Lampiran 1 Permodelan Struktur Atas (3D)

dokumen-dokumen yang mirip
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR

BAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR

BAB IV ESTIMASI DIMENSI KOMPONEN STRUKTUR

BAB V PENULANGAN STRUKTUR

fc ' = 2, MPa 2. Baja Tulangan diameter < 12 mm menggunakan BJTP (polos) fy = 240 MPa diameter > 12 mm menggunakan BJTD (deform) fy = 400 Mpa

BAB V PENULANGAN BAB V PENULANGAN. 5.1 Tulangan Pada Pelat. Desain penulangan pelat dihitung berdasarkan beban yang dipikul oleh

PERHITUNGAN STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI

BAB V PENULANGAN STRUKTUR

BAB IV ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR. 1 basement. Denah bangunan hotel seperti terlihat pada gambar 4.1 : Gambar 4.1.

ANALISA PELAT LANTAI DUA ARAH METODE KOEFISIEN MOMEN TABEL PBI-1971

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS PEMBEBANAN STRUKTUR. A. Spesifikasi Data Teknis Banguan

BAB V ANALISIS PEMBEBANAN

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan

BAB V PERBANDINGAN DEFORMASI DAN PENULANGAN DESAIN. Pada bab V ini akan membahas tentang perbandingan deformasi dan

BAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN. Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi

BAB V DESAIN PENULANGAN. beban gempa statik arah X. Maka kita ambil konfigurasi tersebut untuk dirancang

BAB I. Perencanaan Atap

DAFTAR ISTILAH. Al = Luas total tulangan longitudinal yang memikul puntir

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

BAB IV PERENCANAAN AWAL (PRELIMINARY DESIGN)

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan

DAFTAR NOTASI. Luas penampang tiang pancang (mm²). Luas tulangan tarik non prategang (mm²). Luas tulangan tekan non prategang (mm²).

BAB V PENULANGAN ELEMEN VERTIKAL DAN HORIZONTAL

Gambar 5.1 Struktur Portal Balok dan Kolom

BAB V PERANCANGAN STRUKTUR. Perhitungan tulangan lentur diambil dari momen 3-3 B15 pada lantai 5. Momen tumpuan positif = 0,5. 266,624 = 133,312 KNm

BAB V PEMBAHASAN. bahan yang dipakai pada penulisan Tugas Akhir ini, untuk beton dipakai f c = 30

PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG SEKOLAH SMK PEMBANGUNAN NASIONAL AL-MUHYIDDIN KEC. BANJARSARI, CIAMIS, JAWA BARAT

D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Eksentrisitas dari pembebanan tekan pada kolom atau telapak pondasi

Yogyakarta, Juni Penyusun

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL.. i. LEMBAR PENGESAHAN ii. KATA PENGANAR.. iii ABSTRAKSI... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang... 1

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis dan perancangan pada struktur gedung kampus

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERHOTELAN DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) DI KOTA PADANG

DAFTAR NOTASI. xxvii. A cp

BAB II BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA. 1. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03

Pembebanan I. Beban pada Pelat Pelat lantai A. Beban Hidup Beban hidup (PPI 83 tabel 3.1) : 250 kg/m 2

BAB V DESAIN TULANGAN ELEMEN GEDUNG. Berdasarkan hasil analisis struktur dual system didapat nilai gaya geser setiap

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG APARTEMEN SEMBILAN LANTAI DI YOGYAKARTA. Oleh : PRISKA HITA ERTIANA NPM. :

DOKUMEN GAMBAR UNTUK TUGAS PEMBESIAN Hotma Prawoto - DTS SV UGM 1

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Struktur Bangunan Gedung. 2.2 Program Komputer Rekayasa. 2.3 Desain Penampang

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG. Pada perencanaan gedung ini penulis hanya merencanakan gedung bagian atas

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG ASRAMA MAHASISWA UGM KOMPLEKS KINANTI MENGGUNAKAN METODE PRACETAK (PRECAST) DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING FRAME

xxv = Kekuatan momen nominal untuk lentur terhadap sumbu y untuk aksial tekan yang nol = Momen puntir arah y

BAB II STUDI PUSTAKA

LAMPIRAN I (Tabel SNI ) 1.1. Tabel SNI , Penentuan Kategori Resiko Bangnan Gadung Untuk Beban Gempa

