IV. METODE PENELITIAN
|
|
- Bambang Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di CV. Trias Farm yang berlokasi di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan dengan pertimbangan bahwa perusahaan ini telah berproduksi selama kurang lebih enam tahun yaitu semenjak tahun 2004, hal tersebut menyebabkan perusahaan ini telah memiliki pengalaman dalam pembudidayaan ayam petelur arab, memiliki pasar yang telah pasti, telah memiliki manajemen perusahaan dan CV. Trias Farm telah berhasil membuat anakan ayam yang memiliki kualitas yang baik. Penelitian ini dilakukan pada bulan November sampai dengan bulan Desember Waktu tersebut digunakan untuk pengambilan informasi dan data dari pihak CV. Trias Farm. 4.2 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer digunakan untuk menggambarkan proses produksi telur perusahaan CV.Trias Farm, data ini berasal dari perusahaan melalui kegiatan observasi langsung dan wawancara dengan pihak perusahaan. Data primer yang dikumpulkan meliputi sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, visi dan misi perusahaan, ketenaga kerjaan, proses budidaya dan pemasaran hasil. Data sekunder merupakan data yang digunakan untuk menganalisis proses produksi telur perusahaan, diperoleh melalui data-data administrasi yang dimiliki oleh perusahaan CV.Trias Farm, dan didukung dengan literatur-literatur lainnya. Data yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh adalah data faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Data faktor-faktor produksi tersebut yaitu jumlah ayam petelur, pakan layer, tenaga kerja dan vaksinasi yang tercatat oleh perusahaan selama dua tahun yakni tahun Sedangkan untuk menganalisis efisiensi faktor-faktor produksi data yang digunakan adalah data biaya yang dikeluarkan untuk masing-masing faktor tersebut.
2 4.3 Metode Pengolahan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berbentuk time series dari produksi telur ayam Buras, faktor-faktor produksi, biaya pembudidayaan dan harga yang dikeluarkan dalam proses produksi telur. Pengolahan data menggunakan program software Minitab 14 dan Microsoft Excel Alat analisis digunakan untuk menganalisis data meliputi analisis kelayakan model fungsi produksi, analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi dan analisis efisiensi faktor-faktor produksi. Analisis-analisis tersebut dilakukan untuk menghitung nilai efisiensi dari penggunaan faktor-faktor produksi perusahaan CV.Trias Farm Analisis Model Fungsi Produksi Linier Berganda Penelitan ini menggunakan fungsi produksi Linear Berganda. Fungsi Linear Berganda melibatkan dua atau lebih variabel, variabel yang satu disebut variabel tak bebas (Y) dan yang lain disebut variabel bebas (X). Secara matematis fungsi produksi Linear Berganda ditulis sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X b n X n. (7) Analisis fungsi produksi digunakan untuk melihat hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas. Dalam analisis ini dilakukan analisis fungsi produksi dan analisis regresi untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor produksi telur. Penggunaan regresi Linear Berganda disebabkan karena regresi ini memiliki kemudahan di dalam penganalisisannya. Tahap-tahap dalam menganalisis produksi adalah sebagai berikut : 1. Identifikasi variabel bebas dan terikat Dalam mengidentifikasi variabel dilakukan dengan mendaftarkan faktorfaktor produksi yang diduga berpengaruh dalam proses produksi telur. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah ayam petelur, pakan layer, tenaga kerja dan vaksinasi. Variabel-variabel tersebut merupakan variabel bebas yang akan diuji pengaruhnya terhadap variabel terikat yaitu hasil produksi telur. 26
