DAFTAR ISI. Danareksa Research Institute Press

dokumen-dokumen yang mirip
MENDENGARKAN SUARA PASAR.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor. Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

R i Danareksa Research Institute

R i D MARET 20 MARKET SC REEN, 2 M. dmia.danare. eksaonline. com. ke level. sebesar. persen ke. Dow. satu. guna industri.

TEKNIK ANALISA FOREX - 3

R i Danareksa Research Institute

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seperti melalui wawancara maupun menyebar kuesioner.

R i Danareksa Research Institute

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Valas (Valuta Asing) atau yang lebih dikenal dengan Forex (Foreign

Indikator tren.

R i Danareksa Research Institute

Oscillator.

Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator

Chart Chart Berikut fungsi dan fasilitas yang digunakan dalam halaman Chart : 1. Chart Color 2. List Name Edit List Custom List. 3.

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini pasar modal merupakan suatu alternatif investasi yang dapat

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi yang berbeda antara satu. ekonomi dalam memandang manajemen keuangan.

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan yang diperlukan, data ini diperlukan untuk penganalisisan secara

BAB IV PEMBAHAS AN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

Bab 3 LANDASAN TEORI. modal, yaitu Analisa fundamental dan Analisa Teknikal. Analisa Fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi

1) Petakan Trend dan Ikuti

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT

ANALISIS TEKNIKAL UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. ASIA PACIFIC FIBERS, TBK PADA BURSA EFEK INDONESIA

Bab II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN INDIKATOR

ANALISIS MOMENTUM PADA SAHAM-SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PASCA KRISIS. David Sukardi Kodrat

ANALISA TEKNIKAL. Beberapa 'peralatan populer' yang digunakan dalam analisa teknikal adalah : 1. Chart. - Line - Candlesticks.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan resiko yang harus ditanggung setiap investor terutama investor jangka

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Valuta Asing Pengertian Valuta Asing (valas) atau foreign exchange (forex) ataupun

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT MNC INVESTAMA, TBK (BHIT) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCHASTIC OSCILLATOR,

Relative strength index (RSI) dan Moving average (MA) salah satu penyusun sistem dalam trading

MEMPREDIKSI TREND HARGA SAHAM DENGAN ANALISIS TEKNIKAL.

BAB I PENDAHULUAN. Valuta asing (valas) atau disebut juga foreign exchange (forex) merupakan pasar

Millenium Danamata Sekuritas Web Trading. Petunjuk Penggunaan

INDIKATOR-INDIKATOR ANALISIS TEKNIKAL

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN. mengetahui tingkat keakuratan analisis fundamental dan analisis teknikal,

BAB III PERUMUSAN MASALAH

Strategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp

ANALISIS TEKNIKAL MODERN MENGGUNAKAN METODE MACD, RSI, SO, DAN BUY AND HOLD UNTUK MENGETAHUI RETURN SAHAM OPTIMAL PADA SEKTOR PERBANKAN LQ 45

BAB 1 PENDAHULUAN. dari berbagai Negara. Mata uang memegang peranan yang sangat penting dalam

Buletin Compiled by

TESIS EKO WIJATMOKO. Pengaruh volume..., Eko Wijatmoko, FE UI, 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

The Technical View. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) - SIDEWAYS PREMIUM NEWSLETTER. 20 Februari Trend: Sideways (long term)

Strategi Quad EMA. oleh Admiral Markets Trading Camp

Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PTBA DENGAN INDIKATOR MOVING AVERAGE, BOLLINGER BAND, DAN RSI

Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL. 1

: Retno Yuliyanti NPM : Pembimbing : Dr. Ambo Sakka Hadmar, SE., MSi

Penentuan Tren Arah Pergerakan Harga Saham dengan Menggunakan Moving Average Convergence Divergence SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal

R i Danareksa Research Institute

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Stochastic Trader. Stochastic Oscillator

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENULISAN ILMIAH TEKNIKAL MODERN DALAM INVESTASI DI PASAR MODAL (STUDI. INTERNATIONAL, Tbk)

Analisa Investasi. Analisa Fundamental. Analisa Fundamental. Objek Analisa. Laporan Keuangan 3/19/2015. Analisa Teknikal. Analisa Fundamental

Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan (trends) harga dimasa yang

Pelatihan Trading Binary Option Olymp Trade

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Transkripsi:

DAFTAR ISI Halaman Tips... 8 Accumulation/Distribution (AD)... 10 Indikator (Aroon Up, Aroon Down, dan Aroon Oscillator)... 12 Average Directional Movement Index (ADX)... 14 Average True Range Technical Indicator (ATR)... 17 Chaikin Money Flow (CMF)... 19 Chaikin Oscillator (CO)... 21 Chaikin Volatility... 23 Close Location Value... 25 Commodity Channel Index... 27 Detrended Price Oscillator... 29 Donchian Channel Width... 31 Ease of Movement... 33 Fast Stochastic... 35 Moving Average... 37 Mass Index... 39 Momentum... 41 Money Flow Index... 44 Negative Volume Index... 46 On Balance Volume... 48 Performance... 51 Price Oscillator... 53 Volume Oscillator... 55 Positive Volume Index... 57 Price and Volume Trend... 59 Price Rate-of-Change... 61 Relative Strength Index... 63

