PENGARUH KOMITMEN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA LUKAS TOURS DAN TRAVEL

dokumen-dokumen yang mirip
II. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tabel 5.1. Deskriptif Struktur Organisasi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana. Sampurna agar lebih mudah dikenal oleh umum terutama para konsumen.

ANALISA PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI RESTORAN PAVILLION J.W.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada PNS BLUPPB mengenai pengaruh stres kerja terhadap

ANALISIS PENGARUH TRAINING DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. MULTI MAKMUR MITRA ALAM MEDAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam bidang industri manufaktur yang memproduksi furniture. Perusahaan ini

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan

PENGARUH ORGANIZATIONAL TRUST DAN JOB SATISFACTION TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA KARYAWAN PT. BANGUN WISMA SEJAHTERA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. responden dan berdasarkan jenis kelamin responden. Untuk lebih jelasnya dapat di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Empiris Pada Karyawan Non Medis Rumah Sakit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan pembangun ekonomi. Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun

ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Tunas Jaya Cibinong)

KUESIONER PRA SURVEY. untuk data pra survey dalam rangka penyusunan skripsi pada Program Sarjana

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA KARYAWAN PT. CITRA SUKAPURA MEGAH

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gambaran umum

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN. ditawarkan tidak hanya berasal dari produsen lokal saja, namun juga

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KEMAMPUAN LAYANAN KARYAWAN PADA HOTEL MADANI

FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Studi Kasus STMIK Duta Bangsa Surakarta)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

PENGARUH INSENTIF DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PABRIK KELAPA SAWIT 1 PADA PT PERKEBUNAN MITRA OGAN BATURAJA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria

PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN. Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner (angket) yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (BPPSDMP) adalah salah satu Eselon I pada Kementerian Pertanian Republik

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, jumlah karyawan yang bekerja

Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

: Zerry Olander Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih., SE.,MM

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BOSOWA BERLIAN MOTOR CABANG MAKASSAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

Oleh. B. Purnomo dan Y. Susanto (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya Yayasan Taruna Surabaya. Perguruan Tinggi bahkan Pascasarjana.

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PT. TELKOMSEL MEDAN DIVISI CALL CENTRE

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara

BAB IV PEMBAHASAN. mengenai gambaran sampel berdasarkan usia, intensitas membeli dan jenis. a. Pengelompokan Subyek Berdasarkan Usia

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

OLEH : MARCELINO CUNDAWAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

: Yusniar Dwi Kartika Putri NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Reni Diah Kusumawati., SE., MMSI

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. Pada gambaran subyek penelitian akan di jelaskan hal-hal yang akan menguraikan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pemberian Motivasi pada Yayasan Pendidikan Islam SMK

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jasa konveksi dikota Bandung. konveksi ini di didirikan oleh bapak H. Rian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. responden, kualitas website, kepuasan pelanggan, uji validitas dan reliabilitas, uji

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk KC Malang)

PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SEMANGAT BARU JAYA

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT. AR-REHAB TOUR AND TRAVEL

PENULISAN ILMIAH. Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi 855 AM)

Transkripsi:

