Refisia Caturasa Abstrak/Ringkasan. Pendahuluan

dokumen-dokumen yang mirip
Gejala Pusat - Statistika

TUGAS II STATISTIKA. Oleh. Butsiarah / 15B Kelas B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PROGRAM PASCASARJANA

Interval f nilai Total 50 = N

Nama Penulis Abstrak/Ringkasan. Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

Median (Mdn) Data Tunggal

BAB I PENDAHULUAN. Nilai ujian statistik 5 mahasiswa kelas A adalah 71,75,79,77,73 Nilai ujian statistik 5 mahasiswa kelas B adalah 45,60, 90,85,95

Abstrak/Ringkasan. A.Pendahuluan. Judul Artikel Tabel Distribusi Frekuensi. Bimo Prasetyo

(TENDENCY CENTRAL) Oleh: Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM, MPH.

LAMPIRAN III PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS STANDAR DEVIASI DAN DISTRIBUSIFREKUENSI

UKURAN-UKURAN NILAI PUSAT

S T A T I S T I K A. Pertemuan ke-2

Ukuran Nilai Sentral

UKURAN LOKASI DAN VARIANSI MEAN:

MENGHITUNG NILAI RATA-RATA SUATU DISTRIBUSI DATA

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAGIAN UKURAN PEMUSATAN DAN UKURAN LETAK. Memahami konsep dan menerapkan prosedur statistik dalam menghitung ukuran pemusatan dan ukuran letak.

Materi II STATISTIK DESKRIPTIF STMIK KAPUTAMA BINJAI

UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK. a. Rata rata Hitung adalah jumlah harga harga variabel dibagi banyak harga harga variabel tersebut.

Ukuran Pemusatan (Central Tendency)

Probabilitas dan Statistika Analisis Data dan Ukuran Pemusatan. Adam Hendra Brata

BAB III UKURAN TENGAH DAN DISPERSI

PENGUKURAN DESKRIPTIF

PENGANTAR STATISTIK JR113. Drs. Setiawan, M.Pd. Pepen Permana, S.Pd. Deutschabteilung UPI Pertemuan 6

UKURAN PENYEBARAN DATA

MATERI W11A S T A T I S T I K A. KELAS X, SEMESTER 2. A. UKURAN PEMUSATAN DATA

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL

UKURAN TENGAH DAN UKURAN DISPERSI

Pengukuran Deskriptif. Debrina Puspita Andriani /

UKURAN PEMUSATAN DATA

UKURAN PEMUSATAN DATA STATISTIK

Pengukuran Deskriptif

HARISON,S.Pd,M.Kom JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

Statistika Materi 3 UKURAN PEMUSATAN. Nilai Tunggal yang mewakili Karakteristik Sekumpulan data. Hugo Aprilianto, M.Kom

Masalah Penyebaran data. Riana Nurhayati

TUGAS MANAJEMEN DATA MAKALAH ANALISIS DATA KUANTITATIF

STATISTIKA 1. A. Ukuran Pemusatan Data 11/16/2015. Peta Konsep. A. Ukuran Pemusatan Data

Pengantar Statistik. Nanang Erma Gunawan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MODUL PRAKTIKUM STATISTIKA

. Rumus untuk rata-rata gabungan adalah

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada.

Statistika Pendidikan

Ukuran gejala pusat. Nugraeni

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada.

UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN. Tita Talitha, MT

Aplikasi statistika...

DESKRIPSI DATA. sekumpulan data yang sudah dikumpulkan. Ukuran pemusatan dibagi menjadi dua yaitu:

STATISTIKA 2 UKURAN PEMUSATAN

STATISTIK 1. PENDAHULUAN

STATISTIKA DESKRIPTIF

Kenapa Data Harus Diringkas?

