METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN

METODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11

METODE. n = Z 2 P (1- P)

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Konsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi

METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODOLOGI PENELITIAN

METODE. Zα 2 x p x (1-p)

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. n = n/n(d) 2 + 1

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

Gambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita

Bagan Kerangka Pemikiran "##

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. n =

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa

KERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. =(1.96) (0.9) (0.2) =77.8=78 (orang)

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

Karakteristik Sampel: Usia Jenis Kelamin Berat Badan Tinggi Badan. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi. Status Gizi

Karakteristik Sosial Ekonomi - Jenis kelamin - Umur - Besar keluarga - Pendidikan - Pekerjaan - Pendapatan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subjek

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

Gambar 1 Bagan kerangka pemikiran analisis kontribusi konsumsi ikan terhadap kecukupan zat gizi ibu hamil

METODOLOGI. n = Z 2 (1-α/2) x σ 2 ε 2 x φ 2 n = x x n = 79 mahasiswi

METODE PENELITIAN. Disain dan Tempat Penelitian. Teknik Penarikan Contoh. di = di/d x 100

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengambilan Data

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor

METODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

METODE PENELITIAN. Gambar 2Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. d 2. dimana n : Jumlah sampel Z 2 1-α/2 : derajat kepercayaan (1.96) D : presisi (0.10) P : proporsi ibu balita pada populasi (0.

Semuel Sandy, M.Sc*, Maxi Irmanto, M.Kes, ** *) Balai Litbang Biomedis Papua **) Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Cenderawasih

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Status pendidikan dan ekonomi sebuah negara berkaitan erat dengan

METODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian = 51 orang. 21 orang keluar. Kriteria inklusi. 30 orang responden. Gambar 2 Cara penarikan contoh

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN A.

Transkripsi:

19 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab atau faktor resiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan atau dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo 2005). Penelitian dilakukan pada bulan November 2011. Penelitian dilakukan di SMPN 5 Bogor yang mewakili karakteristik tingkat sosial ekonomi menengah ke atas dan SMPN 2 Cibinong dengan status sosial ekonomi menengah ke bawah. Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Pemilihan SMP dilakukan secara purposive dengan asumsi siswa yang berada di sekolah tersebut berasal dari tingkat sosial ekonomi tinggi dan rendah. Penentuan tingkat sosial ekonomi tinggi dengan menentukan SMP yang berada di kota Bogor sedangkan tingkat sosial ekonomi rendah yaitu SMP yang berada di Kabupaten Bogor yaitu Cibinong. Beberapa sekolah yang dikunjungi terdapat sekolah yang tidak sesuai dengan kriteria dan adapula sekolah yang sulit perizinannya sehingga didapatkan SMPN 5 Bogor dan SMPN 2 Cibinong. Contoh yang digunakan yaitu siswa kelas VIII karena usia contoh siswa kelas VIII yang tergolong kategori remaja dibandingkan siswa kelas VII yang usianya masih belum tergolong remaja, sementara siswa kelas IX sudah sibuk mempersiapkan diri untuk kegiatan Ujian Negara (UN). Rumus perhitungan besar sampel minimal menurut Lemeshow (1997) yaitu: n = Z 2 1 α / 2.P(1-P)N d 2. 2 (N-1)+ Z 1- α/2. P(1-P) Keterangan : n : besar sampel Z 2 1 α / 2 : nilai pada distribusi normal standar yang sama pada tingkat kepercayaan 95% adalah 1.96 P : Proporsi yang diinginkan (p=0.5) D : kesalahan sampling yang masih dapat ditoleransi yaitu d=0.1 N : Jumlah siswa kelas VIII di SMPN 5 Bogor sebanyak 353 orang dan di SMPN 2 Cibinong sebanyak 347 orang. Berdasarkan rumus diatas maka besar sampel minimal yang menjadi sasaran penelitian ini adalah 85 orang. Siswa yang menjadi contoh dalam penelitian ini berjumlah 102 orang yaitu 44 orang siswa SMPN 5 Bogor dan 58 orang siswa SMPN 2 Cibinong.

