BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
IDENTIFIKASI KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA PRASETYA GORONTALO DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERSAMAAN REAKSI KIMIA. Jurnal

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Kemampuan siswa

Bab IV Hukum Dasar Kimia

STOIKIOMETRI. Oleh. Sitti Rahmawati S.Pd.

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol

Antiremed Kelas 10 KIMIA

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.

TES PRESTASI BELAJAR. Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

Oksidasi dan Reduksi

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI


STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TES PRESTASI BELAJAR

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA

Materi Pokok Bahasan :

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER 2 KIMIA KELAS X (SEPULUH) TP. 2008/2009

Stoikiometri. Bab 3. Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Secara Mikro atom & molekul.

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

Asam + Oksida Basa Garam + air

LEMBARAN SOAL 9. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

Emas yang terbentuk sebanyak 20 gram, jika ArAu = 198, maka tentukan Ar M!

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr

Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma).

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

Hukum Dasar Ilmu Kimia Sumber :

REAKSI REDUKSI-OKSIDASI (REAKSI REDOKS)

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

H 2 O (l) H 2 O (g) Kesetimbangan kimia. N 2 O 4 (g) 2NO 2 (g)

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

7. Diantara spesi berikut ini yang memiliki jari-jari paling besar adalah A. Al 3+ D.Mg 2+ B.F - E. Na + C. O 2-

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI

REAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA

Tabel Periodik. Bab 3a. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr.

STOIKIOMETRI Konsep mol

MODUL 9. Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2

BAB 5 HUKUM DASAR KIMIA

kimia KTSP & K-13 KESETIMBANGAN KIMIA 1 K e l a s A. Reaksi Kimia Reversible dan Irreversible Tujuan Pembelajaran

Tujuh4reaksi - - REAKSI KIMIA - - 2H 2 (g) + O 2(g) 2H 2 O ( l ) Reaksi Kimia 7206 Kimia. Reaksi Kimia

WEEK 3, 4 & 5 Bag 3:STOIKIOMETRI. Joko Sedyono Benyamin

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS )

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

C. Reaksi oksidasi reduksi berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. Bilangan Oksidasi (biloks)

MODUL STOIKIOMETRI 1

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

BAB I STOIKHIOMETRI I - 1

A. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM DAN HIPOTESIS AVOGADRO*

Abdul Wahid Surhim 2014

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Antiremed Kelas 11 Kimia

H = H hasil reaksi H pereaksi. Larutan HCl

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

Reaksi kimia. Lambang-lambang yang digunakan dalam persamaan reaksi, antara lain:

Soal 2.1. unsurnya dan menghasilkan. Penyelesaian. Perbandingan unsur-unsur Zn : O : P 25,40 : 16,58 : 8,02 65,

Sulistyani, M.Si.

BAB V PERHITUNGAN KIMIA

SOAL KIMIA 2 KELAS : XI IPA

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

Soal ini terdiri dari 25 soal PG (50 poin) dan 6 soal essay (88 poin)

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono

TATA NAMA SENYAWA DAN PER- SAMAAN REAKSI

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran

H 2 O (L) H 2 O (G) KESETIMBANGAN KIMIA. N 2 O 4 (G) 2NO 2 (G)

Reaksi Oksidasi-Reduksi

Antiremed Kelas 10 Kimia

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE

Transkripsi:

4.1.1 HASIL PENELITIAN BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil penelitian, persentase kemampuan siswa kelas dalam menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi kimia dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Identifikasi kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal dalam reaksi kimia. No Indikator Nomor item 1 Menjelaskan pengertian reaksi kimia Presentase Siswa Menjawab Benar (%) Presentase Siswa Menjawab Salah (%) 1 59 41 Rata-rata 59 41 2 Menyetarakan persamaan reaksi kimia 2 3 4 5 6 7 8 29,4 65 29,5 23,5 23,5 41,1 53 70,6 35 70,5 76,5 76,5 58,9 47 Rata-rata 38 62 3 Menentukan koefisen reaksi kimia 9 10 11 12 13 23,5 29,5 5,8 65 23,5 76 70,5 94,2 35 76,5 Rata-rata 29 70 1