3 2. Analisis regresi Dalam menganalisis dengan regresi, pendekatan fungsi produksi yang digunakan adalah fungsi produksi Linear Berganda, dimana model untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3+ b 4 X 4 Dimana : Y X 1 X 2 X 3 X 4 b 1,b 2,b 3,b 4 a = Hasil Produksi telur selama dua tahun (butir) = Jumlah ayam petelur (ekor) = Pakan Layer (kg) = Vaksinasi (ml) = Tenaga Kerja (HKP) = Besaran parameter = Konstanta/intersep, merupakan besaran parameter 3. Pengujian hipotesis Hubungan antara faktor-faktor produksi dan hasil produksi digunakan analisis regresi dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (MKT), karena itu, suatu model fungsi produksi terbaik harus memenuhi beberapa asumsi MKT antara lain tidak ada gejala multikolinearitas dan tidak ada autokorelasi. Pemenuhan asumsi MKT dapat dilakukan dengan melakukan beberapa pengujian terhadap asumsi-asumsi tersebut, yakni : a) Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara variabel-variabel bebas satu dengan yang lainnya di dalam fungsi produksi. Suatu model yang baik adalah jika tidak ditemukan adanya gejala multikolinearitas. Adanya gelaja multikolinearitas dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Faktor). Nilai VIF dapat diperoleh melalui persamaan :... (8) Keterangan : R 2 = Koefisien determinasi dari regresi variabel bebas ke j dengan variabel bebas lainnya. 27
4 Apabila nilai VIF lebih besar dari 10 menunjukan adanya gejala multikolinearitas variabel tersebut. b) Uji Autokorelasi Suatu model dikatakan baik apabila tidak terdapat autokorelasi diantara disturbance termnya (cov (ei,ej) = 0, i j).pengujian terhadap ada atau tidaknya autokorelasi dalam model pengujiannya sebagai berikut : Hipotesa : H o = tidak terjadi korelasi H 1 = terjadi korelasi Kriteria uji : Tolak H 0 jika : d<dl atau d>4-dl Terima H 1 jika : du <d<4-du Tidak ada keputusan : dl<d<du atau 4-du<d<4-dl Pada output komputer dapat dilihat apabila nilai Durbin-watson (DW) mendekati dua maka tidak terjadi masalah korelasi. Apabila pengujian terhadap asumsi MKT terpenuhi, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap statistika. Pengujian secara statistika dibedakan menjadi dua antara lain : a) Pengujian terhadap keseluruh parameter Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah model telah layak untuk menduga parameter dan fungsi produksi Hipotesis : H 0 = koefisien sama dengan 0 H 1 = paling tidak ada satu koefisien 0, dengan i =1,2,3,4 Uji statistik yang digunakan adalah uji F : Keterangan : R 2 k n = koefisien determinasi = jumlah variabel = jumlah data.. (9) Kriteria pengujian: F hitung > Ftabel (k,n-k-1) maka tolak Ho F hitung < Ftabel (k,n-k-1) maka terima Ho 28
5 Apabila H o ditolak berarti secara bersama-sama variabel dugaan yang dimasukan ke dalam model berpengaruh nyata terhadap hasil produksi. Pengujian terhadap keseluruhan parameter juga dapat dilakukan dengan melihat nilai probability (p-value) pada output komputer hasil dari metode kuadrat terkecil. Apabila p-value kurang dari taraf nyata (α) yang digunakan maka variabel dugaan yang dimasukan ke dalam model berpengaruh nyata terhadap hasil produksi. Koefisien determinasi (R 2 ) yang digunakan dalam uji F menunjukan besarnya keragaman produksi yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel penjelas yang telah dipilih Koefisien determinasi dapat dirumuskan sebagai berikut : (10) Model terbaik secara statistik adalah model yang mempunyai p-value kurang dari taraf nyata (α) dan nilai koefisien determinasi (R 2 ) yang tinggi. Semakin tinggi nilai dari R 2, maka model yang digunakan semakin baik dalam menduga variabel dan fungsi produksi. b) Pengujian untuk masing-masing parameter Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas yang dipakai secara terpisah berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas. Karena itu, dapat diketahui variabel bebas mana yang berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas. Hipotesis : Ho = bi = 0 Hi = bi > 0 Rumus dasar uji statistik T dapat dilihat pada persamaan 11 berikut ini : 29
