DOKUMEN GAMBAR UNTUK TUGAS PEMBESIAN Hotma Prawoto - DTS SV UGM 1

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DOKUMEN GAMBAR UNTUK TUGAS PEMBESIAN Hotma Prawoto - DTS SV UGM 1"

Sudomo Iskandar
7 tahun lalu
Tontonan:

1 DOKUMEN GAMBAR UNTUK TUGAS PEMBESIAN Hotma Prawoto - DTS SV UGM 1

2 E 4000 D C C B A Hotma Prawoto - DTS SV UGM 2

3 E 4000 D C C B A Hotma Prawoto - DTS SV UGM 3 DENAH TIE BEAM & POER

4 400/600 E 400/ / / / / / / / / / / /600 D C C 400/ /600 B 400/600 A Hotma Prawoto - DTS SV UGM 4 DENAH BALOK LANTAI 2 & 3

5 Hotma Prawoto - DTS SV UGM 5

6 E D C Semua ukuran balok C B A Hotma Prawoto - DTS SV UGM 6 DENAH BALOK RING

7 2 D D 16 3 D 16 3 D 16 5 D 16 2 D D D 16 3 D 16 PENULANGAN BALOK ANAK Hotma Prawoto - DTS SV UGM 7

8 400x x x x 400 PORTAL AS B, C, D Hotma Prawoto - DTS SV UGM 8

9 sengkang Tum: 4D Lap: 2D sengkang Tum: 4D Lap: 2D sengkang Tum: 2D Lap: 2D PORTAL AS B, C, D Hotma Prawoto - DTS SV UGM 9

10 400x x x 400 PORTAL AS A & E Hotma Prawoto - DTS SV UGM 10

11 sengkang Tum: 2D8-200 Lap: 2D8-200 sengkang Tum: 4D Lap: 2D D 19 7 D 19 sengkang Tum: 4D Lap: 2D D 19 7 D 19 sengkang Tum: 2D Lap: 2D PORTAL AS A & E Hotma Prawoto - DTS SV UGM 11

12 PORTAL AS C Hotma Prawoto - DTS SV UGM 12

13 sengkang Tum: 4D Lap: 2D sengkang Tum: 4D Lap: 2D PORTAL AS C Hotma Prawoto - DTS SV UGM 13

14 400x x x 400 PORTAL AS 1 & 5 Hotma Prawoto - DTS SV UGM 14

15 sengkang Tum: 2D8-200 Lap: 2D8-200 sengkang Tum: 4D Lap: 2D D 19 6 D 19 sengkang Tum: 4D Lap: 2D D 19 6 D 19 sengkang Tum: 2D Lap: 2D PORTAL AS 1 & 5 Hotma Prawoto - DTS SV UGM 15

16 400x x x x x 400 PORTAL AS 2 & 4 Hotma Prawoto - DTS SV UGM 16

17 sengkang Tum: 2D8-200 Lap: 2D8-200 sengkang Tum: 4D Lap: 2D sengkang Tum: 4D Lap: 2D sengkang Tum: 2D Lap: 2D PORTAL AS 2 & 4 Hotma Prawoto - DTS SV UGM 17

18 400x x 400 PORTAL AS 3 Hotma Prawoto - DTS SV UGM 18

19 sengkang Tum: 4D Lap: 2D D 19 sengkang Tum: 4D Lap: 2D D 19 sengkang Tum: 2D Lap: 2D PORTAL AS 3 Hotma Prawoto - DTS SV UGM 19

20 SUPLEMEN KHUSUS Hotma Prawoto - DTS SV UGM 20

21 PELAT BETON PELAT LANTAI / ATAP ANALISIS PELENTURAN PADA PENAMPANG PERSEGI P 1 kn P 2 kn w kn/m b C c garis netral daerah tekan M n T s z A s garis netral y (a). lendutan / lenturan daerah tarik (a). tampang (b). regangan M max (b). diagram momen lentur Hotma Prawoto - DTS SV UGM 21