BAB V ANALISIS PEMBEBANAN STRUKTUR. A. Spesifikasi Data Teknis Banguan

PRESENTASI TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI D III TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

Perhitungan Penulangan Kolom Suatu kolom portal beton bertulang, yang juga berfungsi menahan beban lateral, dengan dimensi seperti gambar :

BAB IV PEMODELAN STRUKTUR

PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG BERATURAN BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

BAB III METODE PENELITIAN

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

BAB V PERHITUNGAN STRUKTUR

PERENCANAAN LANTAI KENDARAAN, SANDARAN DAN TROTOAR

PERBANDINGAN STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN STRUKTUR BAJA DARI ELEMEN BALOK KOLOM DITINJAU DARI SEGI BIAYA PADA BANGUNAN RUMAH TOKO 3 LANTAI

DAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

Re-Desain Teknis & Biaya Struktur Portal Beton (Kasus: Gedung 3 Lantai SMP GIKI 3 Surabaya) Julistyana Tistogondo

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan sistem struktur penahan gempa ganda, sistem pemikul momen dan sistem

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL

Andini Paramita 2, Bagus Soebandono 3, Restu Faizah 4 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN 2 LANTAI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

5.2 Dasar Teori Perilaku pondasi dapat dilihat dari mekanisme keruntuhan yang terjadi seperti pada gambar :

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah Langkah Perancangan. Langkah langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini :

PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB )

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

2.5.3 Dasar Teori Perhitungan Tulangan Torsi Balok... II Perhitungan Panjang Penyaluran... II Analisis dan Desain Kolom...

PERHITUNGAN STRUKTUR GEDUNG SANTIKA HOTEL BEKASI DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

DAFTAR NOTASI. = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balok-kolom (mm²) = Luas penampang tiang pancang (mm²)

DAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

BAB III METODOLOGI PEMBAHASAN

1. Rencanakan Tulangan Lentur (D19) dan Geser (Ø =8 mm) balok dengan pembebanan sbb : A B C 6 m 6 m

ABSTRAK. Kata Kunci : Gedung Parkir, Struktur Baja, Dek Baja Gelombang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.6.4 Perhitungan Sambungan Balok dan Kolom

BAB IV ANALISA STRUKTUR DAN PENULANGAN STRUKTUR. 4.1 Analisa Gedung Dengan Sistem Perletakan Sendi

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL AJIE MULYA JALAN DR CIPTO 198 SEMARANG

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tata Langkah Penelitian. Tata langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini : Mulai

BAB II LANDASAN TEORI

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING

DAFTAR NOTASI. A cp. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

BAB III METODOLOGI III-1 PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BPS PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN BETON PRACETAK

MODIFIKASI GEDUNG BANK CENTRAL ASIA CABANG KAYUN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. tiap lantai. Berikut ini perhitungan beban-beban tersebut.

PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH MENENGAH ATAS EMPAT LANTAI DAN SATU BASEMENT DI SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

BAB 3 ANALISIS PERHITUNGAN

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan

PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN DI KOTA PADANG

BAB III METODOLOGI PEMBAHASAN. Adapun data-data yang didapat untuk melakukan perencanaan struktur. a. Gambar arsitektur (gambar potongan dan denah)

PERENCANAAN GEDUNG PERHOTELAN EMPAT LANTAI DAN SATU BASEMENT DI PACITAN DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

Reza Murby Hermawan Dosen Pembimbing Endah Wahyuni, ST. MSc.PhD

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA STRUKTUR

Jl. Banyumas Wonosobo

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 6.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PARKIR SUNTER PARK VIEW APARTMENT DENGAN METODE ANALISIS STATIK EKUIVALEN

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Transkripsi:

LAMPIRAN 31

Lampiran 1 Permodelan Struktur Atas (3D) 32

Lampiran 2 Denah Kolom, Balok, Dinding Geser, dan Plat struktur atas 1. Denah Lantai Dasar 2. Denah lantai P2A, P3A,P4A,P5A,P6A (Lantai Parkir) 33