6 Keterangan : bi = Koefisien regresi dugaan ke-i Se(bi) = Simpangan baku koefisien dugaan kriteria uji : T hitung < t tabel (α/2,n-k) maka terima H 0 T hitung > t tabel (α/2,n-k) maka tolak H 1 (11) Dimana : n = Jumlah pengamatan k = Jumlah variabel termasuk konstanta Apabila H 0 ditolak berarti suatu variabel yang di uji dalam hal ini adalah faktor-faktor produksi, berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas yaitu hasil produksi. Sebaliknya, jika H 0 diterima maka suatu faktor produksi tidak berpengaruh nyata terhadap hasil produksi. 4. Analisis Skala Usaha (Return to Scale) Analisa skala usaha dapat dilakukan dengan melakukan uji terhadap skala usaha. Cara melakukan pengujian untuk skala usaha menurut Soekartawi (2002) dapat dilakukan seperti berikut ini. Hipotesa sebagai berikut : H 0 : (b 1 +b 2 + +b n ) = 1; terjadi konstan H 1 : (b 1 +b 2 + +b n ) 1; tidak terjadi konstan Kalau misalnya koefisien regresi yang akan diuji adalah b 1 dan b 2, maka untuk mendapatkan informasi apakah terjadi konstan skala usaha atau tidak, maka perlu dibuat hipotesa. Bila dilakukan pendugaan regresi dengan melakukan manipulasi bahwa b 1 + b 2 = 1, maka model pendugaan seperti ini disebut constrained regression. Di dalam penentuan skala usaha dalam penelitian ini maka nilai koefisien dirubah ke dalam bentuk logaritma sehingga dapat diketahui elastisitas dari keseluruhan faktor produksi, oleh karena itu maka pada penentuan skala usaha menggunakan alat analisis Cobb-Douglas. Untuk model Cobb-Douglas secara sistematis dapat dituliskan sebagai berikut : Y = ax 1 b1 X 2 b2 X 3 b3 X 4 b4 Xe u (12) 30
7 Model pada persamaan 12 tersebut dapat ditransormasikan ke dalam bentuk linier logaritmatik yang dapat ditulis sebagai berikut : Ln Y t = ln b 0 + b 1 ln X t1 + b 2 ln X t2 + b 3 ln X t3 + b 4 ln X t4 +u Dengan parameter dugaan b 1,b 2,b 3,b 4 > 0 Dimana : Y = Hasil Produksi telur selama dua tahun (butir) X 1 = Jumlah ayam petelur (ekor) X 2 = Pakan Layer (kg) X 3 = Vaksinasi (ml) X 4 = Tenaga Kerja (HKP) b 1,b 2,b 3,b 4 = Besaran parameter a = Konstanta/intersep, merupakan besaran parameter e = bilangan natural (2,7182) u = sisa (residual) t = data time series Analisa Efisiensi Produksi Dalam model fungsi produksi, kondisi efisiensi yang sering dijadikan patokan adalah efisiensi harga, yaitu bagaimana mengatur penggunaan faktor-faktor produksi sedemikian rupa, sehingga nilai produk marginal suatu input X, sama dengan harga faktor produksi (input) tersebut. Kondisi efisiensi harga menghendaki NPM xi sama dengan faktor produksi X (BKM xi). Dengan kondisi harga input tidak dipengaruhi oleh jumlah pembelian persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut : NPMx i = BKMx i Pmx i. P y = Px i atau Maka untuk penggunaan faktor produksi lebih dari satu, keuntungan maksimum tercapai apabila :... (13) Apabila rasio NPMxi/BKMxi <1, dapat dikatakan penggenaan faktor produksi tidak optimal, oleh karena itu, penggunaan input harus dikurangi hingga mencapai kombinasi optimal. Sedangkan jika rasio NPMxi / BKMxi > 1, dapat 31
8 dikatakan penggunaan faktor produksi tersebut belum optimal, oleh karena itu pemakainya harus ditambahkan dalam proses produksi (Soekartawi 1993). Kemudian apabila penggunaan input tersebut belum atau tidak optimal, maka kombinasi penggunaan input yang optimum dapat dicari, yaitu dengan melihat nilai tambahan dari satu-satuan pembinaan yang dihasilkan. 4.4 Defenisi dan Batasan Operasional Defenisi operasional mengenai faktor-faktor produksi dan produksi serta satuan masing-masing, diperlukan untuk mempermudah dan memperjelas hubungan antara variabel-variabel yang dipilih dalam penelitian. Pengukuran periode produksi untuk penelitian ini menggunakan data selama 24 bulan atau dua tahun produksi terakhir sampai penelitian dilakukan. Variabel yang dipilih untuk menduga fungsi produksi telur dan efisiensi ekonomi usahaternak pada penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent variable) dan variabel tidak bebas (dependent variable). Produksi telur sebagai variabel tidak bebas adalah peubah yang mempengaruhi pemakaian faktor-faktor produksi. Variabel bebas adalah variabel-variabel yang secara bersama-sama mempengaruhi produksi telur. Variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Produksi (Y) Produksi dalam usahatani ternak ayam buras adalah jumlah telur yang dihasilkan selama dua tahun yakni tahun Nilai Produk Marjinal dari harga produksi telur ini adalah harga jual telur ayam dalam rupiah. Satuan yang digunakan adalah butir. 2. Ayam Petelur (X 1 ) Ayam petelur adalah ayam betina dewasa atau ayam yang telah berusia lebih dari 5 bulan yang dipelihara untuk memproduksi telur. Jumlah ayam petelur diukur dalam ekor.biaya Korbanan Marjinal ayam petelur adalah harga jual ayam dalam satuan rupiah per ekor. 3. Pakan Layer (X 2 ) 32