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. yang diperoleh dari pengisian tes dengan menggunakan instrument

STATISTIKA DESKRIPTIF. Tendensi Sentral & Ukuran Dispersi

PENYAJIAN DATA. Cara Penyajian Data meliputi :

STATISTIK DAN STATISTIKA

BESARAN STATISTIK (UKURAN TENGAH DAN UKURAN

Statistika Psikologi 1

Materi W11a S T A T I S T I K A. Kelas X, Semester 2. A. Ukuran Pemusatan Data.

Statistik Deskriptif. Statistik Farmasi 2015

PENGANTAR STATISTIK Pusat Data dan Satistik Pendidikan-Kebudayaan Setjen, Kemdikbud 2014

UKURAN PEMUSATAN MK. STATISTIK (MAM 4137) 3 SKS (3-0) Ledhyane Ika Harlyan

PENGUKURAN DATA DALAM DISTRIBUSI TUNGGAL DAN BERGOLONG

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11

MINGGU KE- III: UKURAN NILAI SENTRAL

STATISTIKA INDUSTRI I. Agustina Eunike, ST., MT., MBA.

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data

dapat digunakan formulasi sebagai berikut : Letak Letak Letak

III. BESARAN, LOKASI, DAN VARIASI

BAB1 PENgantar statistika

KEGIATAN BELAJAR ANALISIS DATA SECARA DESKRIPTIF UNTUK DATA NUMERIK. Dr. Heru Santoso Wahito Nugroho, CPMC

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUKURAN DATA DALAM DISTRIBUSI TUNGGAL DAN BERGOLONG

9. STATISTIKA. f u. X s = Rataan sementara, pilih x i dari data dengan f i terbesar. Ukuran Pemusatan Data A. Rata-rata. 1.

Deviasi rata-rata (rata-rata simpangan) data yang belum dikelompokkan

DISPERSI DATA. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

A. PENYAJIAN DATA. Nama Dwi Willi Nita Wulan Dani. Tabel 3.1

LEMBAR AKTIVITAS SISWA STATISTIKA 2 B. PENYAJIAN DATA

Antiremed Kelas 11 Matematika

BAB I DISTRIBUSI FREKUENSI

1. memiliki Nilai Relatif atau nilai semu 2. Memiliki Nilai Nyata atau Nilai sebenarnya

Distribusi Frekuensi dan Statistik Deskriptif Lainnya

MODUL PRAKTIKUM OLAH DATA STATISTIKA

Statistika Deskriptif & Distribusi Frekuensi

Data Jenis Pekerjaan 60 Ketua RT di Kelurahan Slipi Kecamatan Palmerah Jakarta Barat

STATISTIKA. Created By : Aidah Murdikah SEMESTER 5 KELAS B3 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS HORTIKULTURA

Program Intensif SBMPTN Matematika Dasar KAJI LATIH 13 (STATISTIKA)

KATA PENGANTAR. Kelapa Dua, September Tim Litbang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengertian Statistika (1) Statistika: Ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan, menganalisis, dan menginterprestasikan data menjadi informasi untuk

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BAB 4 UKURAN TENDENSI SENTRAL

Pengumpulan & Penyajian Data

PENGERTIAN STATISTIK. Tim Dosen Mata Kuliah Statistika Pendidikan 1. Rudi Susilana, M.Si. 2. Riche Cynthia Johan, S.Pd., M.Si. 3. Dian Andayani, S.Pd.

BAB 3: NILAI RINGKASAN DATA

Sofiyan Arif Kurniawan

BAB III METODE PENELITIAN

STATISTIKA KELAS : XI BAHASA SEMESTER : I (SATU) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip

7.1 ISTILAH-ISTILAH DALAM STATISTIKA A.

Transkripsi:

Sekilas Tentang Pengukuran Gejala Pusat (Mean, Median, Modus, Kuartal) Refisia Caturasa Refisia@gmail.com http://penulis.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di StatistikaPendidikan.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari StatistikaPendidikan.Com. Abstrak/Ringkasan Artikel ini akan menjelaskan perihal pokok bahasan mengenai. Pengukuran Gejala pusat, yang di dalam nya akan di jelaskan tentang nilai rata-rata, median, modus, kuartil dari data tunggal maupun data kelompok. Serta saya selaku penulis akan memberikan contoh pengerjaan soal, sehingga akan lebih mudah untuk di pahami. Pendahuluan Pengukuran gejala pusat merupakan suatu nilai yang dipandang representatif dapat memberikan gambaran secara umum mengenai keadaan nilai tersebut. Nilai rata-rata tersebut memiliki kecenderungan (tendensi) terletak di tengah-tengah atau pada pusat diantara data-data yang ada. Pengukuran gejala pusat terbagi menjadi mean, median, modus, dan kuartal. 1

Isi Pengertian PENGUKURAN GEJALA PUSAT Ukuran Gejala Pusat disebut juga Ukuran Nilai Pusat disebut juga sebagai ukuran rata-rata (average), disebut juga ukuran tendensi pusat (measure of central tendency), disebut juga ukuran nilai pertengahan (measure of central value), disebut juga ukuran posisi pertengahan (measure of central position). Yaitu suatu nilai yang dipandang representatif dapat memberikan gambaran secara umum mengenai keadaan nilai tersebut. Nilai rata-rata tersebut memiliki kecenderungan (tendensi) terletak di tengah-tengah atau pada pusat diantara data-data yang ada. Macam-macam Ukuran Rata-rata dan Cara Penghitungannya 1. Rata-rata Hitung atau nilai Rata-rata atau Arithmetic Mean atau Mean Nilai nilai data kuantitatif atau dinyatakan dengan x1, x...xn, apabila dalam kumpulan data itu terdapat n buah nilai, simbol n juga akan dipakai untuk menyatakan ukuran sampel, yakni banyak data yang diteliti dalam sampel dengan simbol N dan dipakai untuk menyatakan populasi, yakni banyak anggota terdapat dalam populasi. Rata-rata atau lengkapnya rata-rata hitung, untuk data kuantitatif yang terdapat dalam sebuah sampel dihitung dengan jalan membagi jumlah nilai data oleh banyak data. - Cara Mencari Mean Data Tunggal a.) Data Tunggal, yang seluruh skornya berfrekuensi satu. Rumusnya: X Me N Keterangan: Me Σ X N = Mean (Rata-rata) = Jumlah dari skor-skor (nilai) yang ada = Number of Cases (Banyaknya skor atau nilai)

contoh soal: Nilai statistik mahasiswa: 49, 54, 64, 66, 69, 74, 76, 78, 84, 87, 9 Jawab: X Me N Me = 49:54:64:66:69:74:76:78:84:87:9 11 = 793 11 = 7, 1 b.) Data Tunggal, yang sebagian atau seluruh skornya berfrekuensi lebih dari satu. Rumusnya: fx Me N Keterangan: Me = Mean (Rata-rata) ΣfX = Jumlah dari hasil perkalian antara masing-masing skor (nilai) dengan frekuensinya N = Number of Cases (Banyaknya skor atau nilai) Contoh: Nilai Statistika dari 5 mahasiswa: 59, 79, 89, 84, 87, 99, 9, 78, 79, 69, 54, 59, 64, 89, 99, 79, 74, 89, 79, 76, 99, 49, 59, 79, 66 3

Jawab: - Data terlebih dulu di urutkan dan di buat tabel frekuensi: No Nilai Statistika Frekuensi F*X 1. 49 1 49*1= 49. 54 1 54*1= 54 3. 59 3 59*3= 177 4. 64 1 64*1= 64 5. 66 1 66*1= 66 6. 69 1 69*1= 69 7. 74 1 74*1= 74 8. 76 1 76*1= 76 9. 78 1 78*1= 78 10. 79 5 79*5= 395 11. 84 1 84*1= 84 1. 87 1 87*1= 87 13. 89 3 89*3= 67 14. 9 1 9*1= 9 15. 99 3 99*3= 97 JUMLAH 5 199 fx Me N Me = 199/ 5 = 77, 16 Jadi, Mean dari nilai statistika 5 mahasiswa adalah 77, 16 4

