BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian pada bulan Desember Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan penelitian di Pojok Bursa Universitas Mercu Buana yang berlokasi di Jl. Meruya Selatan, Kembangan Jakarta Barat, 11650, telp , fax B. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kausal yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variable (independent variable) terhadap variabel tertentu (dependent variable) yang kemudian dijabarkan dalam beberapa tahap pengujian. Dengan metode ini peneliti akan menjelaskan hubungan rasio keuangan dan reputasi auditor dengan kondisi financial distress pada periode tahun 2005 hingga C. Hipotesis Berdasarkan uraian pada landasan teori dan penelitian terdahulu, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: H a 1 : faktor rasio rentabilitas (S/TA) berpengaruh terhadap kondisi financial distress suatu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 23

2 24 H a 2 : faktor rasio rentabilitas (NI/TA) berpengaruh secara parsial terhadap kondisi financial distress suatu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H a 3 : faktor rasio solvabilitas (TD/TA) berpengaruh secara parsial terhadap kondisi financial distress suatu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H a 4 : faktor rasio leverage (RE/TA) berpengaruh secara parsial terhadap kondisi financial distress suatu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H a 5 : faktor reputasi auditor berpengaruh secara parsial terhadap kondisi financial distress suatu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H a 6 : faktor rasio rentabilitas (S/TA dan NI/TA), rasio solvabilitas, rasio leverage dan reputasi auditor berpengaruh secara simultan terhadap kondisi financial distress suatu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. D. Definisi Operasional Variabel dan skala pengukuran 1. Variabel terikat (dependent variable) Variabel terikat adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain atau merupakan akibat dari suatu variabel bebas. Variabel terikat (dependent variable) yang digunakan dalam penelitian ini adalah probabilitas perusahaan yang mengalami financial distress dan

3 25 perusahaan yang tidak mengalami financial distress. Kondisi financial distress suatu perusahaan diwakili oleh perusahaan yang delisted. Variabel terikat (dependent variable) yang digunakan adalah variable dummy, 1 untuk perusahaan yang delisted dan 0 untuk perusahaan yang masih tetap listed. Pengukurannya menggunakan skala nominal. 2. Variabel bebas (independent variable) Variabel bebas adalah variabel yang tidak dipengaruhi atau tidak terpengaruh, tetapi mempengaruhi variabel yang lain. Skala pengukurannya adalah skala rasio dan variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini dan skala pengukurannya adalah skala rasio meliputi: a. STA = Penjualan / Total Aktiva b. NITA = Laba bersih / total aktiva. c. TDTA = Total hutang / total aktiva. d. RETA = Laba ditahan / total aktiva. 2) Reputasi auditor. Variabel ini diukur dengan skala ordinal yaitu memeringkat auditor berdasarkan pada The Big Four. Untuk mengkategorikan pemeringkatan auditor, peneliti akan menggunakan asumsi seperti pemeringkatan underwriter dengan ukuran Johnson Miller (JM) seperti yang telah dilakukan oleh Nasirwan (1999) dan Luciana Spica Almilia (2003) dengan

4 26 membagi jumlah auditor menjadi 3 peringkat dimana dimulai skala 3 untuk auditor yang mempunyai reputasi yang paling tinggi, dan skala 1 untuk auditor yang mempunyai reputasi yang paling rendah. Tabel 3.1 Skala pengukuran variabel: NO Variabel Jenis Variabel Proxy Skala pengukuran 1. Independen (X 1) Rasio Rentabilitas (STA) Sales Rasio Total Asset 2. Independen (X 2) Rasio Rentabilitas (NITA) Net Income Rasio Total Asset 3. Independen (X 3) Rasio Solvabilitas (TDTA) Total Debt Rasio Total Asset 4. Independen (X 4) Rasio Laba ditahan atas Total Aktiva (RETA) Retained Earning Total Asset Rasio 5. Independen (X 5) Reputasi Auditor 3 = paling tinggi termasuk kategori member kap the big four, 2 = sedang, masuk kategori di luar member kap the big four 1 = reputasi rendah tidak termasuk kategori member the big four atau di luar kap lain Ordinal 6. Dependen (Y) Kondisi Perusahaan 0 = tidak bangkrut, Nominal 1 = bangkrut