DAFTAR ISI Halaman Stoch-RSI... 66 Stochastic Oscillator... 69 Trix... 73 Volume... 75 William's % R... 77 Bollinger Bands... 80 Candlesticks... 83 - Pola Bullish... 84 - Pola Bearish... 86 - Pola Pembalikan... 88 - Pola Netral... 89 Tampilan Software Analisis Teknikal... 90 Studi Kasus... 92 Daftar saham yang terdaftar di BEI... 95

DAFTAR ISI BERDASARKAN KEGUNAAN Halaman Mengukur kekuatan trend Indikator (Aroon Up, Aroon Down, dan Aroon Oscillator) 12 Average Directional Movement Index (ADX) 14 Ease of Movement 33 Money Flow Index 44 Volume 55 Mengukur tingkat volatilitas pasar Average True Range Technical Indicator (ATR) 17 Chaikin Volatility 23 Donchian Channel Width 31 Indikator tekanan beli atau jual. Accumulation/Distribution (AD) 10 Chaikin Money Flow (CMF) 19 Chaikin Oscillator (CO) 21 Menunjukkan kecenderungan pergerakan harga saham Close Location Value (CLV) 25 Momentum 41 Price and Volume Trend 59 Price Rate of Change 61 6

DAFTAR ISI BERDASARKAN KEGUNAAN Halaman Menentukan area jenuh jual dan area jenuh beli Commodity Channel Index (CCI) 27 Detrended Price Oscillator 29 Fast Stochastic 35 Moving Average Convergence Divergence (MACD) 37 Price Oscillator 53 Relative Strength Index 63 Stoch RSI 66 Stochastic Oscillator 69 William s % R Mengidentifikasi perubahan arah pergerakan harga saham Mass Index 39 On Balance Volume 48 Trix 73 Mengidentifikasi kondisi pasar apakah sedang dalam bullish atau bearish Negative Volume Index 46 Volume Oscillator 55 Positive Volume Index 57 Mengukur performa harga suatu saham Performance 51 Mengidentifikasi apakah harga saham relatif tinggi atau rendah Bollinger Bands 80 7

Indikator (Aroon Up, Aroon Down, dan Aroon Oscillator) I. Latar Belakang Aroon mengukur jumlah perioda antara saat harga mencapai titik tinggi dengan saat harga di titik rendah. Aroon dikembangkan oleh Tushar Chande pada tahun 1995. Aroon, yang diambil dari bahasa sansekerta, berarti sinar pertama di saat fajar. Chande memilih nama tersebut karena indikator ini didesain untuk menangkap awal dari suatu trend. Indikator AO terdiri atas Aroon Up dan Aroon Down, dan Aroon Oscillator (AO). Indikator AO sendiri dihitung dengan mengurangkan Aroon Up dengan Aroon Down. II. Kegunaan Indikator Aroon merupakan indikator yang mengukur kekuatan trend saat ini dan peluang trend tersebut akan berlanjut. III. Interpretasi - Jika Aroon Up berada dibawah 50, maka trend yang terjadi saat ini telah kehilangan momentum kenaikan. Sedangkan jika indikator berada dibawah 30, maka trend penurunan lebih dominan. Aroon Down: - Jika Aroon Down berada diatas 70, maka trend penurunan memiliki momentum yang kuat. - Jika Aroon Down berada dibawah 50, maka trend penurunan saat ini telah kehilangan momentumnya. Jika indikator Aroon Down dibawah 30, maka trend kenaikan lebih mendominasi. - Namun, apabila nilai kedua indikator (baik Aroon Up dan Aroon Down) lebih besar dari 70, maka hal ini menunjukkan trend kuat kearah yang sama. Aroon Oscillator: Indikator AO diatas nol menandakan trend naik sedang terjadi, sedangkan indikator dibawah nol menunjukkan terjadinya trend menurun. Aroon Up: - Jika Aroon Up berada diatas 70, maka trend kenaikan memiliki momentum yang kuat. 12

Nilai Aroon Up diatas 70, dan Aroon Down bergerak dibawah 50 menunjukkan momentum kenaikan harga saham yang kuat IV. Rumus Aroon_ Up = Aroon _ Down = (# perioda) (# perioda _ A) (# perioda) (# perioda) (# perioda _ B ) (# perioda) Aroon Oscillator (AO) = Aroon Up Aroon Down x100 x100 Keterangan # perioda : jumlah perioda # perioda_a : jumlah perioda sejak nilai tertinggi terjadi dalam perioda amatan # perioda_b : jumlah perioda sejak nilai terendah terjadi dalam perioda amatan 13

