BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
|
|
- Liani Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 metode yang di tanggung perusahaan dengan metode tunjangan pajak Sejarah Perusahaan Soehendro Perusahaan Soehendro didirikan di Jl. Arjuno Surabaya kemudian dipindahkan di Jl. Ngasinan Indusrti No 9 Gresik sejak tahun 2000 dengan modal awal sebesar Rp Perusahaan Soehendro bergerak dibidang komponen sepeda yang bermerk Bmx mempunyai Sejarah dari bmx itu sendiri, disini saya coba mengangkat cerita tentang asal usul dari brand bmx yang terkenal itu. Awal mula mengikuti ayahnya ke pertanian, kemudian pendiri perusahaan Soehendro ini magang bekerja di sebuah pabrik besi setelah lulus sekolah menengah. Kemudian, ia memulai membuat perusahaannya sendiri, dan produk pertama yang dibuat adalah sepeda. Dalam sepuluh tahun, Bmx telah mengekspor produknya sampai ke Cina. Bisnis ini didirikan Resmi sebagai perusahaan terbatas. Produk Bmx ini juga disebut sebagai pengubah kecepatan eksternal. Derailleur adalah mekanisme yang memindahkan rantai sepeda dari roda gigi pada gigi pada sepeda yang memiliki sampai dengan 10 kecepatan ataupun 49
2 50 sejenisnya. Tahun berikutnya, perusahaan ini mulai memproduksi internal gearing 3 kecepatan, merupakan mekanisme yang ditutupi dalam pusat roda belakang. Pengubah kecepatan internal ini diperkenalkan ke pasar AS beberapa tahun kemudian dan segera menjadi standar untuk tiga kecepatan sepeda. Pada tahun 2003, Bmx memasang dan menempa dengan semangat kuat dan kerja keras agar memungkinkan produk produk yang dihasilkan bisa lebih efisien. Bmx akhirnya berubah alih manajemen bisnis untuk ketiga putranya. Meskipun perusahaan membuat rem dan komponen lain, Bmx menolak untuk memproduksi sepeda lengkap. Sampai dengan sekarang Bmx hanya memproduksi Part sepeda dengan berbagai tingkatan dan teknologi sesuai dengan peruntukannya Visi dan Misi Perusahaan Soehendro Visi : Menjadi Perusahaan yang terbaik di Kawasan Indonesia dengan dukungan manajemen dan sumber daya manusia yang profesional serta memberikan nilai tambah kepada Pemda dan masyarakat. Misi: - Menjadi perusahaan yang dihargai dan terkemuka di Indonesia. - Menjadi Perusahaan yang nomer 1 di mata masyarakat Indonesia.
3 Struktur Organisasi Perusahaan Soehendro Bagan Struktur Organisasi menggambarkan susunan, isi dan luas cakupan organisasi suatu perusahaan,serta menjelaskan posisi daripada fungsi beserta tugas maupun kewajiban setiap fungsi, hubungan kerja dan tanggung jawab yang jelas. Adapun tugas dan tanggung jawab dari elemen organisasi pada struktur orgnisasi tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Pemegang Saham atau Owner Pemegang saham atau owner adalah pemilik modal yang membiayai semua modal yang harus di keluarkan untuk kebutuhan perusahaan tersebut serta berhak mengetahui setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. 2. Direktur Dibawah ini merupakan tugas tugas dari seorang direktur: Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer) Menyetujui anggaran tahunan perusahaan Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan
4 52 3. Manajer Umum Manager yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian / fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi. Manager memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai Beberapa atau seluruh manager fungsional. 4. Staff Administrasi Tugas utama bagi seorang staff administrasi adalah melaksanakan kegiatan pelayanan kantor, penyedia fasilitas dan layanan administrasi perkantoran, sesuai yang berlaku untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan. Tanggung Jawab Utama melaksanakan aktifitas penyiapan ruang kerja dan peralatan kantor untuk seluruh pegawai, untuk memastikan ketersediaan ruangan kerja dan peralatan kantor bagi setiap pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan dan jabatan. Melaksanakan kegiatan surat-menyurat, dokumentasi dan pengarsipan, untuk memastikan dukungan administarasi bagi kelancaran kegiatan seluruh karyawan. Membuat rencana dan mengevaluasi kerja harian dan bulanan untuk memastikan tercapainya kualitas target kerja yang dipersyaratkan dan sebagai bahan informasi atasan. Membuat perkiraan biaya tahunan yang berkaitan dengan kegiatan office administration, sebagi rekomendasi pembuatan anggaran departement General Affair. melaksankanakan akan adanya kebutuhan dan pengadaan alat tulis kantor, peralatan kantor, peralatan kenersihan dan keamanan kantor serta layanan photocopy dan penjilidan.
5 53 5. Supervisor Tugas dari supervisor sendiri berada di level tengah yaitu, diantara para atasan pembuat kebijakan dan diantara para staff pelaksana rutinitas dilapangan. Dengan fungsi kerja yang berada diantara itu, maka tugas utama supervisor adalah melakukan supervisi terhadap para staff pelaksanan rutinitas aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari.supervisor adalah level kepemimpinan yang tidak boleh membuat kebijakan yang bersifat strategis, tapi hanya menerjemahkan dan meneruskan kebijakan strategis atasannya kepada para bawahan untuk dikerjakan secara efektif dan produktif. Oleh karena itu seorang supervisor harus memiliki kompetensi berkualitas tinggi yang mencangkup keterampila membangun relasi diantara atasan dan bawahan, keterampilan terhadap fungsi dan peran kerja agar mampu bekerja secara optimal, kreatif, efektif, berkualitas, produktif, efisien, bersinergi, dan cerdas melakukan supervisi terhadap bawahan. 6. Retail Market / Project Tugas dari retail market/project dalam suatu perusahaan adalah menjual hasil produksi perusahaan dengan menggunakan berbagai macam strategi, agar barang yang dihasilkan perusahaan dapat bersaing dengan barang lain dan dapat diterima oleh konsumen sehingga nantinya barang tersebut laku terjual dan dapat mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.