5 27 Sumber : Data dibuat oleh peneliti, 2011 E. Metode Pengumpulan data Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan cara penelitian kepustakaan (Library Research). Adapun penelitian kepustakaan yaitu mengumpulkan informasi dan data sekunder dari literatur dan jurnal yang berkaitan dengan bidang yang diteliti serta browsing di Data sekunder eksternal pada umumnya disusun oleh suatu entitas, berupa: buku atau jurnal yang diterbitkan secara periodik oleh organisasi atau instansi tertentu, seperti : Jurnal Riset Akuntansi Indonesia oleh Ikatan Akuntan Indonesia, guna mendapatkan kerangka penelitian, dalam bentuk landasan teoritis. F. Jenis data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan telah disajikan oleh pihak lain. Dengan demikian, peneliti dapat memanfaatkannya untuk diproses lebih lanjut. Tujuan penggunaan data perusahaan yang telah diaudit oleh akuntan independen, agar mendapatkan angka lebih akurat dan dapat dipercaya. G. Populasi dan Sampel

6 28 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun Metode penentuan sampel akan menggunakan metode purposive sampling yaitu sampel atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan, dengan kriteria sebagai berikut: a. Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun b. Perusahaan yang mengalami financial distress yang diwakili oleh perusahaan yang di-delisting di Bursa Efek Indonesia sejak tahun c. Perusahaan yang tidak mengalami financial distress yang diwakili oleh perusahaan yang tercatat masih aktif dan listing dalam Bursa Efek Indonesia, d. Perusahaan delisting yang mempunyai laba operasi, laba bersih (net income) negative dan nilai buku ekuitas negatif selama periode penelitian. H. Metode Analisis Data Untuk mencapai tujuan penelitian, maka penulis menggunakan analisis dengan bantuan (Statistical Product and Service Solution) SPSS 17 for Windows. Analisis ini digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis tersebut. Adapun analisis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut:

7 29 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran umum atau deskripsi secara keseluruhan data perusahaan yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi. 2. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable independen keduanya mempunyai distribusi yang normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan analisis Statistic one sample Kolmogrov Smirnov Test. Uji normalitas ini dilakukan dengan menemukan perbedaan terbesar (nilai absolut) antara dua fungsi kumulatif, yaitu distribusi yang berasal dari data dan distribusi secara teori matematika. 3. Uji Asumsi Klasik Analisis regresi bukanlah analisis yang mulus digunakan. Ada beberapa masalah serius yang dihadapi dalam analisis regresi. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengujian klasik multikolineritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. a. Uji Multikolineritas

8 30 Menurut Domodar N. Gujarati (2006:184) multikolineritas berarti : Adanya hubungan linear yang kuat antar variabel yang bebas yang satu dengan yang lain dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat korelasi linear / hubungan yang kuat antar variabel bebasnya. Jika dalam model regresi terdapat gejala multikolineritas, maka model tersebut tidak dapat menaksir secara tepat sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang salah tentang variabel yang diteliti. Mengukur multikolineritas dapat dilihat dari nilai tolerance atau VIF (Variance Inflation Factor) dari masing-masing variabel. Jika nilai toleransi < 0.10 atau VIF > 5 maka terdapat multikolineritas, sehingga variabel tersebut harus dibuang (atau sebaliknya). b. Uji Autokolerasi Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah di dalam suatu model regresi ada korelasi antara kesalahan pengguna pada periode t dengan kesalahan pengguna pada periode t-1 (periode sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi (Ghozali, 2002:61). Dengan ketentuan sebagai berikut: 1) d < dl artinya terdapat auto korelasi positif. 2) d > 4 du artinya terdapat auto korelasi negatif.

