BAB 1 PENDAHULUAN. yang sering disebut sebagai faktor-faktor produksi, yang terdiri dari material, mesin,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E.

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

SKEMA SERTIFIKASI BAJA PROFIL H NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. cara langsung menemui bagian PPQC (Production Planning and Quality Control)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. memarkirkan mobilnya di tempat-tempat perparkiran yang cukup sibuk seperti

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah perkembangan hotel Natama Padangsidimpuan Sumatera Utara

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Menggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Ungaran Multi. Engineering, Ungaran". Penelitian tersebut dilakukan di PT.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom

BAB III TEORI PENUNJANG

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO

Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan

AKURASI DAN MACAM ANGGARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pengertian Gaji dan Upah Definisi Menurut Para Ahli Unsur serta Sistem Pengawasan Intern

Modul MM (Material Management)

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. manufaktur bersaing dengan ketat dalam memproduksi barang, konsumen menjadi

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses

BAB 4 ANALISA PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat membutuhkan alat pengukur kemiringan kendaraan terhadap media yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

SKEMA SERTIFIKASI BAJA LEMBARAN, PELAT DAN GULUNGAN CANAI PANAS NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

ANALISA SISTEM PERAWATAN KOMPONEN BEARING BOTTOM ROLLER DAN V BELT MESIN RING FRAME RY-5 PADA DEPARTEMEN SPINNING II A (DI PT DANLIRIS SURAKARTA)

Software Requirement (Persyaratan PL)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Manajemen Proyek. Manajemen

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan yang sangat tinggi antara pelaku industri dalam meraih pasar yang

BAB 3 ANALISA DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN. kepada Factory Manager untuk dikelola dengan baik.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Desain Software. Arna Fariza PENS. Rekayasa Perangkat Lunak. Materi. Apakah desain software itu? Apakah modularisasi itu? Model

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam melakukan kegiatan prduksi, ada berbagai faktr yang harus dikella yang sering disebut sebagai faktr-faktr prduksi, yang terdiri dari material, mesin, manusia, metde, uang dan infrmasi. Dengan demikian, manajemen perasi berkaitan dengan pengellaan faktr-faktr prduksi sedemikian rupa sehingga keluaran yang dihasilkan sesuai dengan permintaan knsumen baik kualitas, harga maupun waktu penyampaiannya. Bila dikaitkan dengan tujuan suatu sistem usaha, maka ukuran kinerja sering diukur dengan keuntungan yang dapat dicapai, tetapi sistem prduksi hanyalah salah satu dari sub sistem yang ada dalam suatu sistem usaha, sehingga untuk mengukur seberapa besar kntribusi sistem perasi di dalam pencapaian keuntungan bukanlah hal yang mudah. Oleh sebab itu untuk mengukur kinerja suatu sistem prduksi diambil ukuran ngks prduksi sebagai tlak ukur seberapa baiknya suatu kegiatan manajemen perasi yang telah dilakukan. Pengellan sistem prduksi akan melibatkan serangkaian prses pengambilan keputusan perasinal, keputusan-keputusan taktikal bahkan keputusan strategis. Secara umum, keputusan-keputusan penting yang dilakukan dalam manajemen prduksi berkaitan dengan prses prduksi (teknlgi, tata letak, aliran prses prduksi), kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan kualitas prduk.

2 Selama bertahun-tahun, prses pengambilan keputusan semata-mata dipandang sebagai suatu seni talenta yang dicapai melalui pengalaman. Akan tetapi, bisnis dan lingkungannya tumbuh kian kmpleks sehingga mengakibatkan prses pengambilan keputusan saat ini menjadi semakin rumit. Ada beberapa alasan mengapa pengambilan keputusan menjadi lebih sulit. Pertama, jumlah alternatif keputusan yang semakin banyak seiring dengan banyaknya data dan infrmasi yang tersedia. Kedua, biaya akibat kesalahan pengambilan keputusan dapat menjadi besar karena besarnya perasi dan rantai reaksi yang terjadi di banyak bagian rganisasi bahkan dengan pihak luar. Ketiga, ada perubahan terus-menerus di dalam lingkungan yang berfluktuasi dan semakin tidak jelas di beberapa elemen yang berpengaruh. Perencanaan penjadwalan prduksi merupakan kegiatan yang bersifat dinamis dalam arti bahwa kegiatan penjadwalan bukanlah kegiatan yang sekali jadi tetapi akan mengalami perubahan tergantung pada pelaksanaan dan kemampuan atau kapasitas yang dimiliki. Walaupun dalam kenyataannya pelaksanaan prses prduksi sering kali tidak sesuai dengan perencanaan prduksi, bukanlah suatu hal yang bijak bila prses perencanaan yang penting itu diabaikan. Sebaliknya, pengendalian secara terus-menerus akan memunculkan suatu ide perencanaan yang semakin mendekati pelaksanaannya. Perusahaan yang menjadi bjek penelitian ini pada awalnya merupakan perusahaan diversifikasi yang terdiri dari PT. Pratama Sungkai Perkasa yang bergerak di bidang kayu dan juga PT. Pratama Plastind Utama yang bergerak di bidang prduksi plastik. PT. Pratama Plastind Utama sendiri baru berperasi dari tahun 2005. Karena terjadi hambatan prduksi pada PT. Pratama Sungkai Perkasa, maka kegiatan prduksi pun diberhentikan pada akhir tahun 2006, sehingga sekarang ini perusahaan hanya

