BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 PENYAJIAN DATA Penyajian data merupakan rencana menyeluruh dari penelitian mencakup hal hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat kerangka penelitian dan implikasinya secara operasioanal sampai pada analisis akhir data yang selanjutnya disimpulkan dan dibeikan saran. Suatu design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun rencana penyelidikan yang akan dipakai untuk memperoleh bukti empiris mengenai hubungan hubungan dalam masalah. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara. Data yang terkumpul diolah dengan meggunakan alat analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis kemudian diinterprestasikan dan langkah terakhir disimpulkan serta diberikan saran. 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Latar belakang berdirinya perusahaan CV. Sumber Makmur Elektrik adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang distributor Fan dan Blower dengan merk KATSU yang beralamat di Jl. Komplek Pergudangan Margomulyo Permai Blok D No. 36 Surabaya yang dari tahun ke tahun aktivitas penjualannya terus mengalami perkembangan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2012 yang dipimpin oleh Bapak Irawan Susanto Selaku Direktur. 51
52 Dalam menjalankan aktivitas usahanya maka perusahaan perlu melakukan perhitungan pajak penghasilan badan atas laporan keuangan yang sesuai dengan UU. Perpajakan. Oleh karena itulah perlu dilakukan penerapan koreksi fiskal hal ini bertujuan untuk meneliti pajak penghasilan terutang yang sesuai dengan UU. Perpajakan No. 36 Tahun 2008. Adapun tujuan didirikannya perusahaan tersebut diatas adalah sebagai berikut : a. Adanya kesempatan yang baik untuk menyalurkan penjualan Fan dan Blower untuk toko toko, perternakan dan proyek proyek sehingga diperoleh laba yang semaksimal mungkin. b. Adanya kerjasama yang baik antara Badan Usaha Tetap atau Perseorangan yang ada disekitar daerah Surabaya maupun luar Surabaya. c. Tersedianya modal usaha serta lokasi yang digunakan oleh perusahaan. d. Untuk membuka kesempatan kerjasama antara pengusaha di kota Surabaya maupun luar Surabaya. Untuk meningkatkan aktivitas operasional suatu perusahaan, maka perusahaan perlu menyusun suatu laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antar
53 perusahaan dengan pihak pihak yang berkepentingan baik internal maupun eksternal. Peranan laporan keuangan dalam perusahaan dimasudkan untuk dapat menyajikan informasi keuangan terhadap pengambilan keputusan keuangan bagi suatu perusahaan, sebab dengan adanya laporan keuangan maka perusahaan dapat mengetahui keadaan dan posisi keuangan suatu perusahan. 4.1.2 Lokasi Perusahaan Pemilihan lokasi perusahaan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis dan menentukan kelangsungan hidup perusahaan. CV. Sumber Makmur Elektrik berkedudukan di Jl. Komplek Pergudangan Margomulyo Permai Blok D No. 36. Penentuan letak CV. Sumber Makmur Elektrik berdasarkan segi ekonomisnya yaitu : a. Dekat dengan jalan raya sehingga muda transportasinya. b. Merupakan kawasan industri. c. Tersedianya tenaga kerja. d. Tersedianya fasilitas air dan listrik. e. Tidak menggangu lingkungan.
54 4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Perusahaan Menurut Wibisono (2007 : 43) Visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi/perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang. Adapun visi dari CV. Sumber Makmur Elektrik adalah : Menjadi perusahaan perdagangan distributor Fan dan Blower yang unggul, yang menawarkan layanan terbaik dengan harga yang kompetitif terhadap pelanggan / konsumen. a. Misi Perusahaan Menurut Wheelen yang dikutip oleh wibisono (2007:46-47) Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan existensi organisasi yang memuat apa yang disediakan perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa. Adapun misi dari CV. Sumber Makmur Elektrik adalah : 1. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap pekerjaan dengan tepat waktu. 2. Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi. 3. Memberikan layanan pekerjaan yang terbaik.
