IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di beberapa peternak plasma ayam broiler di Kota Depok. Penentuan lokasi penelitian dilakukan atas dasar pertimbangan salah satunya bahwa di Kota Depok merupakan salah satu sentra pengembangan kemitraan oleh Dinas Peternakan Jawa Barat, sehingga menarik untuk dijadikan tempat penelitian. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Desember 2010 sampai dengan Agustus 2011 sedangkan upaya persiapan (prapenelitian) dan penjajakan mulai sejak bulan November 2010. 4.2 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan, pencatatan dan wawancara dengan peternak (responden) dengan menggunakan kuesioner. Data primer yang diperlukan faktor-faktor yang mempengaruhi peternak ayam broiler melakukan kemitraan dan informasi mengenai proses pelaksanaan kemitraan yang telah berlangsung mencakup bentuk serta proses pola kemitraan. Data sekunder dikumpulkan dari dalam dan luar perusahaan. Data yang diperoleh dari dari dalam perusahaan yaitu meliputi data yang relevan dengan kegiatan kemitraan. Data sekunder yang berasal dari luar perusahaan meliputi data bersumber dari instansi pemerintah maupun swasta, penelitian terdahulu, studi literatur di perpustakaan IPB yang mencakup skripsi, buku-buku dan majalah yang berkaitan dengan kegiatan kemitraan. Rincian data dan sumber data tercantum pada Tabel 13. 35
Tabel 13. Jenis Data dan Sumber Data Data yang Diperlukan Data Pokok : 1. Karakteristik peternak 2. Karakteristik usahaternak ayam broiler Data Penunjang : 1. Keadaan umum lokasi penelitian 2. Keadaan peternakan di lokasi penelitian 3. Sarana dan prasarana penunjang kemitraan Sifat Data Pr Sk Kn Kl Responden Responden Sumber Data Aparat desa, Pemerintah Daerah Kota Depok, tokoh masyarakat Perusahaan inti di Kota Depok, Dinas Peternakan Kota Depok, BPS Kota Depok, masyarakat sekitar Perusahaan Inti di Kota Depok, peternak plasma ayam broiler dan masyarakat sekitar Keterangan Pr : Data Primer Sk : Data Sekunder Kn : Data Kuantitatif Kl : Data Kualitatif 4.3 Metode Pengumpulan Data Responden yang digunakan untuk mengetahui pelaksanaan kemitraan ayam broiler di Kota Depok terdiri dari peternak plasma ayam broiler dan peternak mandiri ayam broiler. Dalam penentuan responden yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan proses identifikasi rumah usaha peternakan ayam broiler berdasarkan data Dinas Peternakan dan BPS Kota Depok pada tahun 2010 yang diperoleh hasil dimana seluruh peternak plasma dan peternak mandiri ayam broiler berjumlah 993 peternak ayam broiler. Kemudian dilakukan penarikan sampel yang akan dijadikan responden diambil dari populasi peternak ayam broiler dengan jumlah responden keseluruhan sebanyak 90 peternak ayam broiler. 36
Penentuan sampel dalam penelitian ini (Rachmat, 2004) dengan rumus (Rachmat, 2004) : Keterangan : n = Unit sampel N = Unit populasi d = Tingkat presisi Pada awalnya sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik acak kelompok (cluster random sampling), sehingga setiap unit sampel dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel, karena jumlah populasi dari setiap peternak ayam broiler baik peternak plasma maupun mandiri berbeda sehingga setiap peternak ayam broiler di ambil secara proposional berdasarkan jumlah peternak ayam broiler di Kota Depok. Adapun teknik pengambilan sampel bagi masing-masing peternak ayam broiler baik peternak plasma maupun mandiri di Kota Depok adalah : 1) Peternak plasma ayam broiler di Kota Depok berjumlah 548 orang sehingga sampel yang diambil adalah 50 orang responden peternak plasma 2) Peternak mandiri ayam broiler di Kota Depok berjumlah 445 orang sehingga sampel yang diambil adalah 40 orang responden termasuk peternak mandiri 37
