BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Penyedia Program Pascasarjana MM di Bandung. Tahun Jumlah Mahasiswa (5

BAB I PENDAHULUAN I.1

Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan, maka upaya penyempurnaan dalam semua aspek. penyelenggaraan urusan kredit terus diupayakan oleh semua pihak yang

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 946

3

Keuntungan yang didapat dengan menggunakan Model Kano dalam penelitian ini:

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan yang merupakan salah satu industri

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan fasilitas jasa pelayanan kesehatan.misalnya rumah sakit,

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I. 1 Rekapitulasi Pendapatan Perusahaan TOTAL BEBAN (DALAM RIBU)

Disusun Oleh : DENY IRAWAN D

pelanggan juga merupakan dua faktor penting yang terdapat di dalamnya, yang oleh

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Mahasiswa Aktif di Indonesia, Desember 2015 Sumber: Dikti (2015a)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pelanggan. Para penyedia produk berupaya memenangkan. persaingan dari para kompetitornya dengan mengimplementasikan suatu

BAB V KESIMPULAN Kesimpulan Keterbatasan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN...105

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada pelanggannya. Sebaliknya jika produsen tidak dapat memberikan kepuasan

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI JURUSAN TEKNI K INDUS TRI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA 2011 TUGAS AKHIR. Oleh. Husna Naphthalia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pada saat ini, persaingan antar perusahaan baik dalam mempertahankan

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan saling berpacu untuk memperluas pasar. Harapan dari

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

BAB I PENDAHULUAN. dan keinginan konsumen eksternal-nya yaitu mahasiswa dan atau orang-tua-nya

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah 3

BAB I PENDAHULUAN. teliti. Terutama tentang suka atau tidaknya konsumen terhadap barang dan jasa. yang ditawarkan dan alasan yang mendasarinya.

Ratna Kencana Ekasari LOGO.

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan model..., Deni Juharsyah, FT UI, 2009.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH.

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN ADMINISTRASI PADA KANTOR LAYANAN ADMINISTRASI POLITEKNIK UBAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Pengguna Internet Indonesia. Gambar 1.1 Pertumbuhan E-commerce di Indonesia

BAB V KESIMPULAN. 1. Menurut mahasiswa, kualitas pelayanan pendidikan pada Program Studi

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

T R I Y O N O D

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan seseorang baik dalam aspek sosial, ekonomi, lingkungan, masyarakat agar beralih ke sarana jasa angkutan umum

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. pasar semakin kompetitif dan tidak mungkin terhindarkan lagi. Salah satu

Bab 1 Pendahuluan 1-6

BAB I PENDAHULUAN. hanya memungkinkannya menjadi market leader tetapi juga memeliharanya pada

Analisa Kompetensi Sumber Daya Manusia Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) (Studi Kasus di Biro Personalia PT. XYZ)

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. memang disegmentasikan untuk pengunjung menengah ke atas.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penyebaran kuesioner kepada konsumen pengguna Iphone di lingkungan

DAFTAR ISI. ABSTRAK iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH.. v

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Angkutan Shuttle Kota Bandung Tayek Bandung Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dan persaingan dalam era globalisasi pasar

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara perusahaan dengan pelanggan secara langsung. Hal ini menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Dalam

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan kualitas / pelayanan tersebut. membandingkan pelayanan yang mereka terima (perception) dengan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komoditi susu di masyarakat sangat dibutuhkan sebagai salah satu sumber energi. dan protein potensial yang berasal dari hewani.

METODE KANO (STUDI KASUS PADA MAHASISWA S1 TELKOM UNIVERSITY ANGKATAN

Lebih lanjut mari kita perhatikan QS Al Israa ayat 26 sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai intitusi penyelenggara pendidikan tinggi merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. dari sudut pandang ruang dan waktu. Persaingan yang ketat inipun tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan memiliki lebih banyak konsumen. Namun ada beberapa hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi membuat iklim usaha menjadi semakin kompetitif, demikian pula di

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, daya beli masyarakat semakin meningkat. Peluang ini

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

BAB I PENDAHULUAN. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis

RACHMAT TRIMULYA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu memenuhi kebutuhan konsumen saja, tetapi juga harus dapat. memuaskan konsumen. Dengan adanya persaingan yang kompetitif ini