Lanjutan Tabel 4.1 4 Mengidentifikasi persamaan reaksi kimia 14 15 16 41,2 17.7 29,5 17 23,5 18 35,2 19 23,5 20 23,5 Rata-rata Rata-rata total 38 41 58,8 82,3 70,5 76,5 64,8 76,5 76,5 62 58.7 Berdasarkan data tabel di atas persentase kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soall reaksi kimia dalam bentuk grafik histogram yang disajikan dalam gambar berikut. 80 70 60 50 40 30 20 10 0 70% 59% 62% 62% 41% 38% 38% 29% 1 2 3 4 Sub Pokok Bahasan % benar % salah Gambar 4.1Persentase kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal reaksi kimia. Keterangan: Sub Pokok Bahasan: 1 = Menjelaskan pengertian persamaan reaksi kimia 2

2 = Menyetarakan persamaan reaksi kimia 3 = Menentukan koefisien reaksi kimia 4 = Mengidentifikasi persamaan reaksi kimia Berdasarkan gambar di atasdiperoleh rata-rata total siswa yang menjawab benar adalah 41% dan total rata-rata siswa yang menjawab salah adalah 58,7%, hal ini artinya kemampuan siswa SMA Prasetya Gorontalo dalam menyelesaikan soalsoal persamaan reaksi kimia termasuk dalam kategori kurang. Dari hasil identifikasi kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi kimia pada siswa kelas X SMA Prasetya Gorontalo dapat diuraikan seperti dibawah ini: 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan kurikulum yang ada di SMA/ MA, materi persamaan reaksi kimia diajarkan pada kelas X semester 1. Pada materi persamaan reaksi kimia terdiri dari sub pokok bahasan: (1) pengerti an persamaan reaksi kimia, (2) P enyetaraan persamaan reaksi kimia, (3) P enentuan koefisien reaksi kimia, (4) I dentifikasi persamaan reaksi kimia. Oleh karena itu pembahasan ini berdasarkan pada sub konsep tersebut. 4.2.1Identifikasi Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-Soal Pengertian Persamaan Reaksi Kimia Berdasarkan data Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 59% siswa yang menjawab benar bahwa reaksi kimia yang mengubah zat-zat asal (pereaksi = reaktan) menjadi zat-zat baru (produk) merupakan persamaan reaksi. Hal ini artinya setengah siswa kelas X SMA sudah mampu menjelaskan pengertian persamaan reaksi kimia. Dari 41% siswa yang tidak mampu menjelaskan diperoleh 23,5% menjawab reaksi kimia mengubah zat-zat asal (pereaksi) menjadi zat -zat baru (produk) merupakan reaksi kimia, dan 17,5% menjawab reaksi kimia mengubah zat-zat asal (pereaksi) m enjadi zat-zat baru (produk) merupakan rumus kimia. Hal ini menunjukkan 3

kemungkinansiswa tidak bisa membedakan antara pengertian persamaan reaksi itu sendiri. Dari uraian diatas diperoleh rata-rata siswa yang menjawab benar pada sub pokok bahasan pengertian persamaan reaksi kimia adalah 59% dan rata-rata siswa yang menjawab salah adalah 41%. Hal ini artinya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi kimia termasuk kurang. 4.2.2 Identifikasi Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-Soal Penyetaraan Reaksi Dari Suatu Persamaan Reaksi Kimia Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 29,4% siswa menjawab benar dan 70,6% siswa menjawab salah. Hal ini artinya hanya 29,4% siswa yang bisa menuliskan persamaan reaksi dengan tepat jika 4 molekul zat A dengan 4 molekul zat B 2 akan menghasilkan 4 molekul zat AB 2, dengan persamaan reaksi 4A + 4B 2 4AB 2. Hal ini artinya hanya sedikit siswa yang bisa menuliskan persamaan reaksi kimia dari soal wacana. Dari 70,6% siswa yang tidak mampu menuliskan persamaan reaksi, diperoleh sebanyak 29,4% menuliskan A 4 + 2B 2 4AB 2, 29,4% menuliskan A 4 + 4B 2 4AB 2, dan ada juga yang tak bisa menuliskan persamaan reaksi dari soal wacana yaitu 11,8%. Hal ini artinya bahwa banyak siswa yang tidak mampu menuliskan persamaan kimia. Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 65% siswa yang menjawab benar bahwa hasil reaksi antara 2 molekul gas hidrogen dengan 1 molekul oksigen menghasilkan 2 molekul air (2H 2 O). Hal ini artinya siswa sudah bisa mengidentifikasi hasil reaksi dengan melihat persamaan dan menyetarakan unsurunsur yang ada (H dan O). Dari 35% siswa yang tidak mampu mengidentifikasi hasil reaksi dari gas hidrogen dengan oksigen, diperoleh sebanyak 6% yang mengidentifikasi hanya 1 molekul air (H 2 O), 6% menjawab 4HO 2, dan 23% menjawab H 2 O 2. Hal ini artinya siswa belum mampu mengidentifikasi hasil reaksi dengan mengunakan persamaan 2H 2 + O 2. 4

Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 29,5% siswa yang menjawab benar bahwa reaksi antara hidrogen dan klorida membentuk hidrogen klorida (2HCl). Hal ini artinya hanya sedikit siswa yang mampu menuliskan hasil reaksi antara hidrogen dan klorida. Dari 70,5% siswa yang tidak mampu menuliskan hasil reaksi dari hidrogen dan klorida, 23,5% menjawab hasil reaksi hidrogen dengan klorida adalah H 2 Cl 2, 23,5% menjawab HCl 2 dan 23,5% menjawab H 2 Cl 2. Hal ini artinya sebagian besar siswa belum bisa menuliskan hasil reaksi hidrogen dengan klorida dengan tepat. Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 23,5% siswa yang menjawab benar hasil reaksi pembakaran gas metana (CH 4 ) menghasilkan karbon dioksida dan uap air adalah CO 2 dan 2H 2 O. Hal ini artinya bahwa sebagian kecil siswa yang mampu menuliskan hasil reaksi pembakaran gas metana. Dari 76,5% siswa yang tidak mampu menjawab dengan benar, diperoleh 47% siswa menuliskan CO 2 + H 2 O untuk hasil pembakaran gas metana, dan 29,5% menjawab CO + 2H 2 O untuk hasil reaksi pembakaran gas metana. Hal ini artinya masih banyak siswa yang tidak bisa menentukan atau menuliskan hasil reaksi dari reaksi pembakaran metana. Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh 23,5% siswa yang menjawab benar persamaan reaksi dari gas nitrogen dengan gas hidrogen yang dipanaskan dengan suhu 3000 membentuk gas amonia (NH 3 ), dengan persamaan reaksi yang benar adalah N 2 + 3H 2 2NH 3. Hal ini artinya hanya sebagian kecil siswa yang mampu menuliskan persamaan reaksi dari soal wacana dengan memperhatikan banyaknya komponen( N dan H) dari produk dan reaktan.. Dari 76,5% siswa yang tidak mampu menuliskan persamaan reaksi dan menyetarakannya, diperoleh sebanyak 35% menjawab N 2(g) + H 2(g) 2NH 3(g) untuk reaksi pemanasan gas nitrogen dengan gas hidrogen yang membentuk gas amonia, 12% menjawab N 2(g) + 3H 2(g) NH 3(g), dan 29,5 % menjawab N 2(g) + H 2(g) 4NH 3(g). Hal ini artinya masih banyak siswa yang tidak mampu menuliskan persamaan reaksi kimia dari reaksi nitrogen dan hidrogen yang dipanaskan dengan suhu 3000 0 C membentuk gas amonia. 5

Berdasarkan tabel 4.1, diperoleh 41,1% siswa yang menjawab benar persamaan reaksi besi(iii) oksida (karat besi) dengan larutan asam sulfat membentuk besi(iii) sulfat dan air,persamaan reaksi yang benar yaitu Fe 2 O 3(s) + 3H 2 SO 4(aq) Fe 2 (SO 4 ) 3(ag) +3H 2 O (l). Hal ini artinya bahwa sebagian siswa yang mampu menuliskan persamaan reaksi antara besi(iii) sulfat dengan asam sulfat membentuk besi(iii) dan air. Dari 58,9% siswa yang tidak menjawab benar, diperoleh 23,5% siswa menjawab persamaan reaksi dari besi(iii) oksida (karat besi) dengan lar utan asam sulfat membentuk besi(iii) sulfat dan air yaitu Fe 2 O 3(s) + 2H 2 SO 4(aq) 3Fe 2 (SO 4 ) 3(aq) +4H 2 O (l), 17,7% menjawab persamaan reaksi dari besi(iii) oksida (karat besi) dengan larutan asam sulfat membentuk besi(iii) sulfat dan air yaitu Fe 2 O 3(s) + 3H 2 SO 4(aq) Fe 2 (SO 4 ) 3(aq) + 2H 2 O (l), dan 17,7% menjawab persamaan reaksi dari besi(iii) oksida (karat besi) dengan lar utan asam sulfat membentuk besi(iii) sulfat dan air yaitu Fe 2 O 3(s) + 2H 2 SO 4(aq) Fe 2 (SO 4 ) 3(ag) +2H 2 O (l). Hal ini artinya bahwa sebagian besar siswa tidak bisa menuliskan persamaan reaksi dari persamaan suatu wacana. Berdasarkan Tabel 4.1, diperoleh 53% siswa yang menjawab benar persamaan reaksi logam kalium dengan gas oksigen menghasilkan oksida padat dengan persamaan 2K (s) + O 2(g) 2K 2 O (s). Hal ini artinya sebagian siswa sudah mampu menuliskan dan mengenal unsur-unsur untuk menuliskan persamaan reaksi. Dari 47% siswa yang tidak mampu menjawab benar, diperoleh 11,7% siswa menjawab persamaan reaksi logam kalsium dengan gas oksigen membentuk kalsium oksida padat persamaan reaksinya Ca (s) + O 2(g) CaO (s), dan 35,3% menjawab persamaan reaksi logam kalsium dengan gas oksigen membentuk kalsium oksida padat persamaan reaksinya Ca (s) + O 2(g) CaO 2(s). Hal ini artinya sebagian siswa belum bisa menuliskan persamaan reaksi kimia dengan benar. Dari uraian diatas diperoleh rata-rata siswa yang menjawab benar pada sub pokok bahasan penyetaraan persamaan reaksi kimia adalah 38% dan rata-rata total 6

