BAB IV PENELITIAN. menggunakan sensor mekanik limit switch sebagai mekanis hitungnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat terapi ini menggunakan heater kering berjenis fibric yang elastis dan

BAB IV PENELITIAN Gambar Alat Untuk gambar alat dapat dilihat pada gambar 4.1. dibawah ini: Gambar 4.1. Modul Alat Tugas Akhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Lux meter dilengkapi sensor jarak berbasis arduino. : panjang 15,4 cm X tinggi 5,4 cm X lebar 8,7 cm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagai hasil penelitian dalam pembuatan modul Rancang Bangun

BAB IV PENILITIAN. Gambar 4.1. Alat pengatur infus dengan scroll elektronik.

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. memelihara itik Damiaking murni di Kampung Teras Toyib Desa Kamaruton

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bangkok dengan betina ras petelur strain lohman keturunan pertama, berumur satu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Langkah Langkah Dalam Pengolahan Data

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab III Metoda Taguchi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan deteksi dan tracking obyek dibutuhkan perangkat

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelititan ini menggunakan 30 ekor Sapi Bali jantan umur berkisar antara

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

III. MATERI DAN METODE. a. Penelitian ini menggunakan 68 ekor kambing peranakan etawa ( PE) (31. ukur, tongkat ukur dan timbangan.

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Klinik Meditest Semarang Jalan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

UKURAN PEMUSATAN DATA

IV. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

DISTRIBUSI SAMPLING. Oleh : Dewi Rachmatin

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RESPONSI 2 STK 511 (ANALISIS STATISTIKA) JUMAT, 11 SEPTEMBER 2015

STATISTIKA SMA (Bag.1)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 di BBPTU-HPT Baturraden,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan dan objek penelitian yang digunakan yaitu:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

PEMBUATAN SET EKSPERIMEN MUAI PANJANG DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328.

BAB III METODE PENELITIAN

TEORI PENAKSIRAN. Bab 8. A. Pendahuluan. Kompetensi Mampu menjelaskan dan menganalisis teori penaksiran

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

ANALISIS CURAH HUJAN WILAYAH

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Outline. Pengukuran Listrik II. Kesalahan dlm Pengukuran 25/09/2012. Anhar, ST. MT. Lab. Jaringan Komputer

METODE NUMERIK JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 7/4/2012 SUGENG2010. Copyright Dale Carnegie & Associates, Inc.

BAB 2 TINJAUAN TEORI

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

Modul Kuliah statistika

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Pengertian Hipotesis

BAB VII RANDOM VARIATE DISTRIBUSI DISKRET

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

9 Departemen Statistika FMIPA IPB

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III ECONOMIC ORDER QUANTITY MULTIITEM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA DAN FAKTOR DISKON

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 Metode Interpolasi

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:

PEMODELAN MINIMIZE TOTAL BIAYA PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES MANUFAKTURING PRODUK FURNITURE

Range atau jangkauan suatu kelompok data didefinisikan sebagai selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil, yaitu

Pengamatan, Pengukuran dan Eksperimen

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan selama 1 bulan, dimulai pada awal bulan

III. METODELOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Madiun, untuk mendapatkan gambaran kondisi tempat penelitian secara umum,

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2)

Transkripsi:

BAB IV PENELITIAN 4.1 Spesifikasi Alat Coloy couter didesai khusus agar diperutuka bagi user utuk membatu meghitug sekaligus megaalisa jumlah media dega megguaka sesor mekaik limit switch sebagai mekais hitugya dilegkapi dega LED sebagai pecahayaa da Lup sebagai alat batu pembesara objek, kemudia LCD sebagai display peampil. Nama Alat : Coloy Couter dilegkapi display LCD berbasis microcotroller ATMega 16 Kapasitas perhituga : 0-9999 Tegaga Frekuesi : 0 V : 50-60 Hz Sedagka alat yag sudah ada dega merk Coloy Couter J- merupaka peralata digital semi-otomatis utuk meghitug bakteri, dilegkapi dega sesor, couter, utuk meghitug sel dega ukura mikro. Peralata Coloy couter ii memakai CMOS. Pada logitudial peghitug, lampu TL berbetuk budar telah disiapka sesuai dega Prosedur peghituga bakteri. Peralata ii bekerja dega effisie tapa tambaha pekerja operator, dapat diguaka di pabrik makaa, miuma, obat-obata, produk biologis, peralata kebersiha, air miium, pegolaha 45