55 4.1.4 Tujuan Perusahaan Dalam menjalankan aktivitas perusahaan tidak bisa lepas dari tujuan yang ditetapkan sebelumnya, karena tujuan perusahaan merupakan hal yang penting dan merupakan sasaran yang harus dicapai supaya pertumbuhan yang dicapai bisa terarah demi kebaikan bersama. Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh CV. Sumber Makmur Elektrik adalah : 1. Tujuan Jangka Pendek Meningkatkan produktivitas karyawan, meningkatkan volume penjualan, dan menjaga posisi perusahaan agar tetap mampu bersaing. 2. Tujuan Jangka Panjang Mencapai keuntungan yang optimal dan mengadakan ekspansi baik ekstern maupun intern. 4.1.5 Strategi Perusahaan Perusahaan perlu untuk memiliki strategi agar dapat mencapai visi dan misi yang telah dirancang oleh perusahaan. Strategi dirasa penting karena dalam strategi inilah maka perusahaan dapat memutuskan dan mengambil keputusan yang paling tepat serta strategi penting untuk menghadapi persaingan yang ada di dalam pasar. Strategi juga akan menjadi senjata
56 penting perusahaan untuk mendapatkan pencapaian tujuan utama dari visi dan misi perusahaan. Berikut adalah strategi yang diterapkan oleh CV. Sumber Makmur Elektrik : 1. Melakukan promosi serta mengembangkan usaha secara berkeseimbangan agar mampu bertahan dan semakin berkembang di masa yang akan datang. 2. Perbaikan layanan guna peningkatan kedekatan dengan pelanggan dan peningkatan kenyamanan pelanggan. 3. Perbaikan kinerja guna meningkatkan keunggulan operasional, penguasaan teknologi, dan kemitraan. 4.1.6 Struktur Organisasi Perusahan Organisasi merupakan sekumpulan orang orang yang disusun dalam kelompok kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama (Zimmerer. 2009), Sedangkan struktur organisasi adalah susunan komponen komponen (unit unit kerja) dalam organisasi. Tujuan dari Struktur Organisasi: 1. Membagi pekerjaan yang harus dilakukan kesejumlah departemen dan pekerjaan tertentu. 2. Membagi bagi tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan masing masing pekerjaan. 3. Mengkoordinasikan berbagai tugas organisasi.
57 4. Mengelompokkan berbagai tugas organisasi. 5. Mengelompokkan sejumlah pekerjaan keseluruh inti. 6. Membangun hubungan diantar individu, kelompok, dan departemen. 7. Menetapkan sejumlah garis wewenang formal. 8. Mengalokasikan dan menggunakan secara efektif sumber daya organisasi. Struktur organisasi CV. Sumber Makmur Elektrik di Surabaya secara garis besarnya didasarkan pada struktur organisasi lini atau yang terdiri dari seorang Direktur Utama dan Wakilnya yang membawahi tiga orang kepala bagian, masing masing : a. Bagian Pemasaran b. Bagian Gudang c. Bagian Administrasi / Umum Untuk lebih jelasnya Struktur Organisasi perusahaan CV. Sumber Makmur Elektrik dapat dilihat melalui bagan berikut ini :
58
59 Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Berdasarkan bagan struktur organisasi perusahaan yang telah disajikan, maka adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam perusahaan yang dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Komisaris Adalah Pihak yang terlibat untuk mengawasi jalannya perusahaan baik dari dalam maupun dari luar perusahaan. 2. Direktur Utama Wewenang dan tanggung jawab direktur utama dapat diuraikan sebagai berikut : a. Memimpin dan mengkoordinir semua kegiatan perusahaan. b. Menentukan kebijaksanaan perusahaan terutama dalam bidang pemasaran / penjualan. c. Mengangkat dan memberhentikan pegawai. d. Bertanggung jawab kepada komisaris. 3. Wakil Direktur Wewenang dan tanggung jawab wakil direktur utama adalah sebagai berikut : a. Membantu direktur utama. b. Mewakili direktur utama untuk urusan intern dan ekstern, apabila direktur utama berhalangan. c. Bertanggung jawab kepada direktur utama.