SKRIPSI. Nama : Heri Santika NIM : Program Studi Manajemen FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan pendidikan khususnya program magister atau pascasarjana di Indonesia tidak meningkat secara signifikan. Pada tahun 2011 jumlah mahasiswa pascasarjana Indonesia sebesar 115.164 mahasiswa (Ministry of Education and Culture, 2012), serta pada tahun 2015 dengan pembaharuan terakhir oleh DIKTI per tanggal 3 November 2015, jumlah mahasiswa pascasarjana Indonesia sebesar 174.680 mahasiswa, dengan kenaikan jumlah mahasiswa hanya sekitar 65,92% dalam kurun waktu empat tahun. Pemerintah menargetkan Angka Partisipasi Kasar Perguruan Tinggi Indonesia sebesar 30% pada tahun 2015, namun menjelang akhir tahun 2015 angka tersebut belum tercapai (PDDIKTI, 2015). Hal ini disebabkan banyaknya orang yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang magister bukan karena kemampuan material yang kurang, namun yang menjadi penghalang adalah keterbatasan waktu dan jarak (Binus, 2015). Keterbatasan waktu dan jarak tersebut membuat akses pendidikan menjadi tidak merata. Salah satu solusi untuk menangani permasalahan tersebut adalah dengan hadirnya program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). PJJ merupakan salah satu inovasi pendidikan yang bermanfaat dan memiliki prospek masa depan yang cerah (Zuhairi, dkk., 2015). PJJ merupakan proses belajar-mengajar yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi (Telkom University, 2014). PJJ berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau reguler (Ministry of Education and Culture, 2012). Program PJJ menjadi salah satu solusi yang dipilih pemerintah untuk memperluas akses dan pemerataan serta peningkatan partisipasi pendidikan. Pada awalnya program PJJ hanya diselenggarakan oleh Universitas Terbuka (UT). Namun saat ini setiap perguruan tinggi dapat membuka kelas PJJ dengan memperhatikan peraturan yang berlaku yaitu Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.109 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada perguruan tinggi. Perguruan tinggi selain UT yang menyelanggarakan PJJ diantaranya Binus University, Universitas Indonesia, 1

Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Sepuluh November, Institut Teknologi Bandung, dan AMIKOM Yogyakarta (Republika, 2015). Perguruan tinggi penyelenggara PJJ di Indonesia yang sedikit menjadi peluang bagi Tel-U untuk membuka program kelas PJJ. Telkom University (Tel-U) merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan program pascasarjana dengan metode pendidikan jarak jauh. PJJ di Tel-U telah dibentuk sejak tahun 2013, yang merupakan proyek kerjasama antara PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dengan Tel-U, sebagai penyedia layanan pendidikan yang dapat meningkatkan kompetensi para karyawan Telkom, tanpa harus rutin melakukan pembelajaran tatap muka secara langsung. Namun, PJJ di Tel-U belum terdaftar dalam perguruan tinggi penyelenggara PJJ karena masih dalam proses pengurusan perizinan sehingga saat ini masih dalam tahap pembenahan diri hingga mendapatkan izin untuk menyelenggarakan PJJ. Pendidikan berbasis PJJ Tel-U diterapkan pada jenjang pascasarjana dengan salah satu prodi yang ditawarkan adalah Teknik Elektro (TE). Prodi TE memiliki jumlah mahasiswa terendah diantara prodi lainnya dan masih dibawah target (Pascasarjana Tel-U, 2015). Jumlah mahasiswa Pascasarjana Prodi TE Tel-U terhadap target berdasarkan program kelas selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar I.1. Gambar I. 1 Jumlah Mahasiswa Pascasarjana Prodi TE Tel-U Terhadap Target Berdasarkan Program Kelas (Sumber : Pascasarjana Prodi Teknik Elektro Telkom University, 2015) 2

Gambar I.1 diperlihatkan bahwa jumlah mahasiswa Pascasarjana Prodi TE Tel-U belum memenuhi target. Walaupun jumlah mahasiswa belum mencapai target, sejak terbentuknya PJJ di tahun 2013 jumlah mahasiswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun, di tahun 2015 jumlah mahasiswa mengalami penurunan. Penurunan tersebut terjadi karena jumlah penerimaan mahasiswa PJJ dibatasi karena sedang dalam proses pembenahan PJJ Tel-U sedangkan program PJJ memberikan kontribusi yang dominan terhadap peningkatan jumlah mahasiswa. Proporsi mahasiswa pascasarjana program kelas PJJ dan reguler Prodi TE Tel-U dapat dilihat pada Gambar I.2. Gambar I. 2 Proporsi Mahasiswa Pascasarjana Program Kelas PJJ dan Reguler Prodi TE Tel-U (Sumber : Pascasarjana Teknik Elektro Telkom University, 2015) Pada Gambar I.2 ditunjukkan bahwa program PJJ berkontribusi terhadap lebih dari 50% jumlah mahasiswa di tahun 2013 dan 2014 sedangkan di tahun 2015 proporsi PJJ mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk menemukan akar permasalahan dilakukan identifikasi masalah. Pengidentifikasian akar masalah dilakukan menggunakan why why analysis yang ditunjukkan pada Gambar I.3. 3

