BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III Metode Penelitian

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Gambar 3.1 Macam-macam Desain Metode Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono (2010:11), metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh suatu treatment (perlakuan) tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Berdasarkan teori tersebut, penelitian eksperimen adalah sebuah jalan untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor atau lebih yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor lain. Jadi metode eksperimen adalah metode yang sesuai dengan judul penelitian ini, karena penelitian ini membandingkan dua variabel yaitu pembelajaran dengan media gambar flashcard dan hasil belajar Bahasa Inggris kelas II Tahun Pelajaran 2011/ 2012. Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab-akibat, berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan tertentu pada kelas eksperimental dan menyediakan kelas kontrol untuk perbandingan. 3.1.2 Desain Penelitian Desain eksperimen yang akan digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2009:116). Dalam desain ini terdapat kelompok eksperimen dan kontrol, tetapi pengambilan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut tidak dilakukan secara random (Sugiyono, 2010:443). Langkah ini dipilih karena keterbatasan watu yang tersedia dalam melaksanakan penelitian. Dalam desain Nonequivalent Control Group Design, kedua kelompok diberi pre test untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pre test yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda jauh secara signifikan.

19 Berikut ini merupakan desain Nonequivalent Control Group (Sugiyono, 2010:116): Tabel 3.1 Desain Eksperimen Nonequivalent Control Group Design O 1 X O 2 O 3 - O 4 Sumber : Sugiyono, 2011 : 116 Keterangan: O 1 O 3 O 2 O 4 : Nilai pre test untuk kelas eksperimen untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelas eksperimen dan Kelas kontrol. : Nilai pre test untuk kelas kontrol untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. : Nilai post test untuk kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media gambar flashcard : Nilai post test untuk kelas kontrol setelah mengikuti pembelajaran konvensional X : Perlakuan untuk kelas eksperimen yaitu pada SD Negeri Salatiga 6 Kelas II B, pembelajaran dengan menggunakan media gambar flashcard 3.1.3 Prosedur Penelitian Tahap-tahap eksperimen yang digunakan adalah: a. Melakukan survei di SDN Salatiga 06. b. Memilih sampel sebagai kelas eksperimen yaitu kelas II B SDN Salatiga 06 yang menggunakan media gambar flashcard dan kelas kontrol yaitu kelas II A SDN Salatiga 06 yang diberikan pembelajaran seperti biasa guru kelas mengajar yaitu cara konvensional. c. Menyusun instrumen tes yang dikembangkan dari kisi- kisi. d. Mengujicobakan instrumen dan tindakan pada kelas uji coba yaitu SDN Salatiga 10. e. Menganalisis instrumen tes untuk menguji apakah instrumen valid dan reliabel.

20 f. Memberikan pre test pada Kelas II B dan II A di SDN Salatiga. g. Menganalisis hasil pre test yang dilakukan pada kelas II B dan II A SD Negeri Salatiga 06 untuk mengetahui bahwa kedua kelas tidak ada perbedaan yang signifikan. Sebagai syarat awal pelaksanaan penelitian eksperimen. h. Melaksanakan pembelajaran pada kelas II B dengan menggunakan media gambar flashcard, untuk kelas II A dengan pembelajaran yang dilakukan guru seperti biasa (tanpa menggunakan media gambar flashcard). i. Melaksanakan post test pada kelas II B dan II A. j. Membandingkan hasil dari post test kelas kontrol dan kelas eksperimen. 3.1.4 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2012 di kelas II A dan II B SDN Salatiga 06 yang berlokasi di Jalan Kartini No. 26 Salatiga. Penelitian ini dilakukan pada semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. Tabel 3.2 Jadwal Penelitian Tahapan Februari Maret April I II III IV I II III IV I II III IV Perencanaan dan persiapan penelitian Pelaksanaan penelitian Pengolahan data hasil penelitian Validasi instrumen tes dilakukan pada kelas II SDN Salatiga 10 yang dilakukan pada tanggal 1 Maret 2012. Pengujian soal pre test dilakukan pada kelas II SDN Salatiga 06 sebagai tempat penelitian dilakukan pada tanggal 8