60 4. Kepala Bagian Pemasaran Wewenang dan tanggung jawab kepala bagian pemasaran adalah melakukan koordinasi penjualan untuk luar dan dalam kota dan di samping itu menetapkan program pemasaran. Dalam melakukan aktivitasnya, maka kepala bagian pemasaran dibantu oleh bagian penjualan, yang wewenang dan tanggung jawabnya sebagai berikut : a. Melakukan penjualan barang. b. Membuat faktur penjualan. c. Membuat laporan penjualan. d. Bertanggung jawab kepada wakil direktur. 5. Kepala Bagian Gudang Wewenang kepala bagian gudang dan adalah untuk melakukan koordinasi atas Penerimaan dan Pengeluaran barang. Bertanggung jawab kepada wakil direktur, kepala bagian gudang dibantu oleh : a. Bagian Penerimaan Wewenang bagian penerimaan adalah bertanggung jawab atas segala penerimaan barang dalam gudang. Bertanggung jawab kepada kepala bagian gudang. b. Bagian Pengeluaran Wewenang bagian pengeluaran adalah bertanggung jawab atas segala kegiatan yang berkaitan dengan pengeluaran
61 barang dalam gudang. Bertanggung jawab kepada kepala bagian gudang. 6. Kepala Bagian Administrasi / Umum Wewenang bagian administrasi / umum adalah untuk membuat segala laporan perpajakan. Bertanggung jawab kepada wakil direktur, kepala bagian administrasi / umum dibantu oleh beberapa orang yaitu : a. Kasir Wewenang kasir adalah untuk mengetahui keluar masuknya uang dan membuat laporan penerimaan dan pengeluaran kas. Bertanggung jawab kepada kepala bagian administrasi / umum. b. Keuangan Wewenang bagian keuangan adalah bertanggung jawab atas segala laporan keuangan dalam perusahaan. Bertanggung jawab kepada kepala bagian administrasi / umum. c. Akuntansi Wewenang akuntansi adalah membuat segala perhitungan akuntansi dalam laporan keuangan. Bertanggung jawab kepada kepala bagian administrasi / umum.
62 4.1.7 Pembukuan Perusahaan Berdasarkan hasil pengamatan penulis, kebijakan perpajakan yang dianut oleh CV. Sumber Makmur Elektrik selama ini adalah : 1. Dalam aktivitasnya, CV. Sumber Makmur Elektrik mengunakan Pembukuan, dimana pembukuan dimulai tanggal 1 Januari dan berakhir tanggal 31 Desember. 2. Pajak Penghasilan PPh Pasal 25 Badan yang ditanggung oleh perusahaan dihitung berdasarkan Pasal 31 E UU PPh No. 36 Tahun 2008. 4.2 ANALISIS DATA a. Sebab sebab Masalah Setelah melakukan penelitian terhadap laporan keuangan CV. Sumber Makmur Elektrik bahwa perusahaan berdiri tahun 2012, sehingga laporan rugi laba hanya tahun 2012, sedangkan di tahun 2013 belum dibuat oleh perusahaan. Yang akhirnya penulis menemukan bahwa penerapan PPh Pasal 25 terhadap penyajian laporan keuangan adalah tidak benar, tidak berpedoman pada UU No. 17 Tahun 2000 tentang adanya koreksi fiskal. Penyebabnya adalah perhitungan pajak pada tabel 4.1 salah. Yang benar adalah 25% X 50% X Rp. 75.230.000 = Rp. 9.403.750,- Dari hasil perhitungan diatas, maka jumlah kurang bayar Pajak
63 Penghasilan PPh Pasal 29 setelah dilakukannya koreksi fiskal sebesar Rp. 9.403.750,- b. Pemecahan Masalah Dengan timbulnya permasalahan tersebut diatas, maka laporan keuangan berikut perhitungan PPh Pasal 25 Badan perlu direvisi agar penyajian laporan keuangan sesuai dengan UU Perpajakan, dengan menyajikan koreksi fiskal positif ataupun negatif sebagai bentuk implementasi laporan keuangan fiskal guna menghitung PPh Pasal 25, adapun pos pos laporan rugi laba komersial yang dikoreksi fiskal adalah biaya transportasi dan biaya penyusutan. Biaya transportasi sebelum adanya koreksi fiskal sebesar Rp. 2.155.000,- tetapi setelah adanya koreksi menjadi Rp. 1.077.500,- begitu juga dengan biaya penyusutan sebelum adanya koreksi sebesar Rp. 51.725.000,- tetapi setelah adanya koreksi menjadi Rp. 25.862.500,- karena aktiva kendaraan tidak hanya digunakan sebagai operasioanal perusahaan, tetapi juga digunakan pribadi maka perusahaan hanya mengkoreksi 50% biaya penyusutan dan transportasi karena 50% dari kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan yang tidak berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan. Yang dapat dilihat melalui tabel 4.2.
