Sumber : Dinas Pertanian Sumatera Utara, 2010.

dokumen-dokumen yang mirip
Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus menurun. Pada 2 tahun terakhir, laju penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang Tanaman karet memiliki peranan yang cukup besar dalam kehidupan

Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah)

Wilayah Kerja BPP, Jumlah Desa, Jumlah Kelompok Tani dan Jumlah Penyuluh Pertanian Per Kecamatan di Kabupaten Langkat

Lampiran 1. Tabel Daftar Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

Provinsi Sumatera Utara: Demografi

Lampiran 1 Daftar Kabupaten/ Kota, Sampel

Lampiran 1. Data Luas Panen dan Produksi Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun

Lampiran 1 REALISASI DANA ALOKASI UMUM (DAU) KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (Tabulasi Normal dalam Rupiah) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara.

Tabel 1.1. Daftar Surplus/Defisit Laporan Realisasi APBD Kabupaten/Kota T.A (dalam jutaan rupiah)

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 1. Sampel. Universitas Sumatera Utara

Daftar Populasi dan Sampel Penelitian

RINCIAN LABUHANBATU UTARA TEBING TINGGI BATUBARA ASAHAN TANJUNG BALAI NAMA DAN TANDA TANGAN KPU PROVINSI

LAMPIRAN. Lampiran I JADWAL PENELITIAN

diakses pada tanggal 12 Maret 2011 pukul WIB 1di Medan

Lampiran 1. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Buah Manggis Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

BERITA RESMI STATISTIK

: SUMATERA UTARA Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov

,85 8,44 - Sumatera Utara ,01 Sumber : Sumatera Utara Dalam Angka 2012, Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Di Provinsi Sumatera Utara Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

Tahun Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

I. PENDAHULUAN. sebagai pihak yang menyewakan lahan atau sebagai buruh kasar. Saat itu,

Descriptive Statistics

REKAP DATA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (dalam jutaan rupiah)

Lampiran 1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012

BERITA RESMI STATISTIK

I. PENDAHULUAN. dibandingkan jumlah kebutuhan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan sektor pertanian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena pupuk kimia lebih mudah diperoleh dan aplikasinya bagi tanaman

DI KABUPATEN LANGKAT SKRIPSI OLEH : PASTY MARIANA LUMBANBATU PENYULUHAN & KOMUNIKASI PERTANIAN

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (Jiwa)

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian memiliki beberapa sektor seperti peternakan, perikanan, perkebunan,

PENDAHULUAN. Kemitraan merupakan hubungan kerjasama secara aktif yang dilakukan. luar komunitas (kelompok) akan memberikan dukungan, bantuan dan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup maupun kesejahteraan rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. Siklus pengelolaan keuangan daerah merupakan tahapan-tahapan yang

BAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA

SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA

KEMISKINAN ASAHAN TAHUN 2015

I. PENDAHULUAN. tanaman dagang yang sangat menguntungkan, dengan masukan (input) yang

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, isi kebun di Indonesia adalah berupa tanaman buah-buahan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan

BAB I PENDAHULUAN. sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah

Waktu Penelitian. Tahapan Penelitian. Bulan. Desember. ber

Disampaikan Oleh: SAUT SITUMORANG Staf Ahli Mendagri Bidang Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam

Sumatera Utara. Rumah Balai Batak Toba

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA

Lampiran 1 Hasil Regression Model GLS FIXED EFFECT (FEM)

BAB I PENDAHULUAN. Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun

LAMPIRAN. Lampiran 1 Jadwal dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebutuhan makan maupun non makan. Bagi Indonesia, kemiskinan sudah sejak lama menjadi persoalan

BAB II PEMBAHASAN UMUM GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BINJAI Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penganggaran pada dasarnya mempunyai manfaat yang sama

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan

07 Perdagangan Trade.

KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara, penyedia lapangan kerja, dan juga sebagai sumber

Yulianta Siregar Departemen electrical engineering University of North Sumatera Bali 28 Mei 2010

