BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
|
|
- Widya Iskandar
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan adalah sekumpulan kegiatan yang dilaksanakan untuk merancang, membuat, memasarkan, mengantarkan, dan mendukung produknya dimana setiap kegiatan dapat digambarkan dalam rantai nilai yang terdiri dari infrastruktur perusahaan, manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), pengembangan teknologi, pengadaan, inbound dan outbound logistic, operasi, pemasaran dan penjualan serta pelayanan (Porter, 1985 dalam Rufaidah, 2012). Aktivitas-aktivitas baik manajerial maupun operasional berkaitan satu sama lainnya untuk mendukung bisnis perusahaan. Dari berbagai macam aktivitas bisnis, perusahaan tak luput dari kebutuhan akan SDM untuk mendukung seluruh aktivitas-aktivitasnya. Berdasarkan Porter s Value Chain Analysis, aktivitas perusahaan dibagi menjadi aktivitas utama dan aktivitas pendukung yang masing-masing memiliki fungsi untuk menjalankan aktivitas bisnis perusahaan dan mengantarkan nilai mulai dari supplier hingga sampai ke customer pada proses produksi yang berpengaruh terhadap pendapatan (margin) perusahaan. Menurut Silzer & Dowell (2009), manajer pabrik terbaik pada suatu perusahaan manufaktur dapat meningkatkan profit hingga 130 persen. Oleh karena itu, diperlukan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas untuk meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan. Faktor-faktor yang berpengaruh seperti dominasi pangsa pasar, produk berkualitas, sistem layanan atau teknologi yang tinggi adalah hasil dari suatu konsep, cara berpikir, perencanaan dan eksekusi sekelompok individu bertalenta. Pasar bukanlah tempat persaingan yang sesungguhnya. Produk dan layanan antar perusahaan seolah-olah menunjukkan persaingan, tetapi produk dan layanan adalah hasil dari perbedaan kualitas proses antar perusahaan, sehingga persaingan sebenarnya terjadi di level proses. Proses apa pun, baik manufaktur maupun jasa, dikerjakan manusia. 1
2 Manusialah yang menentukan kualitas proses, produk dan layanan, persepsi kualitas di mata konsumen dan menentukan pangsa pasar (Pella & Inayati, 2011). Pemilihan manusia yang tepat dan berkualitas akan berdampak positif terhadap kemajuan perkembangan perusahaan. PT X merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjalankan bisnisnya secara umum di bidang teknologi. Dalam menghadapi tuntutan perubahan organisasi yang cepat, maka di tahun 2016 PT X memiliki visi Smart Innovation for Better Life yang menunjukkan bahwa perusahaan terus melakukan pengembangan dan inovasi teknologi untuk menunjang kehidupan dengan tagline perusahaan Trusted Partner. Perusahaan sebelumnya beroperasi di bidang manufaktur di tahun , kemudian berubah menjadi sistem integrator di tahun , dan kini menjadi revitalisasi manufaktur dimana perusahaan ingin membuat industri manufaktur kembali menjadi bisnis vital perusahaan. Fokus bisnis perusahaan sebelumnya berada pada proyek berskala nasional yang didominasi oleh pekerjaan proyek pembangunan jaringan pita lebar menggunakan teknologi Fiber to The Home (FTTH) dengan skema bisnis Trade In Trade Off (TITO) Telkom dan Proyek Sistem Monitoring & Pengendalian Bahan Bakar Minyak (SMP BBM) Pertamina (Laporan Tahunan PT X, 2014). Berdasarkan rencana bisnis perusahaan jangka panjang hingga tahun 2030, PT X memiliki beberapa fokus bisnis diantaranya di bidang ICT, sektor energi, infrastruktur dan transportasi, dan sektor pertahanan keamanan. Perusahaan berkaitan dengan proses manufaktur dan pengerjaan proyek untuk produk dan jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu, penyelenggaraan bisnis PT X harus mengantarkan hasil dan nilai yang dapat dipercaya dan diandalkan oleh konsumen dimana hal tersebut dapat tercapai apabila sumber daya manusianya berpotensi dan berkualitas. Dampak dari perubahan organisasi yang besar ditandai dengan adanya perubahan struktur organisasi perusahaan berupa jumlah divisi yang sebelumnya terdapat 21 divisi berkurang menjadi 13 divisi dan satu tim setara divisi. Pengurangan jumlah divisi dilakukan dengan menggabungkan beberapa divisi yang memiliki deskripsi 2
