STRATEGI PENGEMBANGAN PENGUSAHA KECIL MELALUI CAPACITY BUILDING DI DAERAH TUJUAN WISATA

dokumen-dokumen yang mirip
Executive Summary STRATEGI PENGEMBANGAN PENGUSAHA KECIL MELALUI CAPACITY BUILDING DI DAERAH TUJUAN WISATA (DTW)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

13 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemberlakuan otonomi daerah pada dasarnya menuntut Pemerintah Daerah untuk

PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI TENGGARA

PEGUKURAN KINERJA KEGIATAN

pemberdayaan koperasi dan usaha mikro di kabupaten Lamongan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Lamongan

PENETAPAN KINERJA DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN OLAHAN BERBAHAN BAKU IKAN LAUT DI JAWA TENGAH RACHMAN DJAMAL SOEBANDRIYO SENEN BUDI P HARSONO ARIF SOFIANTO

LAMPIRAN I.2 : KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN U K M. JUMLAH ( Rp. ) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

PERENCANAAN KINERJA. 11 L K I P D I S P E R I N D A G K O P d a n U K M K A B U P A T E N A C E H J A Y A

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan berkelanjutan menjadi isu penting dalam menanggapi proses. yang strategis baik secara ekonomi maupun sosial politis.

Tahun-1 (2011) Tahun-2 (2012)

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia.

PEMERINTAH PROVINSI BALI. LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA BATAM BATAM, 8 DESEMBER 2011

FORMULIR RENCANA AKSI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan persaingan pada dunia bisnis di era globalisasi ini

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. ( LKjIP ) DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PARIWISATA KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN

6. URUSAN PERINDUSTRIAN

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. Dinas koperasi, industri, dan perdagangan di Provinsi Jawa Timur. Dinas ini

BAB I PENDAHULUAN. hidup, serta baiknya pengelolaan sumber daya alam yang ada. diri menjadi penting agar masyarakat dapat berperan dalam model

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

BAB I PENDAHULUAN. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan suatu isu yang

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PERANAN PERGURUAN TINGGI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN KELEMBAGAAN POSYANTEK ABSTRAK

RANTAI NILAI DALAM AKTIVITAS PRODUKSI KLASTER INDUSTRI GENTENG KABUPATEN GROBOGAN JAWA TENGAH

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

STRATEGI PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT OLEH : DINDIN ABDUROHIM BS

BAB I PENDAHULUAN. market sharenya, beberapa perusahaan menerapkan berbagai strategi yang

II. TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PENDUKUNG LAKIP 2015

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

Bab I. Pendahuluan. kategori tersebut dapat digolongkan menjadi pekerja informal. Berdasarkan data BPS

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

6. ANALISIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN Kebijakan di dalam pengembangan UKM

BAB I PENDAHULUAN. Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah mempunyai peranan penting. dalam kemajuan perekonomian Indonesia dimana pertumbuhan terus

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

EVALUASI PERAN FORUM KLASTER PARIWISATA CEPOGO SELO SAWANGAN (FCSS) DALAM PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI LOGAM TUMANG BOYOLALI TUGAS AKHIR

Rencana Umum Penanaman Modal Aceh

BAB V PENUTUP. Strategi bisnis APIP S Kerajinan Batik menggunakan aliansi strategis dengan sebagai

BAB V HASIL PENELITIAN Pelaku Umkm Tenun Ikat, Marning Jagung, Keripik Pisang

BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

I. PENDAHULUAN. pengembangan ekonomi masyarakat. Usaha mikro selama ini terbukti dapat

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

Perempuan dan Industri Rumahan

Meningkatkan Aksesibiltas usaha Koperasi dan UMKM

BAB I PENDAHULUAN. Di daerah Sumatera Utara terdapat beberapa suku, salah satunya adalah suku Batak,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis akan menyimpulkan dari berbagai uraian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan UMKM di Jawa Timur Priode Uraian

INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM

KONDISI EXISTING 2008 TARGET PENCAPAIAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM STRATEGI PROGRAM SASARAN PROGRAM 1.1. URUSAN PERDAGANGAN

SKRIPSI PERAN PEMERINTAH. Disusun Oleh : ANDRIYAN SOSIAL DAN SURABAYA 2011

PERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) *) Oleh : Andang Setyobudi, SE **)