siswa yang menjawab salah adalah 62%. Hal ini artinya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal penyetaraan persamaan reaksi kimia termasuk kurang. 4.2.3 Identifikasi Penentuan Koefisien Reaksi Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh 23,4% siswa yang menjawab benar untuk menentukan harga a, b, dan c berturut-turut berdasarkan persamaa ak (s) + bh 2 SO 4(aq) K 2 SO 4(ag) + H 2(ag) dimana diperoleh hargaa = 2, b = 1 dan c = 1. Hal ini artinya hanya sebagian kecil siswa yang mampu menyetarakan persamaan reaksi dan menentukan harga dari masing-masing spesi yang ditanya. Dari 70% siswa yang menjawab salah, diperoleh 17,8% siswa menentukan harga a, b, dan c berturut-turut berdasarkan persamaan ak (s) + bh 2 SO 4(aq) c K 2 SO 4(ag) + H 2(ag) dimana harga1, b = 1 dan c = 2, 23,6% siswa menentukan harga a, b, dan c berturut-turut berdasarkan persamaan ak (s) + bh 2 SO 4(aq) ck 2 SO 4(ag) + H 2(ag) dimana harga a = 2, b = 2 dan c = 1, 41,2% siswa harga a, b, dan c berturut-turut berdasarkan persamaan ak (s) + bh 2 SO 4(aq) ck 2 SO 4(ag) + H 2(ag) dimana harga a = 1 = 2 dan 1, dan 5,4 % siswa tidak mampu menjawab sama sekali. Hal ini artinya sebagian besar siswa tidak mampu menyelesaikan soal-soal penentuan koefisien reaksi kimia dengan jalan menyetarakan terlebih dahulu. Berdasarkan data pada Tabel 4.1 diperoleh 29,5% siswa yang mampu menjawab benar penentuan koefisien dari reaksi asam nitrat dan hidrogen sulfida menghasilkan nitrogen oksida, sulfur dan air.terlebih dahulu ditentukan koefisien reaksinya adalah dengan memisalkan koefisiennya masing-masing a, b, c, d, dan e sehingga persamaan reaksinya ( ahno 3(ag) + b H 2 S (g) c NO (g) + ds (s) + eh 2 O (i) ). Berdasarkan reaksi maka atom N : a = c (sebelum dan sesudah reaksi), atom O : 3a = c + e 3a = a + e e = 2a, atom H : a + 2b = 2e = 2(2a) = 4a 2b = 3a b = 3 2, dan atom S : b = d = 3 2 Maka agarterselesaikan diambil harga misalnya a = 2 berarti: b = d = 3, dan e= 4 sehingga persamaan reaksinya: 2HNO 3(ag) + 3H 2 S (g) 2NO (g) + 3S (s) + 4H 2 O (i) dan mendapatkan perbandingan koefisien dimana a = 2, b = 3, c = 2, d = 3 dan e = 4. Hal ini artinya hanya sebagian kecil siswa yang mampu menentukan 7

