Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

DAFTAR ISI BAB III ISU-ISU STRATEGIS.

BAB II RENCANA STRATEGIS

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

URAIAN sebelum perubahan

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A )

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi WaÇa / Tuhan Yang

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) Kecamatan Mantup

RENCANA KINERJA TAHUNAN

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2011

BAB II BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA MEDAN. Pelayanan prima dituangkan pada visi dan misi nasional Indonesia,

RENCANA KERJA (RENJA)

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

RENCANA SRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II PROGRAM KERJA

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

Pemerintah Kota Palembang. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

PENGANTAR. Soreang, Januari 2015 KEPALA BAGIAN UMUM. DIAN WARDIANA, S.IP, M.Si, MP Pembina NIP

MATRIK RENCANA OPERASIONAL KEGIATAN TAHUNAN KECAMATAN NGANTANG TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

Transkripsi:

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA PRABUMULIH IZIN gangguann (HO) Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN TANDA DAFTAR PERUSAHAAN SSUURATT IZII INN TTEEMPPATT UUSSAHHA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI I PEMERINTAH TAHUN 2015

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Prabumulih Tahun 2015 dapat diselesaikan. Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya yang dipercayakan kepada BPMPTSP Kota Prabumulih dalam mengelola Perizinan Daerah berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) BPMPTSP Kota Prabumulih Tahun 2013-2018. Dengan telah tersusunnya LAKIP BPMPTSP Kota Prabumulih tahun 2015 ini, maka kami menyampaikan terima kasih kepada narasumber yang telah banyak membantu hingga terselesainya penyusunan LAKIP ini. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada pelaksana kegiatan yang bekerja secara maksimal dalam melaksanakan kegiatan selama tahun 2015. Penyusunan LAKIP BPMPTSP ini telah diupayakan sebaik mungkin, walaupun demikian LAKIP BPMPTSP Kota Prabumulih tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan sehubungan dengan kendala-kendala yang dihadapi. Namun demikian BPMPTSP Kota Prabumulih telah mengupayakan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut melalui koordinasi dengan pelaksana kegiatan. Semoga LAKIP BPMPTSP Kota Prabumulih ini telah dapat mencerminkan kinerja BPMPTSP Kota Prabumulih Tahun 2015. Prabumulih, Februari 2016 Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu pintu Kota Prabumulih Rozali, S. Sos, M. Si Pembina TK I NIP. 19650821 11986 03 1006

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN. I - 1 1.1. Latar Belakang... I - 1 1.2 Maksud dan Tujuan I - 2 1.3 Data Organisasi I - 3 1.3.1. Struktur Organisasi... I - 3 1.3.2. Tugas dan Fungsi Pokok Struktur Organisasi... I - 3 1.4 Sistematika Penulisan... I - 7 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... II - 1 2.1 Pengertian Perencanaan Strategis... II - 1 2.2 Rencana Strategis BPMPTSP Kota Prabumulih.. II - 1 A. Visi... II - 2 B. Misi... II - 3 2.3 Tujuan, Sasaran Strategis, Strategi Kebijakkan dan Indikator Kinerja Utama...... i ii iv hal. II - 5 2.3.1 Tujuan... II - 5 2.3.2 Sasaran Strategis... II - 6 2.3.3 Strategi Kebijakkan... II - 6 2.3.4 Indikator Kinerja Utama... II - 8 2.4 Rencana Kinerja...... II - 9 2.4.1 Pengertian Perencanaan Kinerja... II - 9 2.4.2 Penetapan Kinerja Tahun 2015... II - 10 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... III - 1 3.1 Evaluasi Kinerja....... III - 2 3.1.1 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2015..... III - 3 3.1.2 Analisis Capaian Kinerja... III - 6 3.1.3 Evaluasi Pencapaian Kinerja... III - 9 3.2 Akuntabilitas Keuangan... III - 10 3.2.1 Keuangan... III - 10 3.2.2 Anggaran Tahun 2015... III - 10 3.2.3 Pengeluaran... III - 11 3.2.4 Analisis dan Evaluasi Keuangan... III - 13 3.3 Sarana dan Prasarana Pendukung III - 13 3.3.1 Sumber Daya Manusia... III - 13 3.3.2 Sarana dan Prasarana... III - 15 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 ii

BAB IV PENUTUP... IV-1 4.1 Pengukuran Kinerja IV -1 4.2 Upaya Pemecahan Masalah IV - 2 LAMPIRAN Lampiran 1 Struktur Organisasi BPMPTSP Tahun 2015 Lampiran 2 Indikator Kinerja Utama BPMPTSP Periode Tahun 2013-2018 Lampiran 3 Rencana Kinerja Tahunan 2015 Lampiran 4 Penetapan Kinerja Tahun 2015 Lampiran 5 Rencana Strategis BPMPTSP Tahun 2013-2018 Lampiran 6 Indikator Kinerja Utama BPMPTSP Tahun 2015 Lampiran 7 Formulir Perjanjian Kinerja BPMPTSP Tahun 2015 Lampiran 8 Rencana Kinerja Tahunan BPMPTSP Tahun 2015 Lampiran 9 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Perubahan BPMPTSP Tahun 2015 Lampiran 10 Formulir Perjanjian Kinerja Perubahan BPMPTSP Tahun 2015 Lampiran 11 Pengukuran Kinerja (Fisik) BPMPTSP Tahun 2015 Lampiran 12 Pengukuran Kinerja (Keuangan) BPMPTSP Tahun 2015 Lampiran 13 Evaluasi Kinerja BPMPTSP Tahun 2015 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 iii