3 menjalankan satu aspek bisnis yaitu PT. Pratama Plastind Utama. Dengan adanya perubahan terhadap lingkungan perusahaan, maka dibutuhkan suatu manajemen perasi yang lebih baik dalam mengendalikan faktr-faktr prduksi. PT Pratama Plastind Utama merupakan perusahaan manufaktur yang memprduksi plastik ply prpilena dengan jumlah varian yang banyak. Secara garis besar, varian prduk plastik yang diprduksi dapat dikelmpk menjadi ply prpilena jenis plat dan ply prpilena jenis gelmbang. Prses perencanaan prduksi yang dilakukan sekarang ini pada PT. Pratama Plastind Utama seringkali berkaitan erat dengan pengambilan keputusan terhadap jenis lini yang akan digunakan, dan jumlah yang akan diprduksi untuk masing-masing varian. Perencanaan menjadi semakin rumit dimana pada prses perencanaan itu sendiri, dibutuhkan kemampuan dari pengambil keputusan dalam menentukan priritas varian prduk yang akan diprduksi. Tren dan perubahan-perubahan yang terjadi terhadap permintaan varian prduk, hampir tidak mungkin bila perencanaan prduksi perusahaan mengandalkan suatu pendekatan cba dan salah. Selama PT. Pratama Plastind Utama berjalan secara mandiri, perusahaan terus-menerus melakukan perubahan terhadap perencanaan prduksi yang dilakukan sekarang ini agar suatu rencana prduksi yang dibuat akan semakin mendekati pryeksi permintaan yang akan terjadi. Pada dasarnya, prses perencanaan prduksi yang terjadi pada PT. Pratama Plastind Utama berkaitan erat dengan berbagai faktr prduksi. Faktr-faktr prduksi inilah yang memicu sulitnya pengambilan keputusan perencanaan prduksi. Salah satu faktr prduksi yang dipertimbangkan yaitu kapasitas prduksi. PT. Pratama Plastind

4 Utama memiliki tiga lini prduksi. Pengambilan keputusan untuk menggunakan masingmasing lini prduksi ini erat hubungannya dengan karakteristik prduk yang akan diprduksi. Karakteristik prduk yang dimaksud berhubungan dengan warna prduk maupun tipe prduk. Karena prses prduksinya yang bersifat kntinu, urutan pemrsesan prduk dengan warna yang berbeda akan mengakibatkan bahan yang terbuang, yang dapat diukur sebagai waste dari prses prduksi. Urutan pemrsesan prduk dengan warna yang berbeda bila tidak dikendalikan akan mengakibatkan ngks prduksi yang sangat besar. Selain itu, pemrsesan tipe prduk erat hubungannya dengan jenis lini yang mampu menanganinya. Priritas prduksi prduk dengan tipe yang berbeda akan memicu terjadinya penggantian lini prduksi yang akan digunakan. Penggantian lini prduksi berkaitan dengan prses set-up suatu lini mesin dan diberhentikannya lini mesin tertentu. Karena lini prduksi pada PT. Pratama Plastind Utama merupakan suatu rangkaian mesin yang dapat bekerja ptimal setelah mencapai suhu tertentu, prses set-up lini mesin yang terjadi membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu dua jam prduksi. Seringnya penggantian lini memicu seringnya terjadi prses peberhentian suatu lini mesin dan set-up lini mesin lainnya. Hal ini akan mengakibatkan meningkatkan penggunaan listrik, yang juga merupakan waste terhadap sumber daya yang dimiliki perusahaan. Selain faktr kapasitas prduksi, faktr prduksi yang dikendalikan dalam pembuatan rencana prduksi di PT. Pratama Plastind Utama adalah jumlah dan jenis varian prduk yang akan diprduksi. PT. Pratama Plastind Utama memiliki banyak varian prduk. Ketika penelitian ini dilakukan, jumlah varian yang aktif diprduksi leh

5 perusahaan mencapai 63 varian prduk. Masing-masing varian prduk ini memperebutkan kapasitas prduksi yang terbatas, jumlah bahan baku yang terbatas yang tersedia di gudang, dan jumlah tenaga kerja yang terbatas pula. Penentuan jumlah dan jenis varian yang akan diprduksi akan semakin rumit bila dikaitkan dengan penentuan varian mana yang akan didahulukan dari varian lainnya. Seringkali pengambilan keputusan seperti ini membutuhkan pihak-pihak yang telah berpengalaman dalam perencanaan prduksi. Pada saat penelitian ini dilakukan, diperlehlah infrmasi bahwa hingga sekarang ini, perusahaan masih secara terus-menerus mempelajari pla permintaan dari kedua distributr perusahaan yang telah menjadi bjek utama penyaluran prduk yang telah diprduksi. Seringkali, jenis dan jumlah prduk yang diprduksi tidak sama dengan jenis dan jumlah prduk diminta leh distributr, sehingga memicu terjadinya biaya back rder. Walaupun hingga sekarang ini, jumlah kmplain yang terjadi sebagai umpan balik ukuran kepuasan distributr terhadap pelayanan yang diberikan perusahan masih jarang terjadi, namun di lingkungan bisnis yang memiliki persaingan semakin ketat ini, sudah sewajarnya perusahaan mengambil kebijakan untuk meminimalkan jumlah dan frekuensi terjadinya back rder, apalagi karakteristik prduksi dari perusahaan adalah perusahaan yang bersifat make t stck. Setelah sekian lama PT. Pratama Plastind Utama berprduksi secara mandiri, diketahui juga bahwa permintaan prduk yang terjadi di luar rencana prduksi sebisa mungkin akan ditangguhkan hingga prses prduksi yang direncanakan selesai. Hal ini ditujukan untuk meminimalkan perubahan-perubahan yang terjadi terhadap rencana prduksi yang telah direncanakan. Namun bila pihak distributr memberikan syarat