9 Pakan Layer merupakan jumlah pakan yang diberikan pada ayam petelur. Jumlah yang diberikan diukur dalam kilogram, dengan Biaya Korbanan Marjinalnya berupa harga pakan per kilogramnya. 4. Vaksin (X 3 ) Vaksin merupakan vaksin jenis ND-EDS dan ND-IB untuk mencegah penyakit Tetelo yang diberikan pada ayam dara dan ayam petelur selama kegiatan periode penelitian yakni dua tahun. Variabel ini dimasukan ke dalam model karena vaksin mempunyai fungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam terhadap penyakit dan memperkecil angka kematian ayam. Dengan menggunakan asumsi berkurangnya ayam yang sakit dan mati akan meningkatkan produksi telur. Jumlah pemberian vaksin diukur dalam satuan milliliter (ml). Satu mililiter vaksin sama dengan satu kali suntikan dan satu kali pemberian minum. 5. Tenaga Kerja (X 4 ) Tenaga kerja merupakan jumlah curahan kerja yang diberikan pada kegiatan-kegiatan usahatani ternak ayam buras. Curahan kerja diukur dalam satuan Hari Kerja Pria (HKP). Satu hari kerja pria adalah tujuh jam kerja per hari. Biaya korbanan marjinal untuk tenaga kerja adalah upah yang dikeluarkan dalam rupiah per HKP. 4.5 Hipotesis Penelitian Hubungan antara produksi dengan faktor-faktor produksi yang digunakan dalam penelitian ini diduga sebagai berikut : 1. Jumlah ayam petelur yang dimiliki pada periode produksi Jumlah ayam petelur yang dipelihara pada periode produksi diduga akan berpengaruh positif terhadap produksi, sampai batas tertentu dimana peningkatan jumlah ayam petelur tidak akan berpengaruh lagi terhadap telur. 2. Jumlah pemberian pakan ayam petelur Hubungan antara jumlah pakan yang diberikan kepada ayam dengan produksi telur yang dihasilkan akan berkorelasi positif sampai batas 33
10 tertentu dimana peningkatan pemberian pakan akan menurunkan produksi telur. 3. Jumlah pemberian vaksin Kegiatan pemberian vaksin diperuntukan untuk menurunkan tingkat kematian ayam dengan memperkecil kemungkinan ayam terserang penyakit. Oleh karena itu hubungan antara pemberian vaksin dengan produksi telur akan berkorelasi positif sampai batas jumlah pemberian vaksin tertentu dimana peningkatan pemberian vaksin yang lebih besar lagi justru akan menurunkan produksi telur ayam yang dihasilkan. 4. Jumlah tenaga kerja Hubungan antara penggunaan tenaga kerja dengan produksi akan berkorelasi positif. Peningkatan penggunaan tenaga kerja akan meningkatkan produksi, sampai batas efisiensi tertentu karena menyangkut produktivitas kerja dalam suatu skala usaha. 34
III. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Produksi Produksi atau memproduksi menurut Putong (2002) adalah menambah kegunaan (nilai-nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pasir Gaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciVI. ANALISIS EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADI
VI. ANALISIS EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADI 6.1 Analisis Fungsi Produksi Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dapat dijelaskan ke dalam fungsi produksi. Kondisi di lapangan menunjukkan
Lebih terperincimenggunakan fungsi Cobb Douglas dengan metode OLS (Ordinary Least
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan pegawai divisi produksi
Lebih terperinciBAB IV. METODE PENELITIAN
BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Gapoktan Tani Bersama Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan cara
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat yaitu Desa Purwasari. Pemilihan Kabupaten Bogor dipilih secara
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kandang dan bibit terhadap penerimaan usaha, dengan subjek penelitian peternak
24 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian yang diamati yaitu pengaruh aplikasi teknologi pakan, kandang dan bibit terhadap penerimaan usaha, dengan subjek penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. merupakan data time series dengan periode waktu selama 21 tahun yaitu 1995-
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data time series dengan periode waktu selama 21 tahun yaitu 1995-2015.