64 4.2.1 Laporan Rugi Laba Komersial dan Laporan Rugi Laba Fiskal Perusahaan Adapun laporan rugi laba komersial CV. Sumber Makmur Elektrik untuk tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 4.1 adalah sebagai berikut : TABEL 4.1 CV. SUMBER MAKMUR ELEKTRIK LAPORAN RUGI LABA KOMERSIAL TAHUN 2012 PENJUALAN Rp 2.345.780.000 HARGA POKOK PENJUALAN Persediaan Awal Rp - Pembelian Rp 2.116.890.000 Persediaan barang siap jual Rp 2.116.890.000 Persediaan Akhir Rp - TOTAL HPP Rp 2.116.890.000 LABA KOTOR Rp 228.890.000 BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI Biaya Gaji Rp 101.450.000 Biaya Sewa Rp 35.000.000 Biaya Tenaga ahli Rp 6.000.000 Biaya Kantor Rp 4.560.000 Biaya Transportasi Rp 2.155.000 Biaya Penyusutan Rp 51.725.000 TOTAL BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI Rp 200.890.000 LABA BERSIH SEBELUM PAJAK Rp 28.000.000 PAJAK PENGHASILAN Rp (3.500.000) LABA BERSIH SETELAH PAJAK Rp 24.500.000 Sumber : Data CV. Sumber Makmur Elektrik Karena laba rugi yang disajikan oleh CV. Sumber Makmur Elektrik tanpa menggunakan koreksi fiskal dapat dikatakan laba
65 rugi yang disajikan salah, karena tidak sesuai dengan format yang digunakan dalam proses perhitungan PPh Pasal 25, maka selanjutnya akan disajikan laporan rugi laba fiskal periode 01 Januari s/d Desember 2012 yang dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini : TABEL 4.2 CV. SUMBER MAKMUR ELEKTRIK LAPORAN RUGI LABA FISKAL TAHUN 2012 KOMERSIAL KOREKSI POSITIF NEGATIF FISKAL PENJUALAN Rp 2.345.780.000 Rp - Rp - Rp 2.345.780.000 HARGA POKOK PENJUALAN Persediaan Awal Rp - Rp - Pembelian Rp 2.116.890.000 Rp - Rp - Rp 2.116.890.000 Persediaan barang siap jual Rp 2.116.890.000 Rp 2.116.890.000 Persediaan Akhir Rp - Rp - TOTAL HPP Rp2.116.890.000 Rp 2.116.890.000 LABA KOTOR Rp 228.890.000 Rp 228.890.000 BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI Biaya Gaji Rp 101.450.000 Rp 20.290.000 Rp - Rp 81.160.000 Biaya Sewa Rp 35.000.000 Rp - Rp - Rp 35.000.000 Biaya Tenaga ahli Rp 6.000.000 Rp - Rp - Rp 6.000.000 Biaya Kantor Rp 4.560.000 Rp - Rp - Rp 4.560.000 Biaya Transportasi Rp 2.155.000 Rp 1.077.500 Rp - Rp 1.077.500 Biaya Penyusutan Rp 51.725.000 Rp 25.862.500 Rp - Rp 25.862.500 TOTAL BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI Rp 200.890.000 Rp 153.660.000 LABA BEHSIH SEBELUM PAJAK Rp 28.000.000 Rp 75.230.000 PAJAK PENGHASILAN (Rp 9.403.750) (Rp 9.403.750) LABA BERSIH SETELAH PAJAK Rp 18.596.250 Rp 65.826.250 Sumber : Data diolah