20 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner oleh peneliti terhadap siswa. Adapun data primer yang dikumpulkan meliputi data karakteristik contoh, karakteristik keluarga, pengetahuan gizi, status gizi, konsumsi pangan sumber vitamin dan mineral (protein, vitamin A, vitamin C, dan zinc), dan data morbiditas. Karakteristik contoh meliputi usia, jenis kelamin, uang saku, dan pengetahuan gizi sedangkan karakteristik keluarga meliputi besar keluarga, pendidikan orangtua, dan pekerjaan orangtua dan pendapatan orangtua. Data pengetahuan gizi diperoleh melalui kuesioner dengan bentuk pilihan berganda sebanyak 10 pertanyaan yang terdiri dari 3 pertanyaan mengenai gizi seimbang, dan 7 pertanyaan mengenai vitamin dan mineral. Data yang diperoleh untuk mengetahui status gizi contoh yaitu berat badan dan tinggi badan diperoleh melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. Berat badan ditimbang menggunakan timbangan injak merk Camry dengan kapasitas 120 kg dan ketelitian 0,1 kg, sedangkan pengukuran tinggi badan menggunakan Microtoise merk Design dengan kapasitas 200 cm dan ketelitian 0,1 cm. Data konsumsi pangan sumber vitamin dan mineral (protein, vitamin A, vitamin C, dan zinc) diperoleh melalui food record 2x24 jam yang meliputi jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi dalam Ukuran Rumah Tangga (URT) atau dalam satuan gram. Data morbiditas diperoleh dengan menanyakan frekuensi sakit, lama sakit dan jenis penyakit/infeksi selama 2 bulan terakhir. Jenis penyakit yang diamati yaitu penyakit infeksi yang teridiri dari pilek, batuk, diare, dan demam. Menurut Husodo dan Sugiyo (1985) dalam Siahaan (2010) penyakit pilek merupakan penyakit yang paling sering diderita oleh penduduk Indonesia sedangkan penyakit batuk biasanya menjadi penyerta pilek. Selain pilek dan batuk, diare dan demam juga termasuk penyakit yang sering diderita oleh penduduk Indonesia. Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh melalui kuesioner dianalisis secara statistik. Tahapan pengolahan data primer yaitu dimulai dengan proses editing, coding, scoring, entry data, cleaning data, tabulasi dan analisis data. Jenis variabel, kategori dan sumber disajikan pada Tabel 1. Untuk pengolahan dan analisis data, digunakan program Microsoft Excel 2007, antrho plus 2005 dan SPSS 16.0 for Windows.

21 Tabel 1 Jenis variabel, kategori dan sumber No. Variabel Kategori Sumber 1 Karakteristik contoh Usia Jenis kelamin Uang saku 2 Karakteristik Orangtua Besar Keluarga Pendidikan terakhir orangtua 1. Laki-laki 2. Perempuan 1. Kecil ( 4 orang) 2. Sedang (5-6 orang) 3. Besar ( 7 orang) 1. Tidak tamat SD 2. Tamat SD 3. Tamat SMP 4. Tamat SMA 5. PT Pekerjaan orangtua 1. PNS 2. Swasta 3. Wiraswasta 4. Tidak bekerja Pendapatan Orangtua < Rp 500.000 Rp 500.000-1.000.000 Rp 1.000.001-2.000.000 Rp 2.000.001-5.000.000 > Rp 5.000.000 3 Pengetahuan gizi 1. Kurang (<60% jawaban benar) 2. Sedang (60-80% jawaban benar) 3. Baik (>80% jawaban benar) 4 Asupan Energi dan Zat Gizi Tingkat kecukupan energi Tingkat kecukupan protein 1. Defisit berat (<70% AKG) 2. Defisit sedang(70-79% AKG) 3. Defisit ringan (80-89% AKG) 4. Normal (90-119% AKG) 5. Kelebihan ( 120% AKG) 1. Defisit berat (<70% AKG) 2. Defisit sedang(70-79% AKG) 3. Defisit ringan (80-89% AKG) 4. Normal (90-119% AKG) 5. Kelebihan ( 120% AKG) Asupan vitamin A 1. Kurang (<77% AKG) Asupan vitamin C 1. Kurang (<77% AKG) Asupan zinc 1. Kurang (<77% AKG) Asupan selenium 1. Kurang (<77% AKG) 5 Status gizi (IMT/U) 1. Sangat kurus (z < -3 SD) 2. Kurus - 3 SD z < - 2 SD) 3. Normal (-2 SD z + 1 SD) 4. Overweight (+1 SD < z + 2 SD) 5. Obese (z > +2 SD) BKKBN 1998 Hardinsyah 2009 Khomsan 2000 Hardinsyah et al 2002 Hardinsyah et al 2002 WHO 2007

22 Tabel 1 (lanjutan) No. Variabel Kategori Sumber 6 Morbiditas Frekuensi sakit (dalam 2 bulan terakhir) 1. Tidak sakit 2. 1 kali 3. 2 kali 4. 3 kali - Lama sakit (dalam 2 bulan terakhir) 5. 4 kali 1. 0 hari 2. 1-4 hari 3. 5-8 hari 4. >8 hari Jenis penyakit Skor morbiditas 1. Rendah (<6) 2. Sedang (7-12) 3. Tinggi ( 13) - Sugiyono 2009 Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik contoh, karakteristik keluarga, pengetahuan gizi, data asupan energi, protein, vitamin (A dan C), mineral (zinc), data status gizi dan data kejadiaan morbiditas yang dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu. Data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif dan inferensia. Analisis deskriptif disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase. Uji beda variabel antar kelompok contoh menggunakan uji beda T sedangkan hubungan antara tingkat kecukupan energi dan zat gizi (protein, vitamin A, vitamin C, dan zinc) dengan status gizi dan hubungan antara status gizi dengan morbiditas dianalisis menggunakan uji korelasi Rank-Spearman. Hubungan antara tingkat kecukupan energi dan zat gizi (protein, vitamin A, vitamin C, dan zinc) dengan morbiditas menggunakan uji Pearson. Tingkat asupan Data energi dan zat gizi yang diperoleh melalui metode food record 2x24 jam yaitu pada hari sekolah dan hari libur yang meliputi jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi dalam Ukuran Rumah Tangga (URT) atau dalam satuan gram, kemudian dikonversi dalam satuan energi (kkal), protein (g), vitamin A (RE), vitamin C (mg), dan zinc (mg) dengan merujuk pada Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM 2004). Konversi dihitung dengan menggunakan rumus (Hardinsyah & Briawan 1994) sebagai berikut: Kgij = (Bj/100) x Gij x (BDDj/100) Keterangan: Kgij = Kandungan zat gizi i dalam bahan makanan j Bj = Berat makanan j yang dikonsumsi

