IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV. METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

OPTIMASI PROFIT PADA PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE DI PT. XYZ

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY CISARUA BOGOR. Oleh HENDRA KUSUMAH H

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Denah Pabrik MT KPBS Pangalengan

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS MODEL LINEAR PROGRAMMING

OPTIMALISASI PRODUKSI MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Kue Semprong)

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dualitas Dalam Model Linear Programing

Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH. Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( )

III. METODE PENELITIAN

Optimalisasi Pengadaan Tandan Buah Segar (TBS) Sebagai Bahan Baku Produksi Crude Palm Oil dan Palm Kernel PT. Ukindo-Palm Oil Mill

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

VII. KEPUTUSAN PRODUKSI AKTUAL DAN OPTIMAL

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAPI PERAH KUD GIRI TANI

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Pembuatan Yogurt. 1. Pendahuluan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

OPTIMALISASI USAHA AGROINDUSTRI TAHU DI KOTA PEKANBARU

LINDO. Lindo dapat digunakan sampai dengan 150 kendala dan 300 variabel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Susu Kambing. Dipasteurisasi 70 o C. Didinginkan 40 o C. Diinokulasi. Diinkubasi (sampai menggumpal) Yoghurt.

Dasar-dasar Optimasi

Dualitas Dalam Model Linear Programing

VI. ANALISIS OPTIMALISASI PRODUKSI BENIH IKAN HIAS AIR TAWAR PADA TAUFAN S FISH FARM

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan kemajuan ekonomi dewasa ini. memacu pertumbuhan industri di segala bidang, termasuk industri hasil

3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Metode Pengumpulan Data

I. PENDAHULUAN. subsistem agribisnis hulu peternakan (upstream agribusiness) yakni kegiatan

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. pada sayuran organik PT. Masada Organik Indonesia secara optimal. Penelitian

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk yang telah ditetapkan.

Suplemen Majalah SAINS Indonesia

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Wawancara dengan Informan Kunci. 2. Bagaimana sejarah berdirinya perusahaan ini? percontohan pertanian terpadu

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah

Formulasi dengan Lindo. Dasar-dasar Optimasi. Hasil dengan Lindo 1. Hasil dengan Lindo 2. Interpretasi Hasil. Interpretasi Hasil.

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian

OPTIMALISASI PRODUKSI SUSU OLAHAN (Studi Kasus : Unit Usaha Sapi Perah KUD Mitrayasa, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat)

Jurnal Agri Sains Vol, 1 No.02 (2017) Optimasi Produksi Crude Palm Oil (cpo) Dan Inti Sawit (Kernel) Studi Kasus PT. Mega Sawindo Perkasa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan wingko pada tahun 2016.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sejak tahun 2011 yang memproduksi pupuk. UMKM Pupuk PAZ s Bio

MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MARTABAK MANIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat CV.CITA NASIONAL. dengan merk dagang Susu Segar Nasional, produk lainnya yaitu yogurt

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Pengusahaan Yoghurt di Indonesia

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. produk, yaitu Kain Grey dan Kain Cambric. Pada 1999, PC GKBI dapat memproduksi

PENCATATAN PERSEDIAAN PAKAN APUNG SPLA12-5 DI PT X UNIT LAMPUNG RECORDING OF STOCK OF FLOATING FEED SPLA12-5 IN THE PT X UNIT LAMPUNG

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

Chemistry In Our Daily Life

III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

2. Metode MODI (Modified Distribution) / Faktor Pengali (Multiplier)

VII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK

BAB III PEMBAHASAN. kali makanan utama dan tiga kali makanan antara/kudapan (snack) dengan jarak

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pengumpulan Data

VI ANALISIS OPTIMALISASI PRODUKSI TANAMAN HIAS UNTUK VEGA PADA PT GODONGIJO ASRI

Fakultas Pertanian Unlam ABSTRACT

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011

Analisis Sensitifitas DALAM LINEAR PROGRAMING

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Produksi Proses Produksi

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data populasi sapi perah dan produksi susu

BAB III PEMBAHASAN. = tujuan atau target yang ingin dicapai. = jumlah unit deviasi yang kekurangan ( - ) terhadap tujuan (b m )

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada masa sekarang ini industri manufaktur telah

TUGAS INDIVIDU PENGANTAR MIKROBIOLOGI. Penerapan HACCP pada Proses Produksi Yoghurt

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

TINGKAT PENDAPATAN UNIT USAHA SUSU PASTEURISASI PADA KOPERASI SUSU WARGA MULYA KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

MAKSIMALISASI KEUNTUNGAN USAHA ROTI DAN BROWNIS PADA INDUSTRI SYARIAH BAKERY DI KELURAHAN TANAMODINDI KECAMATAN PALU SELATAN KOTA PALU

MAKSIMALISASI KEUNTUNGAN USAHA ROTI DAN BROWNIS PADA INDUSTRI SYARIAH BAKERY DI KELURAHAN TANAMODINDI KECAMATAN PALU SELATAN KOTA PALU

OPTIMALISASI PRODUKSI KAIN TENUN SUTERA PADA CV BATU GEDE DI KECAMATAN TAMANSARI KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari sektor

SNI Standar Nasional Indonesia. Susu pasteurisasi. Badan Standardisasi Nasional ICS

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Transkripsi:

24 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Cimory adalah perusahaan pengolaan susu segar yang memiliki prospek yang potensial di dalam menyediakan aneka hidangan makanan dan minuman berbahan dasar susu. Selain memproduksi, Cimory memiliki peternakan dan sebuah resto yang berfungsi sebagai tempat untuk memasarkan produk hasil olahannya. PT. Cimory adalah salah satu anak perusahaan dari Macro Group yang menyediakan berbagai macam aneka pangan berbasis protein. berdirinya pada tahun 2004 di Jl Raya Puncak KM 77. Melihat respon masyarakat yang positif, maka Cimory memutuskan untuk membuka sebuah resto pada tahun 2006 untuk menyediakan produk-produk olahan yang berbahan dasar susu segar. Sampai saat ini Cimory memiliki beberapa jenis produk olahan yang diproduksi (Tabel 5). Tabel 5. Produk olahan PT. Cimory Cisarua Bogor No. Produk Rasa Kemasan 1. Keju 2. Susu Pasteurisasi Original 3. Susu Yoghurt 4. Yoghurt Drink Original (asam) Botol (250 ml) Stirred Yoghurt Bluebarry, mangga, Cup (100 ml) strawberry dan jeruk 5. Kue dan makanan

25 Gambar 3. Yoghurt Drink 250 ml Gambar 4. Stirred Yoghurt 400 ml Peternakan sapi yang menjadi sumber utama penghasil susu segar Cimory adalah KUD Giri Tani Cibereum Sukabumi, KUD Cipanas dan KUD mega mendung. Adapun standar-standar yang diberlakukan Cimory untuk semua peternaknya yaitu sesuai dengan yang ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI), diantaranya bakteri < 1.000.000, lemak 3,8 % dan solid 17-18%. Pengiriman susu dilakukan sebanyak dua (2) kali sehari, yaitu pada pagi dan sore. susu dari KUD diantar ketempat produksi Cimory menggunakan mobil bermuatan kapasitas 1.000 liter, yang kemudian susu langsung diproses untuk dijadikan susu olahan berupa yoghurt. 4.1.2 Struktur Organisasi Cimory adalah salah satu anak perusahaan dari Makro Group yang memproduksi produk dari bahan dasar susu. Makro Group memiliki Empat (4) anak perusahaan yang mengelola berbagai produk pangan berbasis protein, yaitu: Tabel 6. Anak perusahaan Makro Group No. Perusahaan Produk olahan 1. PT. Makroprima Panganutama Daging 2. PT. Cisarua Mountain Dairy Susu 3. PT. Java egg Specialities Telur 4. PT. Indosoya sumber Protein Kacang Kedelai