625 PENGARUH KOMITMEN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA LUKAS TOURS DAN TRAVEL Yusak William Suryahadi Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-1, Surabaya E-mail: yusak_11076@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk dapat menyimpulkan ada atau tidaknya pengaruh komitmen organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada Lukas Tours dan Travel. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 21 for windows, sedangkan untuk pengujian dilakukan dengan cara pengujian secara simultan dan parsial. Setelah melakukan analisis terhadap data yang diperoleh dari responden, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa komitmen organisasi dan kepuasan kerja baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Pada regresi linear berganda, komitmen organisasi dan kepuasan kerja memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan. Kata kunci Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan I. PENDAHULUAN Persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan saat ini semakin ketat, salah satunya adalah industri jasa yang semakin banyak ragam jasa yang ditawarkan kepada pelanggan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya (Prasetya, 2012). Salah satu industri jasa tersebut adalah jasa yang bergerak dalam bidang pelayanan wisata dan paket perjalanan yang sering dikenal dengan sebutan tour dan travel. Jasa travel merupakan jasa yang banyak dikonsumsi, hal ini dipicu oleh kemajuan transportasi di Indonesia terutama transportasi udara sehingga perusahaan travel dapat berkembang. Kemajuan teknologi menyebabkan meningkatnya layanan kepada konsumen untuk mendapatkan tiket perjalanan domestik maupun internasional dengan lebih mudah dan cepat, meningkatnya permintaan akan layanan tiket pada berbagai perjalanan ini memicu perkembangan jasa travel di Indonesia. Perkembangan jasa disebabkan adanya peningkatan kebutuhan masyarakat sehingga konsumsi akan barang-barang, selain kebutuhan primer semakin beragam dan meningkat. Begitu juga dengan kebutuhan untuk mengkonsumsi produk jasa yang timbul dari kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan (Lupiyoadi & Hamdani, 2006). Keberhasilan suatu perusahaan dalam meningkatan usaha jasa dipengaruhi oleh faktor penempatan individu dalam posisi yang tepat sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimilikinya, di antara semua individu tersebut merupakan suatu bentuk mitra kerja sama antara anggota yang terlibat di dalam perusahaan yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu aktivitas dalam perusahaan tersebut. Hal tersebut yang nantinya akan menjadi komitmen karyawan (Kashefi et al, 2013). Komitmen organisasi merupakan sejauh mana seorang karyawan mengidentifikasi dengan organisasi dan ingin melanjutkan aktif berpartisipasi didalamnya (Nongo & Ikyanyon, 2012). Budaya dalam organisasi juga merupakan faktor penting dalam meningkatkan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi yang terdiri dari keterlibatan, konsistensi, kemampuan beradaptasi, dan komitmen karyawan yang mempunyai hubungan terhadap organisasi. Jadi bila budaya organisasi sudah terbentuk dengan kuat dengan apa yang diharapkan oleh karyawan, maka itu menjadi dasar untuk membuat komitmen karyawan menjadi kuat bagi organisasi, dan semakin kecil kemungkinan orang tersebut untuk berhenti (Nonggo & Ikyanyon, 2012) karena komitmen yang kuat terhadap perusahaan tempat ia bekerja itu juga akan saling berhubungan dengan kepuasan kerja. Meyer dan Allen (1990) mendefinisikan komitmen terdiri dari tiga dimensi, yaitu, affective, normative and continuance commitment (Shurbagi dan Zahari, 2014). Affective commitment didefinisikan sebagai kekuatan relatif identifikasi individu dengan dan komitmen untuk sebuah organisasi, continuance commitment pada komitmen karyawan terhadap organisasi karena investasi yang telah mereka buat atau karena biaya yang harus keluar bila meninggalkan organisasi, normative commitment dijelaskan sebagai bentuk komitmen menyangkut perasaan (moral) kewajiban untuk tetap dalam organisasi. Karyawan yang memiliki komitmen organisasi akan melakukan tugas yang tidak hanya tugas tugas yang telah menjadi kewajibannya, tetapi juga melakukan pekerjaan yang lainnya, dimana jika ada karyawan yang tidak mampu mengerjakan suatu pekerjaan, maka karyawan yang berkomitmen ini cenderung akan membantu rekannya demi tercapainya tujuan yang diharapkan oleh perusahaan tanpa membanding bandingkan kemampuannya dengan karyawan yang lain. Lukas Tours dan Travel merupakan perusahaan keluarga yang bergerak dalam bidang jasa tours dan travel yang melayani tiket penerbangan domestik dan internasional serta membuat paket tour. Perusahaan memberikan berbagai bentuk insentif ini diantaranya adalah insentif dari penjualan tiket baik domestik maupun internasional, ketika tercapai target penjualan tiket maka karyawan mendapatkan insentif dalam jumlah tertentu dari maskapai penerbangan. Insentif lain yang bisa didapatkan oleh karyawan adalah insentif hotel, karyawan akan mendapatkan sejumlah insentif dari agen hotel ketika mengarahkan pelanggan ke hotel bersangkutan. Selain insentif-insentif tersebut juga masih terdapat insentif lainnya seperti insentif dari tour yang diberikan kepada karyawan ketika menjual sebuah paket tour wisata. II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal komperatif. Menurut Sugiyono (2008) penelitian kausal komparatif merupakan penelitian yang menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas

(independent) dengan variabel terikat (dependent), disamping mengukur kekuatan hubungannya. Dalam penelitian ini, populasinya adalah karyawan Lukas Tours dan Travel yang berjumlah orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh, dimana jumlah populasi dijadikan sampel penelitian (Sugiyono, 2008). Definisi Operasional Variabel Definisi operasional menjelaskan apa yang dimaksud dari variabel variabel dalam penelitian ini serta bagaimana variabel variabel tersebut dapat diukur. Definisi operasional variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Komitmen organisasi (X 1) adalah kumpulan perasaan dan keyakinan bahwa orang orang tersebut memiliki organisasi secara keseluruhan. Indikator pertanyaan bersumber dari Luthans (2006): a. Komitmen afektif, dengan indikator: 1) Nilai saya dan perusahaan 2) Melakukan pekerjaan 3) Rasa bangga b. Komitmen kontinuan, dengan indikator: 1) Sesuai dengan keinginan dan harapan saya 2) Memberikan kesempatan kepada karyawan c. Komitmen normatif, dengan indikator: 1) Senang dengan tempat kerja 2) Tanggung jawab pekerjaan 3) Tetap bekerja di perusahaan 2. Kepuasan Kerja (X 2) adalah hasil dari persepsi karyawan mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting. Indikator pertanyaan bersumber dari Sunyoto (2013): a. Pekerjaan yang secara mental menantang, dengan indikator: 1) Menggunakan kemampuan 2) Menawarkan beragam tugas 3) Memberikan kebebasan dalam bekerja b. Ganjaran yang pantas, dengan indikator: 1) Gaji yang diterima sudah memadai 2) Penerimaan gaji tidak membingungkan 3) Gaji sesuai dengan posisi pekerjaan c. Kondisi kerja yang mendukung, dengan indikator: 1) Jaminan keamanan karyawan 2) kondisi kerja perusahaan yang nyaman d. Rekan kerja yang mendukung, dengan indikator: 1) Hubungan rekan kerja 3. Kinerja Karyawan (Y) adalah hasil kerja yang dicapai oleh individu yang disesuaikan dengan peran atau tugas individu tersebut dalam suatu perusahaan pada suatu periode waktu tertentu, yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau standar tertentu dari perusahaan dimana individu tersebut bekerja. Indikator pertanyaan bersumber dari Sunyoto (2013): a. Quality, dengan indikator: 1) Hasil yang diharapkan dari pekerjaannya b. Quantity, dengan indikator: 1) Jumlah yang diproduksi c. Timeliness, dengan indikator: 1) Menyelesaikan pekerjaan d. Cost effectiveness, dengan indikator: 626 1) Memperoleh keuntungan e. Need for supervision, dengan indikator: 1) Melaksanakan pekerjaan f. Interpersonal impact, dengan indikator: 1) Suasana nyaman dalam bekerja Analisis data adalah kegiatan mengolah data yang telah dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner untuk mencapai suatu kesimpulan yang tepat. Analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, uji validitas, uji realibilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, uji T, uji F yang kemudian diolah menggunakan SPSS versi 21. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Umum Hasil Penelitian Berikut adalah pembahasan deskripsi komitmen organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan lama bekerja. A. Responden berdasarkan jenis kelamin Berikut deskripsi jenis kelamin responden dari hasil penyebaran kuesioner: Tabel 1. Responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Pria Wanita 11 20 35.5 64.5 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari responden dalam penelitian ini jenis kelamin wanita sebanyak 20 orang atau 64,5%, sedangkan responden yang berjenis kelamin pria lebih sedikit daripada responden wanita, yaitu sebanyak 11 orang atau 35,5%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa mayoritas karyawan Lukas Tours dan Travel dalam penelitian ini sebagian besar adalah berjenis kelamin wanita sebanyak 64,5%. Hal ini menunjukkan bahwa jenis kelamin dapat menunjukkan kemampuan dalam menarik konsumen, Karena produktivitas perempuan lebih tinggi dibanding laki laki. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor faktor yang dimilikki oleh perempuan seperti ketelitian dan kesabaran, dalam pekerjaan dalam menghadapi konsumen seperti perusahaan jasa biasanya perempuan lebih teliti dan sabar. B. Responden berdasarkan Usia Berikut deskripsi usia responden dari hasil penyebaran kuesioner: Tabel 2. Responden berdasarkan usia Usia Frekuensi Persentase 20 tahun 21 30 tahun 40 tahun 40 tahun 3 10 17 1 9.7 32.3 54.8 3.2 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden dalam penelitian ini yang berusia antara 20 tahun sebanyak 3 orang atau 9,7%, berusia antara 21 30 tahun sebanyak 10