22 PELAT BETON Tampang Seimbang & Pembatasan Tulangan Serat tepi tekan Serat tepi tarik C cb T sb z d b A sb c b y a b = c b garis netral PELAT LANTAI / ATAP PELENTURAN PADA PENAMPANG PERSEGI f c = 0.85 f c C cb M nb z = c b a b /2 T sb penampang ideal cu max = (a). tampang seimbang (b). regangan seimbang (c). tegangan dan gaya-gaya internal cu max = cu max = c > c b c b C < c b s < y s = y s > y (a) regangan pada A s > A sb (b) regangan berimbang (A s = A sb ) (c) regangan pada A s < A sb Hotma Prawoto - DTS SV UGM 22

23 PELAT BETON Tampang Seimbang Penampang Persegi cu max = 0.003, sehingga: PELAT LANTAI / ATAP PELENTURAN PADA PENAMPANG PERSEGI c b d Dengan Es = 200,000 Mpa s = y f c = 0.85 f c, sehingga c b y a b = c b garis netral C cb M nb z = c b a b /2 T sb Hotma Prawoto - DTS SV UGM 23

24 PELAT BETON Pembatasan Tulangan pada penampang persegi PELAT LANTAI / ATAP PELENTURAN PADA PENAMPANG PERSEGI Hotma Prawoto - DTS SV UGM 24

25 PELAT BETON PELAT LANTAI / ATAP PELENTURAN PADA PENAMPANG PERSEGI Pada perencanaan penampang akibat momen lentur berlaku ketentuan sebagai berikut: 1. Jika R n < R no, maka penampang dianalisis sebagai penampang dengan tulangan tunggal (hanya tulangan tarik saja). Tulangan tekan tetap diberikan dengan luasan tertentu dengan tujuan dapat difungsikan sebagai tulangan montasi 2. Jika R no < R n < R n-max (nilai R nb < R n-max < 1.5 R no ) maka penampang harus direncanakan dengan tulangan rangkap 3. Jika R n > R n-max, maka ukuran penampang harus diperbesar Pelat dengan tebal kurang dari 200 harus direncanakan sebagai penampang dengan tulangan tunggal, sehingga R n < R no Pelat dengan tebal kurang dari 200 harus direncanakan mampu memikul gaya geser yang terjadi tanpa bantuan tulangan geser Hotma Prawoto - DTS SV UGM 25

26 PELAT BETON PELAT LANTAI / ATAP PELENTURAN PADA PENAMPANG PERSEGI Perencanaan Penampang Dengan Bajatulangan Tunggal Salah satu akar persamaan kuadrat tersebut adalah: Luas penampang bajatulangan yang diperlukan adalah: Hotma Prawoto - DTS SV UGM 26

27 PELAT BETON PELAT LANTAI / ATAP Beban Hidup = kn/m 2 50 = tebal finishing 120 = tebal pelat beton Plafon dan penggantungnya Analisis Beban Pelat 1. Beban Mati (D) Berat sendiri pelat = x 24 = kn/m 2 Beban finishing pelat = x 21 = kn/m 2 Berat plafon dan penggantungnya = kn/m 2 2. Beban Hidup (w D ) = kn/m 2 w D = kn/m 2 w U1 = 1.4 w D = kn/m 2 w U2 = 1.2 w D w L = kn/m 2 w U = kn/m 2 ~ 9 kn/m 2 Hotma Prawoto - DTS SV UGM 27

28 PELAT BETON PELAT LANTAI / ATAP M ty M tx M ly M lx b = 1000 mm t = 120 mm As min = 300 mm2/m ly / lx = 1.2 No ly lx Momen / m lebar d Rn a As perlu (mm2/m) Tulangan digunakan (m) (m) Nama Koef. Mn (knm) (mm) (Mpa) pokok pembagi Pokok Pembagi Mlx D D Mly D D Mtx D D Mty D D Hotma Prawoto - DTS SV UGM 28

dokumen-dokumen yang mirip

TEKNIK PEMBESIAN PELAT BETON

TEKNIK PEMBESIAN PELAT BETON TEKNK PEMBESAN PELAT BETON Hotma Prawoto Sulistyadi Program Diploma Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Hotma Prawoto - DTS SV UGM 1 Pembebanan pada pelat Beban Terbagi Rata Berat sendiri