3 pekerjaan yang hampir sama dan menghilangkan divisi yang sudah tidak sesuai dengan keadaan lingkungan bisnis seperti divisi yang menangani proyek TITO dan SMP BBM dengan tujuan menciptakan dan mendukung efektivitas perusahaan. Perubahan ini dilakukan perusahaan agar dapat tetap melangsungkan bisnisnya melalui adaptasi dan penyesuaian lingkungan. Adanya perubahan organisasi seperti ini berpengaruh terhadap tujuan perusahaan sehingga strategi SDM menyasar pada pertumbuhan produktivitas karyawan secara menyeluruh mengacu pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2015 dengan cara menempatkan orang pada posisi yang tepat (right man in the right place), melakukan pemetaan dan peningkatan kompetensi, serta menerapkan reward and punishment secara efektif. Perusahaan pun berencana untuk mulai menerapkan manajemen talenta sebagai salah satu strategi SDM yang diawali dengan melakukan assessment potensi dan kinerja dengan tujuan mempersiapkan talenta dalam menghadapi perubahan bisnis dalam organisasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bagian Pengembangan SDM, diperoleh informasi bahwa dalam kurun waktu 1997 hingga 2005 perusahaan tidak mengadakan rekrutmen untuk penambahan karyawan tetap, sehingga perusahaan sempat mengalami kesenjangan tenaga kerja yang berusia 30 hingga 40 tahun. Dampak dari kesenjangan ini terasa di saat perusahaan mengalami perubahan besar yang cepat untuk menyesuaikan dengan lingkungan dimana posisi manajerial belum memiliki calon pengganti yang sesuai. Berdasarkan kondisi eksisting, terdapat beberapa fenomena ketersediaan SDM di perusahaan seperti adanya posisi kosong pada level jabatan Kepala Bagian sebanyak 8 posisi pada struktur organisasi yang baru dikarenakan tidak adanya personel yang tepat untuk mengisi jabatan. Selain itu, adanya permintaan pengunduran diri dari jabatan yang diajukan serta total persentase karyawan yang memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP) sebesar 11% baik di level manajerial maupun operasional di tahun 2016 menyebabkan perusahaan kesulitan mencari personel yang tepat. 3
4 Perusahaan merancang rencana suksesi setiap karyawannya berdasarkan hasil assessment dan penilaian kinerja individu yang dilakukan setiap triwulan sebagai acuan untuk menentukan penempatan posisi dan jenis pengembangan yang sesuai. Selain itu perusahaan menerapkan sistem kaderisasi berdasarkan hasil assessment dimana pengisi jabatan tertentu yang memasuki MPP segera disiapkan kandidat penggantinya dan proses knowledge transfer dilakukan selama setahun sedangkan apabila tidak ada kandidat pengganti maka dilakukan rekrutmen eksternal. Namun, kendala seringkali terjadi dikarenakan keterbatasan individu untuk sesuai dengan target kompetensinya sehingga penempatan karyawan pada posisi yang tepat belum tercapai maksimal. Menurut Pella & Inayati (2011), perusahaan harus menyediakan kebutuhan kaderisasi pemimpin dalam rangka regenerasi sumber daya manusia terutama dalam mengisi posisi-posisi kunci. Hanya orang-orang terbaik, dalam jumlah yang cukup, pada posisi yang tepat, dan dengan pendayagunaan yang optimal, yang dapat mendorong perbaikan terus-menerus dan pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus mempersiapkan talenta pengganti terutama untuk mengisi posisi kunci. Penentuan talenta diutamakan berasal dari internal perusahaan untuk memudahkan dalam penilaian kriteria talenta dan mengurangi biaya rekrutmen eksternal sehingga penentuan kriteria talenta diperlukan sebagai acuan dalam pemilihan talenta. Dalam memahami manajemen talenta, maka diperlukan konsep tingkatan pekerjaan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk membedakan masingmasing tingkatan (Smilansky, 2006). Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wilan (2014) membahas tentang penentuan key positions serta kriteria talenta untuk profil kompetensi pada level jabatan Kepala Bagian dan Kepala Urusan di PT X. Namun, seiring dengan perubahan organisasi di perusahaan, maka key positions pun mengalami perubahan sehingga perlu adanya identifikasi ulang posisi kunci eksisting beserta kriteria talenta yang dibutuhkan karena key positions yang diperoleh dari penelitian sebelumnya tidak lagi relevan dengan kondisi perusahaan saat ini. Key positions yang terkena dampak reorganisasi diantaranya Kepala Bagian Implementasi TITO 4
5 Regional 1 dan Kepala Bagian Repair dan Produksi. Penentuan key positions diawali dengan membagi divisi menurut prosesnya sehingga dapat ditentukan calon-calon pemimpin pengganti di masa yang akan datang melalui talent pool yang difokuskan pada pengisian key positions baik pada aktivitas utama. Dengan demikian, perusahaan perlu menerapkan rangkaian program manajemen talenta yang diawali dengan pemetaan talenta pada posisi kunci yang diperlukan untuk membuat keputusan talenta dengan memetakan talenta ke dalam profil-profil tertentu berdasarkan potensi dan kinerja dalam metode pemetaan Human Asset Value (HAV) Matrix. Menurut Pella & Inayati (2011), penggunaan pemetaan talenta memudahkan perusahaan untuk dapat segera mengidentifikasi dan merekomendasikan karyawan untuk mengisi posisi internal yang kosong dalam organisasi dan menghindari keterlambatan proses penempatan pada posisi dan menurunkan biaya untuk mengisi posisi kosong dalam waktu yang lebih singkat. I.