Target jumlah mahasiswa tidak tercapai Jumlah pendaftar sedikit Brand Image PJJ Tel-U tidak kuat di mata target mahasiswa Ketidakpuasan mahasiswa terkait layanan Terdapat kekurangan dalam PJJ Pascasarjana TE Tel-U Adanya kebutuhan mahasiswa yang tidak terpenuhi Gambar I. 3 Why Why Analysis Berdasarkan Gambar I.3 dapat diketahui bahwa akar permasalahan dari target jumlah mahasiswa yang tidak tercapai adalah adanya kebutuhan mahasiswa yang tidak terpenuhi sehingga terdapat kekurangan dalam PJJ Pascasarjana TE Tel-U. Kekurangan dari PJJ Pascasarjana TE Tel-U teridentifikasi dengan adanya ketidakpuasan mahasiswa terkait layanan yang diberikan sehingga menyebabkan brand image PJJ Tel-U tidak kuat di mata target mahasiswa. Hal tersebut menyebabkan jumlah pendaftar sedikit. Berdasarkan uraian permasalahan tersebut maka perlu dilakukan analisis kebutuhan. Riset pendahuluan dilakukan untuk mengetahui lebih jauh mengenai kebutuhan yang tidak terpenuhi dengan menggali berbagai kekurangan dari PJJ Pascasarjana Tel-U, khususnya pada Prodi Teknik Elektro sehingga dapat dilakukan perbaikan terhadap kebutuhan yang tidak terpenuhi. Riset pendahuluan dilakukan dengan depth interview kepada dua orang pelaksana teknis layanan PJJ dan delapan orang 4

mahasiswa aktif yang merasakan layanan PJJ minimal satu tahun sehingga menghasilkan beberapa kekurangan beserta tanggapan yang diberikan oleh pihak manajemen yaitu Kaprodi Pascasarjana Teknik Elektro Tel-U pada Tabel I.2. Tabel I.1 Jenis Kekurangan Terhadap PJJ Pascasarjana Prodi TE Tel-U (Sumber : Riset Pendahuluan, 2015) No Jenis Layanan Kekurangan 1 2 3 4 5 6 7 Core Service Support Service Infrastruktur masih kurang mendukung perkuliahan virtual Tenaga pengajar kurang disiplin dalam pelaksanaan perkuliahan Fasilitas sharing file belum memadai Perkuliahan tatap muka virtual dilaksanakan pada jam kerja Tenaga pengajar kurang disiplin dalam sharing materi perkuliahan Sistem layanan PJJ belum terstandardisasi Kurangnya promosi tentang PJJ Tel-U Persent ase 25% 15% 20% 10% 10% 5% 5% Tanggapan Manajemen Infrastruktur masih dalam tahap perbaikan untuk mendukung proses pembelajaran PJJ Belum ada pengawasan yang ketat terhadap jadwal mengajar tenaga pengajar Kapasitas fasilitas sharing file terbatas Tenaga pengajar tidak bersedia mengajar diluar jam kerja Dibutuhkan inisiatif tenaga pengajar untuk melakukan sharing materi perkuliahan tanpa diminta mahasiswa PJJ Tel-U masih banyak kekurangan dari segi sistem Pemasaran Tel-U berfokus pada program S1 Tabel I.1 ditunjukkan terdapat beberapa kekurangan terkait layanan PJJ Pascasarjana Prodi TE Tel-U. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi yaitu target jumlah mahasiswa tidak tercapai, brand image PJJ Tel-U tidak kuat di mata target mahasiswa, ketidakpuasan mahasiswa terkait layanan, terdapat kekurangan terkait layanan dalam PJJ Pascasarjana Tel-U, serta adanya kebutuhan mahasiswa 5