6 pengiriman yang tidak dapat ditangguhkan, maka akan dilakukan penyesuaian sedemikian rupa. Penyesuian-penyesuaian yang dilakukan dapat berupa penambahan lini kerja, yang dilakukan bila memungkinkan dilakukan penambahan tenaga kerja, maupun penambahan jam kerja bila tenaga kerja yang ada tidak mampu mensinyalir penyesuaian yang terjadi. Kedua alternatif yang digunakan untuk menutupi back rder yang terjadi tentu saja mengakibatkan peningkatan biaya prduksi, misalnya biaya tenaga kerja lembur. Sulitnya pengambilan keputusan yang berkaitan erat dengan kapasitas prduksi yang ada, jumlah dan jenis varian yang akan diprduksi, dan urutan prduksi masingmasing varian prduk memicu diperlukannya suatu pendukung pengambilan keputusan baik yang memberikan kemudahan dari segi kmputasi maupun pengembangan berbagai alternatif keputusan. Pengaruh teknlgi kmputer terhadap rganisasi dan masyarakat terus meningkat. Makin banyak aspek aktivitas rganisasinal ditandai dengan interaksi dan kperasi antara rang dan mesin. Sistem kmputerisasi saat ini memasuki berbagai area manajerial yang kmpleks, mulai dari desain dan manajemen pabrik tertmatisasi hingga aplikasi metde kecerdasan tiruan. Prses pengambilan keputusan yang terjadi pada PT. Pratama Plastind Utama merupakan suatu prses permasalahan yang semi tersturktur, dimana terdapat kemungkinan pengembangan alternatif-alternatif perencanaan prduksi. Bila prses pengambilan keputusan ini tidak dilakukan dengan bantuan kmputer, maka kegiatan pengambilan keputusan manajerial akan terpaku pada prses kmputasi dan menelantarkan kemampuan analitik dan kemampuan pengembangan berbagai skenari perencanaan prduksi. Oleh karena itu, dibutuhkanlah

suatu teknlgi kmputer yang mampu membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan prduksi. 7 1.2. Perumusan Masalah Prses perencanaan penjadwalan prduksi yang berjalan sekarang ini di PT. Pratama Plastind Utama belum mampu memberikan berbagai alternatif keputusan yang dapat digunakan sebagai pendukung dalam pengambilan keputusan perencanaan prduksi yang final. Padahal, perubahan-perubahan yang terjadi pada tingkat permintaan varian prduk maupun munculnya varian-varian baru membutuhkan suatu perencanaan prduksi yang lebih baik dalam mempryeksikan prbabilitas yang terjadi pada permintaan pasar. Selain itu, PT. Pratama Plastind Utama belum memiliki suatu sistem yang mendukung segala prses yang berhubungan dengan aliran infrmasi. Dimulai dari pencatatan inventri, pencatatan transaksi yang berkaitan dengan penjualan maupun pembelian masih dilakukan secara paper-based. Prses kmputasi dan pencatatan hanya didukung sftware spreadsheet sederhana, yaitu Micrsft Excel. Oleh karena itu, ketika suatu rencana prduksi untuk peride tertentu akan dibuat, dkumen-dkumen akan dikumpulkan dan dibuat dalam frmat tertentu untuk memudahkan pengambilan dan pengumpulan data. Dengan demikian, prses tracking data pun menjadi rumit, dan memperlambat prses pengambilan keputusan.

Beberapa masalah yang dihadapi leh PT. Pratama Plastind Utama adalah sebagai berikut : 8 Prses perencanaan penjadwalan prduksi yang sedang berjalan sekarang ini tidak mampu memberikan berbagai alternatif keputusan perencanaan prduksi. Selain itu, prses perencanaan penjadwalan prduksi yang sedang berjalan sekarang ini juga tidak mampu memberikan perbandingan biaya yang sensitif yang dipengaruhi leh keputusan yang diambil. Prses perencanaan penjadwalan prduksi yang belum terkmputerisasi sering kali mengakibatkan prses perencanaan penjadwalan prduksi hingga perencanaan kebutuhan bahan baku berjalan secara lambat dan tidak terrganisasi secara baik. Masalah-masalah tersebut kemudian akan diterjemahkan ke dalam pertanyaanpertanyaan sebagai berikut : Bagaimana caranya agar prses penjadwalan prduksi yang dirancang mampu memberikan berbagai alternatif keputusan perencanaan prduksi yang mengendalikan sumber daya perusahaan yang terbatas dalam hubungannya dengan biaya yang mungkin terjadi sebagai hasil dari pengambilan keputusan tersebut?

9 Sistem seperti apakah yang dibutuhkan leh PT. Pratama Plastind Utama yang mampu mengrganisir prses perencanaan penjadwalan prduksi hingga perencanaan kebutuhan bahan baku dengan baik, dan memberikan utput baik berupa infrmasi ataupun lapran sebagai masukkan dalam prses pengambilan keputusan perencanaan prduksi? 1.3. Ruang Lingkup Agar penyelesaian masalah dapat lebih terarah pada tujuan penelitian sehingga memberikan manfaat yang diharapkan, maka ruang lingkup penelitian akan dibatasi sebagai berikut : Penelitian dilakukan pada perusahaan PT. Pratama Plastind Utama khususnya pada bagian prduksi plastik ply prpilena. Prduk-prduk yang diikutsertakan dalam penelitian merupakan prdukprduk yang masih aktif diprduksi leh PT. Pratama Plastind Utama pada saat penelitian ini dilakukan. Semua fasilitas penunjang prduksi diasumsikan berada dalam kndisi yang baik sehingga tidak ada kerusakan teknis fasilitas yang dapat mengakibatkan prses prduksi terhambat. Oleh karena itu, waktu perbaikan mesin tidak diperhitungkan.

