4. HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
KESESUAIAN UKURAN BEBERAPA BAGIAN KONSTRUKSI KAPAL PENANGKAP IKAN DI PPN PALABUHANRATU JAWA BARAT DENGAN ATURAN BIRO KLASIFIKASI INDONESIA

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Penangkap Ikan

Diterima: 7 Januari 2009; Disetujui: 20 November 2009

Lampiran 1 Posisi beberapa bagian konstruksi kapal

ANALISA TEKNIS KM PUTRA BIMANTARA III MENURUT PERATURAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI

STUDI KELAYAKAN UKURAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU NELAYAN DI PELABUHAN NELAYAN (PN) GRESIK MENGGUNAKAN ATURAN BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (BKI)

KESESUAIAN UKURAN BEBERAPA BAGIAN KONSTRUKSI KAPAL PENANGKAP IKAN DI PPN KEJAWANAN CIREBON JAWA BARAT DENGAN ATURAN BIRO KLASIFIKASI INDONESIA ANTON

MOHAMMAD IMRON C INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS PERI KANAN. Oleh : KARVA IlMIAH

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kapal Perikanan

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK KONSTRUKSI KAPAL PERIKANAN BERDASAR PERATURAN KLASIFIKASI DAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI 1996

Analisis Perbandingan Perhitungan Teknis Dan Ekonomis Kapal Kayu Pelayaran Rakyat Menggunakan Regulasi BKI Dan Tradisional

TEKNO EKONOMI KAPAL GILLNET DI KALIBARU DAN MUARA ANGKE JAKARTA UTARA LUSI ALMIRA KALYANA

3 METODOLOGI. Gambar 9 Peta lokasi penelitian.

STUDIES ON THE USE OF WOOD ON FRAME IN TANJUNG BAKAU S VILLAGE RANGSANG S SUB-DISTRICT REGENCY OF KEPULAUAN MERANTI PROVINCE OF RIAU

Studi Teknis Ekonomis Pengaruh Variasi Sambungan Terhadap Kekuatan Konstruksi Lunas, Gading dan Balok Geladak Berbahan Bambu Laminasi

KAJIAN DIMENSI DAN MODEL SAMBUNGAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU PRODUKSI GALANGAN RAKYAT DI KABUPATEN BULUKUMBA

DESAIN DAN STUDI KONSTRUKSI KAPAL PURSE SEINE BERMATERIAL KAYU DIPELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) LAMPULO

KAPAL KAYU LAMINASI TUNA LONG LINE 40 GT Dl GALAWGAN KAPAL PT PE N SAMODERA BESAR CABANG UJ

KAPAL KAYU LAMINASI TUNA LONG LINE 40 GT Dl GALAWGAN KAPAL PT PE N SAMODERA BESAR CABANG UJ

5 PEMBAHASAN 5.1 Desain Perahu Katamaran General arrangement (GA)

STUDI MODERNISASI INDUSTRI KAPAL RAKYAT DI JAWA TIMUR

5. KAJIAN DAN PEMBAHASAN

KERAGAAN KONSTRUKSI KM PSP 01 DI PALABUHANRATU, SUKABUMI, JAWA BARAT VIONA MAULIDIA

Analisis Kekuatan Kapal Bambu Laminasi dan Pengaruhnya Terhadap Ukuran Konstruksi dan Biaya Produksi

ALTERNATIF PENGGUNAAN GADING BAJA PADA PEMBANGUNAN KAPAL KAYU 30 GT

TEKNO-EKONOMI PEMBANGUNAN KAPAL KAYU GALANGAN KAPAL RAKYAT DI DESA GEBANG, CIREBON, JAWA BARAT

KONSTRUKSI KAPAL GILLNET (KM. KARUNIA NUSANTARA) DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN KABUPATEN PIDIE ACEH DAVID DAMAYANA

Metacentra dan Titik dalam Bangunan Kapal

BAB V SHELL EXPANSION

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2010, hlm ISSN

1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

5 PEMBAHASAN 5.1 Dimensi Utama

ANALISA EKONOMIS PERBANDINGAN KAPAL KAYU SISTEM LAMINASI DENGAN SISTEM KONVENSIONAL

BAB V DASAR BERGANDA ( DOUBLE BOTTOM )

4 Penyetelan gading {gading utuh). KESIMPULAJi

Dl DAERAH KABUPATEN CIREBON

PENGUKURAN KAPAL (Tonnage Measurement)

Analisis Teknis dan Ekonomis Pembangunan Kapal Ikan Menggunakan Laminasi Hybrid Antara Bambu Ori dengan Kayu Sonokembang dengan Variasi Arah Serat

BULETIN PSP ISSN: X Volume XIX No. 3 Edisi Desember 2011 Hal

BAB I PENDAHULUAN. PENDAHULUAN MT SAFINA SYUMADHANI Tanker 3600 BRT I - 1 PROGRAM STUDI D III TEKNIK PERKAPALAN PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

TEKNOLOGI PEMBANGUNAN KAPAL KAYU TRADISIONAL DI TANAHBERU KABUPATEN BULUKUMBA

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

HALAMAN JUDUL HALAMAN SURAT TUGAS

KONSEP DASAR PERKAPALAN RENCANA GARIS C.20.02

SEKAT KEDAP AIR HALUAN MIRING KAPAL PENUMPANG : 5 % L M KAPAL BARANG : b = Jarak terkecil dari. ketentuan. b = 5 % L atau.