3. Denah Lantai 8-30 (Hunian) 4. Denah Lantai 31-34 (Hunian) 34

5. Denah Lantai Atap 35

Lampiran 3 Denah Potongan Potongan 1 Potongan 2 36

Potongan -3 Potongan -4 37

Lampiran 4 Distribusi Pembebanan 1. Distribusi Pembebanan Super Dead load pada Lantai Typical (Hunian) 2. Distribusi Pembebanan Super Dead load pada seluruh lantai 38

Lampiran 5 Respon Spektrum Gempa Rencana 39

Lampiran 6 Faktor daktilitas maksimum, faktor reduksi gempa maksimum, faktor tahanan lebih struktur dan faktor tahanan lebih total beberapa jenis sistem dan subsistem struktur gedung 40

Lampiran 7 Berat Bahan Bangunan berdasarkan PBI 1983 41

Lampiran 8 Berat Komponen-Komponen Gedung berdasarkan PBI 1983 42

Lampiran 9 Beban Hidup pada Lantai Gedung berdasarkan PBI 1983 43

Lampiran 10 Momen pelat persegi yang menumpu pada keempat tepinya akibat beban terbagi rata 44

Lampiran 10a Momen pelat persegi yang menumpu pada keempat tepinya akibat beban terbagi rata 45

Lampiran 11 Detail Perhitungan Struktur Pelat ANALISIS STRUKTUR PELAT 1. ANALISIS STRUKTUR PELAT HUNIAN Data teknis : Mutu beton (fc) : 29,05 Mpa Mutu baja (fy) : 400 Mpa Beban lantai (qll) : 2,5 KN/m 2 Selimut beton : 25 mm = 0,025 m Berat satuan spesi atau adukan : 0,21 KN/m 2 Berat keramik : 0,24 KN/m 2 Berat satuan beton bertulang : 24 KN/m 3 - Lx1 : panjang plat efektif arah x - Ly1 : panjang plat efektif arah y - Mlx : momen lapangan arah x - Mtx : momen tumpuan arah x - Mly : momen lapangan arah y - Mty : momen tumpuan arah y Perhitungan : Panjang plat arah x (Ly) = 5 m Panjang plat arah y (Lx) = 5 m Asumsi menggunakan Balok 300 mm x 500 mm (B30x50), berdasarkan persamaan 4 dan persamaan 5. Lyn = ly-1/2b3-1/2b4 = 5000-300-300 = 4400 mm Lxn = lx-1/2b3-1/2b4 = 5000-300-300 = 4400 mm Menentukan nilai α berdasarkan persamaan 9 α 1 = = 0,315 karena dimensi balok typical maka : α 1 = α 2 = α 3 = α 4, sehingga : α m = (αi)/n = (α 1 + α 2 + α 3+ α4)/n = (0,315x4)/4 = 0,315 Perbandingan antara Ly dan Lx (β) β = = = 1,00 Menentukan tebal plat yang dibutuhkan h (mm), berdasarkan persamaan 10. h = = ( ) = 127,97 mm Menentukan tebal plat minimum (hmin) dan tebal plat maksimum (hmaks), berdasarkan persamaan 11 dan persamaan 12. h maks = = ( ) = 129,026 mm h min = = = 104.296 mm 46

