PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI OPTIMUM PADA CV. XYZ. Angeline, Iryanto, Gim Tarigan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN

APLIKASI METODE CUTTING PLANE DALAM OPTIMISASI JUMLAH PRODUKSI TAHUNAN PADA PT. XYZ. Nico, Iryanto, Gim Tarigan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Modul 8. PENELITIAN OPERASIONAL INTEGER PROGRAMMING. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

PENGOPTIMALAN PERSEDIAAN DENGAN METODE SIMPLEKS PADA PT. XYZ

APLIKASI PROGRAM INTEGER PADA PERUMAHAN BUMI SERGAI DI SEI RAMPAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

OPTIMASI PROGRAM LINIER PECAHAN DENGAN FUNGSI TUJUAN BERKOEFISIEN INTERVAL

12/15/2014. Apa yang dimaksud dengan Pemrograman Bulat? Solusi yang didapat optimal, tetapi mungkin tidak integer.

Journal Knowledge Industrial Engineering (JKIE)

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN TEORI PERMAINAN DALAM STRATEGI PEMASARAN PRODUK BAN SEPEDA MOTOR DI FMIPA USU

BAB 2 LANDASAN TEORI

II LANDASAN TEORI. suatu fungsi dalam variabel-variabel. adalah suatu fungsi linear jika dan hanya jika untuk himpunan konstanta,.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN MODEL PROGRAM LINIER PRIMAL-DUAL DALAM MENGOPTIMALKAN PRODUKSI MINYAK GORENG PADA PT XYZ

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 PROGRAM INTEGER. Program linear merupakan metode matematika untuk mengalokasikan sumber

TENTUKAN MODEL MATEMATISNYA!

Trigustina Simbolon, Gim Tarigan, Partano Siagian

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Graf Definisi 1 (Graf, Graf Berarah dan Graf Takberarah) 2.2 Linear Programming

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

OPTIMASI MASALAH TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE POTENSIAL PADA SISTEM DISTRIBUSI PT. XYZ

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM PENYELESAIAN MASALAH PADA INTEGER PROGRAMMING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... LEMBAR PERNYATAAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL...

OPTIMALISASI HASIL PRODUKSI TAHU DAN TEMPE MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND (STUDI KASUS: PABRIK TEMPE ERI JL. TERATAI NO.

ANALISIS KELAYAKAN RENCANA PEMBUKAAN SHOWROOM MOBIL OLEH PT XYZ BERDASARKAN RAMALAN PERMINTAAN DI BANDA ACEH

APLIKASI MANN-WHITNEY UNTUK MENENTUKAN ADA TIDAKNYA PERBEDAAN INDEKS PRESTASI MAHASISWA YANG BERASAL DARI KOTA MEDAN DENGAN LUAR KOTA MEDAN

METODE SUBGRADIEN PADA FUNGSI NONSMOOTH

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN PRODUKSI KOPI OPTIMUM ANTARA METODE F UZZY MAMDANI DENGAN F UZZY SUGENO PADA PT XYZ. Rianto Samosir, Iryanto, Rosman Siregar

APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Produksi

PENGENDALIAN PERSEDIAAN MINYAK SAWIT DAN INTI SAWIT PADA PT PQR DENGAN MODEL ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY (EPQ)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Integer Programming (Pemrograman Bulat)

KOMBINASI PERSYARATAN KARUSH KUHN TUCKER DAN METODE BRANCH AND BOUND PADA PEMROGRAMAN KUADRATIK KONVEKS BILANGAN BULAT MURNI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Evelina Padang, Gim Tarigan, Ujian Sinulingga

PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUKSI CRUDE PALM OIL (CPO) MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY (EPQ) PADA PKS. PT. ABC

Rina Tinarty Sihombing, Henry Rani Sitepu, Rosman Siregar

APLIKASI METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA BROWN DALAM MERAMALKAN JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI KOTA MEDAN

PENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI TEH (Studi Kasus: PT Perkebunan Nusantara IV Pabrik Teh Bah Butong)

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

PREDIKSI KEBUTUHAN BERAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN DENGAN METODE FUZZY REGRESI BERGANDA. Ristauli Pakpahan, Tulus, Marihat Situmorang

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU SAYUR OLAHAN PADA PT. AAA

APLIKASI ANALISIS KONJOIN UNTUK MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA FMIPA USU DALAM MEMILIH PRODUK PASTA GIGI