Studi Modernisasi Industri Kapal Rakyat di Jawa Timur

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BIDANG STUDI INDUSTRI PERKAPALAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BAB V BUKAAN KULIT (SHELL EXPANSION)

PERHITUNGAN BUKAAN KULIT SHELL EXPANTION

Rancang Bangun Kapal Gill Net Monofilament di Nagari Katiagan Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN:

\ / BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Bahan. Spesimen uji yang digunakan pada pengujian ini adalah kayu kamfer. 1. UjiTarik

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN LAMINASI BAMBU ORI DENGAN VARIASI UMUR UNTUK PEMBUATAN KAPAL KAYU Oleh : NUR FATKHUR ROHMAN

1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Z = 10 (T Z) + Po C F (1 + )

BAB V RENCANA BUKAAN KULIT (SHEEL EXPANSION) Beban sisi geladak dihitung menurut rumus BKI 2006 Vol II Sect.

BAB V MIDSHIP AND SHELL EXPANSION

4 HASIL PENELITIAN. Tabel 6 Spesifikasi teknis Kapal PSP 01

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG GARIS MUAT KAPAL DAN PEMUATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Awak tidak memperhatikan bangunan dan stabilitas kapal. Kecelakaan kapal di laut atau dermaga. bahaya dalam pelayaran

ANALISA UKURAN KONSTRUKSI KAPAL DI GALANGAN KAPAL KOTA BAGANSIAPI-API MENGGUNAKAN PERATURAN BIRO KLASIFIKASI INDONESIA KAPAL KAYU 1996

3 KAJIAN DESAIN KAPAL

BAB I PENDAHULUAN. baik dari segi teknis, ekonomis maupun segi artistiknya. Hal-hal dasar yang. harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

BAB III BAHAN DAN METODE

IDENTIFIKASI STRUKTUR DAN BAGIAN BAGIAN KAPAL PERIKANAN

Istilah istilah yang ada di teori bangunan kapal Istilah istilah yang ada pada konstruksi bangunan kapal Jenis-jenis kapal

PERENCANAAN KAPAL IKAN UNTUK NELAYAN DAERAH TEGAL

TINGKAT PEMANFAATAN MATERIAL KAYU PADA PEMBUATAN GADING-GADING DI GALANGAN KAPAL RAKYAT UD

KAPAL JURNAL ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI KELAUTAN

Bab XII. Spesifikasi Teknis dan Gambar

PROSES PEMBUATAN RANGKA KAYU SEBAGAI TULANG PADA PERAHU NELAYAN BERBAHAN KOMPOSIT

TIANG Gambar Balok Lantai Dimasukkan ke dalam Tiang (Sketsa : Ridwan)

MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR DAN BAGIAN-BAGIAN KAPAL. NPL - Prod/K.01. Kompetensi : Bangunan dan Stabilitas Kapal

ANALISA TEKNIK DAN EKONOMIS VARIASI JENIS BAMBU SEBAGAI BAHAN LAMINASI UNTUK PEMBUATAN KAPAL IKAN

PEMBANGUNAN KAPAL PERIKANAN DI GALANGAN KAPAL TRADISIONAL KALIMANTAN SELATAN (DEVELOPMENT OF FISHING VESSEL SHIPYARD IN TRADITIONAL SOUTH KALIMANTAN)

KAPAL JURNAL ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI KELAUTAN

ANALISIS PENGARUH VARIASI UMUR BAMBU SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF PENGGANTI KAYU PADA PEMBUATAN KAPAL KAYU. Dosen Pembimbing : Ir. Heri Supomo, M.Sc.

KAJIAN PENGGUNAAN PROGRAM APLIKASI DESAIN KAPAL TRADISIONAL PADA GALANGAN KAPAL KAYU DI KABUPATEN BATANG

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI

ANALYSIS CONSTRUCTION LONG LINER 5 GT IN COUNTRYSIDE BAY OF PAMBANG SUB-PROVINCE OF BEGKALIS PROVINSI RIAU

BAB X PENUTUP KESIMPULAN

Analisis Konstruksi Kapal Nelayan Tradisional di Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau

II. TINJAUAN PUSTAKA Kapal Perikanan. Kapaf ikan adalah salah satu jenis dari kapal, dengan demikian sifat dan

BAB I PENDAHULUAN A. Umum A.1. Jenis Kapal A.2. Kecepatan Kapal A.3. Masalah Lain

OPTIMALISASI DESAIN JEMBATAN LENGKUNG (ARCH BRIDGE) TERHADAP BERAT DAN LENDUTAN

TINGKAT KEAKURATAN KONSTRUKSI GADING-GADING KAPAL KAYU GALANGAN KAPAL UD. SEMANGAT UNTUNG DI DESA TANAH BERU, BULUKUMBA, SULAWESI SELATAN

Bentuk baku konstruksi kapal pukat cincin (purse seiner) GT

BAB IV ALTERNATIF PEMILIHAN BENTUK SALURAN PINTU AIR

DESAIN DAN KONSTRUKSI KAPAL BOUKE AMI (KM VARIA KARUNIA) DI GALANGAN KAPAL PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA DIDI JANUARDY

TEKNIK PENGOPERASIAN PANCING TENGGIRI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU CAHAYA

Bentuk baku konstruksi kapal rawai tuna (tuna long liner) GT SNI Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional

6 KINERJA OPERASIONAL PPN PALABUHANRATU

Stabilitas Statis Kapal Bottom Gillnet di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat Bangka belitung

Transkripsi:

. HASIL DAN PEMBAHASAN yang dijadikan sampel dan diukur pada penelitian ini berjumlah 22 unit yang mempunyai wilayah pengoperasian lokal, yaitu di daerah yang tidak jauh dari teluk Palabuhanratu. Konstruksi utama dari sebuah kapal kayu terdiri atas: 1) lunas, 2) linggi, 3) gading-gading, ) galar, ) balok geladak. Di Indonesia, secara umum ketentuan konstruksi kapal telah ditetapkan oleh Biro Klasifikasi Indonesia (). Badan ini mempunyai wewenang menetapkan ukuran kerangka kapal, cara-cara penyambungan dan ukuran-ukuran modulus penampang pada kapal yang diperbolehkan untuk konstruksi kapal. Bagianbagian konstruksi kapal yang diteliti merupakan beberapa bagian kapal yang ukurannya telah ditetapkan oleh yang terdiri atas: 1) lunas, 2) linggi haluan, 3) linggi buritan, ) gading-gading, ) wrang, ) galar balok, ) galar kim, ) balok geladak, ) kulit luar, 1) pondasi mesin, dan 11) pagar. Foto bagianbagian konstruksi kapal dan penempatannya dilampirkan pada Lampiran 1. tersebut diukur bagian-bagian konstruksinya, terutama bagian-bagian yang ukurannya diatur oleh. pengukuran bagian-bagian konstruksi tersebut disajikan pada Tabel. Tabel pengukuran bagian-bagian kapal No Bagian konstruksi Kisaran ukuran Rata-rata 1 Luas penampang lunas 22- cm 2 2 cm 2 2 Luas penampang linggi haluan 2-1 cm 2 2,1 cm 2 3 Luas penampang linggi buritan 2- cm 2 2, cm 2 Luas penampang gading-gading 2-3 cm 2 133,3 cm 2 Jarak gading-gading 3-cm,cm Tinggi wrang -32cm 21,3cm Luas penampang galar balok - cm 2,1 cm 2 Luas penampang galar kim - cm 2,1 cm 2 Luas penampang balok geladak 2- cm 2.1 cm 2 1 Tebal kulit luar 3-cm 3,cm 11 Luas penampang pondasi mesin -2 cm 2 cm 2 Tebal pagar 2,-,cm,cm

Pengrajin kapal di PPN Palabuhanratu termasuk pengrajin kapal tradisional, pengrajin tersebut menggunakan pengetahuan yang didapatkan mereka secara turun-temurun untuk membuat sebuah unit kapal. Proses pengkonstruksian kapal di PPN Palabuhanratu ada dua cara yaitu: 1) memasang kulit luar terlebih dahulu kemudian memasang gading-gading dan 2) memasang gading-gading terlebih dahulu kemudian kulit luar..1 Lunas Lunas merupakan konstruksi bagian bawah berbentuk balok yang dipasang memanjang dari belakang kapal hingga depan. Lunas merupakan tempat dasar melekatnya linggi, gading-gading dan pondasi mesin. Konstruksi lunas dari kapal yang diukur pada penelitian ini hanya memiliki konstruksi lunas luar. Gambar penampang lunas yang diukur disajikan pada Gambar 1. Gambar 1 Penampang lunas dan linggi buritan. Ukuran luas penampang lunas kapal yang dibuat pengrajin di Palabuhanratu yang diukur dalam penelitian ini lebih kecil dibandingkan dengan ukuran luas penampang yang ditentukan oleh. Berdasarkan hasil pengukuran pada kapalkapal yang dijadikan sampel didapatkan kisaran ukuran luas penampang lunas antara 22- cm² dengan rata-rata sebesar 2, cm², sedangkan menetapkan ukuran luas penampang lunas untuk L(B/3+D) pada kapal-kapal yang

diteliti antara 32-1 cm² dengan rata-rata sebesar 1, cm 2. Dengan demikian nilai deviasi pada bagian penampang lunas sebesar 11-3 cm² (mengacu pada Lampiran 2). Seluruh kapal yang diteliti mempunyai ukuran luas penampang lunas yang lebih kecil dibandingkan dengan ketentuan yan telah ditetapkan oleh. 2 1 1 1 1 1 2 21 22 2 3 1 1 1 13 11 1 Gambar 2 Grafik radar luas penampang lunas. Luas penampang (cm²) 3 2 1 1 2 3 1 11 13 1 1 1 1 1 1 2 21 22 Gambar 3 Perbandingan luas penampang pada lunas. Gambar 2 menyajikan grafik radar luas penampang lunas yang memperlihatkan perbedaan ukuran antara ukuran luas penampang kapal-kapal yang diteliti dengan standar ukuran yang telah ditetapkan oleh. Secara detail ukuran luas penampang lunas yang didapat dari hasil penelitian serta

dibandingkan dengan ukuran luas penampang yang telah ditetapkan oleh disajikan pada Gambar 3..2 Linggi Linggi merupakan bagian konstruksi kapal sebagai penguat kapal secara vertikal berada di depan dan di belakang kapal. Linggi dibagi menjadi dua macam yaitu linggi haluan dan linggi buritan..2.1 Linggi haluan Linggi haluan merupakan bagian konstruksi utama kapal yang berada paling depan. Bagian ini merupakan penguat kapal secara vertikal di bagian haluan kapal. Gambar luas penampang linggi haluan yang diukur pada penelitian ini disajikan pada Gambar. Gambar Penampang linggi haluan. Berdasarkan hasil pengukuran, ukuran luas penampang linggi haluan kapal yang dibuat oleh para pengrajin kapal di Palabuhanratu berkisar antara 22- cm² dengan rata-rata sebesar 2,1 cm², adapun standar luas penampang linggi haluan menurut untuk L(B/3+D) pada kapal-kapal yang diteliti seharusnya berkisar antara 21,2-,3 cm² dengan rata-rata sebesar 3,1 cm². Dengan demikian nilai deviasi yang terjadi berkisar antara,-2, cm² (mengacu pada Lampiran 2). Grafik radar yang memperlihatkan perbedaan antara ukuran

