METODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE. n = Z 2 P (1- P)

METODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian = 51 orang. 21 orang keluar. Kriteria inklusi. 30 orang responden. Gambar 2 Cara penarikan contoh

METODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Karakteristik Sampel: Usia Jenis Kelamin Berat Badan Tinggi Badan. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi. Status Gizi

Bagan Kerangka Pemikiran "##

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE. Zα 2 x p x (1-p)

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

Gambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa

METODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita

METODE PENELITIAN. n = n/n(d) 2 + 1

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2

METODE PENELITIAN. n =

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara PenarikanSampel Jenis dan Cara Pengambilan Data

METODE PENELITIAN. =(1.96) (0.9) (0.2) =77.8=78 (orang)

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

KERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku

METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subjek

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

Konsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi

METODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional

METODE PENELITIAN. Gambar 2Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN A.

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

Karakteristik Sosial Ekonomi - Jenis kelamin - Umur - Besar keluarga - Pendidikan - Pekerjaan - Pendapatan

METODE PENELITIAN. Keterangan: N = besar populasi n = besar subyek d 2 = tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan (0.1) n = 1 + N (d 2 )

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengambilan Data

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. d 2. dimana n : Jumlah sampel Z 2 1-α/2 : derajat kepercayaan (1.96) D : presisi (0.10) P : proporsi ibu balita pada populasi (0.

METODOLOGI. n = Z 2 (1-α/2) x σ 2 ε 2 x φ 2 n = x x n = 79 mahasiswi

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

Transkripsi:

21 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai konsumsi pangan, aktivitas fisik, status gizi dan status kesehatan lansia menggunakan desain cross sectional. Desain ini merupakan pengamatan yang dilakukan dalam satu waktu yang bersamaan. Penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Tresna Werda Salam Sejahtera, Kota Bogor. Lokasi penelitian ditentukan secara purposif dengan pertimbangan bahwa panti memiliki jumlah lansia yang relatif banyak, kemudahan akses dan perizinan serta populasi yang beragam. Penelitian dilaksanakan selama bulan November- Desember 2011. Cara Penarikan Contoh Populasi pada penelitian ini adalah semua penghuni Panti Sosial Tresna Werda Salam Sejahtera yang berjumlah 65 orang. Contoh yang diambil harus memenuhi kriteria yaitu lansia laki-laki dan perempuan berusia 60 tahun, tidak mengalami gangguan pendengaran, dapat berkomunikasi dengan baik dan bersedia diwawancara sebagai contoh. Berdasarkan kriteria yang ditentukan jumlah contoh yang memenuhi kriteria sebanyak 32 orang. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data karakteristik contoh dan keluarga (nama, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, sumber pendapatan), konsumsi pangan (recall 2x24 jam), aktivitas fisik (recall 2x24 jam), status gizi (berat badan, tinggi badan) dan status kesehatan (jenis penyakit, lama sakit, frekuensi sakit dan tindakan pengobatan). Pengumpulan data karakteristik contoh dan keluarga, konsumsi pangan, aktivitas fisik dan status kesehatan dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner, sedangkan pengumpulan data status gizi diperoleh dengan menggukur berat badan menggunakan timbangan dan pengukuran tinggi badan diukur dengan mengkonversi dari perhitungan tinggi lutut yang diukur menggunakan meteran. Data sekunder meliputi data keadaan umum panti, menu makanan, jadwal kegiatan penghuni panti dan riwayat penyakit penghuni Panti Sosial Tresna Werda Salam Sejahtera Bogor. Jenis dan cara pengumpulan data secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3.