6 54 7. Staff / Karyawan Tugas dari staf atau karyawan dalam sebuah perusahaan adalah melakukan pekerjaan yang ditugaskan oleh supervisor yang dapat menguntungkan perusahaan.
7 55 Pemegang Saham Direktur Utama Manajer Umum Staff Administrasi Retail Market/Project Supervisor Staff/Karyawan Produksi Staff/Karyawan Pengepakan dan Gudang Staff/Karyawan Pengiriman Gambar Struktur Organisasi CV. Soehendro
8 Gambaran Umum Kegiatan CV. Soehendro CV. Soehendro dalam aktivitas operasionalnya menjalankan usaha-usaha dalam bidang komponen sepeda pancal dengan menyediakan produk dan layanan sebagai berikut: CV. Soehendro memberikan produk yang terdiri dari : Sepeda Bmx Hammer Invation Sepeda Bmx Pegasus raceback Sepeda Bmx Pegasus Storm Sepeda Bmx Pegasus Fire, dll Analisa Data Suatu perusahaan dapat dikatakan stabil apabila perusahaan tersebut mampu mengatur semua sistem manajemen perusahaannya, termasuk manajemen sumber daya manusianya, karena sumber daya manusia yang handal dan professional akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kemajuan perusahaan itu sendiri. Selain itu perusahaan tersebut juga harus dapat mengolah dan memanage sistem keuangannya agar perusahaan itu dapat terus berkembang dan kesejahteraan karyawannya bisa terjamin. Salah satu cara agar dapat menjadi perusahaan yang stabil adalah meminimalkan beban pajak.
9 57 TABEL 4.1 LAPORAN DATA PERHITUNGAN PPh. Ps. 21 KARYAWAN TAHUN 2011 ( DALAM RUPIAH ) No. Nama Status Gaji Sebulan Tunjangan lainnya Gaji Netto setahun PTKP PKP PPH 21 terutang/bln 1 Pegawai 1 K/1 2,200, ,000 28,500,000 18,480,000 10,020,000 41,750 2 Pegawai 2 K/1 2,200, ,000 28,500,000 18,480,000 10,020,000 41,750 3 Pegawai 3 K/1 2,200, ,000 28,500,000 18,480,000 10,020,000 41,750 4 Pegawai 4 K/2 2,000, ,000 24,510,000 19,800,000 4,710,000 19,625 5 Pegawai 5 K/2 2,000, ,000 24,510,000 19,800,000 4,710,000 19,625 6 Pegawai 6 TK/0 1,500, ,000 20,520,000 15,840,000 4,680,000 19,500 7 Pegawai 7 TK/0 1,500, ,000 20,520,000 15,840,000 4,680,000 19,500 8 Pegawai 8 TK/0 1,500, ,000 20,520,000 15,840,000 4,680,000 19,500 9 Pegawai 9 TK/0 1,500, ,000 20,520,000 15,840,000 4,680,000 19, Pegawai 10 TK/0 1,500, ,000 20,520,000 15,840,000 4,680,000 19, Pegawai 11 TK/0 1,500, ,000 20,520,000 15,840,000 4,680,000 19, Pegawai 12 TK/0 1,500, ,000 20,520,000 15,840,000 4,680,000 19, Pegawai 13 TK/0 1,500, ,000 20,520,000 15,840,000 4,680,000 19, Pegawai 14 TK/0 1,500, ,000 20,520,000 15,840,000 4,680,000 19, Pegawai 15 TK/0 1,500, ,000 20,520,000 15,840,000 4,680,000 19, Pegawai 16 TK/0 1,500, ,000 20,520,000 15,840,000 4,680,000 19, Pegawai 17 TK/0 1,500, ,000 20,520,000 15,840,000 4,680,000 19,500 Jumlah 28,600,000 4,800, ,760, ,120,000 95,640, ,500 Sumber : Data Perusahaan Berdasarkan penghasilan karyawan pada tabel diatas gaji untuk seluruh karyawan rata-rata sebesar Rp dan tunjangan lainnya 5 % x gaji sebulan sebesar Rp Untuk PTKP sebesar Rp , sedangkan untuk PKP-nya sebesar Rp dan PPh pasal 21 terutang metode ditanggung perusahaan untuk semua karyawan sebesar Rp
10 Laporan Laba Rugi Perusahaan Pada laporan laba rugi tanpa perencanaan pajak, dilakukan dengan cara penjualan dikurangi harga pokok penjualan menghasilkan laba kotor, kemudian laba kotor dikurangi biaya-biaya yang menghasilkan laba bersih yang masih belum dilakukan koreksi fiskal. Langkah terakhir yang harus dilakukan yaitu mengurangi laba bersih sebelum koreksi fiskal dengan pajak yang harus dibayar sehingga menghasilkan laba bersih setelah pajak. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada tabel 4.2 berikut :
11 59 Tabel 4.2 Laporan Laba - Rugi Per 31 Desember 2011 (Sebelum Tax Planning ) ( Dalam Rupiah ) PENJUALAN HARGA POKOK PENJUALAN LABA ( RUGI ) KOTOR BIAYA ADMIN & UMUM BIAYA GAJI BIAYA PENJUALAN BIAYA PERALATAN KANTOR BIAYA TELPON BIAYA LISTRIK BIAYA PENGOBATAN BIAYA AIR BIAYA PEMELIHARAAN INVENTARIS KANTOR BIAYA KONSUMSI PPh 21 KARYAWAN JUMLAH BIAYA ADMIN & UMUM LABA ( RUGI ) BERSIH SEBELUM PAJAK PAJAK BADAN ( 50% X 12,5% X Rp ) LABA / ( RUGI ) BERSIH SETELAH PAJAK Sumber : CV. Soehendro