orang atau 32,3%, berusia 40 tahun sebanyak 17 orang atau 54,8%, berusia 40 tahun sebanyak 1 orang atau 3,2%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa mayoritas karyawan yang bekerja di Lukas Tours dan Travel adalah usia 21-30 dan usia -40 berpikiran maju, pandai, pengetahuan luas, dan memiliki produktifitas yang tinggi, umur diatas 40 lebih berpengalaman dan membantu karyawan lain bila mengalami kesulitan dalam menghadapi konsumen, sedangkan yang usia dibawah 20 mau belajar dari yang lain dan menciptakan suasana yang menyenangkan didalam perusahaan mengalami kesulitan dalam menghadapi konsumen. C. Responden berdasarkan tingkat pendidikan Berikut akan ditampilkan profil responden berdasarkan pendidikan terakhir: Tabel 3. Responden berdasarkan jenjang pedidikan Pendidikan Frekuensi Persentase Tidak sekolah SD SMP SMA Diploma S1 0 3 5 5 7 11 0 9.7 16.1 16.1 22.6 35.5 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden dalam pendidikan ini memiliki pendidikan S1 sebanyak 11 orang atau 35,5%, pendidikan diploma sebanyak 7 orang atau 22,6%, pendidikan SMA sebanyak 5 orang atau 16,1%, pendidikan SMP sebanyak 5 orang atau 16,1%, dan pendidikan SD sebanyak 3 orang atau 9,7%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa karyawan Lukas Tours dan Travel sebagian besar adalah pendidikan S1 sebanyak 35.5, hal ini menunjukkan Lukas Tours dan Travel lebih mengoptimalkan karyawannya dengan lulusan S1 dan diploma karena pendidikan yang lebih tinggi dapat membantu perusahaan dan produktivitas kerja yang tinggi, SMA dan SMP sabar dalam berbicara kepada konsumen dan memiliki kinerja yang lumayan tinggi, untuk SD keinginan mau terus belajar dan memperbaiki diri dari kesalahan yang dibuat untuk tidak terjadi lagi. D. Responden berdasarkan lama bekerja Berikut akan ditampilkan profil responden berdasarkan lama bekerja: Tabel 4. Lama Bekerja Responden Lama bekerja Frekuensi Persentase 3 bulan 4 6 bulan 7 9 bulan 10 12 bulan 12 bulan 2 2 9 14 4 6.5 6.5 29.0 45.2 12.9 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini karyawan memiliki lama bekerja kurang dari 3 bulan sebanyak 2 orang atau 6,5%, lama 627 bekerja 4-6 bulan sebanyak 2 orang atau 6,5%, lama bekerja 7-9 bulan sebanyak 9 orang atau 29%, lama bekerja 10-12 sebanyak 14 orang atau 45,2%, lama bekerja lebih dari 12 bulan sebanyak 4 orang atau 12,9%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa karyawan yang lama bekerja di Lukas Tours dan Travel 10-12 bulan dan lebih dari 12 bulan, Karena memiliki komitmen yang tinggi terhadap perusahaan dan ingin terus bertanggung jawab membantu perusahaan serta sabar dalam menghadapi konsumen, 7-9 bulan dan 4-6 bulan bahwa karyawan sudah senang dan bangga berkerja di perusahaan serta lumayan sabar dalam menghadapi konsumen, kurang dari 3 bulan bahwa karyawan sudah memiliki komitmen yang sama dengan perusahaan tapi masih perlu dibimbing dan dibina agar dapat mengatasi masalah sendiri, karena di Lukas Tours dan Travel usia masih kurang dari 3 bulan masih menimbulkan banyak masalah dan kesulitan dan kurang sabar dalam menghadapi permintaan konsumen. Analisis Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda digunakan dengan tujuan untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan sebab akibat antara variabel bebas (X 1, X 2) terhadap variabel terikat (Y) yang akan diperoleh analisis regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS 21. Tabel 5. Analisis regresi linear berganda Model (Constant) Komitmen Organisasi Kepuasan kerja Unstandardized Coefficients B 4.576 0.368 0.180 Std. Error 1.651 0.083 0.077 Dari tabel di atas diperoleh persamaan sebagai berikut: Y= a + b 1x 1 + b 2x 2 Y= 4,576 + 0,368 X1 + 0,180 X2 Keterangan: a. Nilai konstanta sebesar 4,576 di mana nilai komitmen organisasi dan kepuasan kerja bernilai konstan, maka nilai kinerja karyawan sebesar 4,576. b. Nilai komitmen organisasi sebesar 0,368 sehingga jika terjadi perubahan variable komitmen organisasi sebesar 1 poin, akan mengakibatkan perubahan yang positif pada nilai kinerja karyawan sebesar 0,368. Namun sebaliknya jika terjadi penurunan 1 poin komitmen organisasi, akan mengurangi nilai kinerja karyawan sebesar 0,368. c. Nilai kepuasan kerja sebesar 0,180 sehingga jika terjadi perubahan variable kepuasan kerja sebesar 1 poin, akan mengakibatkan perubahan yang positif pada nilai kinerja karyawan sebesar 0,180. Namun sebaliknya jika terjadi penurunan 1 poin kepuasan kerja, akan mengurangi nilai kinerja karyawan sebesar 0,180. Koefisien Determinasi Berganda Dalam penelitian ini koefisien determinasi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel komitmen organisasi (X 1) dan kepuasan kerja (X 2) mempengaruhi kinerja karyawan (Y) dalam penelitian ini Tabel 6. Analisis koefisien determinasi berganda