BAB II DESKRIPSI LOKASI PRAKTIK LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/ Dinas Pendapatan Sumatera Utara

PENGELOMPOKAN KABUPATEN/ KOTA DI SUMATERA UTARA BERDASARKAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA MISKIN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CLUSTER SKRIPSI WIDYA REZA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

pemerintahan lokal yang bersifat otonomi (local outonomous government) sebagai

PENDAHULUAN. banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada pada sektor

BADAN PUSAT STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk yang menguntungkan kan adalah jamur konsumsi. konsumsi atau sering dikenal dengan istilah mushroom merupakan bahan

BAB I PENDAHULUAN. lagi sayuran dan buah buahan, karena kedua jenis bahan makanan ini banyak

Kabupaten/Kota yang memenuhi kriteria dantidak memenuhi kriteria untuk menjadi Sampel Penelitian

Universitas Sumatera Utara

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/241/2016 TENTANG DATA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PER AKHIR DESEMBER TAHUN 2015

Pemerintahan Government

DAFTAR PENERIMA SURAT Kelompok I

dan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan adalah hal yang sangat penting. Pada tahun 1950an, orientasi

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 Oleh Mbina Pinem *

BAB III PENYAJIAN DATA. 5. Potensi Penerimaan PBB-P2 Di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara pertanian, artinya memegang peranan penting dari

Lampiran 1 : Daftar Sampel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi suatu daerah pada dasarnya merupakan kegiatan yang

Jumlah rumah tangga usaha pertanian Kota Sibolga Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN. dimana manusia dapat membina kepribadiannya dengan jalan mengembangkan

I. PENDAHULUAN. tantangan, menyesuaikan diri dalam pola dan struktur produksi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dilindungi oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. Kedaulatan pangan adalah konsep pemenuhan pangan melalui produksi lokal.

DAFTAR MoA USU TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. Produksi dari suatu usaha penangkapan ikan laut dan perairan umum sebahagian

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019

KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

PERAN DAN UPAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DALAM PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA DI SUMATERA UTARA. Oleh: Chairuddin Panusunan Lubis

Transkripsi:

Lampiran 1. Jumlah tani per Kabupaten di Sumatera Utara tahun 2009 No KABUPATEN/KOTA KELOMPOK TANI/POKTAN 1 Dairi 673 2 Deli Serdang 1.512 3 Humbang Hasundutan 808 4 Karo 2.579 5 Langkat 1.772 6 Pak Pak Bharat 314 7 Simalungun 2.564 8 Tebing Tinggi 68 9 Tapanuli Utara 1.692 10 Toba Samosir 686 11 Binjai 138 12 Medan 231 13 Labuhan Batu 1.774 14 Pematang Siantar 114 15 Asahan 1.316 16 Samosir 732 17 Mandailing Natal 3.191 18 Tapanuli Selatan 531 19 Tapanuli Tengah 579 20 Padang Sidimpuan 245 21 Tanjung Balai 55 22 Nias 1.487 23 Nias Selatan 403 24 Serdang Bedagai 1.435 25 Batu Bara 622 26 Padang Lawas 405 27 Padang Lawas Utara 598 28 Sibolga - Jumlah 26.494 Sumber : Dinas Pertanian Sumatera Utara, 2010.

Lampiran 2. Jumlah tani menurut kecamatan di Kabupaten Langkat tahun 2009 Strata Kecamatan Jumlah kelompok tani I 16-88 tani di bawah rata-rata 1.Batang Serangan 2.Sawit Seberang 3.Salapian 4.Babalan 5.Sei Lepan 6.Bahorok 7.Wampu 8.Padang Tualang 9.Tanjung Pura 16 22 48 64 64 66 79 83 84 II 89-179 tani di atas rata-rata Rata-rata 58 90 90 95 96 96 98 99 112 138 153 179 1.Besitang 2.Pangkalan Susu 3.Stabat 4.Brandan Bharat 5.Gebang 6.Kuala 7.Hinai 8.Binjai 9.Secanggang 10.Selesei 11.Sei Bingei Rata-rata 113 Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Langkat, 2010.