23 Gij = Kandungan zat gizi dalam 100 gram BDD bahan makanan j BDDj = Bagian bahan makanan j yang dapat dimakan Selanjutnya, tingkat kecukupan zat gizi yang diperoleh dengan cara membandingkan jumlah konsumsi zat gizi tersebut dengan kecukupannya. Berikut rumus tingkat kecukupan zat gizi yang digunakan (Hardinsyah & Briawan 1994): TKG = (K/AKG) x 100% Keterangan: TKG = Tingkat kecukupan zat gizi K = Konsumsi zat gizi AKG = Kecukupan zat gizi yang dianjurkan Perhitungan tingkat kecukupan zat gizi pada contoh dengan status gizi normal yaitu dengan memperhitungkan berat badan aktual yang dibandingkan dengan berat badan ideal kemudian hasil perhitungan dalam nilai persentase. Perhitungan tingkat kecukupan zat gizi pada contoh dengan status gizi sangat kurus, kurus, overweight, dan obese yaitu membandingkan asupan dengan angka kecukupan gizi dalam nilai persentase. Nilai persentase tersebut diklasifikasikan menjadi 5 kategori, yaitu defisit berat (<70%), defisit sedang (70-79%), defisit ringan (80-89%), normal (90-119), dan kelebihan ( 120) (Hardinsyah et al 2002). Klasifikasi TKG vitamin A, vitamin C dan zinc menurut Gibson (2005) yaitu kurang (<77% AKG) dan cukup ( 77% AKG).Data tingkat kecukupan vitamin A, vitamin C, dan zinc diperoleh dari data konsumsi pangan yang dikonversi ke dalam kandungan zat gizi (vitamin A, vitamin C, dan zinc) dengan menggunakan Nutrisurvey. Status gizi Status gizi contoh diukur berdasarkan berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) contoh. Indeks Massa Tubuh (IMT) per umur (IMT/U) adalah salah satu indikator cara cepat untuk menghitung status gizi remaja. Kategori untuk IMT/U menurut WHO (2007) yaitu sebagai berikut: 1. Sangat kurus (z < -3 SD) 2. Kurus (- 3 SD z < - 2 SD) 3. Normal (-2 SD z + 1 SD) 4. Overweight (+1 SD < z + 2 SD) 5. Obese (z > +2 SD)

24 Morbiditas Data morbiditas yang diperoleh dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner mengenai frekuensi sakit, lama sakit dan jenis penyakit/infeksi yang diderita contoh selama 2 bulan terakhir. Frekuensi sakit dikategorikan menjadi satu kali, dua kali, tiga kali, dan empat kali sakit dalam 2 bulan terakhir. Lama sakit dikategorikan menjadi 1-4 hari, 5-8 hari dan >8 hari. Menurut Sugiyono (2009) analisis skor morbiditas dihitung dengan cara mengalikan lama sakit dan frekuensi sakit, kemudian dikategorikan menjadi rendah (<6), sedang (7-12) dan tinggi ( 13). Definisi Operasional Contoh adalah siswa atau siswi SMPN 5 Bogor dan SMPN 2 Cibinong Karakteristik contoh adalah keadaan contoh yang meliputi usia, jenis kelamin, uang saku, dan pengetahuan gizi. Uang saku adalah seluruh uang yang diberikan oleh orang tua contoh dalam seminggu yang digunakan oleh contoh untuk keperluan membeli makanan (jajan), transportasi, kesehatan, pendidikan, dan keperluan lainnya yang dinyatakan dalam rupiah. Karakteristik orangtua adalah keadaan orangtua contoh yang meliputi besar keluarga, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan orangtua. Pendidikan orang tua adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah ditempuh oleh orang tua contoh. Asupan pangan adalah asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi contoh. Asupan vitamin adalah asupan vitamin yang dikonsumsi oleh contoh dari makanan maupun suplemen per hari. Asupan mineral adalah asupan mineral yang dikonsumsi oleh contoh dari makanan maupun suplemen per hari. Morbiditas adalah kejadian sakit yang diderita oleh contoh selama 2 bulan terakhir, dilihat dari frekuensi sakit, lama sakit dan jenis penyakit. Skor morbiditas adalah lamanya sakit dikalikan dengan frekuensi sakit.