luas penampang linggi haluan kapal-kapal yang diteliti dengan standar disajikan pada Gambar. 1 22 1 2 21 3 2 1 1 1 1 1 1 1 13 11 Gambar Grafik radar luas penampang linggi haluan. Dengan demikian, sebanyak 31,2% kapal yang diteliti mempunyai ukuran luas penampang linggi haluan yang lebih besar dibandingkan dengan ketentuan ukuran yang ditetapkan dengan kisaran nilai deviasi antara,1-2, cm² dan sebanyak,1% kapal yang diukur mempunyai luas penampang yang lebih kecil dibandingkan ukuran yang ditetapkan dengan nilai deviasi antara,- 1,3 cm². Kondisi ini menunjukan bahwa kapal-kapal di PPN Palabuhanratu pada umumnya memiliki linggi haluan yang lebih besar dibandingkan dengan standar. Secara detail ukuran luas penampang linggi haluan yang didapatkan pada penelitian ini berikut perbandingan dengan ukuran luas penampang linggi haluan yang telah ditetapkan oleh disajikan pada Gambar. Luas penampang (cm²) 3 2 1 1 2 3 1 11 13 1 1 1 1 1 1 2 21 22 Gambar Perbandingan luas penampang pada linggi haluan.

.2.2 Linggi buritan Linggi buritan merupakan konstruksi kapal yang berfungsi menguatkan konstruksi kapal secara vertikal di bagian buritan kapal. Bagian ini juga membentuk bagian buritan kapal. Gambar luas penampang linggi buritan yang diukur disajikan pada Gambar 1. pengukuran terhadap linggi buritan pada kapal-kapal yang diteliti, diperoleh kisaran ukuran luas penampang linggi buritan kapal antara 2- cm², dengan ukuran rata-rata luas penampang linggi buritan kapal sebesar 2, cm 2 sedangkan menetapkan standar ukuran luas penampang linggi buritan untuk L(B/3+D) kapal-kapal yang diteliti dengan kisaran antara 2,2-, cm² dengan nilai rata-rata sebesar 3,2 cm². Dengan demikian, pada bagian linggi buritan mempunyai nilai deviasi berkisar antara,2-32, cm² (mengacu pada Lampiran 2). Jika dibandingkan dengan standar, diketahui bahwa sebanyak 2,3% kapal dari kapal yang diukur mempunyai ukuran luas penampang linggi buritan yang lebih besar dibandingkan ukuran yang ditetapkan dengan kisaran deviasi antara,2-32, cm² dan sebanyak 22,3% kapal mempunyai luas penampang yang lebih kecil dibandingkan ukuran dengan kisaran deviasi antara 11,1-1, cm². 1 1 2 21 22 3 2 1 1 2 1 1 1 1 13 1 11 Gambar Grafik radar luas penampang linggi buritan. Gambar menyajikan grafik radar untuk menunjukan perbedaan antara luas penampang linggi buritan pada kapal-kapal yang diteliti dengan standar. Adapun pada Gambar diperlihatkan banyaknya kapal yang memiliki luas

penampang linggi buritan yang lebih kecil maupun yang lebih besar dibandingkan dengan standar. Luas penampang (cm²) 2 2 3 3 22 1 1 2 3 1 11 13 1 1 1 1 1 1 2 21 22 Gambar Perbandingan luas penampang pada linggi buritan..3 Gading-gading Gading-gading merupakan bagian yang utama dalam konstruksi kapal. Gading-gading selain sebagai tempat ditempelkannya kulit luar kapal, gadinggading juga berfungsi sebagai pemberi bentuk pada kasko suatu kapal. Kekuatan konstruksi kapal terletak pada bagian gading-gading ini..3.1 Luas penampang gading-gading Luas penampang dari gading-gading ditentukan oleh nilai (B/3 + D). Gambar luas penampang gading-gading yang diukur disajikan pada Gambar. Gambar Penampang gading-gading, jarak antar gading dan tinggi wrang.

-kapal yang diteliti mempunyai ukuran luas penampang gading-gading yang berkisar antara 2-3 cm² dengan rata-rata sebesar 133,3 cm 2. Adapun luas penampang gading-gading menurut untuk (B/3+D) kapal-kapal yang diteliti mempunyai standar ukuran yang berkisar antara 2,-13, cm² dengan rata-rata sebesar 1, cm². Jika kedua ukuran tersebut dibandingkan, maka sebanyak,2% kapal yang diukur mempunyai luas penampang gading-gading lebih besar dibandingkan dengan ukuran luas penampang gading-gading yang ditetapkan oleh, dengan nilai deviasi antara 3,1-1,2 cm². Sebanyak 22,3% kapal mempunyai ukuran luas penampang gading-gading yang lebih kecil dibandingkan ukuran luas penampang gading-gading yang ditetapkan oleh dengan deviasi sebesar,-,2 cm². Gambar 1 menyajikan grafik radar yang menunjukan bahwa hampir semua kapal-kapal yang diteliti memiliki luas penampang gading-gading yang lebih besar dibandingkan dengan standar. 1 3 21 22 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 13 11 1 Gambar 1 Grafik radar luas penampang gading-gading. Luas penampang (cm²) 3 2 2 22 2 1 1 1 2 1 2 3 1 11 13 1 1 1 1 1 1 2 21 22 Gambar 11 Perbandingan luas penampang pada gading-gading.