66 Dari data diatas dapat dilihat bahwa laba bersih setelah pajak sebelum adanya koreksi fiskal adalah sebesar Rp. 24.500.000,- lebih kecil dibanding setelah adanya koreksi fiskal. Hal ini diakibatkan adanya beberapa biaya yang tidak diakui secara perpajakan, sehingga dilakukan koreksi fiskal. Dari koreksi fiskal ini menyebabkan jumlah biaya umum dan administrasi lebih kecil sehingga laba bersih setelah pajak lebih besar sebesar Rp. 48.072.500,- Koreksi fiskal pada CV. Sumber Makmur Elektrik terjadi karena aktiva kendaraan tidak hanya digunakan sebagai operasional perusahaan, tetapi juga pribadi sehingga perusahaan mengkoreksi 50% biaya penyusutan dan transportasi karena 50% dari kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan yang tidak berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan. Laba rugi fiskal ini yang selanjutnya akan digunakan sebagai acuan dalam perhitungan PPh Pasal 29 dan PPh Pasal 25. 4.2.2 Perhitungan Tarif Pajak Laporan Rugi Laba Komersial dan Tarif Pajak Laporan Rugi Laba Fiskal Sebagai pengaruh dari penerapan PPh Pasal 25, diperlukan adanya koreksi fiskal untuk menghitung PPh Pasal 25. Berikut ini perhitungan tarif pajak laporan rugi laba komersial adalah :
67 TARIF PAJAK : 25% x 50% x Rp. 28.000.000 Rp 3.500.000 Pajak Penghasilan dibulatkan Rp 3.500.000 PPh Pasal 22 Rp - PPh Pasal 23 Rp - Pajak yang harus dibayar Rp 3.500.000 PPh Pasal 25 Rp - PPh Pasal 29 Rp 3.500.000 PPh Pasal 25 / bulan Rp 291.667 PPh Pasal 25 / bulan Pembulatan Rp 291.600 fiskal adalah : Selanjutnya akan disajikan tarif pajak laporan rugi laba TARIF PAJAK : 25% x 50% x Rp. 75.230.000 Rp 9.403.750 Pajak Penghasilan dibulatkan Rp 9.403.750 PPh Pasal 22 Rp - PPh Pasal 23 Rp - Pajak yang harus dibayar Rp 9.403.750 PPh Pasal 25 Rp - PPh Pasal 29 Rp 9.403.750 PPh Pasal 25 / bulan Rp 783.646 PPh Pasal 25 / bulan Pembulatan Rp 783.600 Dari data diatas dapat dilihat bahwa PPh Pasal 25 sebelum di koreksi fiskal adalah sebesar Rp. 291.600,- Sedangkan setelah adanya koreksi fiskal adalah sebesar Rp. 783.600,- Selain itu juga terjadi perubahan PPh Pasal 29 yang semula Rp. 3.500.000,- menjadi Rp. 9.403.750,- Jadi PPh Pasal 29 yang masih harus dibayar Rp. 5.903.750,- dan PPh Pasal 25 yang harus dibayar Rp. 492.000,- Dengan perhitungan sebagai berikut :
68 PPh Pasal 29 ( setelah koreksi fiskal ) PPh Pasal 29 ( sebelum koreksi fiskal ) PPh Pasal 29 (kurang bayar) PPh Pasal 25 / bulan (kurang bayar) PPh Pasal 25 / bulan Pembulatan Rp. 9.403.750 ( Rp. 3.500.000 ) Rp. 5.903.750 Rp. 491.979 Rp. 491.900 tabel 4.3. Dengan demikian laporan keuangan dapat disajikan seperti