26 Struktur organisasi PT. Cimory dapat dilihat pada Lampiran 2. Tugas dan tangggungjawab dari masing-masing bagian dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pemilik saham (Owner) Pimpinan tertinggi PT. Cimory adalah pemilik saham (Owner) yang bertanggung jawab merancang dan merencanakan sebuah produk dan sistem proses produksi yang terbaik. 2. Manajemen Bisnis Tanggung jawab dari bagian ini adalah sebagai penerima laporan penuh dari Manajer umum, dapat dikatakan manajemen bisnis ini sebagai wakil dari pemegang saham yang berhubungan secara langsung dengan pihak-pihak manajemen atau bagian-bagian di dalam perusahaan. Selain itu, manajemen bisnis bertanggungjawab menerjemahkan tujuan umum yang ditetapkan owner kepada manajemen tingkat menengah secara lebih khusus agar semua tujuan dapat berjalan dan tercapai dengan baik. 3. Manajer Umum Manajemen umum bertanggung jawab menerjemahkan tujuan khusus menjadi Standart Opration Prosedur (SOP) bersama dengan manajemen bisnis kepada semua manajer bagian yang ada di bawahnya, yaitu Manajer Researh Inovation Quality Asurance (RIQA), Manajer keuangan, Manajer gudang, Manajer produksi, Manajer pemeliharaan (Maintenance). Selain itu, bertanggungjawab mengenai keseimbangan sistem dimasing-masing bagian secara menyeluruh dengan cara menganalisis laporan-laporan yang diberikan oleh semua manajer bagian. 4. Manajer RIQA

27 Bertanggung jawab pada inovasi dan mutu dari sebuah produk yang dihasilkan PT. Cimory melalui penelitian yang dilakukan setiap harinya. RIQA memiliki bawahan langsung, yaitu kepala bagian yang memimpin beberapa supervisor, diantaranya : a. Supervisor Quality Control (QC), berfungsi mengawasi proses produksi dititik-titik kritis seperti memeriksa keadaan susu, saat susu sampai di tabung penerimaan susu, pada saat proses pengolahan dan disaat susu akan dipasarkan. b. Supervisor Quality Asurance (QA), bertanggung jawab apabila terjadi masalah pada produk yang dihasilkan seperti masalah mutu susu, biasanya susu yang dihasilkan pada hari tertentu QA menyimpan sampelnya sampai produk yang dihasilkan semua habis terjual atau sampai habis batas waktu kadaluarsanya. QA ikut bertanggung jawab menjaga citra baik perusahaan dengan memeriksa semua bahan baku produk yang dikirim oleh semua pemasok seperti cup, botol dan lain sebagainya. c. R&D (Research and Development), R&D adalah bagian dari RIQA yang bertanggungjawab mengembangkan produk yang dihasilkan agar produk yang dihasilkan tersebut diminati dan disukai oleh semua konsumen biasanya melalui sebuah penelitian, seperti pengembangan, atau penambahan rasa dari yoghurt dan lain sebagainya. 5. Manajer Keuangan Bertanggungjawab mengawasi dan mengelola keuangan perusahaan secara menyeluruh 6. Manajer Gudang Bertanggungjawab merencanakan dan mengendalikan bahan baku dari hilir hingga hulu atau dari barang dipesan/pengiriman purchase order (PO) hingga barang siap dikirim kepada konsumen.

7. Manajer pemeliharaan (Maintenance) Bertanggungjawab pada mesin yang beroperasi, baik merawat, memperbaiki maupun mengganti perangkat yang rusak pada mesin. 8. Manajer Produksi Bertanggungjawab pada proses produksi, dari bahan baku (input) tiba di mesin produksi hingga produk berubah menjadi output, misal mengatur produksi yoghurt dengan rasa yang beraneka dalam 1 (satu) hari dan mampu memastikan input dapat berubah menjadi output dengan 28 proses yang sesuai dengan SOP. Di setiap lini produksi terdapat masing masing foreman yang bertanggungjawab atas jenis produk yang dihasilkan yaitu : foreman produksi keju, foreman produksi kue-kue, foreman susu pasteurisasi dan foreman susu yoghurt. Setiap foreman memiliki leader-leader disetiap jenis produk yang diproduk. Seperti leader pada lini susu yoghurt terdapat leader yoghurt drink, leader yoghurt stirred dan leader yoghurt seat. Leader ini bertanggungjawab secara langsung dengan produk yang diproduksi dan harus dapat berproduksi sesuai dengan SOP yang telah ditentukan. 4.1.3 Ketenagakerjaan Jumlah tenaga kerja PT. Cimory Cisarua Bogor berjumlah 150 orang yang terbagi dalam 3 (tiga) shift. Tabel 7. Jam kerja karyawan Jumlah tenaga Shift Jam kerja 50 1 (satu) 07.00-15.00 50 2 (dua) 15.00-23.00 50 3 (tiga) 23.00-07.00

29 Karyawan yang tersedia berjumlah 50 orang di setiap shifnya, diantaranya pekerja bagian yoghurt berjumlah 13 orang. Cimory memiliki beberapa reward untuk karyawan berprestasi seperti kenaikan gaji, ataupun pemberian bonus. Selain itu, Cimory memberikan fasilitas berlibur setiap tahunnya untuk semua karyawannya dan memiliki mobil antar jemput untuk karyawan yang bertempat tinggal jauh dari lokasi pabrik. 4.2. Supply Chain Management (SCM) Keberhasilan Cimory dalam mengelola produknya dapat dilihat dari bagaimana Cimory mengelola rantai pasoknya dari hulu hingga hilir, yaitu dari peternak penghasil susu segar hingga pemasar tahap akhir (Gambar 5). 4.2.1 Aliran Produk PT. Cimory memiliki beberapa pemasok susu utama yang berperan penting dalam pembuatan produk susu yoghurt. Ada 3 (tiga) pemasok yang dipercaya oleh Cimory untuk mengirimkan susu segarnya setiap hari, yaitu Usha Kecil Menengah (UKM) Giri Tani 14 ton, UKM Mega Mendung 2 ton dan Cipanas 2-2,5 ton. Pengiriman susu dilakukan sebanyak 2 (dua) kali sehari (Senin hingga hari Sabtu). Ada beberapaa kriteria yang harus dipenuhi oleh pemasok (UKM) diantaranya kadar mikroba yang memenuhi standar (< 1.000.000 CFU/ml), total solid 17-18% dan kadar lemak 3,8 %. Pada saat susu tiba ditangki penerimaan Cimory, susu diperiksa kembali dengan uji alkohol 70% untuk mengetahui tingkat asam laktat pada susu. Selain itu, dilakukan pula uji karbonat untuk mengetahui, ada atau tidak pengawet dalam susu segar yang dikirim oleh pemasok. Setelah melewati beberapa tes susu siap untuk diproduksi dan dijadikan beberapa macam jenis produk yoghurt. Setelah menjadi susu yoghurt, produk siap untuk dipasarkan seperti Cimory Milk Plus, Cimory Daily Shop, Resto

Cimory, Indomaret, Alfa mart, Giant, Hypermart dan tempat belanja lainnya. 30 KUD Giri Tani Resto Cimory Konsumen KUD Mega Pabrik Cimory Kedai Cimory, Konsumen KUD Cipanas Keterangan Kantor Pusat Cimory Milk Plus Konsumen Aliran Produk Aliran Uang dan Cimory Dairy Shop Konsumen Gambar 5. SCM PT. Cimory 4.2.2 Aliran Informasi dan Uang Untuk pusat informasi semua ditangani oleh kantor pusat Cimory. Mulai dari permintaan produk kepemasok selama 1 minggu, kebutuhan produk dari semua distributor dan kantor pusat harus secara berkesinambungan berhubungan dengan manajemen pabrik Cimory untuk bertukar informasi. Untuk pemesanan produk Cimory, seperti yoghurt diatur oleh manajemen kantor pusat dan dengan pembayaran susu kepada pemasok semua ditangani oleh kantor pusat. Untuk harga optimal dari setiap liter susu yang dibeli dilihat dari seberapa baik susu yang diterima Cimory, 2 (dua) faktor yang menjadi acuan nilai dari 1 (satu) liter susu adalah kandungan mikroba dan total solid. Semakin banyak mikroba yang terkandung di dalam susu semakin murah harga susu yang dapat diterima peternak dan semakin tinggi kadar solid yang ada dalam susu semakin tinggi harga untuk 1 (satu) liter susu. Pengecekan kandungan ini dilakukan oleh pihak pabrik (bagian RIQA)

31 dan informasi seberapa besar harga setiap liternya langsung diinformasikan kepada kantor pusat. 4.3. Proses produksi Susu Yoghurt Setelah kandungan nutrisi dan mikroba susu segar diperiksa yaitu dari bakteri colicom, total bakteri serta bakteri asam laktat kemudian susu mengalami proses penghilangan bau dan kemudian disimpan dalam suhu mininal 4 o C atau maksimal 8 0 C. setelah itu, susu mengalami proses pasteurisasi selama 30 detik dalam suhu 85-90 0 C. Pemasok susu Tangki awal Tangki Penyimpanan Proses Pasteurisasi Yoghurt Drink Proses Inkubasi Proses Homogenisasi Mixing Yoghurt Stirred Mixing Proses Inkubasi Pengemasan Pengemasan Penyimpanan Gambar 6. Proses produksi Susu Yoghurt