INTEGER PROGRAMMING. Rudi Susanto, M.Si

Program Integer. Riset Operasi TIP FTP UB

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI Program Linear Bilangan Bulat

TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT PADA SINTETIK PEMBANGKIT SINYAL ELEKTROKARDIOGRAM

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

UJM 3 (2) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

PENGGUNAAN SISTEM INFERENSI FUZZY UNTUK PENENTUAN JURUSAN DI SMA NEGERI 1 BIREUEN

BAB 2 MODEL PERSOALAN LOKASI FASILITAS BERKAPASITAS

Saintia Matematika ISSN: Vol. 2, No. 2 (2014), pp

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG. Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan

Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu, Rachmad Sitepu

ANALISIS PENGARUH CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN (Studi Kasus di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Medan Tuntungan)

IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp

PENYELESAIAN PROGRAM BILANGAN BULAT CAMPURAN DUA KRITERIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT SKRIPSI TAUFIK HIDAYAT RITONGA

PROGRAMA INTEGER 10/31/2012 1

PENYELESAIAN MASALAH PEMROGRAMAN LINIER BILANGAN BULAT MURNI DENGAN METODE REDUKSI VARIABEL

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Program Linear

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KEPADATAN PENDUDUK MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT DI KOTAMADYA SIBOLGA

PERAMALAN HASIL PRODUKSI ALUMINIUM BATANGAN PADA PT INALUM DENGAN METODE ARIMA

Program Integer. Riset Operasi TIP FTP UB

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

ANALISIS FAKTOR RESIKO PADA KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI BAWAH NORMAL DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Saintia Matematika ISSN: Vol. 2, No. 3 (2014), pp FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK PBB (PAJAK BUMI DAN BANGUNAN)

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INVERS SUATU MATRIKS TOEPLITZ MENGGUNAKAN METODE ADJOIN

Anri Aruan, Rosman Siregar, Henry Rani Sitepu

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model

PENERAPAN BRANCH AND BOUND ALGORITHM DALAM OPTIMALISASI PRODUKSI ROTI

Siska Ernida Wati, Djakaria Sebayang, Rachmad Sitepu

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN METODE EOQ DAN EPQ DALAM MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN MINYAK SAWIT MENTAH (CPO) (Studi Kasus : PT. XYZ)

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA

Transkripsi:

Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 2, No. 2 (2014), pp. 137 145. PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI OPTIMUM PADA CV. XYZ Angeline, Iryanto, Gim Tarigan Abstrak. CV. XYZ merupakan sebuah industri manufacturing yang bergerak dibidang industri konveksi. Industri ini tidak memiliki metode tertentu yang pasti dalam menentukan jumlah produksi masing-masing jenis celana. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian apakah jumlah produksi yang selama ini dihasilkan sudah optimal atau belum. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode program integer yaitu metode Branch and Bound. Penelitian ini ditinjau berdasarkan jumlah persediaan bahan baku, permintaan pasar, laba, dan waktu pembuatan tiap celana. Hasil penelitian diperoleh bahwa jumlah poduksi optimal dari masing-masing jenis celana (celana panjang pria, celana panjang wanita, celana pendek pria, celana pendek wanita) dapat diperoleh dalam 3 alternatif yaitu 1.600 buah, 900 buah, 1.231 buah, 874 buah; 1.600 buah, 898 buah, 1.231 buah, 874 buah; 1.600 buah, 897 buah, 1.231 buah, 874 buah dengan keuntungan sebesar Rp. 53.292.000,00 per bulan. 1. PENDAHULUAN Produksi barang dan produksi jasa merupakan salah satu bidang usaha yang sedang berkembang pesat di dunia. Perkembangan ini menyebabkan Received 16-01-2014, Accepted 07-03-2014. 2010 Mathematics Subject Classification: 90C57 Key words and Phrases: Optimum, Program Integer, Metode Branch and Bound. 137