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan sebelumnya, diketahui bahwa terdapat masalah berupa kriteria talenta yang tepat untuk mengisi jabatan key positions tertentu sehingga perlu dilakukan pemetaan talent pool. Rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana rancangan atribut dimensi potensi dan kinerja key positions Kepala Bagian di PT X? 2. Bagaimana kriteria profil talenta pada Human Asset Value Matrix yang akan digunakan dalam pemetaan key positions Kepala Bagian di PT X? 3. Bagaimana hasil pemetaan kriteria talenta key positions Kepala Bagian pada Human Asset Value Matrix di PT X? I.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah : 1. Merancang alat ukur atribut dimensi potensi dan kinerja key positions di PT X. 2. Menentukan kriteria profil talenta pada Human Asset Value Matrix yang akan digunakan dalam pemetaan key positions di PT X. 5
6 3. Merancang pemetaan kriteria talenta key positions Kepala Bagian pada Human Asset Value Matrix di PT X. I.4 Batasan Penelitian Batasan penelitian merupakan ruang lingkup dalam penelitian yang ditetapkan karena keterbatasan yang dimiliki. Batasan yang digunakan dalam penelitian antara lain : 1. Penelitian hanya membahas langkah-langkah perancangan pemetaan talenta, tidak sampai membahas tahapan implementasi dan talent development. 2. Talenta key positions yang dibahas adalah posisi untuk Kepala Bagian pada divisi-divisi yang termasuk core process. 3. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder pada penilaian kinerja yang mewakili kondisi perusahaan saat ini. 4. Penelitian tidak membahas pemetaan talenta individu, melainkan pemetaan terhadap kriteria ideal yang diperlukan oleh key positions. 5. Data target kinerja menggunakan asumsi target kinerja unit. I.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini antara lain : 1. Sebagai rekomendasi dalam mempersiapkan kandidat talent pool untuk jabatan key positions di level Kepala Bagian pada perusahaan. 2. Dapat dijadikan acuan untuk memetakan talenta individu dengan kriteria jabatan dalam rangka penerapan program manajemen talenta. I.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Latar belakang berisi hal-hal yang menjadi alasan dilakukannya penelitian pada perusahaan PT X terkait dengan perencanaan alat ukur pemetaan talenta. Permasalahan 6
7 Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI yang perlu dijawab yang terdapat pada perusahaan dirumuskan dalam perumusan masalah. Tujuan penelitian merupakan keluaran yang dihasilkan dari penelitian. Terdapat pula penjelasan mengenai batasan masalah sebagai ruang lingkup penelitian, manfaat dari dilakukannya penelitian bagi perusahaan maupun secara akademik serta tata cara penulisan dan urutan laporan penelitian. Tinjauan Pustaka Pada bab ini berisi penjelasan teori dasar, metode dan tools yang berkaitan dengan penelitian. Informasi-informasi tersebut digunakan untuk memecahkan permasalahan penelitian yaitu merancang proses penerapan pemetaan talenta. Sumber teori dasar didapat dari berbagai literatur seperti buku, jurnal serta hasil-hasil penelitian terdahulu. Metodologi Penelitian Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah penelitian secara rinci meliputi tahap merumuskan masalah penelitian, mengembangkan model penelitian, merancang pengumpulan dan pengolahan data, dan merancang analisis pengolahan data. Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bab ini menjelaskan mengenai pengumpulan data-data yang berasal dari perusahaan dan proses pengolahan data yang disajikan secara singkat. Data-data yang dibutuhkan menjadi keluaran berupa pemetaan talenta pada Human Asset Value Matrix beserta kriteria setiap profil. Analisis Bab ini berisi analisis dari hasil penelitian yang dilakukan meliputi metode pengumpulan, pengolahan dan perhitungan data untuk menghasilkan kriteria setiap profil pada pemetaan talenta. Kesimpulan dan Saran Bab terakhir pada laporan penelitian ini berupa rangkuman hasil penelitian yang merupakan jawaban dari rumusan masalah dan tujuan pada bagian awal penelitian. Bagian ini pun menuliskan saran dari peneliti untuk perusahaan dan penelitian selanjutnya. 7
IDENTIFIKASI KRITERIA TALENTA DARI KEY POSITIONS LEVEL KEPALA BAGIAN MENGGUNAKAN METODE HUMAN ASSET VALUE MATRIX DI PT X
IDENTIFIKASI KRITERIA TALENTA DARI KEY POSITIONS LEVEL KEPALA BAGIAN MENGGUNAKAN METODE HUMAN ASSET VALUE MATRIX DI PT X TALENT CRITERIA IDENTIFICATION FOR KEY POSITIONS OF HEAD OF DEPARTMENT LEVEL USING
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Organisasi merupakan sarana utama bagi perusahaan yang ingin menjalankan kegiatan usaha untuk mencapai hasil yang diinginkan. Organisasi juga merupakan sarat kepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya bertujuan untuk mencapai keuntungan dan berusaha