BAB I PENDAHULUAN RENJA DISKOP.UKM LATAR BELAKANG

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. analisis data tentang pemberdayaan industri kecil gitar di desa Mancasan

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

Model Inovasi Motif dan Produk Dalam Membangun Sentra Industri Batik Berbasis Kreativitas Pada Pengrajin Batik Gedhog di Kabupaten Tuban

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jalan Erlangga Gianyar, Telp (0361) G i a n y a r

BAB I PENDAHULUAN. parah bagi perekonomian nasional. Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN BELANJA LANGSUNG APBD KOTA DENPASAR SAMPAI DENGAN BULAN JUNI 2017 SUMBER DANA RENCANA BIAYA 1 TH TARGET

BAB I PENDAHULUAN. Renja Perubahan Tahun 2016 Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Banyuwangi

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN. Jl. Kom. Yos Sudarso No.52 Magetan. (0351)

BAB 1 PENDAHULUAN. industri lagi, tetapi mereka harus lebih mengandalkan SDM yang kreatif.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang perubahan atas

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL NOMOR: P. 1 /V-SET/2014 TENTANG

BAB III ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

menengah dan permodalan dan antara pengusaha besar UMKM keuangan koperasi dan UMKM dan manajerial UKMK

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS KOPERASI, PERDAGANGAN, INDUSTRI DAN UKM KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO Jl. Tripandita No.15 Magetan. (0351)

RENCANA PROGRAM/KEGIATAN DINAS KOPERASI USAHA KECIL MENENGAH PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN ,949,470,000

BAB 5 INDIKASI KEKUATAN, KELEMANAHAN, ANCAMAN, DAN PELUANG

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Dasar Hukum Pembentukan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Binjai.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( IbM ) HOME INDUSTRI NATA DE COCO ( SARI KELAPA) Setia Iriyanto. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang

Transkripsi:

STRATEGI PENGEMBANGAN PENGUSAHA KECIL MELALUI CAPACITY BUILDING DI DAERAH TUJUAN WISATA Tim Peneliti: M. Azzam Manan, DTP Kusumawardhani, Ujud Tahajuddin, Hayaruddin Siahaan, Rochmawati

LATAR BELAKANG Pentingnya UMKM sebagai bentuk usaha ekonomi kerakyatan Undang-Undang Dasar 1945: mengamanatkan agar perekonomian nasional dijalankan untuk mendatangkan sebesar-besar manfaat bagi rakyat. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM: menegaskan pentingnya keberpihakan pemerintahan, dunia usaha dan masyarakat terhadap UMKM. Kontribusi UMKM terhadap PDB nasional yang sangat signifikan, melebihi yang diberikan Usaha Besar, namun, UMKM tidak menikmati hasilnya.

PERMASALAHAN DAN TUJUAN Dasar kebijakan pembangunan ekonomi nasional masa lalu yang berdasarkan pasar bebas dan mengandalkan penetesan ke bawah (trickle down effect) tidak efektif mendatangkan dampak positif terhadap UMKM. UMKM kian terpinggirkan. Kelemahan-kelemahan UMKM yang menghambat perkembangannya: Kurang mampu mengorganisasikan diri sehingga tidak muncul tindakan-tindakan kolektif secara produktif, efektif, dan efisien karena lemahnya kemampuan manajerial dan vested-interest dari para pelaku UMKM itu sendiri. Perlunya dorongan agar pengusaha kecil di daerah tujuan wisata (DTW) Bali dapat mengembangkan diri dan meningkatkan peran dan kontribusinya terhadap akselerasi ekonomi lokal maupun nasional berdasarkan strategi dalam konteks capacity building. Pentingnya pemberdayaan/ pengembangan UKM sejalan dengan Kebijakan Pembangunan Industri Nasional Visi 2020 dimana Indonesia akan menjadi sebuah Negara industri maju baru.

METODOLOGI Sebuah penelitian sosial bersifat kualitatif. Data primer dikumpulkan dari informan pengusaha kecil dan pejabat instansi terkait melalui wawancara mendalam dan FGD Data sekunder dari catatan-catatan tertulis/ dokumen. Menggunakan pendekatan fungsional dalam konteks capacity building: penekanan pada keberlangsungan fungsi elemen-elemen pokok dalam usaha kecil, meliputi modal fisik, modal manusia (human capital), manajemen, dan regulasi.