10 Prses perhitungan sensitifitas biaya terhadap keputusan yang diambil hanya mencakup biaya yang bersifat variabel antar alternatif keputusan, seperti : biaya listrik untuk mesin termasuk biaya listrik untuk prduksi maupun biaya listrik untuk set-up dan prses pencucian warna, biaya back rder, biaya penyimpanan, dan biaya pencucian warna sebagai akibat dari berkurangnya kualitas bahan. Prses perhitungan biaya tidak mengikutsertakan biaya yang sifatnya tetap antar alternatif keputusan, seperti : biaya bahan baku, biaya listrik untuk penerangan, biaya pemeliharaan atau maintenance, dan lain-lain. Prses perencanaan kebutuhan bahan baku yang dilakukan merupakan utput yang dihasilkan leh keputusan perencanaan penjadwalan prduksi yang diambil. Prses perencanaan kebutuhan baku tidak mencakup infrmasi waktu pemesanan bahan baku, dan bagaimana strategi pemesanan bahan baku yang akan dilakukan. Sistem yang dirancang untuk PT. Pratama Plastind Utama hanya mencakup sistem yang dibutuhkan untuk mendukung pengambilan keputusan perencanaan prduksi. Infrmasi yang digunakan sebagai masukkan terhadap sistem yang dibangun misalnya infrmasi stk prduk, dirancang sedemikian rupa hanya bersifat sebagai masukkan bukanlah suatu sistem yang terintergrasi.

11 Sistem pendukung keputusan yang dirancang hanya mencakup kmpnen manajemen mdel, kmpnen manajemen data dan kmpnen manajemen antarmuka. Sistem infrmasi yang diusulkan untuk mendukung pengambilan keputusan hanya berdasarkan pada batasan-batasan yang telah dipertimbangkan pada mdel yang dibangun. 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : Merancang suatu prses perencanaan penjadwalan prduksi bagi PT. Pratama Plastind Utama yang mampu memberikan berbagai alternatif keputusan yang berkaitan dengan pengendalian sumber daya yang ada dalam perusahaan khususnya kapasitas prduksi. Prses perencanaan prduksi yang dirancang juga harus mampu memberikan infrmasi perbandingan biaya yang sensitif terhadap keputusan yang akan diambil. Merancang suatu sistem yang mampu mengrganisir prses perencanaan penjadwalan prduksi hingga perencanaan kebutuhan bahan baku dengan baik, dan memberikan utput baik berupa infrmasi maupun lapran sebagai masukkan dalam prses pengambilan keputusan perencanaan prduksi.

12 Sedangkan manfaat yang dapat diperleh dari hasil penulisan ini adalah: Dengan adanya suatu sistem yang mampu memberikan berbagai alternatif keputusan dalam perencanaan enjadwalan prduksi, maka PT. Pratama Plastind Utama memiliki suatu alat bantu dalam pengambilan keputusan yang lebih bermutu. Selain itu, PT. Pratama Plastind Utama juga mendapatkan gambaran finansial yang dibutuhkan leh pihak prduksi dalam melakukan prses prduksi selama rentang peride tertentu. PT. Pratama Plastind Utama memiliki suatu sistem yang terkmputerisasi yang mampu meningkatkan kecepatan permrsesan infrmasi yang dibutuhkan untuk perencanaan prduksi. Sistem yang dirancang juga mampu meningkatkan aliran infrmasi hasil perencanaan itu secara sinergis antara divisi PPIC dengan karyawan di lantai prduksi. 1.5. Definisi Operasinal Latar Belakang Perusahaan Perusahaan yang menjadi bjek penelitian ini pada awalnya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kayu, yang diberi nama PT. Pratama Sungkai Perkasa. Pada awal tahun 2006, pimpinan dari perusahaan melihat adanya peluang bisnis baru di industri plastik, sehingga sejak juli 2006, perusahaan membuka anak perusahaan yang baru yang diberi nama PT. Pratama Plastind Utama. Kedua perusahaan tersebut berlkasi di jalan Raya Nargng KM 15,6 N. 1474 Limus Nunggal Kecamatan

13 Cileungsi Bgr. Namun dikarenakan bahan baku kayu yang semakin menipis, maka prduksi kayu pun semakin berkurang. Sekitar Desember tahun 2006, perusahaan memutuskan untuk memberhentikan prduksi kayu, dan berknsentrasi penuh untuk perkembangan industri plastik. Plastik yang diprduksi leh PT. Pratama Plastind Utama berupa plastik Ply Prpilena, yaitu plastik yang sekarang ini sering dijadikan sebagai atap kanpi ataupun sekat pintu karena keunggulan yang dimilikinya yaitu sifatnya yang waterprf. Seiring dengan berjalannya waktu kini PT. Pratama Plastind Utama telah mengalami perkembangan baik dari segi jumlah prduksi, varian prduk maupun dari segi prfit yang diperleh leh perusahaan. Sifat prduksi dari PT. Pratama Plastind Utama pada umumnya adalah make t stck. Namun demikian, perusahaan tidak menutup kemungkinan untuk memprduksi prduk sesuai dengan permintaan dari distributr, baik dari segi warna maupun ukuran prduk, dengan syarat prduk dikirim setelah selesai diprduksi. Bila pada prduk prduk yang ready stck, prduk diantar seketika bila stk tersedia dan telah mencapai kuantitas pengiriman prduk minimum yang telah ditetapkan perusahaan. Struktur Organisasi Struktur rganisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kinerja perusahaan untuk mencapai tujuan melalui kerja sama dan hubungan antar bagian rganisasi. Struktur rganisasi yang diterapkan PT. Pratama Plastind Utama adalah struktur rganisasi fungsinal, dimana rganisasi dibagi ke dalam unit-unit