koefisien persamaan reaksi. Dari 70,5% siswa yang menjawab salah, diperoleh 5,8% siswa yang menentukan koefisien dari reaksi asam nitrat dan hidrogen sulfida menghasilkan nitrogen oksida, sulfur dan air (ahno 3(ag) + b H 2 S (g) c NO (g) + ds (s) + eh 2 O (i) ) dimana a = 1, b = 2, c = 3, d = 2 dan e = 5, 29,4% siswa menentukan koefisien dari reaksi asam nitrat dan hidrogen sulfida menghasilkan nitrogen oksida, sulfur dan air (ahno 3(ag) + b H 2 S (g) c NO (g) + ds (s) + eh 2 O (i) ) dimana a = 1, b = 2, c = 3, d = 5 dan e = 4, dan 35,5% siswa menentukan koefisien dari reaksi asam nitrat dan hidrogen sulfida menghasilkan nitrogen oksida, sulfur dan air (ahno 3(ag) + b H 2 S (g) c NO (g) + ds (s) + eh 2 O (i) ) dimana a = 2, b = 3, c = 2, d = 4 dan e = 3. Hal ini artinya bahwa sebagian besar siswa belum bisa menentukan koefisien reaksi kimia dengan tepat. Berdasarkan data pada Tabel 4.1, diperoleh rata-rata 5,8% siswa yang menjawab benar nilai koefisien reaksi dari logam tembaga dengan asam nitrat menghasilkan tembaga(ii) nitrat, air, dan gas nitrogen monoksida(cu (s) +HNO 3(aq) Cu(NO 3 ) 2(aq) + H 2 O (l) + NO (g), untuk bisa mendapatkan perbandingan koefisien reaksi (a, b, c, d dan e)terlebih dahulu ditetapkan koefisien Cu(NO 3 ) 2 = 1 sedangkan koefisien zat yang lain dimisalkan dengan huruf. (a Cu (s) + b HNO 3(aq) 1 Cu(NO 3 ) 2(aq) + c H 2 O (l) + d NO (g), selanjutnya disetarakan atom di ruas kiri dan ruas kanan Cu, N, H, dan O. Jumlah atomcu = a,cu =1, dan a = 1, N = b, N = 2 + c,dan b = 2 + c(1), H = b, H = 2d, danb = 2d(2), O = 3b, O = 6 + c + d, dan 3b = 6 + c + d (3). Subtitusikan lagi persamaan (2) dan (3) 3b = 6 + c + d 3(2d) = 6 + c + d 6d = 6 + c + d c = 6d d 6 c = 5d 6. (4) Masukkan dalam persamaan (1) 8

b = 2 + c b = 2 + 5d 6 b = 5d 4. (5) Persamaan (2) dan (5): b = 2d 5d 4 = 2d 3d = 4 d = 4 3 Subtitusikan d = 4 3dalam persamaan (2): b = 2d = 2 x 4 3 = 8 3 Subtitusikan b 8 3-2 = 8 3-6 3 = 2 3 Masukkan koefisien sementara dalam bentuk pecahan pada persamaan reaksi: 1Cu (s) + 8 3 HNO 3(aq) 1 Cu(NO 3 ) 2(aq) + 4 3 H 2O (l) + 2 3 NO (g) Untuk membulatkan pecahan, semua koefisien dikalikan tiga sehingga tidak ada bilangan pecahan dalam persamaan reaksi menjadi: 3Cu (s) +8NO 3(aq) 3Cu(NO 3 ) 2(aq) + 4H 2 O (l) + 2NO (g) Perbandingan nilai masing masing koefisien reaksi: a = 3, b = 8, c = 3, d = 4, dan e = 2. Hal ini artinya hanya sedikit sekali siswa yang mampu menentukan koefisien reaksi dengan cara subtitusikan terlebih dahulu dari suatu persamaan reaksi yang ada. Dari 94,2% siswa yang tidak benar dalam menjawab, diperoleh 23,5% siswa yang menjawab nilai koefisien reaksi dari logam tembaga dengan asam nitrat menghasilkan tembaga(ii) nitrat, air, dan gas nitrogen monoksida acu (s) HNO 3(aq) ccu(no 3 ) 2(aq) + d H 2 O (l) + e NO (g), yaitu a = 3, b = 8, c = 3, d = 2, dan e = 4, 29,4% siswa menjawab koefisien dari logam tembaga dengan asam nitrat menghasilkan tembaga(ii) nitrat, air, dan gas nitrogen monoksida acu (s) + b HNO 3(aq) ccu(no 3 ) 2(aq) + d H 2 O (l) + e NO (g), yaitu a = 3, b = 8, c = 4, d = 3, dan e = 2, dan 41,3% siswa menjawab koefisien dari logam tembaga dengan asam nitrat menghasilkan tembaga(ii) nitrat, air, dan gas nitrogen monoksida acu (s) + b HNO 3(aq) + b 9