R R Square Model Summaryb Adjusted R Square Std. Error of the Estimate.833a 0.694 0.672 2.11349 Batasan batasan nilai koefisien korelasi yang sudah diinterpretasikan sebagai berikut: 1. 0.00 sampai dengan 0.20 berarti korelasinya sangat lemah. 2. 0.21 sampai dengan 0.40 berarti korelasinya lemah. 3. 0.41 sampai dengan 0.70 berarti korelasinya kuat. 4. 0.71 sampai dengan 0.90 berarti korelasinya sangat kuat. 5. 0.91 sampai dengan 0.99 berarti korelasinya sangat kuat sekali. 6. 1.00 berarti korelasinya sempurna. Dalam regresi linier berganda, nilai R sebesar 0,833 yang menunjukan bahwa terdapat korelasi yang sangat kuat antara komitmen organisasi dan kepuasan kerja dengan kinerja karyawan. Nilai R Square sebesar 0,672 menunjukan besarnya peran atau kontribusi variabel komitmen organisasi dan kepuasan kerja mampu menjelaskan variabel kinerja karyawan sebesar 67,2%. Sedangkan sisanya sebesar 32,8% kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini seperti gaya kepemimpinan, kualitas SDM dan sebagainya. Uji T Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara variable komitmen organisasi organisasi (X 1) dan kepuasan kerja (X 2) secara individu terhadap kinerja karyawan (Y) dengan melihat tabel coefficients untuk dapat mengetahui hasil nilai signikansi yang dibandingkan nilai signifikansi yang telah ditetapkan. Hipotesa: H 0 diterima jika nilai sig. > 5% atau 0,05 H 0 ditolak jika nilai sig. < 5% atau 0,05 Tabel 7. Analisis uji T (Constant) Komitmen Organisasi Kepuasan kerja Coefficientsa Model t Sig. 2.772 4.421 2.329 0.010 0.000 0.027 Berdasarkan hasil tabel diatas dapat diketahui bahwa t hit untuk komitmen organisasi adalah sebesar 4,421 dengan nilai signifikansi 0,000 dan nilai signifikansi yang telah ditentukan sebesar 5% atau 0,05. Oleh karena probabilitas 0,000 < 0,05 maka H o ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan. Dengan demikian, hipotesa (H 2) diterima. Sedangkan t hit untuk kepuasan kerja adalah sebesar 2,329 dengan nilai signifikansi 0,027 dan nilai signifikansi yang telah ditentukan sebesar 5% atau 0,05. Oleh karena 628 signifikansi 0,027 < 0,05 maka H o ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan. Dengan demikian, hipotesa (H 3) diterima. Uji F Pengujian ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara variable bebas (X 1, X 2) secara bersamasama terhadap variable terikat (Y). Dengan melihat dari tabel ANOVA untuk membandingkan hasil nilai signifikansi dengan nilai signifikansi yang telah ditetapkan. Hipotesa: H0 diterima jika nilai sig. > 0,05 H0 ditolak jika nilai sig. < 0,05 Tabel 8. Analisis uji F ANOVAb Model Fhit Sig. Regression Residual.757 0.000a Berdasarkan hasil dari tabel diatas, maka diketahui F hit sebesar,757 dengan nilai signifikansi 0,000 dan nilai signifikansi yang telah ditentukan sebesar 5% atau 0,05. Oleh karena nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka H o ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan pada perusahaan Lukas Tours dan Travel. Hal ini berarti komitmen organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan apabila kedua hal tersebut diterapkan secara bersama sama. Jadi dapat dikatakan bahwa secara komitmen organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada perusahaan Lukas Tours dan Travel. Sehingga hipotesa (H 3) di mana diduga terdapat pengaruh komitmen organisasi dan kepusan kerja secara bersama sama terhadap kinerja karyawan pada perusahaan Lukas Tours dan Travel diterima. Pembahasan Setelah melakukan pengujian melalui program SPSS 21, maka: 1. Pada regresi linier berganda, didapatkan bahwa komitmen organisasi memberikan pengaruh yang positif pada kinerja karyawan. Lukas Tour dan Travel membuat karyawan ikut merasakan memiliki perusahaan agar karyawan dapat meningkatkan kinerjanya, sehingga ini yang memotivasi karyawan untuk dapat berkerja dengan maksimal. Menurut Kashefi., et al (2013) mengatakan bahwa komitmen organisasi sangat mempengaruhi kinerja para karyawan, dimana dengan adanya komitmen organisasi yang meningkat maka kinerja karyawan akan meningkat pula, dan sebaliknya. Hal ini diyakini bahwa karyawan dengan komitmen organisasi kuat akan bekerja lebih keras dalam rangka memberikan kontribusi terhadap kinerja perusahaan. 2. Pada regresi linier berganda, didapatkan bahwa kepuasan kerja memberikan pengaruh yang positif pada kinerja