Awalnya penarikan sampel untuk peternak plasma dan peternak mandiri menggunakan cluster random sampling, namun terdapat beberapa kendala di lapangan yaitu sulitnya menjangkau tempat peternak plasma dan peternak mandiri melakukan budidaya, maka peneliti melakukan pengambilan sampel pada responden peternak plasma dan mandiri dengan menggunakan metode snowballing. Peternak plasma dan mandiri dipilih dengan cara menanyakan pada rumah tangga peternak ayam broiler tersebut apakah ada rumah tangga yang memelihara ayam broiler baik plasma maupun mandiri di daerah tersebut. 4.4 Metode Pengolahan dan Anilisis Data Data dan informasi yang diperoleh selanjutnya akan diolah untuk dilakukan analisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif dilakukan untuk melihat proses pelaksanaan kemitraan di Kota Depok dengan menguraikan gambaran umum mengenai pola kemitraan. Pelaksanaan kemitraan mencakup manfaat-manfaat yang diperoleh, kendala-kendala yang dihadapi peternak dan perusahaan, serta kegiatan budidaya ayam broiler di peternak. Analisis data kuantitatif yaitu menggunakan perolehan data-data hasil dari indentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi peternak ayam broiler dalam melakukan kemitraan. Pengolahan data untuk faktor-faktor kemitraan peternak ayam broiler menggunakan analisis regresi logistik. Pengolahan data menggunakan bantuan software Microsoft Excel 2007 dan program SPSS 16. 4.5 Karakteristik Peternak Ayam Broiler Sebagai Plasma Kemitraan Karakteristik yang mempengaruhi kemitraan peternak ayam broiler sebagai plasma kemitraan di Kota Depok akan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi logistik. Firdaus M dan Affendi FM mendefinisikan metode regresi logistik adalah suatu metode analisis statistika yang mendeskripsikan hubungan antara peubah respons yang memiliki dua kategori atau lebih dengan satu atau lebih peubah bebas berskala kategori atau interval. 38
Karakteristik peternak ayam broiler sebagai plasma kemitraan menggunakan model analisis regresi logistik. Model regresi logistik merupakan suatu model analisis yang dibangun untuk mendeskripsikan besarnya peluang variabel respon pada suatu kategori tertentu atau lebih dengan satu atau lebih peubah bebas berskala kategori atau interval (Harmini, 2009). Variabel dependent-nya adalah karakteristik peternak yaitu Y= 1, jika melakukan kemitraan dan Y =0, jika tidak melakukan kemitraan. Variabel independent dari karakteristik peternak diturunkan lima jenis variabel peternak yaitu variabel (lama pendidikan, lama usahaternak ayam broiler, prioritas usahaternak ayam broiler, luas kandang dan modal). Estimasi model untuk karakteristik peternak plasma dalam melakukan kemitraan ayam broiler di Kota Depok adalah : Y= ln =β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 4 + + β 8 X 8 Dimana : Y β 0 X 1 X 8 X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 β 1 β 6 = Variabel dependent, yaitu faktor internal peternak plasma ayam broiler, dimana : Y= 1 : Jika melakukan kemitraan, dan Y= 0 : Jika tidak melakukan kemitraan = Konstanta = Variabel independent = Umur (tahun) = Lama pendidikan (tahun) = Lama usahaternak ayam broiler (tahun) = Jumlah tanggungan keluarga (orang) = Prioritas usahaternak ayam broiler, sebagai variabel dummy (pokok = 0 dan sampingan = 1) = Luas Kandang (meter) = Koefisien variabel independent 39