ccu(no 3 ) 2(aq) + d H 2 O (l) + e NO (g), yaitu a = 3, b = 8, c = 2, d = 3, dan e = 4. Hal ini artinya sebagian besar siswa tidak bisa menentukan koefisien reaksi dari suatu persamaan reaksi kimia dengan cara disubtitusikan terlebih dahulu. Berdasarkan data pada Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 65% siswa yang menjawab benar bahwa koefisien dari reaksi afe (s) + b O 2(g) c Fe 2 O 3(g) nilai a,b, dan c masing adalah 4, 3 dan 2. Hal ini artinya sebagian besar siswa mampu menentukan koefisien reaksi dari persamaan reaksi. Dari 35% siswa yang menjawab salah, diperoleh 5,8% siswa menjawab koefisien dari reaksi afe (s) + bo 2(g) c Fe 2 O 3(g) nilai a,b, dan c masing adalah 2, 3 dan 4, 23,5% siswa menjawab koefisien dari reaksi afe (s) + b O 2(g) c Fe 2 O 3(g) nilai a,b, dan c masing adalah 2, 1 dan 4, dan 11,7% siswa menjawab koefisien dari reaksi afe(s) + bo 2(g) c Fe 2 O 3(g) nilai a,b, dan c masing adalah 2, 1dan 1. Hal ini artinya sebagian kecil siswa tidak mampu menentukan koefisien reaksi dari suatu persamaan reaksi kimia. Berdasarkan data Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 23,5% siswa menjawab benar bahwa spesi-spesi yang mempunyai koefisien 2 dari persamaan reaksi SiO 2 + CaF 2 + H 2 SO 4 CaCO 4 + SiF 4 + H 2 O yaitu CaF 2, CaF 2, CaCO 4, H 2 O. Hal ini bahwa hanya sebagian kecil siswa yang menentukan spesi-spesi yang memiliki spesi-spesi reaksi yang mempunyai koefisien 2 dari suatu persamaan yang perlu disetarakan. Dari 76,5% rata-rata siswa yang tidak menjawab benar, diperoleh 23,5% siswa menjawab spesi-spesi yang mempunyai koefisien 2 dari persamaan reaksi SiO 2 + CaF 2 + H 2 SO 4 CaCO 4 + SiF 4 + H 2 O yaitu CaF 2, H 2 SO 4, SiF 4, 47 % siswa menjawab spesi-spesi yang mempunyai koefisien 2 dari persamaan reaksi SiO 2 + CaF 2 + H 2 SO 4 CaCO 4 + SiF 4 + H 2 O yaitu CaF 2, H 2 SO 4, CaCO 4 dan SiF 4, dan 6% siswa menjawab spesispesi yang mempunyai koefisien 2 dari persamaan reaksi SiO 2 + CaF 2 + H 2 SO 4 CaCO 4 + SiF 4 + H 2 O yaitu, SiO 2, H 2 SO 4 dan CaCO 4. Hal ini artinya sebagian besar siswa tidak bisa menentukan spesi-spesi yang mempunyai koefisien 2 dari suatu persamaan reaksi yang perlu disetarakan terlebih dahulu. 10