12 60 Dari laporan keuangan CV. Soehendro diketahui untuk laba kotornya sebesar Rp Untuk perhitungannya total semua biaya-biaya yang dikeluarkan guna memenuhi kewajiban perpajakannya sebesar Rp Dari perhitungan di atas dalam CV. Soehendro diketahui untuk laba sebelum perencanaan pajak sebesar Rp sehingga sesuai perhitungan badan menurut undang-undang jumlah pajak badannya sebesar Rp dan menghasilkan laba bersih setelah pajak tetapi belum dikoreksi fiskal sebesar Rp Dalam hal ini CV. Soehendro melakukan kewajiban perpajakannya sesuai dengan kewajiban yang dikeluarkan oleh Dirjen Pajak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan pengisian SPT yang dibayarkan melalui SSP paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya dan pelaporan SPT paling lambat pada tanggal 20 bulan berikutnya Rekonsiliasi Fiskal Menurut Undang-Undang No.36 tahun 2008 menjelaskan bahwa koreksi fiskal adalah koreksi atau penyesuaian yang harus dilakukan oleh wajib pajak sebelum menghitung pajak penghasilan (PPh) bagi wajib pajak badan dan wajib pajak orang pribadi (yang menggunakan pembukuan dalam menghitung penghasilan kena pajak). Biaya pajak PPh pasal 21 perusahaan dikoreksi fiskal positif artinya dalam perlakuan perusahaan itu sendiri biaya pajak PPh pasal 21 boleh diakui sebagai biaya namun dalam peraturan perpajakan biaya pajak PPh pasal 21 tidak boleh diakui sebagai biaya tetapi harus dikoreksi fiskal yang artinya tidak boleh dibiayakan sehingga akan mengakibatkan laporan keuangan perpajakan laba semakin bertambah yang akan berdampak pajak badan juga
13 61 akan lebih besar, untuk lebih lengkapnya laporan biaya-biaya yang harus dikoreksi fiskal seperti pada tabel 4.3 berikut ini : Tabel 4.3 LAPORAN LABA - RUGI " FISKAL " PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2011 KETERANGAN KOMERSIAL KOREKSI FISKAL POSITIF NEGATIF FISKAL PENJUALAN HARGA POKOK PENJUALAN ( ) - - ( ) LABA BRUTO... 1,000,000, ,000,000,000 BIAYA ADM & UMUM : BIAYA GAJI KARYAWAN 380,760, ,760,000 BIAYA PENJUALAN 150,000, ,000,000 BIAYA PERALATAN KANTOR 15,000, ,000,000 BIAYA TELPON 10,000,000 5,000,000-5,000,000 BIAYA LISTRIK 15,000, ,000,000 BIAYA PENGOBATAN 8,000,000 2,000,000-6,000,000 BIAYA AIR 20,000,000-20,000,000 BIAYA INVENTARIS KANTOR 30,000, ,000,000 BIAYA KONSUMSI 10,000, ,000,000 PPh 21 KARYAWAN 4,782,000 4,782, JUMLAH BIAYA ADM & UMUM 643,542,000 11,782, ,760,000 LABA USAHA SEBELUM PAJAK 356,458, ,240,000 PAJAK PENGHASILAN BADAN ( 50 % X 12,5 % X Rp ) ( ) - ( ) LABA USAHA SETELAH PAJAK 311,900, ,210,000 Sumber : Data Olahan Penulis
14 62 Dalam perhitungan ini diketahui laporan biaya-biaya administrasi dan umum ada biaya PPh 21 karyawan, memang dalam penyajian laporan keuangan ini, oleh perusahaan biaya PPh pasal 21 bulanan dimasukkan kedalam akun biaya karena untuk memudahkan agar bisa membedakan antara biaya yang benar-benar bisa diakui sebagai biaya perusahaan itu sendiri dengan biaya yang benar-benar tidak bisa diakui sebagai biaya oleh perusahaan karena koreksi fiskal. Dalam rekonsiliasi fiskal diatas, biaya-biaya yang dikoreksi disebut dengan beda tetap. Tabel 4.4 dibawah ini menjelaskan beda tetap dari CV. Soehendro. Tabel 4.4 Beda Tetap Beda Tetap Tahun 2011 Biaya Telpon Rp Biaya Pengobatan Rp Total Rp Sumber : Data Perusahaan
15 Penerapan perencanaan Pajak Hal yang dilakukan dalam penerapan perencanaan pajak adalah: 1. Untuk biaya telpon perusahaan boleh diakui sebagai biaya asalkan tidak digunakan untuk kepentingan pribadi. Apabila pada biaya tersebut ada yang dipergunakan untuk kepentingan pribadi, maka biaya tersebut harus dikoreksi. 2. Perusahaan memperhatikan kesehatan para karyawannya dan menanggung biaya pengobatan para karyawannya. Dalam perpajakan, biaya pengobatan karyawan tidak diakui sebagai biaya sehingga perusahaan menjadikan biaya tersebut sebagai tunjangan kesehatan agar dapat dikurangkan sebagai biaya oleh perusahaan. 4.3 Interpretasi Penghitungan Laporan Laba Rugi Setelah Perencanaan Pajak Pada laporan laba rugi dengan perencanaan pajak atau tax planning, dilakukan sama dengan yang dilakukan pada laporan laba rugi tanpa perencanaan pajak, yaitu penjualan dikurangi harga pokok penjualan menghasilkan laba kotor, kemudian laba kotor dikurangi biaya-biaya sehingga menghasilkan laba bersih yang sudah dikoreksi fiskal. Setelah dilakukan koreksi fiskal akan didapat laba kena pajak, kemudian selanjutnya menghitung pajak yang harus dibayar. Dan langkah terakhir yang harus dilakukan yaitu mengurangi laba bersih sebelum koreksi fiskal dengan pajak yang harus dibayar sehingga menghasilkan laba bersih setelah pajak untuk lebih jelasnya ada pada tabel 4.5 berikut :
