STRATEGI PENGEMBANGAN PENGUSAHA KECIL MELALUI CAPACITY BUILDING DI DAERAH TUJUAN WISATA Tim Peneliti: M. Azzam Manan, DTP Kusumawardhani, Ujud Tahajuddin, Hayaruddin Siahaan, Rochmawati
LATAR BELAKANG Pentingnya UMKM sebagai bentuk usaha ekonomi kerakyatan Undang-Undang Dasar 1945: mengamanatkan agar perekonomian nasional dijalankan untuk mendatangkan sebesar-besar manfaat bagi rakyat. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM: menegaskan pentingnya keberpihakan pemerintahan, dunia usaha dan masyarakat terhadap UMKM. Kontribusi UMKM terhadap PDB nasional yang sangat signifikan, melebihi yang diberikan Usaha Besar, namun, UMKM tidak menikmati hasilnya.
PERMASALAHAN DAN TUJUAN Dasar kebijakan pembangunan ekonomi nasional masa lalu yang berdasarkan pasar bebas dan mengandalkan penetesan ke bawah (trickle down effect) tidak efektif mendatangkan dampak positif terhadap UMKM. UMKM kian terpinggirkan. Kelemahan-kelemahan UMKM yang menghambat perkembangannya: Kurang mampu mengorganisasikan diri sehingga tidak muncul tindakan-tindakan kolektif secara produktif, efektif, dan efisien karena lemahnya kemampuan manajerial dan vested-interest dari para pelaku UMKM itu sendiri. Perlunya dorongan agar pengusaha kecil di daerah tujuan wisata (DTW) Bali dapat mengembangkan diri dan meningkatkan peran dan kontribusinya terhadap akselerasi ekonomi lokal maupun nasional berdasarkan strategi dalam konteks capacity building. Pentingnya pemberdayaan/ pengembangan UKM sejalan dengan Kebijakan Pembangunan Industri Nasional Visi 2020 dimana Indonesia akan menjadi sebuah Negara industri maju baru.
METODOLOGI Sebuah penelitian sosial bersifat kualitatif. Data primer dikumpulkan dari informan pengusaha kecil dan pejabat instansi terkait melalui wawancara mendalam dan FGD Data sekunder dari catatan-catatan tertulis/ dokumen. Menggunakan pendekatan fungsional dalam konteks capacity building: penekanan pada keberlangsungan fungsi elemen-elemen pokok dalam usaha kecil, meliputi modal fisik, modal manusia (human capital), manajemen, dan regulasi.
SINERGI KOORDINASI Tertib prosedural birokrasi dan dan komunikasi persuasif dengan pejabat instansi. Terbukanya akses untuk melakukan pengumpulan data lapangan dari pejabat instansi terkait dan pengusaha kecil sebagai informan kunci. Pemertahanan sinergi koordinasi sampai berakhirnya kegiatan dan implementasi rumusan strategi pengembangan pengusaha kecil yang dihasilkan dari penelitian: diseminasi dan diskusi.
PEMANFAATAN HASIL Rumusan strategi pengembangan pengusaha kecil melalui capacity building. Saran agar pengambil kebijakan memelajari dan memasukkan hasil penelitian dalam program lembaga untuk diterapkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Harapan agar juga dimanfaatkan oleh daerah-daerah lain Indonesia (secara nasional) sesuai masalah dan karakteristik, yang kurang lebih sama dengan daerah penelitian: diseminasi hasil penelitian ke sejumlah daerah yang relevan. Perlu penelitian lanjutan untuk menghasilkan rumusan strategi pengembangan pengusaha kecil yang komprehensif, aplikatif dan berdaya saing global.
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Besarnya potensi usaha kecil (kerajinan perak, kayu dan tenun) di Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar untuk berkembang terkait Bali sebagai DTW yang sudah maju Dengan persyaratan prinsip-prinsip manajemen modern yang berorientasi pasar, mutu, kepuasan konsumen, dan daya saing global. Kebijakan/ komitmen pemerintah daerah di Bali dan pengusaha kecil: program-program pembinaan/ pelatihan, kesiapan dan kemampuan dasar SDM pengusaha dan pengrajin.
Kondisi Existing UMKM - Supply bahan baku - Pemasaran Kerajinan Kayu Kendala Kerajinan Perak Kendala - Fluktuasi harga bahan baku - Pemasaran - Kurangnya sarana teknologi produksi Kerajinan Tenun Kendala - SDM (kesulitan regenerasi) - Bahan baku didatangkan dari luar daerah - Pasar berkurang (permintaan berkurang) KENDALA UMUM Kendala Internal - Lemahnya kualitas SDM - Manajemen, kewirausahaan - Keterampilan teknis, manajerial - Teknologi informasi (desain, produk, pasar, pengemasan) - Kemampuan dlm mengakses pasar (gejolak harga) - Sarana dan Prasarana - Adanya sikap pengusaha yg selalu memperhitungkan wkt dng uang Kendala External - Iklim usaha yang belum kondusif untuk pengembangan - Belum optimalnya kemitraan koperasi dan UMKM dng BUMN, BUMD dan perusahaan besar - Ancaman terorisme - Persaingan dalam pasar global - Kesadaran lingkungan (green economy) UMKM LEMAH CAPACITY BUILDING Penguatan Permodalan Strategi Kebijakan Daerah Fasilitasi Sumber Modal Manajemen Permodalan Pelatihan SDM Strategi Sosialisasi Generasi Muda Keterampilan Akuntansi Manajemen Introduksi Teknologi Strategi Kebijakan Teknik Pengolahan Diseminasi Teknologi Informasi Pengembangan Akses Pasar Strategi Kebijakan Daerah Fasilitas Pasar Pameran Bantuan Promosi Segmentasi Pasar Penguatan Akses Bahan Baku Strategi Kebijakan Koordinasi Antar Daerah Hubungan Antar Pengusaha Besar Redistribusi UMKM KUAT
Strategi Pemberdayaan Koperasi dan UKM Iklim Dunia Usaha Manajemen Pengelolaan Yang Baik SDM Handal BBPD/LPD Lembaga Keuangan Lainnya Peran & Komitmen Pemerintah Keberhasilan Koperasi & UMKM Tenaga Kerja Meningkat Fungsi2 Manajemen (pemasaran, produksi, dll) Pengangguran Menurun Kemiskinan Berkurang
Hasil kerajinan kayu sebagai Ikon Pariwisata Bali saat ini Pemelihara bersama ayam dan kurungannya dan nelayan bersama jaring dan ikan tangkapannya.
Kerajinan kayu ukiran bergambar
Hasil kerajinan perak dalam berbagai jenis dan desain Sebagian hasil kerja sama Dinas Perindustrian Provinsi Bali dengan Design Development Organization-JICA
Kain tenun khas Bali hasil kerajinan ATBM dalam berbagai motif dan kualitas/kelas