22 Pengolahan dan Analisis Data Tahapan pengolahan data dimulai dari proses editing, coding, entry, cleaning dan selanjutnya dianalisis. Untuk pengolahan dan analisis data, digunakan program Microsoft Excell dan Statistical Package for Sosial Science (SPSS) Versi 16.0 for Windows. Data karakteristik contoh dan keluarga (nama, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, status perkawinan, sumber pendapatan) ditabulasi kemudian dianalisis secara deskriptif. Tabel 3 Jenis dan cara pengumpulan data Variabel Jenis Data Cara Pengumpulan Data Karakteristik contoh dan keluarga nama, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, sumber pendapatan Wawancara menggunakan kuesioner Konsumsi pangan Recall 2x24 jam Wawancara menggunakan kuesioner dan recall 2x24 jam Aktivitas Fisik Status Gizi Status Kesehatan Jenis dan alokasi waktu untuk aktivitas fisik dan olah raga Berat Badan (kg) Tinggi Badan (cm) IMT (kg/m 2 ) Jenis Penyakit Lama Sakit Frekuensi Sakit Tindakan Pengobatan Skor Morbiditas Wawancara menggunakan kuesioner dan recall 2x24 jam Berat badan diukur dengan menggunakan timbangan CAMRY dengan derajat ketelitian 0,1 kg. Tinggi badan diukur dengan mengkonversi dari perhitungan tinggi lutut menggunakan meteran BUTTERFLY dengan derajat ketelitian 0,1 cm IMT dihitung dengan perbandingan BB dan TB. Wawancara dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder riwayat penyakit Data konsumsi pangan diperoleh dari recall selama 2x24 jam. Data yang dihitung yaitu kandungan energi, protein, vitamin (A dan C) dan mineral (Ca dan Fe) dengan menggunakan program Nutrisurvey. Asupan energi dan protein contoh dibandingkan dengan kebutuhan zat gizi yang telah dikoreksi dengan berat badan aktual contoh. Kebutuhan energi contoh dihitung berdasarkan FAO/WHO/UNU diacu dalam Almatsier (2004) dapat dilihat pada Tabel 4, sedangkan kebutuhan protein sehari yang dianjurkan pada usia lanjut adalah 0,8

23 g/kg BB (Depkes 2003). Rumus FAO/WHO/UNU untuk menentukan Angka Metabolisme Basal (AMB) dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Rumus FAO/WHO/UNU untuk menentukan Angka Metabolisme Basal Kelompok Umur AMB (kkal/hari) (tahun) Laki-laki Perempuan 0-3 60,9 B* ) - 54 61 B* ) 51 3-10 22,7 B + 495 22,5 B + 499 10-18 17,5 B + 651 12,2 B + 746 18-30 15,3 B + 679 14,7 B + 496 30-60 11,6 B + 879 8,7 B + 829 60 13,5 B + 487 10,5 B + 596 Keterangan: *) Berat Badan Kebutuhan zat gizi dihitung dengan menggunakan hasil kebutuhan energi yang dikalikan dengan aktivitas fisik. Menurut FAO/WHO/UNU (2001) besarnya aktivitas fisik yang dilakukan seseorang dalam 24 jam dinyatakan dalam Physical Activity Level (PAL) atau tingkat aktivitas fisik. PAL dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: PAL = Physical Activity Level (tingkat aktivitas fisik) PAR= Physical Activity Ratio (jumlah energi yang dikeluarkan untuk jenis aktivitas per satuan waktu tertentu) Aktivitas fisik kemudian dikategorikan menjadi tiga kategori, yaitu ringan (1,40 PAL 1,69), sedang (1,70 PAL 1,99), dan berat (2,00 PAL 2,39) (FAO/WHO/UNU 2001). Jenis aktivitas fisik yang dilakukan contoh dikelompokkan menjadi 18 jenis aktivitas berdasarkan PAR seperti yang terlihat pada Tabel 5. Tingkat kecukupan zat gizi dapat dihitung dengan rumus (Hardinsyah, dkk 2002): TKG i = Ki x100% AKGi TKG i = tingkat kecukupan energi dan zat gizi i Ki = konsumsi sumber energi dan zat gizi i AKG i = Angka kebutuhan zat gizi i yang dianjurkan Penggolongan tingkat kecukupan yaitu sebagai berikut (Depkes 1996): Defisit tingkat berat : <70% Defisit tingkat sedang : 70-79%