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pada umumnya bertujuan untuk mencapai keuntungan dan berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Untuk dapat mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Pos Indonesia (Persero)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Umum PT. Pos Indonesia (Persero) PT. Pos Indonesia (Persero) telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari jawatan PTT (Post,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, banyak perusahaan yang terus mencoba menghasilkan produk yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, banyak perusahaan yang terus mencoba menghasilkan produk yang berkualitas. Akan tetapi karena hal tersebut, maka mengakibatkan timbulnya persaingan antar
Lebih terperinciBAB 3. Metodologi Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, Metode ini digunakan
BAB 3 Metodologi Penelitian 3.1 Jenis dan metodologi penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 31 Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 1, Nomor 1, Juli
IDENTIFIKASI KEY POSITION DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN KRITERIA PROFIL KOMPETENSI TALENT KEY POSITION PADA PT. INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA 1 Utari Wilan, 2 Litasari Widyastuti,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik tenaga kerja yang efektif dalam sebuah organisasi (Daft, 2000).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dari manajemen sumber daya manusia adalah untuk menarik tenaga kerja yang efektif dalam sebuah organisasi (Daft, 2000). Organisasi yang sukses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada hakikatnya Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci utama kesuksesan usaha atau bisnis yang dijalankan suatu organisasi atau perusahaan. Hal ini dikarenakan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun manajemen informasi. Kompleksitas dan perubahan eksternal
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia adalah faktor sentral dalam suatu perusahaan apapun bentuk dan tujuan perusahaannya (Rivai&Sagala, 2009). Peran SDM juga sedemikian pentingnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sawit terbesar di Indonesia. Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan dalam Yusuf
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Propinsi Riau merupakan salah satu propinsi yang menghasilkan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan dalam Yusuf (2005), pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini, maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka disimpulkan bahwa: 1. Penerapan manajemen talenta di lingkungan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, KETERBATASAN & IMPLIKASI
BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN & IMPLIKASI 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi strategi, analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang ada dalam industri BBM Retail Indonesia, maka diperoleh kesimpulan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Chevron adalah perusahaan Energi asal Amerika Serikat terbesar ke 3
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Chevron adalah perusahaan Energi asal Amerika Serikat terbesar ke 3 (tiga) di dunia menurut majalah Fortune500, 2012, berdasarkan kepada pendapatan dan profit, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi atau perusahaan selalu mempunyai berbagai macam tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi, salah satunya diperlukan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan secara berturut-turut dibahas tentang latar
BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan secara berturut-turut dibahas tentang latar belakang masalah yang mendasari proses penelitian tentang pelaksanaan penilaian kinerja pegawai pada PT Perusahaan Listrik
Lebih terperinciPENENTUAN PRIORITAS KRITERIA PEMILIHAN KANDIDAT PROGRAM MANAGEMENT TRAINEE PADA PT. XYZ DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
PENENTUAN PRIORITAS KRITERIA PEMILIHAN KANDIDAT PROGRAM MANAGEMENT TRAINEE PADA PT. XYZ DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Ida Ayu Utari Ananda Putri ), Fida N. Nugraha 2), Litasari W. Suwarsono
Lebih terperinciBAB II TELAAH KEPUSTAKAAN
BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN Dalam Bab ini akan dibahas teori-teori yang berhubungan dengan strategi rantai pasok yang diterapkan di perusahaan distribusi dan akan digunakan dalam menganalisis permasalahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha di Indonesia mengalami perubahan ketika memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas. Hal ini dikarenakan Indonesia terlibat dalam kawasan perdagangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi energi dunia setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang cukup besar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. baik antara perusahaan retail dengan pihak-pihak dalam rantai suplainya.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dalam industri retail makin ketat dewasa ini. Salah satu hal yang membuat perusahaan retail bertahan adalah penyediaan produk yang tepat bagi konsumen,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang direspon oleh kemajuan teknologi telekomunikasi (Kasali, 2010). Di abad ini,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Abad ke-21 merupakan era pertumbuhan progresif kelas menengah Asia, yang direspon oleh kemajuan teknologi telekomunikasi (Kasali, 2010). Di abad ini, pengguna ponsel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Meningkatnya kebutuhan hidup manusia menjadi salah satu alasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan hidup manusia menjadi salah satu alasan berkembang pesatnya dunia bisnis saat ini dalam skala global ataupun negara. Hal tersebut berbanding
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat yang sehat untuk dapat belajar dan bekerja dalam rangka membangun bangsa. Agar rakyat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Profil Organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi 1.1.1 Profil Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat adalah adalah kelanjutan dari organisasi sejenis, yang semula sudah ada di lingkungan
Lebih terperinciBAB III Landasan Teori
BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri dewasa ini menyebabkan persaingan yang terbuka dalam skala nasional maupun internasional, sektor industri manufaktur dan jasa berkembang
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia yang sudah menjadi semakin kompleks dan terus terspesialisasi setiap saat, informasi merupakan faktor mutlak yang diperlukan dalam menunjang suatu bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan pendidikan khususnya program magister atau pascasarjana di Indonesia tidak meningkat secara signifikan. Pada tahun 2011 jumlah mahasiswa pascasarjana Indonesia
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. mempercepat terciptanya ASEAN Economic Community (AEC) di tahun 2015,
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tahun 2007, para pemimpin negara anggota ASEAN sepakat untuk mempercepat terciptanya ASEAN Economic Community (AEC) di tahun 2015, yang akan mengubah ASEAN menjadi
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS
PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. respon yang tanggap secara cepat, tepat, efektif, dan efisien, oleh karena itu setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi pada era globalisasi saat ini, mendorong organisasi untuk mampu menganalisis dan mengantispasi setiap
Lebih terperinciBAB 14 SUMBER DAYA DAN KEMAMPUAN
BAB 14 SUMBER DAYA DAN KEMAMPUAN ANALISIS SUMBERDAYA DAN KEMAMPUAN (resources & capabilities analysis) Identifikasi kelemahan dan kekuatan sebuah organisasi pada dasarnya adalah mencoba menggali suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan sumber daya paling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan sumber daya paling penting bagi organisasi baik pemerintah maupun swasta, sehingga tanpa manusia, suatu organisasi tidak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sawit terbesar di Indonesia. Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan dalam Yusuf
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Propinsi Riau merupakan salah satu propinsi yang menghasilkan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan dalam Yusuf (2005), pada tahun
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR.. i DAFTAR ISI.. iii DAFTAR TABEL.. v DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR LAMPIRAN.. x
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR.. i DAFTAR ISI.. iii DAFTAR TABEL.. v DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR LAMPIRAN.. x I. PENDAHULUAN. 1 1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Rumusan Masalah 4 1.3 Tujuan Penelitian.. 5 1.4
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan
43 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan menuju era informasi yang serba cepat sehingga tercipta kondisi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Kinerja Pengukuran merupakan upaya mencari informasi mengenai hasil yang dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya penyimpangan akibat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam pendirian sebuah perusahaan pasti membutuhkan modal. Modal adalah sesuatu yang dibutuhkan perusahaan demi kelangsungan hidup perusahaan, yaitu untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kinerjannya. Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Operasionalisasi suatu organisasi membutuhkan para pegawai atau sumber daya manusia guna meningkatkan kualitas. Mengingat pegawai merupakan asset penting organisasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Visi, misi, dan strategi yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada era globalisasi ini, persaingan antar perusahaan semakin meningkat. Banyak perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas dari produk atau