32 Setelah proses pasteurisasi selesai, susu dibagi ke dalam dua (2) jenis yoghurt, yaitu : 1. Yoghurt drink adalah jenis yoghurt cair seperti susu segar yang dikemas dalam botol plastik, setelah lulus tes uji ditangki penyimpanan, maka susu melewati proses pasteurisasi pada sebuah saluran mesin untuk menuju ke proses inkubasi selama 7-8 jam. Pada proses inkubasi susu harus bertahan pada suhu 38-43 0 C. Cimory mempunyai tiga (3) mesin inkubasi untuk yoghurt drink. Setelah melewati proses inkubasi selesai, proses selanjutnya adalah proses homogenisasi untuk penyamaan globula-globula lemak susu. Setelah proses homogenisasi selesai susu masuk kedalam tangki penyimpanan susu untuk dicanpur dengan perasa dan pewarna alami yang telah diracik oleh bagian QC. Cimory memiliki empat (4) tangki penyimpanan kapasitas 850 kg untuk yoghurt drink. Setelah pencampuran selesai, susu akan dimasukan kedalam botol kemasan secara otomatis oleh mesin. Kapasitas mesin filling adalah 35.000/7 jam. Susu yang telah dikemas susu akan dimasukan ke dalam storage room (ruang pendingin). 2. Yoghurt stirred adalah yoghurt berbentuk cream seperti es krim yang ditempatkan dalam cup ukuran sedang 100 ml. Setelah susu melewati proses pasteurisasi susu akan masuk ke dalam tangki inkubasi selama Tujuh (7) jam pemanasan pada suhu 43-48 0 C. Setelah proses ini selesai susu dimasukan ke dalam tanki mixing untuk dicampur dengan bahan lain seperti pewarna, selai, perasa. Kemudian susu dikemas kedalam cup secara manual dengan tenaga manusia. Cimory memiliki satu (1) mesin inkubator untuk yoghurt Stirred. Setelah semua proses selesai susu disimpan dalam storage room dengan suhu penyimpanan untuk semua jenis yoghurt adalah 5 0 C (Lampiran 3). 4.4. Perencanaan Aggregat Perencanaan bahan baku pada PT. Cimory berawal dari sebuah informasi marketing, yaitu berbentuk sales forecast. Sales forecast ini merupakan

33 perkiraan penjualan selama satu (1) minggu berdasarkan permintaan pasar. Dalam sales forecast, Untuk mengetahui kemampuan produksi, pihak marketing berkoordinasi dengan production planning untuk menentukan production forecast selama satu (1) minggu. Production planning harus melihat kemampuan atau kapasitas produksi terpasang pada bulan tertentu, hari kerja (regular dan over time), dan jadwal maintenance pada mesin dalam menentukan rencana produksi mingguan untuk produksi yoghurt drink dan yoghurt stirred. Dalam menentukan kapasitas ada beberapa hal yang harus di pertimbangkan, dalam hal ini adalah kapasitas inplant yaitu : 1. Kapasitas Desain dalam satu (1) Bulan Kapasitas desain diukur dari berapa lama mesin inkubator berproduksi, karena mesin ini adalah mesin yang memiliki rentang waktu terlama di dalam proses produksi, yaitu tujuh (7) jam/satu kali proses. Kemampuan mesin dalam memproduksi produk dapat diukur dengan cara perhitungan seperti persamaan berikut: Kapasitas Desain/ bulan = Jumlah waktu kerja /bulan/jam Cycle time/ bulan/jam Efisiensi.(2) X a. Simulasi perhitungan kapasitas desain untuk pembuatan yoghurt drink dan yoghurt stirred Keterangan: Jumlah waktu kerja = 16 jam X 25 hari kerja = 400 jam/bulan Total Istirahat 1 jam Cycle time mesin inkubator = 7 jam/satu kali proses Kapasitas desain = 400 jam/bulan = 58 kali proses/bulan 7 jam/sekali proses Dari perhitungan diatas dapat dijelaskan bahwa kapasitas desain untuk pembuatan yoghurt drink dan yoghurt stirred adalah 58 X 5.400 liter = 313.200

34 liter susu segar, atau 1.648.422 botol yoghurt drink dan 3.480.000 cup yoghurt stirred. b. Simulasi perhitungan kapasitas efektif untuk pembuatan yoghurt drink dan stirred Kapasitas efektif 350 jam/bulan = = 7 jam/sekali proses 50 kali proses/bulan Dari perhitungan diatas dapat dijelaskan bahwa kapasitas efektif untuk pembuatan yoghurt drink dan yoghurt stirred adalah 50 X 5.400 liter = 270.000 liter susu segar, atau 270.000 X 0.19 = 1.421.053 botol yoghurt drink dan 270.000 X 0.09 = 3.000.000 cup yoghurt stirred. Dari perhitungan kapasitas desain dan aktual, dapat dihitung utilisasi dan efisiensi mesin. Tabel 8. Kapasitas produksi aktual Kemasan / bulan yoghurt drink (Botol) yoghurt stirred (Cup) 323,864 39,080 337,327 38,506 334,301 32,759 288,083 32,184 263,778 32,759 277,102 36,782 Nilai utilitas didapat dari nilai kapasitas aktual dibagi dengan nilai kapasitas desain setiap disetiap bulannya. efisiensi didapatkan dari nilai aktual dibagi dengan nilai kapasitas efektif. Hasil dari nilai utilitas dan efisiensi dapat dilihat pada lampiran 4. 4.5. Pemasaran Membuat produk yang bermutu adalah motto dari Cimory. Dengan aneka jenis rasa dan produksi kontinu setiap hari Cimory memiliki pemasaran yang

cukup diseluruh pulau Jawa. Selain produknya bermutu, Cimory memiliki pemasaran sangat baik untuk produknya, Seperti pada Hypermarket, Giant, Indomaret, Alfamart. Selain itu, Cimory memiliki beberapa tempat penjualan pribadi yang diberi nama Cimory Milk Plus dan Cimory Dairy Shop. Khusus untuk daerah Bogor tempat penjualannya (resto) bersatu dengan pabrik Cimory. Untuk saat ini cimory baru akan merencanakan membuka pabrik baru di daerah Sentul Bogor dan Semarang untuk menambah kapasitas produksi dan media untuk meluaskan jaringan pemasarannya 4.6. Perumusan Model Linear Programming 4.6.1 Penentuan Peubah Keputusan Analisis optimasi yang dilakukan pada PT. Cimory ini bertujuan memaksimumkan keuntungan perusahaan, peubah keputusan ditentukan dari jumlah keuntungan dari produk yang dijual setiap bulan nya oleh PT.Cimory. Produk yang menjadi peubah penelitian diambil dari data penjualan selama tahun 2010, seperti dimuat pada Tabel 9. Tabel 9. Peubah jenis yoghurt Tahun Bulan Yoghurt Drink Jenis Yoghurt Yoghurt Stirred Juli X 11 X 21 Agustus X 12 X 22 35 2010 September X 13 X 23 Oktober X 14 X 24 November X 15 X 25 Desember X 16 X 26 Berdasarkan data yang diperoleh, besarnya keuntungan perusahaan dari menjual susu yoghurt drink dan stirred jumlahnya berfluktuatif setiap bulannya (Tabel 10).