46 air limbah, orgaisasi pegawas kebersiha makaa, rumah sakit, ispeksi medis, lembaga pedidika. Spesifikasi Coloy Couter J- : Dimesi : 68 mm x 5 x 90 mm Kapasita perhituga 0-999 Daya Lampu Todal daya listrik Tegaga : 16 Watt : < 0 Watt : 0 Volt/50 Gambar 4.1 Coloy bakteri sebelum dihitug

47 Gambar 4. Coloy bakteri sesudah dihitug 4. Cara Kerja Alat Pada saat saklar ON diteka, tegaga dari jala-jala PLN aka masuk ke power supply utuk megubah tegaga mejadi DC. LED aka meyala, LED berfugsi utuk meeragi objek. Pada saat objek ditekalimit switch medapatka siyal dega idikator buzzer buyi,kemudia siyal itu dikirim ke microcotroller, maka microcotroller memproses siyal tersebut yag ati ya aka meg couter kemudia ditampilka pada LCD sebagai display. 4.3 Jeis peelitia Jeis peelitia yag peulis guaka adalah jeis peelitia eksperimetal, artiya meghitug, megamati, megukur da megaalisa dega membuat suatu istrumet dimaa istrumet ii dapat lagsug

48 diperguaka oleh peggua. Variabel yag diteliti da diamati pada alatcoloy couter dilegkapi display LCD berbasis mikrokotroller ATMega 16 ii adalah megguaka limit switch sebagai sesor mekaik yag ada didalamya sebagai peghitug objek. 4.4 Variabel Peelitia 4.4.1 Variabel Bebas Sebagai variabel bebas adalah objek yag aka dihitug 4.4. Variabel Tergatug Sebagai variabel tergatug pada alat ii adalah sesor limit switch sebagai sesor mekaik yag meghitug objek. 4.4.3 Variabel Terkedali Sebagai variabel terkedali yaitu microcotroller ATMega 16 sebagai pegedali keseluruha modul alat. 4.5 Defiisi Operasioal Dalam kegiata operasioalya, varaiabel-variabel yag diguaka dalam perecaaa pembuata modul, baik variabel terkedali, tergatug da bebas memiliki fugsi atara lai : 1. Sesor mekaik limit switch diguaka sebagai sesor sesitivitas utuk meeka objek dega tekaa skala kecil.. Coloy bakteri diguaka sebagai sampel objek perhituga. 3. ATMega 16 sebagai cotrol keseluruha modul alat

49 4.6 Sistematika Pegukura 4.6.1 Rata-rata Rata rata adalah ilai atau hasil pembagia dari jumlah data yag diambil atau diukur dega bayakya pegambila data atau bayakya pegukura. Rata Rata ( X ) = Xi......(4.1) Dimaa : X Xi = Rata rata = Jumlah ilai data = Bayak data ( 1,,3,, ) 4.6. Simpaga % Simpaga adalah selisih dari rata rata ilai harga yag dikehedaki dega ilai yag diukur. Berikut rumus dari simpaga : Simpaga = Y X...(4.) Dimaa : Y = Tegaga settig X = Rata-rata 4.6.3 Error (%) Error (kesalaha) adalah selisih atara mea terhadap masigmasig data. Rumus error adalah:

50 DataSetti g Re rata Error% = x100% Datasettig... (4.3) 4.6.4 Stadart Deviasi Stadart deviasi adalah suatu ilai yag meuujuka tigkat (derajat) variasi kelompok data atau ukura stadart peyimpaga dari meaya. Rumus stadart deviasi () adalah: i 1 X i X 1 (4.4) Dimaa : = Stadart Deviasi X = Nilai yag dikehedaki = Bayak data 4.6.5 Ketidakpastia (Ua) Ketidakpastia adalah kesagsia yag mucul pada tiap hasil. Atau pegukura biasa disebut, sebagai kepresisia data satu dega data yag lai. Rumus dari ketidakpastia adalah sebagai berikut:

51 Ketidakpastia =...(4.5) Dimaa : STDV = Stadar Deviasi = Bayakya data 4.7 Persiapa Baha Adapu kompoe-kompoe petig dalam pembuata modul ii atara lai: 1. Lmit switch. Lup 3. LED 4. Ic ATMega 16 5. Crystal 1 MHz 4.8 Peralata Yag Diguaka Adapu peralata yag diduaka selama pembuata tugas akhir ii aatara lai : 1. Solder listrik. Peyedot Timah 3. Toolset 4. Bor PCB 5. Timah (Tiol) 6. Multimeter da Komputer

5 4.9 Percobaa Alat 1. Pegukura tegaga pada saklar TP1 (PB.0) Tabel 4.1 Tegaga pada saklar TP1 (PB.0) da TP (PB.1) pada kodisi ON da OFF No. Kodisi pada saat TP 1 TP saklar diteka (PB.0)(Volt) (PB.1)(Volt) 1. ON (1) 4,8 4,47. OFF (1) 0,01 0,01 3. ON () 4,8 4,44 4. OFF () 0,01 0,01 5. ON (3) 4,46 4,57 6. OFF (3) 0 0,0 7. ON (4) 4,67 4,46 8. OFF (4) 0,01 0,01 9. ON (5) 4,85 4,73 10. OFF (5) 0 0 11. ON (6) 4,90 4,89 1. OFF (6) 0,0 0,01 13. ON (7) 4,67 4,7 14. OFF (7) 0,0 0 15. ON (8) 4,94 4,83

53 16. OFF (8) 0,01 0 17. ON (9) 4,59 4,78 18. OFF (9) 0 0 19. ON (10) 4,79 4,67 0. OFF (10) 0,04 0 1. ON (11) 4,77 4,81. OFF (11) 0 0,01 3. ON (1) 4,79 4,89 4. OFF (1) 0,01 0,01 5. ON (13) 4,59 4,63 6. OFF (13) 0,01 0,01 7. ON (14) 4,93 4,7 8. OFF (14) 0 0,01 9. ON (15) 4,68 4,71 30. OFF (15) 0,01 0,01 31. ON (16) 4,69 4,66 3. OFF (16) 0 0,0 33. ON (17) 4,71 4,39 34. OFF (17) 0,01 0,01 35. ON (18) 4,47 4,69

54 36. OFF (18) 0,0 0,01 37. ON (19) 4,61 4,39 38. OFF (19) 0,01 0,0 39. ON (0) 4,78 4,76 40. OFF (0) 0,01 0,01 Keteraga : TP : Titik Pegukura PB: Push Butto.

55 4.10 Aalisa Perhituga 4.10.1 Aalisa perhituga tegaga pada saklar TP 1 (PB.0) 1) Perhituga tegaga pada saklar TP 1 (PB.0) kodisi ON a. Rata-Rata ( X ) Dirumuska sebagai berikut : X = X ( ) X = X = 4,914 b. Simpaga 4,8+4,8+4,46+4,67+4,85+4,90+4,67+4,9+4,59+ 4,79+4,77+4,79+4,59+4,93+4,68+4,69+4,71+4,47+ 4,61+4,78 Dirumuska sebagai berikut : 0 Simpaga = X X Simpaga = 5,00-4,914 Simpaga = 0,086 c. Error (%) Dirumuska sebagai berikut : X X % Error = x100% X 5,00 4,914 % Error = x100% 5,00 % Error = 8,6 % d. StadartDeviasi