DAFTAR TABEL TABEL III. 1. TABEL III. 2. TABEL III. 3. TABEL III. 4. TABEL III. 5. TABEL III. 6. TABEL III. 7. TABEL III. 8. TABEL III. 9. TABEL III. 10. TABEL III. 11. TABEL III. 12. TABEL III. 13. TABEL III. 14. TABEL III. 15. TABEL III. 16. TABEL III. 17. TABEL III. 18. TABEL III. 19. TABEL III. 20. TABEL III. 21. TABEL III. 22. TABEL III. 23. Tabel Kinerja BPMPTSP Kota Prabumulih.. Perbandingan Pelayanan Administrasi Perizinan Dahulu dan Sekarang ( Sejak Menjadi BPMPTSP ). Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran pada Tujuan 1..Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran pada Tujuan 2. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran pada Tujuan 3.. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran pada Tujuan 4.. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran pada Tujuan 5.... Analisis Capaian Kinerja Sasaran 1. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 2. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 3.. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 4. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 5. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 6. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 7. Anggaran dan Realisasi Belanja pada BPMPTSP Program/ Kegiatan BPMPTSP Tahun 2015 Perbandingan Realisasi Keuangan Tahun 2014 dan 2015 Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Pegawai Yang Telah Mengikuti Pelatihan Penjenjangan Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan Tahun 2015. Jumlah Pegawai Yang Menduduki Eselon dan Staf Tahun 2015 Pegawai Tidak Tetap/ Honor Berdasarkan Tingkat Pendidikan.. Jumlah Aset Tetap BPMPTSP Per 31 Desember 2015.. III- 1 III- 2 III- 3 III- 4 III- 4 III- 5 III- 5 III- 7 III- 7 III- 7 III- 8 III- 8 III- 8 III- 9 III- 10 III- 11 III- 13 III- 13 III- 14 III- 14 III- 14 III- 15 III- 15 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Prabumulih Tahun 2015, merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Prabumulih sebagai salah satu penyelenggara Pemerintahan Kota Prabumulih dalam kerangka integrasi perwujudan Visi & Misi Kota Prabumulih. Laporan Akuntabilitas Kinerja merupakan instrumen dan metode pertanggungjawaban pemerintah yang pada intinya mengungkapkan target perencanaan, pelaksanaan, dan pengukuran kinerja serta evaluasi dan analisa atas capaian kinerja hasil pelaksanaan tahun sebelumnya. Laporan Akuntabilitas Kinerja menjelaskan faktor-faktor keberhasilan atau kegagalan atas capaian realisasi target kinerja organisasi melalui pengelolaan sumber daya yang berbasis kinerja sebagai bagian dari pemenuhan kewajiban dalam persfektif transparansi dan akuntabilitas. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Prabumulih Tahun 2015 ditetapkan dan mengacu pada ketentuan dan peraturan perundangan, sebagai berikut : 1. TAP MPR Nomor X/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2004 Tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; 7. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 9. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota Prabumulih; Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 I - 1

10. Peraturan Daerah Kota Prabumulih Nomor 02 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Prabumulih Tahun 2005 2025; 11. Peraturan Walikota Prabumulih Nomor 16 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Prabumulih Tahun 2008 2013; 12. Peraturan Walikota Prabumulih Nomor 17 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kota Prabumulih. 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Prabumulih Tahun 2015, dimaksudkan untuk : 1. Sebagai salah satu pelaksanaan kewajiban setiap SKPD pada Pemerintah sesuai amanat peraturan perundang-undangan, serta penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel, bersih, dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. 2. Memberikan gambaran dan informasi tentang pelaksanaan program dan kegiatan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Prabumulih selama Tahun 2015, dalam rangka mewujudkan implementasi sistem pengendalian manajemen sektor publik secara selaras dan mendorong terwujudnya Kota Prabumulih PRIMA Sementara tujuan dari Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Prabumulih Tahun 2015, untuk : 1. Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi, menjadikan LAKIP Tahun 2015 sebagai sarana pertanggungjawaban Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Prabumulih atas capaian kinerja yang berhasil diperoleh selama Tahun 2015. Esensi capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sejauhmana Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis telah dicapai selama Tahun 2015. 2. Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi, menjadikan LAKIP Tahun 2015 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Prabumulih sebagai upaya-upaya perbaikan kinerja dimasa datang. Untuk setiap celah kinerja yang ditemukan, Manajemen Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Prabumulih dapat merumuskan strategi pemecahan masalahnya sehingga capaian kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Prabumulih dapat ditingkatkan secara berkelanjutan (Suistanable). Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 I - 2