21 Maret 2012. Pelaksanaan penelitian pada kelompok kontrol dan eksperimen dilakukan pada tanggal 9, 16, 22 Maret 2012. Selanjutnya pelaksanaan post test dilakukan pada 26 Maret 2012. SDN Salatiga 06 dan SDN Salatiga 10 berada pada satu gugus yaitu gugus Kartini Salatiga. Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Pertemuan Kelompok Pre test 1 2 3 Post test Eksperimen 08/03/2012 9/03/2012 16/03/2012 22/03/2012 26/03/2012 Kontrol 08/03/2012 9/03/2012 16/03/2012 22/03/2012 26/03/2012 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II A dan II B di SD Negeri Salatiga 06 yang berjumlah 53 siswa. 3.2.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008:118). Pada penelitian ini peneliti menggunakan pengambilan sampel teknik sampel jenuh. Sampel jenuh adalah penggunaan seluruh popoulasi untuk sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasinya relatif kecil. Sampel dalam penelitian ini adalah: a. Siswa kelas II B SDN Salatiga 06 Merupakan kelas eksperimen yang akan diberikan treatment atau perlakuan yaitu dengan menggunakan media gambar flashcard dengan jumlah siswa 25 siswa.

22 b. Siswa kelas II A SDN Salatiga 06 Merupakan kelas kontrol yang tidak diberikan treatment atau perlakuan apapun. Metode pembelajaran yang digunakan adalah dengan menggunakan pembelajaran konvensional dengan jumlah siswa 28 siswa. 3.3 Variabel Penelitian Menurut (Sugiyono, 2008:60), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. 3.3.1 Variabel Independen (Bebas) Variabel independen sering disebut dengan variabel bebas. Merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya variabel dependen (Sugiyono,2008:61). Dalam penelitian ini variabel independennya adalah penggunaan media gambar flashcard (X). Dimana pemanfaatan media gambar flashcard ini akan mempengaruhi hasil belajar Bahasa Inggris. Jadi penggunaan media gambar flashcard adalah penggunaan kartu dengan sisi depan menampilkan gambar dan sisi belakangnya memuat arti dari gambar di depannya tadi. Melalui pemanfaatan media gambar flashcard dalam pembelajaran diharapkan siswa akan lebih mudah memahami materi yang akan dipelajari, sehingga akan mempengaruhi hasil belajar Bahasa Inggrisnya. Untuk melihat atau mengukur variabel independen digunakan lembar observasi. Kriteria yang ditetapkan untuk mengukur efektivitas penggunaan media gambar flashcard apabila dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan penguasaan vocabulary Bahasa Inggris. 3.3.2 Variabel Dependen (terikat) Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat. Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2008:61). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah hasil belajar Bahasa Inggris (Y), di mana hasil belajar Bahasa Inggris akan dipengaruhi oleh penggunaan media gambar flashcard. Dengan diterapkannya variabel independen berupa pemanfaatan media gambar flashcard

23 dalam pembelajaran Bahasa Inggris, diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar Bahasa Inggris terhadap materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru. Kriteria yang ditetapkan untuk mengukur efektivitas hasil belajar penguasaan vocabulary Bahasa Inggris siswa kelas II topik On The Road adalah sebagai berikut: a. Apabila rata-rata hasil belajar vocabulary Bahasa Inggris kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar matematika kelas kontrol. b. Apabila selisih rata-rata hasil belajar matematika kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki selisih di atas 5. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajar dalam pemberian treatment di dalam kelas. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar flashcard. Saat peneliti mengajar dengan menggunakan flashcard di dalam kelas, guru kelas mengamati dan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. b. Tes. Teknik pengumpulan data untuk mengetahui besar pengaruh penggunaan media gambar flashcard dalam pembelajaran Bahasa Inggris terhadap hasil belajar Bahasa Inggris kelas II B dan II A Semester 2 Tahun Pelajaran 2011 / 2012 adalah dengan menggunakan teknik tes dan instrumen berbentuk soal pilihan ganda. Teknik tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan belajar masing-masing siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris. c. Dokumentasi. Dokumentasi dapat berfungsi sebagai bukti autentik bahwa peneliti telah melakukan penelitian di SDN Salatiga 06 serta melakukan uji coba instrumen di SDN Salatiga 10.