c.) Cara Mencari Mean Untuk Data Kelompokan, Rumusnya: Keterangan Me = Mean (Rata-rata) ΣfX = Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint (Nilai Tengah) dari masing-masing interval dengan dengan frekuensinya N fx Me N = Number of Cases (Banyaknya skor atau nilai) Contoh soal: Data sama seperti soal 1 Nilai Statistika dari 5 mahasiswa: 59, 79, 89, 84, 87, 99, 9, 78, 79, 69, 54, 59, 64, 89, 99, 79, 74, 89, 79, 76, 99, 49, 59, 79, 66 Jawab: - Mengurutkan data yang telah di peroleh; No Nilai Statistika Frekuensi 1. 49 1. 54 1 3. 59 3 4. 64 1 5. 66 1 6. 69 1 7. 74 1 8. 76 1 9. 78 1 10. 79 5 11. 84 1 1. 87 1 5

13. 89 3 14. 9 1 15. 99 3 JUMLAH 5 - Menghitung Range ( Nilai tertinggi- Nilai terendah) 99 49= 50 - Menghitung banyak kelas(k) (K= 1+ 3,3 log n) K= 1 + 3,3 (log 5) = 1 + 3,3 (1,397) = 1 + 4,61 = 5,61 di bulatkan menjadi 6 - Menghitung panjang kelas (P) ( R K ) = 50 5,61 = 8,9 Menjadi 9 Tabel frekuensi distribusi data kelompok; No Nilai Statistika Frekuensi (F) Nilai tengah (Midpoint) 1. 49 57 49:57 = 53 106. 58 66 5 58:66 = 6 310 3. 67 75 67:75 = 71 14 4. 76 84 8 76:84 = 80 640 5. 85 93 5 85:93 = 89 445 6. 94-10 3 94: 10 = 98 94 Jumlah 5 1937 F*Midpoint fx Me N 6

= 1937 5 = 77,48 Jadi, Mean atau nilai rata-rata dari 5 mahasiswa adalah 77,48. Modus atau Mode Untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi. Di gunakan modus di singkat Mo. Modus dapat di batasi dengan: - Nilai variabel yang mempunyai frekuensi tertinggi dalam distribusi (distribusi tunggal) - Titik tengah interval kelas yang mempunyai freluensi tertinggi dalam distribusi (distribusi frekuensi) Modus untuk data kualitatif ditentukan dengan cara menentukan penyebab dari suatu akibat, sedangkan untuk data kuantitatif adalah dengan jalan menentukan frekuensi terbanyak diantara data itu. Jadi modus adalah nilai, bukan frekuensi yang tertinggi. Contoh : jika dalam distribusi tunggal terdapat sampel dengan nilainilai : 1 34 14 34 8 34 34 8 14 Modus dari data tersebut adalah : Mo = 34 Cara Mencari Modus 1) Mencari Modus Untuk Data Tunggal Dilihat dari Skor atau Nilai yang memiliki frekuensi paling banyak. Contoh soal: No Nilai Statistika Frekuensi 1. 49 1. 54 1 3. 59 3 4. 64 1 5. 66 1 6. 69 1 7. 74 1 7

8. 76 1 9. 78 1 10. 79 5 11. 84 1 1. 87 1 13. 89 3 14. 9 1 15. 99 3 JUMLAH 5 Jadi, Nilai modus pada data di atas adalah 79. ) Mencari Modus Untuk Data Kelompokan b1 Mo b p b1 b Keterangan: Mo = Modus b = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak p = Panjang kelas interval b 1 = Frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval yang terbanyak) dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya b = Frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval yang terbanyak) dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya Contoh soal: Tentukan Modusnya? Jawab: No Nilai Frekuensi Statistika (F) 1. 49 57. 58 66 5 8