Average Directional Movement Index (ADX) I. Latar Belakang Indikator ini diciptakan dan dikembangkan oleh Welles Wilder untuk mengevaluasi trend pergerakan harga saham yang terjadi saat ini, akankah terus berlanjut, atau mulai melemah. II. Kegunaan ADX berguna untuk mengukur apakah pergerakan harga saham saat ini masih dalam trend ( naik atau turun), atau bergerak flat (sideways). Indikator ini biasanya lebih banyak dipakai untuk mengukur kekuatan trend yang terjadi, bukan arah trend selanjutnya. III. Interpretasi ADX ADX biasanya mendasarkan pada pergerakan dua indikator ADX, yaitu +DI (14 perioda) dan DI (14 perioda). +DI menunjukkan adanya tekanan kenaikan harga (naik), sedangkan DI menunjukkan tekanan penurunan harga (turun). ADX memiliki rentang pergerakan nilai antara 0 hing- ga 100. ADX yang berada dibawah 20 menun- jukkan trend lemah, sedang- kan jika bergerak diatas nilai 40, menunjukkan adanya trend kuat. Dalam indikator ADX, kita dapat mengidentifikasi 2 kondisi, yaitu: trend dan non-trend (trading). Trading berarti harga saham bergerak sideways. Ketika ADX bergerak kencang dari bawah nilai 20 menuju nilai diatas 20, maka kondisi ini menunjukkan terbangunnya sebuah trend, serta sinyal berakhirnya trading. Dan ketika indikator ADX bergerak dari atas nilai 40 menuju nilai dibawah 40, maka kondisi ini menunjukkan terbangunnya trading, dan berakhirnya sebuah trend. Pada saat trend cukup kuat (garis ADX mengindikasikan adanya trend), sinyal beli ditunjukkan ketika garis +DI memotong dari bawah keatas garis DI, yang berarti bahwa tekanan kenaikan harga lebih besar daripada tekanan penurunannya, dan sebaliknya sinyal jual ditunjukkan ketika garis DI memotong dari atas kebawah garis +DI. Titik ekstrim, yang merupakan perpotongan antara +DI dan DI, dapat berfungsi sebagai titik masuk atau keluar pasar. Namun investor diharapkan berhati-hati ketika harga saham bergerak sideways (biasanya ketika volatilitas harga tinggi), karena ADX dapat memberikan sinyal beli atau jual palsu (berkebalikan), dalam jangka pendek. 14

Sinyal beli ditunjukkan dengan adanya trend kenaikan kuat (ADX diatas 40), disertai pergerakan +DI diatas DI menunjukkan sinyal beli IV. Rumus 1. Menghitung DMt, dengan langkah sebagai berikut: Jika range hari ini sama atau lebih kecil dari range hari sebelumnya, maka tidak ada directional movement. Jika range bergerak naik, maka terdapat positive directional move. Jika range bergerak turun, maka terdapat negative directional move. 2. Menghitung ADM + dan ADM - dengan cara sebagai berikut: 15

3. Menghitung TR t dan ATR t dengan cara sebagai berikut: 4. Menghitung DI t dengan cara sebagai berikut: 5. Menghitung DX t dan ADX t dengan cara sebagai berikut: Keterangan = Positive direction movement indicator = Negative direction movement indicator ADM + ADM - TR t ATR t = Average positive direction movement indicator untuk N perioda = Average negative direction movement indicator untuk N perioda = True range untuk N perioda. = Average true range untuk N perioda. = Average positive directional indicator = Average negative directional indicator DX t ADX t = Directional movement untuk N perioda = Average directional movement untuk N perioda 16

Average True Range Technical Indicator (ATR) I. Latar Belakang Average True Range Technical Indicator (ATR) diperkenalkan oleh Welles Wilder. Mulanya indikator ini dipakai dalam pasar komoditas, dan selanjutnya diterapkan pada pasar modal. Walaupun pergerakan harga komoditas volatil, namun terkadang muncul masalah gap dan pergerakan harga yang terbatas. Untuk menangkap volatilitas yang terjadi, maka Wilder menggunakan nilai tertinggi, terendah, dan harga penutupan hari sebelumnya dalam perhitungan. II. Kegunaan ATR berguna menunjukkan tingkat volatilitas pasar, namun tidak dapat dipakai untuk memprediksi arah pergerakan harga selanjutnya. III. Interpretasi Nilai ATR yang rendah menunjukkan volatilitas rendah (rentang pergerakan harga yang terbatas), dan sebaliknya tingginya nilai ATR menunjukkan tingginya volatilitas harga ( lebarnya rentang pergerakan harga). ATR dapat mencapai nilai tinggi, ketika pasar anjlok, pasca tekanan jual yang tinggi (seperti panic selling).. 17

Nilai ATR cukup tinggi, seiring tekanan jual IV. Rumus Keterangan TR t = Nilai maksimal dari 3 nilai pada hari ke(t): - Absolut dari selisih nilai tertinggi (t) dengan nilai terendah (t) - Absolut dari selisih nilai tertinggi (t) dengan nilai penutupan (t-1) - Absolut dari selisih nilai terendah (t) dengan nilai penutupan (t-1) ATR t = Moving Average TR t, untuk N perioda 18