14 (divisi) berdasarkan area fungsinya masing-masing. Pengambilan keputusan pada umumnya diserahkan pada atasan atau manajer tingkat tinggi, terutama keputusan strategis yang berpengaruh besar terhadap kelangsungan perusahaan akan diserahkan pada direktur. Struktur rganisasi PT. Pratama Plastind Utama dapat dilihat pada gambar 1.1 di bawah ini. Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Pratama Plastind Utama berikut : Tugas dan tanggung jawab dari masing masing jabatan tersebut adalah sebagai 1. Direktur atau Pimpinan Perusahaan Perusahaan dipimpin leh serang direktur yang sekaligus pemilik saham terbesar dan pemegang wewenang tertinggi dari PT. Pratama Plastind Utama.

15 Tugas dan tanggung jawabnya meliputi: Merumuskan tujuan dan kebijakan perusahaan. Merupakan pimpinan tertinggi yang menyetujui, mengubah, dan mengendalikan merek, tipe dan jenis prduk yang akan beredar di pasaran. Merupakan pihak yang melakukan negsiasi dan menjalin hubungan yang harmnis dengan distributr. Menyusun rencana kerja tahunan dan memimpin rapat secara berkala. 2. Wakil Direktur Wakil Direktur merupakan pemimpin kedua tertinggi setelah psisi direktur, yang juga merupakan pemilik saham perusahaan. Tugas dan tanggung jawabnya meliputi: Menjalankan tugas luar kta ataupun luar negeri, pada umumnya untuk meninjau perkembangan teknlgi yang digunakan dalam industri plastik. Menjalankan tugas dan tanggung jawab direktur bila berhalangan. 3. Human Resurce Department Human Resurce Department dipimpin leh serang manajer HRD yang memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: Mengurus perekrutan dan pemberhentiaan tenaga kerja di perusahaan, kmpensasi yang akan diterima setiap karyawan, mengurus cuti kerja dan

tunjangan bagi karyawan serta mengkrdinasi semua karyawan yang ada di dalam perusahaan. 16 Mengatur pergantian shift karyawan dan mengurus penggajian karyawan. Selain staf HRD, terdapat dua subdivisi pada Human Resurce Department, yaitu: Security Security bertanggung jawab dalam hal keamanan di perusahaan. Ia juga bertanggung jawab dalam menjaga situasi dan kndisi perusahaan tetap aman, baik dari pihak internal maupun ekternal. Security juga mengawasi rang yang akan masuk ke dalam pabrik. Ia wajib menanyakan keperluan pengunjung dan mencckkannya dengan menghubungi bagian yang akan dikunjungi. Kebersihan Kebersihan bertanggung jawab dalam hal kebersihan dan kenyamanan dari dapur, kantr hingga lantai prdusi. 4. Divisi Pembelian Melakukan perencanaan dan pembelian bahan baku sesuai dengan permintaan dari bagian prduksi, serta penentuan tanggal penerimaan barang. Menyeleksi supplier yang terbaik untuk mengusahakan harga bahan baku termurah dengan kualitas terbaik. Bertanggung jawab dalam kualitas dari bahan baku.

17 5. Divisi Prduksi Divisi prduksi dipimpin leh kepala bagian prduksi yang bertugas untuk menganalisa prduktivitas dari perusahaan bersama-sama dengan manajer keuangan. Divisi Prduksi dibagi menjadi 4 subdivisi prduksi yaitu : Quality Cntrl Subdivisi ini bertanggung jawab atas permeriksaan terhadap kualitas utput prses prduksi serta melakukan pencatatan jumlah cacat serta penyebab terjadinya cacat pada prduk. PPIC Subdivisi ini akan bertanggung jawab untuk melakukan prduksi sesuai dengan rencana prduksi yang telah dibuat leh manajer prduksi. Maintenance Subdivisi ini bertanggung jawab terhadap usaha pemeliharaan aktiva tetap perusahaan, antara lain: perawatan mesin-mesin prduksi, pemeliharaan gedung, dan lain sebagainya.

18 Gudang Sub divisi ini memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: Mengatur dan melakukan pengawasan terhadap penyimpanan dan pengeluaran barang yang ada dan akan disimpan dalam gudang serta mencatat lapran dan penyediaan data-data yang diperlukan. Mengawasi persediaan bahan baku dan barang jadi yang ada di gudang. Menerima dan mengeluarkan bahan baku dan barang jadi berdasarkan prsedur yang berlaku. 6. Divisi Penjualan Terdiri dari staf penjualan yang dipimpin leh manajer penjualan, yang bertanggung jawab terhadap tercapainya target penjualan yang telah ditetapkan. 7. Divisi Administrasi dan Keuangan Divisi Administrasi dan Keuangan dipimpin leh Manajer Keuangan. Tugas dan tanggung jawab divisi administrasi dan keuangan meliputi: Mendkumentasikan transaksi-transaksi yang terjadi dalam prses bisnis perusahaan. Membuat mem sebagai aliran infrmasi dari kantr ke lantai prduksi. Membuat lapran yang berkaitan dengan aliran keluar-masuk uang pada kas perusahaan. Melakukan krdinasi dengan bagian gudang maupun bagian penjualan. Mengurus perpajakkan perusahaan.