9 31 3) du < d < 4 du artinya tidak terdapat auto korelasi. 4) dl<, d < du atau 4 du < d < 4 dl artinya tidak dapat disimpulkan. c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk menguji ini dengan Spearman s rho. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan uji Spearman s rho. 4. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi logistik (logistic regression) karena memiliki satu variabel dependen (terikat) yang non metric (nominal) serta memiliki variabel independen (bebas) lebih dari satu. Karakteristik dari variabel dependen yang bersifat dichotomous dalam penelitian ini mendukung digunakannya analisis regresi logistik yaitu bangkrut dan tidak bangkrut. Model regresi logistic yang digunakan adalah untuk menguji apakah variabel-variabel independen mempengaruhi kondisi financial distress. Adapun model regresi logistik yang diajukan : (odds) = e b0 + b1(sta) + b2(nita) + b3(tdta) + b4(reta) + b5(audit)

10 32 Dimana : e b0 b1 b2 b3 b4 b5 = Bilangan eksponensial = Konstanta = Koefisien regresi STA = Koefisien regresi NITA = Koefisien regresi TDTA = Koefisien regresi RETA = Koefisien regresi AUDIT Analisis pengujian model regresi logistik memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Menilai model regresi Logistic regression adalah model regresi yang sudah mengalami modifikasi sehingga karakteristiknya sudah tidak sama lagi dengan model regresi sederhana atau berganda. Oleh karena itu penentuan signifikansinya secara statistik berbeda. Dalam model regresi berganda, kesesuaian model (Goodness of fit) dapat dilihat dari nilai R2 ataupun F-test. Dalam menilai model regresi logistik (termasuk probit dan tobit) dapat dilihat dari pengujian Hosmar and Lemeshow s goodnest of fit. Pengujian ini dilakukan untuk menilai model yang dihipotesiskan agar data empiris cocok atau sesuai dengan model. Jika nilai statistik Hosmer dan Lemeshow s goodness of fit test sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak. Sedangkan jika nilainya lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol tidak

11 33 dapat ditolak, artinya model mampu memprediksi nilai observasinya atau cocok dengan data. Ho = model yang dihipotesiskan fit dengan data Ha = model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data 2. Menilai keseluruhan model (Overall model fit) Untuk menilai keseluruhan model, ditunjukkan dengan log likelihood value (nilai 2LL), yaitu dengan cara membandingkan antara nilai - 2LL pada awal (block number = 0) di mana model hanya memasukkan konstanta dengan nilai 2LL pada saat block number = 1, di mana model memasukkan konstanta dan variabel bebas. Apabila nilai 2LL block number = 0 > nilai 2LL block number = 1, maka menunjukkan model regresi yang baik. Log likelihood pada regresi logistik mirip dengan pengertian sum of square error pada model regresi sehingga penurunan log likelihood menunjukkan model regresi semakin baik. 3. Menguji koefisien regresi dengan estimasi parameter dan interprestasinya Pengujian koefisien regresi dilakukan untuk menguji seberapa jauh semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Hasil pengujian didapat dari program SPSS berupa tampilan table variables in the equation. Dari table tersebut didapat nilai koefisien, nilai wald statistics, dan signifikansi.

12 34 Untuk menentukan penerimaan atau penolakan Ho dapat ditentukan dengan menggunakan wald statistic dan nilai probabilitas (sig) dengan cara nilai wald statistic dibandingkan dengan chi square tabel. Sedangkan nilai probabilitas (sig) dibandingkan dengan tingkat signifikansi (α) didasarkan pada tingkat signifikansi (α) 5% dengan kriteria: a. H 0 tidak dapat ditolak apabila wald hitung < chi square tabel dan nilai Asymptotic significance > tingkat signifikansi (α). Hal ini berarti H alternatif ditolak atau hipotesis yang menyatakan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat ditolak. b. H 0 ditolak apabila wald hitung > chi square tabel dan nilai asymptotic significance < tingkat signifikan (α). Hal ini berarti H alternatif diterima atau hipotesis yang menyatakan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat diterima. Koefisien regresi dapat dilihat dari nilai B pada tampilan tabel variables in the equation. Tanda yang didapat dari nilai B tersebut menyatakan pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.