36 Tabel 10. Keuntungan Yoghurt per cup Keuntungan/ kemasan (Rp) Tahun Bulan yoghurt drink yoghurt strred Juli 1.182 1.409 Agustus 1.199 1.377 2010 September 1.196 1.000 Oktober 1.129 955 November 1.084 1.000 Desember 1.110 1.276 Keuntungan ini diperoleh dari hasil pengurangan pendapatan total setiap bulannya dikurangi biaya produksi selama (1) satu bulan. Dapat dilihat bahwa keuntungan yang didapat oleh PT. Cimory setiap bulannya berubah-ubah, dikarenakan penggunaan bahan baku dan bahan pendukung yang berbeda jumlahnya (Lampiran 5). Formulasi persamaan fungsi tujuan yang diperoleh berdasarkan metode penelitian berikut : 2 6 Maks Z= (TR ij TC ij ) X ij i=1 J=1 2 6 Z= A ij X ij i=1 J=1 Z= A 11 X 11 + A 12 X 12 + A 13 + + A ij X ij...(3) Keterangan : Z = Nilai fungsi tujuan / keuntungan yang ingin Dimaksimumkan (Rp) TRij = Kontribusi penerimaan dari produk ke-i pada bulan ke-j (Rp)

37 TCij = Kontribusi biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk ke-i pada bulan ke-j (Rp) Aij = Kontribusi keuntungan per satuan yang dihasilkan dari produk ke-i pada bulan ke-j (Rp) Xij = Jumlah aktivitas produksi dari produk ke-i pada bulan ke-j (m) i = Jenis produk yang dihasilkan (1 = Susu yoghurt drink ; 2 = yoghurt Stirred) j = Periode produksi selama enam (6) bulan Dari perhitungan di atas, dapat dirumuskan fungsi tujuan untuk memaksimumkan keuntungan dari dua (2) jenis yoghurt yang diproduksi : Maks Z = 1182 X 11 + 1199 X 12 + 1196 X 13 + 1129 X 14 + 1084 X 15 + 1110 X 16 + 1409 X 21 +1377 X 22 + 1000 X 23 + 955 X 24 + 1000X 25 + 1276 X 26 4.6.2 Perumusan Fungsi Kendala Kendala merupakan faktor pembatas dalam pengambilan keputusan yang meliputi sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Untuk menghasikan yoghurt yang beraneka macam jenis dan rasa, banyak bahan baku yang diperlukan dalam proses produksinya seperti susu, gula, perasa, pewarna, penguat rasa, bakteri dan kemasan. Untuk banyaknya pengadaan bahan baku tersebut harus mempertimbangkan beberapa faktor penunjang, agar bahan baku yang diperlukan tersebut mencukupi kapasitas produksi yang diinginkan. Faktor penunjang adalah : rentang waktu susu segar yang baik dan kapasitas mesin per hari. Maka dari itu, manajemen harus mampu menghitung berapa kapasitas optimum per hari dari bahan baku yoghurt yang harus tersedia, agar keefektifan produksi dan keuntungan perusahaan dapat meningkat.

1. Koefisien bahan baku Bahan baku adalah produk awal untuk menciptakan output yoghurt. Bahan baku ini dijadikan kendala dalam model program linear, karena semua bahan baku terbatas. Koefisien bahan baku sebagai berikut : a. Susu segar Susu segar adalah bahan baku utama dalam pembuatan susu yoghurt. Ketersedian bahan baku susu yang tersedia sangat terbatas dikarenakan Cimory mencari susu yang memiliki mutu yang baik dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan PT. Cimory. Susu segar dikirim setiap hari oleh pemasok sampai ditempat produksi untuk setiap jenis yoghurt memiliki kapasitas isi kemasan yang berbeda (Tabel 11). Tabel 11. Koefisien susu segar Bulan Juli Jenis Yoghurt Kebutuhan Produk Susu yang Koefisien Segar dihasilkan yang RHS (liter) (kemasan) dihasilkan 62.506 323.864 0,193 70.000 Agustus 65.104 337.327 0,193 70.000 September Yoghurt 64.520 334.301 0,193 70.000 oktober Drink 55.600 288.083 0,193 60.000 November 50.909 263.778 0,193 60.000 Desember 53.481 277.102 0,193 60.000 Juli 3.400 39.080 0,087 70.000 Agustus 3.350 38.506 0,087 70.000 September Yoghurt 2.850 32.759 0,087 70.000 oktober Stirred 2.800 32.184 0,087 60.000 November 2.850 32.759 0,087 60.000 Desember 3.200 36.782 0,087 60.000 38

39 Untuk kapasitas pengiriman setiap harinya pemasok tidak memiliki batasan yang tetap, dikarenakan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan PT. Cimory (Tabel 11). Berdasarkan Tabel 11. dapat disusun model ketidaksamaan sebagai fungsi kendala ketersediaan susu segar yaitu : 0,193 X 11 + 0,087 X 21 <= 70.000 0,193 X 12 + 0,087 X 22 <= 70.000 0,193 X 13 + 0,087 X 23 <= 70.000 0,193 X 14 + 0,087 X 24 <= 60.000 0,193 X 15 + 0,087 X 25 <= 60.000 0,193 X 16 + 0,087 X 26 <= 60.000 2. Koefisien Bahan penolong Untuk membuat susu Yoghurt beraneka rasa, diperlukan beberapa bahan penolong, yaitu : a. Gula Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis ke dalam makanan atau minuman. Untuk setiap jenis yoghurt per kemasan memiliki kandungan gula berbeda (Tabel 12).

40 Tabel 12. Koefisien bahan penolong gula pasir Bulan Juli Jenis yoghurt Produk Kebutuhan yang Koefisien Gula Pasir dihasilkan yang RHS (liter) (kemasan) dihasilkan 12.955 323.864 0,04 20.000 Agustus 13.493 337.327 0,04 20.000 September Yoghurt 13.372 334.301 0,04 20.000 oktober Drink 11.523 288.083 0,04 20.000 November 10.551 263.778 0,04 20.000 Desember 11.084 277.102 0,04 20.000 Juli 625 39.080 0,016 20.000 Agustus 616 38.506 0,016 20.000 September yoghurt 524 32.759 0,016 20.000 oktober Stirred 515 32.184 0,016 20.000 November 524 32.759 0,016 20.000 Desember 589 36.782 0,016 20.000 Berdasarkan Tabel 12, Model ketidaksamaan untuk fungsi kendala ketersediaan gula pasir disusun berikut : 0,04 X 11 + 0,016 X 21 <= 20.000 0,04 X 12 + 0,016 X 22 <= 20.000 0,04 X 13 + 0,016 X 23 <= 20.000 0,04 X 14 + 0,016 X 24 <= 20.000 0,04 X 15 + 0,016 X 24 <= 20.000 0,04 X 16 + 0,016 X 26 <= 20.000 b. Pemanis alami Pemanis buatan adalah bahan tambahan berupa senyawa kimia yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan, atau

minuman. Pemanis ini ditambahkan untuk menguatkan rasa manis pada susu yoghurt. Kapasitas pemanis pada setiap Yoghurt berbeda-beda. Untuk melihat berapa banyak pemanis yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Koefisien bahan Penolong pemanis Bulan Juli Jenis Yoghurt Kebutuhan Pemanis (liter) Produk yang dihasilkan (kemasan) Koefisien yang dihasilkan RHS 78 323.864 0,00024 120 Agustus 81 337.327 0,00024 120 September Yoghurt 80 334.301 0,00024 120 oktober Drink 69 288.083 0,00024 120 November 63 263.778 0,00024 120 Desember 67 277.102 0,00024 120 Juli 5 39.080 0,000130 120 Agustus 5 38.506 0,000130 120 September Yoghurt 4 32.759 0,000130 120 oktober Stirred 4 32.184 0,000130 120 November 4 32.759 0,000130 120 Desember 5 36.782 0,000130 120 41 Berdasarkan Tabel 13, Model ketidaksamaan untuk fungsi kendala ketersediaan bahan penolong pemanis dapat disusun berikut : 0,00024 X 11 + 0,00013 X 21 <= 120 0,00024 X 12 + 0,00013 X 22 <= 120 0,00024 X 13 + 0,00013 X 23 <= 120 0,00024 X 14 + 0,00013 X 24 <= 120 0,00024 X 15 + 0,00013 X 25 <= 120

42 0,00024 X 16 + 0,00013 X 26 <= 120 c. Pewarna Alami Pewarna/zat aditif adalah bahan yang ditambahkan kepada makanan atau minuman untuk meningkatkan nilai mutu dari produk yang di produksi. Untuk pewarna sendiri berfungsi untuk meningkatkan warna buah yang ada didalam susu yoghurt. Untuk pewarna sendiri masing-masing yoghurt memiliki kadar berbeda (Tabel 14). Tabel 14. Koefisien pewarna alami Bulan Juli Jenis yoghurt Kebutuhan pewarna (liter) Produk yang dihasilkan (kemasan) Koefisien yang dihasilkan RHS 62 323.864 0,00019 100 Agustus 64 337.327 0,00019 100 September Yoghurt 64 334.301 0,00019 100 Oktober Drink 55 288.083 0,00019 100 November 50 263.778 0,00019 100 Desember 53 277.102 0,00019 100 Juli 3 39.080 0,000075 100 Agustus 3 38.506 0,000075 100 September Yoghurt 2 32.759 0,000075 100 oktober Stirred 2 32.184 0,000075 100 November 2 32.759 0,000075 100 Desember 3 36.782 0,000075 100 Berdasarkan Tabel 14. Model ketidaksamaan untuk fungsi kendala ketersediaan pewarna alami dapat disusun berikut : 0,00019 X 11 + 0,000075X 21 <= 100 0,00019 X 12 + 0,000075X 22 <= 100 0,00019 X 13 + 0.000075X 23 <= 100