16 64 Tabel 4.5 Laporan Laba - Rugi Per 31 Desember 2011 (Setelah Tax Planning ) ( Dalam Rupiah ) PENJUALAN HARGA POKOK PENJUALAN LABA ( RUGI ) KOTOR BIAYA ADMIN & UMUM BIAYA GAJI KARYAWAN BIAYA PENJUALAN BIAYA PERALATAN KANTOR BIAYA TELPON BIAYA LISTRIK BIAYA PENGOBATAN BIAYA AIR BIAYA PEMELIHARAAN INVENTARIS KANTOR BIAYA KONSUMSI JUMLAH BIAYA ADMIN & UMUM LABA ( RUGI ) BERSIH SEBELUM PAJAK PAJAK BADAN ( 50 % X 12,5 % X Rp ) LABA / ( RUGI ) BERSIH SETELAH PAJAK Sumber : CV. Soehendro Dalam perhitungan laporan keuangan diatas yang setelah dilakukan perencanaan pajak biaya operasional terdiri dari biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum. Biaya administrasi dan umum ini terdiri dari total gaji karyawan yang dihitung setahun sebesar Rp dan nilai pengenaan PPh 21 karyawan dalam satu tahun sebesar Rp dengan asumsi jumlah karyawan tetap yaitu 17 karyawan.
17 65 Dari semua perhitungan diatas, CV. Soehendro diketahui untuk laba bersih sebelum adanya tax planning sebesar Rp sedangkan untuk laba bersih setelah adanya tax planning sebesar Rp Dengan demikian, sesuai perhitungan badan menurut undang-undang jumlah laba yang dikenakan pajak naik sebesar Rp dan didapat pajak yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp
18 Pajak yang Dibayar Setelah adanya Perencanaan Pajak (Tax Planning) Tabel 4.6 Penerapan Perencanaan Pajak ( Dalam Satuan Rupiah ) Gaji dibayar setahun oleh perusahaan 17 Orang Pph 21 Sebelum perencanaan pajak Ditanggung perusahaan Sesudah perencanaan Pajak Koreksi fiskal Penghematan Pajak - - Pajak yang Dibayar PPh 21 Keterangan Sebelum perencanaan pajak Ditanggung perusahaan Sesudah perencanaan Pajak 0 Dipotong gaji karyawan Penghematan Pajak Pajak yang Dibayar Badan Keterangan Sebelum perencanaan pajak Sesudah perencanaan Pajak Selisih Pajak Laba sesudah pajak Perusahaan Sebelum perencanaan pajak Sesudah perencanaan Pajak Peningkatan Laba Sumber : Data Olahan Dari perhitungan diatas dalam CV. Soehendro Surabaya bisa diketahui untuk pembayaran pajak pph pasal 21 setahun rata-rata sebesar Rp jika dilakukan perencanaan pajak maka pajak sebesar Rp itu akan
19 67 ditanggung karyawan tapi dalam bentuk sebagai tunjangan pajak bagi karyawan dan disisi lain juga berpengaruh pada kenaikan laba perusahaan setelah dilakukan perencanaan pajak yaitu sebelum dilakukan perencanaan pajak sebesar Rp dan setelah dilakukan perencanaan pajak sebesar Rp sehingga berdampak terhadap kenaikan pembayaran pajak badan sebesar Rp Pada perusahaan yang berbentuk Cv Soehendro, diharuskan untuk membayar pajak sesuai dengan Undang-undang Perpajakan no. 17 tahun Untuk itu perusahaan perlu mengadakan perencanaan pajak dengan tujuan meminimalkan pajak yang harus dibayar tanpa melanggar Undang-undang yang berlaku. Oleh karena itu, diperlukan adanya tax planning sebagai upaya meminimalisasi beban pajak serta meningkatkan kinerja perusahaan. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu meneliti kasus dengan membandingkan pembayaran pajak tanpa tax planning dengan pembayaran pajak dengan tax planning. Jenis data yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan. Kebijaksanaan-kebijaksanaan akuntansi perusahaan, pemilihan metode-metode akuntansi yang dipakai oleh perusahaan serta profil perusahaan. Sumber data berasal dari wawancara dengan staff accounting perusahaan, dokumen-dokumen perusahaan dan laporan keuangan perusahaan. Dengan penerapan tax planning pada perusahaan, terjadi penghematan pajak sebesar Rp dan peningkatan laba komersial sebesar Rp Jadi, dapat diambil kesimpulan dengan menerapkan tax planning dapat menguntungkan perusahaan.