3. 67 75 4. 76 84 8 5. 85 93 5 6. 94-10 3 Jumlah 5 b1 Mo b p b1 b b = (batas atas 0,5) frekuensi terbanyak = 84 0,5= 83,5 P = 9 (di ambil dari contoh soal pada tabel kelompok di atas) b 1 = 8 = 6 b = 8 5 = 3 Mo = b + p ( b1 ) b1: b = 84,5 + 9 ( 6 6: 3 ) = 84,5 + 9 6 9 = 84,5 + 6 = 89,5 Jadi, nilai modus pada data di atas adalah 89,5 3. Nilai Rata-rata Pertengahan atau Median Median biasanya disimbolkan dengan lambang: Md, Mdn, Me, atau Mn. Median disebut juga dengan istilah nilai rata-rata pertengahan, nilai ratarata letak, nilai posisi tengah. Yaitu suatu nilai atau angka yang membagi suatu distribusi data kedalam dua bagian yang sama besar. Atau nilai yang menunjukkan pertengahan dari suatu distribusi data. Median menentukan letak data setelah data itu disusun menurut urutan nilainya. Kalau nilai median sama dengan maka 50 % dari data harga-harganya paling tinggi sama dengan Me sedangkan 50 % lagi paling rendah sama dengan Me. 9

Jadi median dapat dibatasi sebagai suatu nilai yang membatasi 50% frekuensi distribusi bagian bawah dengan 50% frekuensi distribusi atas. Cara mencari median; a.) Data tunggal - Median untuk data tunggal yang seluruh skornya berfrekuensi satu dan berupa bilangan ganjil Jadi banyaknya data ganjil, maka median Me, setelah data disusun menurut nilainya, merupakan data paling tengah. Contoh : 4; 1 ; 5 ; 7 ; 8 ; 10 ; 10 ; setelah disusun menurut nilainya menjadi : 4 ; 5 ; 7 ; 8 ; 10 ; 10 ; 1 Data paling tengah bernilai 8 jadi Me = 8 Jika datanya banyak menggunakan rumus : N = n + 1 - Median untuk data tunggal yang seluruh skornya berfrekuensi satu dan berupa bilangan genap Untuk sampel berukuran genap. Setelah data disusun menurut urutan nilainya, mediannya diambil rata-rata Hitung dari dua data tengah. Rumusnya : N = n, maka median terletak pada bilangan yang ke (n + (n+1))/. Contoh soal: Nilai statistika dari 6 mahasiswa adalah; 49, 59, 69, 79, 89, 99, Jawab: data tengahnya adalah 69, dan 79, sehingga Me = 1 (69+79) = 74 jadi median nya adalah 74. b.) Data Kelompok 1 n F Md b p f 10

Md = Median b = Batas bawah, dimana median akan terletak n = banyak data/jumlah sampel p = Panjang kelas interval F = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median f = Frekuensi Kelas Median Contoh soal: No Nilai Statistika Frekuensi (F) Frekuensi komulatif atas 1. 49 57. 58 66 5 7 3. 67 75 9 4. 76 84 8 17 5. 85 93 5 6. 94-10 3 5 Jumlah 5 Jawab: 1 n F Md b p f 1 n = 1 5 = 1,5 jadi median akan terletak pada interval yang berada pada 1,5. b = 76 0,5 = 75,5 p = 9 f = 8 F = +5+ = 9 11

1 Md = 75,5 + 9 ( 5;9 8 ) = 75,5 + 9 ( 1,5;9 ) 8 = 75,5 + 9 ( 3,5 8 ) = 75,5 + 3,9375 = 79,43 Jadi, median dari data di atas adalah 79,43 4. Quartile Quartile atau disebut juga kuartil, lebih dikenal dengan istilah Kuartal. Yaitu titik atau skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi kedalam empat bagian yang sama besar, yaitu masing-masing 1 N. Sehingga akan 4 ditemukan Quartile Pertama (Q 1 ), Quartile Kedua (Q ), dan Quartile Ketiga (Q 3 ). Untuk menentukan nilai kwartil : - Susun data menurut urutan nilainya - Tentukan letak Quartile - Tentukan nilai Quartile Cara menentukan Quartile a.) Data tunggal Rumusnya: n N Q n b 4 fi fkb Keterangan: Qn = Quartile yang ke-n (1,, atau 3) b = Batas bawah nyata dari skor atau interval yang mengandung Qn N = Number of Cases (banyak data atau sampel) Fkb = Frekuensi kumulatif yg terletak di bawah skor atau interval yang 1