43 0,00019 X 14 + 0,000075X 24 <= 100 0,00019 X 15 + 0,000075X 25 <= 100 0,00019 X 16 + 0,000075X 26 <= 100 d. Bakteri Tabel 15. Koefisien bakteri Bulan Juli Jenis yoghurt Fungsi dari bakteri ini untuk mengasamkan susu, agar menjadi yoghurt. Bakteri yang digunakan untuk mengasamkan susu adalah bakteri X. Koefisien untuk masing-masing jenis yoghurt dapat dillihat pada Tabel 14. RHS untuk bakteri adalah perjumlahan kebutuhan yoghurt drink dan yoghurt stirred. Karena penggunakan bakteri sangat terbatas jadi kapasitas penggunaan tidak bisa berlebih. Untuk 250 liter sama dengan penggunaan satu (1) botol bakteri. Kebutuhan Bakteri (Botol) Produk yang dihasilkan (kemasan) Koefisien yang dihasilkan RHS 250 323.864 0,00077 264 Agustus 260 337.327 0,00077 274 September Yoghurt 258 334.301 0,00077 269 Oktober Drink 222 288.083 0,00077 234 November 204 263.778 0,00077 215 Desember 214 277.102 0,00077 227 Juli 14 39.080 0,000348 264 Agustus 13 38.506 0,000348 274 September yoghurt 11 32.759 0,000348 269 Oktober Stirred 11 32.184 0,000348 234 November 11 32.759 0,000348 215 Desember 13 36.782 0,000348 227

Berdasarkan Tabel 15, Model ketidaksamaan untuk fungsi kendala ketersediaan bakteri dapat disusun berikut : 44 0,00077 X 11 + 0,000348X 21 <= 264 0,00076 X 12 + 0,000348 X 22 <= 274 0,00078 X 13 + 0,000348X 23 <= 269 0,00077 X 14 + 0,000348 X 24 <= 234 0,00078 X 15 + 0,000348 X 25 <= 215 0,00079 X 16 + 0,000348 X 26 <= 227 3. Kendala ketersediaan jam tenaga kerja langsung Tenaga kerja langsung pada PT. Cimory Cisarua Bogor berjumlah 150 orang (3 shift). Untuk bagian produksi pembuatan yoghurt sendiri, karyawan langsung yang bekerja berjumlah 19 orang terbagi dalam 3 shift dan 2 Shift. Ketersediaan jam tenaga kerja langsung digunakan untuk memproduksi susu yoghurt untuk dijadikan dasar perhitungan kendala. Hal ini dikarenakan adanya hubungan jam kerja kerja dengan tenaga kerja yang berkaitan langsung dengan produksi susu yoghurt. ketersediaan dan nilai koefisien jam tenaga kerja langsung untuk proses produksi susu yoghurt dapat dilihat pada Tabel 16.

45 Tabel 16. Koefisien jam Tenaga kerja langsung Tahun 2010 Bulan Jam kerja/ bulan (jam) Produksi (kemasan) Koefisien (jam/kemasan) RHS Juli 85 323.864 0,00026 525 Agustus 88,43 337.327 0,00026 525 September 87,67703704 334.301 0,00026 525 Oktober 76,11407407 288.083 0,00026 525 November 70 263.778 0,00027 525 Desember 73,36692308 277.102 0,00026 525 Bulan Jam kerja/ Produksi Koefisien bulan (jam) (kemasan) (jam/kemasan) Juli 72,5 39.080 0,00186 525 Agustus 71,57 38.506 0,00186 525 September 61,99 32.759 0,00189 350 Oktober 61,04 32.184 0,00190 350 November 62,00 32.759 0,00189 350 Desember 68,70 36.782 0,00187 350 Berdasarkan nilai koefisien dan nilai total ketersediaan jam kerja TKL yang telah diperoleh, maka fungsi kendala jam tenaga kerja langsung dapat disusun berikut : 0,00026 X 11 <= 525 0,00026 X 12 <= 525 0,00026 X 13 <= 525 0,00026 X 14 <= 525 0,00027 X 15 <= 525 0,00026 X 16 <= 525 0,00186 X 21 <= 525

46 0,00186 X 22 <= 525 0,00189 X 23 <= 350 0,00190 X 24 <= 350 0,00189 X 25 <= 350 0,00187 X 26 <= 350 4. Kendala ketersediaan jam kerja mesin Cimory memiliki beberapa mesin yang berbeda fungsi dan kegunaannya yaitu mesin pasteurisasi, mesin inkubasi, mesin mixing, mesin filling dan mesin homogenisasi. Kapasitas mesin dan waktu operasinya memiliki batasan berbeda untuk setiap jenis yoghurt yang diproduksi. Nilai koefisien pada fungsi kendala jam kerja mesin, merupakan lamanya (jam) penggunaan mesin yang dibutuhkan untuk memproduksi satu satuan produk susu yoghurt. Ketersediaan jam kerja mesin merupakan kemampuan maksimal mesin untuk digunakan dalam proses produksi. Ketersedian ini merupakan hasil perkalian dari lamanya pemakaian maksimum sebuah mesin selama satu hari dengan jumlah hari kerja di PT. Cimory Cisarua Bogor selama 1 (satu) bulan. Rinciannya sebagai berikut : Untuk mengetahui ketersediaan jam kerja mesin digunakan rumus : Dimana : (4) Dij = koefisien jam kerja mesin ke-i untuk memproduksi satu satuan Produk j (jam/satu satuan produk) dimana, i=1 untuk mesin pateurisasi, i=2 mesin inkubator, i=3 untuk mesin homogenisasi,

47 i=4 mesin Mixing akhir, i=5 untuk mesin filling Berdasarkan Lampiran 5. Fungsi kendala jam kerja mesin dapat ditentukan sebagai berikut: a. Kendala Jam Kerja Mesin Pasteurisasi Mesin pasteurisasi digunakan oleh kedua jenis produk. Prosesnya dilakukan selama 30 detik dengan suhu 70-80 0 C. kapasitas isi untuk mesin ini adalah 250 liter yang beroperasi 525 jam per bulan Lampiran 6. disusun koefisien untuk jam kerja mesin, yaitu: 0,00003 X 11 + 0,00003 X 21 <= 525 0,00003 X 12 + 0,00003 X 22 <= 525 0,00003 X 13 + 0,00003 X 23 <= 525 0,00003 X 14 + 0,00003 X 24 <= 525 0,00003 X 15 + 0,00003X 25 <= 525 0,00003 X 16 + 0,00003 X 26 <= 525 b. Kendala Jam Kerja Mesin Inkubator Mesin inkubator adalah mesin pemanas 43-48 0 C. selain untuk pemanasan susu, mesin ini berguna untuk menjaga suhu agar tetap stabil. mesin inkubator yoghurt drink berjumlah 3 (tiga) mesin dan mesin inkubator yoghurt stirred yang digunakan berjumlah Satu (1) mesin dengan kapasitas 5.400 liter. mesin ini sekali proses seberlangsung selama 7 jam. Kapasitas jam kerja mesin untuk yoghurt drink 525 jam per bulan dan untuk yoghurt stirred 350 per bulannya. Dari Lampiran 6 dapat di susun koefisien untuk mesin inkubator adalah : 0,001296 X 11 <= 525 0,001296 X 12 <= 525 0,001296 X 13 <= 525

48 0,001296 X 14 <= 525 0,001296 X 15 <= 525 0,001296 X 16 <= 525 0,001296 X 21 <= 350 0,001296 X 22 <= 350 0,001296 X 23 <= 350 0,001296 X 24 <= 350 0,001296 X 25 <= 350 0,001296 X 26 <= 350 c. Kendala Mesin Homogenisasi Mesin homogenisasi digunakan untuk yoghurt drink. Kapasitas isi untuk mesin ini adalah 10 ton dan waktunya proses berlangsung dalam waktu 1 jam. Jam kerja mesin yang tersedia dalam satu (1) bulan berjumlah 525 jam. Dari Lampiran 6 dapat dirumuskan koefisien untuk mesin homogenisasi adalah : 0,0001 X 11 <= 525 0,0001 X 12 <= 525 0,0001 X 13 <= 525 0,0001 X 14 <= 525 0,0001 X 15 <= 525 0,0001 X 16 <= 525 d. Kendala Mesin Mixing Mesin mixing memiliki kapasitas isi sebanyak 850liter/mesin, waktu proses selama 10 menit. ada tiga (3) mesin untuk yoghurt drink dan tiga (3) mesin untuk yoghurt stirred. Dari Lampiran 6 dapat disusun koefisien fungsi kendala berikut : 0,000065 X 11 <= 525 0,000065 X 12 <= 525 0,000065 X 13 <= 525