20 68
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Ragam Anugerah Mandiri didirikan pada tanggal 20 April 2006 dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah
34 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Perencanaan Pajak Sebagai Upaya Meminimalkan Beban Pajak Pada PT Abadi Karya Mulia Penerapan pajak yang dilakukan oleh PT Abadi Karya Mulia tidak dapat
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT
BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM IV.1. Evaluasi Pelaksanaan PPh Badan PT LAM Sesuai dengan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, setiap Wajib Pajak diwajibkan untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Express Clean Bersaudara adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pada umumnya. Jasa yang diberikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban Pajak pada PT. Malta Printindo. Perencanaan pajak yang dilakukan oleh perusahaan tidak dapat dipisahkan
Lebih terperinciKata Kunci: Tax Planning, Kinerja Perusahaan, Pajak Penghasilan.
ABSTRAK Salah satu andalan penerimaan pemerintah Indonesia saat ini adalah penerimaan sektor perpajakan. Bagi perusahaan atau badan usaha, pajak merupakan salah satu beban utama yang akan mengurangi laba
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Maju Jaya Bersama merupakan badan usaha yang bergerak di bidang industri tekstil dan konfeksi yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Tax Planning Pada PT. XYZ Penerapan pajak yang dilakukan oleh PT. XYZ tidak dapat dipisahkan dengan upayaupaya yang dilakukan pihak manajemen untuk
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB. IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT.
BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. UB Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perencanaan Pajak melalui Pajak Penghasilan Pasal 21 yang. diterima karyawan dengan menggunakan Metode Net
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis penerapan perencanaan pajak melalui Pajak Penghasilan Pasal 21 atas penghasilan yang diterima karyawan dengan menggunakan metode net dan gross up 1. Perencanaan
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok
Lebih terperinciEVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PADA PT ABS INDUSTRI INDONESIA
EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PADA PT ABS INDUSTRI INDONESIA ABSTRAK Dalam pelaksanaan operasi untuk mencapai tujuannya, perusahaan terpengaruh oleh faktor-faktor internal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama perusahaan profit eriented adalah. meningkat untuk setiap periode, dimana hal ini dimaksudkan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada umumnya tujuan utama perusahaan profit eriented adalah menghasilkan keuntungan yang maksimal. Keuntungan tersebut diharapkan terus meningkat untuk
Lebih terperinciBerdasarkan data penghasilan karyawan selama setahun pada tabel 4.1 dan tabel
Berdasarkan data penghasilan karyawan selama setahun pada tabel 4.1 dan tabel 4.2, gaji karyawan selama setahun sebesar Rp 1.042.272.000,00 dan pada tabel 4.2 diperhitungkan adanya tunjangan hari raya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Indonesia membutuhkan sumber dana yang pasti setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran negara. Sumber dana tersebut dapat diperoleh dari pendapatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam dunia usaha yang semakin bersaing saat ini, banyak perusahaan yang berusaha semaksimal mungkin untuk bersaing dengan strategi-strategi tertentu.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara laporan keuangan komersial dengan peraturan perpajakan. Hal
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pajak (tax planning) merupakan proses pengorganisasian yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Perencanaan pajak (tax planning) merupakan proses pengorganisasian yang dilakukan wajib pajak. Dengan sedemikian rupa sehingga hutang pajak penghasilannya berada
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR.
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. XPRESS CLEAN BER$SAUDARA berdiri pada tahun 1995 dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR. Muhammad 373-383
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah salah satu perusahaan yang bergerak
Lebih terperinciEVALUASI ATAS EFEKTIFITAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. RKA
EVALUASI ATAS EFEKTIFITAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. RKA VANESSA FARAH Lourdes Garden Apartment 32H, 082122888133, vanessa.farah@ymail.com Drs. Hanggoro Pamungkas, M.Sc ABSTRAK Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB IV PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA FISKAL PERUSAHAAN
BAB IV PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA FISKAL PERUSAHAAN VI.1 Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan PPh Pasal 21 PT. Surya Sukma Suatu sistem manajemen pajak yang efektif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan kemudian menguraikannya secara keseluruhan. Data yang digunakan
44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian eksploratif dengan menggunakan metode deskriptif yaitu mengumpulkan data-data
Lebih terperinciRSU Muhammadiyah Ponorogo LAPORAN LABA/(RUGI) KOMERSIAL. Per 31 Desember 2014
Lampiran 1 139 Lampiran 1 RSU Muhammadiyah Ponorogo LAPORAN LABA/(RUGI) KOMERSIAL Per 31 Desember 2014 Pendapatan Operasional Pendapatan Rawat Inap Pendapatan Obat dan Perlengkapan Rp.5.900.000.000 Rp.3.870.000.000
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK TERHADAP OPTIMALISASI BEBAN PAJAK PT ARTHA DAYA COALINDO.