24 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan siswa. 3.5 Uji Prasyarat 3.5.1 Uji Validitas Priyatno (2010:14) mengatakan bahwa uji validitas ialah pengujian yang dilakukan guna mengetahui seberapa cermat suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Menurut Sugiyono (2010: 173) bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Arikunto menyatakan bahwa ada dua jenis validitas untuk instrumen penelitian: Validitas logis merupakan validitas yang dinyatakan yang didasarkan pada hasil penalaran yang telah dirancang dengan mengikuti teori dan ketentuan yang ada. Jika sudah mengikuti pedoman yang ada maka secara logis sudah valid dan tidak perlu diuji coba. Validitas empirik merupakan validitas yang dinyatakan yang didasarkan pada hasil pengalaman. Syarat instrumen dinyatakan valid jika sudah dibuktikan melalui sebuah uji coba. (Arikunto dalam Muhidin dan Abdurahman, 2007:30) Langkah kerja untuk mengukur validitas instrumen (Muhidin dan Abdurahman, 2007:31): a. Menyebar instrumen yang akan diuji validitasnya b. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen c. Memeriksa kelengkapan data d. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor yang diperoleh e. Scoring item yang sudah terisi pada tabel pembantu f. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk tiap item dari skor yang diperoleh g. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db)

25 h. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Jika nilai r hitung > nilai tabel r maka instrumen dinyatakan valid. Dalam penelitian ini instrumen uji validitas dilakukan di SDN Salatiga 10 dengan mengambil responden kelas II dengan jumlah 39 siswa. Maka pada penelitian ini adalah n 2 yaitu 39 siswa 2 = 37 dengan a = 5%. Apabila dilihat di nilai tabel r maka batas koefisiennya 0,325. Validitas tes dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 17 dengan cara Analyze Scale Reliability Analysis atau dapat menggunakan Analyze Correlate Bevariate kemudian untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan, apabila nilai koefisien kurang dari 0,325 maka item soal tersebut tidak valid dan tidak boleh digunakan. Setelah dilakukan perhitungan uji validitas dengan bantuan SPSS 17 diperoleh instrumen soal terdiri dari 30 soal pilihan ganda yang valid. Hasil validitas selengkapnya dapat dilihat di lampiran. 3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen Tes Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Priyatno (2010: 97). Jadi data tersebut jika digunakan berkali kali akan menghasilkan data yang sama. Terdapat berbagai macam cara pengukuran tingkat reliabilitas alat pengumpul data dalam penelitian ini salah satunya dengan menggunakan Cronbach s Alpha. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Tahapan uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for windows. Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan untuk menguji soal pre test dan post test yang akan diberikan kepada siswa baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Menurut Sekaran (dalam Priyatno 2010:32) menyatakan Untuk pengujiannya biasanya menggunakan batasan-batasan tertentu batasan tersebut adalah sebagai berikut : α 0,6 : kurang baik 0,7 : dapat diterima

26 α > 0,8 : baik Priyatno (2010:97) di dalam uji reliabilitas ini peneliti melakukan analisis sebanyak 3 kali. Hal ini dilakukan untuk mencapai hasil yang benar-benar reliabel, dalam uji reliabilitas ini selalu berhubungan dengan validitas soal, dalam hal ini item soal yang tidak valid akan gugur dan dibuang, dan item yang tidak gugur dimasukkan ke dalam uji reliabilitas. Pada soal uji validitas untuk pre test, hasil reliabilitas pertama dapat dilihat pada nilai cronbach s Alpha yaitu 0,908, yang menandakan tingkat reliabilitas instrumen masuk dalam kriteria dapat diterima. Hasil uji reliabilitas instrumen II menghasilkan koefisien reliabilitas (α) sebesar 0,909. Hal ini menunjukkan tingkat reliabilitas instrumen masuk dalam kriteria reliabilitas baik. dan hasil uji reliabilitas instrumen III menghasilkan koefisien reliabilitas (α) sebesar 0,906. Hal ini menunjukkan tingkat reliabilitas instrumen masuk dalam kriteria reliabilitas baik. Uji reliabilitas juga dilakukan untuk menguji soal post test, dimana soal uji coba intsrumen telah di uji cobakan pada siswa kelas II SDN Salatiga 06. Di bawah ini disajikan data reliabilitas post test sebagai berikut : a. Hasil uji reliabilitas instrumen I menghasilkan koefisien reliabilitas (α) sebesar 0,908. Hal ini menunjukkan tingkat reliabilitas instrumen masuk dalam kriteria baik. b. Hasil uji reliabilitas instrumen II menghasilkan koefisien reliabilitas (α) sebesar 0,909. Hal ini menunjukkan tingkat reliabilitas instrumen masuk dalam kriteria reliabilitas baik. c. Hasil uji reliabilitas instrumen III menghasilkan koefisien reliabilitas (α) sebesar 0,906. Hal ini menunjukkan tingkat reliabilitas instrumen masuk dalam kriteria reliabilitas baik. Dalam pengujian reliabilitas yang terakhir ini menunjukkan bahwa soal pree test yang akan di berikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 3. Dalam penyusunan lembar observasi, peneliti menggunakan Skala Likert. Skala Likert biasa digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi

27 sekolah tentang fenomena sosial yang menggunakan gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Dari hasil observasi oleh guru mata pelajaran Bahasa Inggris selama tiga kali pertemuan (6 jam pelajaran). Lembar observasi dapa dilihat di lampiran 5. 3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Uji Homogenitas Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah kedua varian kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau berbeda. Jika kedua kelompok siswa mempunyai varian yang sama maka dapat dilakukan pemberian tindakan pada siswa kelas eksperimen yaitu dengan menggunakan media gambar gambar flashcard. Pengujian homogenitas varian dapat menggunakan bantuan SPSS (statistical product and service solution) yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut: Analyze Comperemean Oneway Anova. Metode pengambilan keputusan pada Uji Homogenitas menurut Priyatno (2010:115) yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data yang diuji adalah Homogen. Jika signifikansi < 0,05 maka data yang di uji adalah tidak homogeny. 3.6.2 Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar Bahasa Inggris yang berasal dari kedua kelas sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk menentukan teknik analisis data yang tepat. Jika data berdistribusi normal dan berskala data interval atau rasio maka dapat digunakan teknik analisis data Parametrik, jika data berdistribusi tidak normal maka dapat digunakan teknik analisis data Non Parametrik. Uji normalitas dilakukan dengan metode Kolmogorov Smirnov Z. Uji normalitas dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS yaitu Analyse Discriptive Statistics Explore-Masukkan Variabel Pada Dependent List Plots Normality Plots With Tests Continue Ok atau menggunakan Analyze non parametric test One Sampel KS masukkan variabel pada jendela variabel klik normal pada tes distribution. Metode pengambilan keputusan pada uji normalitas menurut Priyatno (2010:40) yaitu jika signifikansi (Asymp.sig) > 0,05 maka data yang diuji adalah

28 berdistribusi nomal. Jika signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 maka data yang di uji tidak beristribusi normal. 3.6.3 Uji Hipotesis Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) antara kelas kontrol dan kelas eksperimen secara signifikan setelah dilakukan tindakan berupa penggunaan media flashcard pada kelas eksperimen, adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H 0 H 1 : Rata-rata nilai kelas eksperimen = Rata-rata nilai kelas kontrol, artinya bahwa, tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris yang menggunakan media gambar flashcard dengan menggunakan pembelajaran konvensional. : Nilai rata-rata eksperimen > Nilai rata-rata kontrol, artinya bahwa, terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris yang menggunakan media gambar flashcard dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Jika data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan uji-t atau T-test independent. Cara menganalisis hasil output pada Independent Samples Test adalah sebagai berikut: a. Pengujian dilakukan sebelum analisis Independent Samples Test yaitu uji asumsi varian (uji Levene s) yaitu untuk mengetahui apakah varian sama atau berbeda, jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Jika signifikansi > 0,05, maka memiliki varian yang sama. Jika signifikansi < 0,05 maka memiliki varians yang berbeda. b. Melihat tabel Independent Samples Test pada t-test for Equality of Means pada sig (2-tailed), jika signifikansi > 0,05, maka tidak ada perbedaan. Jika signifikansi < 0,05 maka terdapat perbedaan.