Jadi, diambil tebal plat = 130 mm = 13 cm untuk plat lantai hunian. Pembebanan : Beban mati (qdl) Beban sendiri plat = 24 KN/m 3. 0,13 m = 3,12 KN/m 2 Berat spesi atau adukan 5 cm = 0.05 m. 22 KN/m 3 = 1,10 KN/m 2 Berat keramik atau finishing = 0,24 KN/m 2 Berat mekanikal elektrikal = 0,26 KN/m 2 qdl total = 4,72 KN/m 2 Beban hidup (qll) = 2,5 KN/m 2 Beban terfaktor (qu) qu = 1,2 qdl + 1,6 qll = 1,2. 4,72 + 1,6. 2,5 = 9,664 KN/m 2 Momen Rancangan Berdasarkan karakteristik plat diatas dan menggunakan teknik interpolasi, dari tabel A-14 dalam buku Dasar-dasar Perencanaan Beton bertulang, Kusuma, G. (1991), diperoleh faktor pengali momen sebagai berikut : Cx + = 21 Cx - = 52 Cy + = 21 Cx - = 52 MIx = Cx +. 0,001. qu. Lx 2 = 21. 0,001. 9,664. (5 2 ) = 5,074 KNm MIy = Cy +. 0,001. qu. Lx 2 = 21. 0,001. 9,664. (5 2 ) = 5,074 KNm Mtx = Cx -. 0,001. qu. Lx 2 = -52. 0,001. 9,664. (5 2 ) = -12,563 KNm Mty = Cy -. 0,001. qu. Lx 2 = -52. 0,001. 9,664. (5 2 ) = -12,563 KNm Asumsi diameter tulangan di lapangan 10 mm sehingga As adalah 78,54 mm 2 dan jarak tulangan (s) di lapangan 125 mm sehingga : Ф mn > mu 0,8. (As/s). fy. 0,85. d > mu 0,8. (78,54/125). 400. 0,85. 105 > mu 17,945 KNm > 12,563 KNm (memenuhi syarat perencanan) 2. ANALISIS STRUKTUR PLAT PARKIR Data teknis : Mutu beton (fc) : 29,05 Mpa Mutu baja (fy) : 400 Mpa Beban lantai (qll) : 4 KN/m 2 Selimut beton : 20 mm = 0,02 m Berat satuan spesi atau adukan : 22 KN/m 2 Berat keramik : 0,24 KN/m 2 Berat satuan beton bertulang : 24 KN/m 3 - Lx1 : panjang plat efektif arah x - Ly1 : panjang plat efektif arah y - Mlx : momen lapangan arah x - Mtx : momen tumpuan arah x - Mly : momen lapangan arah y - Mty : momen tumpuan arah y 47

Perhitungan : Panjang plat arah x (Ly) = 5,7 m Panjang plat arah y (Lx) = 5 m Asumsi menggunakan Balok 300 mm x 500 mm (B 30x50), berdasarkan persamaan 4 dan persamaan 5. Lyn = ly-1/2b3-1/2b4 = 5700-300-300 = 5100 mm Lxn = lx-1/2b3-1/2b4 = 5000-300-300 = 4400 mm Menentukan nilai α berdasarkan persamaan 9. α 1 = = 0,315 karena dimensi balok typical maka : α 1 = α 2 = α 3 = α 4 α m = (αi)/n = (α 1 + α 2 + α 3+ α4)/n = (0,315x4)/4 = 0,315 Perbandingan antara Ly dan Lx (β) β = = = 1,14 Menentukan tebal plat yang dibutuhkan h (mm), berdasarkan persamaan 10. h = = ( ) = 147,343 mm Menentukan tebal plat minimum (hmin) dan tebal plat maksimum (hmaks), berdasarkan persamaan 11 dan persamaan 12. h maks = = ( ) = 148,994 mm h min = = = 117.596 mm Jadi, diambil tebal plat = 150 mm = 15 cm untuk plat lantai parkir Pembebanan : Beban mati (qdl) Beban sendiri plat = 24 KN/m 3. 0,15 m = 3,6 KN/m 2 Beban super dead load (sdl) = 1,6 KN/m 2 qdl total = 5,2 KN/m 2 Beban hidup (qll) = 4 KN/m 2 Beban terfaktor (qu) qu = 1,2 qdl + 1,6 qll = 1,2. 5,2 + 1,6. 4 = 12,64 KN/m 2 Momen Rancangan Berdasarkan karakteristik plat diatas dan menggunakan teknik interpolasi, dari tabel A-14 dalam buku Dasar-dasar Perencanaan Beton bertulang, Kusuma, G. (1991), diperoleh faktor pengali momen sebagai berikut : Cx + = 21 Cx - = 54 Cy + = 25 Cx - = 59 MIx = Cx +. 0,001. qu. Lx 2 = 21. 0,001. 12,64. (5 2 ) = 6,636 KNm MIy = Cy +. 0,001. qu. Lx 2 = 25. 0,001. 12,64. (5 2 ) = 7,9 KNm Mtx = Cx -. 0,001. qu. Lx 2 = -54. 0,001. 12,64. (5 2 ) = -17,064 KNm 48