karyawan. Lukas Tours dan Travel memberikan gaji tepat waktu serta memberikan tambahan insentif dari penjualan yang dilakukan karyawan dan rekan kerja yang bersahabat yang membantu bila karyawan yang lain tidak dapat menyelesaikan masalah yang terjadi gaji sesuai dengan posisi pekerjaannya. Karena menurut Sirohi & Shrivastva (2013) juga mengatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan, dimana kepuasan kerja yang meningkat maka kinerja karyawan akan meningkat pula, dan sebaliknya. Dengan adanya kepuasan kerja maka karyawan secara individual akan berusaha meningkatkan kemampuannya, karena kepuasan kerja adalah istilah yang menunjukkan sampai seberapa jauh perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dan harapan para karyawan serta yang paling dapat merasakan hanyalah yang bersangkutan saja dan sifatnya tidak selalu sama antara orang yang satu dengan orang yang lain. 3. Pengujian secara parsial menunjukkan apabila komitmen organisasi dan kepuasan kerja digunakan atau diuji secara terpisah menghasilkan hal yang sama, yaitu sama sama memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan pada perusahaan Lukas Tours dan Travel karena Lukas tour dan travel memberikan kesempatan berupa dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi dan fasilitas yang menunjang sehingga karyawan akan memiliki komitmen dan kepuasan kerja tersendiri yang akan membuat kinerja meningkat yaitu karyawan meningkatkan kreativitas dalam bekerja untuk dapat dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi karyawan kinerja meningkat. Hal ini sesuai dengan para peneliti terdahulu yang mengatakan bahwa komitmen organisasi dan kepuasan kerja secara individu berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. 4. Pengujian secara simultan menunjukkan apabila komitmen organisasi dan kepuasan kerja diterapkan secara bersama sama atau diuji secara simultan menghasilkan pengaruh pada kinerja karyawan pada perusahaan Lukas Tours dan Travel karena Lukas Tours dan Travel membuat karyawan mendapatkan banyak keuntungan dengan tetap bertahan bekerja disini dengan gaji yang cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup karyawan, sehingga ini membuat karyawan dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi dalam bekerja agar karyawan merasa puas dalam bekerja dan membuat karyawan berkomitmen terhadap perusahaan. Karena bila komitmen organisasi dan kepuasan kerja diterapkan secara bersama akan memberikan keuntungan bagi perusahaan, karena kedua hal ini memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: a. Setelah melakukan analisis, maka dapat dikatakan bahwa H 1 diterima. Dari hal ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa komitmen organisasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada perusahaan Lukas Tours dan Travel karena perusahaan memberikan kesempatan 629 untuk dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi, sehingga karyawan diharapkan dapat membantu dalam mencapai kesuksesan dari Lukas Tours dan Travel. Hal ini sesuai dengan peneliti terdahulu yang mengatakan bahwa komitmen organisasi sangat mempengaruhi kinerja para karyawan, dimana dengan adanya komitmen organisasi yang meningkat maka kinerja karyawan akan meningkat pula, dan sebaliknya. Hal ini diyakini bahwa karyawan dengan organisasi kuat akan bekerja lebih keras dalam rangka memberikan kontribusi terhadap kinerja perusahaan. b. Setelah melakukan analisis, maka dapat dikatakan bahwa H 2 diterima. Dari hal ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan kerja secara parsial berpengaruh signifikan kinerja karyawan pada perusahaan Lukas Tours dan Travel karena Lukas Tours dan Travel memberikan gaji yang sesuai dengan kebutuhan karyawan dan dibayar dengan tepat waktu, sehingga karyawan diminta memberikan usaha yang terbaik untuk dapat membantu perusahaan. Karena kepuasan kerja karyawan dikenal sebagai kunci penting bagi perusahaan untuk mencapai kesuksesan dalam berbagai jenis, berbagai penelitian tentang kepuasan kerja juga menunjukan betapa pentingnya perusahaan mengetahui dengan benar kemampuan karyawan yang bekerja di perusahaan, baik yang memiliki nilai aspek positif maupun yang menghambat tercapainya tujuan dan sasaran perusahaan. c. Setelah melakukan analisis, maka dapat dikatakan bahwa H 3 diterima. Dari hal ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa komitmen organisasi dan kepuasan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada perusahaan Lukas Tours and Travel karena Lukas Tours dan Travel membuat karyawan mendapatkan banyak keuntungan dengan tetap bertahan bekerja disini dengan gaji yang cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup karyawan, sehingga ini membuat karyawan dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi dalam bekerja. Bila karyawan komitmen terhadap organisasi, maka akan membuat kepuasan kerja berdampak terhadap komitmen organisasi yang akan membuat kinerja karyawan di perusahaan akan menjadi efektif dan efisien karena semua hal itu sudah tertanam dalam diri karyawan akan memiliki tujuan untuk dapat bertanggung jawab membantu perusahaan dapat menjadi lebih baik. Saran Saran yang diberikan adalah yang pertama, ada baiknya apabila perusahaan mengamati perilaku seorang karyawan dengan memberikan perhatian lebih dalam bekerja karena karyawan masih merasakan adanya unsur paksaan dalam bekerja sehingga karyawan tidak merasa terbebani dalam berkerja Lukas Tours dan Travel. Hal ini dikatakan karyawan meskipun ikut merasa memiliki perusahaan, namun masih ada sedikit masalah di Lukas Tours dan Travel karyawan masih merasa adanya unsur paksaan dalam bekerja sehingga merasa terbebani dan masih belum dapat mengerjakan pekerjaan sendiri. Seharusnya manajemen selalu berbicara kepada karyawan dan menjelaskan