Dari uraian diatas diperoleh rata-rata siswa yang menjawab benar pada sub pokok bahasan penentuan koefisien reaksi kimia 27% dan rata-rata total siswa yang menjawab salah adalah 78%. Hal ini artinya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal penentuan koefisien reaksi kimia termasuk kurang. 4.2.4 Identifikasi Kemampuan Siswa yang Menjawab Soal-Soal Persamaan Reaksi Kimia Berdasarkan data pada Tabel 4.1 rata-rata 41,2 % siswa menjawab benar bahwa yang merupakan reaktan dari persamaan Mg (s) + 2HCl (aq) MgCl 2(aq) + H 2(g) yaitu HCl dan Mg. Hal ini artinya hanya sebagian kecil siswa yang mampu menentukan zat pereaksi dari suatu persamaan. Dari rata-rata 58,8% siswa yang menjawab salah, diperoleh 35,4% siswa menjawab bahwa yang merupakan reaktan dari persamaan Mg (s) + 2HCl (aq) MgCl 2(aq) + H 2(g) yaitu Mg dan H 2, 5,8% siswa yang menjawab bahwa yang merupakan reaktan dari persamaan Mg (s) + 2HCl (aq) MgCl 2(aq) + H 2(g) yaitu Mg dan MgCl, dan 17,6% siswa menjawab bahwa yang merupakan reaktan dari persamaan Mg (s) + 2HCl (aq) MgCl 2(aq) + H 2(g) yaitu MgCl dan H 2. Hal ini artinya sebagian besar siswa tidak bisa menetukan pereaksi dari suatu persamaan reaksi kimia. Berdasarkan data pada Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 17,7% siswa yang menjawab benar bahwa jika logam magnesium dimasukkan ke dalam larutan asam klorida, maka gas yang dihasilkan adalah H 2. Hal ini artinya sebagian kecil siswa yang mampu menentukan hasil reaksi dari suatu persamaan reaksi kimia yang berupa wacana. Dari 82,3% rata-rata siswa yang menjawab salah, diperoleh 5,8% siswa menjawab bahwa jika logam magnesium dimaukkan ke dalam larutan asam klorida, maka gas yang dihasilkan adalah O 2, 53% siswa menjawab bahwa jika logam magnesium dicampur dengan larutan asam klorida, maka gas yang dihasilkan adalah Cl 2, dan 23,5% siswa menjawab bahwa jika logam magnesium dimasukkan ke dalam larutan asam klorida, maka gas yang dihasilkan adalah H 2 O. Hal ini artinya sebagian 11

besar siswa tidak bisa menentukan hasil reaksi dari suatu persamaan reaksi kimia yang berupa wacana. Berdasarkan data pada Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 29,5% siswa yang menjawab benar dengan melihat beberapa pilihan persamaan reaksi yaitu 2 H 2 O (g) 2 H 2(g) + O 2(g), H 2(g) + Cl 2(g) 2 HCl, 2S (s) + 3 O 2(g) 2 SO 2(g) dan C (s) + O 2(g) CO 2(g) yang merupakan persamaan yang salah adalah H 2(g) +Cl 2(g) 2HCl (ag). Hal ini artinyahanya sebagian kecil siswa yang mampu menentukan persamaan reaksi yang tidak tepat. Dari rata-rata 70,5% siswa yang tidak menjawab benar, diperoleh 11,8% siswa menjawab pernyataan yang salah dari persamaan yang ada yaitu 2 H 2 O(g) 2 H 2(g) + O 2(g), 35,2% siswa menjawab persamaan yang salah 2S (s) + 3O 2(g) 2SO 2(g) dan 23,5% siswa menjawab persamaan yang salah yaituc (s) + O 2(g) CO 2(g). hal ini artinyabahwa sebagian besar siswa tidak bisa menentukan persamaan reaksi yang salah dari beberapa persamaan reaksi kimia. Berdasarkan tabel data pada Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 23,5% siswa yang menjawab benar bahwa pernyataan yang benar untuk persamaan reaksi 2SO 2(g) + O 2(g) 2SO 3(g) adalahpada reaksi itu dihasilkan 4 molekul. Hal ini artinyahanya sebagian kecil siswa yang mampu membuat pernyataan yang tepat dari suatu persamaan reaksi. Dari 76,5% rata-rata siswa yang menjawab salah, diperoleh 11,8% siswa menjawab untuk persamaan 2SO 2(g) + O 2(g) 2SO 3(g) pernyataan yang tepat adalahjumlah atom ruas kiri dan kanan adalah sama. 23,5% siswa memberi pernyataan dari persamaan 2SO 2(g) + O 2(g) 2 SO 3(g) adalah pada reaksi itu dihasilkan 2 molekul, dan 41,2% siswa menjawab bahwa pernyataan yang tepat untuk reaksi 2SO 2(g) + O 2(g) 2 SO 3(g) adalah pada reaksi dihasilkan 5 molekul. Hal ini artinyasebagian besar siswa tidak mampu membuat pernyataan yang tepat dari suatu persamaan reaksi kimia. Berdasarkan data pada Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 35,2% siswa yang menjawab benar untuk menentukan persamaan yang sudah setara dari beberapa persamaan berikut: (1) Fe 2 O 3(s) + 2Al (s) Al 2 O 3(s) + Fe (s), (2) Al (s) + 3H 2 SO 4(aq) 12