mengandung Qn fi = Frekuensi dari skor atau interval yang mengandung Qn i = interval class atau kelas interval Contoh soal: No Nilai Statistika Frekuensi Fk. Bawah (x) (F) 1. 49 1 5. 54 1 4 3. 59 3 3 4. 64 1 0 5. 66 1 19 6. 69 1 18 Q 3 7. 74 1 17 8. 76 1 16 9. 78 1 15 Q 10. 79 5 10 11. 84 1 9 1. 87 1 8 Q 1 13. 89 3 5 14. 9 1 4 15. 99 3 1 JUMLAH 5 Jawab: Q 1 = ¼ N = ¼ 5 = 6,5, terletak pada nilai 87 Q = ¼ N = /4 5 = 1,5 b = 87 0,5 = 86,5 b= 78 0,5 = 77,5 f i = 1 f i = 1 Fkb = 8 Fkb = 15 13

Q n n N b 4 f i fk b 1 Q 1 = 86,5 + ( = 86,5 + ( 4 5;8 1 6,5 ;8 1 ) Q = 77,5 + ( ) = 86, 5 + ( - 1,75) = 77,5 + ( = 86,5 1,75 = 77,5,5 = 84, 75 = 75 5; 15 4 1 1,5 ; 15 1 ) ) = 77,5+(-,5) b.) Data Kelompok Rumusnya: Contoh soal: No Keterangan; Q n = Quartile yang ke-n (1,, atau 3) b = Batas bawah nyata dari skor atau interval yang mengandung Q n p = Panjang kelas N = Number of Cases (banyak data atau sampel) fk b = Frekuensi kumulatif yg terletak di bawah skor atau interval yang mengandung Q n f i = Frekuensi dari skor atau interval yang mengandung Q n i = interval class atau kelas interval Nilai Statistika n N fk Q n b p 4 fi Frekuensi (F) Frekuensi komulatif bawah 1. 49 57 5. 58 66 5 3 3. 67 75 18 b 14

4. 76 84 8 16 5. 85 93 5 8 6. 94-10 3 3 Jumlah 5 Q = /4 N = /4 x 5 = 1,5 (terletak pada skor 76-84). Sehingga b= 76-0,5 = 75,50; fi = 8; fkb= 16, dan p= 9. Jadi Q adalah sbb: n N fk Q n b p 4 fi Q = 75,5 + 9 ( = 75, 5 + 9 ( 5; 16 4 8 1,5; 16 8 = 74, 5 + 9 (-3,5) = 74,5 31,5 = 43 b ) ) 15

Penutup Demikian artikel singkat dari penulis megenai pokok bahasan pengukuran gejala pusat, kurang dan lebihnya mohon maaf. Penulis berharap semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca. Penulis mengambil referensi dari berbagai sumber, baik internet maupun bahan ajar yang di berikan oleh BPk. Rahardjo yaitu dosen mata kuliah statistika penulis. Referensi - Modul berupa pdf - Bahan ajar dari Bpk. Raharjo 16

Biografi Penulis Refisia Caturasa. Lahir di Indramayu, pada tanggal 31 Oktober 1994. Anak ke 3 dari 3 bersaudara. Telah Menyelesaikan pendidikan di; - SD Sukamelang II pada tahun 006, - SMPN 1Kroya pada tahun 009, - SMAN 1 Kandanghaur pada tahun 01, - dan sekarang sedang menempuh gelar S1 di Universitas Negeri Jakarta Jurusan P.IPS. 17