BAB IV EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK TERHADAP OPTIMALISASI BEBAN PAJAK PT ARTHA DAYA COALINDO. IV.1. Evaluasi Pelaksanaan dan Perencanaan Pajak PT Artha Daya Coalindo Perbedaan antara perlakuan akuntansi
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Saat ini Indonesia sedang giat-giatnya mencari sumber pemasukan baru untuk mengisi kas negara, yang mana akan dipergunakan untuk membiayai segala keperluan negara dalam mengatur pemerintahan. Salah
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor privat (perusahaan) ke sektor publik. Pemindahan sumber daya tersebut akan mempengaruhi daya beli atau kemampuan belanja dari sektor privat. Agar
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan yang terdapat pada bab 4,
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan yang terdapat pada bab 4, maka dapat disimpulkan: 1. Alternatif perhitungan Pajak Penghasilan pasal 21 yang paling efisien
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI
BAB IV PEMBAHASAN IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI Di dalam prakteknya, ada perbedaan perhitungan laba menurut standar akuntansi keuangan menurut ketentuan peraturan perpajakan.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan
Lebih terperinciBAB IV PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MENGEFISIENKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT PRIMA SINDO
BAB IV PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MENGEFISIENKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT PRIMA SINDO IV.I Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. PRIMA SINDO Di dalam prakteknya, ada perbedaan perhitungan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN Menurut Undang-Undang No.7 tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No.36 tahun 2008, penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Tax Planning pada PT. Makro Rekat Sekawan Dalam implementasi tax planning pada PT. Makro Rekat Sekawan strategi yang digunakan untuk penghematan pajak
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah.
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 PENYAJIAN DATA Penyajian data merupakan rencana menyeluruh dari penelitian mencakup hal hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat kerangka penelitian dan
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari sekian banyak kasus yang menimpa Indonesia, saat ini kasus pajak menempati peringkat kedua setelah kasus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari sekian banyak kasus yang menimpa Indonesia, saat ini kasus pajak menempati peringkat kedua setelah kasus korupsi. Padahal, salah satu faktor pendukung untuk mensukseskan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaranpengeluarannya. Salah satu subjek pajak adalah badan. Wajib pajak badan dalam prakteknya tentu melakukan proses pembukuan
Lebih terperinciBAB IV PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN UNTUK MENGEFISIENKAN BEBAN PAJAK PADA PT BPR WS
BAB IV PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN UNTUK MENGEFISIENKAN BEBAN PAJAK PADA PT BPR WS IV.1 Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan PPh Pasal 21 PT BPR WS Perencanaan merupakan salah satu fungsi utama dari manajemen.
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. A. Penerapan Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21. metode pembebanan PPh Pasal 21 pada perusahaan (net), metode pembebanan
37 BAB III PEMBAHASAN A. Penerapan Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Berikut ini akan disajikan perhitungan pajak penghasilan pasal 21 dengan metode pembebanan PPh Pasal 21 pada perusahaan (net),
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Wijaya Prima Baja Indonesia berdiri sejak tahun 2007 oleh Bpk Oei Robby Wijaya dengan nomer izin 019-07/437-56/1/2007,
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI ATAS EFEKTIFITAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN DALAM MEMINIMALISASIKAN BEBAN PAJAK UNTUK MENGOPTIMALISASIKAN LABA
BAB 4 EVALUASI ATAS EFEKTIFITAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN DALAM MEMINIMALISASIKAN BEBAN PAJAK UNTUK MENGOPTIMALISASIKAN LABA PERUSAHAAN PT. RKA 4.1. Evaluasi Pelaksanaan dan Perhitungan Pajak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan membangun negara untuk lebih berkembang dan maju, termasuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap negara melakukan proses pembangunan yang terus berkesinambungan dengan tujuan membangun negara untuk lebih berkembang dan maju, termasuk Indonesia. Pembangunan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS Perbedaan antara perlakuan akuntansi dan pajak dalam pengakuan pendapatan dan beban akan mengakibatkan perbedaan laba
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Analisis Pada Laporan Laba Rugi PT Anugrah Setia Lestari
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pada Laporan Laba Rugi PT Anugrah Setia Lestari Pengetahuan atas ketentuan perpajakan yang benar, sangat mutlak diperlukan oleh Wajib Pajak karena dengan pengetahuan itu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Perencanaan Pajak Dalam Upaya Meminimalkan Beban Pajak Pada PT Prima Multi Mineral 1. Rekonsiliasi Laporan keuangan dan Laporan fiskal Pendapatan merupakan
Lebih terperincipajak. Data dari Departemen Keuangan Republik Indonesia juga menunjukkan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sumber penerimaan negara yang terbesar adalah dari sektor pajak. Data dari Departemen Keuangan Republik Indonesia juga menunjukkan adanya peningkatan penerimaan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Alasan Perusahaan dalam Strategi tax planning PPh 21 Lebih. Memilih Menggunakan Natura dan kenikmatan.
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pembahaasan Masalah 1. Alasan Perusahaan dalam Strategi tax planning PPh 21 Lebih Memilih Menggunakan Natura dan kenikmatan. Bagi negara semakin besar jumlah pajak
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Objek yang digunakan sebagai penelitian dalam skripsi adalah PT. Dipta
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III. 1. Sejarah Singkat Perusahaan Objek yang digunakan sebagai penelitian dalam skripsi adalah PT. Dipta Adimulia. Perusahaan berkedudukan di Jakarta, didirikan dengan
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI ATAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 KARYAWAN PADA PT ADIMITRA KARYA
BAB IV EVALUASI ATAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 KARYAWAN PADA PT ADIMITRA KARYA IV.1 Evaluasi Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan Sesuai dengan UU PPh no. 17 Tahun 2000, setiap
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Perencanaan Pajak, Penghematan Pajak. vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara dalam menjalankan roda pemerintahan. Bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang dapat mengurangi laba bersih. Karena itu, perusahaan selalu
Lebih terperinciOleh Iwan Sidharta, MM.