Lebih terperinciVIII. ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU. model fungsi produksi Cobb-Douglas dengan penduga metode Ordinary Least
VIII. ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU 8.1. Pendugaan dan Pengujian Fungsi Produksi Hubungan antara faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi dapat dimodelkan ke
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Panumbangan, Sindangkasih, dan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tugu Kelapa Dua Kecamatan Cimanggis Kota Depok dengan memilih Kelompok Tani Maju Bersama sebagai responden.
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian mengenai analisis pendapatan usahatani dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi cabai merah keriting ini dilakukan di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,
Lebih terperinciVI. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI
VI. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI 6.1. Analisis Fungsi Produksi Model fungsi produksi yang digunakan adalah fungsi Cobb Douglas. Faktor-faktor
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. memperoleh data dan melakukan analisis sehubungan dengan tujuan penelitian yang
56 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk memperoleh data dan melakukan analisis sehubungan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. didukung oleh kondisi alam dan iklim tropis di Indonesia. Adanya perubahan pola
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Jamur tiram (pleorotus ostreatus) merupakan salah satu komoditi penting yang bernilai ekonomis. Jamur tiram dapat menjadi salah satu komoditi potensial
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. Kerangka pemikiran teoritis meliputi penjelasan-penjelasan mengenai halhal
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis meliputi penjelasan-penjelasan mengenai halhal yang berdasar pada teori yang digunakan dalam penelitian. Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Situ Cipondoh yang terletak di Kecamatan Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai obyek
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Kerangka Pemikiran Perusahaan dalam bidang ayam petelur bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang besar dari usahanya. Keuntungan yang didapatkan dari setiap penjualan
Lebih terperinciEFISIENSI USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR
EFISIENSI USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR SARLAN, MUHAMAD 1) AHMADI, RIZAL 2) 1),2) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Gunung Rinjani Selong - Lombok Timur ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciMsi = x 100% METODE PENELITIAN
20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS), Perpustakaan IPB,
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pendapatan Usahatani Suratiyah (2006), mengatakan bahwa usahatani sebagai ilmu yang mempelajari cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Kabupaten Tapanuli Selatan yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Kabupaten Tapanuli Selatan yang mempunyai jumlah peternak sapi IB dan non IB di tiga Kecamatan yaitu Kecamatan
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian survai dan menggunakan kuesioner. Kuesioner ini akan dijadikan instrumen pengambilan data primer yang berisi
Lebih terperinciVII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI GANYONG DI DESA SINDANGLAYA
VII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI GANYONG DI DESA SINDANGLAYA 7.1. Analisis Fungsi Produksi Analisis untuk kegiatan budidaya ganyong di Desa Sindanglaya ini dilakukan dengan memperhitungkan
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI USAHA TANI IKAN NILA DALAM KERAMBA DI DESA ARO KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI YOLA NOVIDA DEWI NPM.