49 0,000065 X 14 <= 525 0,000065 X 15 <= 525 0,000065 X 16 <= 525 0,0002 X 21 <= 350 0,0002 X 22 <= 350 0,0002 X 23 <= 350 0,0002 X 24 <= 350 0,0002 X 25 <= 350 0,0002 X 26 <= 350 e. Kendala Jam Kerja Mesin Pengemasan Untuk mesin pengemas (fiiling) digunakan tenaga langsung mesin untuk yoghurt drink berkapasitas isi 5.000 botol per jam. Dan untuk yoghurt stirred pengisian ke dalam cup dilakukan oleh manusia dengan kapasitas per jam 600 cup. RHS 525 adalah jam kerja untuk yoghurt drink (3 shift) selama 1 bulan dan RHS 350 untuk yoghurt stirred (2 shift) selama 1 bulan. Berdasarkan Lampiran 6 dapat disusun koefisien kendala jam kerja mesin pengemasan berikut : 0,0002 X 11 <= 525 0,0002 X 12 <= 525 0,0002 X 13 <= 525 0,0002 X 14 <= 525 0,0002 X 15 <= 525 0,0002 X 16 <= 525 0,00167 X 21 <= 350 0,00167 X 22 <= 350 0,00167 X 23 <= 350 0,00167 X 24 <= 350 0,00167 X 25 <= 350

50 0,00167 X 26 <= 350 5. Kendala Permintaan Untuk produk yoghurt stirred selain untuk dipasarkan secara langsung juga ada beberapa konsumen yang memasan secara rutin setiap harinya. Untuk pemesan tetap, Cimori harus menyediakan tidak kurang dari 13.750 cup perbulannnya. Untuk kendala permintaan sebagai berikut : X 21 >= 13.750 X 22 >= 13.750 X 23 >= 13.750 X 24 >= 13.750 X 25 >= 13.750 X 26 >= 13.750 4.7. Analisis Primal Analisis primal digunakan untuk melihat kombinasi produksi yang seharusnya diproduksi oleh perusahaan agar perusahaan memperoleh keuntungan yang optimal. Keputusan yang dibentuk pada model Linear Programming terdiri dari 12 peubah dan dibatasi oleh 12 macam kendala. Untuk menghasilkan LP optimum diperlukan 12 langkah (step) iterasi. Hasil lindo untuk optimasi produk yoghurt Cimory dapat dilihat pada Lampiran 7. Berdasarkan hasil olahan software Lindo output optimal yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 17.

51 Tabel 17. Kombinasi optimum produk yoghurt Bulan peubah Kondisi aktual (Kemasan) Kondisi optimal (Kemasan) Perbedaan Persentase Selisih (%) Juli X11 323,864 248,138 75,727 23.38 Agustus X12 337,327 264,561 72,766 21.57 September X13 334,301 262,251 72,050 21.55 Oktober X14 288,083 220,643 67,441 23.41 November X15 263,778 193,020 70,758 26.82 Desember X16 277,102 204,894 72,208 26.06 Juli X21 39,080 209,581-170,501-436.29 Agustus X22 38,506 209,581-171,075-444.28 September X23 32,759 185,186-152,427-465.30 Oktober X24 32,184 184,211-152,027-472.37 November X25 32,759 185,186-152,427-465.30 Desember X26 36,782 187,166-150,384-408.85 Pada Tabel 17, diketahui bahwa untuk produk yoghurt drink pada kondisi aktual lebih besar daripada kondisi optimal. Hal ini tunjukan oleh hasil yang di dapat bernilai positif, yaitu selama periode enam (6) bulan yogurt drink mengalami produksi berlebih. Kondisi berlebih tertinggi terdapat pada bulan Agustus dan Desember 2010, yaitu 72.766 dan 72.208, yang berarti perusahaan harus mengurangi produk berlebih dan menggantinya dengan produk lain, yaitu yoghurt stirred. Untuk produksi yoghurt stirred belum mencapai kondisi optimal ditunjukan oleh tanda negatif dihasilkan. Selisih negatif yang terbesar pada tahun 2010 terjadi pada bulan Agustus (-171,075). Hal ini menunjukan bahwa produksi yoghurt stirred masih jauh dari tingkat optimal yang seharusnya dicapai. Kondisi negatif ini didasarkan pada kebutuhan berlebih pada saat bulan puasa (Ramadhan, 2010) dan perusahaan belum mampu untuk

52 memperhitungkan berapa produksi optimum untuk membuat yoghurt stirred pada bulan tersebut. Bedasarkan analisis primal yang ditunjukan pada Tabel 16 dan penjelasan yang telah dijabarkan produksi yoghurt stirred masih jauh dari tingkat optimal yang seharusnya dicapai. Maka dari itu, perusahaan perlu meningkatkan produksi susu yoghurt stirred dan mengurangi produksi susu yoghurt drink untuk mencapai tingkat optimum produksi. Total keuntungan aktual yang diperoleh perusahaan untuk memproduksi susu yoghurt drink dan stirred selama periode Enam (6) bulan tahun 2010 sebesar Rp2.356.998.625 sedangkan hasil analisis optimasi berdasarkan software Lindo denan keuntungan optimal Rp2.978.937.000, Selisih Rp621.938.375 didapat perusahaan apabila berproduksi secara optimal. 4.8. Analisis Dual Jumlah produksi susu yoghurt setiap bulannnya sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya yang dimiliki. Ketersediaan sumber daya dapat dikatakan terbatas, atau tidak terbatas dilihat berdasarkan nilai hasil dual yang didapatkan. Analisis dual merupakan penilaian terhadap sumber daya yang dimiliki dengan menilai hasil slack, atau surplus dan nilai dual. Nilai sumber daya terbatas dilihat dengan nilai slack sama dengan nol. Nilai slack menunjukan sumber daya langka, atau terbatas, sehingga disebut kendala aktif. Kendala aktif dapat diartikan sangat memengaruhi keuntungan optimal perusahaan. Untuk nilai slack atau surplus lebih dari nol dapat diartikan bahwa sumber daya yang tersedia adalah berlebih yang disebut juga dengan kendala tidak aktif (pasif). Kendala pasif ini dapat diartikan bahwa sumber daya tersedia tidak memengaruhi keuntungan optimal perusahaan. Nilai dual merupakan nilai harga sumber daya yang menunjukkan besarnya pengaruh terhadap nilai fungsi tujuan akibat penambahan, atau pengurangan pada nilai sebelah kanan kendala. Nilai dual positif pada sumber

daya terbatas menunjukkan bahwa setiap penambahan sumber daya satu satuan, akan meningkatkan nilai fungsi tujuan nilai dual. Nilai dual negatif pada sumber daya terbatas menunjukkan bahwa setiap penambahan sumber daya satu (1) satuan, akan menurunkan nilai fungsi tujuan nilai dual tersebut. Nilai dual sama dengan nol menunjukkan bahwa sumberdaya dinyatakan berlebih dan berstatus kendala tidak aktif (pasif). Nilai dual tersebut menunjukkan penambahan, atau pengurangan pada sumber daya tidak akan mempengaruhi nilai fungsi tujuan. 4.8.1 Status Penggunaan Bahan Baku Susu Segar Jumlah bahan baku susu segar untuk pembuatan yoghurt drink dan stirred untuk setiap bulannya melebihi kapasitas produksi aktual. Hal ini ditunjukan oleh nilai surplus disetiap bulannya selama periode yang dianalisis oleh LP. Secara rinci hasil analisis dual penggunaan bahan baku susu segar dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Status penggunaan bahan baku Susu Segar Bulan Slack or Surplus Dual prices (Rp) Juli 3.876 0,00000 Agustus 707 0,00000 September 3.275 0,00000 Oktober 1.390 0,00000 November 6.637 0,00000 Desember 4.173 0,00000 53 Tabel 18 menunjukkan adanya nilai lebih dari nol pada kolom Slack or Surplus setiap bulannya. Hal ini berarti status penggunaan bahan baku susu segar dalam kondisi berlebih (surplus) dan nilai dualnya sama dengan nol setiap bulan, artinya penggunaan bahan susu segar setiap bulan termasuk kendala tidak aktif yang tidak akan mempengaruhi nilai fungsi tujuan, apabila terjadi penambahan, atau pengurangan pada bahan