69 TABEL 4.3 CV. SUMBER MAKMUR ELEKTRIK LAPORAN RUGI LABA FISKAL TAHUN 2012 KOMERSIAL POSITIF KOREKSI NEGATIF FISKAL PENJUALAN Rp 2.345.780.000 Rp - Rp - Rp 2.345.780.000 HARGA POKOK PENJUALAN Persediaan Awal Rp - Rp - Pembelian Rp 2.216.890.000 Rp - Rp - Rp 2.216.890.000 Persediaan barang siap jual Rp 2.216.890.000 Rp 2.216.890.000 Persediaan Akhir Rp - Rp - TOTAL HPP Rp 2.216.890.000 Rp 2.216.890.000 LABA KOTOR Rp 228.890.000 Rp 228.890.000 BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI Biaya Gaji Rp 101.450.000 Rp 20.290.000 Rp - Rp 81.160.000 Biaya Sewa Rp 35.000.000 Rp - Rp - Rp 35.000.000 Biaya Tenaga ahli Rp 6.000.000 Rp - Rp - Rp 6.000.000 Biaya Kantor Rp 4.560.000 Rp - Rp - Rp 4.560.000 Biaya Transportasi Rp 2.155.000 Rp 1.077.500 Rp - Rp 1.077.500 Biaya Penyusutan Rp 51.725.000 Rp 25.862.500 Rp - Rp 25.862.500 TOTAL BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI Rp 200.890.000 Rp 153.660.000 LABA BEHSIH SEBELUM PAJAK Rp 28.000.000 Rp 75.230.000 PAJAK PENGHASILAN Rp (6.867.500) Rp (9.403.750) LABA BERSIH SETELAH PAJAK Rp 21.132.500 Rp 65.826.250 TARIF PAJAK : 25% x 50% x Rp. 54.940.000 Rp 9.403.750 Pajak Penghasilan dibulatkan Rp 9.403.750 PPh Pasal 22 Rp - PPh Pasal 23 Rp - Pajak yang harus dibayar Rp 9.403.750 PPh Pasal 25 Rp - PPh Pasal 29 Rp 9.403.750 PPh Pasal 25 / bulan Rp 783.646 PPh Pasal 25 / bulan Pembulatan Rp 783.600 Sumber : Data diolah
70 4.3 Interprestasi Dalam menentukan penghasilan kena pajak yang menjadi dasar perhitungan terutang, dan sebagai pengaruh dari penerapan PPh Pasal 25 maka penulis melakukan adanya koreksi fiskal atas laporan rugi laba komersial yang belum sesuai dengan Undang Undang No. 17 Tahun 2000 yang diakibatkan karena adanya beberapa biaya yang tidak diakui secara perpajakan, sehingga perlu dilakukan adanya koreksi fiskal untuk mengetahui besarnya pajak terutang yang harus dibayar. Dan salah satu pos dalam laporan keuangan komersial yang dikoreksi fiskal adalah beban penyusutan, adanya koreksi ini sangat mempengaruhi besarnya Penghasilan Kena Pajak yang digunakan sebagai acuan untuk menghitung PPh Pasal 25. Adanya koreksi positif pada beban penyusutan menambah besarnya Penghasilan Kena Pajak. Pada penelitian kali ini koreksi fiskal pada CV. Sumber Makmur Elektrik terjadi karena aktiva kendaraan tidak hanya digunakan sebagai operasional perusahaan, tetapi juga digunakan pribadi sehingga perusahaan mengkoreksi 50% biaya penyusutan dan transportasi karena 50% dari kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan yang tidak berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan. Laba rugi fiskal ini yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam perhitungan Pajak Penghasilan yang harus dibayar oleh perusahaan.