Mty = Cy -. 0,001. qu. Lx 2 = -59. 0,001. 12,64. (5 2 ) = -18,644 KNm Asumsi diameter tulangan di lapangan 10 mm sehingga As adalah 78,54 mm 2 dan jarak tulangan di lapangan 125 mm sehingga : Ф mn > mu 0,8. (As/s). fy. 0,85. d > mu 0,8. (78,54/125). 400. 0,85. 125 > mu 21,36 KNm > 18,644 KNm (memenuhi syarat perencanan) 3. ANALISIS STRUKTUR PELAT WATER TORN Data teknis : Mutu beton (fc) : 29,05 Mpa Mutu baja (fy) : 400 Mpa Beban lantai (qll) : 4 KN/m 2 Selimut beton : 25 mm = 0,025 m Berat satuan spesi atau adukan : 22 KN/m 2 Berat keramik : 0,24 KN/m 2 Berat satuan beton bertulang : 24 KN/m 3 - Lx1 : panjang plat efektif arah x - Ly1 : panjang plat efektif arah y - Mlx : momen lapangan arah x - Mtx : momen tumpuan arah x - Mly : momen lapangan arah y - Mty : momen tumpuan arah y Perhitungan : Panjang plat arah x (Ly) = 5 m Panjang plat arah y (Lx) = 3 m Asumsi menggunakan Balok 300 mm x 500 mm (B 30x50), berdasarkan persamaan 4 dan persamaan 5. Lyn = ly-1/2b3-1/2b4 = 5000-300-300 = 4400 mm Lxn = lx-1/2b3-1/2b4 = 3000-300-300 = 2400 mm Menentukan nilai α berdasarkan persamaan 9. α 1 = = 0,578 karena dimensi balok typical maka : α 1 = α 2 = α 3 = α 4, sehingga : α m = (αi)/n = (α 1 + α 2 + α 3+ α4)/n = (0,315x4)/4 = 0,578 Perbandingan antara Ly dan Lx (β) β = = = 1,67 Menentukan tebal plat yang dibutuhkan h (mm), berdasarkan persamaan 10. h = = ( ) = 112,27 mm Menentukan tebal plat minimum (hmin) dan tebal plat maksimum (hmaks), berdasarkan persamaan 11 dan persamaan 12. 49

h maks = = ( ) = 119,65 mm h min = = = 91,97 mm Jadi, diambil tebal plat = 130 mm = 13 cm untuk plat lantai water torn. Pembebanan : Beban mati (qdl) Beban sendiri plat = 24 KN/m 3. 0,13 m = 3,12 KN/m 2 Beban super dead load = 20 KN/m 2 qdl total = 23,12 KN/m 2 Beban hidup (qll) = 1,5 KN/m 2 Beban terfaktor (qu) qu = 1,2 qdl + 1,6 qll = 1,2. 23,12 + 1,6. 1,5 = 30,144 KN/m 2 Momen Rancangan Berdasarkan karakteristik plat diatas dan menggunakan teknik interpolasi, dari tabel A-14 dalam buku Dasar-dasar Perencanaan Beton bertulang, Kusuma, G. (1991), diperoleh faktor pengali momen sebagai berikut : Cx + = 14 Cx - = 57 Cy + = 38 Cx - = 81 MIx = Cx +. 0,001. qu. Lx 2 = 14. 0,001. 30,144. (3 2 ) = 3,798 KNm MIy = Cy +. 0,001. qu. Lx 2 = 38. 0,001. 30,144. (3 2 ) = 10,309 KNm Mtx = Cx -. 0,001. qu. Lx 2 = -57. 0,001. 30,144. (3 2 ) = -15,448 KNm Mty = Cy -. 0,001. qu. Lx 2 = -81. 0,001. 30,144. (3 2 ) = -21,953 KNm Asumsi diameter tulangan di lapangan 13 mm sehingga As adalah 132,73 mm 2 dan jarak tulangan di lapangan 100 mm sehingga : Ф mn > mu 0,8. (As/s.fy). 0,85. ds > mu 0,8. (132,73/100). 400. 0,85. 105 > mu 37,91 KNm > 21,953 KNm (memenuhi syarat perencanan) 50