1. Uji Kesesuaian Model Logistik Langkah selanjutnya setelah dilakukan pendugaan parameter model adalah melakukan uji kesesuaian model. Pengujian terhadap kesesuaian model dilakukan karena model yang dibentuk harus menghasilkan nilai dugaan yang konsisten. Ketetapan model akan diuji dengan menggunakan statistik chi-square (X 2 ). Statistik X 2 dihitung melalui rumus uji G adalah sebagai berikut (Harmini, 2009) : G = -2 ln Dimana : L 0 L 1 = Likelihood tanpa variabel independent = Likelihood dengan variabel independent Hipotesis : H 0 = β 1 = β 2 =.. =β k = 0 H 1 = Minimal ada satu nilai β 0 Jika nilai G > atau p-value dari statistik G lebih kecil dari taraf nyata (α =0,050) maka keputusannya adalah menolak H 0, artinya setidak-tidaknya ada satu variabel independent yang berpengaruh nyata terhadap variabel dependent. Pengujian terhadap signifikansi masing-masing variabel independent secara individu dilakukan dengan uji Wald (W j ), dengan rumus (Harmini, 2009) : Dimana : Β k SE Coef = Koefesien model dugaan untuk variable independent X k = Simpangan baku koefesien X k Hipotesis = H 0 = β k = 0 H 1 = β k 0, k = 1,2, k 40
Statistik W j mengikuti sebaran normal (Z), jika nilai Wj. Z α/2 atau two-tailed p- value dari statistik W j lebih kecil dari taraf nyata (α =0,050) maka keputusannya adalah menolak H 0, artinya variabel independent ke-k tersebut berpengaruh nyata (signifikan) terhadap variabel respon. 2. Interprestasi Koefesien Interprestasi hasil regresi logistik dapat dilakukan dengan melihat nilai rasio oddsnya. Odds ratio digunakan untuk memudahkan interprestasi koefisien. Peubah penjelas jika mempunyai tanda koefesien positif, maka nilai rasio oddsnya akan lebih besar dari satu atau sebaliknya. Rasio odds merupakan interprestasi dari sebuah peluang yang dapat diartikan sebagai rasio peluang kejadian sukses dengan kejadian tidak sukses dari peubah respon. Parameter β k mencermin perubahan dalam fungsi logit untuk perubahan satu unit peubah penjelas X yang disebut log odds. Nilai satu variable bebas tertentu jika naik satu unit, sedangkan variable bebas lainnya tetap, maka secara rata-rata perkiraan logit akan naik atau turun sebesar nilai koefisien tersebut. Interprestasi terhadap nilai odds ini diperoleh dengan mengambil antilog dari berbagai koefisien. Interprestasi dari nilai odds ratio ini adalah kecenderungan atau peluang Y = 1 pada kondisi X = 1 sebesar β k kali dibandingkan X = 0. 4.6 Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan beberapa istilah operasional yang digunakan untuk mengukur berbagai peubah yang diteliti. Masing-masing peubah terlebih dahulu diberi batasan sehingga dapat ditentukan indikator pengukurannya. Karakteristik peternak mitra, yaitu cirri-ciri yang melekat dalam diri peternak plasma ayam broiler di Kota Depok. Karakteristik dari peternak plasma ayam broiler dalam penelitian ini meliputi : 41
a) Umur, yaitu usia peternak pada saat melakukan usahaternak ayam broiler, dihitung berdasarkan satuan tahun. b) Lama pendidikan, yaitu jenjang pendidikan formal tertinggi yang pernah dicapai oleh peternak, diukur berdasarkan lama pendidikan yang dijalani selama satuan tahun. c) Lama usahaternak ayam broiler, yaitu jumlah tahun lama peternak berusaha ternak ayam broiler baik dengan pola kemitraan maupun mandiri. Pengukuran dilakukan dalam satuan tahun. d) Jumlah tanggungan keluarga, yaitu jumlah banyaknya keluarga yang ditanggung peternak, dihitung berdasarkan satuan orang. e) Prioritas usahaternak ayam broiler, yaitu kedudukan usaha ternak ayam broiler dalam memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga. Pengukuran dilakukan dengan skala nominal yaitu berdasarkan sebagai usaha pokok dan sebagai usaha sampingan. f) Luas kandang, yaitu luas kandang yang digunakan peternak dalam melakukan usahaternak ayam broiler, dihitung dalam satuan meter. 42