1.3. DATA ORGANISASI 1.3.1 Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Prabumulih Nomor 61Tahun 20126tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu merupakan unsur penyelenggara pelayanan di bidang penanaman modal dan. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan dalam menyelenggarakan pelayanan di bidang penanaman modal dan. Susunan organisasi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, terdiri dari : 1. Kepala Badan; 2. Sekretariat, membawahkan; 1. Subbagian Keuangan 2. Subbagian Program dan Pelaporan 3. Subbagian Umum dan Kepegawaian 3. Bidang Penanaman Modal dan Promosi, membawahkan; 1. Subbidang Promosi Pengembangan dan Kerjasama 2. Subbidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal 4. Bidang Pelayanan Perizinan, membawahkan; 1. Subbidang Pelayanan Perizinan 2. Subbidang Pelayanan Non Perizinan 5. Bidang Data dan Informasi, membawahkan; 1. Subbidang Data 2. Subbidang Informasi 6. Bidang Regulasi dan Pengembanngan Kinerja, membawahkan; 1. Subbidang Regulasi dan Pengaduan 2. Subbidang Pengembangan Kinerja 7. Kelompok Jabatan Fungsional 1.3.2 Tugas dan Fungsi Pokok Struktur Organisasi Tugas Pokok dan Fungsi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Prabumulih berdasarkan Peraturan Walikota Prabumulih Nomor 2 Tahun 2015 sebagaimana dimaksud : 1.3.2.1 Kepala Badan Kepala Badan mempunyai tugas pokok Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan BPMPTSP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 I - 3

1.3.2.2 Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan urusan keuangan, program, umum dan kepegawaian. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala. Sekretariat membawahkan ; 1. Subbagian Keuangan 2. Subbagian Program dan Pelaporan 3. Subbagian Umum dan Kepegawaian Setiap Subbagian dipimpin oleh kepala Subbagian yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Sekretaris. 1. Subbagian Keuangan Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan di bidang keuangan. 2. Subbagian Program dan Pelaporan Subbagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan urusan program 3. Subbagian Umum dan Kepegawaian Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas urusan ketatausahaan, ketatalaksanaan, kepegawaian, protocol dan urusan rumah tangga BPMPTSP. 1.3.2.3. Bidang Penanaman Modal dan Promosi Kepala Bidang Penanaman Modal dan Promosi mempunyai tugas mempersiapan kebijakan teknis dalam pembinaan penghimpunan, pengelolaan, pemeliharaan, penyajian dan pendokumentasian dalam rangka peningkatan promosi dan kerjasama investasi serta perumusan pelaksanaan kegiatan berdasarkan urusan dan program sesuai ruang lingkup bidang penanaman modal dan Promosi. 1. Subbidang Promosi, Pengembangan dan Kerjasama Kepala Subbidang Promosi, Pengembangan dan Kerjasama empunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan kebijakan teknis ruang lingkup pelaksanaan promosi penanaman modal daerah sesuai urusan yang menjadi kewenangan sub bidang promosi dan pengembangan. 2. Subbidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal Kepala Subbidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan kebijakan teknis pengendalian dan pelaksanaan penanaman modal Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 I - 4

1.3.2.3. Bidang Pelayanan Perizinan Kepala Bidang Pelayanan Perizinan mempunyai tugas mempersiapkan bahan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan dibidang Perizinan dan Non Perizinan sesuai urusan yang menjadi kewenangan bidang Perizinan dan Non Perizinan 1. Subbidang Perizinan Kepala Subbidang Perizinan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan dan melaksanakan kebijakan teknis ruang lingkup yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan serta melaksanakan koordinasi dengan Tim Teknis Instansi Terkait dalam pemberian Perizinan sesuai urusan yang menjadi Kewenangan Subbidang Perizinan 2. Subbidang Non Perizinan Kepala Subbidang Non Perizinan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan dan melaksanakan kebijakan teknis ruang lingkup Subbidang Non Perizinan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Non Perizinan serta melaksanakan koordinasi dengan Tim Teknis Instansi terkait dalam pemberian sesuai urusan yang menjadi kewenangan Subbidang Non Perizinan 1.3.2.4. Bidang Data dan Informasi Kepala Bidang Data dan Informasi mempunyai tugas mempersiapkan bahan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan dibidang data dan informasi sesuai urusan yang menjadi kewenangan bidang data dan informasi Bidang Data dan Informasi terdiri dari : 1. Subbidang Data Kepala subbidang data mempunyai tugas mengumpulkan dan mengolah data kegiatan usaha penanaman modal dan realisasi proyek penanaman modal skala rendah, memuktahirkan data, mengkaji, merumuskan dan menyusun pedoman tata cara pembangunan dan pengembangan penanaman modal skala daerah, menyusun peta investasi daerah dan potensi sumber daya daerah terdiri dari sumber daya alam, kelembagaan dan sumber daya manusia termasuk pengusaha mikro, kecil, menengah, koperasi dan besar. 2. Subbidang Informasi Kepala subbidang informasi mempunyai tugas spengkoordinasian pelaksanaan sosialisasi atas kebijakkan dan perencanaan pengembangan, kerjasama luar negeri, promosi, pemberian pelayanan, pengendalian pelaksanaan dan sistem informasi penanaman modal yang terintegrasi dengan sistem informasi penanaman modal pemerintah dan pemerintah kabupaten/kota. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 I - 5