Secara rinci, data ukuran luas penampang gading-gading disajikan pada Lampiran 3. Adapun pada Gambar 11 disajikan detail kapal-kapal yang memiliki luas penampang yang lebih besar atau lebih kecil dibandingkan standar..3.2 Jarak gading-gading Jarak antara gading-gading satu dengan yang lain diukur dari tengah ke tengah gading-gading. Jarak gading-gading tidak boleh terlalu jauh karena antara gading-gading yang satu saling menguatkan dengan gading-gading yang lainnya. Jarak gading-gading yang diukur disajikan pada Gambar. pengukuran jarak gading-gading yang dibuat oleh pengrajin kapal di PPN Palabuhanratu terhadap kapal yang diteliti berkisar antara 3-cm dengan rata-rata sebesar, cm, sedangkan menetapkan standar jarak gadinggading untuk kapal-kapal yang diteliti dengan kisaran antara 2,3-3, cm dan mempunyai rata-rata sebesar 31,32 cm. Jika dibandingkan dengan standar, pada Gambar terlihat bahwa semua kapal yang diteliti memiliki jarak antar gading-gading yang lebih besar dibandingkan dengan standar. 1 21 22 2 2 1 2 1 1 3 1 1 1 13 11 1 Gambar Grafik radar jarak gading-gading. Perbedaan jarak antar gading-gading kapal yang diteliti dengan standar berkisar antara,-2,2 cm. Secara detail ukuran jarak antar gading-gading kapal yang diteliti dengan standar disajikan pada Gambar 13 dan Lampiran 3.

jarak antar gading-gading (cm) 3 2 1 1 2 3 1 11 13 1 1 1 1 1 1 2 21 22 Gambar 13 Perbandingan jarak antar gading-gading.. Wrang Bagian wrang sering juga disebut sebagai gading dasar, karena wrang berfungsi menyambung gading bagian sisi kanan dan sisi kiri kapal. Wrang terletak di atas lunas luar tepat di atas pertemuan tiap gading di lunas kapal. Ukuran tinggi wrang yang diukur pada penelitian ini disajikan pada Gambar. Tinggi wrang kapal yang diteliti mempunyai kisaran ukuran antara -32 cm dengan rata-rata sebesar 21,3 cm. Jika dibandingkan dengan standar, sebanyak 13,% kapal mempunyai ukuran tinggi wrang yang sesuai dengan standar ukuran tinggi wrang untuk (B/3+D) kapal-kapal yang diteliti (mengacu pada Lampiran ). Grafik radar tinggi wrang kapal-kapal yang diteliti dibandingkan dengan ukuran tinggi wrang yang telah ditetapkan oleh disajikan pada Gambar 1. 1 2 21 22 3 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 13 1 11 Gambar 1 Grafik radar tinggi wrang.

Sebanyak % kapal yang diukur mempunyai ukuran tinggi wrang yang lebih besar dibandingkan ukuran tinggi wrang yang ditetapkan oleh dengan kisaran ukuran antara -1 cm dan sebanyak % kapal yang diukur mempunyai tinggi wrang yang lebih kecil dibandingkan ukuran tinggi wrang yang telah ditetapkan oleh dengan kisaran ukuran antara 2- cm. Perbandingan antara tinggi wrang kapal-kapal yang diteliti dengan disajikan pada Gambar 1. Tinggi (cm) 32 2 2 2 1 1 2 3 1 11 13 1 1 1 1 1 1 2 21 22 Gambar 1 Perbandingan tinggi pada wrang.. Galar Galar merupakan penyambung gading-gading pada tiap sisi kapal dari depan kapal sampai belakang kapal. Terdapat dua galar, yaitu galar balok yang menyambung gading-gading di bagian atas dan galar kim yang menyambung gading-gading di bagian bawah. Galar harus menembus sekat dan galar boleh disambung secara memanjang. Gambar 1 Penampang galar balok, galar kim dan balok geladak.

..1 Galar balok Galar balok merupakan penyambung antar gading dari depan sampai belakang di tiap sisi kapal bagian atas. Galar balok terletak tepat di bawah balok geladak. Gambar penampang galar balok yang diukur disajikan pada Gambar 1. Luas penampang galar balok kapal-kapal yang diteliti berkisar antara - cm² dengan rata-rata sebesar,1 cm 2, sedangkan menurut standar untuk L(B/3+D) kapal-kapal yang diteliti pada bagian luas penampang galar balok berkisar antara,-31, cm² dengan rata-rata sebesar 11,3 cm² dengan nilai deviasi berkisar antara 1-22, cm² (mengacu pada Lampiran ). Grafik radar penampang galar balok kapal-kapal yang diteliti dengan penampang galar balok yang telah ditetapkan oleh disajikan pada Gambar 1. 2 1 1 1 21 22 3 2 1 1 2 3 1 1 1 13 11 1 Gambar 1 Grafik radar penampang galar balok. Dengan demikian, sebanyak,% kapal mempunyai ukuran luas penampang galar balok yang lebih besar dibandingkan standar dengan selisih ukuran 1,22 cm² dan sebanyak,% kapal mempunyai luas penampang galar balok yang lebih kecil dibandingkan ukuran yang telah ditetapkan oleh dengan kisaran selisih ukuran antara 1,-22, cm². Perbandingan antara luas penampang kapal-kapal yang diteliti dengan luas penampang yang telah ditetapkan oleh disajikan pada Gambar 1.