Al 2 (SO 4 ) 3(aq) + 3H 2(g), (3) C 2 H 5 OH (l) + 3O 2(g) 2CO 2(g) + 3H 2 O (l),(4) Mg(OH) 2(s) + 2HCl (aq) MgCl 2(ag) + H 2 O (l), yang reaksinya sudah setara adalah C 2 H 5 OH (l) + 3O 2(g) 2CO 2(g) + 3H 2 O (l). Hal ini artinyahanya sebagian kecil siswa yang mampu menetukan persamaan reaksi yang sudah setara dari beberapa reaksi yang diketahui. Dari 64,8% rata-rata siswa yang menjawab salah, diperoleh 17,8% siswa yang menjawab bahwa reaksi yang setara dari persamaan yang ada yaitu Fe 2 O 3(s) + 2Al (s) Al 2 O 3(s) + Fe (s), 35,2% siswa menjawab Al (s) + 3 H 2 SO 4(aq) Al 2 (SO 4 ) 3(aq) + 3H 2 (g), dan 11,8% siswa yang menjawab Mg(OH) 2(s) + 2HCl (aq) MgCl 2(ag) + H 2 O (l). Hal ini artinyasebagian besar siswa tidak mampu menentukan persamaan reaksi yang sudah setara dengan membandingkan beberapa persamaan reaksi. Berdasarkan data pada Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 23,5% siswa yang menjawab benar bahwa dari beberapa reaksi berikut: 1) CH 4 (g) + O 2(g) CO 2(g) + H 2 O (g), 2) Fe (s) + HCl (g) FeCl 2(aq) + H 2, 3) Zn (s) + H 2 SO 4(aq) ZnSO 4(aq) + H 2(g), 4) CuO (s) + 2H 2(g) Cu + H 2 O (g), yang sudah setara adalah Zn (s) + H 2 SO 4(aq) ZnSO 4(aq) + H 2(g). Hal ini artinyahanya sedikit siswa yang bisa menentukan reaksi yang sudah setara dari beberapa persamaan yang ada. Dari 76,5% rata-rata yang menjawab salah, diperoleh 59% siswa menjawab CH 4(g) + O 2(g) CO 2(g) + H 2 O (g), 11,8% siswa menjawab Fe (s) + HCl (g) FeCl 2(aq) + H 2, dan 5,7% siswa menjawab CuO (s) + 2H 2(g) Cu + H 2 O (g). hal ini artinyasebagian besar siswa tidak bisa menentukan persamaan reaksi yang sudah setara dari beberapa reaksi kimia. Berdasarkan data pada Tabel 4.1 diperoleh rata-rata 23,5% siswa menjawab benar bahwa logam almunium bereaksi dengan larutan asam sulfat membentuk larutan sulfat dan gas hidrogen persamaan reaksi yang sudah setara yaitu 2Al (s) + 3H 2 SO 4(ag) Al 2 (SO 4 ) 3(ag) + 3H 2(g). hal ini artinyahanya sebagian kecil siswa yang mampu menuliskan persamaan reaksi yang sudah setara dari sebuah wacana. Dari 76,5% rata-rata siswa yang menjawab tidak benar, diperoleh 23,5% siswa menjawab logam almunium bereaksi dengan larutan asam sulfat membentuk larutan sulfat dan gas hidrogen persamaan reaksi yang sudah setara yaitu 3Al (s) + 2 H 2 SO 4(ag) 13

Al(SO 4 ) 3(ag) + 2H 2(g), 47,2% siswa menjawab logam almunium bereaksi dengan larutan asam sulfat membentuk larutan sulfat dan gas hidrogen persamaan reaksi yang sudah setara yaitu Al (s) + H 2 SO 4(ag) AlSO 4(ag) + H 2, dan 5,8% siswa menjawab logam almunium bereaksi dengan larutan asam sulfat membentuk larutan sulfat dan gas hidrogen persamaan reaksi yang sudah setara yaitu Al (s) + 3H 2 SO 4(ag) Al(SO 4 ) 3(ag) + 3H 2(g). Hal ini artinyasebagian besar siswa tidak dapat menuliskan dan menyetarakan persamaan reaksi kimia. Dari uraian diatas diperoleh rata-rata siswa yang menjawab benar pada sub pokok bahasan persamaan reaksi kimia adalah 28% dan rata-rata total siswa yang menjawab salah adalah 72%. Hal ini artinyakemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi kimia termasuk kurang. 14