24 Defisit tingkat ringan : 80-89% Normal : 90-119% Lebih : 120% Sedangkan untuk tingkat kecukupan vitamin dan mineral dikategorikan menjadi dua yaitu kurang (<77%) dan cukup ( 77%) (Gibson 2005). Tabel 5 Jenis aktivitas yang dilakukan contoh Kategori Ringan Sedang Berat Sumber : FAO/WHO/UNU (2001) Jenis aktivitas PAR (kkal/mnt) Pria Wanita Tidur 1 1 Berbaring 1,2 1,2 Duduk diam 1,2 1,2 Berpakaian 2,4 3,3 Membaca 1,2 1,3 Nonton Tv 1,6 1,7 Mendengarkan radio 1,6 1,4 Berdiri 1,4 1,5 Kebersihan diri 2,3 2,3 Makan dan minum 1,4 1,6 Berjalan 2,1 2,5 Ibadah 1,5 1,5 Mencuci Baju - 2,8 Menyapu - 2,3 Mengepel - 4,4 Senam 3,5 4,2 olahraga (joging) 6,6 6,3 Pengolahan data status gizi menggunakan data hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan. Tinggi lutut digunakan sebagai prediksi tinggi badan. Gibson (2005) merekomendasikan model prediksi tinggi badan lansia, dengan rumus: Laki-laki : (2,08 x TL) + 59,01 Perempuan : (1,91 x TL) (0,17 x U) + 75 status gizi lansia ditentukan berdasarkan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan rumus : Status gizi dikategorikan menjadi empat, yaitu kurang (IMT <18,5 kg/m 2 ), normal (18,5 kg/m 2 <IMT<22,9 kg/m 2 ), pre-obese (23<IMT<24,9 kg/m 2 ), obese-i

25 (25<IMT< 29,9 kg/m 2 ) dan obese-ii (IMT > 30,0 kg/m 2 ) (WHO 2000 dalam PDGKI 2008). Status kesehatan contoh meliputi jenis penyakit, lama sakit, frekuensi sakit dan tindakan pengobatan. Riwayat penyakit dilihat dari jenis penyakit yang dialami oleh contoh selama 6-12 bulan terakhir. Lama dan frekuensi penyakit dianalisis berdasarkan sebaran data. Skor mobiditas diperoleh dengan mengalikan lama hari sakit dengan frekuensi sakit untuk setiap jenis penyakit, seperti rumus berikut (Dijaissyah 2011): Skor Morbiditas = Lama hari sakit x Frekuensi sakit Skor morbiditas dapat dikategorikan berdasarkan perhitungan interval kelas (Sugiono 2009). Sedangkan status kesehatan berbanding terbalik dengan skor morbiditas. Status kesehatan yang tinggi menunjukkan skor morbiditas yang rendah. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan inferensia. Analisis statistik deskriptif disajikan berupa tabel silang, rata-rata dan standar deviasi pada variable karakteristik contoh dan keluarga, konsumsi pangan, aktivitas fisik, status gizi dan status kesehatan. Uji statistik inferensia yang digunakan yaitu uji beda independent t-test dan uji korelasi Pearson. Uji beda independent t-test untuk melihat perbedaan antara laki-laki dan perempuan, sedangkan uji korelasi pearson untuk menganalisis hubungan konsumsi zat gizi dengan status gizi, aktivitas fisik dengan status gizi, konsumsi dengan status kesehatan dan aktivitas fisik dengan status kesehatan. Variabel dan indikator data yang dianalisis dapat dilihat pada Tabel 6.

26 Tabel 6 Variabel dan indikator data yang dianalisis No Variabel Indikator 1 Karakteristik contoh dan keluarga Umur 1. Usia pertengahan (Middle age), 45-59 tahun 2. Lanjut usia (elderly), 60-74 tahun 3. Lanjut usia tua (old), 75-90 tahun 4. Usia sangat tua (very old), > 90 tahun Jenis Kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan Tingkat Pendidikan 1.Tidak sekolah 3. SMP 5. PT 2.SD 4. SMA Pekerjaan 1. Tidak bekerja 4. Wiraswasta 2. PNS 5. Lainnya :... 3. Karayawan swasta Status Perkawinan 1. Menikah 3. Duda/Janda 2. Tidak menikah Sumber pendapatan 1.Sosial 3. Sendiri 5. Lainnya:... 2.Keluarga 4. Pensiunan 2 Konsumsi Pangan Tingkat kecukupan Energi dan Protein 1. Defisit tingkat berat <70% 2. Defisit tingkat sedang 70-79% 3. Defisit tingkat ringan 80-89% 4. Normal 90-119% 5. Lebih 120% Tingkat kecukupan Vitamin dan Mineral 1. Kurang <77% 2. Cukup 77% 3 Aktivitas fisik 1. Ringan (1,40 PAL 1,69) 2. Sedang (1,70 PAL 1,99) 3. Berat (2,00 PAL 2,39) 4 Status Gizi 1. Kurang (IMT <18,5 kg/m 2 ) 2. Normal (18,5 kg/m 2 < IMT 22,9 kg/m 2 ) 3. Pre-obese (23 < IMT > 24,9 kg/m 2 ) 4. Obese I (25 < IMT > 29,9 kg/m 2 ) 5. Obese II (IMT > 30,0 kg/m 2 ) 5 Status Kesehatan Jenis Penyakit Lama Sakit Frekuensi Sakit Tindakan Pengobatan Dianalisis berdasarkan sebaran data Dianalisis berdasarkan sebaran data Dianalisis berdasarkan sebaran data 1. Puskesmas 2. Dokter 3. Obat warung 4. Obat tradisonal Skor Morbiditas 1. Rendah (0-20) 2. Sedang (21-40) 3. Tinggi (41-60) Status Kesehatan 1. Rendah (41-60) 2. Sedang (21-40) 3. Tinggi (0-20)