56 Rumus stadart deviasi () adalah: i 1 X i X 1 Dimaa : = stadart Deviasi X = Nilai yag dikehedaki = Bayak data (.5,00-4,8) + (5,00-4,8) (5,00-4,90) (5,00-4,77) (5,00 - (5,00-4,67) 4,79) (5,00 - (5,00 (5,00-4,46) - 4,9) 4,59) (5,00 - (5,00 - (5,00-4,67) 4,59) 4,93) (5,00 - (5,00 - (5,00-4,85) 4,79) 4,68) (5,00-4,69) (5,00-4,71) (5,00-4,47) 01 (5,00-4,61) (5,00-4,78) = 0,36 e. Ketidakpastia (Ua) Dirumuska sebagai berikut : Ua = Ua = 0,36 0 Ua = 0,1581 Nilai ketidakpastia yag didapat adalah sebesar 0,1581 ) Perhituga tegaga pada saklar TP 1 (PB.0) kodisi OFF

57 a. Rata-Rata ( X ) Dirumuska sebagai berikut : X ( ) X = 0,01+0,01+0+0,01+0+0,0+0,0+0,01+0+0,04+0+0,01 +0,01+0+0,01+0+0,01+0,0+0,01+0,01 X = 0 X = 0,018 b. Simpaga Dirumuska sebagai berikut : Simpaga = X X Simpaga = 0-0,018 Simpaga = 0 c. Error (%) Dirumuska sebagai berikut : X X % Error = x100% X 0 0,018 % Error = x100% 0 % Error = 0 %

58 d. StadartDeviasi Rumus stadart deviasi () adalah: Dimaa : i 1 X i X 1 = stadart Deviasi X= Nilai yag dikehedaki = Bayak data (.0-0,01) + (0-0,0) (0-0) (0-0,0) (0-0) (0-0) (0-0) (0-0) (0-0,04) (0-0) (0-0,0) 01 (50-0,01) = 0 e. Ketidakpastia (Ua) Dirumuska sebagai berikut : Ua = Ua = 0 0 Ua = 0 Nilai ketidakpastia yag didapat adalah sebesar 0

59 4.10. Aalisa perhituga tegaga pada saklar TP (PB.1) 1) Perhituga tegaga pada saklar TP (PB.1) kodisi ON a. Rata-Rata ( X ) Dirumuska sebagai berikut : X = X ( ) X = 4,47+4,44+4,57+4,46+4,73+4,89+4,7+4,83+4,78+ 4,67+4,81+4,89+4,63+4,7+4,71+4,66+4,39+4,69+ 4,39+4,76 0 X = 4,8935 b. Simpaga Dirumuska sebagai berikut : Simpaga = X X Simpaga = 5,00 4,8935 Simpaga = 0,1065 c. Error (%) Dirumuska sebagai berikut : X X % Error = x100% X 5,00 4,8935 % Error = x100% 5,00 % Error =,13 %

60 d. StadartDeviasi Rumus stadart deviasi () adalah: i 1 X i X 1 Dimaa : = stadart Deviasi X= Nilai yag dikehedaki = Bayak data (.5,00-4,47) + (5,00-4,44) (5,00-4,89) (5,00-4,81) (5,00 - (5,00-4,7) 4,89) (5,00-4,57) (5,00 (5,00 - - 4,83) 4,63) (5,00-4,46) (5,00 - (5,00-4,78) 4,7) (5,00-4,73) (5,00-4,67) (5,00-4,71) (5,00-4,66) (5,00-4,39) (5,00-4,69) 01 (5,00-4,39) (5,00-4,76) = 0,056 e. Ketidakpastia (Ua) Dirumuska sebagai berikut : Ua = Ua = 0,056 0 Ua = 0,015 Nilai ketidakpastia yag didapat adalah sebesar 0,015

61 ) Perhituga tegaga pada saklar TP (PB.1) kodisi OFF a. Rata-Rata ( X ) Dirumuska sebagai berikut : X = X ( ) 0,01+0,01+0,0+0,01+0+0,01+0+0+0+0+0,01+0,01+0,01 +0,01+0,01+0,0+0,01+0,01+0,0+0,01 X = 0 X = 0,0008 b. Simpaga Dirumuska sebagai berikut : Simpaga = X X Simpaga = 0 0,0008 Simpaga = 0 c. Error (%) Dirumuska sebagai berikut : % Error = % Error = X X X x100% 0 0,0008 x100% 0 % Error = 0 %