baku susu segar. Nilai surplus terbesar ditunjukkan pada bulan November dan Desember 2010, yaitu 6.637 liter dan 4.173 liter. Hal ini dikarenakan perusahaan terlalu banyak menerima pasokan susu dari peternak yang ada. Bedasarkan kebijakan perusahaan untuk susu yang berlebih dapat disalurkan, atau dijual kembali kepada perusahaan lain, seperti diamond Es krim. Untuk menanggulangi kelebihan susu, maka perusahaan memutuskan untuk memasok susu dari dua (2) peternak, yaitu dari peternak Giri Tani dan Mega Mendung. 4.8.2 Status Penggunaan Bahan Pembantu Bahan baku pembantu untuk membuat yoghurt terdiri dari beberapa jenis produk, yaitu : a. Gula Gula pasir dijadikan kendala di dalam mengoptimalkan jumlah yoghurt yang diproduksi. Selain itu, jumlah persediaan gula pasir untuk setiap bulan masih melebihi kapasitas aktual, dikarenakan manajemen menerapkan sistem level stok pada setiap bahan pembantu. Untuk level stok gula pasir adalah dua (2) ribu liter per sekali kirim. Artinya pemasok gula pasir dapat mengirim kembali kepada Cimory setelah gula digudang mencapai 2.000 liter. Dengan pengiriman gula yang tetap (20 liter per sekali kirim). Tabel 19. Status penggunaan bahan pembantu gula pasir Bulan Slack or Surplus Dual prices (Rp) Juli 6.722 0,00000 Agustus 9.083 0,00000 September 9.214 0,00000 Oktober 10.880 0,00000 November 9.317 0,00000 Desember 11.505 0,00000 54

Tabel 19 menunjukkan gula pasir merupakan kendala tidak aktif, yang ditunjukkan dengan nilai lebih dari nol pada kolom Slack or Surplus setiap bulannya. Status penggunaan gula pasir berada dalam kondisi berlebih (surplus) dan nilai dualnya sama dengan nol setiap bulan, artinya penggunaan gula pasir setiap bulan masih lebih kecil daripada ketersediaannya di gudang. Nilai surplus terbesar ditunjukkan pada bulan Desember 2010 sebesar 11.505 liter. Hal ini dikarenakan perusahaan sengaja melakukan penyimpanan gula untuk mengantisipasi permintaan yang tinggi menjelang tahun baru, khususnya yang datang ke Resto Cisarua Bogor. b. Pemanis Tabel 20. Status penggunaan bahan pembantu gula pasir Bulan Slack or Surplus Dual prices (RP) Juli 33,2 0,00000 agustus 29,2 0,00000 September 32,9 0,00000 Oktober 43 0,00000 November 49,6 0,00000 Desember 46,5 0,00000 55 Pada Tabel 20, ditunjukan bahwa pemanis merupakan kendala tidak aktif (pasif), dikarenakan nilai surplus lebih dari nol. Untuk nilai surplus tertinggi selama periode analisis ditunjukan pada bulan November dan Desember, karena permintaaan yoghurt cukup tinggi, maka perusahaan harus menyediakan bahan pemanis yang cukup banyak.

56 c. Pewarna Tabel 21. Status penggunaan bahan pembantu pewarna Bulan Slack or Surplus Dual prices (Rp) Juli 37,2 0,00000 Agustus 34,1 0,00000 September 36,3 0,00000 Oktober 44,3 0,00000 November 49,5 0,00000 Desember 47,1 0,00000 Dari hasil Tabel 21 dapat dijelaskan bahwa bahan penolong pewarna masih berlebih dan dimasukan ke dalam kendala tidak aktif (pasif). Untuk surplus tertinggi berada pada bulan November dan Desember yaitu 49,1 dan 47,1 liter. Jadi untuk meminimaliskan berlebihnya sumber daya, perusahaan harus mengoptimalkan jumlah produksi agar keuntungan yang didapatkan optimal. d. Bakteri Tabel 22. Status penggunaan bahan pembantu bakteri Bulan Slack or Surplus Dual prices (Rp) Juli 0 1.535.065 Agustus 0 1.577.632 September 0 1.533.334 Oktober 0 1.466.234 November 0 1.389.743 Desember 0 1.405.064 Berdasarkan Tabel 22 untuk bakteri slack or surplus bernilai nol berbeda dengan kendala lain. Untuk dual prices terbesar terdapat pada bulan Agustus (Rp1.577.632) yang berarti apabila perusahaan dapat memproduksi susu dengan menggunakan bakteri sebesar satu

57 satuan, maka perusahaan (Rp1.533.334). mendapatkan keuntungan dual price 4.8.3 Status Penggunaan Jam Tenaga Kerja Langsung Tenaga kerja langsung (TKL) pada PT. Cimory merupakan tenaga kerja tetap yang bekerja secara langsung disetiap langkah proses produksi yoghurt, baik untuk jenis Drink, atau stirred. Tenaga kerja yang dimiliki PT. Cimory berjumlah 150 orang untuk tiga (3) shift. Untuk pembuatan yoghurt sendiri karyawan yang ada berjumlah 19 orang untuk 3 shift pekerja yoghurt drink dan 2 shift untuk pekerja yoghurt stirred. Khusus untuk tenaga kerja yoghurt stirred, apabila pekerjaan telah selesai dan waktu masih tersedia, maka karyawan akan menyelesaikan pekerjaaan untuk produk yang lain. Untuk itu, agar tidak terjadi pemborosan tenaga kerja, maka tenaga kerja harus dimanfaatkan seoptimal mungkin. Analisis dual penggunaan jam tenaga kerja langsung terhadap produksi yoghurt drink dan yoghurt stirrred PT. Cimory dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Status penggunaan jam tenaga kerja langsung Bulan Jenis Slack or Surplus Dual prices (Rp) Juli 460,50 0,00 Agustus 456,21 0,00 September 456,82 0,00 Drink Oktober 467,64 0,00 November 472,89 0,00 Desember 471,73 0,00 Juli 135,18 0,00 Agustus 135,18 0,00 September 0,00 246.772,48 Stirred Oktober 0,00 234.079,29 November 0,00 273.211,26 Desember 0,00 420.875,90

Tabel 23 menunjukan bahwa yoghurt drink masih ada pemborosan waktu kerja karyawan, yang ditunjukan hasil slack or surplus yang lebih besar dari nol dan nilai dual prices sama dengan nol. Nilai surplus terbesar untuk yoghurt drink ada pada bulan November dan Desember 2010, yaitu 472,89 jam dan 471,73 jam dikarenakan jumlah produksi tidak optimal. Untuk itu, perusahaan harus memperhitungkan dan memaksimalkan jam kerja karyawan, seperti mengoptimalkan jumlah shift setiap harinya. Dari hasil pengurangan kelebihan jam kerja dengan waktu kerja aktual dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Perbandingan jam kerja aktual dan jam kerja optimal Bulan Jenis Slack or Surplus Jam Jam kerja aktual optimal Juli 460.50 525.00 64.50 Agustus 456.21 525.00 68.79 September 456.82 525.00 68.18 Drink Oktober 467.64 525.00 57.36 November 472.89 525.00 52.11 Desember 471.73 525.00 53.27 58 Untuk mengoptimalkan jam kerja karyawan, maka pengurangann shift kerja untuk yoghurt drink baiknya dilakukan. Untuk jam kerja karyawan yoghurt stirred termasuk kendala berstatus aktif karena nilai slack or surplus bernilai nol dan nilai dual lebih dari nol. Untuk nilai dual terbesar ada pada bulan desember yaitu 420.875,90. artinya bahwa apabila perusahaan menaikan tenaga kerja satu (1) satuan, maka perusahaan mendapat keuntungan Rp. 420.875. Hal ini dikarenakan pada bulan Desember terjadi peningkatan permintaan susu yoghurt stirred. 4.8.4 Status Penggunaan Jam kerja Mesin Jam kerja mesin dimasukan ke dalam kendala karena penggunaannya harus dioptimalkan setiap harinya. Untuk mesin di bagian

yoghurt drink dan yoghurt stirred ada beberapa macam, tetapi memiliki fungsi yang sama. Dari hasil olahan Lindo diketahui semua penggunaan jam kerja mesin masih berlebih (kendala pasif), karena nilai slack or surplus bernilai lebih nol dan nilai dual bernilai nol. a. Mesin Pasteurisasi Tabel 25 Status penggunaan jam kerja mesin pasteurisasi Bulan Slack or Surplus Dual prices (Rp) Juli 511,30 0,00 Agustus 510,78 0,00 September 511,58 0,00 Oktober 512,86 0,00 November 513,66 0,00 Desember 513,29 0,00 59 Berdasarkan Tabel 25, kendala ini termasuk kendala tidak aktif, dikarenakan jam mesin yang tersedia untuk produksi masih berlebih, dengan surplus terbesar pada bulan Desember 2010.