Luas penampang (cm²) 33 3 2 2 21 1 1 3 1 2 3 1 11 13 1 1 1 1 1 1 2 21 22 Gambar 1 Perbandingan luas penampang pada galar balok...2 Galar kim Galar kim merupakan penyambung antar gading di tiap sisi kapal bagian bawah. Galar kim terletak di bawah galar balok tepatnya menempel pada bagian gading-gading yang dilengkungkan. Gambar penampang galar kim yang diukur pada penelitian ini disajikan pada Gambar 1. Luas penampang galar kim kapal-kapal yang diteliti mempunyai kisaran antara - cm² dengan rata-rata sebesar,1 cm 2. Adapun menetapkan ukuran luas penampang untuk kapal-kapal tersebut berkisar antara 2,3-13, cm² dengan rata-rata sebesar 1,2 cm². Jika dibandingkan, antara galar kim pada kapal yang diteliti dengan standar, pada bagian galar kim mempunyai nilai deviasi yang berkisar antara 3,1-, (mengacu pada Lampiran ). Pada Gambar 1 disajikan grafik radar ukuran penampang galar kim berdasarkan hasil penelitian dibandingkan dengan ukuran galar kim yang telah ditetapkan oleh. 1 1 21 22 2 2 1 1 1 1 1 1 1 13 11 3 1 Gambar 1 Grafik radar penampang galar kim.

Adapun secara detail perbedaan ukuran luas penampang galar kim dari hasil penelitian dibandingkan dengan ukuran yang telah ditetapkan oleh disajikan pada Gambar 2. Mengacu pada Gambar 2, terlihat bahwa sebanyak,% kapal yang diukur mempunyai ukuran yang lebih besar dibandingkan standar dengan deviasi 3,1-3, cm² dan sebanyak,1% kapal mempunyai ukuran luas penampang yang lebih kecil dibandingkan ukuran luas penampang standar dengan selisih ukuran berkisar antara 1,-, cm². Luas penampang (cm2) 1 1 2 1 2 3 11113111111222 Gambar 2 Perbandingan luas penampang pada galar kim.. Balok geladak Balok geladak berfungsi untuk menghubungkan antar gading di bagian atas tepatnya di bagian lantai dek kapal. Bagian ini juga merupakan pondasi dari lantai dek sebagai tempat pijakan dari awak kapal untuk melakukan berbagai macam aktivitas. Gambar penampang balok geladak yang diukur disajikan pada Gambar 1. Luas penampang balok geladak kapal mempunyai kisaran antara 2- cm² dengan rata-rata sebesar,1 cm 2. Adapun standar ukuran yang telah ditetapkan berkisar antara 31,-11, cm² dengan rata-rata sebesar,3 cm². Jika dibandingkan antara nilai penampang balok geladak kapal-kapal yang diteliti dengan standar, terdapatnilai deviasi dengan kisaran sebesar 1,2-,1 cm² (mengacu pada Lampiran ). Grafik radar ukuran luas penampang balok geladak kapal-kapal yang diteliti dengan standar disajikan pada Gambar 21. Adapun secara rinci, pada Gambar 22 terlihat bahwa seluruh kapal

mempunyai ukuran luas penampang balok geladak yang lebih besar dibandingkan dengan standar ukuran yang telah ditetapkan dengan selisih ukuran berkisar antara 1,2-,1 cm². 1 1 21 22 2 2 1 1 1 1 3 1 1 1 13 11 1 Gambar 21 Grafik radar penampang balok geladak. Luas penampang (cm²) 1 2 1 2 3 1 11 13 1 1 1 1 1 1 2 21 22 Gambar 22 Perbandingan luas penampang pada balok geladak.. Kulit Luar Kulit luar merupakan bagian yang paling luar dari badan kapal, karena kulit luar mencegah masuknya air ke dalam badan kapal. Kulit luar ditempel pada tiaptiap gading yang akan membujur dari bagian haluan kapal hingga buritan kapal. Kulit luar merupakan bagian yang paling rentan untuk rapuh karena selalu dalam keadaan terendam air. Gambar tebal kulit luar yang diukur disajikan pada Gambar 23.

Gambar 23 Tebal kulit luar. Kulit luar kapal yang diteliti mempunyai kisaran ukuran antara 3- cm dengan rata-rata sebesar 3, cm sedangkan standar ukuran mempunyai kisaran ukuran antara 2,-, cm dengan rata-rata sebesar 3, cm (mengacu pada Lampiran ). Grafik radar yang memperlihatkan perbedaan ukuran tebal kulit luar antara kapal-kapal yang diteliti dengan ukuran standar disajikan pada Gambar 2. 1 1 1 2. 1 2 21 22. 3. 2. 1. 3 1 1 1 13 11 1 Gambar 2 Grafik radar tebal kulit luar. Berdasarkan hasil pengukuran, sebanyak,% kapal sesuai dengan ketentuan ukuran tebal kulit luar yang ditetapkan oleh. Persentase banyaknya kapal dengan ukuran tebal kulit luar yang lebih besar dibandingkan

dengan ketentuan yang ditetapkan oleh sebanyak 3,3% kapal dengan selisih ukuran berkisar antara,2-,2 cm. Persentase banyaknya kapal dengan ukuran tebal kulit luar yang lebih kecil dibandingkan dengan ketentuan yang telah ditetapkan sebanyak,% kapal dengan selisih antara,-1, cm. Adapun secara detail perbedaan ukuran kulit luar dari hasil penelitian dibandingkan dengan ukuran kulit luar yang telah ditetapkan oleh disajikan pada Gambar 2. Tebal (cm) 3 2 1 1 2 3 1 11 13 1 1 1 1 1 1 2 21 22 Gambar 2 Perbandingan tebal kulit luar.. Pondasi Mesin Pondasi mesin sebagai penahan dan tempat untuk meletakkan mesin kapal yang berguna sebagai sumber pendorong utama dari kapal. Ukuran pondasi mesin tergantung dari kapasitas daya mesin. Penampang pondasi mesin yang diukur disajikan pada Gambar 2. Gambar 2 Penampang pondasi mesin.