yang tidak terpenuhi maka diperlukan analisis kebutuhan layanan. Berdasarkan adaptasi framework integrasi Servqual, model Kano, dan Quality Function Deployment (QFD) oleh Tan & Prawitra (2001), maka analisis kebutuhan dilakukan sebagai langkah awal untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan menggunakan integrasi servqual for higher education dan Kano. I.2 Perumusan Masalah Pengidentifikasian atribut kebutuhan layanan bagi pengguna dan calon pengguna layanan PJJ Pascsarjana Prodi TE Tel-U perlu dilakukan untuk dapat meningkatkan kepuasan mahasiswa. Penelitian menggunakan integrasi model Service Quality for Higher Education dan Kano yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Metode tersebut dapat mengidentifikasi kebutuhan mahasiswa berdasarkan atribut kebutuhan yang diprioritaskan sehingga dapat meningkatkan kepuasan mahasiswa PJJ Pascasarjana Prodi Teknik Elektro Tel-U. Berdasarkan hal tersebut, maka perumusan masalah pada penelitan ini adalah sebagai berikut : 1. Apa saja atribut kebutuhan layanan PJJ Pascasarjana Prodi TE Tel-U berdasarkan dimensi Service Quality for Higher Education? 2. Apa saja klasifikasi atribut kuat dan atribut lemah terhadap layanan PJJ Pascasarjana Prodi TE Tel-U menggunakan Service Quality for Higher Education? 3. Apa saja klasifikasi atribut kebutuhan layanan PJJ Pascasarjana Prodi Teknik TE Tel-U berdasarkan kategori Kano? 4. Apa saja atribut kebutuhan yang perlu dipertahankan, diprioritaskan, dan dikembangkan berdasarkan hasil integrasi Service Quality for Higher Education dan Kano? 5. Apa saja atribut yang menjadi True Customer Needs layanan PJJ Pascasarjana Prodi TE Tel-U? I.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 6

1. Menentukan atribut kebutuhan layanan PJJ Pascasarjana Prodi TE Tel-U berdasarkan dimensi Service Quality for Higher Education. 2. Melakukan klasifikasi atribut kebutuhan layanan PJJ Pascasarjana Prodi Teknik Elektro Tel-U menggunakan Service Quality for Higher Education. 3. Melakukan klasifikasi atribut kebutuhan layanan Program PJJ Pascasarjana Prodi Teknik Elektro Tel-U berdasarkan kategori Kano. 4. Menentukan atribut kebutuhan yang perlu dipertahankan, diprioritaskan, dan dikembangkan berdasarkan hasil integrasi Service Quality for Higher Education dan Kano. 5. Menentukan atribut yang menjadi True Customer Needs layanan PJJ Pascasarjana Prodi TE Tel-U. I.4 Batasan Penelitian Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dimensi yang digunakan pada service quality PJJ Pascasarjana Prodi TE Tel- U mengacu pada dimensi service quality yang dapat digunakan di perguruan tinggi. 2. Penelitian ini hanya sampai pada tahap rekomendasi. I.5 Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian ini sebagai berikut: 1. Menjadi referensi bagi Prodi Teknik Elektro Pascasarjana Tel-U untuk meningkatkan kualitas layanan Program PJJ berdasarkan atribut yang teridentifikasi perlu diprioritaskan dan dikembangkan. 2. Membantu Prodi Teknik Elektro Pascasarjana Tel-U dalam meningkatkan kepuasan mahasiswa. I.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut: 7

Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Pendahuluan Pada bab ini berisi mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Tinjauan Pustaka Pada bab ini berisi literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dan membahas hubungan antar konsep yang menjadi kajian penelitian dan uraian kontribusi penelitian. Metodologi Penelitian Pada bab ini menggambarkan kerangka penelitian dengan menjelaskan langkah-langkah penelitian secara rinci meliputi: tahap merumuskan masalah penelitian, merumuskan hipotesis, dan mengembangkan model penelitian, mengidentifikasi dan melakukan operasionalisasi variabel penelitian, menyusun kuesioner penelitian, merancang pengumpulan dan pengolahan data, melakukan uji instrumen, merancang analisis pengolahan data. Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bab ini menjelaskan tahapan dalam pengumpulan data kuesioner service quality for higher education dan Kano. Setelah dilakukan pengumpulan data selanjutnya dilakukan pengolahan data. Analisis dan Rekomendasi Pada bab ini menjabarkan analisis dari hasil pengolahan data yang dilakukan pada BAB IV. Bab ini juga memberikan rekomendasi untuk layanan PJJ Pascasarjana Prodi TE Tel-U dalam meningkatkan kualitas layanan. Kesimpulan dan Saran Pada bab ini meliputi kesimpulan dari hasil penelitian. Selain itu, bab ini juga terdapat saran untuk PJJ Pascasarjana Prodi TE Tel-U dan penelitian selanjutnya. 8