Angeline et al. Penerapan Metode Branch and Bound 138 persaingan di bidang industri semakin ketat dengan munculnya berbagai jenis perusahaan industri. Setiap industri pasti ingin menjadi yang terdepan dan mencapai tujuan untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan batasan-batasan sumber yang ada. Batasan-batasan tersebut dapat berupa bahan baku, peralatan, mesin, waktu, biaya, dan tenaga kerja. CV. XYZ merupakan sebuah industri manufacturing yang bergerak dalam industri konveksi. Pada umumnya, industri ini tidak memiliki metode tertentu yang pasti dalam menentukan jumlah produksi masing-masing jenis celana. Oleh karena itu, penulis menggunakan metode Branch and Bound untuk mengetahui efektivitas dari metode tersebut dalam menentukan jumlah produksi yang optimal pada CV. XYZ. Metode Branch and Bound sering digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan program integer karena hasil yang diperoleh dalam penyelesaian optimal lebih teliti dan lebih baik dari metode lain. Metode ini dikatakan lebih teliti dan lebih baik dari metode lain karena hasil optimal yang diperoleh biasanya lebih dari satu sehingga penulis dapat menentukan mana hasil yang paling optimal dari hasil-hasil yang telah diperoleh tersebut[4]. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan metode Branch and Bound dalam menentukan jumlah produksi masing-masing jenis celana yang optimal pada CV. XYZ. Dalam menentukan jumlah produksi pada CV. XYZ, analisa yang dilakukan berdasarkan jumlah persediaan bahan baku, permintaan pasar, laba, waktu pembuatan celana, dan analisa ini tidak mengikutsertakan faktor ketidakpastian (uncertainty). 2. LANDASAN TEORI Program Integer Program integer adalah suatu bentuk dari program matematikal. Program integer adalah suatu kasus khusus dari program linier di mana semua (atau beberapa) variabel dibatasi sebagai bilangan cacah tak negatif. Apabila semua variabel dibatasi sebagai bilangan cacah, problemanya disebut sebagai pure integer programming dan apabila beberapa variabel tertentu dibatasi sebagai bilangan cacah sedangkan yang lain tidak, problemanya disebut mixed integer programming. Suatu bentuk khusus dari program integer ialah suatu kasus di mana variabel dibatasi harus berharga nol atau satu. Kalau variabel dibatasi seperti ini, maka problemnya disebut zero-

Angeline et al. Penerapan Metode Branch and Bound 139 one integer programming. Metode simpleks adalah basis untuk penyelesaian problema program linier di mana disyaratkan bahwa semua variabel adalah tak negatif. Tetapi untuk menyelesaikan problema (model) program linier bilangan bulat terdapat beberapa cara. Hanya saja, baik program linier maupun program linier bilangan bulat, mulai dengan ruang yang sama yaitu ruang penyelesaian layak (feasible). Tetapi, karena adanya persyaratan bilangan cacah bagi problem kedua yang berarti munculnya batasan tambahan menyebabkan adanya suatu pengurangan dari ruang penyelesaian layak. Bentuk umum program integer dapat dirumuskan sebagai berikut: Maksimumkan: n z = c j x j dengan kendala: j=1 n a ij x j (, =, ) b i ; i = 1, 2,..., m j=1 x j 0 semua bilangan cacah, j = 1, 2,..., n di mana a ij, b i, dan c j adalah konstanta[2]. Metode Branch and Bound Metode Branch and Bound mula-mula dipakai dan dikembangkan oleh Land and Doig (1960) untuk menyelesaikan program integer yang kemudian dimodifikasi oleh Dakin (1965) dan telah dengan sukses menerapkannya di dalam kitab undang-undang hukum dagang banyak orang dalam memecahkan persoalan program integer[3]. Metode ini telah menjadi kode komputer standar untuk program integer, dan penerapan-penerapan dalam praktek tampaknya menyarankan bahwa metode ini lebih efisien dibanding pendekatan Gomory. Teknik ini dapat diterapkan baik untuk masalah pure programming maupun mixed programming[4]. Prosedur dari metode Branch and Bound dalam program integer dapat diuraikan sebagai berikut: Asumsikan suatu masalah program integer. Maksimumkan: z = c.x

Angeline et al. Penerapan Metode Branch and Bound 140 Kendala: x S 0 di mana S 0 = {x Ax = b, x 0, dan integer} Ide umum dari metode Branch and Bound adalah pertama untuk menyelesaikan problema sebagai model kontinu, yakni menyelesaikan program integer sebagai program linier: Maksimumkan: z = c.x Kendala: x S 0 di mana S 0 = {x Ax = b, x 0} Andaikan bahwa x r merupakan peubah yang berkendala integer yang mempunyai nilai optimum kontinu x r yang pecahan. Hasil dari x r < x r < x r + 1 tidak memuat solusi integer yang layak. Sebagai akibatnya nilai integer layak dari x r harus memenuhi salah satu dari dua kondisi berikut yakni: x r x r atau x r x r + 1 Kedua kondisi ini bilamana diaplikasikan untuk model yang kontinu maka hasilnya merupakan dua problema saling lepas (mutually exclusive) dengan himpunan kendala sebagai berikut: (a) T 1 = {x Ax = b, x r x r, x 0} (b) T 2 = {x Ax = b, x r x r + 1, x 0} dan bilamana kendala-kendala integernya dimasukkan, maka diperoleh himpunan: S 1 = {x Ax = b, x r x r, x 0, dan integer} dan S 2 = {x Ax = b, x r x r + 1, x 0, dan integer} Sebenarnya bentuk ini merupakan pemisahan dari S 0, yakni S 1 S 2 = S 0, S 1 S 2 =. Solusi optimal x dari problema yang diberikan, harus berada di salah satu S 1 atau S 2 dan harus juga merupakan solusi optimal dari salah satu subproblema berikut: (a) Maksimumkan z = c.x kendala x S 1 (b) Maksimumkan z = c.x kendala x S 2