ANALISIS EFISIENSI USAHA TANI IKAN NILA DALAM KERAMBA DI DESA ARO KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI YOLA NOVIDA DEWI NPM. 09104830090 ABSTRAK Dari luas perairan umum 8.719 hektar memiliki potensi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. konsep efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi, serta konsep penerimaan,
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan acuan alur berfikir dalam menjalankan penelitian. Penelitian ini mencakup fungsi produksi dan elastisitas,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari
49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di Desa Lamaran Tarung, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, dan Laboratorium Teknologi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Merode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu penelitian yang merumuskan diri pada pemecahan masalah yang ada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. komoditas tembakau merupakan bahan baku utama pada industri rokok. Usahatani
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usahatani tembakau dinilai memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena komoditas tembakau merupakan bahan baku utama pada industri rokok. Usahatani tembakau
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Bachtiar Rivai (1980) yang dikutip oleh Hernanto (1996),
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.. Konsep Usahatani Menurut Bachtiar Rivai (980) yang dikutip oleh Hernanto (996), mengatakan bahwa usahatani merupakan sebuah organisasi dari alam,
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi jagung manis dilakukan di Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. faktor produksi yang kurang tepat dan efisien. Penggunaan faktor produksi
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Produktivitas usahatani padi dapat mengalami peningkatan maupun penurunan jumlah produksi. Hal tersebut biasanya disebabkan oleh penggunaan faktor produksi
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. elastisitas, konsep return to scale, konsep efisiensi penggunaan faktor produksi
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis berisi teori dan konsep kajian ilmu yang akan digunakan dalam penelitian. Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI ALOKATIF FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CABAI BESAR (Capsicum annum L.) DI DESA PETUNGSEWU, KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG
P R O S I D I N G 345 ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CABAI BESAR (Capsicum annum L.) DI DESA PETUNGSEWU, KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG Bagus Andriatno Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel
43 III. METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. merupakan studi kasus yang dilaksanakan di peternakan sapi potong PT. Andini
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini mencoba mengkaji mengenai keadaan umum suatu usaha penggemukan sapi potong, tingkat keuntungan dan efisiensi produksinya, serta upaya keberlanjutan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit
47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Usaha ternak ayam adalah usaha yang membudidayakan ayam ras pedaging probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011 hingga April 2011, berlokasi di Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dan Laboratorium Teknologi dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam ruang lingkup sektor pertanian. Waktu penelitian untuk mengumpulkan data
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data
40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Menurut Arikunto (2010: 161) objek penelitian adalah variabel atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Hal ini karena objek penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan
66 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket
49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linier berganda sebagai alat analisis data. Dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. daerah yang prosfektif untuk mengetahui ketersediaan dan konsumsi pangan strategis
Metode Penentuan Daerah Penelitian METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara. Daerah penelitian ini dipilih secara sengaja dengan mempertimbangkan bahwa daerah ini merupakan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada peternak plasma ayam broiler di Dramaga Unggas Farm, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor. Pemilihan Kota Bogor khususnya
Lebih terperinciV. PEMBAHASAN Perkembangan Produksi Pupuk Urea PT. Pupuk Kujang Produksi Pupuk Urea
V. PEMBAHASAN 5.1. Perkembangan Produksi Pupuk Urea PT. Pupuk Kujang 5.1.1. Produksi Pupuk Urea ton 700.000 600.000 500.000 400.000 300.000 200.000 100.000 - Tahun Sumber : Rendal Produksi PT. Pupuk Kujang,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. faktor-faktor produksi pada ikan mas. Objek penelitian merupakan sumber
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini berkaitan dengan efisiensi dalam menggunakan faktor-faktor produksi pada ikan mas. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data
Lebih terperinciPenelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),
Lebih terperinciOBJEK DAN METODE PENELITIAN. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), objek (noun) adalah hal
III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), objek (noun) adalah hal atau perkara yang menjadi pokok pembicaraan dan dijadikan sasaran untuk diteliti.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
26 A. Metode Penelitian 1. Sasaran Penelitian BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Sasaran penelitian adalah para petani berstatus pemilik maupun penyewa yang mengusahakan tanaman padi semi organik
Lebih terperinciBAB. III METODOLOGI PENELITIAN
BAB. III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dengan data rasio berdasarkan data time series. Data tersebut diperoleh
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan mengunduh data dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Unit dalam penelitian
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi kredit BNI Tunas Usaha ini dilakukan pada Unit Kredit Kecil (UKC) Cabang Karawang. Bank
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder
47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek pada penilitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. B. Jenis Data Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Retribusi Daearah dari tahun 2011 sampai variable (independent variable) tehadap variabel terikat (dependent
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di wiayah pemerintah daerah Kota Tangerang pada unit Dinas Pengeloaan Keuangan Daerah (DPKD) Kota Tangerang.
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat
4.1. Waktu dan Tempat Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dalam lingkup wilayah Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Menurut Travers (1978) dalam Umar menjelaskan bahwa metode ini bertujuan
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif. Menurut Travers (1978) dalam Umar menjelaskan bahwa metode ini bertujuan untuk mengggambarkan sifat sesuatu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel
III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Dimana : TR = Total penerimaan, TC = Total biaya, NT = Biaya tetap, dan NTT = Biaya tidak tetap.