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menuntut setiap organisasi perusahaan untuk senantiasa meningkatkan kualitas demi meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan organisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi informasi (TI), kini internet bukan lagi sesuatu yang dianggap baru dan mahal. saat ini internet sudah menjadi kebutuhan vital sama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Suatu perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mampu menerapkan strategi yang tepat agar keinginan pelanggan terpenuhi, salah satu faktor untuk menerapkan strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan terus melonjaknya kebutuhan minyak bumi di dalam negeri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan terus melonjaknya kebutuhan minyak bumi di dalam negeri dalam satu dasawarsa terakhir ini, menyebabkan ketergantungan terhadap impor semakin besar. Selama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan sebuah hirarki posisi untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan sebuah hirarki posisi untuk mengetahui tugas-tugas serta ruang lingkup kerja. Dibutuhkan orang-orang yang tepat untuk
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan
22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dibahas kesimpulan dari penulisan tesis ini dan juga akan dipaparkan beberapa saran yang berkaitan dengan kesuksesan penerapan field project ini di masa mendatang.
Lebih terperinciAnalisis Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom
Analisis Proses Bisnis Mia Fitriawati M.Kom Pendahuluan Paradigma bisnis dari comparative advantage menjadi competitive advantage, yang memaksa kegiatan bisnis/perusahaan memilih strategi yang tepat. Konsep
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi sangatlah pesat. Berbagai macam gadget bermunculan dengan beragam fitur terbaru. Fungsi ponsel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Persaingan di dalam dunia bisnis untuk saat ini sudah tidak bisa dihindarkan lagi. Namun, disamping adanya persaingan bisnis tersebut, juga terdapat
Lebih terperinciPT RADANA BHASKARA FINANCE TBK
LEADERSHIP DEVELOPMENT PROGRAM PT RADANA BHASKARA FINANCE TBK By: Muhammad Isarino Waldhemar Head of Learning and Development Department A. Sekilas Radana Finance PT Radana Bhaskara Finance Tbk. (Radana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini sering disebut juga dengan era modern. Modernisasi telah berkembang pesat diberbagai bidang kehidupan masyarakat. Di era yang modern ini, suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Industri jasa perawatan dan perbaikan mesin gas turbin merupakan industri
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Industri jasa perawatan dan perbaikan mesin gas turbin merupakan industri yang terus akan tumbuh dan berkembang di Indonesia. Pertumbuhan industri ini disebabkan
Lebih terperinciGambar I. 1 Jumlah dan penetrasi pengguna internet di Indonesia (APJII, 2014)
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teknologi Informasi (IT) saat ini sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi hampir semua kalangan masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dari nilai PROPER yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada tahun 2015 menjadi awal tahun perbaikan bagi Pertamina MOR VI dari penerapan CSR yang dilakukan di seluruh Kalimantan. Pada wilayah Balikpapan telah dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia bisnis dihadapkan pada suatu era globalisasi yang didukung oleh tingkat kemajuan teknologi, baik teknologi informasi maupun transportasi, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan barang baik bahan baku, bahan setengah jadi, maupun produk akhir dari suatu perusahaan seringkali menjadi isu penting dalam sebuah perusahaan. Ketersediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Profil Umum PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Telkom merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha untuk meningkatkan profit bisnis yang sedang dijalankan. Pengetahuan tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan komunikasi data antara dua komputer atau lebih dewasa ini semakin meningkat baik dalam kegiatan bisnis maupun pendidikan. Komunikasi data ini dapat diwujudkan