1.3.2.6. Bidang Regulasi Pengaduan dan Pengembangan Kinerja Kepala Bidang Regulasi dan Pengembangan Kinerja mempunyai tugas mempersiapkan bahan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan dibidang Regulasi dan Pengembangan Kinerja sesuai urusan yang menjadi kewenangan bidang Regulasi dan Pengembangan Kinerja Bidang Regulasi dan Pengembangan Kinerja terdiri dari : 1. Subbidang Regulasi dan Pengaduan Kepala subbidang regulasi dan pengaduan bertugas mengumpulkan data, informasi, permasalahan, peraturan perundang-undangan dan kebijakkan teknis yang berkaitan dengan regulasi dan pelayanan pengaduan, menerima dan melayani pengaduan dan keluhan masyarakat terhadap layanan yang diberikan, menindaklanjuti dan memproses pengaduan, melakukan koordinasi dengan tim teknis atau SKPD teknis untuk permasalahan lebih lanjut. 2. Subbidang Pengembangan Kinerja Kepala subbidang pengembangan kinerja bertugas mengumpulkan data, informasi, permasalahan, peraturan perundang-undangan dan kebijakkan teknis yang berkaitan dengan pengembangan kinerja, menyelenggarakan sosialisasi yang berkaitan dengan pelayanan, melakukan survey kepuasan pelanggan terhadap pelayanan, menyiapkan bahan koordinasi dan petunjuk teknis kebutuhan perumusan sistem dan prosedur, tata hubungan kerja, serta permasalahan yang berkaitan dengan organisasi dan tata laksana. 1.3.2.7. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan BPMPTSP secara profesional sesuai dengan kebutuhan. Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugas pokoknya bertanggung jawab kepada kepala Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada dilingkungan BPMPTSP. Jumlah jabatan fungsional ditentukan sifat, jenis, kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur dengan Peraturan Walikota tersendiri. (Lampiran 1 : Struktur Organisasi). Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 I - 6

1.4. SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAKIP Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Sistematika penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Prabumulih Tahun 2015 adalah sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang gambaran umum, maksud dan tujuan, struktur organisasi (BPMPTSP) Kota Prabumulih Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 20086tentang Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Prabumulih Nomor 61Tahun 20126tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah serta sistematika penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada Bab ini diuraikan tentang pernyataan Visi dan Misi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Prabumulih, tujuan dan sasaran strategi serta perencanaan dan perjanjian kinerja Tahun 2015. BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015 Bab ini menguraikan tentang Metodologi pengukuran serta pencapaian sasaran Tahun 2015, analisis atas pencapaian sasaran strategis Tahun 2015. BAB IV. PENUTUP Bab ini menguraikan Kesimpulan atas kegiatan yang telah dilaksanakan, sasaran yang telah dicapai dan Saran untuk perbaikan tahun yang akan datang LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Indikator Kinerja Utama BPMPTSP Tahun 2015 2. Formulir Perjanjian Kinerja BPMPTSP Tahun 2015 3. Rencana Kinerja Tahunan BPMPTSP Tahun 2015 4. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Perubahan BPMPTSP Tahun 2015 5. Formulir Perjanjian Kinerja Perubahan BPMPTSP Tahun 2015 6. Pengukuran Kinerja (Fisik) BPMPTSP Tahun 2015 7. Pengukuran Kinerja (Keuangan) BPMPTSP Tahun 2015 8. Evaluasi Kinerja BPMPTSP Tahun 2015 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 I - 7

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. PENGERTIAN PERENCANAAN STRATEGIS Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu rencana strategis instansi pemerintah, yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanannya. Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, dan global, dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia 2.2. RENCANA STRATEGIS BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (BPMPTSP) KOTA PRABUMULIH Model Rencana Strategis yang disusun mengikuti pola sebagai berikut : RENSTRA RPJMD VISI ANALISIS LINGKUNGAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN 2.3. MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 II - 1

Berdasarkan identifikasi potensi dan permasalahan yang ada serta dalam mengantisipasi tantangan kedepan menuju kondisi yang diinginkan, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Prabumulih secara terus menerus mengembangkan peluang dan inovasi baru sehingga senantiasa tetap eksis dan unggul dalam menghadapi setiap perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan tersebut harus disusun dalam Tahapan yang terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil atau manfaat. Untuk itu diperlukan visi sebagai cara pandang jauh kedepan, kemana dan bagaimana Satuan Kerja Perangkat Daerah harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi tidak lain adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah. Rencana Strategis Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Prabumulih Tahun 2015 adalah sebagai berikut : A. VISI Visi merupakan pandangan ke depan menyangkut kemana instansi pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten, eksis, antisipatif inovatif serta produktif. Visi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Prabumulih adalah Terwujudnya pelayanan prima di bidang guna terciptanya iklim investasi yang kondusif. Penjelasan visi BPMPTSP Kota Prabumulih Tahun 2013 2018 sebagai berikut : 1. Institusi Penyelenggara BPMPTSP sebagai lembaga yang bertanggungjawab dalam menyelenggarakan pelayanan dalam bidang dan penanaman modal dalam wilayah Kota Prabumulih 2. Profesional BPMPTSP harus melayani semua lapisan masyarakat pengguna. Semua aparatur BPMPTSP Kota Prabumulih diharapkan menjadi aparatur penyelenggara mempunyai kemampuan yang dapat diandalkan sesuai dengan tuntutan pelaksanaan pelayanan publik. 3. Penyelenggaraan Yang Berkualitas Proses perumusan tujuan yang diinginkan melalui tahapan-tahapan kegiatan dengan pengelolaan sumber daya yang ada dalam rangka menghasilkan pelayanan yang bermutu baik dan untuk mencapai kondisi yang lebih baik atau lebih berkembang di masa mendatang. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 II - 2