Luas penampang pondasi mesin pada kapal yang diteliti mempunyai kisaran ukuran antara -2 cm² dengan rata-rata sebesar, cm 2 sedangkan menetapkan ukuran luas penampang pondasi mesin untuk kapal-kapal tersebut antara 2,3-, cm² dengan rata-rata sebesar,3 cm². Jika dibandingkan antara luas penampang pondasi mesi kapal-kapal yang diteliti dengan standar, pada bagian ini mempunyai nilai deviasi berkisar antara 2,33-1,3 cm² (mengacu pada Lampiran ). Grafik radar yang memperlihatkan perbedaan ukuran luas penampang pondasi mesin antara kapal-kapal yang diteliti dengan standar disajikan pada Gambar 2. 2 1 1 1 1 2 21 22 2 3 1 1 1 13 11 1 Gambar 2 Grafik radar luas penampang pondasi mesin. Dengan demikian, sebanyak 1,2% kapal yang diteliti mempunyai ukuran luas penampang pondasi mesin yang lebih besar dibandingkan dengan ketentuan ukuran luas penampang pondasi mesin yang ditetapkan oleh dengan nilai deviasi antara 3,3-1,3 cm². Persentase banyaknya kapal yang mempunyai ukuran luas penampang pondasi mesin lebih kecil dibandingkan dengan ketentuan ukuran yang ditetapkan oleh sebanyak 1,1% kapal dengan selisih ukuran berkisar antara 2,33-2, cm². Secara detail perbedaan ukuran antara kapalkapal yang diteliti dengan data ukuran penampang pondasi mesin yang ditetapkan oleh disajikan pada Gambar 2.

Luas penampang (cm²) 32 2 1 1 2 3 11113111111222 Gambar 2 Perbandingan luas penampang pondasi mesin.. Pagar Pagar merupakan bagian konstruksi yang diletakkan menyambung gadinggading paling atas yang terlihat dari bagian dek, pagar juga merupakan tempat melekatnya sheer. Pagar terletak di bagian sisi kanan dan kiri kapal sampai mengelilingi seluruh bagian atas kapal di atas dek juga berguna sebagai pembatas dan pelindung untuk para awak kapal agar tidak terjatuh saat melakukan aktivitas di atas kapal. Gambar tebal pagar yang diukur disajikan pada Gambar 2. Tebal pagar kapal-kapal yang diukur berkisar antara 2- cm dengan rataratanya sebesar, cm, sedangkan standar ukuran tebal pagar yang ditetapkan oleh untuk kapal-kapal tersebut berkisar antara 2,-,1 cm dengan rata-rata sebesar 3,1 cm. Jika dibandingkan antara tebal pagar kapal-kapal yang diteliti dengan standar, pada bagian tebal pagar didapatkan nilai deviasi sebesar,-,3 cm (mengacu pada Lampiran ). Gambar 2 Tebal pagar.

Dengan demikian, banyaknya kapal yang mempunyai ukuran tebal pagar kapal sesuai dengan ukuran tebal pagar yang telah ditetapkan oleh sebesar,%. Banyaknya kapal yang mempunyai ukuran tebal pagar lebih besar dibandingkan dengan ketentuan yang ditetapkan oleh sebesar,1% dengan selisih ukuran berkisar antara,3-,3 cm. Banyaknya kapal yang mempunyai ukuran tebal pagar lebih kecil dibandingkan dengan ketentuan ukuran tebal pagar yang ditetapkan oleh sebesar 2,2% dengan kisaran selisih ukuran,-, cm. Gambar 3 dan 31 adalah grafik yang memperlihatkan perbedaan ukuran tebal pagar antara kapal-kapal yang diteliti dengan standar ukuran tebal pagar yang ditetapkan oleh.. 22 1 2 21 3 2. 1. 1 2. 1 1 1 1 13 1 11 Gambar 3 Grafik radar tebal pagar. Tebal (cm) 3 2 1 1 2 3 1 11 13 1 1 1 1 1 1 2 21 22 Gambar 31 Perbandingan tebal pagar. Secara umum, ukuran modulus penampang atau ukuran luas penampang dan ukuran lainnya pada kapal-kapal yang diteliti di PPN Palabuhanratu memiliki