19 Mengatur pengadaan dan penggunaan dana untuk perasi perusahaan, merencanakan anggaran pengeluaran rutin dan mengendalikan pengeluaran biaya. Sistem Kerja Jumlah tenaga kerja perusahaan PT. Pratama Plastind Utama tercatat hingga agustus 2007 adalah berjumlah 56 rang dengan pembagian 36 rang karyawan yang bekerja di pabrik dan 20 rang karyawan yang bekerja di kantr. 1. Karyawan Kantr Karyawan kantr bekerja dari hari Senin hingga Jumat, sedangkan Sabtu, Minggu dan Hari libur diliburkan. Hari Senin hingga Kamis dan Sabtu Kerja Aktif : Jam 08.00 17.00 Istirahat : Jam 12.00 13.00 Hari Jumat Kerja Aktif : Jam 08.00 17.00 Istirahat : Jam 11.30 13.30 2. Karyawan Pabrik Untuk karyawan pabrik, terbagi dalam tiga shift kerja, dan masing-masing shift kerja berlangsung selama 8 jam kerja dengan 1 jam istirahat termasuk di dalamnya. PT. Pratama Plastind Utama mengambil kebijakan untuk melakukan prduksi

20 selama 24 jam dari segi pertimbangan prduktivitas karena masing-masing lini mesin membutuhkan 2 jam kerja sehingga siap untuk berprduksi. Shift 1 Kerja aktif : 08.00 16.00 Istirahat : 11.00 12.00 Shift 2 Kerja aktif : 16.00 24.00 Istirahat : 19.00 20.00 Shift 3 Kerja aktif : 24.00 08.00 Istirahat : 02.00 03.00 Prses Prduksi Seperti yang diuraikan di atas, PT. Pratama Plastind Utama menghasilkan banyak varian plastik Ply Prpilena dimana semua prduk tersebut memiliki bahan dasar yang sama yaitu Ply Prpilena. Varian prduk dibedakan berdasarkan warna, ukuran dan tipe prduk. Varian-varian prduk ini diprduksi dengan mengunakan lini prduksi yang sifatnya kntinu. PT. Pratama Plastind Utama memiliki tiga lini prduksi yang mana masing-masing lini prduksi tersebut merupakan serangkaian mesin berbeda fungsi yang dirakit sedemikian rupa untuk mendukung prses prduksi. Hasil Prduksi dari lini prduksi ini kemudian akan didinginkan, dikeringkan dan dikemas.

21 Ketiga lini prduksi yang dimiliki leh PT. Pratama Plastind Utama pada umumnya dapat digunakan untuk memprduksi semua varian prduk. Namun, perusahaan memiliki kebijakan dalam menggunakan lini prduksi ini, yaitu: Lini prduksi mesin I, difkuskan untuk memprduksi semua varian prduk plastik ply prpilena kecuali tipe mtif. Lini prduksi mesin II, memiliki kekhususan yang tidak dimiliki mesin lainnya yaitu hanya di lini prduksi II inilah dapat dilakukan prduksi varian prduk tipe gelmbang jumb. Lini prduksi mesin III, menggunakan mesin dengan teknlgi terbaru yang lebih kmpleks dalam pengperasiannya difkuskan untuk memprduksi ply prpilena tipe plat mtif batik yang merupakan salah satu kebijakan strategis perusahaan dalam berinvasi untuk mengembangkan jenis prduk baru di pasaran. Prses prduksi Ply Prpilena tipe gelmbang maupun plat pada umumnya identik, yang membedakannya hanya pada prses pencetakan, dimana pada tipe gelmbang, mal pencetak gelmbang akan dirapatkan, sedangkan pada tipe plat akan direnggangkan. Selain itu prses pencetakkan berbagai mtif Ply Prpilena tipe plat hanya ditentukan leh jenis rl yang digunakan pada prses perataan. Pada umumnya, lini prduksi melakukan prduksi secara kntinu selama 24 jam. Hal ini dilakukan berdasarkan sifat plastik yang mudah mengeras bila terkena suhu ruangan, bila mesin dihentikan ataupun dikarenakan pemadaman listrik atau ketidakstabilan daya listrik, akan mengakibatkan prses pemanasan ulang mesin yang

rata-rata membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Oleh karena itu, setiap pertukaran spesifikasi bentuk dan warna prduk dilakukan secara kntinu tanpa mematikan mesin. 22 Prses prduksi plastik ply prpilena dimulai dari pemindahan bahan baku ply prpilena dan campuran dari gudang bahan baku ke ruangan penakaran atau penimbangan yang berada di salah satu sisi lantai prduksi. Adapun tahapan-tahapan dalam prses prduksi plastic ply prpilena akan dijabarkan sebagai berikut. Prses penakaran atau prses penimbangan bahan baku Prses ini dimulai dengan penakaran bahan baku plastik sesuai dengan prprsi standar massa yang telah ditentukan perusahaan di dalam sebuah karung yang diletakkan diatas sebuah timbangan, yang kemudian dilakukan pengadukan secara manual agar merata. Setelah itu, campuran bahan baku ini akan dipindahkan ke space di dekat mesin mixing. Prses pencampuran atau mixing Campuran bahan baku kemudian di tuangkan ke dalam mesin mixing melalui crng diatasnya untuk dilakukan pengadukan yang lebih merata. mixing ini terintegrasi dengan mesin extuder. Prses Peleburan Campuran bahan yang telah di-mixing secara lebih merata secara perlahan-lahan akan masuk ke dalam screw bersuhu tinggi, sekitar 220 240 C, yang berputar sekaligus menekan bahan sehingga melebur dan bercampur sempurna. Prses