Angeline et al. Penerapan Metode Branch and Bound 141 Subproblema-subproblema ini dapat lagi diselesaikan dengan mengulangi proses yang sama dengan merelaksasi kendala integernya dan mencabangkan kembali bila solusi optimal mempunyai komponen yang bernilai pecahan atau tidak integer. Proses percabangan ini akan membangun pohon keputusan, dengan setiap node k dari pohon keputusan tersebut berhubungan dengan sebuah subproblema: Maksimumkan z = c.x kendala x S k. Jika solusi optimal yang berhubungan dengan program linier tersebut layak (memenuhi) atau mempunyai komponen-komponen bulat, maka solusi ini dicatat dan nilai objektifnya merupakan batas bawah untuk nilai optimum. Dalam kasus seperti ini tidak perlu dilakukan percabangan lebih jauh lagi dari subproblema ini dan node yang demikian difathom atau dipangkas. Node yang belum terfathom disimpan dalam master list. Pada beberapa node, nilai optimal (nilai integer terbesar yang lebih kecil atau sama dengan nilai optimum jika fungsi objektif mempunyai koefisien-koefisien integer) z k dari program linier yang bersangkutan merupakan sebuah batas atas untuk nilai optimum dari semua turunannya. Jika batas atas tersebut lebih kecil dari batas bawah terbaik yang ada, maka subproblema ini tidak dicabangkan lagi. Proses Branch and Bound diteruskan sampai setiap subproblema berhenti karena salah satu dari dua alasan berikut, yakni (i) Sebuah solusi integer, atau (ii) Batas atas lebih kecil dari batas bawah yang ada sekarang[4]. 3. METODE PENELITIAN Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan studi yang berhubungan dengan program integer dan metode Branch and Bound dari jurnal, artikel, dan buku. 2. Melakukan peninjauan secara langsung pada CV. XYZ. 3. Pengumpulan data. Dalam penelitian ini, data yang dibutuhkan antara lain: a. Keuntungan (laba) dari masing-masing jenis celana. b. Jumlah persediaan bahan baku. c. Jumlah permintaan pasar.

Angeline et al. Penerapan Metode Branch and Bound 142 d. Jumlah bahan baku yang dibutuhkan dalam membuat celana. e. Waktu pembuatan tiap celana. 4. Analisa dan pengolahan data. a. Data yang diperoleh diformulasikan ke dalam bentuk program linier. b. Model yang telah diubah diselesaikan dengan menggunakan metode Branch and Bound. 5. Pembahasan masalah. 6. Membuat kesimpulan. 4. PEMBAHASAN Asumsikan: x 1 = Jumlah celana panjang pria per piece x 2 = Jumlah celana panjang wanita per piece x 3 = Jumlah celana pendek pria per piece x 4 = Jumlah celana pendek wanita per piece Dalam mengoptimalkan jumlah produksi masing-masing celana, metode yang akan digunakan adalah Metode Branch and Bound. Pertama-tama, permasalahan di atas diformulasikan ke dalam model program integer menjadi: Fungsi tujuan: Maksimum: Kendala: z = 13.000x 1 + 10.000x 2 + 12.000x 3 + 10.000x 4 1. Kendala persediaan bahan baku. 1, 2x 1 + 1, 1x 2 + x 3 + x 4 55.000 0, 6x 1 + 0, 4x 2 + 0, 6x 3 + 0, 4x 4 12.000