Lampiran 12 Perhitungan Analisis Struktur Balok Kontrol Penulangan Momen fy : 400 Mpa Fc : 37,35 Mpa jenis balok b (mm) Mu tulangan jenis tulangan As as. Fy 0,85*fc'*b a h Ds d B30X40 300 63,176 3 D16 602,88 241152 9524,25 25,320 400 30 370 B30X50 300 103,384 4 D19 803,84 321536 9524,25 33,760 500 50 450 B30X60 300 92,694 3 D19 602,88 241152 9524,25 25,320 600 50 550 B40X50 400 117,433 4 D22 803,84 321536 12699 25,320 500 30 470 B40X60 400 160,768 5 D22 1004,8 401920 12699 31,650 600 50 550 d-a/2 Mn (Nmm) Mn (KNm) ФMn Status εy β1 β1.d-a εc' status 357,340 86173281,13 86,173 68,938 Aman 0,002 0,798 269,94 0,000188 Aman 433,120 139263717,6 139,263 111,410 Aman 0,002 0,798 325,34 0,000208 Aman 537,340 129580641,1 129,580 103,664 Aman 0,002 0,798 413,58 0,000122 Aman 457,340 147051308,2 147,051 117,641 Aman 0,002 0,798 349,74 0,000145 Aman 534,175 214695669 214,695 171,756 Aman 0,002 0,798 407,25 0,000155 Aman Kontrol Penulangan Geser Fy Fc : 400 Mpa : 37,35 Mpa jenis balok b (mm) Vu H ds d x²y Ф.1/24. fc. x²y Ф.1/24. fc. x²y (KN) Tu Vc (N) Vc (KN) B30X40 300 68,75 400 30 370 26973000 5151391,738 5,151 19,433 113057,57 113,058 B30X50 300 103,59 500 50 450 28125000 5371404,465 5,371 34,007 137452,95 137,453 B30X60 300 45,95 600 50 550 34375000 6565049,902 6,565 25,51 167998,05 167,998 B40X50 400 77,49 500 30 470 64343000 12288436,53 12,288 11,161 191415,96 191,416 B40X60 400 189,68 600 50 550 67375000 12867497,81 12,867 56,694 223997,40 223,997 Vs (KN) 2/3.b.d. fc' (N) 3.b.d. fc' (KN) status Smaks Sdipakai Vs.s fy.d Av Av (mm) -21,391 452248,3831 452, 2248 aman 185 150-3208,64 148000-0,02168-21,68 0,667 550031,8172 550,032 aman 225 200 133,4098 180000 0,000741 0,741165-106,731 672261,11 672,261 aman 275 250-26682,8 220000-0,12129-121,286-88,096 765970,2344 765,970 aman 235 250-22024 188000-0,11715-117,149 28,909 896348,1466 896,348 aman 275 250 7227,316 220000 0,032851 32,85144 51

jenis balok b (mm) Vu Vc (KN) Av S s D Vs Vs Vn ФVn status B30X40 300 68,75 113,058 250 150 174,5 349 200000 200 313,058 234,7935 aman B30X50 300 103,59 137,453 250 150 213,75 427,5 200000 200 337,453 253,08975 aman B30X60 300 45,95 167,998 250 100 263,75 527,5 200000 200 367,998 275,9985 aman B40X50 400 77,49 191,416 333,33 150 213,75 427,5 266666,67 266,67 458,082 343,562 aman B40X60 400 189,68 223,997 333,33 100 263,75 527,5 266666,67 266,67 490,663 367,99775 aman Kontrol Penulangan Torsi ke-1 Fy Fc : 400 Mpa :37,35 Mpa jenis balok b (mm) h ds Aoh (mm²) Ao Tu (KNm) Tu(N) Tn Tn.S 2.A0.fy.cotФ B30X40 300 400 30 81600 69360 19,433 19433000 22862352,94 22862352941 55488000 B30X50 300 500 50 80000 68000 34,007 34007000 40008235,29 40008235294 54400000 B30X60 300 600 50 100000 85000 25,51 25510000 30011764,71 30011764706 68000000 B40X50 400 500 30 149600 127160 11,161 11161000 13130588,24 13130588235 101728000 B40X60 400 600 50 150000 127500 56,694 56694000 66698823,53 66698823529 102000000 Avt begel terpasang As Avs Avt+Avs 75. fc'.b.s /1200.fy b.s/3.fy status Ph (mm) s (mm) Ph/8 s dipilih 412,023 D10-100 78,5 1570,00 1982,023 1750,781 250 aman 1160 79,21198 145 100 735,446 D10-150 78,5 1046,67 1782,112 1750,781 250 aman 1200 88,09771 150 150 441,349 D13-100 132,665 2653,3 3094,649 1750,781 250 aman 1400 85,7383 175 100 129,075 D13-100 132,665 2653,3 2782,375 2334,375 333,33 aman 1560 95,36096 195 100 653,910 D13-100 132,665 2653,3 3307,210 2334,375 333,33 Aman 1600 80,22774 200 100 kesimpulan : jarak begel telah memenuhi standar perencanaan luas tulangan torsi total minimal telah memenuhi persyaratan berdasarkan pasal 13.6.5 SNI 03-2847-2002 yakni : Avt+Avs > 75. fc'.b.s/1200.fy Avt+Avs > b.s/3.fy berarti penggunaaan tulangan torsi memenuhi keamanan. Kontrol Penulangan Torsi ke-2 Fy Fc : 400 Mpa : 37,35 Mpa jenis balok b (mm) h Tu (KNm) Acp (mm²) Pcp (mm) Ф fc'/12 Acp²/Pcp (Ф fc'/12) *(Acp²/Pcp) B30X40 300 400 19,433 120000 1400 0,38196654 10285714,29 3928798,695 3,929 B30X50 300 500 34,007 150000 1600 0,38196654 14062500 5371404,465 5,371 B30X60 300 600 25,51 180000 1800 0,38196654 18000000 6875397,716 6,875 B40X50 400 500 11,161 200000 1800 0,38196654 22222222,22 8488145,328 8,488 B40X60 400 600 56,694 240000 2000 0,38196654 28800000 11000636,34 11,001 Status perlu tul. Torsi perlu tul. torsi perlu tul. torsi perlu tul. torsi perlu tul. torsi 52