KOREKSI FISKAL Oleh Iwan Sidharta, MM. Terdapatnya perbedaan dalam Akuntansi Komersial dengan Peraturan Perpajakan. Perbedaan tersebut sehubungan dengan pengakuan penghasilan dan biaya. Perbedaan tersebut
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pendapatan Brutto, Pengurang Penghasilan, Penghasilan Kena Pajak PT XYZ dan Pajak Penghasilan Pasal 21 PT XYZ dalam melakukan perencanaan pajak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Objek Penelitian 1. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Struktur organisasi Firma RR adalah bentuk garis dan staff yang berhasil penulis susun dan berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah laporan laba rugi PT XYZ tahun 2009 :
33 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan atas Pendapatan dan Beban PT. XYZ PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengelolaan gedung dan jasa lainnya.
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK PENELITIAN. PT. CLB didirikan pada tahun UU Republik Indonesia No. 23 tahun 1992 tentang
BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Profile Perusahaan PT. CLB didirikan pada tahun 2006. UU Republik Indonesia No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, pasal 39 yang isinya Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN Pada prinsipnya terdapat perbedaan perhitungan penghasilan dan beban menurut Standar Akuntansi Keuangan dengan ketentuan peraturan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pajak memiliki peranan yang sangat penting bagi suatu negara. Untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pajak memiliki peranan yang sangat penting bagi suatu negara. Untuk melaksanakan dan membiayai seluruh pelaksanaan pembangunan serta pengeluaran rutin lainnya,
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPh 21 SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (STUDI KASUS PADA PT Z)
ANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPh 21 SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (STUDI KASUS PADA PT Z) Nyimas Nisrina Nabilah Yuniadi Mayowan Niken Nindya Hapsari (PS Perpajakan, Jurusan
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan dry clean. CV. Xpress Clean Bersaudara berdiri pada tahun 1995 dengan akta
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Xpress Clean Bersaudara adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pada umumnya. Jasa yang diberikan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara untuk menjalankan pemerintahan. Wajib pajak badan merupakan wajib pajak yang memberikan kontribusi cukup besar bagi penghasilan negara karena
Lebih terperinciBAB IV PERBANDINGAN LABA BERSIH MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN PENGHASILAN KENA PAJAK SEBELUM PAJAK
BAB IV PERBANDINGAN LABA BERSIH MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN PENGHASILAN KENA PAJAK SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PASAL 25/29 MENURUT UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN DALAM RANGKA PERENCANAAN PAJAK
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Alternatif Kebijakan PPh Pasal 21, Pajak Penghasilan Terutang. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dampak dari persaingan global adalah perusahaan semakin dituntut untuk lebih efektif dan efisien dalam rangka mempertahankan eksistensinya. Untuk itu, banyak perusahaan yang berusaha untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH. Bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih. Sedangkan bagi Negara, pajak merupakan salah satu sumber penerimaan penting yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran penerimaan pajak sangat penting bagi pembangunan nasional, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran penerimaan pajak sangat penting bagi pembangunan nasional, karena pajak merupakan salah sumber utama penerimaan Negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran negara yang ditujukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran negara yang ditujukan untuk kepentingan umum. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Lembar Persetujuan Skripsi... ii Lembar Pengesahan Skripsi... iii Kata Pengantar... iv Abstraksi... vii Daftar Isi... viii Daftar Tabel... xi Daftar Gambar... xii
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Tax Planning pada Rumah Sakit Pondok Indah
29 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Tax Planning pada Rumah Sakit Pondok Indah Tax Planning merupakan langkah awal dalam pengelolaan pajak. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan penelitian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Laba Rugi Fiskal sebagai dasar Penghitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan pada PT. DEF. Laporan Keuangan yang dibuat oleh PT. DEF bertujuan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dan telah melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang dan telah melaksanakan pembangunan di berbagai bidang. Dalam melaksanakan pembangunan tersebut sangat diperlukan adanya sumber
Lebih terperinciPPh Pasal 25. Rp Rp. Angsuran PPh pada tahun Berjalan
PPh Pasal 25 Rp Rp Angsuran PPh pada tahun Berjalan Pendahuluan PPh pasal 25 UU No. 36 Tahun 2008 membahas tentang besarnya angsuran pajak yang dibayar sendiri oleh wajib pajak pada tahun berjalan. Besarnya
Lebih terperinciABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
ABSTRAK Sebagian besar dana yang dibutuhkan dalam proses pembangunan di Indonesia berasal dari sektor pajak. Pajak bukanlah iuran sukarela tetapi iuran wajib yang dapat dipaksakan sehingga kelalaian dalam
Lebih terperinciBAB 1V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. bergerak dibidang elektronik diseluruh indonesia. PT. Panca Aditya
BAB 1V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Panca Aditya Sejahtera merupakan suatu badan usaha yang bergerak dibidang elektronik diseluruh indonesia. PT. Panca
Lebih terperinciAbstrak. Kata-kata kunci: PPh Pasal 21, gross up, PPh terutang. vii. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Membayar pajak merupakan kewajiban setiap warga negara. Didalam melakukan pembayaran pajak, perusahaan selalu berkeinginan untuk membayar pajak sekecil mungkin. Perusahaan dapat melakukan penghindaran