B. MISI Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Misi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Prabumulih dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Mewujudkan Pelayanan Profesional dan Kepuasan Pelanggan b. Meningkatkan kualitas pelayanan dan non. c. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan melalui dan non d. Meningkatkan citra aparatur pemerintah dengan memberikan yang mudah, cepat, aman, transparan, nyaman, ramah dan pasti. e. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang dan non f. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Pengurusan Perizinan. Sebelum menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 tahun mendatang.faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors) bagi suatu organisasi merupakan suatu hal yang penting, agar tujuan dan sasaran tersebut lebih terarah sesuai dengan potensi, hambatan dan kendala yang ada. Oleh karena itu, diperlukan analisis lingkungan organisasi (Internal dan Eksternal) merupakan hal yang penting dalam menentukan faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors) bagi suatu organisasi. Dengan mengetahui kondisi internal dan eksternal organisasi serta dengan memperhatikan kebutuhan stakeholders, akan diketahui Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity) dan Tantangan (Threats) organisasi tersebut yang selanjutnya akan diketahui juga faktor-faktor penentu keberhasilan organisasi dalam pencapaian visi misi yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan organisasi tersebut digunakan Metode Analisis (SWOT). Hasil analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut : Lingkungan Internal : 1. Kekuatan (Strength) a. Adanya tugas pokok dan fungsi BPMPTSP yang tertuang dalam peraturan Walikota Prabumulih Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Penjabaran Tugas Poko dan Fungsi BPMPTSP Kota Prabumulih b. Adanya Standard Operating Procedure (SOP) c. Struktur organisasi yang jelas. d. Adanya dukungan anggaran Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 II - 3

2. Kelemahan (Weakness) a. Belum memadainya kuantitas dan kualitas aparatur penyelenggara b. Belum optimalnya anggaran c. Sarana dan prasarana kurang memadai d. Kurang dukungan dan sinergitas dari SKPD lain e. Data penunjang terbatas/kurangnya basis data f. Sering terjadi mutasi pegawai sehingga mengganggu kinerja g. Belum optimalnya monitoring dan evaluasi Lingkungan Eksternal : 1. Peluang (Opportunity) a. Apresiasi masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan cukup tinggi b. Adanya kesempatan mengikuti program pendidikan dan pelatihan pelayanan publik dari lembaga terkait c. Adanya bantuan program / kegiatan yang bersumber dari dana APBD Propinsi, APBN d. Kerjasama antar instansi e. Pemanfaatan teknologi informasi. 2. Ancaman (Threats) a. Tingginya tuntutan peningkatan pelayanan b. Respon dari dinas/ instansi terkait lainnya masih lemah c. Kebutuhan data yang valid dalam setiap proses penyelenggaraan pelayanan. d. Sering terjadinya mutasi sehingga mengganggu kinerja. e. Sering berubahnya peraturan perundang-undangan f. Belum optimalnya penataan kawasan perkotaan sesuai dengan arahan RT/RW Faktor-faktor kunci keberhasilan (critical success factors) merupakan faktor yang sangat penting dalam penetapan pencapaian keberhasilan organisasi.faktor penentu keberhasilan ini ditetapkan dengan terlebih dahulu menganalisis faktor lingkungan baik internal maupun eksternal dengan pendekatan SWOT sebagaimana dikemukakan diatas, analisis selanjutnya untuk menentukan tingkat urgensi dan dampak potensial serta skala prioritas. Faktor-faktor kunci keberhasilan yang telah dirumuskan sebagai berikut : 1. Optimalisasi pengelolaan disetiap bidang sesuai pelimpahan kewenangan yang diberikan oleh Kepala Daerah Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 II - 4

2. Aktualisasi semangat Seinggok Sepemunyian sebagai nilai-nilai luhur untuk berpartisipasi dalam pembangunan khusus pelayanan publik. 3. Adanya Peraturan Perundang-Undangan yang sejalan dengan prinsip pelayanan publik. 4. Tersedianya Sumber Daya Aparatur yang profesional dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). 5. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai bagi pelayanan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 6. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia 7. Terwujudnya Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Prabumulih 8. Adanya optimalisasi penerimaan dari sektor Pajak dan Retribusi di bidang untuk mendukung kemandirian dalam pembangunan Kota Prabumulih. 2.3. TUJUAN, SASARAN STRATEGIS, STRATEGI KEBIJAKKAN DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 2.3.1. TUJUAN Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan berpedoman kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu isu dan analisis strategis. Tujuan yang telah ditetapkan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Prabumulih adalah sebagai berikut : a. Menciptakan kondisi yang kondusif penyelenggaraan pelayanan di bidang b. Meningkatkan kualitas pelayanan di bidang yang sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan c. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam pengurusan d. Meningkatkan kontribusi nyata dalam pembangunan aparatur negara melalui pengembangan penelitian, pelayanan informasi, kajian, konsultasi dan diklat dalam bidang ilmu pengetahuan dan sistem administrasi negara. e. Meningkatkan kualitas pelayanan di bidang yang didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana (fasilitas) dan terpeliharanya kebersihan dan kenyamanan dalam penyelenggaraan pelayanan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 II - 5