penekanan ini akan menyebabkan bahan keluar melalui sebuah dies extrusi yang berbentuk T, yang biasanya dikenal dengan sebutan T-dies. 23 Prses perataan atau pengaturan ketebalan Hasil utput dari prses extrusi kemudian akan dilanjutkan pada batangan rl yang disusun sedemikian rupa. Lelehan plastik akan melalui batangan rl ini dan diratakan dan diatur ketebalannya. Suhu pada batangan-batangan rl ini dijaga kestabilannya, sekitar 60 C, dengan memmpakan atau mengalirkan air ke dalam ruangan di dalam batangan rl secara kntinu. Hal ini selain bertujuan untuk mencegah cacat prduk akibat pemanasan yang berlebihan pada batangan, juga berfungsi untuk mendinginkan bahan campuran plastik agar tidak mengalami perubahan bentuk karena sifat plastisnya. Batangan-batangan rl yang ada pada prses perataan ini menentukan jenis mtif plat yang dihasilkan. Prses pemanasan Prses pemanasan hanya dilakukan bila tipe plastik yang diprduksi berupa gelmbang. Prses pemanasana menggunakan mesin ven yang mencapai suhu sekitar 175 C ini bertujuan untuk mempermudah pembentukan gelmbang pada mesin pencetak gelmbang. Bila tipe plastik yang diprduksi berupa plat, maka lembaran plastik hanya akan melewati mesin ini tanpa dilakukan pemanasan. Prses pencetakkan gelmbang Sama seperti prses pemanasan, prses pencetakan gelmbang juga hanya dilakukan bila ingin memprduksi plastik Ply Prpilena tipe gelmbang. Prses

24 pencetakan gelmbang menggunakan batangan-batangan rl mal pencetak gelmbang sesuai dengan bentuk dan spesifikasi yang diinginkan. Lembaran lunak plastik berbentuk plat yang berasal dari prses pemanasan dilewatkan ke dalam sela diantara dua buah mal pencetak gelmbang yang berputar dan disusun secara berurutan hingga menghasilkan bentuk gelmbang yang diinginkan. Sama seperti prses pemanasan, Bila tipe plastik yang diprduksi berupa plat, maka lembaran plastik hanya akan melewati mesin ini tanpa dilakukan prses pencetakkan. Prses penentuan ukuran lebar Pada prses penentuan ukuran lebar dilakukan prses inspeksi lebar prduk melalui pemtngan kedua sisi prduk dengan menggunakan pisau ptng yang telah diatur jaraknya sesuai dengan spesifikasi lebar yeng telah ditentukan untuk masing-masing prduk. Pemtngan sisi ini juga bertujuan untuk membuang sisi prduk yang tidak rata dikarenakan prses extrusi sebelumnya. Scrap hasil pemtngan akan digulung leh sebuah mesin penggulung scrap, yang kemudian akan dilakukan penglahan kembali sebagai bahan baku tambahan prduksi berikutnya. Prses penarikan Dalam prses prduksi plastik ply prpilena, salah satu tahap yang paling penting agar prduksi dapat berjalan lancar adalah prses penarikan lembaran plastik. Setting kecepatan dalam prses penarikan tipe yang tidak tepat akan mengakibatkan lembaran plastik yang masih lunak mengalami perubahan bentuk, misalnya melengkung - bila prses penarikan terlalu lambat, atau mengalami degradasi ketebalan atau bahkan patah bila prses penarikan terlalu cepat. Selain itu, bila

25 prses penarikan mengalami masalah atau tersendat-sendat dapat menyebabkan prduk hasil prduksi mengeriting atau bergelmbang. Oleh karena itu, diperlukan pengesetan kecepatan tarik yang teliti untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan diatas. Prses penarikan dilakukan dengan memutar dua buah rl penarik pada mesin penarik. Prses pemtngan Untuk mendapatkan panjang prduk sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan perusahaan, maka dilakukan pemtngan prduk hasil prduksi sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Pada plastik tipe gelmbang, prses pemtngan dilakukan dengan mesin ptng yang dilengkapi mata pisau ptng. Sedangkan pada plastik tipe plat, prses pemtngan dilakukan secara manual leh serang karyawan dengan bantuan pisau cutter dan mal penggaris, bila jumlah plastik plat yang digulung telah mencapai jumlah panjang yang diinginkan ataupun bila terjadi cacat. Prses inspeksi prduk akhir Setiap prduk akhir hasil prduksi harus melalui prses inspeksi yang dilakukan leh karyawan secara manual untuk memastikan prduk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi standar kualitas yang telah ditentukan. Prduk-prduk cacat yang tidak sesuai dengan spesifikasi akan disisihkan, sehingga hanya prduk yang benarbenar memenuhi standar kualitas yang layak dipasarkan.

26 Prses penggulungan Prses penggulungan prduk PP berbentuk plat ke dalam satuan rl dengan panjang 40 m, atau 50 m, tergantung standar spesifikasi perusahaan, dilakukan dengan bantuan mesin penggulung yang digerakkan dengan sebuah mtr kecil. Prses penimbangan prduk akhir Setelah melalui prses inspeksi secara manual melalui pemeriksaan prduk melalu tampilan, dimensi lebar, dan panjang. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan massa prduk dengan menggunakan timbangan apakah memenuhi standar massa yang telah ditentukan, baru kemudian dilakukan prses pengepakan. Prses penimbangan ini hanya dilakukan pada prduk berbentuk plat yang digulung sesuai dengan ukuran panjang yang telah ditentukan, misalnya 40 m, atau 50 m. Prses pendinginan Sebelum dikemas, plastik hasil prduksi harus didinginkan terlebih dahulu. Prses pendinginan ini dilakukan pada prduk ply prpilena berbentuk gelmbang untuk mendinginkan prduk agar tidak mengalami perubahan bentuk dan ukuran akibat kemungkinan terjadinya pemuaian, karena suhu prduk yang masih hangat kira-kira 38 C