Kontrol dimensi penampang balok terhadap momen torsi jenis balok b (mm) h (mm) Ds Aoh (mm²) Ph Vu d (vu/b.d)^2 Tu (KNm) B30X40 300 400 30 81600 1160 68,75 349 0,431 19,433 3,966 B30X50 300 500 50 80000 1200 103,59 427,5 0,652 34,007 14,068 B30X60 300 600 50 100000 1400 45,95 527,5 0,084 25,51 4,413 B40X50 400 500 30 149600 1560 77,49 427,5 0,205 11,161 0,209 B40X60 400 600 50 150000 1600 189,68 527,5 0,808 56,694 5,624 Mpa Mpa Vc 2. fc'/3 Vc/b.d Mpa status 4,397 2,097 113057,57 4,074 1,080 3,865 Oke 14,721 3,837 137452,95 4,074 1,072 3,859 Oke 4,498 2,121 167998,05 4,074 1,062 3,852 Oke 0,415 0,644 191415,96 4,074 1,119 3,895 Oke 6,432 2,536 223997,4 4,074 1,062 3,852 Oke Kesimpulan: Dimensi balok sudah memenuhi syarat. 53

Lampiran 13. Perhitungan Analisis Struktur Kolom 1. Gaya-gaya dalam maksimum yang dihasilkan dari program ETABS v 9.0.7 Jenis Kolom Pu (KN) Vu 2 (KN) Vu 3 (KN) T (KNm) Mu 2 (KNm) Mu 3 (KNm) K100X50 3141,59 61,9 104,7 3,915 171,921 75,677 K140X50 3765,33 32,68 84,48 3,675 132,987 54,063 K40X40 117,78 10,33 9,05 0,664 11,742 15,153 K45X60 983,18 47,05 41,87 1,691 62,306 60,269 K45X70 2238,18 41,37 43,33 2,195 64,557 59,364 K50X100 2931,22 30,33 30,16 3,915 39,315 49,047 K50X50 882,77 32,03 87,58 0,838 113,929 46,418 K50X80 1401,21 19,51 4,9 3,482 7,817 18,94 K60X45 1142,29 23,33 18,98 1,691 28,377 37,753 K70X45 1186,03 44,13 55,31 2,195 75,453 57,83 K80X50 1977,57 52,08 50,07 3,501 100,176 102,643 Tinjauan Beban Aksial pada Penampang Kolom Fy : 400 Mpa Fc : 37,35 Mpa 2. Hasil Analisis Struktur Kolom terhadap Beban Aksial (Pn) JENIS KOLOM Pu (KN) D As (mm 2 ) Cb ab Ccb =Pnb Prb(N) Prb(KN) Ket Εs K100X50 3141,59 2808,24 27475 560,7 447,1583 7098078 4613751 4613,751 aman 0,0391 K140X50 3765,33 3311,98 20606,25 800,7 638,5583 10136314 6588604 6588,604 aman 0,0571 K40X40 117,78-36,92 1607,68 203,4 162,2115 2059924 1338950 1338,95 aman 0,0123 K45X60 983,18 768,93 3967,39 322,5 257,1938 3674366 2388338 2388,338 aman 0,0212 K45X70 2238,18 1994,38 6838,92 381,6 304,326 4347715 2826015 2826,015 aman 0,0256 K50X100 2931,22 2597,87 27475 560,7 447,1583 7098078 4613751 4613,751 aman 0,0391 K50X50 882,77 698,97 6079,04 261,6 208,626 3311677 2152590 2152,59 aman 0,0166 K50X80 1401,21 1127,86 19625 440,7 