7 II. LANDASAN TEORI 1. Konsep Pendapatan Pendapatan tunai adalah selisih antara penerimaan tunai dan pengeluaran tunai. Pendapatan tunai merupakan ukuran kemampuan usaha dalam menghasilkan uang tunai.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data Tingkat Bagi Hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Volume Perdagangan Saham. Dengan populasi Indeks Harga Saham
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini difokuskan pada faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan, dan faktorfaktor tersebut adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari
34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat dan hubungan antar fenomena yang
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif. Analisis deskriptif yaitu metode penelitian dengan memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Karakteristik Ayam Pedaging BAB II TINJAUAN PUSTAKA Ayam pedaging adalah ayam jantan dan betina muda yang berumur dibawah 8 minggu ketika dijual dengan bobot tubuh tertentu, mempunyai pertumbuhan yang
Lebih terperinciDaerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait.
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan data sekunder untuk keperluan penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan juli hingga bulan agustus 2011 selama dua bulan. Lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Dana Pensiun Karyawan Pupuk Kujang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Dana Pensiun Karyawan Pupuk Kujang Dana Pensiun Karyawan Pupuk Kujang (DPPK) awalnya bernama Yayasan Dana Pensiun Kujang yang didirikan pada tahun 1978 dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar. B. Waktu dan Tempat Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian ini
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bogor, Provinsi Jawa Barat dengan studi kasus Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis adalah metode penelitian yang berpusat pada pemecahan masalah masalah
Lebih terperinciVI. ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI PADI SAWAH VARIETAS CIHERANG DI GAPOKTAN TANI BERSAMA
VI. ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI PADI SAWAH VARIETAS CIHERANG DI GAPOKTAN TANI BERSAMA 6.1 Analisis Fungsi produksi Padi Sawah Varietas Ciherang Analisis dalam kegiatan produksi padi sawah varietas ciherang
Lebih terperinciGatak Gatak Gatak Kartasura Kartasura Baki
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis yaitu metode yang mempunyai ciri memusatkan
Lebih terperinciVII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA
VII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA 7.1. Analisis Fungsi Produksi Hasil pendataan jumlah produksi serta tingkat penggunaan input yang digunakan dalam proses budidaya belimbing dewa digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. produk dapat menentukan permintaan produk tersebut di pasaran. Semakin baik
14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pikiran Kualitas produk merupakan hal yang perlu diperhatikan karena kualitas produk dapat menentukan permintaan produk tersebut di pasaran. Semakin baik kualitas
Lebih terperinciUJI ASUMSI KLASIK. Uji Multikolinearitas dan Uji Autokorelasi
UJI ASUMSI KLASIK Uji Multikolinearitas dan Uji Autokorelasi UJI MULTIKOLINEARITAS Multikolinearitas merupakan suatu kondisi adanya hubungan linier atau korelasi yang tinggi diantara masing-masing variabel
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Analisis Regresi Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada variabel - variabel lain yang mempengaruhinya. Misalnya pada kinerja
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
48 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor komoditi karet di Indonesia periode 1990-2006. Adapun variabelnya
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh peneliti di bagian awal, penelitian ini menghasilkan berbagai hal yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai dengan Juni 2013 di Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu (Lampiran 1), Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciEFISIENSI PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA INDUSTRI MIKRO DI INDONESIA. Asrizal Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
EFISIENSI PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA INDUSTRI MIKRO DI INDONESIA Asrizal Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Abstract This research aims to determine the efficiency
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini berlokasi di Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini berlokasi di Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014
43 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014 dengan objek penelitian PT. Indosat Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bank adalah lembaga keuangan yang merupakan penggerak utama dalam pertumbuhan perekonomian masyarakat Indonesia. Sebagai lembaga Intermediasi, bank memiliki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. survei SOUT (Struktur Ongkos Usaha Tani) kedelai yang diselenggarakan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder hasil survei SOUT (Struktur Ongkos Usaha Tani) kedelai yang diselenggarakan oleh BPS
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian, yang akan diuji
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksplanatif asosiatif, di mana hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian,
Lebih terperinciBAB VI ANALISIS PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA DI KELAPA DUA
BAB VI ANALISIS PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA DI KELAPA DUA 6.1. Analisis Fungsi Produksi Model fungsi produksi yang digunakan adalah model fungsi Cobb- Douglas. Faktor-faktor produksi yang diduga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diperolehnya data dari penelitian yang dilakukan. Adapun objek penelitian ini
45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan melalui 4 tahap yang dapat dilihat pada Gambar 3.1 Gambar 3.1 Tahap Analisa Penelitian 3.1 Tahap Pendahuluan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
Lebih terperinci