tinggi dan ancaman Manulife adalah kompetitor. Kompetitor yang dihadapi oleh perusahaan asuransi Manulife Indonesia bukan hanya perusahaan yang memberikan harga premi yang kompetitif tetapi perusahaan asuransi jiwa lain yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk para kliennya Pada perusahaan jasa keuangan seperti Manulife Indonesia, kualitas pelayanan, kepercayaan, citra perusahaan sangatkah penting, dengan harapan pelanggan atau klien yang sudah membeli produk dan menggunakan jasa 5 http://keuangan.kontan.co.id/news/manfaat- karyawan- lengkap- dari- manulife- indonesia, pada tanggal 9 Agustus 2014 pukul 09:48 9

Manulife Indonesia akan melakukan pengulangan pembelian yang pada akhirnya akan membentuk kepercayaan pelanggan terhadap Manulife, dan terbentuklah loyalitas pelanggan. Loyalitas pelanggan di perusahaan asuransi jiwa Manulife Indonesia sangat diperlukan. Karena perusahaan asuransi jiwa sendiri adalah perusahaan yang memiliki ikatan jangka panjang dengan kliennya. Klien-klien yang loyal akan menguntungkan perusahaan asuransi, karena keuntungan tersebut didapat apabila pelanggan terus memperpanjang polis hingga akhir kotrak. Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti bagaimana strategi yang dilakukan oleh marketing communications di Employee Benefits department Manulife Indonesia untuk mempertahankan loyalitas klien kepada produkproduk employee benefits Manulife Indonesia. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya adalah Bagaimana Strategi Marketing Communications Employee Benefits Department Manulife Indonesia dalam Mempertahankan Loyalitas Pelanggan? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitiannya adalah untuk menganalisis Strategi Marketing Communications Employee Benefit Department Manulife Indonesia dalam Mempertahankan Loyalitas Pelanggan. 10

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian kehumasan dan komunikasi pemasaran tentang bagaimana strategi marketing communications dalam mempertahankan loyalitas pelanggan. 1.4.2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh Manulife Indonesia sebagai bahan evaluasi dan pengembangan Strategi Marketing Communications Employee Benefits department Manulife Indonesia dalam mempertahankan loyalitas pelanggannya. 11