351,4583 5578960 3626324 3626,324 aman 0,0301 K60X45 1142,29 928,04 3967,39 322,5 257,1938 3674366 2388338 2388,338 aman 0,0212 K70X45 1186,03 942,23 6838,92 381,6 304,326 4347715 2826015 2826,015 aman 0,0256 K80X50 1977,57 1704,22 19625 440,7 351,4583 5578960 3626324 3626,324 aman 0,0301 3. Hasil Analisis Struktur Kolom terhadap Momen Torsi (Tr) Jenis Kolom Tu d tulangan terpasang jenis tulangan (D) x²y Tr(Nmm) Tr(KNm) K100X50 3,915 934,5 56 25 1,62E+08 24795434 24,795 K140X50 3,675 1334,5 42 25 2,33E+08 35576058 35,576 K40X40 0,664 339 8 16 32768000 5006512 5,007 K45X60 1,691 537,5 14 19 71188000 10876574 10,877 54

Jenis Kolom Tu d tulangan terpasang jenis tulangan (D) x²y Tr(Nmm) Tr(KNm) K45X70 2,195 636 18 22 84878000 12968222 12,968 K50X100 3,915 934,5 56 25 1,62E+08 24795434 24,795 K50X50 0,838 436 16 22 74088000 11319655 11,320 K50X80 3,482 734,5 40 25 1,27E+08 19405123 19,405 K60X45 1,691 537,5 14 19 71188000 10876574 10,877 K70X45 2,195 636 18 22 84878000 12968222 12,968 K80X50 3,501 734,5 40 25 1,27E+08 19405123 19,405 4. Hasil Analisis Struktur Kolom terhadap Gaya Geser (Vr) dan Momen Torsi (Tr) Jenis Kolom Vu Vc Vc(KN) Vs (KN) Vsr Vsr(KN) K100X50 104,7 475930,3 475,93-301,43 1903721 1903,72 K140X50 84,48 679645,8 679,65-538,846 2718583 2718,58 K40X40 9,05 138119,1 138,12-123,036 552476,4 552,48 K45X60 41,87 246368,4 246,37-176,585 985473,7 985,47 K45X70 43,33 291516,9 291,52-219,3 1166067 1166,07 K50X100 30,16 475930,3 475,93-425,664 1903721 1903,72 K50X50 87,58 222049,9 222,05-76,0832 888199,5 888,20 K50X80 4,9 374072,6 374,07-365,906 1496290 1496,29 K60X45 18,98 246368,4 246,37-214,735 985473,7 985,47 K70X45 55,31 291516,9 291,52-199,334 1166067 1166,07 K80X50 50,07 374072,6 374,07-290,623 1496290 1496,29 55

Lampiran 15. Grafik perbandingan beban geser statik arah x dengan 0,8 statik Grafik perbandingan beban geser statik arah x dengan 0,8 statik STATIK ARAH X 0,8 STATIK 45 40 35 30 Jumlah lantai 25 20 15 10 5 0 0 10 20 30 40 50 60 70 Gaya geser (KN) 56

Lampiran 16. Grafik perbandingan beban geser statik arah y dengan 0,8 statik Grafik perbandingan beban geser statik arah y dengan 0,8 statik 45 statik arah y 0,8 statik 40 35 30 Jumlah lantai 25 20 15 10 5 0 0 10 20 30 40 50 60 70 Gaya geser (KN) 57