perbedaan ukuran dengan ukuran yang ditetapkan oleh. Pengrajin kapal di PPN Palabuhanratu merupakan pengrajin kapal tradisional yang mempunyai patokan ukuran sendiri dalam membuat kapal. Para pengrajin kapal tidak membuat perencanaan pembangunan kapal terlebih dahulu seperti perencanaan daerah pelayaran, muatan yang dapat dimuat, gambar lines plan, general arrangement dan tabel offset kapal. Mereka hanya menetapkan ukuran dimensi kapal yang terdiri dari panjang kapal (L), lebar kapal (B), dan dalam kapal (D). Penentuan ukuran dimensi kapal tersebut, hanyalah berdasarkan kebiasaan para pengrajin setempat. Para pengrajin kapal membuat kapal juga berdasarkan permintaan dari pemesan kapal, akan tetapi para pemesan hanya menentukan panjang kapal atau panjang lunas saja, selebihnya ukuran-ukuran lain diserahkan kepada pengrajin kapal tersebut. Ukuran konstruksi kapal di Indonesia diatur oleh suatu badan resmi yang diberi wewenang oleh pemerintah yaitu. mempunyai ketentuan ukuran konstruksi kapal yang berpedoman dari ketentuan ukuran internasional, nilai-nilai yang ditetapkan dalam lingkup internasional terkadang tidak sesuai untuk diterapkan di Indonesia karena perbedaan letak wilayah dan keadaan kondisi perairan. Berdasarkan kondisi perairan yang ada di Palabuhanratu ukuran kapal yang tidak sepenuhnya sesuai dengan ketentuan ukuran bisa berlayar dan melakukan proses kegiatan penangkapan dengan baik. Menurut para nelayan di Palabuhanratu, kapal yang dibuat oleh para pengrajin kapal di Palabuhanratu terasa lebih nyaman dibandingkan kapal yang dibuat berdasarkan ketentuan. Sekitar tahun 1-an, nelayan-nelayan Palabuhanratu pernah mendapat bantuan dari pemerintah berupa kapal untuk menangkap ikan. tersebut, dibuat dengan mengacu pada standar. Akan tetapi pada akhirnya, nelayan-nelayan Palabuhanratu banyak yang tidak lagi menggunakan kapal tersebut. Dikarenakan kapal tersebut kurang mendukung dalam pengoperasian dan ketidaknyamanan nelayan pada waktu pengoperasian. Berdasarkan pengukuran ke-22 unit kapal yang dibangun oleh pengrajin di PPN Palabuhanratu, dapat diketahui adanya perbedaan ukuran konstruksi bagian kapal antara ketentuan yang ditetapkan oleh dengan ukuran konstruksi bagian kapal yang dibuat oleh pengrajin kapal di PPN Palabuhanratu.

Secara umum ukuran bagian-bagian konstruksi kapal yang telah diukur di PPN Palabuhanratu tidak sesuai dengan ukuran konstruksi kapal yang telah ditetapkan oleh. Ketidaksesuaian tersebut dilihat pada seluruh bagian yang diteliti dan disajikan pada Tabel dan Tabel. Tabel Persentase kuantitas kapal berdasarkan kesesuaian (lunas, linggi, gadinggading, dan wrang) Kriteria Lunas Linggi Gading-gading Haluan Buritan Penampang Jarak Wrang sesuai dengan,%,%,%,%,%,% > dari,% 31,2% 2,3%,2% 1,%,% < dari 1,%,1% 2,2% 22,3%,%,% Tabel Persentase kuantitas kapal berdasarkan kesesuaian (galar, balok geladak, kulit luar, pondasi mesin, dan pagar) Kriteria Balok Galar Kim Balok geladak Kulit luar Pondasi mesin Pagar sesuai dengan,%,%,%,%,%,% > dari,%,% 1,% 3,3% 1,2%,1% < dari,%,1%,%,% 1,1% 2,2% Berdasarkan kriteria ukuran bagian konstruksi kapal yang diukur hanya didapatkan dua kriteria ukuran kapal yang sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan oleh yaitu konstruksi tebal kulit luar dan tebal pagar. Banyaknya kapal pada masing-masing kriteria tersebut yang sesuai hanya sebanyak 1 buah kapal dari 22 buah kapal yang diukur. Berdasarkan hasil wawancara terhadap pengrajin kapal di PPN Palabuhanratu umur teknis kapal yang mereka buat mencapai delapan sampai 1 tahun setelah itu kapal biasanya hanya bersandar di dok pelabuhan. Ukuran konstruksi bagian-bagian kapal di Palabuhanratu yang lebih besar dibandingkan dengan ketentuan menyebabkan konstruksi kapal di Palabuhanratu lebih berat, sehingga diduga kapal-kapal tersebut tidak dapat melaju lebih cepat. Secara umum jika mengacu pada Tabel, terlihat bahwa sebagian besar bagian-bagian konstruksi kapal memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan

dengan standar. Bagian-bagian konstruksi kapal di Palabuhanratu yang umumnya memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan standar adalah wrang, gading-gading, jarak antar gading, balok geladak, dan pagar. Adapun bagian konstruksi yang lebih kecil dibandingkan dengan standar adalah lunas, linggi haluan, galar balok, galar kim dan kulit luar. Ditinjau dari volume kayu yang digunakan untuk masing-masing konstruksi yang diukur tersebut, diduga kapal-kapal di Palabuhanratu memiliki berat yang lebih besar dibandingkan dengan kapal-kapal dengan ukuran yang sama apabila dibangun dengan mengacu pada standar. Dengan demikian, dapat diduga bahwa kapal-kapal tersebut sebenarnya dapat dioperasikan di daerah yang lebih jauh di luar Teluk Palabuhanratu. Apabila kapal-kapal tersebut tetap dioperasikan didaerah penangkapan yang saat ini dilakukan, maka dapat dikatakan bahwa daya tampung kapal tersebut lebih sedikit, karena kapal tersebut telah memiliki bobot yang cukup berat. Beratnya bobot kapal, mengakibatkan mesin yang digunakan harus memiliki kekuatan yang lebih besar lagi. Jika kapal-kapal di Palabuhanratu tersebut dibangun dengan mengacu pada standar, maka dimungkinkan untuk menghasilkan kapal-kapal yang lebih ringan lagi. Jika kapal lebih ringan, diharapkan dapat menampung muatan yang lebih banyak lagi dan menggunakan mesin yang lebih kecil dibandingkan dengan yang saat ini digunakan. Selain itu, penggunaan material kayu untuk pembangunan kapal menjadi lebih sedikit efektif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa semua kapal-kapal di Palabuhanratu yang diukur, memiliki ukuran konstruksi yang tidak sesuai dengan standar ukuran konstruksi yang telah ditetapkan.