2.3.2. SASARAN STRATEGIS Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran.yang dimaksud indikator sasaran adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan.setiap indikator sasaran disertai dengan rencana tingkat capaiannya (targetnya) masing masing. Sasaran sasaran yang akan dicapai oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Prabumulih adalah : a. Meningkatnya kuantitas dan kualitas penyelenggaraan pelayanan b. Terlaksananya SOP yang telah ditetapkan c. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk memiliki izin pada tiap usaha / bangunan yang dimiliki d. Meningkatkan jumlah Usaha Kecil Menengah yang didukung dengan pemahaman dan kesadaran dalam pengurusan e. Meningkatkan kapasitas dan kualitas aparatur penyelenggara pelayanan f. Meningkatkan akuntabilitas kinerja aparatur penyelenggara pelayanan di bidang g. Terpenuhinya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas beserta fasilitas sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan pelayanan di bidang yang terpelihara 2.3.3. STRATEGI Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan kedalam kebijakan-kebijakan dan program-program. a. Kebijakan Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi instansi pemerintah. Adapun kebijakan yang telah ditetapkan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Prabumulih adalah : 1. Mengoptimalisasi kapasitas aparatur, sarana dan prasarana serta semua komponen 2. Menyusun dan menetapkan SP dan SOP 3. Melaksanakan monitoring, inventarisasi serta pembinaan UKM 4. Memenuhi fasilitas bagi aparatur penyelenggara Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 II - 6

5. Menyediakan anggaran guna memenuhi sarana dan prasarana pendukung yang memadai dan terpelihara b. Program Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat, guna mencapai sasaran tertentu. Adapun program dari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Prabumulih sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 5. Program Pembinaan dan Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan. 6. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 7. Program Penciptaan Iklim UKM yang kondusif 8. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan 9. Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakkan Sistem dan Prosedur Pengawasan 10. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi c. Kegiatan Kegiatan adalah tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh Instansi Pemerintah sesuai dengan kebijakan dan program yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Kegiatan- Kegiatan yang dilakukan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Prabumulih adalah : 1. Kegiatan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan 2. Penyediaan Jasa Surat Menyurat. 3. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik. 4. Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah 5. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 6. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. 7. Penyediaan ATK 8. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 II - 7

9. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik /Penerangan Bangunan Kantor 10. Penyediaan Makanan dan Minuman 11. Penyediaan Jasa Media Informasi 12. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional 13. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan 14. Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah 15. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Peralatan Gedung Kantor. 16. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Hardware/Software/Jaringan Komputer 17. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 18. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Gedung Kantor 19. Peningkatan Sistem Manajemen Mutu Aparatur 20. Pendidikan dan Pelatihan Formal. 21. Peningkatan Kapasitas Aparatur di Bidang Perizinan 22. Fasilitasi Operasional Tim Pembina 23. Fasilitasi Operasional Tim Teknis 24. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 25. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun. 26. Penyusunan Dokumen RKA SKPD 27. Penyusunan Rencana Kerja Rancangan Peraturan Perundang-Undangan 28. Penyusunan Kebijakkan Sistem dan Prosedur Pengawasan 29. Monitoring, Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan 30. Pembuatan/ Pencetakkan Booklet dan Leaflet 31. Penyelenggaraan Pameran/Promosi Dalam Negeri 32. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Kelengkapannya 33. Pengadaan Pakaian Olahraga 2.3.4. INDIKATOR KINERJA UTAMA IKU merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Prabumulih untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan dokumen Rencana Straegis, yang bertujuan untuk memproleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik dan untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 II - 8

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Tahun 2015 ini telah ditetapkan indikator kinerja sebagai berikut : 1. Jumlah izin yang diterbitkan 2. Kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dengan SOP yang telah ditetapkan 3. Jumlah usaha dan bangunan yang dilengkapi 4. Jumlah sarana/pusat belanja perekonomian yang dibangun dilengkapi dengan 5. Tingkat disiplin, kinerja, daya saing dan pengetahuan keahlian aparatur penyelenggara pelayanan 6. Penyelenggaraan LAKIP, LPPD, Laporan Keuangan dan CALK yang sesuai dan tepat 7. Jumlah dan kondisi sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan pelayanan Adapun indikator kinerja utama Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Prabumulih dapat dilihat pada lampiran 2. 2.4. RENCANA KINERJA 2.4.1. PENGERTIAN PERENCANAAN KINERJA Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategi. Rencana kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, indikator kinerja sasaran, dan rencana capaiannya, program, kegiatan, serta kelompok indikator kinerja dan rencana capaiannya. Selain itu dimuat pula keterangan yang antara lain menjelaskan keterkaitan kegiatan dengan sasaran, kebijakan dengan programnya, serta keterkaitan dengan sasaran, kebijakan dengan programnya, serta keterkaitan dengan kegiatan kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi / sektor lain. Adapun Rencana Kinerja Tahunan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Prabumulih Tahun 2013-2018 dapat dilihat pada lampiran 3 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 II - 9

2.4.2. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 Penetapan Kinerja merupakan pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Dokumen Penetapan Kinerja (PK) sesuai dengan Peraturan Menteri Negera Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penetapan Kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Prabumulih Tahun 2015 dapat dilihat pada lampiran 4. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 II - 10

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Prabumulih tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Prabumulih Tahun 2015 dengan realisasinya. Target capaian kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu tahun 2015 dapat diilustrasikan dalam tabel berikut : Tabel III. 1 Target Kinerja BPMPTSP Kota Prabumulih Tahun 2015 No. Sasaran Indikator Sasaran Target (%) 1. Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Lamanya Proses Perizinan Jumlah Izin Yang Diterbitkan 5-10 Hari 3000 Izin 2. Terlaksananya SOP yang Telah di Tetapkan Kesesuaian Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Sesuai Dengan SOP 80 % 3. 4. 5. Meningkatnya Pemahaman dan Kesadaran Masyarakat untuk memiliki Izin Pada Tiap Usaha / Bangunan Yang Dimiliki Meningkatnya Promosi dan Kerjasama Investasi Yang Didukung Dengan Pemahaman dan Kesadaran Dalam Pengurusan Perizinan Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Aparatur Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Jumlah Usaha dan Bangunan Yang Dilengkapi Perizinan Jumlah Sarana / Pusat Belanja Perekonomian Yang Dibangun Dilengkapi Dengan Perizinan Tingkat Disiplin Kinerja Daya Saing dan Pengetahuan serta Keahlian Aparatur Penyelenggaran Pelayanan Perizinan 3000 Izin 80 Buah 75 % 6. Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Aparatur Penyelenggara Pelayanan di Bidang Perizinan Penyelenggaraan LAKIP, LPPD, Laporan Keuangan dan CALK yang Sesuai dan Tepat 75 % Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 III- 1