Lampiran 3. Data kelompok tani di dua daerah penelitian tahun 2009 No Desa Sambirejo/Kelas Tani Desa Kwala Begumit/Kelas Tani 1 Tani Subur/Madya(M) Panca Karya/Lanjut(L) 2 Karya Tani/Utama(U) Giat Tani/Lanjut(L) 3 Karya Tani II/Utama(U) Usaha Tani/Pemula(P) 4 Harapan Maju/Madya(M) Jaya Tani/Pemula(P) 5 Subur Tani/Madya(M) Bahagia/Pemula(P) 6 Bumi Ayu/Utama(U) Damai/Pemula(P) 7 Tani Abadi/Pemula(P) Jaya Abadi/Pemula(P) 8 Harapan Makmur/Madya(M) Sejahtera/Pemula(P) 9 Suka Tani/Madya(M) Harapan Jaya/Madya(M) 10 Limau Manis/Madya(M) Berseri/Pemula(P) 11 Margo Mulyo/Pemula(P) Karya Abadi/Pemula(P) 12 Setia Tani/Madya(M) Maju Jaya/Pemula(P) 13 Tunas Baru/Utama(U) Tani Maju/Pemula(P) 14 Dewi Sri/Utama(U) Tunas Baru/Pemula(P) 15 Tani Giat/Pemula(P) Pelita Tani/Pemula(P) 16 Bina Tani/Pemula(P) Harapan Tani/Pemula(P) Sumber : BPP Kwala Begumit tahun 2010

Lampiran 4. Karakteristik Petani Sampel di Desa Sambirejo. No Sampel Umur (tahun) Tingkat Pendidikan (tahun) Masa Keanggotaan (tahun) Luas Lahan yang dimiliki (Ha) 1 35 9 15 1 2 25 9 5 0,5 3 25 6 15 0,5 4 55 9 35 0,4 5 50 9 30 0,4 6 40 6 10 0,4 7 45 9 15 0,5 8 45 9 15 0,6 9 55 12 20 0,5 10 30 9 10 0,4 11 57 6 20 0,5 12 61 12 16 0,9 13 40 12 12 1,6 14 36 12 7 0,8 15 35 12 8 0,3 16 40 12 15 0,5 17 45 9 15 0,6 18 50 9 15 0,3 19 20 12 2 0,2 20 35 9 5 0,3 21 55 9 20 0,4 22 45 9 10 0,5 23 58 9 16 1 24 40 6 10 0,4 25 45 9 15 0,6 26 62 9 25 0,4 27 42 9 21 0,36 28 40 6 3 0,8 29 52 6 20 1 30 54 18 35 1 Jumlah 1317 282 460 17,66 Rataan 43,9 9,4 15,33 0,58

Lampiran 5. Karakteristik Petani Sampel di Desa Kwala Begumit. No Sampel Umur (tahun) Tingkat Pendidikan (tahun) Masa Keanggotaan (tahun) Luas Lahan yang dimiliki (Ha) 1 46 2 1 0.6 2 55 5 2 1 3 60 2 1 0.4 4 48 4 1 1 5 30 12 6 0.7 6 34 9 1 0.4 7 42 4 1 0.28 8 55 11 1 0.48 9 51 6 1 0.28 10 30 12 1 0.6 11 56 3 1 0.8 12 40 9 7 0.8 13 54 6 1 1 14 52 6 1 1.5 15 48 9 1 1 16 45 6 1 0.4 17 40 6 3 0.4 18 35 9 5 1 19 55 6 3 1 20 45 6 2 0.5 21 50 9 2 0.5 22 50 9 2 1 23 70 5 6 0.5 24 60 9 5 0.48 25 45 9 5 0.48 26 30 6 2 1 27 65 9 3 0.4 28 40 6 5 0.4 29 30 6 6 0.5 30 34 9 7 0.4 Jumlah 1395 210 84 19.8 Rataan 46.5 7 2.8 0.66