6 d. Stadart Deviasi Rumus stadart deviasi () adalah: i 1 X i X 1 Dimaa : = stadart Deviasi X = Nilai yag dikehedaki = Bayak data (.0-0,01) + (0-0,0) (0-0) (0-0) (0-0,0) (0-0) (0-0) (0-0) (0-0.0) 01 (50-0,0) = 0 e. Ketidakpastia (Ua) Dirumuska sebagai berikut : Ua = 0 Ua = 0 Ua = 0 Nilai ketidakpastia yag didapat adalah sebesar 0

63 4.11 Grafik Hasil Percobaa 1. Grafik hasil pegukura tegaga pada saklar TP 1 (PB.0) pada saat kodisi ON da OFF 6 Grafik Hasil Pegukura Tegaga pada TP 1 (PB.0) kodisi ON da OFF 5 4 3 1 0 1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 13 14 15 16 17 18 19 0 TP 1 (PB.0) ON TP 1 (PB.0) OFF Gambar 4.3 Grafik hasil pegukura tegaga pada TP 1 (PB.0) kodisi ON da OFF Gambar 4.3 merupaka hasil pegukura sebayak 0 kali percobaa pada saklar TP 1 (PB.0) saat kodisi ON da OFF, saat dilakuka pegukura megguaka multimeter ketika saklar kodisi ON pada TP 1 (PB.0) didapatka hasil dega rata-rata sebesar 4,914 Volt da pada TP 1 (PB.0) saat kodisi OFF didapatka dega rata-rata sebesar 0,018 Volt.

64. Grafik hasil pegukura tegaga pada saklar TP 1 (PB.0) pada saat kodisi ON da OFF 6 5 4 3 1 Grafik Hasil Pegukura Tegaga pada TP (PB.1) kodisi ON da OFF 0 1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 13 14 15 16 17 18 19 0 TP (PB.1) ON TP (PB.1) OFF Gambar 4.4 Grafik Hasil Pegukura Tegaga pada TP (PB.1) kodisi ON da OFF Gambar 4.3 merupaka hasil pegukura sebayak 0 kali percobaa pada saklar TP (PB.1) saat kodisi ON da OFF, saat dilakuka pegukura megguaka multimeter ketika saklar kodisi ON pada TP (PB.1) didapatka hasil dega rata-rata sebesar 4,8935 Volt da pada TP (PB.1) saat kodisi OFF didapatka dega rata-rata sebesar 0,0,0008 Volt.

65 3. Grafik hasil perhituga dega ilai rata-rata, error, simpaga, stadart deviasi da ketidakpastia 10 9 8 7 6 5 4 3 1 0 Grafik Hasil Perhituga Keseluruha Rata-rata simpaga Error Stadar Deviasi Ketidakpastia Gambar 4.5 Grafik Hasil Perhituga Keseluruha. Gambar 4.4 merupaka grafik ilai rata-rata simpaga, error, stadart deviasi da ketidakpastia setelah dilakuka pegukura da dihitug megguaka rumus yag sudah ditetuka. Nilai rata-rata yag didapatka setelah dilakuka pegukura sebayak 0 kali percobaa pada masig-masig TP 1 adalah saat kodisi ON 4,914 Volt da kodisi OFF 0,018 Volt sedagka pada masig-masig TP adalah saat kodisi ON 4,8935Voltda kodisi OFF 0,0008 Volt.

66 Nilai simpaga yag didapatka setelah dilakuka pegukura sebayak 0 kali percobaa pada masig-masig TP 1 adalah saat kodisi ON 0,86 Volt da kodisi OFF 0 Volt sedagka pada masig-masig TP adalah saat kodisi ON 0,8935 Volt da kodisi OFF 0 Volt. Nilai error yag didapatka setelah dilakuka pegukura sebayak kali percobaa pada masig-masig TP 1 adalah saat kodisi ON 8,6 % da kodisi OFF 0% sedagka pada masig-masig TP adalah saat kodisi ON,13% da kodisi OFF 0%. Nilai stadart deviasi yag didapatka setelah dilakuka pegukura sebayak kali percobaa pada masig-masig TP 1 adalah saat kodisi ON 0,36 da kodisi OFF 0 sedagka pada masig-masig TP adalah saat kodisi ON 0,056 da kodisi OFF 0. Nilai ketidakpastia yag didapatka setelah dilakuka pegukura sebayak kali percobaa pada masig-masig TP 1 adalah saat kodisi ON 0,1581 da kodisi OFF 0 sedagka pada masig-masig TP adalah saat kodisi ON 0,015 da kodisi OFF 0.