27 Definisi Operasional Contoh adalah lansia laki-laki dan perempuan yang berusia 60 tahun yang tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Salam Sejahtera. Panti Werdha adalah pelayanan kesejahteraan bagi lanjut usia dengan memberikan tempat tinggal, pelayanan makanan dan pelayanan kesehatan. Tingkat Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal terakhir yang pernah dijalani oleh contoh diukur dengan lamanya tahun pendidikan dan jenjang pendidikan. Pekerjaan adalah jenis kegiatan yang menghasilkan uang/pendapatan yang pernah dilakukan oleh contoh sebelum masuk panti werdha. Sumber Pendapatan adalah sumber biaya yang diperoleh contoh untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya baik sandang, pangan dan papan. Status Perkawinan adalah status pernikahan contoh saat ini yang dikategorikan menjadi tidak menikah, menikah dan duda/janda. Konsumsi Pangan adalah jenis makanan yang dikonsumsi oleh lansia yang berasal dari makanan yang disediakan oleh panti maupun makanan dari luar panti yang diperoleh dengan cara me-recall selama 2x24 jam. Asupan Energi dan Zat Gizi adalah jumlah konsumsi makanan yang berasal dari makanan yang disediakan oleh panti maupun makanan dari luar panti. Tingkat Kecukupan Energi dan Zat Gizi adalah total asupan energi dan zat gizi yang berasal dari makanan yang disediakan oleh panti maupun makanan dari luar panti dibagi dengan kebutuhan zat gizi dikali dengan 100%. Aktivitas Fisik adalah aktivitas sehari-hari lansia yang dilakukan selama 2x24 jam dan kebiasaan berolahraga. Tingkat Aktivitas Fisik adalah nilai aktivitas fisik sebagai penjumlahan Physical Activity Rate (PAR) yang telah dikalikan dengan alokasi waktu tiap aktivitas dan dibagi dengan 24 jam kemudian hasilnya dikategorikan menjadi ringan (1,40 PAL 1,69), sedang (1,70 PAL 1,99), dan berat (2,00 PAL 2,39). Status Gizi adalah keadaan gizi lansia yang ditentukan dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk kemudian dihitung Indeks Massa Tubuh (IMT) dan dikategorikan menjadi kurang (IMT<18,5 kg/m 2 ), normal (18,5 kg/m 2 <IMT<22,9 kg/m 2 ), pre-obese (23<IMT<24,9 kg/m 2 ), obese I (25<IMT<29,9 kg/m 2 ) dan obese II (IMT>30,0 kg/m 2 )

28 Jenis Penyakit adalah macam-macam jenis penyakit yang diderita oleh contoh selama 6-12 bulan terakhir. Lama Sakit adalah jumlah hari sakit yang dialami lansia selama 6-12 bulan terakhir setiap penyakit kambuh. Frekuensi Sakit adalah jumlah pengulangan atau kekambuhan penyakit yang dialami contoh selama 6-12 bulan terakhir. Skor Morbiditas adalah suatu nilai yang menunjukkan keparahan penyakit yang di hitung dari lamanya sakit dikalikan dengan frekuensi sakit selama 6-12 bulan terakhir. Status Kesehatan adalah kondisi kesehatan lansia yang dilihat dari jenis penyakit, skor morbidiats dan tindakan pengobatannya selama 6-12 bulan terakhir.