hal-hal yang harus dilakukan dengan sabar serta memberikan kuesioner setiap tahun agar dapat mengerti isi hati karyawan yang bekerja agar karyawan tidak merasa adanya unsur paksaan dalam bekerja dan karyawan dapat mengerjakan pekerjaan sendiri walaupun pimpinan tidak ada ditempat. Yang kedua, apabila dilihat dari komitmen organisasi, komitmen normatif memiliki kategori paling rendah dibandingkan dengan komitmen afektif dan komitmen kontinuan. Hal ini seharusnya tanggung jawab perusahaan adalah menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan tanpa membantu karyawan agar dapat bekerja sendiri, sehingga karyawan dapat menyelesaikan sendiri bila terjadi masalah ketika berbicara dengan konsumen dan perusahaan melakukan suatu pertemuan atau mengadakan rekreasi bersama. Yang ketiga, apabila dilihat dari kepuasan kerja, rata rata nilai terendah terletak pada indikator pertama, yaitu pekerjaan sesuai dengan kemampuan. Perusahaan diharapkan agar dapat menggunakan kemampuan karyawan dengan cara menjelaskan hal-hal apa saja yang harus dilakukan kepada karyawan agar karyawan dapat berkerja sendiri dalam menghadapi konsumen. Dan yang terakhir, dilihat dari kinerja karyawan, nilai terendah terletak pada indikator ketiga dan keenam, yaitu Timeliness dan interpersonal impact, yaitu pekerjaan karyawan dapat terselesaikan dengan tepat waktu, hal ini dikarenakan karyawan dihadapkan dengan pekerjaan yang tidak mengenal waktu, seharusnya manajemen dapat membagi pekerjaan dengan adil kepada karyawan dan memberikan kebebasan bila karyawan sudah selesai dengan pekerjaannya. Selain itu karyawan masih merasa kesulitan dalam bekerja sama dengan rekan kerja yang lain, seharusnya manajemen 630 lebih memperhatikan karyawan dengan lebih banyak berbicara kepada karyawan untuk meningkatkan hubungan dalam bekerja jadi baik. DAFTAR PUSTAKA Kashefi., et al. (2013). Organizational Commitment and Its Effects on Organizational Performance. Journal Of Contemporary Research In Business 4 (12) Lupiyoadi, Rambat & Hamdani, A. (2006). Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Luthans, Fred. (2006). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi. Nongo & Ikyanyon. (2012). The Influence of Corporate Culture on Employee Commitment to the Organization. International Journal of Business and Management. 7.22, 21-28. Shurbagi & Zahari. (2014). The Mediating Effect of Organizational Commitment on the Relationship between Job Satisfaction and Organizational Culture. International Journal of Business Administration 5 (6) Sirohi, Anshu & Shrivastva, Nidhi. (2013). Correlation of Satisfaction, Commitment & Performance on Faculty Staffs Performance at Private Institutions in Uttarpradesh (India). International Journal of Management and Social Sciences Research 2 (8) Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sunyoto, Danang. (2013). Teori, Kuesioner, dan Proses Analisis Data Perilaku Organisasional. Yogyakarta: CAPS.