67 4.1 Uraia Data Hasil Pegukura Berdasarka pegambila data yag telah dilakuka terhadap pegukura tegaga yag telah ditetuka didapatka beberapa hasil pegukura tegaga yag berbeda, sehigga utuk tegaga pada TP 1 (PB.0) saat kodisi ON didapatka tegaga rata-rata utuk 0 kali pegukura sebesar 4,914 Volt, sedagka TP 1 (PB.0) saat kodisi OFF 0,018 Volt utuk tegaga pada TP (PB.1) saat kodisi ON didapatka tegaga dega rata-rata utuk 0 kali pegukura sebesar 4,8935 Volt sedagka TP (PB.1) saat kodisi OFF 0,0008 Volt berdasarka data tersebut teryata dihasilka ilai simpaga (error) pada TP 1 (PB.0) saat kodisi ON sebesar 0,086 Volt, TP 1 (PB.0) saat kodisi OFF 0 Volt, TP (PB.1) kodisi ON 0,1065 Volt da saat kodisi OFF 0 Volt jadi dapat disimpulka bahwa besarya ilai error yag didapatka dari data tersebut pada pegukura TP 1 (PB.0) kodisi ON sebesar 8,6%, TP 1 (PB.0) kodisi OFF sebesar 0%, TP (PB.1) kodisi ON sebesar,13%, TP (PB.1) kodisi OFF sebesar 0% da ilai stadart deviasi yag dihasilka berdasarka ilai rata-rata pada TP 1 (PB.0) kodisi ON yaitu sebesar 0,36, TP 1 (PB.0) kodisi OFF yaitu sebesar 0, TP (PB.1) kodisi ON yaitu sebesar 0,8935, TP (PB.1) kodisi OFF yaitu sebesar 0da hasil ilai ketidakpastia yag didapatka dari TP 1 (PB.0) kodis ON sebesar 0,1581, TP 1 (PB.0) kodis OFF sebesar 0, TP (PB.1) kodisi ON sebesar 0,015, da TP (PB.1) kodisi OFF sebesar 0.

68 4.13 Kelebiha Modul Alat Coloy Couter 1. Dapat meghitug coloy dega sesitifitas baik oleh sesor mekaik limit switch. Pecahayaa yag terag sehigga dapat memudahka user dalam melakuka perhituga coloy 3. Lup yag dapat melakuka pembesara 5 kali dari objek 4. Memudahka user utuk melakuka perhituga coloy 4.14 Kekuraga Modul Alat Coloy Couter 1. Proses perhituga masih dilakuka secara maual da masih dapat terjadiya kesalaha karea hume error. Tidak memiliki peyimpaa data setelah dilakukaya perhituga coloy 3. Desai box chasig besar da berat sehigga kurag simpel apabila diguaka diluar tempat yag telah disediaka 4. Masih megguaka tegaga lagsug dari PLN 5. Sesor mekaik limit switch terlalu sesitive

69 4.15 Stadar Operasioal Prosedur (SOP) Coloy Couter 1. Pastika modul alat sudah terhubug ke sumber tegaga listrik.. Teka tombol power utuk meyalaka modul alat coloy couter. 3. Letakka objek (coloy) yag aka dihitug pada cawa petri. 4. Teka tombol start utuk memulai perhituga. 5. Proses perhituga megguaka pe berukura tertetu utuk meadai coloy. 6. Setelah diguaka matika modul alat dega meeka tombol power pada kodisi OFF. 7. Jaga lupa lepaska stop kotak dari arus listrik yag terhubug pada modul alat. 8. Simpa modul alat ditempat yag bersih da sejuk.