27 Prses pengeringan Prses pengeringan ini dilakukan merupakan upaya untuk mengeringkan plastik tipe gelmbang yang telah dicelupkan ke dalam air, dilakukan dengan cara ditiriskan. Setelah didiinginkan di dalam air selama kurang lebih 3 menit, prduk plastik berbentuk gelmbang akan diangkat dan di tiriskan pada meja tiris yang terletak di salah satu sisi atas bak air untuk prses pengeringan. Prses penirisan akan memakan waktu seharian untuk memastikan bahwa prduk benar-benar telah kering. Prses pengemasan atau packaging Setelah didiinginkan di dalam air selama kurang lebih 3 menit, prduk plastik berbentuk gelmbang akan diangkat dan ditiriskan pada meja tiris yang terletak di salah satu sisi atas bak air untuk prses pengeringan. Selain prses-prses prduksi inti diatas, juga terdapat prses pendukung untuk menunjang prses daur ulang scrap hasil pemtngan dan prduk defect hasil prduksi menjadi bahan baku tambahan sehingga dapat membantu menghemat biaya bahan. Prses pendaur-ualangan scrap dan prduk dilakukan dengan bantuan mesin crusher, yang akan memtng dan menghancurkan lembaran prduk defect dan scrap hasil pemtngan menjadi ptngan-ptngan kecil, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan prses berikutnya.

28 Dengan kata lain, perusahaan tidak menghasilkan waste karena semua scrap hasil prduksi sebelumnya dapat di daur ulang kembali. Kegiatan material handling dari gudang penyimpanan bahan baku ke lantai prduksi atau dari lantai prduksi ke gudang penyimpanan prduk jadi dilakukan secara manual dengan bantuan trlly. Berikut ini akan ditampilkan diagram aliran yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana prses prduksi terjadi pada prduk-prduk yang diprduksi leh PT. Pratama Plastind Utama.

29 DIAGRAM ALIRAN PEKERJAAN : ALIRAN POLY PROPILENA TIPE GELOMBANG JUMBO DIPETAKAN OLEH : LILY VIANTY TANGGAL DIPETAKAN: 10 JANUARI 2008 X SEKARANG USULAN Gudang Bahan Baku 2 2 1 1 1 Mixer Timbangan Extruder 2 3 Rller 4 Oven 5 Ms. Cetak Gelmbang 6 LINI SATU Pisau Pemtng Sisi 7 LINI TIGA GUDANG BARANG JADI DAN RUANG Penarik 8 PENGEPAKKAN Bak Air Ptng 9 10 3 Meja Inspeksi 1 Ms Penggulung 4 11 5 12 Meja Tiris Timbangan Gambar 1.2 Diagram Aliran Prduk Ply Prpilena Tipe Gelmbang Jumb

30 DIAGRAM ALIRAN PEKERJAAN : ALIRAN POLY PROPILENA TIPE GELOMBANG DIPETAKAN OLEH : LILY VIANTY TANGGAL DIPETAKAN: 10 JANUARI 2008 X SEKARANG USULAN Gudang Bahan Baku 2 2 1 1 1 Mixer Timbangan Extruder 2 3 Rller 4 Oven 5 Ms. Cetak Gelmbang 6 Pisau Pemtng Sisi 7 LINI DUA LINI TIGA GUDANG BARANG JADI DAN RUANG Penarik 8 PENGEPAKKAN Ptng 9 Bak Air Meja Inspeksi 1 3 10 Ms Penggulung 4 Meja Tiris Timbangan 11 5 12 Gambar 1.3 Diagram Aliran Prduk Ply Prpilena Tipe Gelmbang

31 DIAGRAM ALIRAN PEKERJAAN : ALIRAN POLY PROPILENA TIPE PLAT POLOS DIPETAKAN OLEH : LILY VIANTY TANGGAL DIPETAKAN: 10 JANUARI 2008 X SEKARANG USULAN Gudang Bahan Baku 2 2 1 1 1 Mixer Timbangan Extruder 2 3 Rller 4 Oven Ms. Cetak Gelmbang LINI SATU Pisau Pemtng Sisi 5 LINI TIGA GUDANG BARANG JADI DAN RUANG Penarik PENGEPAKKAN Bak Air Ptng 6 Meja Tiris Meja Inspeksi Ms. Gulung Timbangan 1 7 3 8 4 9 Gambar 1.4 Diagram Aliran Prduk Ply Prpilena Tipe Plat Pls

32 DIAGRAM ALIRAN PEKERJAAN : ALIRAN POLY PROPILENA TIPE PLAT MOTIF DIPETAKAN OLEH : LILY VIANTY TANGGAL DIPETAKAN: 10 JANUARI 2008 X SEKARANG USULAN Gudang Bahan Baku Mixer 2 1 1 1 2 Timbangan Extruder 2 3 Rller 4 Oven LINI LINI Ms. Cetak Gelmbang LINI SATU SATU DUA Pisau Pemtng Sisi 5 GUDANG BARANG JADI DAN RUANG Penarik PENGEPAKKAN Bak Air Ptng 6 Meja Inspeksi 1 Ms. Gulung 7 Meja Tiris Timbangan 3 8 4 9 Gambar 1.5 Diagram Aliran Prduk Ply Prpilena Tipe Plat Mtif