60 b. Mesin Inkubasi Tabel 26. Status penggunaan jam kerja mesin inkubasi Bulan Jenis Slack or Surplus Dual prices (Rp) Juli 203,42 0,00 Agustus 182,12 0,00 September 185,12 0,00 Drink Oktober 239,04 0,00 November 274,85 0,00 Desember 259,46 0,00 Juli 78,39 0,00 Agustus 78,39 0,00 September 110,00 0,00 Stirred Oktober 111,27 0,00 November 110,00 0,00 Desember 107,44 0,00 Berdasarkan Tabel 26, kendala ini termasuk kendala pasif, karena penggunaan jam mesin belum optimal, disebabkan nilai slack or suplus yang lebih dari nol dan nilai dual prices sama dengan nol. Untuk pemakaian jam mesin yang belum optimal terjadi pada bulan November dan Desember 2010, yaitu untuk yoghurt drink 274, 85 jam dan 259,46 jam dan untuk yoghurt stirred 110 jam dan 107, 44 jam c. Mesin Homogenisasi Tabel 27. Status penggunaan jam kerja mesin homogenisasi Bulan Slack or Surplus Dual prices (Rp) Juli 500,19 0,00 Agustus 498,55 0,00 September 498,78 0,00 Oktober 502,93 0,00 November 505,70 0,00 Desember 504,51 0,00

61 Berdasarkan Tabel 27, mesin homogenisasi masih mengalami surplus jam kerja dikarenakan nilai slack or surplus lebih dari nol dan nilai dual prices sama dengan nol. Surplus tertinggi ada pada bulan November dan Desember, yaitu 505,7 jam dan 504,51 jam d. Mesin Mixing Sama dengan mesin lainnya, untuk mesin mixing masih terjadi kelebihan jam kerja, akibat nilai slack or surplus bernilai lebih dari nol dan nilai dual prices sama dengan nol. Nilai surplus terbesar terdapat pada bulan November 2010. Untuk melihat nilai surplus or slack mesin mixing dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 28. Status penggunaan jam kerja mesin mixing Bulan Slack or Surplus Dual prices (Rp) Juli 508,88 0,00 Agustus 507,80 0,00 September 507,96 0,00 Oktober 510,66 0,00 November 512,46 0,00 Desember 511,69 0,00 Juli 308,08 0,00 Agustus 308,08 0,00 September 312,97 0,00 Oktober 313,93 0,00 November 312,97 0,00 Desember 312,57 0,00

62 e. Kemasan Tabel 29. Status penggunaan jam kerja mesin pengemas Bulan Slack or Surplus Dual prices (Rp) Juli 475,38 0,00 Agustus 472,08 0,00 September 472,55 0,00 Oktober 480,88 0,00 November 486,40 0,00 Desember 484,02 0,00 Juli 0,00 523830,75 Agustus 0,00 495798,94 September 40,75 0,00 Oktober 42,36 0,00 November 40,75 0,00 Desember 37,44 0,00 Berdasarkan Tabel 29, mesin kemas masih mengalami surplus jam kerja, karena nilai dari slack or surplus lebih nol dan nilai dual sama dengan dengan nol. Untuk yoghurt stirred pengemasan dilakukan manual oleh tenaga manusia, berbeda dengan yoghurt drink yang menggunakan mesin. Untuk yoghurt stirred tidak semua jam kerja mesin berlebih, karena pada bulan Juli dan Agustus kendala ini termasuk kendala aktif, karena jam mesin sudah terpakai secara maksimum dan apabila perusahaan menambah satu (1) satuan jam kerja mesin maka perusahaan mendapatkan keuntungan dual prices Rp. 52.3830,75 dan Rp 495.798,94 4.8.5 Status Permintaan Bulanan Yoghurt Stirred Cimory memiliki beberapa konsumen tetap yang memesan susu yoghurt dengan kapasitas telah ditentukan. Konsumennya adalah pemilik kedai Cimory yang ada di tempat-tempat perbelanjaan. Sistem pembeliannya adalah pembelian terputus, yaitu Cimory tidak ikut campur

mengenai produk yang telah dibeli. Berdasarkan hasil Pengolahan Lindo untuk Permintaan yoghurt Stirred yang optimal dapat dilihat pada Tabel 30. Tabel 30. Status permintaan bulanan Yoghurt Stirred Bulan Slack or Surplus Dual prices Juli 195.831,00 0,00 Agustus 195.831,00 0,00 September 171.436,00 0,00 Oktober 170.461,00 0,00 November 171.436,00 0,00 Desember 173.416,00 0,00 63 Dari Tabel 30, permintaan termasuk ke dalam kendala tidak aktif karena untuk produksi yoghurt stirred masih berlebih setiap bulannya. Untuk surplus terbesar terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2010, dikarenakan manajemen mengantisipasi adanya permintaan berlebih disaat liburan sekolah dan puasa Ramadhan. 4.9 Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kepekaan model setelah hasil optimasi ada, disamping berfungsi mengetahui sejauhmana hasil optimasi dapat diperlakukan pada kondisi dan situasi berbeda. Pengaruh perubahan dapat dilihat dari selang kepekaan yang terdiri dari batas kenaikan (allowable increase) dan penurunan (allowable decrease). Jika perubahan masih dalam selang increase dan decrease maka tidak akan terjadi perubahan pada kombinasi produk optimal. Tetapi, jika terjadi perubahan diluar batasan yang ada, maka nilai dari kombinasi optimal dapat berubah. Semakin kecil selang kepekaan maka semakin peka terhadap perubahan nilai optimal. Analisis sensitivitas terbagi atas dua bagian yaitu analisis sensitivitas nilai koefisien fungsi tujuan dan analisis sensitivitas nilai sebelah kanan kendala atau Right Hand Side (RHS).

64 4.9.1 Analisis Sensitivitas Nilai Koefisien Fungsi Tujuan Analisis sensitivitas nilai koefisien fungsi tujuan berguna untuk mengetahui tingkat perubahan dari nilai fungsi tujuan, yaitu apabila tujuan yang telah optimal mengalami perubahan, dan mengetahui sejauhmana nilai koefisien fungsi tujuan dapat digunakan agar tidak merubah nilai dari kombinasi produk yang dihasilkan. Hasil analisis sensitivitas nilai koefisien fungsi tujuan model LP pada kondisi optimal selama periode yang dianalisis untuk produksi susu yoghurt drink dan yoghurt stirred pada PT. Cimory dapat dilihat pada Tabel 31. Tabel 31. Analisis sensitivitas nilai koefisien fungsi tujuan Tahun 2010 Bulan Jenis Yoghurt Peubah Current Coef Allowable Increase Allowable Decrease Juli X11 1.182 1.935,6 1.182 Agustus X12 1.199 1.808,2 1.199 September X13 1.196 1.045,3 1.196 Drink Oktober X14 1.129 984,07 1.129 November X15 1.084 1.157,3 1.084 Desember X16 1.110 1.786,6 1.110 Juli X21 1.409 INFINITY 874,8 Agustus X22 1.377 INFINITY 827,9 September X23 1.000 INFINITY 466,4 Stirred Oktober X24 955 INFINITY 444,7 November X25 1.000 INFINITY 516,3 Desember X26 1.276 INFINITY 787 Tabel 31 menunjukan bahwa untuk yoghurt drink memiliki batas atas (allowable increase) dan batas bahwa (allowable decrease) untuk semua bulan yang dianalisis. Untuk produk yoghurt drink di bulan Juli perubahan yang diperbolehkan agar kombinasi tetap optimum adalah menaikan koefisien hingga Rp. 1.935,6149, atau menjaga agar koefisien tetap pada kondisi awal. Berbeda dengan yoghurt stirred yang hanya memiliki batasan bahwa saja (allowable Decrease). Seperti pada bulan