SINERGI KOORDINASI Tertib prosedural birokrasi dan dan komunikasi persuasif dengan pejabat instansi. Terbukanya akses untuk melakukan pengumpulan data lapangan dari pejabat instansi terkait dan pengusaha kecil sebagai informan kunci. Pemertahanan sinergi koordinasi sampai berakhirnya kegiatan dan implementasi rumusan strategi pengembangan pengusaha kecil yang dihasilkan dari penelitian: diseminasi dan diskusi.

PEMANFAATAN HASIL Rumusan strategi pengembangan pengusaha kecil melalui capacity building. Saran agar pengambil kebijakan memelajari dan memasukkan hasil penelitian dalam program lembaga untuk diterapkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Harapan agar juga dimanfaatkan oleh daerah-daerah lain Indonesia (secara nasional) sesuai masalah dan karakteristik, yang kurang lebih sama dengan daerah penelitian: diseminasi hasil penelitian ke sejumlah daerah yang relevan. Perlu penelitian lanjutan untuk menghasilkan rumusan strategi pengembangan pengusaha kecil yang komprehensif, aplikatif dan berdaya saing global.

POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Besarnya potensi usaha kecil (kerajinan perak, kayu dan tenun) di Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar untuk berkembang terkait Bali sebagai DTW yang sudah maju Dengan persyaratan prinsip-prinsip manajemen modern yang berorientasi pasar, mutu, kepuasan konsumen, dan daya saing global. Kebijakan/ komitmen pemerintah daerah di Bali dan pengusaha kecil: program-program pembinaan/ pelatihan, kesiapan dan kemampuan dasar SDM pengusaha dan pengrajin.

Kondisi Existing UMKM - Supply bahan baku - Pemasaran Kerajinan Kayu Kendala Kerajinan Perak Kendala - Fluktuasi harga bahan baku - Pemasaran - Kurangnya sarana teknologi produksi Kerajinan Tenun Kendala - SDM (kesulitan regenerasi) - Bahan baku didatangkan dari luar daerah - Pasar berkurang (permintaan berkurang) KENDALA UMUM Kendala Internal - Lemahnya kualitas SDM - Manajemen, kewirausahaan - Keterampilan teknis, manajerial - Teknologi informasi (desain, produk, pasar, pengemasan) - Kemampuan dlm mengakses pasar (gejolak harga) - Sarana dan Prasarana - Adanya sikap pengusaha yg selalu memperhitungkan wkt dng uang Kendala External - Iklim usaha yang belum kondusif untuk pengembangan - Belum optimalnya kemitraan koperasi dan UMKM dng BUMN, BUMD dan perusahaan besar - Ancaman terorisme - Persaingan dalam pasar global - Kesadaran lingkungan (green economy) UMKM LEMAH CAPACITY BUILDING Penguatan Permodalan Strategi Kebijakan Daerah Fasilitasi Sumber Modal Manajemen Permodalan Pelatihan SDM Strategi Sosialisasi Generasi Muda Keterampilan Akuntansi Manajemen Introduksi Teknologi Strategi Kebijakan Teknik Pengolahan Diseminasi Teknologi Informasi Pengembangan Akses Pasar Strategi Kebijakan Daerah Fasilitas Pasar Pameran Bantuan Promosi Segmentasi Pasar Penguatan Akses Bahan Baku Strategi Kebijakan Koordinasi Antar Daerah Hubungan Antar Pengusaha Besar Redistribusi UMKM KUAT

Strategi Pemberdayaan Koperasi dan UKM Iklim Dunia Usaha Manajemen Pengelolaan Yang Baik SDM Handal BBPD/LPD Lembaga Keuangan Lainnya Peran & Komitmen Pemerintah Keberhasilan Koperasi & UMKM Tenaga Kerja Meningkat Fungsi2 Manajemen (pemasaran, produksi, dll) Pengangguran Menurun Kemiskinan Berkurang

Hasil kerajinan kayu sebagai Ikon Pariwisata Bali saat ini Pemelihara bersama ayam dan kurungannya dan nelayan bersama jaring dan ikan tangkapannya.

Kerajinan kayu ukiran bergambar

Hasil kerajinan perak dalam berbagai jenis dan desain Sebagian hasil kerja sama Dinas Perindustrian Provinsi Bali dengan Design Development Organization-JICA

Kain tenun khas Bali hasil kerajinan ATBM dalam berbagai motif dan kualitas/kelas