Lampiran 6. Jawaban responden terhadap dinamika organisasi berdasarkan tolak ukur penilaiaannya pada sampel kelompok tani kelas utama di Desa Sambirejo. No Sampel Tujuan Kekompakan Struktur Fungsi Tugas Pengembangan dan Pemeliharaan Suasana Efektivitas Tekanan 1 + + + + + + + + 2 + + + + + + + + 3 + + + + + + + - 4 + + + + + + + - 5 + + + + + + + + 6 + + + + - + + - 7 + + + + + + + + 8 + + + + - + - - 9 + - + + + + - - 10 + + + + - + + - 11 + + + + + + + + 12 + - + + - + - - 13 + + + + + + + + 14 + + + - + + + - 15 + + + + + + - - 16 + - + + + + - - 17 + + + + - + + + 18 + + + + - + + + 19 + + + + + + + + 20 + - + + + + + + 21 + - + + + + + + 22 + + + + + + + - 23 + + + + - + + + 24 + + + + - + - + 25 + + + - + + + - 26 + + + + + + + - 27 + - + + + + - + 28 + + + + - + - - 29 + - + + + + - + 30 + + + + + + + - Jumlah Jawaban Positif (+) 30 23 30 28 21 30 21 15 Keterangan : (+) Jawaban responden positif terhadap tolak ukur penilaian

(-) Jawaban responden negative terhadap tolak ukur penilaian Keterangan Skor : Sangat baik = 5 Baik = 4 Sedang = 3 Kurang baik = 2 Sangat tidak baik = 1

Lampiran 7. Jawaban responden terhadap dinamika organisasi berdasarkan tolak ukur penilaiaannya pada sampel kelompok tani kelas pemula di Desa Kwala Begumit. No Sampel Tujuan Kekompakan Struktur Fungsi Tugas Pengembangan dan Pemeliharaan Suasana Efektivitas Tekana Kelomp 1 + + + + + + - - 2 + + + + + + - + 3 + + + + + + - + 4 - + + + + + + + 5 + - + - - + - - 6 + + + + + + - - 7 - + - - + + - + 8 - + + + + + + + 9 + + + + + + + + 10 + + + + + + - + 11 + + + + + + - - 12 + + + + + + - - 13 + + + - + + + - 14 - + + + + + - + 15 - - - - + + - - 16 + + - + + + - - 17 + - + + + + + - 18 - - - + + + + - 19 + + + + - + - - 20 + + + - - + - + 21 - + - + - + - - 22 + - - + - + + - 23 - + - - + + - - 24 + + - + - + + - 25 + + + + + + - + 26 + - + + - + + - 27 - - + + + + - - 28 - + + + + + + - 29 + - + + - + - - 30 + + + - + + - + Jumlah Jawaban Positif (+) 20 22 22 23 22 30 10 11

Keterangan : (+) Jawaban responden positif terhadap tolak ukur penilaian (-) Jawaban responden negatif terhadap tolak ukur penilaian Sangat baik Baik Sedang Kurang baik Sangat tidak baik = 5 (9 jawaban positif) = 4 (7-8 jawaban positif) = 3 (4-6 jawaban positif) = 2 (1-3 jawaban postif) = 1 (tidak ada jawaban positif)

Lampiran 8. Skor Jawaban responden atas penilaian dinamika organisasi kelompok tani oleh anggota kelompok tani pada dua sampel penelitian. No Sampel tani kelas utama tani kelas pemula 1 5 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 2 6 4 4 7 4 3 8 3 4 9 3 5 10 3 4 11 4 4 12 3 4 13 4 3 14 3 3 15 4 2 16 3 3 17 4 3 18 4 4 19 5 3 20 4 3 21 4 2 22 4 3 23 4 2 24 4 3 25 3 4 26 4 3 27 4 3 28 3 4 29 4 3 30 4 4 Jumlah 114 101 Rataan 3.8 3.36 Kategori Baik Sedang Skor rataan : Keterangan skor : Sangat Baik : 4.3 5 Sangat Baik : 5 Baik : 3.5 4.2 Baik : 4 Sedang : 2.7 3.4 Sedang : 3 Kurang Baik : 1.9 2.6 Kurang Baik : 2 Sangat Tidak Baik : 1 1.8 Sangat Tidak Baik : 1