No. Sasaran Indikator Sasaran 7. Terpenuhinya SDM yang Berkualitas Beserta Fasilitas Sarana dan Prasarana Pendukung Pelaksanaan Pelayanan di Bidang Perizinan Yang Terpelihara Jumlah Aparatur Yang Telah Mengikuti Diklat Jumlah dan Kondisi Sarana dan Prasarana Target (%) 85 % 80 % Tabel III. 2 Perbandingan Pelayanan Administrasi Perizinan Dahulu dan Sekarang (Sejak Menjadi BPMPTSP) DAHULU SEKARANG Birokrasi berbelit-belit Monoton, tidak kreatif dan tidak inovatif Lama dan tidak ada kepastian waktu tidak nyaman Cara-cara manual Pungli, biaya dan waktu tidak jelas Terpecah-pecah diberbagai Satker Pelayanan Buruk High Cost Waktu, biaya jelas dan pasti Mudah, cepat, transparan, nyaman Survey kepuasan masyarakat memperoleh Score 81.11 (baik ) 65 % lebih cepat selesai dari waktu yang ditentukan Full computerized dan online system Image PNS dan Pemerintah meningkat Masyarakat sadar dan mau mengurus izin 3.1. EVALUASI KINERJA Akuntabilitas adalah kewajiban untuk menyampaikan pertanggung-jawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badanhukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Pengukuran kinerja adalah proses yang sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk penelitian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang dimaksud yang ditetapkan dalam Visi dan Misi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Prabumulih. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 III- 2

3.1.1 PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015 Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Prabumulih Tahun 2015, dilakukan dengan cara membandingkan antara target kinerja sasaran dengan realisasi kinerja sasaran pada masingmasing indikator kinerja yang dicapai. Rincian tingkat capaian kinerja indikator sasaran pada masing-masing tujuan, secara umum diuraikan dalam tabel-tabel berikut : Tabel III.3. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran pada Tujuan 1. tujuan sasaran indikator kinerja target realisasi (1) (2) (3) (4) (5) Jumlah fasilitasi penyediaan jasa surat menyurat 12 bulan 12 bulan Jumlah pelayanan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik 12 bulan 12 bulan Jumlah barang milik daerah yang dijamin - - Jumlah Kendaraan dinas operasional yang mengurus jasa pemeliharaan dan 6 unit 6 unit Jumlah jasa pendukung administrasi keuangan 5 orang 5 orang Menciptakan kondisi yang kondusif dalam penyelenggaraan pelayanan di bidang penanaman modal dan Meningkatnya kuantitas dan kualitas penyelenggaraan pelayanan penanaman modal dan Jumlah bahan peralatan dan jasa pelayanan kebersihan kantor Jumlah ketersediaan alat tulis kantor Jumlah barang cetakan dan penggandaan 4 orang 4 orang 64 jenis 64 jenis 2 semester 2 semester Jumlah komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 2 semester 2 semester Jumlah makan dan minum 24 kali 24 kali Jumlah bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan Jumlah Jasa Pendukung Administrasi Teknis Perkantoran Jumlah Penyediaan Jasa Media Informasi Jumlah rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah 6 jenis 6 jenis 5 orang 5 orang 2 semester 2 semester 12 bulan 12 bulan Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa T1, yaitu Menciptakan kondisi yang kondusif dalam penyelenggaraan pelayanan di bidang penanaman modal dan terdiri dari 1 sasaran dengan 14 indikator kinerja. Tingkat capaian kinerja rata-rata seluruh indikator Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 III- 3

kinerja sasaran adalah 100%. Capaian kinerja sasaran ini tercapai 100%, menjelaskan bahwa secara keseluruhan kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana dan mencapai target kinerja kegiatan (out put) sesuai dengan rencana. Tabel III.4. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran pada Tujuan 2. tujuan sasaran indikator kinerja target realisasi (1) (2) (3) (4) (5) Meningkatkan kualitas pelayanan di bidang penanaman modal dan yang sesuai SOP yang telah ditetapkan Terlaksananya SOP yang telah ditetapkan Jumlah penyusunan IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) Jumlah penyusunan persyaratan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa T2, yaitu Meningkatkan Kualitas pelayanan di bidang penanaman modal dan yang sesuai SOP yang telah ditetapkan, terdiri dari 1 sasaran dengan 2 indikator kinerja. Tingkat capaian kinerja rata-rata seluruh indikator kinerja sasaran adalah 100%. Capaian kinerja sasaran ini tercapai 100%, menjelaskan bahwa secara keseluruhan kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana dan mencapai target kinerja kegiatan (out put) sesuai dengan rencana. Tabel III.5. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran pada Tujuan 3. tujuan sasaran indikator kinerja target realisasi (1) (2) (3) (4) (5) Meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam pengurusan Meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk memiliki izin pada tiap usaha / bangunan yang dimilikinya Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi yang didukung dengan pemahaman dan kesadaran dalam pengurusan Jumlah masyarakat yang memiliki usaha Jumlah data pelaksanaan penanaman modal Jumlah Pameran Investasi Yang Diikuti Jumlah cetakan booklet dan leaflet 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Pameran 1 Pameran 1020 buah 1020 buah Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa T3, yaitu Meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam pengurusan, terdiri dari 2 sasaran dengan 4 indikator kinerja. Tingkat capaian kinerja rata-rata seluruh indikator kinerja sasaran adalah 100%. Capaian kinerja sasaran ini tercapai 100%, menjelaskan bahwa secara keseluruhan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 III- 4

kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana dan mencapai target kinerja kegiatan (out put) sesuai dengan rencana. Tabel III.6. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran pada Tujuan 4. tujuan sasaran indikator kinerja target realisasi (1) (2) (3) (4) (5) Meningkatkan kontribusi nyata dalam pembangunan aparatur negara melalui pengembangan penelitian, pelayanan informasi kajian, konsultasi dan diklat dalam bidang ilmu pengetahuan dan sistem administrasi negara Meningkatnya Akuntabilitas kinerja aparatur penyelenggara pelayanan di bidang Meningkatkan kapasitas dan Kualitas aparatur penyelenggara pelayanan di bidang Jumlah Penyusunan laporan keuangan akhir tahun Jumlah Penyusunan RKA Jumlah Penyusunan Laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD Jumlah fasilitasi operasional tim pembina 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 15 orang 14 orang Jumlah Fasilitasi tim teknis 19 orang 18 orang Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa T4, yaitu Meningkatkan kontribusi nyata dalam pembangunan aparatur negara melalui pengembangan penelitian, pelayanan informasi kajian, konsultasi dan diklat dalam bidang ilmu pengetahuan dan sistem administrasi negara, terdiri dari 2 sasaran dengan 5 indikator kinerja. Tingkat capaian kinerja rata-rata seluruh indikator kinerja sasaran adalah 100%. Capaian kinerja sasaran ini tercapai 100%, menjelaskan bahwa secara keseluruhan kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana dan mencapai target kinerja kegiatan (out put) sesuai dengan rencana. Tabel III.7. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran pada Tujuan 5. tujuan sasaran indikator kinerja target realisasi (1) (2) (3) (4) (5) Meningkatkan kualitas pelayanan di bidang yang didukung oleh tersedianya SDM yang berkualitas beserta fasilitas, sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan pelayanan di bidang penanaman modal dan yang terpelihara Terpenuhinya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas beserta fasilitas, sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan pelayanan di bidang penanaman modal dan yang terpelihara Jumlah pendidikan dan pelatihan formal yang diikuti Jumlah aparatur di bidang Peningkatan sistem manajemen mutu aparatur Jumlah pemeliharaan rutin peralatan kantor Jumlah pemeliharaan rutin software/hardware/jaringan komputer Jumlah peralatan dan perlengkapan gedung kantor Jumlah pakaian dinas harian beserta kelengkapannya 12 bulan 12 bulan 8 orang 8 orang 3 bulan 3 bulan 12 bulan 9 bulan 12 bulan 9 bulan 2 jenis 2 jenis 90 stel 90 stel Jumlah pakaian olahraga 45 stel 45 stel Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 III- 5

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa T5, yaitu Meningkatkan kualitas pelayanan di bidang yang didukung oleh tersedianya SDM yang berkualitas beserta fasilitas, sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan pelayanan di bidang penanaman modal dan yang terpelihara, terdiri dari 1 sasaran dengan 8 indikator kinerja. Tingkat capaian kinerja rata-rata seluruh indikator kinerja sasaran adalah 100%. Capaian kinerja sasaran ini tercapai 100%, menjelaskan bahwa secara keseluruhan kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana dan mencapai target kinerja kegiatan (out put) sesuai dengan rencana. 3.1.2 ANALISIS CAPAIAN KINERJA Pencapaian kinerja menunjukkan keberhasilan dan kegagalan organisasi untuk mencapai sasaran ditentukan dalam rencana kinerja tahunan sebagaimana telah kami jelaskan dalam Bab II. Capaian Kinerja dan Evaluasi disini dimaksudkan untuk mengetahui pencapaian realisasi setiap indikator kinerja kegiatan, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam mencapai visi, misi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Prabumulih, agar dapat dinilai dan dipelajari untuk perbaikan kinerja dalam pelaksanaan program/kegiatan yang akan datang. Dilakukan evaluasi terhadap pencapaian setiap indikator kinerja kegiatan dimaksudkan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang hal-hal yang mendukung keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan. Dalam melakukan evaluasi kinerja, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Prabumulih juga telah menggunakan pembandinganpembandingan antara: 1. Kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan. 2. Kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya. 3. Kinerja nyata dengan kinerja di Kab/Kota lain atau dengan standar Nasional. Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2015 pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Prabumulih berdasarkan capaian indikator kinerja sasaran, diuraikan lebih lanjut melalui 7 (tujuh) sasaran dengan rincian penjelasan capaian kinerja yang diukur berdasarkan indikator-indikator kinerja sasaran sebagaimana penjelasan dibawah ini : Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 III- 6