Lebih terperinciTidak terjadi perubahan kebijakan pada saat penelitian dilakukan RUANG LINGKUP PENELITIAN
Tidak terjadi perubahan kebijakan pada saat penelitian dilakukan RUANG LINGKUP PENELITIAN Software Vensim Simulasi Daya Saing Rantai Nilai Sistem Dinamik Pemodelan Sistem Klaster Industri Makro ergonomi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang. Pesatnya perkembangan industri mendorong para pelaku bisnis untuk lebih
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan industri mendorong para pelaku bisnis untuk lebih peka terhadap berbagai perubahan. Hal ini berpengaruh terhadap pengelolaan dan perencanaan suatu
Lebih terperinciHubungan antara upah, motivasi kerja dengan produktivitas kerja karyawan pada PT. Pilar Kekar Plasindo Surakarta tahun
2 Hubungan antara upah, motivasi kerja dengan produktivitas kerja karyawan pada PT. Pilar Kekar Plasindo Surakarta tahun 2004 2005 Oleh : Rifki NIM K7499092 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri konstruksi dianggap sebagai industri yang memiliki tingkat fragmentasi tinggi. Terpecah-pecahnya suatu proyek konstruksi ke dalam beberapa paket pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian sesuai dengan selera konsumen pelanggan Hansen
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dengan adanya era globalisasi, perkembangan perekonomian menjadi semakin berkembang, sehingga adanya partisipasi atau keikutsertaan dari masyarakat sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan Era globalisasi yang telah berjalan selama beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sehubungan dengan Era globalisasi yang telah berjalan selama beberapa tahun lalu, kita selalu dihadapkan kepada perdagangan bebas yang menimbulkan pasar
Lebih terperinciAKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI 1 Sistem akuntansi memainkan peranan penting dalam mengukur kegiatan dan hasil kerja dari kegiatan tersebut, juga dalam menentukan reward
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah ditetepkan untuk mencapai tujuan perusahaan. alat ukur keuangan (financial), dan non keuangan (non financial).
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA Kinerja merupakan kontribusi yang dapat diberikan oleh seseorang atau devisi untuk pencapaian tujuan perusahaan atau organisasi. Kinerja dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan tenaga kerja yang siap bukan hanya dalam hal ilmu tetapi juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia kerja saat ini berkembang setiap harinya, dan setiap tahun dibutuhkan tenaga kerja yang siap bukan hanya dalam hal ilmu tetapi juga kematangan di bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah sedemikian pesat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah sedemikian pesat. Perkembangan yang pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era perdagangan bebas, saat ini persaingan dunia usaha dan perdagangan semakin kompleks dan ketat. Hal tersebut tantangan bagi Indonesia yang sedang
Lebih terperinciMengelola SDM dan Hubungan Tenaga Kerja
Modul ke: 14 Mengelola SDM dan Hubungan Tenaga Kerja Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id A. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber sumber daya lainnya secara efektif dan efisien
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu atau seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber sumber daya lainnya secara efektif dan efisien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan- perubahan mendasar, baik yang terjadi secara nasional maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan- perubahan mendasar, baik yang terjadi secara nasional maupun gobal saat ini, akan membawa dampak terhadap kegiatan organisasi, baik secara langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan asset intangible bagi perusahaan. Bagi
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) merupakan asset intangible bagi perusahaan. Bagi perusahaan yang sadar akan pentingnya pengelolaan SDM ini, tentu memiliki langkah langkah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (entrepreneurship) sering sekali terdengar, baik dalam bisnis, seminar, pelatihan,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini istilah wirausaha (entrepreneur) dan kewirausahaan (entrepreneurship) sering sekali terdengar, baik dalam bisnis, seminar, pelatihan, program pemberdayaan sampai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Ngadiman di Jakarta. Maka tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perubahan di segala bidang terus berkembang pesat, dan kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan itu, terutama dalam meningkatkan
Lebih terperinciPemodelan Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom
Pemodelan Proses Bisnis Mia Fitriawati M.Kom Pemodelan Proses Bisnis Pemodelan Proses Bisnis Pemodelan Proses (process modelling) merupakan pusat dari berbagai macam bentuk pemodelan, karena pemodelan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa kini dan di masa depan, organisasi pasti mengalami lingkungan bisnis yang sangat komplek. Organisasi dituntut untuk saling berkompetisi, tidak hanya mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di pasar domestik (nasional) maupun dipasar internasional atau global.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelanggan harus dipuaskan kalau mereka tidak dipuaskan maka akan meninggalkan perusahaan dan menjadi pelanggan pihak pesaing. Makin banyak pelanggan yang meninggalkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB II TARGET COSTING
9 BAB II TARGET COSTING 2.1 Konsep Biaya Hansen dan Mowen (2006) mendefinisikan biaya sebagai berikut: Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Knowledge Management (KM) di perusahaan sudah menjadi suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan Knowledge Management (KM) di perusahaan sudah menjadi suatu kebutuhan mendasar pada saat ini. Kemampuan perusahaan mengelola knowledge yang ada merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, lingkup tugas akhir, tujuan tugas akhir, metodologi pengerjaan tugas akhir, serta sistematika penulisan
Lebih terperinciDAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN.. KATA PENGANTAR.. iv DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL.. xi DAFTAR GRAFIK..
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN.. i ii iii KATA PENGANTAR.. iv DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR... vi x DAFTAR TABEL.. xi DAFTAR GRAFIK.. xii DAFTAR LAMPIRAN.. xiii
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini secara umum berisi tentang paparan latar belakang diadakannya penelitian ini, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jaringan lokal yang ada sampai saat ini masih dominan pada pemakaian jaringan kabel tembaga untuk mencatu pelanggannya. Diperlukan pengoperasian jaringan kabel yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar1.1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem manajemen kinerja merupakan suatu pendekatan sistemik untuk memperbaiki kinerja melalui proses berkelanjutan dan berjangka panjang yang meliputi kegiatan penetapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dalam organisasi tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan organisasi/perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas orangorang yang bekerja di dalamnya. Dalam menghadapi perubahan lingkungan yang begitu cepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manufaktur atau jasa. Jika membicarakan mengenai sebuah bisnis maka ada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin pesat mendorong berbagai sektor usaha untuk lebih maju dan berkembang. Tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan manusia tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang begitu pesat hal ini ditandai dengan munculnya industri baru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti saat ini perekonomian dunia mengalami perkembangan yang begitu pesat hal ini ditandai dengan munculnya industri baru yang berbasis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Globalisasi dunia menuntut suatu perusahaan untuk dapat mengelola suatu data dan informasi menjadi lebih baik agar kebutuhan pihak terkait dapat terpenuhi dengan cepat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan. Setiap karyawan berhak mendapatkan keselamatan saat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan adalah sumber daya manusia (SDM) yang berperan penting dalam memajukan perusahaan. Setiap karyawan berhak mendapatkan keselamatan saat bekerja dan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam keuangan perusahaan. Struktur modal sangat dipengaruhi oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Struktur modal telah menjadi salah satu faktor pertimbangan yang penting dalam keuangan perusahaan. Struktur modal sangat dipengaruhi oleh perkembangan pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rantai pasok merupakan suatu konsep yang awal perkembangannya berasal dari industri manufaktur. Industri konstruksi mengadopsi konsep ini untuk mencapai efisiensi
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dianggap sebagai bundel sumber daya produktif dan perusahaan berbeda memiliki
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pendekatan pada mempelajari kekuatan dan kelemahan internal perusahaan terletak pada dua asumsi dasar. Pertama, bahwa perusahaan dapat dianggap sebagai bundel
Lebih terperinci