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS
BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS Pada laporan rugi laba yang telah dibuat oleh PT TGS yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 menunjukkan adanya unsur penjualan yang telah berhasil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penerimaan negara yang terbesar dan paling dominan sampai saat ini adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara wajib melakukan proses pembangunan yang terus berkesinambungan dengan tujuan membangun negara untuk lebih berkembang dan maju. Indonesia merupakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1Gambaran Umum Perusahaan Virgo Group merupakan perusahaan Retail, yaitu perusahaan dagang aneka produk. Perusahaanmemiliki anak perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan usaha penyelidikan yang sistematis dan teroganisasi. Kata sistematis dan terorganisasi menunjukkan bahwa untuk mencapai tujuannya, penelitian menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Setiap negara bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah membangun infrastrukutur dan fasilitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Direktorat Jenderal Pajak di Indonesia memberi kepercayaan penuh terhadap wajib pajak untuk menghitung, membayar dan melaporkan sendiri seberapa besar jumlah
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN METODE GROSS-UP DALAM. PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 PADA KARYAWAN TETAP KANTOR PDAM KABUPATEN KEBUMEN
ANALISIS PENERAPAN METODE GROSS-UP DALAM PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 PADA KARYAWAN TETAP KANTOR PDAM KABUPATEN KEBUMEN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: HAFIDHATUN DIAN PARTIWI B200100062
Lebih terperinciBAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI
BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI Pajak merupakan salah satu beban yang sangat material. Oleh karena itu, manajemen pajak harus dilakukan
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA KARYAWAN SMA SUMBANGSIH. Nama : Tri Astuti NPM : Kelas : 3EB17
ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA KARYAWAN SMA SUMBANGSIH Nama : Tri Astuti NPM : 29210341 Kelas : 3EB17 LATAR BELAKANG Undang-undang Pajak menganut sistem Self Assessment, yaitu suatu
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya, berdiri pada bulan Oktober 2012 yang merupakan perluasan dari PT. Karya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 2007, UU PPh No. 36 Tahun 2008, UU KUP No. 28 Tahun objek objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini mencakup mengenai rekonsiliasi laporan keuangan komersial ke laporan keuangan fiskal guna menghitung besarnya PPh badan yang terhutang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1999 Indonesia mulai menggalami krisis global disegala
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sejak tahun 1999 Indonesia mulai menggalami krisis global disegala lapisan masyarakat. Perusahaan pun mendapatkan dampak dari adanya krisis global tersebut, sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap negara pasti memiliki sumber penerimaan yang dapat digunakan untuk menjalankan pembangunan negaranya. Pembangunan itu sendiri diartikan sebagai upaya untuk meningkatkan,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Evaluasi atas Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT.Cipta Dermato.
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Evaluasi atas Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT.Cipta Dermato. Selain dalam pelaksanaan pembukuan yang sudah menggunakan komputer, dalam pembayaran atas pajak-pajak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari setiap perusahaan adalah memperoleh laba yang besar,
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan dari setiap perusahaan adalah memperoleh laba yang besar, karena perolehan laba yang besar dapat mencerminkan bahwa manajemen telah berhasil
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perencanaan Pajak (Tax Planning) Pada PT. Yusonda
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perencanaan Pajak (Tax Planning) Pada PT. Yusonda Mahayasa Nusantara Penerapan pajak yang dilakukan oleh PT. Yusonda Mahayasa Nusantara tidak dapat dipisahkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk Penerapan perencanaan pajak yang dilakukan oleh PT Multi Indocitra Tbk, tidak dapat dipisahkan
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Mitra Sinergi merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan pipa dan bahan bangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperoleh perusahaan tersebut. Karena alasan inilah setiap perusahaan selalu ingin
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur dengan seberapa besar laba yang diperoleh perusahaan tersebut. Karena alasan inilah setiap perusahaan selalu ingin
Lebih terperinciMEKANISME PERHITUNGAN PPH OP KARYAWAN PADA PT. VIRAJAYA RIAUPUTRA
MEKANISME PERHITUNGAN PPH OP KARYAWAN PADA PT. VIRAJAYA RIAUPUTRA Nama : Rizki Ageng Ridowati NPM : 47213910 Dosen Pembimbing : Dr. Budi Prijanto, SE, MM. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perusahaaan sebagai
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY
BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY Pada bab ini penulis akan mengevaluasi atas keadaan perpajakan seperti yang telah diuraikan dalam Bab 3. Evaluasi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung Dalam menghitung laporan laba rugi perusahaan, terdapat perbedaan antara laporan laba rugi berdasarkan peraturan yang sesuai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur dari besarnya jumlah penghasilan yang diterima oleh perusahaan tersebut. Dengan seiring dengan perusahaan yang
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KETENTUAN MENGENAI SANKSI PERPAJAKAN DI INDONESIA
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KETENTUAN MENGENAI SANKSI PERPAJAKAN DI INDONESIA 3.1. Gambaran Singkat Operasi Perusahaan Agar perencanaan pajak dapat dilakukan dengan baik dan dipahami oleh pihak-pihak
Lebih terperinci