Angeline et al. Penerapan Metode Branch and Bound 143 2. Kendala waktu pembuatan celana x 1 + 0, 75x 2 + x 3 + 0, 75x 4 4.160 3. Kendala dari jumlah permintaan. x 1 1.600 x 2 900 x 3 1.250 x 4 875 Bentuk standarnya menjadi Maksimum: z = 13.000x 1 + 10.000x 2 + 12.000x 3 + 10.000x 4 Kendala: 1, 2x 1 + 1, 1x 2 + x 3 + x 4 + s 1 55.000 0, 6x 1 + 0, 4x 2 + 0, 6x 3 + 0, 4x 4 + s 2 12.000 x 1 + 0, 75x 2 + x 3 + 0, 75x 4 + s 3 4.160 x 1 + s 4 1.600 x 2 + s 5 900 x 3 + s 6 1.250 x 4 + s 7 875 x j 0; j = 1, 2, 3, 4 s i 0; i = 1, 2, 3,..., 7 Dengan menggunakan metode Branch and Bound, maka diperoleh jumlah produksi masing-masing jenis celana optimum dalam 3 alternatif yaitu sebagai berikut:

Angeline et al. Penerapan Metode Branch and Bound 144 Tabel 1: Jumlah Optimum Tiap Jenis Celana Jenis Celana Jumlah Optimum Tiap Celana Celana panjang pria 1.600 1.600 1.600 Celana panjang wanita 900 898 879 Celana pendek pria 1.231 1.231 1.231 Celana pendek wanita 872 874 875 Keuntungan Rp. 53.292.000,00 per bulan Metode Branch and Bound diharapkan dapat menyelesaikan suatu problem program integer dengan penyelesaian optimal yang lebih teliti dan lebih baik dari metode lain. Metode ini biasanya menghasilkan lebih dari satu solusi optimal, sehingga baik penulis maupun pemimpin industri dapat membandingkan manakah yang merupakan solusi yang paling optimal diantara solusi-solusi yang dihasilkan tersebut. Adapun kelemahan dari metode Branch and Bound ini adalah prosedur dari metode ini sangat panjang karena metode ini mengharuskan pemecahan program linier yang lengkap pada setiap node. Dalam masalah yang besar, metode ini tidaklah efesien karena metode Branch and Bound hanya fokus pada solusi yang masih bernilai pecahan dan harus mencabangkan solusi yang masih bernilai pecahan ke dalam sub permasalahan baru sehingga membutuhkan waktu yang lama, terutama ketika satu-satunya informasi yang diperlukan di node tersebut adalah nilai tujuan optimumnya. 5. KESIMPULAN 1. Jumlah produksi optimal tiap jenis celana (celana panjang pria, celana panjang wanita, celana pendek pria, celana pendek wanita) masingmasing dapat diperoleh dalam 3 alternatif yaitu 1.600 buah, 900 buah, 1.231 buah, 874 buah; 1.600 buah, 898 buah, 1.231 buah, 874 buah atau 1.600 buah, 897 buah, 1.231 buah, 875 buah per bulan. 2. Jumlah pendapatan penjualan celana pada CV. XYZ berdasarkan perhitungan dengan metode Branch and Bound diperoleh rata-rata Rp. 53.292.000,00 per bulan. 3. Metode Branch and Bound dapat dikatakan merupakan metode yang efektif dalam mengoptimalkan suatu permasalahan karena walaupun

Angeline et al. Penerapan Metode Branch and Bound 145 prosedur dari metode ini sangat panjang dalam permasalahan yang besar tetapi hasilnya lebih optimal daripada metode lain karena metode ini biasanya menghasilkan hasil optimal lebih dari satu. Dengan demikian, dari hasil-hasil optimal yang didapat dapat dibandingkan manakah yang merupakan hasil yang paling optimal. Daftar Pustaka [1] Bangun, E. 2004. Kajian Strategis untuk Menyelesaikan Integer Program dengan Metode Branch and Bound. [Tesis]. Medan: Universitas Sumatera Utara, Program Pascasarjana. [2] Siagian, P. Penelitian Operasional. Jakarta: Universitas Indonesia, (2006). [3] Sidabutar, J. 2008. Pengembangan Algoritma Pencarian untuk Menyelesaikan Problema Program Tak Linier Campuran. [Tesis]. Medan: Universitas Sumatera Utara, Program Pascasarjana. [4] Sitorus, P. 1997. Program Linier. Universitas Trisakti. Jakarta. Angeline: Department of Mathematics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia E-mail: njel92@ymail.com Iryanto: Department of Mathematics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia E-mail: iryanto hrp@yahoo.co.id Gim Tarigan: Department of Mathematics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia E-mail: gim1@usu.ac.id