Lampiran 9. Hasil U- Mann Whitney untuk dua sampel penelitian tani kelas utama (KTU) Desa Sambirejo dan tani kelas pemula (KTP) Desa Kwala Begumit terhadap penilaian dinamika organisasi kelompok tani. Mann-Whitney Test Dinamika organisasi kelompok tani Ranks tani N Mean Rank Sum of Ranks tani kelas pemula (KTP) tani kelas utama (KTU) Total 60 30 25.87 776.00 30 35.13 1054.00 Test Statistics a Dinamika organisasi kelompok tani Mann-Whitney U 311.000 Wilcoxon W 776.000 Z -2.303 Asymp. Sig. (2-tailed).021 a. Grouping Variable: tani

Lampiran 10. Klasifikasi Tani Menurut Tingkat Kemampuannya. 1. Kelas Pemula - Ketua kelompok masih belum aktif. - Kegiatan kelompok bersifat informatif. - Pemimpin formal jauh lebih aktif (PPL dan Kepala Desa). - Masih taraf pembentukan kelompok inti. 2. Kelas Lanjut - Ketua kelompok mampu memimpin gerakan kerja sama kelompok. - Kegiatan kelompok dalam perencanaan (masih terbatas). - Telah melaksanakan kegiatan percontohan seperti denfarm. - Pemimpin formal aktif. 3. Kelas Madya - Melaksanakan kerjasama petani sehamparan. - Ketua kelompok tani bekerja sebagai pemimpin usahatani sehamparan. - Pemimpin formal kurang menonjol. - Berlatih mengembangkan rencana kerja sendiri. 4. Kelas Utama - Hubungan melembaga dengan koperasi atau lembaga ekonomi lainnya. - Adanya rencana kerja tahunan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan. - Program usaha tani terapadu. - Program disesuaikan dengan koperasi atau lembaga ekonomi lainnya. - Adanya pemupukan modal dan pemilikan serta penggunaan modal kelompok.

Lampiran 11. Rekapitulasi Hasil Penilaian Tingkat Kemampuan Tani No. Kriteria Nilai Jawaban Nilai maximum 1. Penyebaran informasi 50 2. Proses perencanaan 200 3. Kemampuan kerjasama 200 4. Kemampuan pengembangan fasilitas 100 5. Kemampuan pemupukan modal 50 6. 7. Kemampuan dalam mentaati perjanjian Kemampuan dalam mengatasi hal darurat *) 100 50 8. Pengembangan kader 50 9. 10. Hubungan melembaga dengan KUD *) Produktivitas usahatani 100 100 Jumlah. 1.000 Klasifikasi kelompok.. Catatan : 1. Nilai 0-250 = Pemula Nilai 251-500 = Lanjut Nilai 501-750 = Madya Nilai 751-1000 = Utama 2. Bila dalam wilayah/daerah dimana kelompok berada, tidak ada keadaan darurat (butiran 7) atau tidak ada hubungan melembaga dengan KUD karena di tempat tersebut tidak atau belum ada KUD yang berfungsi maka nilai batas klasifikasi adalah sebagai berikut : 0-240 = Kelas Pemula 241-480 = Kelas Lanjut 481-720 = Kelas Madya >720 = Kelas Utama

3. Apabila dalam wilayah/daerah dimana kelompok tani berada, butiran 7 dan 9 kedua-duanya tidak bisa dinilai karena tidak ada explosi dan juga tidak ada KUD atau KUD yang tidak berfungsi maka nilai batas klasifikasi adalah sebagai berikut : 0-215 = Kelas Pemula 216-430 = Kelas Lanjut 431-650 = Kelas Madya >650 = Kelas Utama